002-1: 2007
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No.161.K/DIR/2007
Bagian 1 :
Transformator Fase Tiga, 20 kV-400 V dan
Transformator Fase Tunggal, 20 kV-231 V dan
20/3 kV-231 V
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
STANDAR SPLN D3.002-1: 2007
Lampiran Surat Keputusan Direksi
PT PLN (PERSERO) PT PLN (PERSERO) No.161.K/DIR/2007
Bagian 1 :
Transformator Fase Tiga, 20 kV-400 V dan
Transformator Fase Tunggal, 20 kV-231 V dan
20/3 kV-231 V
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DISTRIBUSI
Bagian 1:
Transformator Fase Tiga, 20 kV-400 V dan
Transformator Fase Tunggal, 20 kV-231 V dan 20/3 kV-231 V
Disusun oleh :
Kelompok Kerja
Transformator Distribusi
dengan Surat Keputusan General Manager
PT PLN (Persero) Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan
No. 042.K/LITBANG/2006
Diterbitkan oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jalan Trunojoyo Blok M-I /135, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Diterbitkan oleh :
PT PLN (PERSERO)
Jl. Trunojoyo Blok M-1/135 Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
SUSUNAN KELOMPOK BIDANG DISTRIBUSI
STANDARDISASI
Surat Keputusan Direksi PT PLN (Persero) : No. 094.K/DIR/2006
Daftar Isi
i
SPLN D3.002-1: 2007
Daftar Gambar
Gambar 1. Konektor bantu ...............................................................................................14
Gambar 2. Konstruksi penggantung transformator bentuk tangki persegi-empat ............17
Gambar 3. Konstruksi penggantung transformator fase tunggal bentuk tangki silindris...18
Gambar 4. Urutan penandaan terminal transformator fase tiga .......................................20
Gambar 5. Penandaan terminal transformator fase tunggal.............................................20
Gambar 6. Penandaan daya pengenal.............................................................................21
Daftar Tabel
ii
SPLN D3.002-1: 2007
Prakata
SPLN D3.002-1 : 2007 merupakan revisi dari SPLN 50 : 1997 ; Spesifikasi Transformator
Distribusi.
1. Rugi-rugi transformator (rugi besi dan rugi belitan), mengingat semakin mahalnya
biaya pokok penyediaan energi listrik.
2. Sistem preservasi minyak, ditetapkan pada hermetically-sealed fully filled untuk dapat
menekan biaya pemeliharaan.
3. Pengaturan pada aspek konstruksi inti besi dan belitan, berdasarkan data kerusakan
transformator pada pengoperasian dan pengujian.
iii
SPLN D3.002-1: 2007
1 Ruang Lingkup
2 Tujuan
3 Acuan Normatif
Kecuali disebutkan secara khusus, ketentuan pada standar ini mengikuti revisi terakhir
dari standar-standar berikut:
- SNI 04-6954.1, Transformator tenaga Bagian 1: Umum;
- IEC 60076-1 : 2000, Power transformers Part 1: General;
- SNI 04-6954.2, Transformator tenaga Bagian 2: Kenaikan suhu;
- IEC 60076-2 : 1997, Power transformers Part 2: Temperature rise;
- IEC 60076-3 : 2000, Power transformers Part 3: Insulation levels, dielectric tests
and external clearances in air;
- IEC 60076-4 : 2002, Power transformers Part 4: Guide to lightning impulse and
switching impulse testing of power transformers and reactor;
- IEC 60076-5 : 2006, Power transformers Part 5: Ability to withstand short-circuit;
- IEC 60076-7 : 2005, Power transformers Part 7: Loading guide for oil-immersed
power transformers;
- IEC 60076-8 : 1997, Power transformers Part 8: Application guide;
- IEC 60076-10 : 2001, Power transformers Part 10: Determination of sound
levels;
- IEC 60076-13 : 2006, Power transformers Part 13: Self-protected liquid-filled
transformers;
1
SPLN D3.002-1: 2007
- IEC 60296, Fluid for electrotechnical applications Unused mineral insulating oils
for transformers and switchgear;
- IEC 60137, Insulated bushings for alternating voltages above 1000 V;
- SPLN 67-2C : 1986, Kondisi spesifik di Indonesia, Bagian dua: Pengendalian dan
pengawasan mutu.
