Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

SIMULASI PERSILANGAN DIHIBRIDA

Disusun oleh:

Kelompok Charles Darwin

1. Reni Prabawati (4401413017)


2. FebrianaWahyundari (4401413014)
3. M. Zuhrufi Maulana (4401413024)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

29 September 2015

KEGIATAN PRAKTIKUM 4
VARIASI SIFAT PADA MANUSIA

A. TUJUAN
1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik melalui
pengamatan fenotip (sifat yang tampak).
2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak
dalam populasi kelas.

B. LANDASAN TEORI
Keanekaragaman merupakan dasar ciriciri makhluk hidup. Adanya
keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja
tetapi juga manusia. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada
tingkat gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi
pada beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat
yang tampak (Cummings, 2011) . Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau
ciri-ciri yang dapat diukur atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu
tampak oleh mata, seperti warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji
untuk identifikasinya, seperti pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe
darah. Fenotip merupakan hasil produk-produk gen yang diekspresikan di dalam
lingkungan tertentu. Namun, gen memiliki batasan-batasan di dalamnya sehingga
lingkungan dapat memodifikasi fenotip (Stansfield, 1983). Genotip ialah seluruh gen
yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan menampakan fenotip pada
suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu lokus tunggal dapat
menghasilkan genotip yang homozigot. Keturunan homozigot dapat dihasilkan dari
galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang berbeda (Starr and
McMillan, 2010).

Variasi adalah keanekaragaman dalam satu spesies . manusia tergolong dalam


satu spesies yaitu Homo sapiens. Tidak ada manusia yang tepat sama , individu satu
dengan lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun baik sifat
kualitatif maupun sifat kuantitatif. Perbedaan yang ada diantara individu satu dengan
lainnya ditetukan oleh factor genetic dan factor lingkungan. Akibat adanya pengaruh
lingkungan maka individu yang bergenotip sama , kemungkinan akan mempunyai
fenotip yang berbeda (Widianti, 2014)
Adanya pewarisan sifat monogenik dan poligenik dan juga karena adanya
berbagai pola pewarisan sifat dalam populasi dapat kita lihat adanya sifat yang sangat
bervariasi. Berbagai sifat yang diwariskan secara poligenik variasinya sangat besar
misalnya warna kulit, tinggi badan, kecerdasan, sidik jari, refraksi mata dan lain-lain.
Sifat pada manusia tersebar dengan penyebaran yang khas untuk populasi tertentu
(Widianti, 2014 ). Gen sebenarnya adalah serangkaian DNA yang merepresentasikan
sebuah unit cetak biru. Gen untuk tinggi badan, atau sifat lain apapun, dapat di
tentukan dalam dua atau lebih bentuk alternatif yang dikenal sebagai alel, minsalnya
sifat tinggi dan sifat pendek. Jika sepasang alel pada suatu individu adalah sama,
individu itu disebut homozigot bagi sifat tersebut. Suatu individu dengan sepasang
faktor yang berlawanan (berbeda) disebut heterozigot atau hibrid. Alel-alel yang
terdapat dalam genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe
berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan fenotipe akhir (George, 2005).

