Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan seluruh Alam, dimana atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga laporan yang berjudul Laporan Praktik Kebidanan
Komunitas dapat diselesaikan.
Laporan ini menyajikan tentang macam-macam penemuan masalah
kebidanan dalam lingkungan keluarga yang dibina serta asuhan yang diberikan dari
penemuan tersebut. Penemuan tersebut diantaranya yang berhubungan dengan
kesehatan lingkungan dan KB.
Diharapkan dengan laporan ini pembaca khususnya mahasiswa kebidanan
mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana memberikan asuhan yang tepat baik
sesuai dengan jenis masalah yang ditemukan. Hal yang penting bagi mahasiswa
kebidanan mampu mengaplikasikannya dalam memberikan pelayanan kebidanan di
masyarakat nanti.
Proses penyusunan laporan ini telah melewati perjalanan panjang dan
banyak mendapat petunjuk serta bimbingan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun dengan penuh rasa
ikhlas menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Ibu Nursiah, S.ST, M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Marawiah, S.Kep
selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dan
tanggung jawab guna memberikan bimbingan dan petunjuk dan penyusun dalam
proses penyusunan laporan ini sehingga dapat terselesaikan
Begitu pula dengan berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan
laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu penyusunan
mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1) Bapak Supardi, selaku Kepala Desa Kamelanta beserta seluruh perangkat desa
yang telah memberikan izin pelaksanaan pendataan dan memberikan banyak
bantuan dalam penyelesaian laporan ini.
2) Kepada seluruh masyarakat Desa Kamelanta yang telah berpatisipasi dan
berkontribusi selama berada di lokasi praktik.
3) Kepada KK binaan yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
informasi tentang kondisi kesehatan keluarganya
4) Para dosen dan seluruh Staf Tata Usaha di Lingkungan Akademi Kebidanan
Yayasan Kesehatan Nasional Baubau
5) Semua teman-teman seposkoku (nia, sri, erna, anty, nur, veni, aisyah, nursida
dan bunda anti) yang telah memberikan bantuan dan motivasi. Jazzakumullah
Khair. Dan semua rekan-rekan mahasiswa Kebidanan Angkatan 2011 yang
sangat penyusun sayangi.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, untuk itu penyusun selalu membuka diri untuk menerima saran dan
kritik yang membangun demi memperbaiki penyusunan laporan menjadi lebih
sempurna dan bermanfaat.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya
bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pertanyaan laporan selanjutnya di
Akademi Kebidanan Yayasan Kesehatan Nasional Baubau serta mendapat ridho
dari Allah SWT.

Baubau, Juli 2014

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...
A. Latar belakang .
B. Tujuan ..
C. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI .
BAB III TINJAUAN KASUS .
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP ..
A. Kesimpulan
B. Saran ..
DAFTAR PUSTAKA .
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bidan komunity dituntut memiliki pengetahuan tentang public health karena


tugasnya bukan saja melakukan pelayanan menurut kompetensinya, namun
dituntut mampu melakukan identifikasi permasalahan kesehatan dan sumber
potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat terutama
kesehatan ibu dan anak. Bidan komunitas harus mengenal kondisi kesehatan
masyarakat yang selalu berubah karena kesehatan komuniti dipengaruhi oleh
perkembangan masyarakat sebagai akibat perubahan teknologi dan ilmu
pengetahuan serta kebijakan pemerintah. Bidan dituntut memiliki kemampuan
mengadakan penelitian, pengelohan dan menganalisa masalah kesehatan
masyarakat.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarkat dimana masalah
kesehatan dapat timbul, berupa masalah :
1) Kesehatan ibu hamil
2) Kesehatan reproduksi
3) Gizi keluarga
4) Keluarga berencana
5) Kesehatan balita
6) Kesehatan lingkungan
7) Imunisasi bayi dan balita
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada Keluarga Tn. L di Dusun
Tobea Desa Kamelanta Kec. Kapontori Kab. Buton tanggal 26 Mei 2014 sebagai
bukti pelaksanaan praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi
sesuai dengan prioritas masalah.