2
SPLN D3.002-1: 2007
3
SPLN D3.002-1: 2007
4
SPLN D3.002-1: 2007
5 Kondisi Pelayanan
5
SPLN D3.002-1: 2007
6 Karakteristik
6
SPLN D3.002-1: 2007
6.5 Frekuensi
Frekuensi pengenal adalah 50 Hz.
6.6 Rugi-rugi
Rugi tanpa beban (rugi besi) tercantum pada kolom 2, tabel 2 dan tabel 3.
Rugi berbeban (rugi belitan) tercantum pada kolom 3, tabel 2 dan tabel 3.
7
SPLN D3.002-1: 2007
8
SPLN D3.002-1: 2007
7 Konstruksi
7.1 Umum
Transformator harus dirancang dan dibuat dari komponen dan bahan baku yang
sama sekali baru dan sesuai dengan persyaratan desain untuk transformator pada kondisi
pelayanan sebagaimana ditetapkan pada ayat 5. Komponen dan bahan baku serta
penyelesaiannya harus disesuaikan dengan geografi dan iklim Indonesia, khususnya
mempunyai sifat tahan karat.
7.2.1 Inti besi dibentuk dari laminasi baja silikon (cold-rollled grain oriented) atau baja
amorphous (amorphous steel).
9
SPLN D3.002-1: 2007
7.2.3 Baut klem vertikal dan horizontal inti besi harus dikencangkan dengan dua buah
mur. Bagian ujung ulir dari baut klem-klem tersebut harus dimatikan (dipahat,
dilas, dll.) setelah mur terpasang dan kekencangan yang dispesifikasi tercapai.
7.2.4 Pabrikan harus mendokumentasi nilai torsi kekencangan dari setiap baut klem inti
besi dan mencantumkannya dalam gambar konstruksi.
7.3 Belitan
7.3.1 Bahan konduktor belitan adalah tembaga (Cu) atau aluminium (Al).
7.3.2 Konduktor belitan sekunder dapat berbentuk segi empat (rectangular) atau
lembaran (sheet/foil). Bahan isolasi dari konduktor belitan harus sesuai dengan
suhu kerja transformator dan tahan minyak.
7.3.4 Lead wire untuk belitan yang mempunyai konduktor berbentuk lembaran harus
menggunakan jenis bahan yang sama dengan belitan tersebut. Penyambungan
antara lead wire dengan lembaran belitan ini harus dengan pengelasan.
7.3.5 Untuk belitan yang menggunakan konduktor aluminium, busbar netral pada belitan
hubungan bintang dan penghubung antara busbar tersebut dengan konektor
busing sekunder (7.4.2) dapat menggunakan busbar tembaga.
Press wood, press board, atau material lain yang diproduksi masal sebagai
komponen khusus transformator;
Kayu alam setara kayu jati yang dikeringkan. Dalam hal ini, pabrikan harus
mempunyai metoda untuk memastikan bahwa kadar air pada kayu cukup
rendah, sehingga tidak menyebabkan pemburukan sistem isolasi minyak saat
transformator beroperasi.
7.3.7 Pemegang/penahan lead wire belitan harus mempunyai kekuatan mekanis yang
terukur. Kayu alam yang dikeringkan dapat digunakan hanya jika bagian luarnya
diperkuat dengan logam non magnetik.
7.4.1.1 Penyambungan belitan primer dengan pengubah sadapan harus dengan cara :
Pengelasan, lead wire pengubah sadapan dilas dengan lead wire belitan
sadapan;
Pengepresan, lead wire belitan sadapan dipress langsung ke terminal
pengubah sadapan dengan alat press yang direkomendasi oleh pabrikan
pengubah sadapan.
10
SPLN D3.002-1: 2007
7.4.2.1 Hubungan antara lead wire belitan sekunder dengan busing harus menggunakan
konektor siku atau konektor fleksibel. Penggunaan sepatu kabel (cable lug)
sebagai konektor tidak diperbolehkan.
7.4.2.2 Konektor dari bahan aluminium hanya dapat digunakan pada belitan aluminium
dan berukuran minimal satu tingkat lebih besar dari ukuran konduktor belitan.
7.5.1 Minyak sebagai media pendingin dan isolasi transformator adalah jenis mineral
dan tidak beracun.