C. METODE
Alat dan Bahan
1. Sifat-sifat yang diamati pada diri
2. Alat tulis
3. Cakram genetika
Cara Kerja

Kegiatan praktikum dilakukan dalam satu


kelompok . Satu kelompok terdiri dari 3-4 orang

Mengidentifikasi dan melakukan pencandraan


sifat yang tampak pada setiap anggota
kelompok, sekurang-kurangnya enam sifat

Hasil pencandraan ditulis dalam bentuk tabel

Menentukan kemungkinan genotip dari sifat


-sifat yang diamati dengan memperhatikan sifat
dominan dan resesif

Membuat cakram genetika berdasarkan hasil


pengamatan
Menandai setiap sifat yang berbeda dengan warna yang
berbeda

Cara menempatkan ciri seseorang pada cakram genetika


dimulai dari lingkaran terdalam menuju keluar

Menentukan angka indeks untuk setiap anggota kelompok

D. HASIL PENGAMATAN
Data kelompok

No Sifat yang diamati Nama Mahasiswa


. Febriana Reni Prabawati M. Zuhrufi
Wahyundari Maulana
1. Jenis kelamin XX XX XY
2. Daun Telinga L_ L_ Ll
3. Bentuk Rambut kk kk Kk
4. Lidah G_ G_ G_
5. Telapak kaki tt tt tt
6. Golongan darah O A AB
Total indeks genetika 42 48 109
Keterangan :
XX : Perempuan G_ : Lidah menggulung
XY : Laki-laki gg : Lidah tidak menggulung
L_ : Telinga bebas T_ : Telapak kaki leper
ll : Telinga melekat tt : Telapak kaki lengkung
K_ : Rambut keriting
kk : Rambut lurus

Data Kelas

No Nama Indeks No Nama Indeks


1. Nur Hidayati PS 40 14. Dwi Muhartati 88
2. Arifah Nur A 56 15. Larasati 82
3. Anggi Denny E 41 16. Retna Utami 56
4. Desy Probowati 60 17. Esky Purba 30
5. Endah K 54 18. Nailatun Nikmah 46
6. Nata Maulida F 73 19. Asfa Izzdihar 6
7. Febriana W 42 20. Belinda Vella Y 40
8. Reni Prabawati 48 21. Dewi Arum B 16
9. M Zuhrufi M 109 22. Nur Fitria R 58
10. M Imam Bagus M 67 23. Tiah Hidayah S 102
11. Mustikawati 98 24. Umu Ruqoyah 70
12. Desy Putri YA 80 25. Ikhlasih A 78
13. Isti Anggraeni 18 26. Agung Budi S 3

E. ANALISIS DATA
Pada praktikum ini tiap kelompok membuat cakram genetika, dimana masing-
masing kelompok menentukan 6 variasi sifat. Variasi sifat manusia pada kelompok
kami yaitu jenis kelamin, daun telinga, bentuk rambut, lidah, telapak kaki, dan
golongan darah. Setelah melakukan pencandraan hasil yang kami dapatkan adalah
Febriana Wahyundari memiliki indeks genetika 42, Reni Prabawati memiliki indeks
genetika 48, dan Muhammad Zuhrufi Maulana memiliki indeks genetika 109.
Semakin besar indeks genetika seseorang berarti orang tersebut memiliki semakin
banyak sifat yang resesif.
Data kelas yang kami peroleh, indeks genetika terendah yaitu Agung dengan
nilai 3, sedangkan indeks genetika tertinggi yaitu Zuhrufi dengan nilai 109. Selain itu,
kami juga menemukan kesamaan nilai indeks genetika, yaitu pada Belinda dan Pita
dengan nilai 40, dan pada Arifah dan Retna dengan nilai 56.

