Proses aliran udara masuk (intake air) dari luar masuk kedalam tunnel/shaft/vertical
opening akan menimbulkan panas.
Panas dari dinding batuan yang ditransfer kedalam aliran ventilasi Pada lubang
bukaan.
5. Panas Dari Peledakan (Blasting) Panas peledakan merupakan panas singkat yang
akibatnya bisa membuat lingkungan udara di front kerja menjadi relatif lebih panas
dari pada tempat sekitarnya. Oleh karena itu aliran udara dapat berbalik kembali ke
front kerja, tempat dimana peledakan baru saja terjadi. Konsekuensinya debu akibat
bongkaran batuan tidak terbawa keluar.
Panas yang dikeluarkan tubuh pada saat bekerja karena adanya proses respirasi.
7. Oksidasi
Panas yang timbul karena terjadinya proses oksidasi didalam tambang bawah
tanah, contoh : oksidasi pada batubara (spontaneous combustion) dan timber/kayu.
Pada proses pemompaan air tambang akan timbul panas yang diakibatkan adanya
gesekan antara air yang dipompa dengan pipa.
Ventilasi Tambang Bawah Tanah
b. Melarutkan dan membawa keluar dari tambang segala pengotoran dari gas-
gas yang ada di dalam tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam
udara tambang yang memenuhi syarat bagi pernapasan.
e. Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan antara quantity dan
tekanan, bila quantity diperbesar dua kali lipat maka dibutuhkan tekanan empat kali
lipat.
Udara tambang meliputi campuran antara udara atmosfir dengan emisi gas-gas
dalam tambang serta bahan-bahan pengotornya. Parameter kualitas udara meliputi
gas, debu, temperatur serta kelembaban udara. Standar udara yang bersih
adalah udara yang mempunyai komposisi sama atau mendekati dengan komposisi
udara atmosfir pada keadaan normal. Udara segar normal yang dialirkan pada
ventilasi tambang terdiri dari Nitrogen, Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas
lain. Komposisi udara segar dapat dilihat pada tabel 3.1.
Unsur
Nitrogen (N2)
Oksigen (O2)
Karbondioksida CO2)
78,09
20,95
0.03
0,93
75,53
23,14
0,046
1,284
(sumber :
Hartman, 1982)
Jika suatu tambang memiliki dua shaft yang saling berhubungan pada kedalaman
tertentu, sejumlah udara akan mengalir masuk ke dalam tambang meskipun tanpa
alat mekanis. Ventilasi alam disebabkan udara pada downcast shaft lebih dingin dari
udara pada upcast shaft. Dan juga dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan
densitas udara antara dua shaft yang saling berhubungan tersebut.
Ventilasi alami terjadi karena perbedaan temperatur di dalam dan luar stope.
Temperatur di dalam stope akan mempengaruhi terjadinya ventilasi alami. Apabila
terdapat perbedaan temperatur intake airway dan return airway yang ketinggian
mulut pit intake dan Outakenya berbeda, akan timbul perbedaan kerapatan udara di
dalam dan di luar stope atau udara di intake airway dan return airway yang berbeda
temperaturnya, yang akan membangkitkan aliran udara.
Ventilasi mekanis adalah jenis ventilasi dimana aliran udara masuk ke dalam
tambang disebabkan oleh perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh alat mekanis.
Yang dimaksud peralatan ventilasi mekanis adalah semua jenis mesin penggerak
yang digunakan untuk memompa dan menekan udara segar agar mengalir ke
dalam lubang bawah tanah. Yang paling penting dan umum digunakan adalah fan
atau mesin angin. Mesin angin adalah pompa udara, yang menimbulkan adanya
perbedaan tekanan antara kedua sisinya, sehingga udara akan bergerak dari
tempat yang tekanannya lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Pada proses
menerus dapat dilihat bahwa mesin angin menerima udara pada tekanan tertentu
dan dikeluarkan dengan tekanan yang lebih besar.
Jadi mesin angin adalah perubah energi dari mekanis ke fluida, dengan memasok
tekanan untuk mengatasi kehilangan tekan (head losses) dalam aliran udara.
