Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D10116513
UNIVERSITAS TADUAKO
FAKULTAS HUKUM
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
3.2 Saran...
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA
A. Biosfer Dan Makhluk Hidup
Biosfer disebut sebagai lapisan kehidupan di bumi, tempat dimana makhluk hidup tinggal
dan melangsungkan kegiatan hidupnya.
Lapisan ini terbagi 3 lapisan yaitu:
1. Litosfer adalah lapisan kulit bumi, tempat dimana makhluk hidup darat tinggal dan
melangsungkan kehidupannya
2. Hidrosfer adalah lapisan air, merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup aquatik dan
merupakan sumber dari air, yang mengalami siklus untuk terjadinya hujan
3. Atmosfer adalah lapisan udara, merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup, karena dari
sanalah gas-gas yang diperlukan untuk respirasi dan proses fotosintesis diperoleh. Bahkan unsur
hara dalam bentuk gas yang dibutuhkan oleh tumbuh-tumbuhan juga diperoleh dari atmosfer.
E. Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa
oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang
baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi.
1. Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas.
2. Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan lautan.
3. Proterozoikum : zaman kehidupan protozoa bersel satu.
Manusia termasuk pada ordo primata dapat kita pelajari hubungan kekerabatannya
dengan mengadakan perbandingan antara manusia dengan primata (kera).
Manusia Modern, adalah manusia yang hampir menyerupai manusia sekarang, hidup
antara 150.000-15.000 tahun yang lalu.Volume otaknya kira-kira 1450 cm3 sama dengan
manusia sekarang dan merupakan satu spesies dengan manusia sekarang yaitu Homo sapiens.
Fosil yang di temukan al:
1. Manusia Neandertal, ditemukan di lembah Neander
2. Manusia Cro-Magnon, ditemukan di gua-gua Cro-Magnon, Dordogne, Lascaux, Perancis.
3. Manusia Swanscombe, ditemukan di Inggris
4. Manusia Steinheim , ditemukan di Jerman
5. Manusia Gunung Carmel , ditemukan di gua-gua Tabun dan Skhul di Palestina
6. Manusia Shanidar, ditemukandi Irak
b. Tracheophyta
Tumbuhan ya ng memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri
dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-
zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai
organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah:
1) Pterydophyta mempunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk
serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pterydophyta telah memiliki pembuluh
angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta
dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat),
Sphenophyta (paku ekor kuda), dan Pterophyta (paku sejati).
2) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga
sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan
disebut benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara
seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon tumbuhan baru).
Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu:
a) Gymnosp ermae (tumbuhan biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang
sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k
erucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Gymnospermae
terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). Coniferae,
contoh: Agathis alba (damar). Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). Ginkyonae,
contoh: Ginkgo biloba.
b) Angiospermae (Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat
reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang
lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga,
putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah terjadi pembuahan, biji berkembang
sehingga mengandung kandung lembaga (embrio) dan endosperma (cadangan makanan).
G. Geografi
Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup
1. Faktor Lingkungan
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah faktor
abiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan tumbuhan dan hewan. Faktor abiotik meliputi:
a. Iklim
Iklim berpengaruh besar terhadap kehidupan. Unsur-unsur iklim sebagai berikut:
1) Suhu
Kodisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, karena jenis
spesies tertentu memiliki persyaratan suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi
kehidupannya, serta batas suhu maksimum dan minimum untuk tumbuh yang dinamakan
tolerensi spesies terhadap suhu. Suhu bagi tumbuh-tumbuhan merupakan faktor pengontrol bagi
persebarannya sesuai dengan letak lintang, ketinggian dan sebagainya. Penamaan habitat
tumbuhan biasanya sama dengan nama-nama wilayah berdasarkan lintang buminya, seperti
vegetasi hutan tropik, vegetasi lintang sedang, dan sebagainya.
2) Kelembaban udara
Kelembaban berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang sangat
cocok hidup di daerah kering, daerah lembab bahkan ada yang dapat hidup di daerah yang sangat
basah.
3) Angin
Angin sangat membantu dalam proses penyerbukan atau pembuahan beberapa jenis tumbuhan,
sehingga proses regenerasi tumbuhan dapat berlangsung. Bahkan ada tumbuhan tertentu yang
penyebaran benihnya dilakukan oleh angin. Contohnya, ilalang atau sejenis rumput-rumputan.
4) Curah hujan
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, tumbuh-tumbuhan sangat tergantung pada curah hujan dan
kelembaban udara. Banyak sedikitnya jumlah curah hujan di suatu tempat akan membentuk
karakter yang khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi,
dapat mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu, karena
tunbuh-tumbuhan merupakan produsen yang menyediakan makanan bagi hewan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa
oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang
baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar
populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang
baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara
organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi.
2. Azoikum : belum ada kehidupan, bumi masih panas.
3. Archeozoikum : bumi dingin, ada daratan dan lautan.
4. Proterozoikum : zaman kehidupan protozoa bersel satu.
B. Saran
Dua faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk hidup adalah
faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik merupakan factor fisik yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan tumbuhan dan hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2004. Makalah Pelatihan Dosen Mata Kuliah berkehidupan Bermasyarakat Ilmu
Kealaman Dasar (IAD).
Hendro Darmodjo dan Yeni Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. Rev. Jakarta: Universitas
Terbuka.