B. Tujuan

1. Tujuan umum
Membantu masyarakat dalam mengupayakan hidup sehat sehingga
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang berhubungan kesehatan ibu
dan anak pada keluarga.
b. Menentukan masalah yang ada dan memprioritasnya
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
d. Implementasi hasil rumusan alternatif pemecahan masalah
e. Mendorong dan meningkatan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam
upaya mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan serta
menanamkan perilaku hidup sehat

C. Manfaat

Manfaat dari kegiatan praktikum ini antara lain :


1. Manfaat bagi mahasiswa
Menambah kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan
komunitas
2. Manfaat bagi kampus
Sebagai bahan bacaan guna menambah pengetahuan mahasiswa
3. Manfaat bagi masyarakat
Menambah pengetahuan nagi masyarakat sehingga dapat memberikan
kontribusinya nantinya dalam pencegahan kasus komunitas kebidanan

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Komunitas

Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu.


Kebidanan berasal dari kata Bidan yang artinya adalah seseorang yang telah
mengikuti pendidikan tersebut dan lulus serta terdaftar atau mendapat ijin
melakukan praktek kebidanan. Sedangkan kebidanan sendiri mencakup
pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang dilakukan untuk
menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan (J.H. Syahlan, 1996).
Komunitas adalah kelompok orang yang berada di suatu lokasi
tertentu.Sarana kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada
dalam keluarga dan masyarakat.Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan
diluar rumah sakit.Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau
kelanjutan pelayanan kebidanan yang diberikan di rumah sakit.Pelayanan
kesehatan ibu dan anak di lingkungan keluarga merupakan kegiatan kebidanan
komunitas.
Kelompok komunitas terkecil adalah keluarga individu yang dilayani adalah
bagian dari keluarga atau komunitas.Oleh karena itu, bidan tidak memandang
pasiennya dari sudut biologis.Akan tetapi juga sebagai unsur sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan lingkungan
disekelilingnya.
Asuhan kebidanan komunitas adalah merupakan bagian integral dari
system pelayanan kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu, anak
dan Keluarga Berencana.

B. Konsep Keluarga

1. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas 2 orang atau lebih
adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga
dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga berinteraksi diantara sesama
anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing,
menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan. (Depkes. RI. 1998 dan
Salvicion G Bailon dan Aracelis Maglaya, 1989).

2. Struktur keluarga
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara, seadarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
e. Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.

3. Ciri-ciri struktur keluarga


a. Terorganisasi
b. Ada keterbatasan
c. Ada perbedaan dan kekhususan

4. Ciri-ciri keluarga
a. Diikat dalam suatu tali perkawinan
b. Ada hubungan darah
c. Ada ikatan batin
d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotnya
e. Ada pengambilan keputusan
f. Kerjasama diantara anggota keluarga
g. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
h. Tinggal dalam satu rumah

5. Tipe/bentuk keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family)
Adalah keluarga terdiri dari satu ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (exended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek,
kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari
satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda/ janda (single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. keluarga berkomposisi (composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami yang hidup secara
bersama.
f. Keluarga kabitas (cahabitation)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu
keluarga.
Tipe keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar
(extended family) karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku
hidup dalam suatu komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat.

6.Perawatan kesehatan keluarga


Adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan
pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat dengan sehat
sebagai tujuan
dan melalui perawatan sebagai sasaran.

C. Masalah Utama
Masalah masalah yang menjadi prioritas keluarga binaan yaitu
- PUS tidak ber-KB
- Kesehatan Lingkungan yang tidak memenuhi syarat
Dan yang menjadi priroritas paling tinggi adalah PUS tidak ber-KB karena
kurangnya pengetahuan tentang alat kontrasepsi sehingga masih bingung untuk
menentukan pilihan mengenai alat kontrasepsi.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA TN. L


DI DUSUN WARIDA DESA WAKALAMBE KECAMATAN
KAPONTORI KABUPATEN BUTON
TANGGAL 11 APRIL 2015

I. Pengkajian Keluarga

A. Data Keluarga
Nama KK : TN L
Umur : 40 Tahun
Nikah/ lamanya : 1x / 3 tahun
Suku : Buton
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan/Bulanan:Rp.500.000
Alamat : Dusun Warida Desa Wakalambe

