Anda di halaman 1dari 6

SAP LEPTOSPIROSIS

A. Latar belakang masalah


Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosis yang tersebar di seluruh
dunia, disemua benua kecuali Antartika, namun terbanyak didapati didaerah tropis.
Penularan leptospirosis pada manusia ditularkan oleh hewan yang terinfeksi
kuman leptospira. Kuman leptospira mengenai sedikitnya 160 spesies mamalia,
seperti anjing, babi, lembu, kuda, kucing, marmut, dan sebagainya. Binatang
pengerat terutama tikus merupakan vektor yang paling banyak. Tikus merupakan
vektor utama dari L. icterohaemorrhagica penyebab leptospirosis pada manusia.
Dalam tubuh tikus kuman leptospira akan menetap dan membentuk koloni serta
berkembang biak di dalam epitel tubus ginjal tikus dan secara terus dikeluarkan
melalui urin saat berkemih.
Penyakit ini bersifat musiman, didaerah beriklim sedang masa puncak
insidens dijumpai pada musim panas dan musim gugur karena temperatur adalah
faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup kuman leptospira, sedangkan
didaerah tropis insidens tertinggi terjadi selama musim hujan.
International Leptospirosis Society menyatakan Indonesia sebagai Negara
dengan insidens leptospirosis tinggi dan peringkat ketiga dunia untuk mortalitas.
Di Indonesia leptospirosis ditemukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera
Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Pada Kejadian Banjir Besar Di
Jakarta tahun 2002, dilaporkan lebih dari 100 kasus leptospirosis dengan 20
kematian. Epidemi leptospirosis dapat terjadi akibat terpapar oleh genangan
/luapan air (banjir) yang terkontaminasi oleh urin hewan yang terinfeksi.

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan
dapat menginformasikan dan mengetahui tentang penyakit Leptospirosis
sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIM)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian Leptospirosis
2. Etiologi Leptospirosis
3. Komplikasi Leptospirosis
4. Pencegahan Leptospirosis
5. Pengendalian Leptospirosis
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
1. Ceramah
2. Tanya jawab.

E. Draft Rencana Proses Pelaksanaan

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


O
1 2 Menit Pembukaan :
Memberi Salam Menjawab
Menjelaskan tujuan Pembelajaran
Salam
Menyebutkan materi/pokok bahasan Mendengarkan
yang akan disampaikan dan
Memperhatikan
2 10 Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
Menit Menyimak dan
berurutan dan teratur
memperhatikan
Materi : Menyimak dan
Pengertian Leptospirosis memperhatikan
Etiologi Leptospirosis
Komplikasi Leptospirosis
Pencegahan Leptospirosis
Pengendalian Leptospirosis
3 6 Menit Evaluasi :
Meminta saudara menjelaskan atau Bertanya,dan
menyebutkan kembali : menjawab
1. Pengertian Leptospirosis pertanyaan
2. Pengendalian dan pencegahan
Leptospirosis
Memberikan pujian atas keberhasilan
peserta menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan,serta
menyimpulkan.
4 2 Menit Penutup :
Mengucapkan terimakasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam
F. Pelaksanaan
Pada hari Rabu, 7 April 2017, pukul 09.00 WIB

G. Media Penyuluhan
Media Penyuluhan yang digunakan:
1. Leaflet penyuluhan
2. Materi SAP
3. Power Point Presentation

H. Metode Evaluasi
1. Metode Evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan

I. Kriteria Evaluasi
1. Masyarakat mampu menjelaskan dan memahami pengertian Leptospirosis.
2. Masyarakat mengetahui dan memahami etiologi Leptospirosis.
3. Masyarakat memahami dan mengetahui Komplikasi Leptospirosis.
4. Masyarakat mengetahui cara pencegahan yang tepat dan benar terhadap
penyakit Leptospirosis.
5. Masyarakat mengetahui cara pengendalian yang tepat dan benar terhadap
penyakit Leptospirosis.
J. Materi
1. Pengertian Leptospirosis
2. Etiologi Leptospirosis
3. Komplikasi Leptospirosis
4. Pencegahan Leptospirosis
5. Pengendalian Leptospirosis
Lampiran Materi

Definisi

Leptospirosis adalah penyakit yang dialami manusia dan hewan, yang


disebabkan oleh kuman leptospira. Kuman ini ditemukan dalam air seni dan
sel-sel hewan yang terkena

Etiologi

Berbagai binatang menyusui bisa mengidap kuman leptospira, yang paling


sering adalah jenis tikus, anjing, binatang kandang seperti kambing dan sapi,
babi,kuda, kucing dan domba.

Binatang yang terkena mungkin sama sekali tidak memiliki gejala atau
tampak sehat.

Gejala dini Leptospirosis umumnya adalah

Demam,
Sakit kepala berat,
Nyeri otot,
Gerah,
Muntah dan
Mata merah.
Aneka gejala ini bisa menyerupai gejala penyakit lain seperti flu,.

Ada penderita leptospirosis yang lebih lanjut yang mengalami penyakit yang
parah, termasuk yang disebut dengan Penyakit Weil, yaitu kegagalan
ginjal, sakit kuning (menguningnya kulit yang menandakan penyakit hati) dan
perdarahan pada kulit dan selaput lendir.

Mata menguning (icterus) salah satu gejala leptospirosis.

Penyembuhan penyakit Leptospirosis ini bisa lambat. Ada yang mendapat


sakit
mirip kelelahan menahun selama berbulan-bulan. Ada pula yang lagi-lagi sakit
kepala atau tertekan. Ada kalanya kuman ini bisa terus berada di dalam mata
dan
menyebabkan bengkak mata menahun.

Bakteri Leptospira

Cara penularan

Penularanya bisa terjadi setelah tersentuh air kencing hewan itu atau
tubuhnya.
Tanah, lumpur atau air yang dicemari air kencing hewan pun dapat
menjadi sumber infeksi.
Makan makanan atau minum air yang tercemar juga menjadi
perantaraan penularan penyakit.

Cara mencegah

Tutupilah setiap luka/lecet/kutu air dengan pembalut yang kedap air.


Gunakan alat pelindung diri saat bekerja
Mandilah sesudah bekerja dan cucilah dengan sabun serta keringkan
tangan setelah bersentuhan dengan apapun yang mungkin terkena
leptospira.
Jangan makan atau merokok sambil menangani binatang yang mungkin
terkena. Cuci dan keringkan tangan sebelum makan atau merokok.
Ikutilah anjuran dokter hewan ketika memberi vaksin pada hewan.
Hindari berenang di dalam air yang mungkin dicemari air seni binatang.
Halaulah binatang penggerat/tikus dengan cara membersihkan rumah.
Jangan memberi anjing atau kucing jeroan mentah.

Anda mungkin juga menyukai