Anda di halaman 1dari 2

1. n sehat, health seeking behaviour, deteksi dini, dan lain-lain.

Perumusan masalah
dilakukan dengan menggunakan penelitian (survey, wawancara, observasi), diskusi
kelompok, rapat desa, dan sebagainya.

2. Penetapan program. Setelah masalah dapat diidentifikasi dan disepakati sebagai prioritas
yang perlu segera ditangani, maka dirumuskanlah program penanganan masalah tersebut.

3. Perumusan tujuan. Agar program dapat dilaksanakan dengan baik dan keberhasilannya
dapat diukur perlu dirumuskan apa tujuan dari program yang telah ditetapkan. Tujuan
yang baik memiliki karakteristik jelas dan spesifik sehingga tercermin bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut sesuai dengan dana, waktu dan tenaga yang tersedia.

4. Penentuan kelompok sasaran. Kelompok sasaran adalah sejumlah orang yang akan
ditingkatkan kualitas hidupnya melalui program yang telah ditetapkan.

5. Identifikasi sumber dan tenaga pelaksana. Sumber adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menunjang program kegiatan, termasuk didalamnya adalah sarana,
sumber dana, dan sumber daya manusia.

6. Penentuan strategi dan jadwal kegiatan. Strategi adalah cara atau metoda yang dapat
digunakan dalam melaksanakan program kegiatan.

7. Monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memantau proses dan
hasil pelaksanaan program.

DAFTAR PUSTAKA

AMA. 1993. Local Authorities and Community Development: A Strategic Opportunity for the
1990s. London: Association of Metropolitan Authorities.

Bracht, N. 1990. Health Promotion at the Community Level. Newbury Park, CA: Sage.

Christenson, J.A. and Robinson, J.W. 1989. Community Development in Perspective. Iowa State
University Press, Ames Iowa.

Efendi, Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarta:EGC.

Flora, C.B. and J.L. Flora. 1993. Entrepreneurial Social Infrastructure: A Necessary
Ingredient. Annals of the American Academy of Political and Social Sciences 539: 48-58.

Kreuter, et al. 2000. Are Tailored Health Education Materials Always More Effective than non-
Tailored Materials? Health Education Research 15(3), 305-315.
Mapanga, Kudakwashe G dan Mapanga, Margo B. 2004. A Community Health Nursing
Perspective of Home Health Care Management and Practice. Home Health Care Management &
Practice. vol.16 no.4. halaman 271-279.

Mayo, M. 1994. Community Work, dalam Hanvey and Philpot (eds), Practising Social Work.
London: Routhledge.

Mezirow. 1997. Transformatif Dimension of Adult Learning. New York: Suny Press.

Nasdian FT. 2006. Pengembangan masyarakat. Bagian Sosiologi Pedesaan dan Pengembangan
Masyarakat. Departemen Komunikasi dan Pengembangn Masyarakat. Fakultas Ekologi
Manusia. Institut Pertanian Bogor (Tidak diterbitkan).

Nies, MA., and McEwen, M. 2001. Community Health Nursing: PromotingThe Health of
Populations. 3rd Ed. Philadelphia: W.B. Saunders Company.

Sanders, I.T. 1958. Theories of Community Development. Rural Sociology 23(1): 1-12.

Sienkiewicz, Josephine. 2004. The Quality Network Adverse-Event Benchmarking Project: A


New Jersey Perspective. Home Care Management and Practice. Vol. 16 no. 4. Page: 280-285.

Snijders, Adelbert. 2006. Manusia dan Kebenaran, Sebuah Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta:
Kanisius.

Warren. R. 1978. The Community in America. Third Edition. Chicago: Rand-McNally.

Anda mungkin juga menyukai