Anda di halaman 1dari 4

PROSES KEHAMILAN

By : Dr. Hanafi Nasution

1. Pengertian
a. Mochtar (1998)
Proses kehamilan terjadi karena bertemunya sel telur dan sel sperma
hingga terjadi pembuahan.
b. Saifuddin (2002)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil
normal yaitu 280 hari (40 minggu/9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (HPHT).

A. Ovulasi

Adalah peristiwa dilepaskannya ovum (sel telur) yang sudah matang dari
ovarium. Ovulasi umumnya terjadi 2 minggu setelah hari pertama haid terakhir.

B. Perjalanan Sel Telur Dalam Tuba Falopii


Setelah ovulasi sel telur berjalan di dalam tuba falopii, dan tetap
berada disana sampai bertemu dengan sperma yang akan mengadakan penetrasi
dalam proses fertilisasi.
C. Perjalanan Sperma
Waktu melakukan ejakulasi dikeluarkan 40-150 juta sperma yang
segera berenang dengan cepat melalui Tuba Falopii untuk membuahi sel telur.
Dengan berenang secara cepat, sperma dapat mencapai sel telur dalam waktu 30
menit. Sperma dapat bertahan hidup 48-72 jam. Jumlah sperma yang dapat
mendekati sel telur hanya berjumlah ratusan saja akibat adanya penghalang
yang berada didalam saluran reproduksi wanita.

D. Fertilisasi
Sperma mengadakan penetrasi terhadap sel telur. Bila sperma
mengadakan penetrasi terhadap sel telur pada saat masa subur, maka terjadilah
sebuah proses pembuahan/ fertililasi/konsepsi. Proses pembuahan terjadi di
dalam tuba falopii, umumnya didalam ampula/infundibulum. Proses fertilisasi
memerlukan waktu sekitar 24 jam.
Ovum yang akan dilepaskan pada saat ovulasi dikelilingi oleh zona
pelusida yang diluarnya ada sel yang membentuk corona radiata. Setelah
terjadi pembuahan zona pelusida mengalami perubahan sehingga tidak dapat
ditembus oleh sperma yang lain.
E. Pembelahan Sel
Sel telur yang telah dibuahi membelah dengan cepat, bertumbuh
dalam pars ampularis tuba falopii menjadi beberapa sel (stadium Morula).
Morula meninggalkan tuba falopii dan masuk kedalam uterus 3-4 hari pasca
fertilisasi (stadium Blastula). Kadang-kadang dalam sebab tertentu sel telur
yang telah mengadakan fertilisasi tetap berada di tuba falopii sehingga
menyebebkan terjadinya keadaan yang dapat membahayakan keadaan jiwa ibu
yaitu KEHAMILAN EKTOPIK.
F. Implantasi
Setelah berada didalam uterus, sel telur yang telah mengadakan
fertilisasi menempel pada dinding endometrium. Proses tersebut dinsmsksn
implantasi. Sel-sel telur terus membelah diri.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim akan
menimbulkan berbagai reaksi seluler sihingga sel trofoblas dapat menempel dan
mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium. Tahap ini disebut
inflantasi/nidasi yang terjadi selama kurang lebih enam hari paska konsepsi.
Apabila sudah terjadi nidasi/implantasi baru dikatakan terjadi kehamilan
(gravid).
Hari ke 4 : inti blastokis telah sampai pada permukaan stoma
endometrium.
Hari ke 6 : blastokis mulai masuk ke stoma endometrium.
Hari ke 10 : blastokis telah terbenam seluruhnya kedalam stoma
endometrium, sehinggap tahap nidasi/implantasi telah berakhir.

Selaput janin terdiri dari korion, amnion, kantong kuning telur, alantois. Bagian
korion fili tetap berkembang yang kelak akan menjadi plasenta. Plasenta selain
terdiri dari komponen janin juga terdiri dari komponen meternal yang disebut
desisua (desidua basalis).

Anda mungkin juga menyukai