Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin
meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendidikan.
4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat. Karena menurut ahli
beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.
5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk
mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.
13. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan
kemudahan belajar siswa.
16. Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada proses dan hasil belajar.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik
kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan
sedangkan KBK atau Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah seperangkat rencana dan
pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar, serta pemberdayaan sumber daya
pendidikan. Batasan tersebut menyiratkan bahwa KBK dikembangkan dengan tujuan agar
peserta didik memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang mumpuni dalam membangun
identitas budaya dan bangsanya. Dalam arti, melalui penerapan KBK tamatan diharapkan
memiliki kompetensi atau kemampuan akademik yang baik, keterampilan untuk menunjung
hidup yang memadai, pengembangan moral yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat,
kebiasaan hidup yang sehat, semangat bekerja sama yang kompak dan apresiasi estetika yang
tinggi terhadap dunia sekitar.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, adalah kurikulum dalam dunia
pendidikan di Indonesia yang mulai diterapkan sejak tahun 2004 walau sudah ada sekolah
yang mulai menggunakan kurikulum ini sejak sebelum diterapkannya. Secara materi,
sebenarnya kurikulum ini tak berbeda dari Kurikulum 1994, perbedaannya hanya pada cara
para murid belajar di kelas.
Dalam kurikulum terdahulu, para murid dikondisikan dengan sistem caturwulan. Sedangkan
dalam kurikulum baru ini, para siswa dikondisikan dalam sistem semester. Dahulu pun, para
murid hanya belajar pada isi materi pelajaran belaka, yakni menerima materi dari guru saja.
Dalam kurikulum 2004 ini, para murid dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk
menerapkan IPTEK tanpa meninggalkan kerja sama dan solidaritas, meski sesungguhnya
antar siswa saling berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator, namun
meski begitu pendidikan yang ada ialah pendidikan untuk semua. Dalam kegiatan di kelas,
para siswa bukan lagi objek, namun subjek. Dan setiap kegiatan siswa ada nilainya.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan suatu desain kurikulum yang dikembangkan
berdasarkan seperangkat kompetensi tertentu. Mengacu pada pengertian tersebut, dan juga
untak merespons terhadap keberadaan PP No.25/2000, maka salah satu kegiatan yang perlu
dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Depdiknas adalah menyusun standar nasional untuk
seluruh mata pelajaran, yang mencakup komponen-komponen; (1) standar kompetensi, (2)
kompetensi dasar, (3) materi pokok, dan (4) indikator pencapaian. Sesuai dengan komponen-
komponen tersebut maka format Kurikulum 2004 yang memuat standar kompetensi nasional
matapelajaran adalah seperti tampak pada Standar kompetensi diartikan sebagai kebulatan
pengetahuan, keterampilari, sikap, dan tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai dalam
mempelajari suatu matapelajaran. Cakupan standar kompetensi standar isi (content standard)
dan standar penampilan (performance standard). Kompetensi dasar, merupakan jabaran dari
standar kompetensi, adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus
dikuasai dan dapat diperagakan oleh siswa pada masing-masing standar kompetensi. Materi
pokok atau materi pembelajaran, yaitu pokok suatu bahan kajian yang dapat berupa bidang
ajar, isi, proses, keterampilam, serta konteks keilmuan suatu mata pelajaran. Sedangkan
indikator pencapaian dimaksudkan adalah kemampuan-kemampuan yang lebih spesifik yang
dapat dijadikan sebagai ukuran untuk menilai ketuntasan belajar.
4. Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata
pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik
Kurikulum KTSP 2006 jika dijabarkan secara singkat saja kelebihan dan kekurangannya
meliputi : 1) Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan
2) KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan
mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa
3) KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat
4) Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang
berkelanjutan dari seluruh aspek kepribadian
5) Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.
Sedangkan kelemahannya : 1) Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan
KTSP pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah
2) Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP
3) Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya,
penyusunannya, maupun praktiknya di lapangan
4) Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai
syarat sertifikasi guru untuk mendapatkan tunjangan profesi.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/marisasnia/perbandingan-kurikulum-ktsp-2006-
dan-kurikulum-2013_54f98564a3331157628b48d7