7.5.2 Minyak harus memenuhi persyaratan IEC 60296 dengan tegangan tembus 50
kV/2,5 mm.
7.5.3 Pabrikan harus menyediakan sertifikat hasil uji dari laboratorium independen untuk
merek minyak yang digunakan.
7.5.4 Pengisian minyak diproses secara vakum untuk menjamin penetrasi maksimum
dari minyak isolasi ke dalam sistem isolasi belitan.
7.6.1 Tangki dan radiator dibuat dari pelat baja dengan permukaan yang halus. Tangki
untuk transformator fase tunggal dapat berbentuk silindris atau persegi empat.
7.6.2 Bagian luar tangki dan radiator harus dicat dengan cat tahan cuaca berwarna
cerah/tidak menyerap panas dengan ketebalan minimum 70 m. Penghilangan
karat, lemak, minyak, maupun percikan las pada proses pengecatan, diutamakan
dengan sistem shot blasting. Cara lain adalah dengan proses kimiawi.
11
SPLN D3.002-1: 2007
7.6.3 Tebal pelat penutup tangki transformator fase tiga minimum 4 mm.
7.6.4 Penutupan antara tangki dengan penutup (tank cover) dapat dilakukan dengan
pengelasan atau mur-baut.
7.6.5 Untuk penutupan secara las, sisi dalam dari bibir tangki (tank flange, bagian tangki
yang berfungsi sebagai landasan bagi penutup) harus dipasangkan bahan pelapis
yang sesuai untuk menghindari masuknya partikel/percikan ke dalam tangki saat
pengelasan.
7.6.7 Tangki, radiator dan sistem seal harus mampu menahan tekanan 50 kPA (0,5 bar)
selama 24 jam, tanpa mengalami kebocoran.
7.6.8 Lebar total transformator (tangki + radiator) untuk transformator dengan daya
pengenal 315 s/d 1000 kVA tidak melebihi 1200 mm.
kedap udara (hermetically sealed) dengan atau tanpa sirip pendingin untuk
transformator dengan daya pengenal sampai dengan 50 kVA;
8 Alat Lengkapan
Transformator dilengkapi dengan alat-alat pelengkap yang sama sekali baru dan sesuai
untuk penggunaan seperti ditetapkan pada ayat 5.
Daftar jenis lengkapan transformator tercantum pada tabel 5.
12
SPLN D3.002-1: 2007
8.1.2 Tegangan maksimum busing adalah 24 kV dengan arus pengenal yang sesuai
dengan arus pengenal transformator.
8.1.3 Busing porselin adalah untuk tingkat polusi sedang sesuai IEC 60137 dengan
jarak rambat nominal 480 mm.
8.1.4 Busing jenis porselin harus memenuhi EN 50180. Pabrikan harus menyediakan
sertifikat uji dari laboratorium independen untuk setiap merek busing yang
digunakan.
8.1.5 Pemasangan busing porselin pada penutup tangki harus menggunakan fixing ring
yang sesuai dengan tipe busing.
8.1.6 Penempatan busing primer mengikuti ketentuan ayat 9.2 dengan jarak udara
minimum 210 mm.
8.1.7 Untuk transformator kelompok vektor YNyn0, busing netral menggunakan kelas
isolasi tegangan yang sama dengan busing fase.
CATATAN: *) hanya untuk transformator pasangan dalam, lihat sub-ayat 8.8 dan 8.13.
13
SPLN D3.002-1: 2007
8.2.3 Busing harus memenuhi persyaratan EN 50386 atau DIN 42530. Jenis busing
lebih diutamakan pada konstruksi yang dapat memberikan perlindungan pada seal
busing terhadap sinar ultra violet.
8.2.4 Pabrikan harus menyediakan sertifikat uji dari laboratorium independen untuk
setiap merek busing yang digunakan.
8.2.5 Untuk transformator fase tunggal, busing harus dilengkapi dengan kabel/konduktor
tembaga untuk menghubungkan terminal belitan sekunder. Penampang minimum
adalah :
- 25 kVA : 50 mm2
- 50 kVA : 70 mm2
8.3.1 Busing sekunder untuk transformator dengan daya pengenal > 400 kVA harus
dilengkapi dengan konektor busing (bushing connector flag) dengan ukuran yang
sesuai dengan ukuran busing.
