1
Minyak jahe merupakan salah satu minyak atsiri yang dapat diisolasi
dari rimpang (akar) jahe sebanyak 1,5-3% dari berat jahe kering. Selain itu
jahe juga mengandung oleoresin yang menyebabkan rasa pedas (Guenther,
1987). Minyak jahe di negara maju digunakan sebagai bahan campuran
pembuatan kosmetik, bahan penyedap masakan tertentu dan sebagai obat.
Senyawa penyususn minyak jahe terdiri dari -pinena, kamfena, 1,8-sineol,
borneol, netral, generanial, -kurkumina, zingeberena (Tim dosen
organik, 2017)
2
Ada tiga cara umum untuk mengambil komponen minyak atsiri dari
tumbuhan: distilasi, ekstraksi dengan pelarut dan pengaliran udara atau
aerasi (Tim dosen Organik, 2017). Pemisahan dengan destilasi melibatkan
penguapan diferensial dari suatu campuran cairan diikuti dengan
penampungan material yang menguap dengan cara pendinginan dan
penguapan (Soebagio, 2003).
3
2. Kadar air (b/b) % Maks 12,0
3. Kadar minyak atsiri mL/100 g Min 1,5
4. Kadar abu % Maks 8,0
5. Berjamur dan berserangga - Tidak ada
6. Benda asing (b/b) % Maks 2,0
Sumber : Badan Standard Nasional, 1994.
4
Reflaktometer 1 buah
Gelas kimia 250 dan 50 mL 1 buah masing-masing
Gelas ukur 500 mL 1 buah
Bahan
Petrolium eter
Jahe
Dipilih yang berumur cukup tua Diambil sebanyak 100 mL
Dibersihkan dari kotoran yang Dimasukkan dalam labu
melekat ekstraksi
Dikeringkan
Digiling
Serbuk jahe Larutan tak
berwarna
Ditimbang sebanyak 30-50 gr
Dimasukkan dalam alat ekstraksi
soxhlet
Serbuk jahe
Serbuk jahe
Residu berwarna kuning Filtrat
Ditimbang sebanyak 1 gr
Dioven pada suhu
Ditambah Na2SO110C
4
Ditimbang kembali
Disaring
Dipanaskan kembali dalam oven dan ditimbang kembali hingga
beratnya konstan
Minyak Jahe
Dihitung kadar air
Kadar
5 air dalam serbuk jahe
VIII. Analisis dan Pembahasan
Pembuatan serbuk jahe
Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah membuat
serbuk jahe halus dan kering. Pada praktikum ini digunakan jahe emprit .
Rimpang jahe yang telah dibersihkan dan dipotong-potong. Selanjutnya
dikeringkan selama 6 hari lalu ditumbuk halus kemudian diayak dan
dikeringkan kembali. Sehingga diperoleh serbuk jahe halus dan kering.
Tujuan dari pengubahan bentuk jahe menjadi serbuk halus adalah
untuk memperluas ukuran permukaan jahe. Karena menurut teori laju
reaksi, semakin besar luas permukaan maka akan semakin besar pula
kesempatan untuk terjadinya tumbukan, dengan semakin besarnya
kesempatan bertumbukan maka, reaksi akan cepat berlangsung. Jadi,
tujuan utama dari penghalusan jahe menjadi serbuk yaitu untuk
mempercepat terjadinya reaksi sehingga proses pengekstrakkan dapat
berlangsung dengan cepat.
Jahe yang yang telah dipotong-potong tidak dijemur di bawah sinar
matahari langsung. Proses penjemuran dibawah sinar matahari secara terus
menerus akan membuat serbuk jahe memiliki kadar air yang rendah.
Karena jahe terdiri dari 2 jenis komponen yaitu, komponen yang volatil
(mudah menguap) dan non-volatil. Sehingga, sebaiknya jahe tidak
dikeringkan di bawah sinar matahari. Jahe yang sudah dikeringkan dan
dihaluskan kemudian diayak sampai diperoleh serbuk jahe yang halus dan
kering berwarna coklat muda.