No Nama Umur JK Hub. Pendidikan Pekerjaaan Imunisasi KB


1. La Daudi 49 thn L Suami SMP Swasta
2. Rosmina 28 thn P Istri SMP IRT
3. Widarni sari 8 thn L Anak SD Siswa Tidak -
Lengkap
4. Widia Sari 3 thn L Anak SD Siswa Tidak -
Lengkap
5. Ridwan 1 bulan P anak - - Tidak -
Lengkap

B. Daftar Anggota Keluarga


GENOGRAM

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Sasaran ( klien )

-------- : Serumah

C. Sifat Keluarga
a. Tipe Keluarga :Merupakan keluarga inti yang terdiri dari 5 orang dengan
ayah yang paling dominan dalam pengambilan keputusan.
b. Hubungan dengan anggota keluarga harmonis

D. Kegiatan Sehari-Hari
a. Kebiasaan Tidur/Istirahat
Pola kebiasaan tidur/istirahat dengan keluarga teratur,umumnya mereka
tidur pada malam hari kira-kira mulai jam 21.00 wita sampai jam 04.30
wita.Pekerjaan ayah adalah wiraswasta dan ibu dalam keseharian
bertugas mengurus rumah tangga dan merawat anaknya,kebiasaan tidur
siang 2 jam.
b. Kebiasaan Makan
Didalam keluarga pola makan cukup baik yang terdiri dari nasi,sayur,lauk
pauk dan kadang-kadang di tambah buah-buahan berupa pisang dan
pepaya.
c. Kebiasaan Rekreasi
Dalam keluarga,rekreasi keluarga jarang di lakukantetapi rekreasi hanya
di lakukan di dalam rumah yaitu pada waktu luang di gunakan untuk
menonton televisi dengan keluarga.

E. Situasi Sosial dan Ekonomi


a. Penghasilan
Pekerjaan kepala keluarga adalah swasta
Penghasilan perbulan berkisar antara Rp.500.000 Pemenuhan
kebutuhan keluarga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
Keluarga Tn S tidak memiliki simpanan di bank
b. Peran Anggota Keluarga
Ayah sebagai pencari nafkah utama
Ibu mengatur urusan rumah tangga
c. Anak pertama berumur 9 tahun, anak kedua berumur 8 tahun dan anak
ketiga berumur 7 bulan.Hubungan Keluarga Dengan Masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik serta keluarga
berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan yang diadakan.

F. Faktor Lingkungan
a. Perumahan
Keluarga menempati sebuah rumah dengan ukuran 9x 8 meter persegi
diatas bidang tanah yang luasnya 7 x 9 meter dengan jumlah ruang
tamu 1 buah,kamar tidur 3 buah, 1 dapur dan 1 wc

Denah Rumah

7 Meter

Wc
Dapur
K Tidur 1 9 meter

K. tidur 2
R. Tamu /
K. tidur 3 R. Keluarga
JALAN

- Ventilasi cukup baik sehingga perukaran udara lancar.


- Ruangan dalam rumah cukup mendapat cahaya sinar matahari.
- Pengaturan Perabotan dalam rumah dan kebersihan di dalam cukup
baik.
b. Sumber Air Minum dan Sarana Air Bersih
Sumber air minum yang di pergunakan adalah berasal dari mata air
keadaan air jernih , tidak berbau dan tidak berasa
c. Tempat Pembuangan Tinja
Keluargamempunyai tempat pembuangan tinja (jamban)
d. Tempat Pembuangan Air Limbah
Keluarga mempunyai tempatpembuangan air limbah yang terbuka.
e. Pembuangan Sampah
Penanganan sampah hanya di lakukan dan dikumpulkan di suatu tempat
kemudian di bakar.
f. Pemanfaatan Fasilitas Yang Ada
Bila ada anggota keluarga yang sakit di bawah ke Puskesmas,dan balita
tiap bulan di bawah ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi dan
dilakukan penimbangan berat badanuntuk mengetahui status gizi balita.

