Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Urosepsis adalah salah satu jenis sepsis yang menyumbangkan kurang

lebih 25 % dari semua kasus sepsis yang bisa muncul dari community-acquired

maupun nosocomial-acquired urinary tract infection atau infeksi saluran kemih.

Proses dari infeksi saluran kemih menjadi sepsis biasanya rumit dengan

keterlibatan organ-organ parenkim urogenital seperti ginjal dan prostat.

.Pada pasien urosepsis, seperti tipe sepsis lain, keparahan

sepsis sangat tergantung respon tubuh penderita. Pasien yang

lebih tinggi resiko terkena urosepsis adalah : pasien usia tua;

pasien diabetes; pasien yang sistem imunnya tertekan, seperti

pasien yang transplantasi organ, pasien yang sedang dalam

pengobatan kemoterapi dan kortikosteroid; dan pasien dengan

AIDS. Keparahan urosepsis juga tergantung faktor-faktor lokal,

seperti ada tidaknya batu di saluran kemih, letak obstruksi di

bagian manapun dari saluran kemih, uropati kongenital, kelainan

saluran kemih neurologis, atau maneuver endoskopi. Tetapi,

keparahan semua pasien bisa tergantung dari spesies bakteri

yang bisa menyebabkan inflamasi saluran cerna. Urosepsis juga

merupakan salah satu komplikasi dari infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran kemih juga merupakan komplikasi

berbahaya dari BPH atau Benign Prostat Hyperplasia. BPH adalah

kelainan histologis yang ditandai dengan proliferasi sel-sel

1
prostat. BPH adalah bagian dari proses umur yang normal pada

laki-laki dan secara hormonal tergantung dari produksi

testosterone dan dihidrotestosteron. BPH yang tidak ditangani

bisa berkomplikasi ke retensi urin, infeksi sauran kemih, dan lain-

lain. Retensi urin yang tidak teratasi bisa berakibat kepada

penumpukan cairan yang bisa berakibat ke hidronefrosis,

hidroureter. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang klinisi

untuk mempelajari tentang perjalanan penyakit.

Berikut dilaporkan sebuah kasus pasien dengan penyakit urosepsis dengan

AKI stage 3, BPH, Hipertensi, hiperkalium, hidronefrosis bilateral, oliguri dan

candidiasis oral yang dirawat selama 6 hari di Ruang Penyakit Dalam Pria RSUD

Ulin Banjarmasin.

Anda mungkin juga menyukai