Anda di halaman 1dari 16

Spektrofotometer UV /VIS

BAB 1
Latar belakang
Dengan semakin kompleksisitas berbagai keperluan saat ini, analisis kimia dengan
mempergunakan metoda fisik dalam hal identifikasi dari berbagai selektifitas fungsi polimer
campuran, pemodifikasi dan aditif digunakan untuk plastik dan elastomer. Spektroskopi infra
merah, metoda pengukuran fotometer UV, gas dan liquid kromatografi dan spektroskopi masa
bersama sama dengan dari metoda pengukuran termoanalisis (DSC-TGA) merupakan alat
yang teliti sebagai pilihan untuk analisis kwalitatif dan kwantitatif bahan.
Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan
untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang
didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan
dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya
visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang
lebih berperan adalah elektron yang ada pada atom ataupun molekul yang bersangkutan.
Para kimiawan telah lama menggunakan bantuan warna sebagai bantuan dalam
mengenali zat-zat kimia. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan
pemeriksaan visual yang dengan studi lebih mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh
macam-macam zat kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta
kuantitatifnya dengan ketelitian lebih besar (Day dan Underwood, 1993).

Tujuan
Mengetahui konsep dasar spektroskopi serapan
Mampu menjelaskan perbedaan antara spektroskopi, spektrometri dan spektrofotometri
Mampu menjelaskan perbedaan antara Spektrometri serapan sinar ultra violet dan sinar
tampak
Mampu menjelaskan dengan bantuan skema perbedaan antara spektrometri satu berkas sinar
(single beam) dan dua berkas sinar (double beam)
Mampu mengkalkulasi hasil analisis teknik spektrofotometri serapan sinar ultra violet dan
sinar tampak
Mampu menjelaskan dan mengkalkulasi hasil analisis metode spektrometri serapan senyawa
multi komponen

Manfaat
Dapat mengetahui Komponen Spektrofotometer UV/VIS.
Dapat mengetahui Fungsi dari Bagian-Bagian Spektrofotometer UV/VIS.
Dapat mengetahui Cara Kerja Spektrofotometer UV/VIS.
Dapat mengetahui Keuntungan Analisis Secara Spektrofotometer UV/VIS.

Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer UV / VIS ?
2. Apa-apa saja komponen dan fungsi dari bagian-bagian spektrofotometer UV/VIS ?
3. Bagaimana cara kerjanya spektrofotometer UV/ VIS ?
Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer UV/VIS
Kelebihan

Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi


Caranya sederhana
Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil

Kekurangan

Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari
kuvet
Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm
Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energy
eksitasi rendah
Sinar yang dipakai harus monokromatis

BAB II
Dasar Teori
Spektroskopi : Ilmu yang mempelajari interaksi materi dengan energi pada level mikroskopis
Spektrometri : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energy
Spektrofotometri : Ilmu yang mempelajari teknik pengukuran interaksi materi dengan energy
/sinar/komponen sinar matahari
Spektrofotometer : alat/instrumen

Spektroskopi adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempergunakan


cahaya(radiasi sinar tampak) dengan panjang gelombang tertentu untuk menghasilkan
spectra, yang lalu digambarkan sebagai fungsi intensitas radiasi terhadap panjang gelombang
atau frekuensi terhadap analit. Pengertian spektroskopi sekarang tidak hanya mencakup
radiasi sinar tampak, tetapi juga radiasi elektromagnetik seperti sinar X , Ultraviolet, sinar
tampak , infra merah, gelombang mikro dan frekuensi radio.

Radiasi serapan adalah radiasi elektromagnetik yang merupakan jenis energy yang
paling banyak digunakan , namun yang paling banyak dikenal adalah energy panas dan sinar
tampak, diikuti sinar gamma , sinar X , sinar ultra violet , gelombang mikro dan radiasi
frekuensi radio. Absorpsi adalah suatu proses dimana spesi kimia dalam media transparan
melemahkan frekuensi dari radiasi gelombang elektromagnetik.
Kareteristik serapan spesi dijelaskan oleh spectrum absorpsi yang merupakan penggambaran
fungsi melemahnya berkas radiasi terhadap panjang gelombang frekuensi atau angka
gelombang.
Empat terminology digunakan disini adalah:

1. Transmitansi
Apabila seberkas sinar radiasi dilewatkan pada sebuah larutan yang diletakkan dalam sebuah
wadah kuvet dengan ketebalan b cm dan konsentrasi c mol/L , maka terjadi interaksi antara
energy foton dan partikel absorbsi , data berkas cahaya melemah dari Po menjadi P.
Transmitansi T dari medium adalah fraksi antara radiasi insiden yang ditransmisikan oleh
medium. Transmitansi dinyatakan dalam persen (%).