Pergerakan udara di tambang bawah tanah dibangkitkan dan diatur oleh
pembangkit tekanan yang disebut ventilator atau mesin angin. Mesin angin yang
memasok kebutuhan udara untuk seluruh tambang dinamakan mesin angin utama
(main fan). Mesin angin yang digunakan untuk mempercepat aliran udara pada
percabangan atau suatu lokasi tertentu di dalam tambang, tetapi tidak menambah
volume total udara di dalam tambang disebut mesin angin penguat (booster fans),
sedangkan mesin angin yang digunakan pada lokasi kemajuan atau saluran udara
tertutup (lubang buntu) dinamakan mesin angin bantu (auxiliary fans). Berdasarkan
cara menimbulkan udaranya serta letak mesinnya, ventilasi mekanis dibedakan
menjadi tiga metode yaitu :
Pada sistem exhausting, fan diletakkan dekat dengan front kerja, sehingga dapat
memudahkan kerjanya dalam menghisap udara dari front kerja tersebut.
Sistem forcing akan memberikan hembusan udara bertekanan positif ke front kerja.
Tekanan positif berarti aliran udara ini mempunyai tekanan lebih besar dibanding
udara di atmosfer. Pipa/saluran ventilasi ini menghubungkan fan dengan front kerja
Proses pengaliran udara pada ventilasi tambang diasumsikan sebagai proses aliran
tetap (steady flow process). Dalam suatu aliran tetap berlaku hukum kekekalan
energi, yang menyatakan bahwa energi total di dalam suatu sistem adalah tetap,
walaupun energi tersebut dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
a. Karbondioksida (CO2).
Gas ini tidak berwarna dan tidak berbau dan tidak mendukung nyala api dan bukan
merupakan gas racun. Gas ini lebih berat dari pada udara, karenanya selalu
terdapat pada bagian bawah dari suatu jalan udara. Dalam udara normal
kandungan CO2 adalah 0,03 %. Dalam tambang bawah tanah sering terkumpul
pada bagian bekas-bekas penambangan terutama yang tidak terkena aliran
ventilasi, juga pada dasar sumur-sumur tua.
Sumber dari CO2 berasal dari hasil pembakaran, hasil peledakan atau dari lapisan
batuan dan dari hasil pernafasan manusia. Pada kandungan CO2 = 0,5 % laju
pernafasan manusia mulai meningkat, pada kandungan CO2 = 3 % laju pernafasan
menjadi dua kali lipat dari keadaan normal, dan pada kandungan CO2 = 5 % laju
pernafasan meningkat tiga kali lipat dan pada CO2 = 10 % manusia hanya dapat
bertahan beberapa menit. Kombinasi CO2 dan udara biasa disebut dengan
blackdamp.
b. Metana (CH4).
Gas metana ini merupakan gas yang selalu berada dalam tambang batubara dan
sering merupakan sumber dari suatu peledakan tambang. Campuran gas metana
dengan udara disebut tiredamp. Apabila kandungan metana dalam udara tambang
bawah tanah mencapai 1% maka seluruh hubungan mesin listrik harus dimatikan.
Gas ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dari pada udara dan karenanya
selalu berada pada bagian atas dari jalan udara. Metana merupakan gas yang tidak
beracun, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. Pada saat proses
pembatubaraan terjadi maka gas metana terbentuk bersama-sama dengan gas
karbondioksida. Gas metana ini akan tetap berada dalam lapisan batubara selama
tidak ada perubahan tekanan padanya. Terhadap kandungan gas metana yang
masih terperangkap dalam suatu lapisan batubara dapat dilakukan penyedotan
dari gas metana tersebut dengan pompa untuk dimanfaatkan. Proyek ini dikenal
dengan nama seam methane drainage.
Gas karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
ada rasa, dapat terbakar dan sangat beracun. Gas ini banyak dihasilkan pada saat
terjadi kebakaran pada tambang bawah tanah dan menyebabkan tingkat kematian
yang tinggi. Gas ini mempunyai afinitas yang tinggi terhadap haemoglobin darah,
sehingga sedikit saja kandungan gas CO dalam udara akan segera bersenyawa
dengan butir-butir haemoglobin (COHb) yang akan meracuni tubuh lewat darah.
Gas ini sering disebut juga gas busuk (stinkdamp) karena baunya seperti bau telur
busuk. Gas ini tidak berwarna, beracun dan dapat meledak, merupakan hasil
dekomposisi dari senyawa belerang. Gas ini mempunyai berat jenis yang sedikit
lebih berat dari udara. Nilai ambang batas (TLV-TWA/ Threshold Limit Value-Time
Weighted Average) yang diperkenankan umtuk pemaparan sebesar 10 ppm pada
waktu selama 8 jam sehari.