G. Riwayat Kesehatan Keluarga


a. Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga
Riwayat kesehatan anggota keluarga umumnya cukup baik, bapak sehat.
Keluhan utama yang sering di alami badan terasa pegal-pegal tetapi
setelah istirahat yang cukup,akan hilang dengan sendirinya.
b. Pemeriksaan Fisik
1. TnL
TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 37C
P : 22 x/menit
BB : 71 Kg
2. NyE
Keadaanumum ibu baik
TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5C
P : 24 x/menit
BB : 55 kg
3. Bayi R
a. BBL : 3000 gram
b. BBS : 8 Kg
c. TTV
Denyut jantung : 145 x/ menit
Pernapasan : 58 x / menit
Suhu : 37oC
d. Kepala dan rambut : Rambut tipis, hitam dan lurus
e. Mata : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah
muda,sclera putih
f. Hidung : Simetris kiri dan kanan, tidak ada sekret, hidung
tampak bersih
g. Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen
h. Mulut dan bibir : Bibir tampak warna merah muda, tidak ada
kelainan
i. Leher : Tidak ada pembengkakan vena jugularis
j. Dada : Pergerakan dada seringi dengan pernapasan
bayi, putting susu sudah terbentuk
k. Abdomen : Tidak ada kelainan
l. Genitalia : Tidak ada kelainan
m. Ekstremitas : Simetris kiri dan kanan, pergerakan baik
n. Punggung : Tidak ada benjolan punggung
o. Bokong : Terdapat lubang anus

c. Riwayat Persalinan Ibu Yang Lalu


Ana Tahun Jenis Tempat Penolong
k Persalinan
1 2006 Normal Rumah Dukun
2 2007 Normal Rumah Dukun
3 2014 Normal Rumah Bidan

d. Riwayat Keluarga Berencana


Ibu belum pernah menjadi akseptor KB
e. Keadaan Gizi Keluarga
Pertumbuhan fisik anak-anak Tn L cukup baik,pertumbuhan dan
perkembangan anaknya sesuaidengan umur anak.
f. Penyakit yang d derita oleh keluarga
Tidak ada penyakit yang kronis/serius yang di derita oleh anggota
keluarga.

g. Data Pengetahuan Tentang Imunisasi Tetanus Toksoid


Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah di suntik TT
Ibu kurang memahami tentang tetanus tosoid
Ibu kurang memahami akan manfaat tetanus toksoid

H. Pengkajian Pengetahuan Keluarga Tentang Kesehatan


Masalah kesehatan yang di alami oleh keluarga Tn.L di sebabkan
oleh faktor ketidaktahuan atau kurangnya pemahaman dan kepedulian
tentang kesehatan dan di tunjang dengan lingkungan fisik,sosial budaya
masyarakat dan tempat tinggal klien.
Oleh karena itu,intervensi pertama yang harus di lakukan adalah
melakukan penyuluhan kesehatan pada keluarga untuk mengubah prilaku
keluarga yang di lakukan adalah melakukan penyuluhan kesehatan pada
keluarga untuk mengubah prilaku keluarga yang di lakukan secara bertahap
dalam membangkitkan motivasi keluarga kearah prilaku sehat.Bila respon
keluarga terhadap upaya ini positif,maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan intervensi sesuai dengan permasalahan dengan melibatkan
keluarga secara aktif mulai dari perencanaan,penanggulangan masalah
sampai dengan pelaksanaan tindakan dirumah,sehingga membawa hasil
yang nyata dan di rasakan manfaatnya oleh keluarga dalam meningkatkan
kemampuan memelihara diri dalam keluarga mereka sendiri yang selanjutnya
timbulnya kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan.

II. Analisa Data


No Data Masalah kesehatan
1 Masalah yang di alami oleh Factor ketidaktahuan
keluarga Tn S di sebabkan menimbulkan ketidakmampuan
oleh factor ketidaktahuan. untuk mengatasi berbagai
Hal ini rendahnya tingkat masalah kesehatan yang di
pengetahuan keluarga(SDM) hadapi keluarganya , sehingga
di samping itu pula di tunjang berbagai masalah yang timbul
oleh factor lingkungan fisik, dalam keluarga dianggap sesuatu
social budaya masyarakat yang wajar yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Kondisi ini
mengakibatkan masalah
kesehatan yang berkepanjangan
dan berlarut-larut sebagai siklus
yang tidak habis-habis dalam
keluarga. Hal ini dapat dilihat dari
ketidakpedulian masyarakat
terhadap masalahkesehatan yang
dialami.
2 Ibu tidak pernah imunisasi Ibu belum mengetahui secara
tetanus toksoid selama benar tentang pentingnya
hamil. imunisasi tetanus toksoid selama
hamil.