2. Absorbansi

3. Absortivitas dan molar absortivitas


Absorbansi berbanding lurus dengan tebal larutan yang dilalui larutan dan konsentrasi dari
spesi penyerap.

Cahaya saat mengenai larutan bening akan mengalami 2 hal yaitu :


a) Transmitansi
Nilai dari Transmitansi berbanding terbalik dengan absorbansi.
Transmitansi larutan T merupakan bagian dari cahaya yang diteruskan melalui larutan
b) Absorbansi
Cahaya akan diserap jika energy cahaya tersebut sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk
mengalami perubahan dalam molekul
Absorbansi larutan bertambah dengan pengurangan kekuatan sinar
Nilai Absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi
Nilai Absorbansi berbanding terbalik dengan transmitan
HUKUM
LAMBERT BEER
Jika suatu cahaya monokromatis dengan kekuatan Po dilewatkan kepada balok yang tegak
lurus pada permukaan dengan ketebalan b dan mengandung n partikel pengabsorbsi, maka
kekuatan cahaya menurun menjadi P.

Syarat Hukum Beer :


Konsentrasi harus rendah
Zat yang diukur harus stabil
Cahaya yang dipakai harus monokromatis
Larutan yang diukur harus jernih
P = Po 10-abc
-log P/P = abc
-log T = abc
A = abc
Dimana;
T : transmisi
A : absorbansi
a: absorptivitas (tergantung satuan [ ] ); a(ppm) dan (Molar)
b: tebal media/kuvet
c: konsentrasi larutan
Spektrofotometer UV /VIS

Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optic
dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detector dapat mengukur intensitas
cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan
menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna
yang terbentuk.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer
dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang
dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,
grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang
diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin
diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek
panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.
Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,
monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk
mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar
SM,1990).
Spektrofotometri UV-Vis merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan
Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya
UV dan sumber cahaya Visible. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultra violet atau
sinar tampaknya. Konsentrasi larutan yang dianalisis akan sebanding dengan jumlah sinar
yang diserap oleh zat yang terapat dalam larutan tersebut.
Spektrofotometri UV-Vis adalah anggota teknik analisis spektroskopik yang memakai
sumber REM (radiasi elektromagnetik) ultraviolet dekat (190-380 nm) dan sinar tampak
(380-780 nm) dengan memakai instrumen spektrofotometer. Spektrofotometri UV-Vis
melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometri UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan
kualitatif.
Spektroskopi UV/VIS merupakan metode penting yang mapan, andal dan akurat.
Dengan menggunakan spektroskopi UV/VIS, substansi tak dikenal dapat diidentifikasi dan
konsentrasi substansi yang dikenal dapat ditentukan. Pelarut untuk spektroskopi UV harus
memiliki sifat pelarut yang baik dan memancarkan sinar UV dalam rentang UV yang luas.
Spektrofotometer Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi,
reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan
fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang
tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang
sinambung dan monokromatis. Sel pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara
cuplikan dengan blanko ataupun pembanding.
Spektrofotometer Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk
pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri
berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah
sinar yang semonokromatis mungkin.
Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak
instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer
umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia
serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa
metode analisa.
Spektrofotometri UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada
molekul yang dianalisis, sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai ntuk analisis
kuantitatif dibanding kualitatif.
Spektrofotometri UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet
(200350 nm) dan sinar tampak (350 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau
cahaya tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital
keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi.
Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna
yang teramati. Beberapa warna yang diamati dan warna komplementernya terdapat pada tabel
berikut ini :

Panjang Warna terlihat Warna


gelombang komplementer
<400 Ultraviolet -
400-450 Violet Kuning
450-490 Biru Jingga
490-550 Hijau Merah
550-580 Kuning Ungu
580-650 Jingga Biru
650-700 Merah Hijau
>700 Inframerah

Sinar dari sumber cahaya akan dibagi menjadi dua berkas oleh cermin yang berputar
pada bagian dalam spektrofotometer. Berkas pertama akan melewati kuvet berisi blanko,
sementara berkas kedua akan melewati kuvet berisi sampel. Blanko dan sampel akan
diperiksa secara bersamaan. Adanya blanko, berguna untuk menstabilkan absorbsi akibat
perubahan voltase dari sumber cahaya.

Prinsip kerja Spektrofotometer UV/VIS


Spektrofotometri uv-vis mengacu pada hukum Lambert-Beer. Apabila cahaya
monokromatik melalui suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut akan diserap,
sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan dipancarkan.

Berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari:


Spektrofotometer Optika Sinar Tunggal (Single Beams Optic).
Semua cahaya melewati seluruh sel sampel.
Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik 20.
Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik dalam pengajaran
maupun laboratorium industry

Spektrofotometer Optika Sinar Ganda (Double Beams Optic).

Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas.


Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dan cahaya yang lainnya melewati sel
sampel.
Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk ke detektor.
Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah
Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar penghubung diukur pada
waktu yang sama.

APLIKASI UV-VIS SPEKTROFOTOMETRI

Syarat pengukuran dengan spektrofotometer VISIBLE:


Sampel dalam larutan menyerap sinar tampak (350-770 nm)
Larutan sampel harus bening dan berwarna
Pelarut tidak menyerap sinar tampak
Syarat pengukuran dengan spektrofotometer UV:
Sampel dalam larutan menyerap sinar UV (180-350 nm)
Molekul senyawanya memiliki ikatan rangkap atau electron nonbonding (transisi n-*, -
*, n-*)
Larutan bening dapat tidak berwarna

APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS


Analisis kuantitatif
Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan o-fenantrolin (VIS)
Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan
Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng
Titrasi Fotometri
Mendeteksi titik ekivalen titrasi, dimana analit, pereaksi, atau hasil titrasi mengabsorbsi
radiasi
BAB III
PEMBAHASAN

1. Apa yang dimaksud dengan spektrofotometer UV / VIS ?


Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan
eksitasi electron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energy dasar ke tingkat energi
yang lebih tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
2. Apa-apa saja komponen dan fungsi dari bagian-bagian spektrofotometer UV/VIS ?
Bagian-bagian Spektrofotometer UV-Vis :
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer harus memiliki panacaran radiasi yang stabil
dan intensitasnya tinggi. Sumber cahaya pada spektrofotometer UV-Vis ada dua macam :

a. Lampu Tungsten (Wolfram)


Lampu ini digunakan untuk mengukur sampel pada daerah tampak. Bentuk lampu
ini mirip dengan bola lampu pijar biasa. Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm.
Spektrum radiasianya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000jam
pemakaian.
Lampu Tungsten (Wolfram)

b. Lampu Deuterium
Lampu ini dipakai pada panjang gelombang 190-380 nm. Spektrum energy
radiasinya lurus, dan digunakan untuk mengukur sampel yang terletak pada daerah uv.
Memiliki waktu 500 jam pemakaian.

2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya polikromatis menjadi cahaya
tunggal (monokromatis) dengan komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian
monokromator, yaitu :

a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar mungkin supaya di
dapatkan resolusi yang baik dari radiasi polikromatis.
b. Grating (kisi difraksi)
Kisi difraksi memberi keuntungan lebih bagi proses spektroskopi. Dispersi sinar
akan disebarkan merata, dengan pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain
itu kisi difraksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.

c. Celah optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diharapkan dari
sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan
melalui prisma, sehingga diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.

d. Filter
Berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga cahaya yang diteruskan
merupakan cahaya berwarna yang sesuai dengan panjang gelombang yang dipilih.

3. Kompartemen sampel

Kompartemen ini digunakan sebagai tempat diletakkannya kuvet. kuvet merupakan


wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang akan dianalisis. Pada spektrofotometer
double beam, terdapat dua tempat kuvet. Satu kuvet digunakan sebagai tempat untuk
menaruh sampel, sementara kuvet lain digunakan untuk menaruh blanko. Sementara pada
spektrofotometer single beam, hanya terdapat satu kuvet.
Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut :
a. Permukaannya harus sejajar secara optis
b. Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat di transmisikan
c. Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
d. Tidak rapuh
e. Bentuknya sederhana
Terdapat berbagai jenis dan bentuk kuvet pada spektrofotometer. Umumnya pada
pengukuran di daerah UV, digunakan kuvet yang terbuat dari bahan kuarsa atau plexiglass.
Kuvet kaca tidak dapat mengabsorbsi sinar uv, sehingga tidak digunakan pada saat
pengukuran di daerah UV. Oleh karena itu, bahan kuvet dipilih berdasarkan daerah panjang
gelombang yang digunakan. Gunanya agar dapat melewatkan daerah panjang gelombang
yang digunakan.
UV : fused silika, kuarsa
Visible : gelas biasa, silika atau plastik
IR : KBr, NaCl, IRTRAN atau kristal dari senyawa ion