Untuk waktu singkat (TLV-STEL/ Treshold Limit Value Short Term Exposure Limit)
tidak diperkenankan terpapar lebih dari 20 ppm Walaupun gas H2S mempunyai bau
yang sangat jelas, namun kepekaan terhadap bau ini akan dapat rusak akibat reaksi
gas H2S terhadap syaraf penciuman.
Sulfur dioksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak bisa terbakar. Lebih
berat dari pada udara, dan akan sangat pada mata, hidung dan tenggorokan. Nilai
ambang batas ditetapkan pada keadaan gas = 2 ppm (TLV-TWA) atau pada waktu
terdedah yang singkat (TLV-STEL) = 5 ppm.
Gas nitrogen oksida sebenarnya merupakan gas yang inert, namun pada keadaan
tekanan tertentu dapat teroksidasi dan dapat menghasilkan gas yang sangat
beracun. Terbentuknya dalam tambang bawah tanah sebagai hasil peledakan dan
gas buang dari motor bakar. Nilai ambang batas adalah 5 ppm. Oksida nitrogen
yang merupakan gas racun ini akan bersenyawa dengan kandungan air dalam
udara membentuk asam nitrat, yang dapat merusak paru-paru apabila terhirup oleh
manusia.
Gas yang dapat dikelompokkan dalam gas pengotor lain adalah gas Hidrogen yang
dapat berasal dari proses pengisian aki (battery) dan gas-gas yang biasa terdapat
pada tambang bahan galian radioaktif seperti gas radon. Debu merupakan pengotor
udara tambang yang juga berbahaya bila konsentrasinya cukup tinggi, karena dapat
mengganggu lingkungan kerja dan merusak kesehatan.
Secara garis besar, sumber debu pada tambang bawah tanah berasal dari aktivitas
penambangan yang meliputi operasi pemboran, peledakan, pemuatan, dan
pengangkutan bijih atau batubara. Partikel debu dapat digolongkan berdasarkan
kandungan material solid dan ukuran diameter rata-rata partikelnya.
Bahwa Kepala Teknik Tambang harus menjamin tersedianya aliran udara bersih
yang cukup untuk semua tempat kerja dengan ketentuan volume oksigennya tidak
kurang dari 19.5 persen dan volume karbon dioksidanya tidak lebih dari 0,5
persen.
2. Pekerja/Orang
3. Peralatan
2) Hidrogen sulfida (H2S) volumenya tidak lebih dari 0,001 persen dan
3) Dalam tenggang waktu 15 menit CO tidak boleh lebih dari 0,04 persen
6. Kecepatan udara ventilasi yang dialirkan ke tempat kerja harus sekurang-
kurangnya 7 meter per menit dan dapat dinaikkan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan dan setelah peledakan kecepatan
7. Menurut MSHA (Mine Safety and Health Administration), kehilangan udara dari
sistem ventilasi yang diijinkan adalah maksimal 10%. Kebutuhan minimum udara
segar yang diperlukan seseorang untuk pernafasan, dapat dihitung dengan
memperhatikan pembatasan pada jumlah O2 minimum yang diperkenankan dan
berdasarkan jumlah CO2 maksimum yang diijinkan dalam udara.
c. Butir ke 10, Faktor fisika adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat
fisik yang dalam keputusan ini terdiri dari iklim kerja, kebisingan, getaran,
gelombang mikro, sinar ultra ungu, dan medan magnet.
d. Butir ke 11, Faktor kimia adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat
kimia yang dalam keputusan ini meliputi bentuk padatan (partikel), cair, gas, kabut,
aerosol dan uap yang berasal dari bahan-bahan kimia.
e. Butir ke 12, Faktor kimia mencakup wujud yang bersifat partikel adalah debu,
awan, kabut, uap logam, dan asap; serta wujud yang tidak bersifat partikel adalah
gas dan uap.
f. Butir ke 14, Suhu kering (Dry Bulb Temperature) adalah suhu yang ditunjukkan
oleh termometer suhu kering.
g. Butir ke 15, Suhu basah alami (Natural Wet Bulb Thermometer) adalah suhu
yang ditunjukkan oleh oleh thermometer bola basah alami (Natural Wet Bulb
Thermometer).
