Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIK

SISTEM KEMUDI REM DAN SUSPENSI


RECIRCULATING BALL POWER STEERING

Disusun oleh :

1. Sadida Fahmi (15509134002)


2. Pradipta Mukti P (15509134006)
3. Ahmad Sholihin (15509134016)
4. Bagas Tri Yulianto (15509134017)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017

Dasar teori
Power steering adalah suatu tipe peralatan hidrolik yang digunakan untuk
memperingan kemudi, sumber tenaga penggerak pompa yaitu menggunakan tenaga mesin.
Jadi putaran pompa sesuai putaran mesin. Sistem kemudi power steering pada prinsipnya
merupakan modifikasi dari sistem kemudi manual yang ditambah dengan perangkat hidrolis
pada kecepatan rendah. Saat batang kemudi digerakkan ke kiri maka tekanan hidrolik tadi
akan membantu (mendorong) kemudi ke kiri, begitu juga sebaliknya saat kemudi diputar ke
kanan maka tekanan hidrolis akan membantu (mendorong) kemudi ke kanan sehingga
pengemudian ringan. Sedangkan pada kecepatan tinggi minyak hidrolis tadi justru menahan
gerakan kemudi sehingga kemudi lebih berat dan mantap. Ada beberapa tipe power steering
tetapi masih mempunyai tiga bagian yang terdiri dari pompa, control valve, gear housing.
Banyak tipe yang telah di kembangkan tetapi untuk power steering recirculating ball terdiri
dari dua tipe dengan flapper valve dan rotari valve. Untuk tipe recirculating ball ini
mempunyai komponen-komponen yang penting yaitu rumah roda gigi, control valve, dan
vane pump.
Sistem power steering tipe recirculating ball power steering adalah sistem kemudi
bertujuan untuk mempermudah pengemudi mengendalikan arah jalannya kendaraan dengan
membelokan roda depan. Untuk sistem power steering dasar konstruksi sama seperti sistem
kemudi manual namun ditambah peralatan hidrolik. Untuk tipe recirculating ball ini
mempunyai komponen-komponen yang penting yaitu rumah roda gigi, control valve, dan
vane pump.
1. Gear housing (Gear box)
Pada sistem power steering ini menggunakan tipe ball nut yang bekerja halus dan kuat. Untuk
pengaturan arah dan tekanan fluida yang bekerja digunakan flapper valve yang terdapat pada
torsion shaft
2. Control Valve Control valve (Flapper valve)
Di dalam rumah roda gigi (gear housing) mengarahkan aliran minyak dari pompa menuju
piston kanan atau kiri.

3. Vane pump Sistem power steering


adalah suatu tipe peralatan hidraulis yang membutuhkan tekanan sangat tinggi dan
debit yang besar, penghasil tekanannya vane pump. Vane pump termasuk dalam pompa rotari.
Vane pum disamping untuk membangkitkan tekanan juga untuk mengatur jumlah aliran
fluida yang diperlukan sesuai putaran mesin, juga sebagi alat idle up untuk mencegah masin
mati saat setir diputar maksimal. Pada pompa rotari ini dipergunakan vane (sliding blade),
sehingga vane pump nama yang dipakai pada pompa tipe ini yang digunakan pada power
steering. a. Bagian utama vane pump Adapun bagian komponen yang ada dalam vane pump
adalah sebagai berikut
Reservoir Tank Tangki reservoir
menampung persediaan minyak power steering. Penempatannya dapat disatukan dengan
pump body dan juga terpisah dengan pump body dengan pipa penghubung. Biasanya tutup
tangki reservoir dilengkapi dengan pengukur minyak (Level gauge / deep stick) untuk
memeriksa permukaan minyak power steering dalam tangki. Bila ketinggian permukaan
minyak dalam tangki kurang dari yang ditentukan, maka pompa akan kemasukan udara dan
kinerja pompa menjadi tidak normal.
Pump Body Pompa
digerakkan oleh puli poros engkol mesin dengan drive belt, yang berfungsi untuk menaikan
tekanan minyak serta mengalirkanya ke gear housing. Banyaknya minyak yang dialirkan ke
gear housing diatur oleh control valve dengan kelebihan minyak dialirkan ke sisi hisap
(sunction side).

