Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Setia Budi Luhur 30 MARET

2017
NIM : 414161 20086
Jurusan : Teknik Elektro

Pada generator berpenguat terpisah rangkaian medan terpisah dengan


rangkaian jangkarnya. Dengan demikian arus medan akan diperoleh bila
terminal masukan rangiakan medan mendapatkan tegangan dari suatu
sumber tegangan tersendiri. Namun pada generator arus searah shunt,
rangkaian medan terhubung paralel dengan rangkaian jangkarnya. Arus
medan akan mengalir bila ada tegangan pada jangkar. Padahal untuk
mendapatkan tegangan jangkar diperlukan arus medan.

Uraikanlah bagaimana tegangan pada generator shunt dibangun.

Jawaban:

Pada gambar 1 penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor


(A1-A2).Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat
pada medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang
lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator,
sampai dicapai tegangan nominalnya.

Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh
tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat
shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai
mencapai tegangan nominalnya.

Gambar 1 Rangkaian Generator Shunt

Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa


megnetisasi tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau
jika arah putaran terbalik, atau rotor terhubung singkat, maka tidak akan ada
tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.

Pada generator shunt , arus medan disuplai dari tegangan jangkar


mesin. Arus jangkar Ia yang dihasilkan adalah, Ia = If + IL .

Dimana :
Ia : Arus jangkar
IL : Arus beban
If : Arus medan

Gambar 2 Rangkaian equivalen generator shunt

Oleh karena generator shunt ini termasuk generator berpenguat


sendiri yang artinya bahwa arus medan disuplai dari jangkar mesin itu
sendiri maka harus ada tegangan awal pada generator tersebut sebelum
diputar oleh prime mover (penggerak mula). Tegangan awal ini dihasilkan
akibat adanya fluks sisa (residual flux) didalam kutub generator. Sehingga
tegangan awalnya sebesar :

Ea = K. res.

Dimana :
Ea : Tegangan jangkar
K : Konstanta
res : Fluks residu (sisa)
: Kecepatan sudut (rad/s)

Tegangan kecil yang dibangkitkan tersebut akan menghasilkan arus


kecil di kumparan jangkar. Arus ini akan menghasilkan magnetomotive force
kutub (mmf).yang akan terus bertambah seiring dengan berputarnya
generator sehingga tegangan terminal mencapai nominalnya.
Gambar 3 Terbangkitnya tegangan pada generator shunt

Garis lengkung pada gambar 3 menggambarkan kurva pemagnetan


untuk generator penguat sendiri, sedangkan garis lurus menyatakan
persamaan tegangan kumparan medan (Ish . Rsh). 0(a) adalah fluks residu dan
menimbulkan pada kumparan medan sebesar 0b. Dengan adanya arus
kumparan ini tegangan induksi membesar menjadi 0(c) (akibat
bertambahnya fluks).
Selanjutnya tegangan 0(c) memperkuat arus medan menjadi sebesar
0(d). Demikian proses ini berlangsung sampai generator mencapai tegangan
stabil dititik X.

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pembangkitan


tegangan generator shunt dikarenakan :
adanya fluksi residu
Arah putaran generator tidak terbalik
Rotor tidak terhubung singkat

Anda mungkin juga menyukai