Bahan Panjang gelombang


Silika 150-3000
Gelas 375-2000
Plastik 380-800
Tabel 2 Bahan Kuvet Sesuai Panjang Gelombang

4. Detektor

Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan. Sinar kemudian diubah
menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam rekorder dan ditampilkan dalam bentuk
angka-angka pada reader (komputer).
Terdapat beberapa jenis detector pada spektrofotometer :
Jenis detector range (nm) Sifat pengukuran Penggunaan
Phototube 150 1000 arus listrik UV
Photomultiplier 150 1000 arus listrik UV/Vis
Solid state 350 3000
Thermocouple 600 20.000 arus listrik IR
Thermistor 600 20.000 hambatan listrik IR
Tabel 3 Jenis-jenis detektor berdasarkan panjang gelombang

Syarat-syarat ideal sebuah detector adalah :


- Mempunyai kepekaan tinggi
- Respon konstan pada berbagai panjang gelombang
- Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi
- Sinyal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga radiasi

5. Visual display
Merupakan system baca yang memperagakan besarnya isyarat listrik, menyatakan
dalam bentuk % Transmitan maupun Absorbansi.

3. Bagaimana cara kerjanya spektrofotometer UV/ VIS ?


Cara kerja Spektrofotometer UV/VIS :
Cahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat
polikromatis di teruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan
filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis
menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu
kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi
tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang
dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian di terima oleh detector. Detector kemudian
akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel.
Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel
sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif.
Atau dengan cara :
Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama sedangkan
larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih foto sel yang cocok 200nm-
650nm (650nm-1100nm) agar daerah yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang foto sel
dalam keadaan tertutup nol galvanometer didapat dengan menggunakan tombol dark-
current. Pilih h yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blangko dan
nol galvanometer didapat dengan memutar tombol sensitivitas. Dengan menggunakan
tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%. Lewatkan berkas cahaya pada
larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi menunjukkan absorbansi larutan
sampel.

Kesimpulan
Spektrofotometer UV / VIS adalah
Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul yang dapat menyebabkan
eksitasi electron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energy dasar ke tingkat energi
yang lebih tinggi.
Alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang.
pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200350 nm) dan sinar tampak (350 800
nm) oleh suatu senyawa, Serapan cahaya uv atau cahaya tampak mengakibatkan transisi
elektronik
Komponen pada UV :
Sumber cahaya
Monokromator
Kompartemen sampel
Detektor
Visual display

Aplikasi Spektrofotometri UV-VIS


Analisis kuantitatif :
Penetapan Fe(II) sebagai kompleks dengan o-fenantrolin (VIS)
Penetapan nitrat dalam makanan daging olahan
Penetapan kafein dalam berbagai kemasan minuman kaleng
Titrasi Fotometri :
Mendeteksi titik ekivalen titrasi, dimana analit, pereaksi, atau hasil titrasi mengabsorbsi
radiasi

Spektrofotometer ultrviolet-visibel (UV-vis)


Posted by alam bercak on Thursday, March 14, 2013

Spektrofotometer ultrviolet-visibel (UV-vis)