10
Pada alat ekstraksi soxhlet ditambahkan 100 ml pelarut n-heksana (tidak
berwarna) pada labu bulat. Pelarut n-heksana d i g u n a k a n s e b a g a i
p e l a r u t d a l a m p e r c o b a a n i n i k a r e n a n-heksana mempunyai
sifat stabil dan mudah menguap. Pelarut n-heksana mudah dipisahkan
dari minyak atsiri karena perbedaan titik didih yang dimiliki anatara n-
heksana dan minyak atsiri jahe, dalam hal ini titik didih n-heksana lebih
rendah yaitu sebesar 67C. Sedangkan titik didih minyak atsiri adalah 140-
148C. Sehingga ketika dipanaskan maka, n-heksana lebih mudah
menguap terlebih dahulu dan minyak atisiri akan tertinggal dalam labu
soxhlet.
11
Minyak atsiri yang diperoleh belum murni, kemudian diambil dengan pipet
tetes untuk dipanaskan agar n-heksana yang masih terkandung menguap.
Minyak atsiri hasil ekstraksi dipanaskan kembali untuk menguapkan n-
heksana dan diperoleh minyak atsiri murni. Larutan yang terdapat dalam
labu ekstraktor sebagai residu/ekstrak yang berwarna kuning kecoklatan
ditambahkan Na2SO4 anhidrous yang berfungsi untuk mengikat air dari
minyak atsiri sehingga nyak atsiri murni yang tidak mengandung air.
Kemudian ditimbang massa minyak atsiri dan didapatkan massa sebesar
0,388 gram sehingga diperoleh rendemen minyak atsiri dalam 10,04 gram
serbuk jahe sebesar 3,8645%. Hal ini sesuai dengan teori bahwa berat
minyak atsiri dalam percobaan berada diantara (1,5-3)%. Kemudian
dihitung indeks bias minyak jahe atsiri sebesar 1,446118. Dalam literatur
indeks bias minyak jahe sebesar 1,490-1,498..
IX. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Peralatan yang dapat digunakan dalam isolasi jahe adalah satu set
alat ekstraksi soxhlet yang terdiri dari pemanas, labu dasar bulat
yang berisi pelarut, alat ekstraksi soxhlet sebagai tempat sampel,
12
serta pendingin untuk mendinginkan uap yang panas,
refraktometer, corong pisah, gelas piala.
2. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk isolasi minyak jahe adalah
serbuk jahe yang telah dikeringkan terlebih dahulu kemudian
dihaluskan menjadi serbuk dan n-heknan sebagai pelarut dengan
titik didih yang rendah yaitu 67 C.
3. Untuk mengisolasi minyak jahe dari rimpang jahe dapat digunakan
metode ekstraksi pelarut yang prinsip dasarnya adalah untuk
memisahkan komponen minyak jahe dari campurannya dengan
pelarut yang mudah menguap. Ekstraksi soxhlet digunakan karena
sampel berupa padatan. Dan ekstraksi soxhet ini lebih mudah serta
lebih efisen.
4. Minyak atsiri yang diperoleh adalah 0,388 gram dengan rendemen
3,8645% dan indeks bias sebesar 1,446118.
5. Kadar air yang didapatkan sebesar 7,26%.
X. Daftar Pustaka
Anwar, Chairil. 1994. Penuntun Kimia Organik. Yogyakarta : UGM Press.
Badan Standard Nasional. 1994. SNI Jahe Kering 01-3393-1994. Jakarta :
Badan Standard Nasional.
Badan Standard Nasional. 1994. SNI Minyak Jahe 06-1312-1998. Jakarta :
Badan Standard Nasional.
Danyer, C.V, P. Jackson, D.M. Loakes, M.R. Ellisdon D.AB. Yound. 1994.
Isolation of antirhinoviral sesquiterpenes from ginger (Zingiber
Officinale). J nat Products.
Guenther, Ernest. 1987. Minyak Atsiri Jilid I Alih Bahasa Ketaren. Jakarta :
UI Press.
Hermani dan Risfaheri. 1989. Pengaruh Perlakuan Bahan Sebelum
Penyulingan Terhadap Rendemen dan Karakteristik Minyak Nilam.
Bogor : Balai Penelitian Tatanama Indonesia.
13
Istiqomah. 2013. Perbedaan Metode Ekstraksi Soxhletasi Terhadap Kadar
Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis Retrofracti Fructus). [Skripsi].
Prodi Farmasi UIM Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Kartiasari, Denni, dkk. 2012. Pengujian Kandungan Total Fenol
Koppahicusawarezzi dengan Metode Ekstraksi Ultrasonikdengan
Variasi Suhu dan Waktu. Posiding SNST 3. Semarang.
Satyadiwiria, Y. 1974. Pembuatan Minyak Atsiri. Medan : Dinas Pertanian.
Soebagio, dkk. 2003. Common Textbook (Edisi Rebisi) Kimia Analitik II.
Malang : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang.
Suprapti, M. Ues. 2013. Aneka Awetan Jahe. Yogyakarta : Kanistus.
Suryani, Lilis, ch. 2012. Optimasi Metode Ekstraksi Fenol dari Rimpang
Jahe Emprit (Zingiber officinalle VarRubrium). Jurnsl Agrisains
vol.3 no.4 ISSN: 2086-7719.
Tim Dosen Kimia Organik Unesa. 2017. Buku Petunjuk Praktikum Kimia
Organik. Surabaya : UNESA Unipress.
Wasilah, Sudja. 1978. Penuntur Percobaan Pengantar Kimia Organik.
Bandung : PT Karya Nusantara.
Jawab :
14
2. Jelaskan secara singkat prinsip kerja ekstraksi soxhlet yang digunakan
dalam percobaan ini!
Jawab :
Prinsip kerja dari ekstraksi soxhlet pada percobaan ini adalah proses
pemisahan dan pemurnian suatu komponen (ekstrak) dari suatu
bahan alam berdasarkan perbedaantitik didih menggunakan pelarut
yang mudah menguap (memiliki perbedaan titik didihyang besar
dengan ekstrak yang diinginkan)
Jawab :
Jawab :
15
tersebut serbuk jahe dijemur di bawah sinar matahari selama 3
hari dengan panas yang realtif konstan secara berkontinyu.
Selain itu pada saat proses ekstraksi digunakan satu set alat
(dengan suhu yang dapat dikontrol) untuk memanaskan pelarut
petroleum dengan tujuan yang sama yakni untuk mencegah
minyak jahe menguap. Pada proses penghalusan, serbuk jahe
yang halus memiliki luas permukaan yang besar, sehingga
memudahkan suatu pelarut untuk melarutkan komponen
minyak jahe lebih cepat
Jawab :
6. Sebutkan minimal lima senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri jahe
dan tuliskan rumus strukturnya
Jawab :
a-zingiberen (9,5%)
16
(E,E)-a-farnesen (7,6%)
Neral (7,6%)
ar-curcumen (6,6%)
-sesquiphellandren
(27,16%)
Caryophyllen (15,29%)
-bisabolen (11,4%)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
% rendemen = x 100%
Diketahui : Massa minyak jahe yang diperoleh = 388 mg = 0,388 g
Massa awal serbuk jahe = 10,04 g
Ditanya : Rademen dari ekstrak minyak jahe?
Jawab :
% randemen = x 100%
= x 100%
= 3,8645%
17
Diketahui : Massa serbuk jahe awal = 10,05 g
Massa serbuk jahe setelah dioven =
1. 0,988 g
2. 0,977 g
3. 0,944 g
4. 0,933 g
5. 0,931 g
Jawab :
= x 100%
= 7,36 %
= x 100%
= 7,16 %
= 14,52%
= 7,26 %
18
Kadar air jahe sudah sesuai teori yaitu berkisar 7-12 %
LAMPIRAN FOTO
Alat dan Bahan Percobaan Isolasi Minyak Jahe Dari Rimpang Jahe
No Gambar Keterangan
19
9. Gelas kimia 250 dan 50 mL1 buah
masing-masing
10. Gelas ukur 500 mL
2
N-heksan
Serbuk Jahe
No Gambar Keterangan
1
Menimbang serbuk
jahe sebesar 10,04
gram.
20
Memasukkan serbuk
jahe yang telah
ditimbang ke dalam
kertas saring yang telah
diikat ujungnya.
3
serbuk jahe yang telah
di bungkus dengan
kertas saring
dimasukkan ke dalam
alat soxhlet
4
Mengukur 100 mL n-
Heksan dengan gelas
ukur, kemudian
menuangkan larutan n-
heksan kedalam labu
dasar bulat.
21
5
Memasukkan batu didih
ke dalam labu dasar
bulat yang berisi larutan
n-heksan
6
Merangkai alat ektraksi
soxhlet kemudian
diletakkan di atas
heating mantle
7
Didapatkan ekstrak
dalam labu ekstraktor
berwarna kuning
22
8
Dilakukan percobaan
selanjutnya untuk
memisahkan minyak
jahe dengan pelarutnya
menggunakan
evaporator (cara
modern)
9
Diperoleh ekstrak jahe
sebesar 0,3888 gram
23
Penentuan kadar air
No Gambar Keterangan
24