Anda di halaman 1dari 5

Analisis dan Modeling Reaksi Amonia Kimia Katalis

Tugas Kimia Katalis

Analisis dan Modeling Reaksi Amonia

Oleh:

Nama : Sri Teguh Prihati

NIM / TM : 1301814 / 2013

Dosen : Dr. Rahadian Z., S.Pd., M.Si

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
Pembuatan Amonia menurut proses Haber-Bosch, Nitrogen terdapat melimpah
di udara, yaitu sekitar 78% volume. Walaupun demikian, senyawa nitrogen tidak
terdapat banyak di alam. Satu-satunya sumber alam yang penting ialah NaNO 3 yang
disebut Sendawa Chili. Sementara itu, kebutuhan senyawa nitrogen semakin banyak,
misalnya untuk industri pupuk, dan bahan peledak. Oleh karena itu, proses sintesis
senyawa nitrogen, fiksasi nitrogen buatan, merupakan proses industri yang sangat
penting. Metode yang utama adalah mereaksikan nitrogen dengan hidrogen
membentuk amonia. Selanjutnya amonia dapat diubah menjadi senyawa nitrogen lain
seperti asam nitrat dan garam nitrat.

Dasar teori pembuatan amonia dari nitrogen dan hydrogen ditemukan oleh
Fritz Haber (1908), seorang ahli kimia dari Jerman. Sedangkan proses industri
pembuatan amonia untuk produksi secara besar-besaran ditemukan oleh Carl Bosch,
seorang insinyur kimia juga dari Jerman. . Persamaan termokimia reaksi sintesis
amonia adalah :

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) H = -92,4 kJ Pada 25C

Berdasarkan prinsip kesetimbangan kondisi yang menguntungkan untuk


ketuntasan reaksi ke kanan (pembentukan NH3) adalah suhu rendah dan tekanan
tinggi. Akan tetapi, reaksi tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah,
bahkan pada suhu 500C sekalipun. Dipihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm,
penambahan suhu akan mengurangi rendemen. Proses Haber-Bosch semula
dilangsungkan pada suhu sekitar 500C dan tekanan sekitar 150-350 atm dengan
katalisator, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al2O3, MgO, CaO, dan K2O.

Reaksi kekanan pada pembuatan amonia adalah reaksi eksoterm. Reaksi


eksoterm lebih baik jika suhu diturunkan, tetapi jika suhu diturunkan maka reaksi
berjalan sangat lambat . Amonia punya berat molekul 17,03. Amonia ditekanan
atmosfer fasanya gas. Titik didih Amonia 33,35C, titik bekunya -77,7C, temperatur
133C dan tekanan kritiknya 1657 psi. Pada proses sintesis pd suhu 700-1000F, akan
dilepaskan panas sebesar 13 kkal/mol. Kondisi optimum untuk dapat bereaksi dengan
suhu 400- 600C, dengan tekanan 150-300 atm.
Pengaruh katalis pada sistem kesetimbangan adalah dapat mempercepat
terjadinya reaksi kekanan atau kekiri, keadaan kesetimbangan akan tercapai lebih
cepat tetapi katalis tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang
bereaksi atau dengan kata lain katalis tidak mengubah nilai numeris dalam tetapan
kesetimbangan. Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi kimia agar cepat
tercapai suatu produk. Katalis yang dipergunakan untuk mempercepat reaksi
memberikan mekanisme suatu reaksi yang lebih rendah dibandingkan reaksi yang
tanpa katalis. Dengan energi aktivasi lebih rendah menyebabkan maka lebih banyak
partikel yang memiliki energi kinetik yang cukup untuk mengatasi halangan energi
aktivasi sehingga jumlah tumbukan efektif akan bertambah sehingga laju meningkat.

Langkah pertama pembentukan kapur perekat dari batu kapur perekat:

CaCO3 + panas CaO + CO2

Selanjutnya pembentukan kalsium karbida :


CaO + 3C + panas CaC2 + CO

CaC2 + N2 CaCN2 + C

Calcium Cyanamide dicampur dengan air dan NaOH (sebagai katalis untuk
hidrolisis):

CaCN2 + H2O 2NH3 + CaCO3

Molekul nitrogen dan hydrogen bergabung secara homogeny (tanpa katalis) pada laju
reaksi yang sangat lambat. Untuk memutus ikatan yang ada (antara N dengan N dan H
dengan H) memerlukan energy yang sangat tinggi (energi aktivasi 57 kcal/mol). Adanya
katalis untuk membantu pemutusan ikatan kimia atau disosiasi melalui kemisorpsi dan
rekombinasi dengan sederet interaksi permukaan berikut:

H2 2H* (2.2)

N2 2Na* (2.3)

N* + H* NH* (2.4)

NH* + H* (NH2)* (2.5)

(NH2)* + H* (NH3)* (2.6)

(NH3)* NH3 (2.7)

Laju reaksi yang menentukan adalah langkah (2.3) yaitu adsorpri nitrogen yang
memerlukan energi aktivasi hanya 12 kcal/mol. Laju reaksi menjadi lebih cepat 1013 kali
pada suhu 500 . Perlu diingat bahwa entalpi mula-mula dan akhir adalah tidak berubah,
sehingga konversi keseimbangan (Xe) adalah sama. Katalis hanya mengkatalisasi reaksi
reaksi yang mempunyai energi bebas Gibbs kurang dari nol(AG <0). Karena konstanta
keseimbangan(K=kf/kb) tidak berubah karena adanya katalis, maka katalis mempercepat
reaksi kekanan(kf) dan reaksi kekiri(kb) sehingga material yang baik digunakan sebaga
katalis untuk reaksi hidrogenasi maka akan baik pula jika dipakai sebagai material katalis
untuk reaksi dehidrogenasinya.

Referensi :

Richardson, J.T. (1989). Principles of Catalyst Development. New York: Plenum Press
Leofanti, G., Tozzola, G., Padovan,M., Petrini, G., Bordiga, S. and Zecchina, A. (1997a).
Catalyst characterization: characterization techniques. Catal. Today. 34:307-327.

Anonim. 2012. materi_kimia. Diambil kembali dari http : www.chemistry.org.

Dwipayani. 2001. Kimia Anorganik Dasar.Jakarta:UI

Firdaus. 2009. Kimia Anorganik. Bandung: Citra Karya

Anda mungkin juga menyukai