8.3.2 Busing sekunder transformator dengan daya pengenal 400 kVA dan busing
primer untuk semua daya pengenal, harus dilengkapi dengan konektor bantu yang
terbuat dari busbar tembaga dilapis timah.
14
SPLN D3.002-1: 2007
8.6.1 Pengaman tekanan lebih (pressure relief device) dipasang pada ujung atas pipa
pengisi minyak.
8.6.2 Tekanan pengenal dan diameter pengaman tekanan lebih harus disesuaikan
dengan tekanan operasi di dalam tangki, sehingga tidak bekerja saat
transformator dibebani beban pengenal dan beban lebih yang diizinkan, tetapi
dapat bekerja mengamankan tekanan pada saat terjadi gangguan didalam
transformator.
8.9.1 Tangki transformator dilengkapi dengan terminal pembumian yang dibuat dari
kuningan, satu buah pada penutup tangki dan satu buah pada bagian bawah
tangki.
8.9.2 Ukuran terminal pembumian adalah M12 dan harus dilengkapi dengan penandaan
8.10.1 Lubang penguras minyak dilengkapi dengan penandaan: Tidak boleh dibuka dan
uji minyak tidak diperlukan
8.10.2 Katup (valve) pada pipa dari lubang penguras minyak bukan merupakan
lengkapan yang diwajibkan, namun pabrikan dapat menggunakannya untuk
memudahkan proses pengisian minyak.
15
SPLN D3.002-1: 2007
16
SPLN D3.002-1: 2007
17
SPLN D3.002-1: 2007
18
SPLN D3.002-1: 2007
8.13 Roda
8.13.1 Roda digunakan untuk transformator pasangan dalam.
8.13.2 Diameter roda disesuaikan dengan ukuran transformator.
9 Penandaan
19
SPLN D3.002-1: 2007
CATATAN: Gambar di atas hanya merupakan contoh untuk urutan penandaan terminal
transformator dengan tangki silindris. Tangki transformator fase tunggal itu sendiri dapat berbentuk
silindris atau persegi empat.
20
SPLN D3.002-1: 2007
9.3.4 Untuk transformator yang tidak dilengkapi sirip pendingin, penandaan dapat
dituliskan langsung pada bagian tengah badan tangki.
9.3.5 Untuk transformator yang dilengkapi sirip pendingin :
dituliskan pada pelat logam ditempatkan di bagian tengah tangki ; atau
dituliskan langsung pada bagian bawah tangki.
9.3.6 Lokasi penandaan untuk transformator 100 kVA adalah pada sisi yang tidak
dipasangi penggantung (hanger), sedangkan untuk transformator lainnya pada
bidang tangki yang berdekatan dengan sisi primer.
21
SPLN D3.002-1: 2007
Untuk keperluan pengujian jenis, pabrikan perlu menyediakan data dan informasi
mengenai:
- Gambar konstruksi seperti diuraikan pada sub-ayat 7.1.3;
- Sertifikat dari laboratorium independen dari peralatan/komponen pada sub-ayat
7.5, 8.1, 8.2, dan 8.7.
Sampel transformator untuk pengujian jenis adalah transformator pasangan luar dengan
julat sadapan tipe 2 (+2x2,5%, -4x2,5%).
Pengujian jenis cukup dilakukan sekali saja untuk setiap desain transformator, namun
perlu diverifikasi setiap 5 (lima) tahun.
Jika pabrikan merubah desain atau konstruksi sehingga kriteria identik pada sub-ayat
10.3.2 tidak terpenuhi, maka transformator tersebut memerlukan pengujian jenis ulang.
a. Transformator yang akan diserah-terimakan harus telah lulus uji jenis dan identik
dengan transformator yang diuji jenis;
b. Transformator yang akan diserah-terimakan harus lulus uji rutin dan dilengkapi
dengan laporan pengujiannya;
d. Jumlah sampel adalah 10% (dibulatkan) dari jumlah yang akan diserahterimakan
dengan jumlah minimum 1 (satu) unit pada kelompok tersebut.
