Disusun oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
Dasar teori
Power steering adalah suatu tipe peralatan hidrolik yang digunakan untuk
memperingan kemudi, sumber tenaga penggerak pompa yaitu menggunakan tenaga mesin.
Jadi putaran pompa sesuai putaran mesin. Sistem kemudi power steering pada prinsipnya
merupakan modifikasi dari sistem kemudi manual yang ditambah dengan perangkat hidrolis
pada kecepatan rendah. Saat batang kemudi digerakkan ke kiri maka tekanan hidrolik tadi
akan membantu (mendorong) kemudi ke kiri, begitu juga sebaliknya saat kemudi diputar ke
kanan maka tekanan hidrolis akan membantu (mendorong) kemudi ke kanan sehingga
pengemudian ringan. Sedangkan pada kecepatan tinggi minyak hidrolis tadi justru menahan
gerakan kemudi sehingga kemudi lebih berat dan mantap. Ada beberapa tipe power steering
tetapi masih mempunyai tiga bagian yang terdiri dari pompa, control valve, gear housing.
Banyak tipe yang telah di kembangkan tetapi untuk power steering recirculating ball terdiri
dari dua tipe dengan flapper valve dan rotari valve. Untuk tipe recirculating ball ini
mempunyai komponen-komponen yang penting yaitu rumah roda gigi, control valve, dan
vane pump.
Sistem power steering tipe recirculating ball power steering adalah sistem kemudi
bertujuan untuk mempermudah pengemudi mengendalikan arah jalannya kendaraan dengan
membelokan roda depan. Untuk sistem power steering dasar konstruksi sama seperti sistem
kemudi manual namun ditambah peralatan hidrolik. Untuk tipe recirculating ball ini
mempunyai komponen-komponen yang penting yaitu rumah roda gigi, control valve, dan
vane pump.
1. Gear housing (Gear box)
Pada sistem power steering ini menggunakan tipe ball nut yang bekerja halus dan kuat. Untuk
pengaturan arah dan tekanan fluida yang bekerja digunakan flapper valve yang terdapat pada
torsion shaft
2. Control Valve Control valve (Flapper valve)
Di dalam rumah roda gigi (gear housing) mengarahkan aliran minyak dari pompa menuju
piston kanan atau kiri.