F. PEMBAHASAN
Keanekaragaman pada manusia terbentuk oleh sifat-sifat genetika yang
dibawa oleh gen dari orang tua. Sifat- sifat genetika meliputi sifat dominan dan sifat
resesif. Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah
total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki
gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama
meskipun mereka kembar identik/kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut
terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat
spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. .Dengan bantuan
cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan
fenotipnya.
Dalam praktikum ini, ada 6 variasi fenotip yang diamati dari masing-masing
kelompok. Variasi sifat manusia pada kelompok kami yaitu jenis kelamin, daun
telinga, bentuk rambut, lidah, telapak kaki, dan golongan darah. Dari keenam sifat ini
kami menentukan variasinya dan memasukkannya ke dalam cakram genetika.
Cakram genetika yang kami buat berisi dari enam sifat. Sifat pertama yang
kami masukkan adalah jenis kelamin. Pada cakram jenis kelamin perempuan (XX)
terletak di belahan kiri dan laki-laki (XY) di belahan kanan. Untuk itu perempuan
selalu memiliki indeks genap dan laki-laki selalu berindeks ganjil. Lingkaran pertama
ini terletak di pusat cakram. Dan dibagi menjadi dua bagian karena sifat jenis kelamin
memiliki dua variasi yaitu laki-laki dan perempuan. Lingkaran kedua kami masukkan
sifat daun telinga. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu daun telinga bebas dan melekat.
Lingkaran ketiga kami isi dengan sifat bentuk rambut. Sifat ini memiliki dua variasi
yaitu rambut keriting dan lurus. Lingkaran keempat kami isi dengan sifat lidah. Sifat
ini memiliki dua variasi yaitu lidah dapat menggulung dan tidak dapat menggulung.
Lingkaran kelima kami isi denganbentuk telapak kaki. Sifat ini memiliki dua variasi
yakni telapak kaki yang leper dan yang lengkung. Lingkaran keenam kami isi dengan
sifat golongan darah. Sifat ini memiliki empat variasi yaitu A, B, AB, dan O. Tiap-tiap
sifat memiliki variasi yang ada salah satu variasi yang dominan, kecuali untuk jenis
kelamin dan golongan darah. Karena ada 6 sifat dan sifat terakhir adalah golongan
darah maka indeks genetika tertinggi yang bisa didapatkan adalah 128 dari rumus 2n-1
X 4 dimana n adalah banyaknya sifat yang digunakan dalam cakram genetika.
Dari hasil pengamatan kelompok kami yang terdiri dari 3 orang, kami
mendapatkan nilai indeks genetika yaitu 42, 48, dan 109. Febri memiliki indeks
genetika 42, Reni memiliki indeks 48, dan Zuhrufi memiliki indeks genetika 109.
Artinya bila dibandingkan antara ketiga anggota kelompok kami, Febri memiliki sifat
dominan yang lebih banyak daripada Reni dan Zuhrufi.
Dari hasil pengamatan data kelas kami menemukan indeks genetika terendah
yaitu 3 yang dimiliki oleh Agung dan indeks tertinggi 109 yang dimiliki oleh Zuhrufi.
Ini berarti Agung memiliki sifat dominan yang banyak dan sifat resesif yang sedikit.
Sebaliknya, Zuhrufi memiliki sifat resesif yang banyak dan sedikit sifat dominan.
Kami juga menemukan orang yang memiliki indeks genetika sama yaitu Pita dengan
Belinda (indeks genetikanya 40) dan Arifah dengan Retna (indeks genetikanya 56).
Dua orang yang memiliki indeks genetika yang sama berarti banyaknya sifat resesif
yang mereka miliki sama jumlahnya begitu pula dengan sifat dominan. Bila ckaram
genetika yang digunakan untuk menentukan indeks genetika ini sama maka dapat
dikatakan bahwa dua orang tersebut memiliki variasi yang sama atau mirip. Namun
karena cakram genetika yang digunakan oleh tiap kelompok berbeda maka kami tidak
dapat menyimpulkan bahwa kedua orang tersebut mirip.
Jika seseorang memliki indeks 100 berarti orang tersebut berjenis kelamin
perempuan yang memiliki daun telinga melekat, bentuk rambut lurus, lidah dapat
menggulung, bentuk telapak kaki leper, dan bergolongan darah AB.
Pada cakram genetika, selain menunjukkan adanya keragaman gen dari setiap
individu, melalui cakram ini juga dapat dilihat hubungan kekerabatan dari semua
praktikan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya warna pada satu kotak cakram.
Warna-warna yang selalu berada pada satu kotak cakram dalam setiap lingkaran
menunjukkan bahwa praktikan-praktikan tersebut memiliki hubungan kekerabatan
yang dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat/ karakter yang bersangkutan.

G. SIMPULAN
Variasi fenotip yang teramati pada kelompok kami yaitu jenis kelamin, bentuk
daun telinga, bentuk rambut, bentuk lidah, bentuk telapak kaki, dan golongan
darah.
Semakin besar indeks genetika seseorang, maka seseorang tersebut memiliki
banyak sifat yang resesif. Begitu pula sebaliknya.

H. DAFTAR PUSTAKA
Cummings, Michael R. 2011. Human Heredity : Principles and Issues, Ninth Edition.
New York : Brooks/Cole Cengage Learning
Fried, George H. 2005. Biologi edisi kedua. Jakarta : Erlangga
Stansfield, William D. 1983. Genetika, Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Starr, Cecie and Beverly McMillan. 2010. Human Biology, Eighth Edition. New York:
Brooks/Cole Cengage Learning.
Widianti, Tuti. 2014. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang : FMIPA UNNES.

Anda mungkin juga menyukai