10.3.2 Transformator identik
Sebuah transformator dapat dinyatakan identik satu sama lain bila:
a. Daya pengenal, tegangan tertinggi (Um) sisi belitan primer dan sekunder, kelompok
vektor harus sama;
d. Rugi IR pada belitan primer dan sekunder harus sama dengan toleransi 10%;
22
SPLN D3.002-1: 2007
f. Bahan dasar, desain dan konstruksi dari belitan dan inti besi harus sama;
g. Letak busing tegangan tinggi maupun tegangan rendah harus sama, tetapi jenis
busing dapat berbeda (porselin atau plug-in);
h. Jumlah dan ukuran sirip pendingin harus sama, toleransi ukuran sirip 5%;
a) Sampel transformator dinyatakan baik, jika hasil pengujian dari seluruh mata uji pada
kolom 6 Tabel 6 berhasil baik;
c) Jika lebih dari 1 (satu) sampel mengalami kegagalan, maka semua transformator yang
diajukan (akan diserahterimakan) ditolak, karena dianggap dalam kelompok tersebut
masih ada cacat;
d) Jika 1 (satu) sampel mengalami kegagalan, pada dasarnya semua transformator yang
diajukan belum dapat diterima dan pengujian dapat diulang dengan mengambil
sampel baru sejumlah yang pertama. Jika semua sampel baru diuji dengan hasil baik,
maka semua transformator yang diajukan dianggap baik dan dapat diterima. Jika
dalam pengujian ulang masih ada 1 (satu) sampel saja mengalami gagal, maka
seluruh transformator yang diajukan ditolak;
e) Terhadap kelompok transformator yang dinyatakan ditolak pada butir c) dan d),
pabrikan atau pemasok dapat mensortir dan transformator yang baik dapat diajukan
kembali. Untuk pengajuan kembali pabrikan harus meneliti sebab-sebab kegagalan
dan bila kegagalan menyangkut sistem produksi, pabrikan harus memperbaiki proses
produksinya.
23
SPLN D3.002-1: 2007
CATATAN
1) R = pengujian rutin ; J = pengujian jenis ; S = pengujian serah-terima ;
L = pengujian lapangan
2) Tidak dilakukan pada sisi primer untuk transformator dengan tegangan pengenal 20 kV/3
3) Untuk transformator dengan tegangan pengenal 20 kV/3, pengujian dilakukan pada tegangan
uji 3,46 tegangan nominal
4) Setelah pengujian kenaikan suhu, transformator harus mampu dienerjais tanpa beban pada
105% tegangan pengenal selama 2 jam.
5) Dapat dilakukan dengan waktu uji lebih singkat.
24
SPLN D3.002-1: 2007
LAMPIRAN A
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan
Ketentuan yang diuraikan pada standar ini merupakan persyaratan desain bagi
transformator yang akan digunakan pada kondisi pelayanan normal seperti tercantum
pada ayat 5. Pada kondisi pelayanan tersebut, beberapa informasi yang masih perlu
dinyatakan pada saat pemesanan antara lain:
Daya pengenal
20 kV 20 kV
Tegangan primer
20/3 kV
5 (lima) 5 (lima)
Langkah sadapan
7 (tujuh) 7 (tujuh)
Untuk setiap kondisi yang berbeda dengan kondisi pelayanan seperti yang tercantum
pada ayat 5 atau kebutuhan lengkapan atau konstruksi yang berbeda, selain informasi di
atas, PLN harus merinci dan menyatakan pada saat pemesanan, kondisi-kondisi seperti :
- Mata uji pengujian serah-terima bila berbeda dengan Tabel 6 kolom 6 atau mata
uji pengujian khusus yang diperlukan.
- Jarak rambat busing yang lebih panjang bila transformator akan digunakan pada
lokasi dengan tingkat polusi berat atau sangat berat.
- Kebutuhan termometer.
- Kebutuhan proteksi, misalnya Buchholz, dll.
- Ketentuan lebih lanjut sesuai IEC 60076-2 untuk transformator yang akan
dioperasikan pada suhu udara ambien melebihi ketentuan pada ayat 5.
- Ketentuan lebih lanjut sesuai IEC 60076-2 dan IEC 60076-3 untuk transformator
yang akan dioperasikan pada ketinggian melebihi 1000 meter dari permukaan laut.
25
SPLN D3.002-1: 2007
LAMPIRAN B
Efisiensi dan pengaturan tegangan
Efisiensi dan pengaturan tegangan berdasarkan rugi-rugi dan tegangan impedans yang
ditetapkan standar ini tercantum pada tabel B1 dan B2.
26
Pengelola Standardisasi :