III. Rumusan Masalah


Dari data diatas didapatkan masalah :
Ketidaktahuan keluarga tentang masalah kesehatan dan ketidaktauan ibu
tentang pentingnya imunisasi tetanus toksoid selama hamin.

IV. Prioritas Masalah

N KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN


o
1 Sifat masalah 2 2 Ancaman
(baik,sedang,kurang) kesehatan karena
ibu masih usia
subur.
2 Kegawatan Keluarga (ibu)
(tidak,sedang,gawat) 3 3
tidak mengetahui
bahwa imunisasi
TT dapat mencegh
tetanus pada ibu
hamil, bersalin dan
nifas, melindungi
bayi dari tetanus
neoratum
3 Kemudahan Ibu tidak
3 3
penanggulangan menyadari saat
masalah(sulit,sedang,m hamil tidak di
udah) suntik TT maka
akan mudah untuk
terkena penyakit
tetanus dan untk
banyinyq mudah
untuk terkena
tetanus
neonaturum.
Jumlah 8

PENDOKUMENTASIANASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


( SOAP ) KUNJUNGAN I
TANGGAL 14 APRIL 2015

A. Data Keluarga

Nama : Tn L
Umur : 40 Tahun
Nikah / lamanya : 1x / 3 tahun
Suku : Buton
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan/Bulanan : Rp.500.000
Alamat : Dusun Mandauli Desa Lambusango

B. Subjektif ( S )

a. Ibu mengatakan anak yang pertama berusia 9 tahun


b. Ibu mengatakan anak yang kedua berusia 8 tahun
c. Ibu mengatakan anak yang ktiga berusia 7 bulan
d. Ibu mengatakan selama hamil anak pertama, kedua, ketiga, tidak pernah di
imunisasi tetanus toksoid

C. Objektif ( O )

Pemeriksaan fisik
a. Ny E
Keadaanumum ibu baik
TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5C
P : 24 x/menit
BB : 55 kg
TB : 162 cm
b. Bayi R
a. BBL : 3000 gram
b. BBS : 5 Kg
c. TTV
Denyut jantung : 145 x/ menit
Pernapasan : 58 x / menit
Suhu : 37oC

D. Assessment ( A )

Ibu tidak pernah di imunisasi tetanus toksoid selama kehamilan pertama, kedua
dan ketiga.

E. Planning ( P )

Penyuluhan kesehatan keluarga tentang :


a. Pengertian
Imunisasi TT pada ibu hamil infeksi tetanus yaitu dengan menyuntikkan
vaksin tetanus toksoid
hasil : ibu mengerti dan memahami dengan apa yang di sampaikan.
b. Tujuan pemberian imunisasi TT
1. memberikan kekebalan kepada ibu hamil terhadap tetanus, karena
vaksinasi selama hamil juga ikutmembantu banyinya menghindari
tetanus beberapa minggu setelah lahir.
2. Mencegah terjadinya penyakit tetanus pada ibu saat hamil, bersalin
dan nifas.
3. Melindungi bayi baru lahir dari tetanusneonatorum misalnya akibat
infeksi tali pusat pada proses persalinan.
Hasil : ibu mengerti dan memahami dengan apa yang di sampaikan.
c. Jadwal pemberian imunisasi TT
TT 1 : di berikan pada kunjungan awal/ trimester 1
TT 2 : 4 minggu setelah TT 1
TT 3 : 6 bulan setelah TT 2
TT 4 : 1 tahun setelah TT 3
TT 5 : 1 tahun setelah TT 4
Hasil : ibu telah mengerti tentang apa yang disampaikan.
d. Tempat penyuntikkan imunisasi TT
Imunisasi TT di berikan selama masa kehamilan pada 1/3 lengan kiri atas
bagian luar dengan dosis 0,5 cc.
Hasil : ibu telah mengerti dengan apa yang disampaikan.
e. Efek samping penyuntikkan
Nyeri, kemerahan ,bengkak selama 1-2 hari pada tempat penyuntikkan
Hasil : ibu mengerti dan mengetahui tentang apa yang disampaikan
f. Cara mengatasi efek samping
Kompres dengan air hangat pada tempat penyuntikkan.
Hasil ; ibu mengerti engan apa yang disampaikan.
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
( SOAP ) KUNJUNGAN KE II
Tanggal 19 April 2015

Data Subjektif (s)

Ibu mengataka telah mengerti kegunaan dan manfaat imunisasi tetanus toksoid

Data Objektif (o)

Ku ibu baik
Kesadaran composmentis
Ttv Ny S
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit

Assement (A)

Tidak pernah imunisasi tetanus toksoid selam kehamilan.

