Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Oleh:
Ayub L.R. Pasolang (A31114329)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
2017
Interprestasi Keperilakuan pada Desentralisasi
Arti dari Desentralisasi
Istilah desentralisasi digunakan dalam sjumlah besar literature yang beragam. Dengan
demikian, istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Dalam hal ini desentralisasi
dibahas hanya dalam konteks perusahaan bisnis yang mempunyai beberapa arti. Definisi yang
paling popular dari desentralisasi adalah definisi yang diberikan oleh H.A Simon :
suatu organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada tingkatan
yang relative tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu
diselegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.
Sementara dalam teori definisi di atas adalah sangat jelas, dalam praktiknya, definisi ini
sulit untuk diterapkan. Hal ini terutama disebabkan karena konsep mengenai keputusan yang
dapat diidentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar.
Lingkup sebagai Faktor Penentu Desentralisasi
Suatu pembahasan umum mengenai alasan-alasan dibutuhkannya desentralisasi mencakup hal-
hal berikut ini :
1. Desentralisasi membebaskan manajemen puncak untuk focus kepada keputusan-keputusan
strategi jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-keputusan operasi.
2. Desentralisasi memungkinkan organisasi untuk memberikan resons secara cepat dan efektif
terhadap masalah, karena mereka yang berada paling dekat dengan suatu masalah (manajer local)
memiliki informasi yang paling baik dan oleh sebab itu dapat memberikan respos lebih baik
terhadap kebutuhan-kebutuhan local.
3. System yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang diperlukan
untuk membuat keputusan yang optimal.
4. Desentralisasi menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncak masa depan.
5. Desentralisasi memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan suatu alat
motivasional yang kuat bagi para manajer.
Landasan teoritis dan empiris yang paling komprehensif untuk memahami desentralisasi
diberikan oleh Chandler dalam dua karya besar. Pertama, strategi and structure (1962),
menyatakan bahwa struktur suatu perusahaan merupakan tanggapan terhadap strateginya. Kedua,
the visible hand (1977), menyediakan suatu survey historis yang mendukung dalil diatas.
Fitur utama dari struktur organisasi divisional bagi Chandler adalah desentralisasi.
Desentralisasi yang memungkinkan perusahaan mengatasi masalah-masalah koordinasi dengan
cara mendelegasikan keputusan-keputusan operasional ketingkat yang lebih rendah.
Tesis dasar Chandler mengenai hubungan antara lingkungan, strategi, dan struktur
diterima secara luas sebagai penjelasan dari desentralisasi dan telah menjadi dasar bagi banyak
riset berikutnya.

Memilih suatu Struktur


Pilihan atas struktur desentralisasi yang sesuai membutuhkan dua keputusan inti, yaitu :
1) bagaimana membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi, dan 2) system akuntanbilitas
seperti apa yang sebaiknya diterapkan sebagai sumber daya yang digunakan dalam
melaksanakan berbagai tugas/keputusan.
1. Pembagian tugas/keputusan
Komplikasi tambahan dalam membagi tugas/keputusan pada kebanyakan organisasi besar
adalah penyebaran geografis dari unit-unitnya. Geografi menambah masalah koordinasi,
terutama ketika unit-unit tersebut melewati batas-batas Negara. Perusahaan sekarang harus diatur
berdasarkan wilayah, dimana setiap wilayah memiliki organisasi fungsional atau produk yang
lebih lanjut. Suatu masalah yang sulit timbul ketika hanya ada beberapa produk saja dari banyak
produk perusahaan tersebtu yang dijual diberbagai wilayah. Dalam situasi semacam itu,
organisasi dihadapkan pada pilihan yang sulit antara menduplikasikan divisi produknya disemua
wilayah atau menggunakan divisi geografis untuk seluruh produknya.
2. Merencanakan akuntanbilitas sumber daya
Langkah kedua dalam memilih suatu struktur adalah merencanakan suatu system yang
sesuai untuk akuntanbilitas sumber daya pada berbagai sub unit fungsional, produk, atau
wilayah. Biasanya, suatu struktur akuntanbilitas sumber daya mengikuti logika dari distribusi
fisik aktivitas dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan subunit. Empat jenis unit akuntansi
sumber daya yang dikenal dalam literature terdiri atas : pusat biaya, pusat pendapatan, pusat
laba, dan pusat investasi.

Pengembangan Anggaran Dasar


1) Pendelegasian aktivitas
Dalam teori, system terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas yang dapat
dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak sama sekali peran dari manajemen
sentral.
2) Menetapkan norma-norma keperilakuan
Norma-norma keperilakuan yang paling penting adalah sosialisasi, spesialisasi, standarsisasi,
dan formalisasi.
3) Klasifikasi hubungan antarunit
Anggaran dasar yang baik juga memberikan peraturan-peraturan dasar untuk mengelola
pertukaran antarunit. Pertukaran ini adalah perlu ketika subunit-subunit saling bergantung satu
sama lain untuk input atau output.
4) Pendekatan kompetitif vesrsus kolaboratif
Pendekatan kompetitif, mengandalkan pada mekanisme pasar dan mensubsitusi pasar internal
yang fiktif dengan pasar eksternal. Pendekatan kolaboratif, menekankan pada keanggotaan
organisasional dan mendorong individu untuk bekerja sebagai satu tim dengan menggunakan
aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai.
5) Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan
a. Tersedianya pasar eksternal
b. Saling ketergantungan yang strategis
c. Ketidaklengkapan harga
d. Tersedianya opsi untuk keluar
6) Desentralisasi dan penentu harga transfer
Harga transfer mendukung dan mendorong jenis-jenis perilaku tertentu dalam organisasi.
7) Jenis-jeins harga transfer
a. Harga pasar
b. Harga biaya plus
c. Biaya variable
d. Harga yang dinegoisasikan
e. Harga yang diputuskan atau diperintahkan
8) Harga transfer dan anggaran dasar desentralisasi
Bagian ini menyatakan bahwa elemen utama dari desentralisasi adalah kebutuhan untuk
mengembangkan anggaran dasar yang sesuai. Anggaran dasar yang semacam itu harus
memutuskan aktivitas dan keputusan manakah yang akan dibuat oleh kantor pusat dan manakah
yang akan didelegasikan kepadaunit-unit individual.

Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja


Atribut-atribut dari ukuran-ukuran kinerja yang kemungkinan besar akan mengarah pada
keselarasan tujuan adalah :
a) Kontrolabilitas
Dianggap dinginkan karena kontrolabilitas mengeluarkan aspek-aspek kinerja yang tidak dapat
dikendalikan oleh seorang manajer dari pengukuran.
b) Kelengkapan
Mengacu pada tingkat sejauh mana suatu ukuran dapat mencakup semua dimensi kinerja yang
relevan.
c) Pemisahan aktivitas dan evaluasi manajerial
Dirancang untuk membedakan daya tarik ekonomi dari suatu aktivitas denga cara aktivitas
tersebut dikelola.

Anda mungkin juga menyukai