SURVEI VEBTILASI
TAMBANG
1. PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Sejarah Ventilasi
1. 4000-1000 sebelum masehi penambang di eropa menggali terowongan
untuk mencari flint (batu api)
2. 600 SM, tambang perak laurium di Yunani telah memiliki layout tambang
yang menunjukkan mereka telah sadar akan pentingnya menghubungkn
jalur-jalur terowongan
3. 1556 buku yang membahas mengenai tambang oleh Agricola De re
Metalica
4. 1812 ditemukan lampu keselamatan Davy oleh Sir Humprey Davy di
Inggris
5. 1854 On the Theory of the ventilation on the mine oleh John Job Atkinson
England Institute of Mining Engineer
6. 1930 Kipas angin centrifugal pertama di kenalkan secara umum
7. 1943 Prof Baden Hinsley understanding of behaviour of airflow by a
thermodynamic and computer practice
D. Pengontrolan Ventilasi
Agar pengaturan udara berjalan efektif, maka diperlukan berbagai peralatan atau fasilitas
pengontrol pada jalur udara tambang meliputi :
Stopping (Penutup)
- Temporary Stoping
- Permanent Stoping
Pintu Angin ( Doors )
Regulator (Pintu Pengatur)
Jembatan udara ( Overcast atau Crossing )
peledakan,
motor
tidak berbau, tidak racun, 0,03
Karbon Bakar,pemb
CO 0,967 berwarna, tidak ada dapat 0,005 (12,74
Monoksida akaran
rasa meledak explosive)
idak
sempurna
racun, 0, 1
Hidrogen bau telur busuk, tidak lapisan air
H2S 1,191 dapat 0,001 (4, 46
sulfida berwarna, terasa asam tanah
meledak explosive)
dapat
tidak berbau, tidak
meledak, lapisan (5 15)
Metana CH4 0,555 berwarna, tidak 1,0
menyesakka batubara explosive
ada rasa
n napas
peledakan,
motor
bau mangganggu, warna
Nitrogen Bakar,
NO2 1,590 merah coklat, terasa racun 0,0005 0,005
Dioksida pembakaran
ahit
tidak
sempurna
oksidasi
Sulfur bau mangganggu, tidak
SO2 1,191 racun sulfida, 0,0005 0, 1
Dioksida berwarna, rasa asam
motor bakar
G. Perancangan Ventilasi.
Prosedur Rancangan :
1. Buat struktur utama dari rencana jalan utama, arah aliran, lokasi kipas angin dll
2. Buat struktur pembantu, yang mendukung sistem utama
3. Gambarkan skema sistem ventilasi dan jaringannya, gabungkan jalur udara kedalam
jaringan.
4. Hitung kebutuhan udara di tempat kerja untuk menjamin kecukupan ventilasi. Perhitungkan
juga terhadap kebocoran.
5. Distribusikan kuantitas udara dan hitung kebutuhan jalur udara masuk dan kebutuhan
udara tambang.
6. Hitung head loss berdasarkan kuantitas dari setiap jalur udara dari sistem ventilasi.
7. Tentukan head loss yang melalui split, ganti dengan sirkuit yang sama, dan tentukan
kebutuhan untuk mengatur dari tiap cabang dan mine static head
8. Hitung mine velocity head dari saluran udara keluar sistem ventilasi. Untuk exhaust
system, hal ini tergantung dari pemilihan kipas angin.
9. Jumlahkan mine static head dan velocity head untuk mencari mine total head dan Pilih
jenis kipas angin berdasarkan kondisi yang ada.
Gambar 2.3 perbedaan temperatur
a) Perbedaan tinggi portal udara masuk dan udara buang
b) Perbedaan temperatur jalan udara masuk dan jalan udara buang
c) Perbedaan temperatur di dalam dan di luar tambang bawah tanah
d) Komposisi udara di dalam tambang bawah tanah
e) Tekanan atmosfir
Contoh soal :
Berapakah tekanan ventilasi alam, apabila perbedaan tinggi portal udara
masuk dan udara buang (L) 200m, temperatur di luar tambang bawah
tanah (ta) 10C dan temperatur di dalam tambang bawah tanah (t) 25C?
H=4,17 x 200 x (250-100 ) = 12,5 mmaq
1000
Gambar 2.4 vebtilasi Mekanis
Ventilasi mekanis :
Ventilasi mekanis adalah metode yang menciptakan perbedaan tekanan
baik positif ataupun negatif di pintu udara masuk atau keluar.
Ventilasi Utama :
1. Axial Flow fan
2. Radial Flow Fan (Sentrifugal)
Ventilasi Bantu :
1. Ventilasi Saluran Udara :
Simple Forcing
Simple Exhaust
Overlap System
2. Ventilasi Bratice
3. Ventilasi Injection / Static Air Move