TINJAUAN PUSTAKA
Agregat merupakan salah satu bahan pokok dalam pembuatan beton. Sebelum Agregat
digunakan kita harus mengetahui berapa nilai yang diperlukan untuk mengetahui
besarnya komposisi volume agregat dalam adukan beton. Kita dapat mencarinya dengan
cara Analisa Spesific Gravity dan penyerapan Agregat dari agregat kasar dan halus
menurut prosedur ASTM C-127.
Berat jenis itu sendiri adalah nilai perbandingan antara massa dan volume dari bahan
yang kita uji. Sedangkan penyerapan berarti tingkat atau kemampuan suatu bahan untuk
menyerap air. Berat jenis memiliki beberapa jenis, diantaranya :
1. Berat Jenis Curah ( Bulk Spesific Grafity )
Yaitu berat jenis yang diperhitungkan terhadap seluruh volume yang ada
( volume pori yang dapat diresapi atau dapat dikatakan seluruh volume pori
yang dapat dilewati air dan volume partikel ).
2. Berat Jenis kering permukaan jenis ( SSD spesific gravity )
Yaitu berat jenis yang memperhitungkan volume pori yang hanya dapat diresapi
beton dengan volume partikel.
3. Berat jenis semu ( apparent spesific gravity )
Adalah berat jenis yang memperhitungkan volume partikel saja tanpa
memperhitungkan volume pori yang dapat dilewati air.
Untuk perhitungan pada spesific gravity pada agregat kasar kita dapat menggunakan
cara :
Apparent Spesific Gravity = C / ( C-D )
Bulk spesific Gravity Kondisi Kering = C / ( A-D )
Bulk spesific Gravity Kondisi SSD = A / ( A-B )
Presentase (%) penyerapan ( Absorption ) = [ ( A-C ) / C ] x 100%
Sedangkan pada agregat halus kita dapat menggunakan rumus
Apparent Spesific Grafity =E/(E+DC)
Bulk spesific Gravity Kondisi Kering =E/(B+DC)
Bulk spesific Gravity Kondisi SSD =B/(B+DC)
Presentase (%) penyerapan ( Absorption ) = [ ( B-E ) / E ] x 100%
Keterangan :
A = Berat Piknometer
B = Berat contoh kondisi SSD
C = Berat piknometer + contoh + air
D = Berat pinometer + air
E = Berat contoh kering
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
- Agregat kasar
- Agregat halus