Spektrosfotokopi merupakan studi mengenai interaksi cahaya dengan atom atau molekul.
Bila cahaya jatuh pada senyawa, maka sebagai cahaya tersebut akan terserap oleh
molekul tersebut. Banyaknya sinar yang diabsorbsi adalah sebanding dengan konsentrasi
senyawa yang dianalisis.
Spektrosfotokopi ultraviolet-visibel adalah pengukuran jumlah radiasi UV-vis yang diserap
oleh senyawa sebagai fungsi dari panjang gelombang radiasi. Panjang gelombang serta
intensitasnya ini tergantung dari jenis ikatan dan gugus karakteristik dari molekul.
Spektrum tampak (visibel) terentang dari sekitar 400 nm (ungu) sampai 750 nm (merah),
sedangkan spektrum ultraviolet terentang dari 100 nm sampai dengan 400 nm . Serapan
cahaya oleh molekul dalam daerah spektrum UV-vis tergantung pada struktur elektronik
dari molekul. Spektrum UV-vis dari senyawa organik berkaitan erat dengan transisi-transisi
elektron diantara tingkatan-tingkatan tenaga elektronik. Transisi-transisi tersebut
biasanya antara orbital ikatan atau orbital pasangan bebas dan orbital non ikatan
tak jenuh atau orbital anti ikatan. Tetapi dalam praktek, UV-vis digunakan terbatas pada
sistem-sistem terkonjugasi.
Spektrum UV-vis adalah suatu gambar antara panjang gelombang atau frekuensi serapan
lawan intensitas serapan (transmitasi atau absorbansi). Sering gambar ditunjukan sebagai
gambar grafik atau tabel yang menyatakan panjang gelombang lawan serapan molar atau
log dari serapan molar, Emax atau log Emax.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam spektrosfotokopi ultraviolet-visibel adalah:
1. Gugus kromofor, yaitu suatu gugus kovalen tidak jenuh yang dapat menyerap radiasi
dalam daerah UV-vis.
2. Gugus auksokrom, yaitu suatu gugus fungsional bersifat jenuh yang jika terikat pada
suatu gugus kromofor maka akan menyebabkan timbulnya pergeseran puncak serapan
gugus kromofor tersebut ke panjang gelombang yang lebih besar dan juga mempertinggi
intensitasnya.
3. Pergeseran Batokromik adalah pergeseran puncak absorbsi ke arah panjang gelombang
yang lebih besar (disebut juga red shift atau batocrhromic shift). Hal ini terjadi karena
pengaruh pelarut atau efek subsitusi.
4. Pergeseran Hipsokromik (hipsocromic shift atau blue shift) adalah pergeseran ke arah
panjang gelombang yang lebih kecil/pendek.
5. Efek Hiperkromik adalah efek yang disebabkan oleh gugus fungsi sehingga menyebabkan
kenaikan nilai intensitas serapan maksimum.
6. Efek Hipokromik adalah efek yang disebabkan suatu gugus sehingga menyebabkan
penurunan nilai intensitas serapan maksimum.
7. 1 1% cm adalah ekstingsi suatu lintasan sinar dengan panjang 1 cm dari larutan dengan
konsentrasi 1%. Instrumen yang digunakan untuk mempelajari serapan atau emisi radiasi
elektromagnetik sebagai fungsi dari panjang gelombang disebutspektrometer atau
spektrofotometer. Komponen-komponen pokok darispektrofotometer meliputi: (1)
sumber tenaga radiasi yang stabil, (2) sistem yang terdiri atas lensa-lensa, cermin, celah-
celah, dan lain-lain, (3) monokromator untuk merubah radiasi menjadi komponen-
komponen panjang gelombang tunggal, (4) tempat cuplikan yang transparan, dan (5)
detektor radiasi yang dihubungkan dengan sistem meter atau pencatat
Kromofor adalah suatu gugus fungsi, tidak terhubung dengan gugus lain, yang menampakkan
spektrum absorbsi dan merupakan senyawa organik yang memiliki ikatan rangkap yang terkonjugasi.
Jika beberapa kromofor berhubungan maka absorbsi menjadi lebih kuat dan berpindah kepanjang
gelombang yang lebih panjang.
Contoh : Kromofor tunggal, antara lain : asetilen, aldehid, azo, karbonol, sulfoksida, benzena, etilen
Ada 3 jenis kromofor :
1. Ikatan ganda antara 2 atom yang tidak memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C = C
2. Ikatan ganda antara 2 atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Contoh : C = O
3. Cincin Benzena

Ausokrom adalah gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas seperti hidroksi , metoksi,
dan amina.
Ausokrom tidak mengabsorbsi di daerah ultraviolet , tapi bila gugus ausokrom terikat oleh gugus
kromofor maka pita absorbsi k akan tergeser ke panjang gelombang yang lebih besar dan
intesitasnya akan naik.

UV-Vis Spektrofotometer
Spektrofotometer adalah adalah photometer / instrument pengukur intensitas cahaya sebagai fungsi
panjang gelombang. Berdasarkan banyaknya sumber cahaya, spektrofotometer terbagi menjadisingle
beam dan double beam spektrofotometer UV-Vis.

Skematik single-beam UV-Vis spektrofotometer


Prinsip kerja dari single-beam spektrofotometer UV-Vis diawali dengan adanya pemisahan berkas cahaya
sumber oleh diffraction grating. Kemudian berkas cahaya tersebut diseleksi oleh kisi agar didapatkan intensitas
tertentu. Kemudian berkas cahaya ini akan diserap oleh sample cuvettekemudian dideteksi oleh detektor.
Sebelum dilakukan pengukuran terhadap larutan uji, terlebih dahulu diujikan sample cuvette yang berisi pelarut
dari larutan uji. Pada pengujian ini akan didapatkan I 0 yang merupakan intensitas cahaya yang
melewati cuvette pelarut. Kemudian dengan proses yang sama dilakukan pengujian terhadap larutan uji dan akan
didapatkan I yang merupakan intensitas cahaya yang melewati larutan uji. Kedua proses ini kemudian
dibandingkan.

Anda mungkin juga menyukai