Flow Control Valve Katup pengatur aliran (flow control valve)


mengatur volume aliran minyak dari pompa ke gear housing dan menjaga agar volumenya
tetap pada saat RPM pompa berubah-ubah. Sekarang banyak pompa power steering yang
menggunakan control spool bersama dengan flow control valve untuk menurunkan volume
aliran minyak pada saat pompa mencapai kecepatan tertentu. Jenis ini dikenal dengan RPM
sensing type power stering untuk memperoleh gaya pengemudian yang sesuai dengan yang
diperlukan, walaupun kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi. Pompa mempunyai relief
valve yang dipasang di dalam flow control valve untuk mengatur tekanan minyak maksimum.
Tekanan maksimum tercapai pada saat roda kemudi diputar sepenuhnya ke kiri ataupun ke
kanan, dan control valve menutup saluran balik (return port).
b. Cara Kerja vane pump
Vane Pump Rotor
berputar di dalam cam ring yang diikatkan pada rumah roda gigi (gear housing). Rotor
terdapat slot, didalam slot dipasangkan vane plate. Bagian luar rotor berentk lingkaran tetapi
permukaannya bagian dalam cam ring berbentuk oval, dan membentuk celah antara rotor
dengan cam ring. Vane plate menyekat celah membentuk ruang minyak. Vane plate tedorong
merapat ke permukaan bagian dalam cam ring oleh gaya sentrifugal dan tekanan minyak pada
bagian belakang vane plate, membentuk seal sehingga pada saat terjadi kenaikan tekanan
minyak. Tekanan kebocoran antara cam ring dan vane plate dapat dicegah. Pada saat rotor
berputar kapasitas ruang minyak akan membesar dan mengecil untuk melakukan
pemompaan, saat hisap ruang minyak membesar sehingga minyak dari reservoir mengalir ke
ruang minyak melalui saluran hisap. Volume ruang minyak akan mengecil pada sisi keluar
(dischargeside), bila mencapai nol maka minyak tadi terhisap masuk keruangan melalui
saluran hisap keluaran melalui saluran keluar. Untuk setiap putaran terjadi dua kali
pengisapan dan pengeluaran minyak
Flow Control Valve
dan Control Spool Volume pengeluaran minyak dari vane pump akan bertambah sebanding
dengan kenaikan RPM mesin. Besarnya gaya steering asist yang diberikan oleh power piston
ke gear housing ditentukan oleh volume minyak dari pompa. Bila RPM naik, maka volume
alirannya semakin besar dan memberikan bantuan pengemudian yang lebih besar, akibatnya
diperlukan gaya pengemudian yang lebih kecil. Usaha pengemudian dengan perubahan RPM,
ini mengakibatkan kerugian dalam aspek stabilitas pengemudian. Oleh karena itu, volume
aliran minyak dari pompa perlu di pertahankan konstan meslipun putaran pomap berubah,
inilah kerja dari fungsi flow control valve. Bila kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi
tahanan ban berkurang dan akibatnya dibutuhkan usaha pengemudian yang lebih kecil. Pada
beberapa power steering diberikan hambatan pada sector shaft yang besar selama kecepatan
tinggi agar diperoleh pengemudian yang nyaman. Volume aliran minyak dari pompa ke gear
housing dikurang selama pengandaraan pada kecepatan tinggi, sehingga tidak ada power
assist pada sistem power steering. Volume aliran minyak yang keluar dari pompa akan
bertambah bila kecepatan pompa bertambah tetapi aliran minyak ke gear housing dikurangi.
Hal ini berlaku pada RPM sensing type dan mempunyai control valve dengan built ini control
spool.

Data praktik dan pembahasan

Anda mungkin juga menyukai