BAB I
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti yang paling
utama) adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor . protein berperan penting
dalam stuktur dan fungi semua sel makhluk hidup dan virus.
2. Umumnya terdiri atas 20 macam asam amino. Asam amino berikatan (secara
kovalen) satu dengan yang lain dalam variasi urutan yang bermacam-
macam, membentuk suatu rantai polipeptida. Ikatan peptida merupakan
ikatan antara gugus -karboksil dari asam amino yang satu dengan gugus -
amino dari asam amino yang lainnya.
C. Struktur
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener
(tingkat empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino
penyusun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Sementara
itu, struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bentuk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
D. Penggolongan Protein
Ditinjau dari strukturnya protein dapat dibagi dalam dua golongan besar,
yaitu golongan protein sederhana dan protein gabungan. Protein sederhana
dapat dibagi dalam dua bagian menurut bentuk molekulnya, yaitu protein fiber
dan protein globular. Protein fiber mempunyai bentuk molekul panjang seperti
serat atau serabut. Molekul ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang
memanjang dan dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan
silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut yang stabil. Sedangkan
protein globular mempunyai bentuk molekul bulat atau elips dan terdiri atas
rantai polipeptida yang berlipat. Pada umumnya gugus R polar terletak
disebelah luar rantau polpeptida, sedangkan gugus R yang hidrofob terletak
disebelah dalam molekul protein.
1. Berdasarkan Kelarutannya
a. Albumin
Larut di air, garam encer, terdapat pada putih telur (albumin telur), susu
(laktalbumin), darah.
b. Globulin
Larut dalam garam netral, tidak larut dalam air, terkoagulasi oleh panas,
mengendap pada larutan garam konsentrasi tinggi (salting out)
c. Prolamin
Tidak larut dalam air, larut dalam etanol 50 -90%. Banyak mengandung
prolin dan asam glutamat, banyak terdapat pada serealia
d. Glutelin
Protein yang larut dalam asam, basa encer, tidak larut dalam pelarut
netral (mis : air, garam encer, alkohol), misalnya : glutein pada gandum,
oryzenin pada beras.
2. Berdasarkan bentuknya
a. Protein globular
b. Protein serabut
Pada keratin, protein serabut dari rambut, rantai poli peptida disusun
sepanjang satu sumbu dan tidak larut didalam air.
E. Sintesis
F. Peran protein
a. Sebagai enzim
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Pengatur pergerakan Protein
merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua
molekul protein yang saling bergeseran.
c. Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk serabut.
Pertahanan tubuh atau imunisasi pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk
antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau
mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri,
dan sel- sel asing lain.
e. Pengendalian pertumbuhan
G. Kekurangan Protein
2. Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari
yang namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam
pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat
dikenali adalah:
a. Hipotonus
b. Gangguan pertumbuhan
c. Hati lemak
BAB III
KESIMPULAN
3. Protein terdiri dari rantai polipeptida panjang, yang disusun oleh 100-1000
unit asam amino yang disatukan oleh ikatan peptide.
5. Sel mengandung ratusan atau ribuan jenis protein, fungsi atau aktivitas
biologi yang berbeda.
6. Deret asam amino pada rantai polipeptida dapat ditentukan dengan
memecah protein menjadi potongan kecil.
DAFTAR PUSTAKA