Planning (P)

Memberikan senyuman , sapa dan salam ibu


Mengukur ttv pada ibu
Menanyakan perkembangan
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID

Pokok Bahasa : Imunisasi Tetanus Toksoid


Sub Pokok Bahasan : Tidak pernah imunisasi tetatunus toksoid
Sasaran : Ny R
Waktu : 30 Menit
Tanggal : 19 april 2015
Tempat : Rumah klien
Pembicara : Sri Asrita

TIU :setelah mengikuti kegiatan penyuluhan di harapkan klien dapat mengerti


dan memahami kegunaan dan manfaat dari imunasasi tetanus toksoid.

TIK : setelah menerima materi penyuluhan klien mampu menyebukan :


Pengertan imunisasi tetanus toksoid
Kegunaan dan manfaat imunisasi tetanus toksoid
Materi : (terlampir)
Metode penyuluhan : ceramah dan diskusi

Rencana Tindakan :
Evaluasi dilaksanakan selama prses dan pada akhir kegiatan penyuluhan
dengan memberikan pertayaan secara lisan , yaitu :
1. Menjelaskan kembali pengertian imunisasi tetanus toksoid.
2. Menjelaskan kegunaan dan manfaat imunisasi tetanus toksoid

Evaluasi Proses :
1. Klien memperhatikan dan mendengarkan selama kegiatan penyuluhan
berlangsung
2. Klien aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
3. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
4. Tanya jawab berjalan dengan baik.
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Imunisasi Tetanus Toksoid

Imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan


sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus. ( idanati, 2015). Vaksin
tetanus yaitu telah dilemahkan dan kemudian dimurnikan ( setiawan 2006 ).

Tetanus disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui lukaterbuka dan


menghasilkan racun dan kemudian menyerang sistem saraf pusat.

Tetanus khususnyaberisiko pada bayi bayiyang dilahirkan dengan


bantuan dukun bayi dirumah dengan peralatan yang tidak steril.

Upuya encegahan tt dilakukan dengan memberikan imunisasi tt () pada


ibu hamil . konsep imunisasi tt adalah life longimunization yaitu pemberian
imunisasi2 tt1sampai dgn tt5. Skema life long immunization adalah ssb:
1. Tt 0, dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi,
2. Tt1 ,Dilakukn pada saat imunisasi dasar pada bayi
3. Tt2 , dilakukan pada saat imunisasi dasar pada bayi
4. Tt3 dilakukan pada saat BIAS ( bulan imunisasi anak sekolah) pada
kelas satu
5. Tt4 dilakukan pada saat BIAS ( bulan imunisasi anak sekolah )
pada kelas dua
6. Tt5 dilakukan pada saat BIAS ( bulan imunisasi anak sekolah )
pada kelas tiga

B. Kegunaan dan mafaat imunisasi tetanus toksoid

Manfaat imunisasi TT ibu hamuil:


1. Melindungi bayi baru lahir dari tetanus neonaturum (BKKBN, 2005; Chin,
2000). Tetanus neonaturum adalah penyakit tetanus yang terjadipada
neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan ) yang disebabkan oleh clostridium
tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun ) dan menyerang
sistem saraf pusat ( saifuddin dkk, 2001).
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka ( Depkes RI,
2000).
BAB IV
PEMBAHASAN

PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan hasil perumusan masalah maka timbullah masalah keluarga sebagai


berikut
a. PUS tidak ber-KB
DS : ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB
DO : ibu tidak memiliki kartu KB
Tujuan : - membentuk keluarga kecil yang bahagia sejahtera
- mengatur jarak kelahiran
Kriteria : - ibu mengetahui pengertian,manfaat, kerugian, keuntungan, dan
cara
kerja kontrasepsi
-Ibu menggunakan alat kontrasepsi
b. Kesehatan lingkungan yang tidak memenuhi syarat
DS : ibu tidak mempunyai tempat pembuangan sampah dan tempat
pembuangan tinja
DO: ibu tidak memiliki tempat pembuangan sampah dan tempat pembuangan
Tujuan : - agar keluarga menjaga lingkungan tetap bersih dan sampah tidak
berserakan serta tinja tidak dibuang sembarangan
Kriteria : - keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah dan tempat
pembuangan tinja yang memenuhi syarat

Intervensi
1. Beri konseling pada ibu tentang pengertian, manfaat, keuntungan, kerugian, cara
kerja alat kontrasepsi.
Rasional : Agar ibu lebih mengerti tentang pengertian, manfaat, keuntungan,
kerugian dan
carakerja alat kontrasepsi
2. Anjurkan ibu untuk mengunakan alat kontrasepsi
Rasional : Dengan ibu menggunakan alat kontrasepsi maka dapat mengatur
jarak
kelahiran
3. Jelaskan pentingnya lingkungan sehat
Rasional : Dengan lingkungan sehat maka kesehatan kita dapat terjaga.
4. Anjurkan ibu dan keluarga untuk membuat pembuangan sampah dan tempat
pembuangan tinja yang memenuhi syarat
Rasional : dengan adanya tempat sampah maka sampah-sampah tidak
tertumpuk dan tidak berserakan dimana-mana dan adanya tempat pembuangan
tinja maka kesehatan terjaga

Implementasi
Tanggal 20 April 2015 jam: 16.30 WITA
1. Memberi konseling pada ibu tentang pengertian, manfaat, keuntungan,
kerugian, cara kerja alat kontrasepsi.
2. Menganjurkan ibu untuk mengunakan alat kontrasepsi.
3. Menjelaskan pentingnya lingkungan sehat.
4. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk membuat pembuangan tempat sampah
dan tempat pembuangan tinja yang memenuhi syarat.

Evaluasi
Tanggal 29 April 2015 jam : 17.00 WITA
1. Ibu mengetahui tentang pengertian, manfaat, keuntungan, kerugian, cara kerja
alat kontrasepsi.
2. Ibu lebih memilih kontrasepsi alamiah karena ketidaknyamanan efek samping
kontrasepsi tersebut.
3. Ibu paham pentingnya lingkungan sehat.
4. Ibu belum membuat pembuangan tempat sampah yang memenuhi syarat, dan
lebih memilih langsung membakar sampah tersebut. Dan belum membuat
tempat pembuangan tinja.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa, intervensi


pertama yang harus di lakukan adalah melakukan penyuluhan kesehatan pada
keluarga untuk mengubah perilaku keluarga yang di lakukan secara bertahap
dalam membangkitkan motivasi keluarga kearah prilaku sehat. Bila respon
keluarga terhadap upaya ini positif. Maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan intervensi sesuai dengan permasalahan dengan melibatkan
keluarga secara aktif mulai dari perencanaan , penanggulangan masalah
sampai dengan pelaksanaan tindakan di rumah, sehingga membawa hasil yang
nyata dan di rasakan manfaatnya oleh keluarga dalam meningkatkan
kemampuan memelihara diri dalam keluarga dalam memelihara kesehatan.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas maka saya menyarankan kepada masyarakat
kamelanta, agar selalu menjaga dan meningkatkan gaya hidup bersih dan teratur
dalam kehidupan sehari hari agar terhindar dari segala macam penyakit.
Mudah mudahan bimbingan kepala keluarga yang kami berikan selama
menjalani praktik komunitas di kamelanta membawa hasil dan bermanfaat bagi
masyarakat kamelanta terutama kepala keluarga bimbinganku semoga dapat di
jadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari hari.

DOKUMENTASI KEGIATAN KELUARGA BINAAN


DAFTAR PUSTAKA

Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka


sarwono
prawirohardjo.

Notoatmojo, Soekidjo. 1997. Ilmukesehatan masyarakat . Jakarta: Rineka cipta

Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PTTT Bina Pustaka

Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai