SKRIPSI
Oleh:
Erlina Nurmalia
06130047
SKRIPSI
Oleh:
Erlina Nurmalia
06130047
SKRIPSI
Oleh:
Erlina Nurmalia
06130047
SKRIPSI
OLEH:
ERLINA NURMALIA
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
SKRIPSI
Ketua Sidang
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak :
NIP. 19690303 200003 1 002
Skretaris Sidang
Indah Animatuz Zuhriyah, M. Pd :
NIP. 19790202 200604 2 003
Pembimbing,
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak :
NIP. 19690303 200003 1 002
Penguji Utama
Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony :
NIP. 19440712 196410 1 001
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim
Almamater..... tercinta
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA
MALIK IBRAHIM
MALANG
MOTTO
1
H. Mahmud Yunus, Terjamah Al-Quran Al-Karim, (Bandung: Al-Maarif, 1990), hlm.
490
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak.
Dosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang
di
Malang
Assalamualaikum Wr. Wb
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini:
Nama : Erlina NUrmalia
NIM : 06130047
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi : Pengaruh Fasilitas dan Lingkungan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN Malang 1.
maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Pembimbing,
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Erlina Nurmalia
NIM. 06130047
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT, Dzat yang telah
Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN Malang 1 dengan baik. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi Muhammad SAW, juga
kepada segenap keluarga, para sahabat, serta umat beliau diakhir zaman ini. Amin.
Penulis sangat menyadari adanya bantuan dari berbagai pihak, baik berupa
doa, dukungan, motivasi, kritik, saran selama penyelesaian skripsi ini sehingga
dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dengan selesainya penyusunan skripsi
ini, penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah
3. Bapak Drs. Muh. Yunus, M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Ibrahim Malang.
4. Bapak Dr. H. Wahidmurni, M. Pd, Ak, selaku dosen pembimbing yang
mendidik dan memberikan semangat untuk bisa meraih cita-cita dan masa
7. Seluruh Tenaga Pengajar dan seluruh Staf Tata Usaha MAN Malang 1
yang telah bersedia membantu memberikan waktu dan data, keakraban dan
yang tiada henti-hentinya dan segalanya yang tak mungkin dapat dibalas
oleh penulis.
untuk dukungan dan kasih sayang yang sangat berarti bagi penulis.
Malang. Terimakasih telah besedia dan selalu ada, atas segala perhatian
Al-Maarif Singosari.
13. Seluruh teman-teman seperjuangan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
14. Dan semua pihak yang telah memberikan sumbangan baik berupa tenaga
maupun pikiran yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu semoga
semua bantuan dan amal baiknya mendapatkan balasan dari Allah SWT
Erlina Nurmalia
NIM : 06130047
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .......... i
HALAMAN JUDUL ...... ii
HALAMAN PENGAJUAN... iii
HALAMAN PERSETUJUAN .. iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
HALAMAN MOTTO vii
HALAMAN NOTA DINAS .. viii
HALAMAN PERNYATAAN ... xi
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI .. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .. xv
DAFTAR TABEL .. xvi
DAFTAR GAMBAR . xvii
ABSTRAK .. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah .. 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian . 8
E. Hipotesis Penelitian ... 11
F. Asumsi Penelitian .. 12
G. Ruang Lingkup Penelitian.. 13
H. Originalitas Penelitian ... 14
I. Definisi Operasional .. 17
J. Sistematika Pembahasan 18
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 104
B. Saran .. 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Tabel Halaman
Gambar Halaman
4.2 Diagram Lingkungan Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN Malang 1 ... 87
PENDAHULUAN
Istilah pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi
semua orang, terlebih lagi di era globalisasi yang dikenal dengan zaman
melanjutkan keturunan. Jika dulu pada zaman kakek nenek kita, pendidikan
dianggap kurang penting karena juga tidak terlepas dengan kesulitan hidup,
maka pada saat ini sesulit apapun hidup yang dihadapi, pendidikan tetap
menjadi prioritas yang utama bagi semua orang khususnya bagi masyarakat
Indonesia.
pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-
anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. 2 Sedangkan Abu
usaha sadar orang dewasa dan disengaja serta bertanggung jawab untuk
2
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Il mu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 69
mendewasakan anak yang belum dewasa dan berlangsung terus menerus. 3
Pendidikan dianggap begitu penting karena sejak lahir manusia tidak bisa
maupun merawat dirinya sendiri sehingga harus bergantung pada orang lain
yang dalam hal ini adalah orang tua. Orang tua sendiri juga secara kodrati
mempunyai kewajiban menidik anak agar anak dapat hidup mandiri dan lebih
baik dari orang tua mereka sesuai dengan yang mereka harapkan. Pendidikan
3
Ibid., hlm. 9
4
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem
Pendidikan Nasional), (Surabaya: Media Centre, 2005), h lm. 8
5
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit., hlm.77-78
Indonesia, baik lembaga formal maupun lembaga non formal sehingga semua
aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. 6 Proses belajar
dan hasilnya hanya dapat diamati dari perubahan tingkah laku yang berbeda
dari yang sebelumnya pada diri seseorang baik dalam hal pengetauhan, afektif
maupun psikomotor. Secara garis besar, proses belajar dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor- faktor internal meliputi
faktor fisiologis, yaitu jasmani siswa dan faktor psikologis, yaitu kecerdasan
atau intelegensi siswa, motivasi, minat, sikap, bakat. Faktor- faktor eksternal
belajar, guru.
dan eksternal siswa, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf
lingkungan sosial budaya selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik
6
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2007), hlm. 16
7
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Logos, 1999), hlm. 140
serta mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap belajar anak di sekolah. 8
Demikian halnya dengan fasilitas belajar, anak didik dapat belajar lebih baik
belajar anak. Masalah yang dihadapi oleh anak didik dalam belajar relatif kecil,
sehingga hasil belajar anak didik akan lebih baik. 9 Dari beberapa faktor dan
yang dibutuhkan serta mendorong peserta didik untuk aktif melibatkan diri
sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik dan dapat meningkatkan
prestasi belajarnya.
8
Saiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 143-151
9
Ibid..
10
Anang Mustahmid, Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kelas XI di SMK Negeri 1 Bojonegoro (Malang: Skripsi
Universitas Negeri Malang, 2008), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 30
Desember 2009)
prestasi belajar siswa yaitu penelitian yang dilakukan oleh Jumiati dengan
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suruh Tahun
dalam belajar dan adanya kondisi lingkungan belajar yang baik dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Pembelajaran yang efektif dan efisien
dapat meningkatan prestasi belajar siswa. Telebih lagi dewasa ini semakin
dirasakan betapa pentingnya peranan fasilitas dan lingkungan yang baik dalam
terabaikan. Hal ini, terbukti dengan seringnya pemberitaan baik di media cetak
yang roboh atau rusak dan ironisnya yang kurang mendapat perhatian dari
11
Ju miat i, Pengaruh Kemampuan Dasar Guru dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suruh Tahun Ajaran 2008/2009
(Surakarta: Skripsi thesis Universitas Muhammadiyah, 2009), (Online),
(http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/A210/A210050047.pdf diakses 23 Desember 2009)
Hal tersebut tentunya akan sangat menghambat proses belajar karena
proses belajar tidak dapat berlangsung dengan baik dan lancar sesua i dengan
yang diharapkan. Jika proses belajar tidak dapat berlangsung dengan baik dan
lancar, maka tujuan dari pembelajaran juga tidak akan dapat tercapai dengan
baik. Hal ini juga akan berdampak pada prestasi siswa yang nantinya merujuk
pada kualitas lembaga sekolah dan pada akhirnya pemerintah. Fasilitas dan
lingkungan belajar merupakan faktor yang sama-sama berasal dari luar diri
prestasi siswa. Akan tetapi, tidak tersedianya fasilitas dan lingkungan belajar
yang baik dapat menjadi masalah dan penghambat proses belajar dan
belajar yang baik untuk kelancaran proses belajar perlu diperhatikan oleh setiap
tempat belajar bagi para siswanya sehingga KBM dapat berlangsung dengan
maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam dengan mengambil judul
B. Rumusan Masalah
dalam menganalisa dan mengevaluasi masalah serta agar dapat lebih terarah
dan jelas sehingga diperoleh langkah- langkah pemecahan masalah yang efektif
dan efisien, maka perlu dibuat suatu perumusan masalah. Adapun perumusan
masalah yang peneliti kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh positif antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
3. Apakah ada pengaruh positif antara fasilitas belajar dan lingkungan terhadap
dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS di MAN
Malang 1. Adapun secara khusus tujuan dari penelitian ini yang sesuai dengan
D. Manfaat Penelitian
Selain itu, hasil dari peneleitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil
siswa. Orang tua diharapkan tidak hanya sekedar memenuhi segala macam
kebutuhan dan fasilitas yang diperlukan oleh anak, tetapi juga dapat
belajar dengan aman dan nyaman sesuai dengan karakteristik anak. Sebab
ada serta mencitakan suasana yang efektif dan kondusif bagi kegiatan
Malang 1 yang nantinya juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator
yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya. 12 Hipotesis terbagi atas dua jenis, yakni hipotesis nol (H0 ) yang
menyatakan tidak ada pengaruh atau tidak ada hubungan atau tidak ada
menunjukkan ada pengaruh atau ada hubungan atau ada perbedaan antara
variabel X dan variabel Y. 13 Oleh karena itu, hipotesis nol dalam penelitian ini
1. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari fasilitas belajar terhadap prestasi
3. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari fasilitas belajar dan lingkungan
Adapun hipotesis alternatif (Ha) dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
12
Wahidmurn i, Cara Mudah menulis Proposal dan LaporanPenelitian Lapangan ( Malang:
UM Press, 2008), h lm. 20
13
Ibid., hlm. 21
2. Ada pengaruh positif signifikan dari lingkungan belajar dan prestasi be lajar
3. Ada pengaruh positif signifikan dari fasilitas belajar dan lingkungan belajar
F. Asumsi Penelitan
adalah suatu anggapan dasar mengenai sesuatu hal dan dijadikan landasan
antara lain:
1. Faktor-faktor atau variabel lain baik yang ada di dalam maupun yang ada di
kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kemampuan kognitif, guru, dan lain- lain
dianggap konstan atau tidak terkait secara signifikan dengan prestasi belajar.
3. Siswa sebagai responden jujur, mengerti dan memahami isi angket yang
14
Ibid,. hlm. 21
15
Ibid.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang terdiri dari
dua bebas yaitu variabel fasilitas belajar dan variabel lingkungan belajar, dan
mengenai ruang lingkup penelitian ini, maka peneliti sajikan dalam bentuk
tabel penjabaran variabel, sub variabel, dan indikator pene litian sebagai
berikut:
H. Originalitas Penelitian
sebelumnya. Bidang kajian yang diteliti tersebut adalah pengaruh fasilitas dan
menghindari adanya pengulangan terhadap kajian terhadap hal- hal yang sama
yang pada penelitian ini. Untuk memudahkan dalam memahami bagian ini,
maka peneliti tidak menyajikannya dalam bentuk uraian melainkan dalam
bentuk tabel. Sebab penyajian dalam bentuk uraian pada umunya akan sulit
bentuk tabel:
I. Definisi Operasional
Wahidmurni mengemukakan definisi operasional merupakan
penjelasan atas konsep atau variabel penelitian yang ada dalam judul
berbeda tentang kosep atau dasar pemikiran dalam penelitian ini. Definisi
meningkatkan prestasi belajar, yang secara garis besar terbagi menjadi dua
belajar baik di rumah maupun di sekolah, meja, kursi, penerangan, alat tulis
didik yang dapat membuat peserta didik merasa senang, aman, nyaman dan
3. Prestasi belajar adalah hasil atas kecakapan dan kemampuan yang dicapai
peserta didik dari usaha belajar dan evaluasi yang dilakukan oleh guru
J. Sitematika pembahasan
16
Ibid., hal 26
Untuk memudahkan dan memberikan gambaran yang lebih jelas secara
Bab I Pendahuluan
Pembahasan.
belajar.
data.
pengolahan data.
Bab V Pembahasan
Bab VI Penutup
KAJIAN PUSTAKA
A. Fasilitas Belajar
hanya sebagian kecil dari faktor- faktor yang mempengaruhi belajar, namun
dari sarana adalah segala sesuatu yang berkaitan secara langsung dengan
sesuatu yang tidak secara langsung berkaitan dengan peserta didik, namun
dan lain sebagainya. 19 Zahara Idris dan Lisma Jamal menyebutkan bahwa,
a. Media Pembelajaran
lain:21
19
Ibid.
20
Zahara Idris dan Lisma Jamal, Pengantar Pendidikan 1, (Jakarta: Grasindo, 1992), h lm. 39
21
Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah: Teori dan Aplikasinya , (Jakarta:
Bu mi Aksara, 2003), h lm. 14
3. Media dengar, seperti piringan hitam, open reel tape, pita kaset dan
radio.
b. Alat-alat Pelajaran
ilmu alam, dan juga kebun sekolah. Kelengkapan dari alat-alat pelajaran,
yang baik. 24
c. Perlengkapan Sekolah
22
Ibrahim Bafadal, loc. cit.
23
Amir Daien Indrakusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1973),
hlm.139-140
24
Ibid.
25
Syaifu l Bahri Djamarah, op.cit., h lm. 149
konflik antar siswa sulit dihindari. 26 Pelajaran yang bersifat praktikum
materi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Abu Ahmadi dan Widodo
letak sekolah yang jauh dari keramaian (pasar, bengkel, pabrik, dan lain-
menuju sekolah berhubungan dengan letak sekolah. Jalan yang jauh dan
sulit di tempuh oleh siswa membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk
akhirnya siswa kurang optimal dalam menerima pelajaran. Hal ini sejalan
yang juga dapat mempengaruhi hasil belajar adalah jarak antara rumah
26
Syaifu l Bahri Djamarah, loc.cit..
27
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004),
hlm. 91
28
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, loc. cit.
dengan sekolah yang terlalu jauh, sehingga melelahkan. 29 Dengan
b. Penerangan
udara yang di dalam kelas menjadi lancar sehingga kelas tidak pengap
dan dapat menerangi siswa ketika menulis ataupun menbaca pada waktu
perpustakaan, alat tulis menulis, alat-alat peraga, serta alat-alat didik lainnya
mengajar diharapkan dapat bergairah dan dapat me mbantu anak didik dalam
29
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), hlm.
105
30
Amir Daien Indrakusuma, op.cit., hlm. 138
31
Sit i Partin i Suardiman, Psikologi Pendidikan (Yogyakarta: Studying, 1988), hlm. 60-61
menyediakan media pembelajaran, menyediakan ruangan kelas yang sesuai
tidak hanya sekolah saja sebagai lembaga formal yang berperan aktif dalam
tetapi, orang tua juga ikut berperan dalam menyumbang tersedianya fasilitas
manusia dengan sarana-sarana baik fisik maupun psikis agar manusia dapat
Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
(QS. An-Nahl: 78). 33
32
Baharuddin dan Esa, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ru zz Media, 2007),
hlm. 38
33
Al-Quran dan Terja mahannya, (Bandung: Al-Maarif, 1990), hlm. 249
dan akal yang berpusat di hati. Berbagai anugerah tersebut merupakan
B. Lingkungan Belajar
belajar merupakan salah satu faktor yang juga tidak dapat diabaikan begitu
saja meskipun kelihatannya sangat sepele. Sebab, lingkungan merupakan
bagian dari manusia khususnya bagi peserta didik untuk hidup dan
dunia ini yang dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita,
meliputi segala sesuatu yang ada di luar individu yang dapat mempengaruhi
mencakup segala material dan stimuli di dalam dan di luar diri individu,
34
M. Ngalim Purwanto, Il mu Pendidikan, (Bandung: Remadja Karya, 1988), hlm. 77
35
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 80
c. Secara sosio-kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi
dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan ataupun
karya orang lain. Pola hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup
masyarakat, latihan, belajar, pendidikan pengajaran, bimbingan dan
penyuluhan, adalah termasuk sebagai lingkungan ini. 36
Istilah lingkungan dalam arti yang umum adalah sekitar kita. Dala m
sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak dalam alam semesta
peraga dan lain- lain). 39 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati mendefinisikan
pendidikan, lingkungan yaitu segala sesuatu yang berada di luar diri anak,
36
Ibid., hlm. 80-81
37
Wiji Suwarno, Dasar-dasar Il mu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-Ru zz Media, 2006), h lm. 39
38
B. Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kpendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
1990), hlm. 30
39
Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam), (Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2001), hlm. 32
40
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Il mu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 64
41
Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Med ia, 2006), hlm. 82
lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang meliputi dan berasal dari luar
dan dari dalam diri peserta didik yang dapat menunjang kegiatan belajar.
bagian, yaitu:
42
M. Ngalim Purwanto, op.cit., hlm. 77-78
43
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, op.cit., h lm. 64-67
3. Arti Penting Lingkungan Belajar dalam Pendidikan
dari pendidik. Dikatakan seperti itu, sebab pendidik mendidik peserta didik
Pengaruh sengaja yang diterima oleh peserta didik tidak hanya dilakukan
oleh pendidik, akan tetapi juga dilakukan oleh orang tua yang dengan
IV/MPR/1973. 44
dengan sengaja dari berbagai pihak baik pendidik, orang tua, dan para
didik ada yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Pengaruh
yang bersifat negatif dapat lebih banyak diterima oleh peserta didik dari
dibuat oleh peserta didik. Oleh karena itu, pendidik harus dapat menciptakan
44
Ibid., hlm. 66 -67
lingkungan yang sebaik-baiknya bagi peserta didik agar dapat mencegah
peserta didik.
dan sedemikian rupa, maka lingkungan dapat menjadi sahabat bagi pendidik
Keadaan lingkungan yang jelek dapat memberi pengaruh yang jelek pula
bagi peserta didik. Dengan demikian, maka jelaslah bahwa lingkungan dapat
yang ada di sekitar peserta didik yang dapat menunjang kegiatan belajarnya.
relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,
45
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hlm. 60-72
46
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ru zz
Media Group, 2007), hlm. 26-27
47
Wiji Suwarno, loc. cit.
48
B. Suryosubroto, op.cit., hlm. 31
49
Muhammad Saroni, lo. cit.
lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. 50 Untuk lebih jelasnya,
a. Lingkungan Alami
adalah:51
1) Keadaan Suhu.
karena ingin cepat keluar kelas untuk mencari udara yang sejuk.
sekitarnya. Anak didik merasa gelisah hati dan keinginan untuk keluar
kelas lebih besar dari pada mengikuti pelajaran di dalam kelas. Daya
konsentrasi anak didik menurun akibat suhu udara yang panas dan
50
Syaifu l Bahri Djamarah, op. cit., hlm. 143-144
51
Ibid..
berdampak pada prestasi belajar peserta didik. Oleh karena itu, belajar
pada keadaan udara yang segar akan lebih baik hasilnya dari pada
2) Kelembaban Udara.
pada dasarnya lebih baik dari pada belajar dalam keadaan panas dan
pengap. Namun, keadaan udara yang terlalu dingin dan lembab, juga
tidak baik untuk belajar. Seperti halnya suhu udara, kelembaban udara
3) Kepengapan Udara.
dijaga agar tetap segar dan bersih. Udara di dalam kelas harus selalu
Siswa tidak dapat menikmati udara yang segar dan sejuk di dalam
52
Amir Daien Indrakusuma, op.cit., h lm. 138
suasana di dalam kelas menjadi tidak nyaman. Siswa yang merasa
memiliki sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang baik di dalam
belajar membuat siswa betah untuk berlama- lama di dalam kelas dan
pabrik, lalu lintas, maupun pasar dirasakan oleh anak didik setiap
belajar peserta didik. Oleh karena itu, akan sangat bijaksana apabila
jauh dari hiruk pikuk lalu lintas, pabrik, pasar, maupun tempat-tempat
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan
bantuan dari orang lain. Hal ini merupakan fitrah bagi manusia sejak
dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan dari orang lain
adalah ketika bayi manusia membutuhkan bantuan dari orang lain yaitu
sosial. Saling memberi dan saling menerima dalah kegiatan yang sela lu
terdapat budaya yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah
yang lain. Setiap kondisi sosial budaya yang ada pada suatu daerah
memiliki pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap kemampuan dan
1) Lingkungan Keluarga
yang dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati
53
Umar Tirtarahard ja dan S. L. La Su lo, Pengantar Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
2005), hlm. 166
54
Hasbullah, op.cit., hlm. 33
55
Ibid..
c) Menanamkan dasar pendidikan moral.
Sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya
dan dari anggota keluarga yang lain. 56 Orang tua bertanggung jawab
56
Amir Daien Indrakusuma, op.cit. h lm. 109
57
Wiji Suwarno, op.cit., h lm. 40
58
Ibid., hlm. 40-41
Oleh karena itu, Amir Daien Indrakusuma menyatakan Orang
belajarnya. Sebaliknya orang tua yang acuh tak acuh, bahkan tidak
orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu
2) Lingkungan Sekolah
59
Amir Daien Indrakusuma, op.cit., h lm. 100
60
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 264
memenuhi kebutuhan hidup, maka semakin pula banyak tuntutan yang
61
Amir Daien Indrakusuma, op.cit., h lm. 110
62
Wiji Suwarno, op.cit., h lm. 42
63
Ibid., hlm. 42-43
Dari ketiga tanggung jawab tersebut, dapat dirangkum dalam
satu tugas utama dari sekolah yang dikemukakan oleh Amir Daien
anak didik untuk belajar dengan baik, sehingga dapat membantu anak
didik mencapai prestasi yang baik pula seperti yang dikemukakan oleh
64
Amir Daien Indrakusuma, op.cit., h lm. 111
65
Hasbullah, op.cit., hlm. 49-51
66
Syaifu l Bahri Djamarah, op.cit., h lm.151
3) Lingkungan Masyarakat
pengaruh yang buruk kepada anak atau siswa yang tinggal di sekitar
atau siswa tidak lagi berminat untuk belajar dan berlaih pada
kebiasaan yang baik dan moral baik pula. Anak atau siswa akan
untuk belajar dengan lebih giat. Hal ini sejalan dengan apa yang
67
Wiji Suwarno, op.cit., h lm.26
68
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengruhinya, (Jakarta:Rineka Cipta, 2003),
hlm. 71
anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini
besar dalam membentuk akhlak yang baik maupun buruk. 70 Lebih lanjut
pada lingkungan yang shalih, dari rumah yang baik dan sekolah yang memberi
perhatian kepada agama dan akhlak murid- muridnya, dan demikian juga
dengan lingkungan sekitarnya mengikuti akhlak yang utama dan baik, maka
anak itu tumbuh pada lingkungan yang baik dan berada pada pendidikan yang
baik. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin anak tersebut akan memiliki
kedudukan yang rendah dan juga buruk dan tidak ada kebaikan dalam
membentuk karakter dan juga sifat-sifat peserta didik yang merupakan hasil
69
H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bu mi A ksara, 2007), hlm. 100
70
Muhammad b il Ibrah im A l Ah mad, Akhlak-Akhlak Buruk , (Bogor: Pustaka Darul Ilmi,
2007), hlm. 82
71
Muhammad b il Ibrah im A l Ah mad, loc. cit.
Artinya: Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan
seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya
Hanya tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-
tanda kebesaran (kami) bagi orang-orang yang bersyukur.
(QS. Al-Araf: 58). 72
Nya serta berbagai macam contoh yang telah Dia berikan, semuanya itu
yang baik dapat memberikan pengaruh yang baik kepada orang-orang yang
berprestasi. Begitu pula sebaliknya, lingkungan yang buruk tidak akan dapat
C. Prestasi Belajar
72
Al-Quran dan Terja mahannya, (Bandung: Al-Maarif, 1990), hlm. 143
73
Syaikh Abu Bakar Jab ir A l-Jazairi, Ta fsir Al-Quran Al-Aisar, Nafi Zainuddin dan
Surat man, (Jakarta: Darus Sunnah Press, 2007), h lm. 83
terjadi pada beberapa aspek kebisaan manusia yang tidak lepas dari
pengajaran yang telah ditetapkan dan dapat berupa perubahan dalam aspek
belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan
berupa kognitif, psikomotorik maupun afektif yang bisa dilihat dari prestasi
belajar di sekolah. 75
penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan
Allah SWT:
74
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 46
75
Muhibbin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru ( Bandung: Remaja
Rosda Karya,1995), h lm. 43
dalam hal kebaikan termasuk dalam hal belajar. Dalam belajar, setiap siswa
harus bersaing untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, karena hal
bedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor ekstenal. Kedua
Faktor internal adalah faktor- faktor yang berasal dari dalam diri
76
Al-Quran dan Terja mahannya, (Bandung: Al-Maarif, 1990), hlm. 22
77
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op.cit., hlm. 19-28
2) Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat
b. Faktor Ekternal
lingkungan nonsosial.
yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau
atau kuat, atau tidak terlalu lemah atau gelap, serta suasana yang sejuk
materi pelajaran.
78
Ibid..
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
Secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Yang mana dari dua faktor tersebut masih dapat dibagi lagi
adalah fasilitas belajar siswa yang juga merupakan faktor yang tidak dapat
diabaikan begitu saja. Sebab tanpa adanya fasilitas belajar yang menduk ung
proses belajar, siswa tidak akan bersemangat dalam belajar dan tujuan belajar
belajar, maka akan berdampak pada prestasi yang didapat oleh siswa. Sumadi
faktor- faktor lainnya harus diatur dengan sedemikian rupa sehingga dapat
79
Su madi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2004), h lm. 233
Muhibbin Syah menyatakan bahwa alat-alat belajar merupakan faktor
siswa. Hal ini didukung oleh penelitian dari Rinda Puspaningtyas yang
Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun
belajar dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS sebesar
67,7%.81 Hasil dari penelitian serupa yang dilakukan oleh Anang Mustahmid
yang ada akan mempermudah dan mempercepat siswa untuk belajar. Begitu
80
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), h lm. 154
81
Rinda Puspaningtyas, Pengaruh Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2008/2009. (Surakarta: Skripsi
thesis Universitas Muhammadiyah, 2009), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/455/ diakses 30
Desember 2009)
82
Anang Mustahmid, Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kelas XI di SMK Negeri 1 Bojonegoro (Malang: Skripsi
Universitas Negeri Malang, 2008), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 30
Desember 2009
diperlukan dalam menunjang proses pembelajaran terutama dalam pencapaian
pula persaingan diantara lembaga- lembaga sekolah yang ada. Bahkan saat ini
sering kali kelengkapan fasilitas dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan
merupakan faktor yang penting dan tidak dapat diabaikan begitu saja dalam
dalam memberikan pengaruh yang positif kepada peserta didik dengan syarat
jika lingkungan tersebut dapat dikelola dengan baik oleh pendidik. Lingkungan
diri peserta didik yang tidak bisa diabaikan begitu saja mengingat lingkungan
sekolah sering kali dipangang dengan sebelah mata sebagai faktor yang juga
mempengaruhi prestasi belajar meskipun dampak yang ditimbulkan bersifat
secara tidak langsung terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik. Hal
ini sejalan dengan Ngalim Purwanto menyatakan bahwa diantara faktor- faktor
seorang siswa mempunyai pengaruh yang besar kepada siswa yang akan
Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suruh Tahun Ajaran 2008/2009. dan
siswa. 85 Penelitian serupa juga dilakukan oleh Tri Minarni dengan judul
83
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 107
84
Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), h lm.
36
85
Jumiati, Pengaruh Kemampuan Dasar Guru dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suruh Tahun Ajaran 2008/2009,
(Surakarta: Skripsi thesis, Un iversitas Muhammadiyah, 2009), (Online),
(http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/A210/A210050047.pdf diakses 23 Desember 2009)
sebesar 57,8%. 86 Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Amin Johari
merupakan suatu hal yang tidak dapat dipandang dengan sebelah mata saja.
perhatian khusus agar dapat tercipta suasana lingkungan belajar yang kondusif
dan menyenagkan bagi peserta didik sehingga peserta didik dapat belajar
dengan baik. Peserta didik yang dapat belajar dengan baik artinya dapat
memahami segala macam hal yang disampaikan oleh pendidik dan mendapat
pengaruh positif yang lebih banyak dari pendidik, maka akan memperoleh hasil
belajar yang baik pula karena terjadi perubahan ke arah yang baik pada diri
86
Tri Minarn i, Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran
2004/2005 (Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2006), (online),
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01c6.d ir/doc.pdf diakses 30
Desember 2009)
87
Amin Johari, Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Variasi Mengajar Guru
Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Kebumen Tahun Ajaran
2005/2006 (Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007), (Online),
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0149/f980f59c.dir/doc.pdf diakses
30 Desember 2009)
peserta didik. Perubahan tersebut meliputi perubahan pengetahuan (kognitif),
didik, dapat dicontohkan dari yang hanya mengetahui sedikit hal menjadi
banyak hal. Terjadi perubahan sikap pada peserta didik, misalnya dari yang
pada diri peserta didik, misalnya dari yang buang sampah sembarangan
bahwa selain lingkungan belajar, faktor lain yang juga dapat mempengaruhi
prestasi belajar adalah fasilitas belajar. 88 Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa
interaksi dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya selalu terjadi
belajar, anak didik dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu
dihadapi oleh anak didik dalam belajar relatif kecil, sehingga hasil belajar anak
88
Syaifu l Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h lm. 142-151
didik akan lebih baik. 89 Begitu juga dengan Abdul hadis dan Widodo
tersebut juga dikemukakan oleh Baruddin dan Esa, bahwa lingkungan dan
berpengaruh secara positif dan dapat pula berpengaruh secara negatif terhadap
siswa, tergantung daya pengaruh mana yang lebih kuat dalam mempengaruhi.
Jika pengaruh positif yang berperan lebih kuat, maka akan memberikan
pengaruh yang positif pula terhadap siswa begitu pula sebaliknya. Misalnya
jika siswa bergaul dengan teman yang pandai, maka prestasi belajarnya juga
akan ikut meningkat. Tetapi jika ia bergaul dengan teman-teman yang senag
89
Ibid.
90
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cp ita, 2004), hlm.
138
91
Ibid.
92
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h lm.106-
107
93
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran (Jogjakarta: Ar-Ru zz
Media Group, 2007), hlm. 26-27
94
Habullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994),
hlm.36
dengan pesta, tanpa mengenal waktu, maka prestasi belajarnya akan
terganggu. 95
95
Ibid.
Fasilitas Belajar:
1. Sarana
a. Media Pengajaran
b. Alat-alat Pengajaran
c. Perlengkapan Sekolah
2. Prasarana
a. Jalan menuju sekolah
b. Penerangan
Prestasi Belajar
Siswa
Lingkungan Belajar
1. Lingkungan Alami/Fisik
a. Keadaan Suhu
b. Kelembaban Udara
c. Kepengapan Udara
d. Tempat letak gedung sekolah
2. Lingkungan Sosial/Budaya
a. Lingkungan Keluarga
b. Lingkungan Sekolah
c. Lingkungan Masyarakat
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh gambaran yang menyeluruh
tentang keberadaan MAN Malang 1 sehingga lokasi penelitian dalam karya ini
karena dipandang menarik untuk diteliti berkaitan dengan letak sekolah yang
cukup jauh dengan keramaian. Letak sekolah yang seperti itu merupakan
tempat yang ideal bagi proses belajar mengajar yang secara teori dapat sangat
mendukung proses belajar mengajar dan bagi pencapaian prestasi yang baik
bagi para peseta didik. Sebab, letak yang cukup jauh dari keramaian dan
demikian, peserta didik mudah dalam menerima pelajaran dari pendidik karena
mesin pabrik. Akan tetapi, dengan letak yang seperi itu, tidak menutup
kemungkinan bahwa proses belajar dapat selalu berjalan dengan lancar sesuai
dengan yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan
kuantitatif. Hal ini berdasarkan kepada definisi dan dari kedua pendekatan ,
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 96 Iqbal
ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti
tersebut, maka jenis penelitian dalam penelitian ini adalah korelasional. Sebab,
data yang diperoleh yang telah dianalisis mengenai seberapa besar variabel
96
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), h lm. 12
97
Iqbal Hasan, Analisa Data Penelitian dengan Statistik , (Jakarta: Bu mi Aksara, 2006), hlm.
8
98
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 270
terhadap variabel dependen (prestasi belajar) yang ditunjukkan dengan angka-
kuantitatif.
melalui kuesioner, survey dan observasi. 100 Sedangkan data sekunder adalah
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitain
dari sumber-sumber yang telah ada, misalnya, data yang sudah tersedia di
yang diperoleh secara langsung dari siswa melalui kuesioner atau angket. Data
99
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana, 2006), h lm. 120
100
Iqbal Hasan, op.cit., hlm. 19
101
Ibid..
lingkungan belajar) terhadap variabel dependen (prestasi belajar). Selain data
data yang diperoleh peneliti dari guru ekonomi MAN Malang 1 berupa ulangan
sumber data yang peneliti gunakan, maka data dan sumber data disajikan dalam
sekedar jumlah yang ada obyek atau subyek yang dipelajari, akan tetapi
populasi mencakup keseluruhan dari karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek itu. 103 Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
berjumlah 88 siswa.
102
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 130
103
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 1999), hlm.72
Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian atau
wakil yang diteliti. 104 Lebih lanjut Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa
apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua
subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau
20-25% atau lebih. 105 Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS
penelitian ini hanya berjumlah 88 sehingga kurang dari 100, maka dapat
penelitian ini, maka peneliti menyajikan populasi dan sampel dalam bentuk
tabel. Berikut ini merupakan tabel jabaran populasi dan sampel dalam
penelitian ini:
104
Suharsimi Arikunto, op .cit., hlm 131
105
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 134
E. Instrumen Penelitian
Menurut Riduwan dan Sunarto skala likert yaitu skala yang digunakan
tentang kejadian atau gejala sosial. 106 Jawaban dari setiap butir pernyataan
memiliki tingkatan dari yang sangat positif sampai sangat negatif, yang
berupa kata-kata dengan skor dari tiap pilihan jawaban atas pernyataan
sebagai berikut:
106
Riduwan dan Sunarto, Pengantar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 20
puluh lima butir pernyataan. Dari keseluruhan pernyataan tersebut,
diperoleh skor total terendah sebesar 25 ( didapat dari hasil perkalian antara
skor 1 dengan banyakknya butir pernyataan, yaitu 25 butir) dan skor total
tertinggi sebesar 125 (didapat dari hasil perkalian antara skor 5 dengan
digunakan dalam penelitian ini, maka tersedia tabel jabaran variabel indikator
mengemukakan bahwa sesuatu dikataan valid jika alat ukur yang dibuat sesuai
dengan apa yang hendak diukur. 108 suatu instrumen dikatakan valid atau sahih
suatu instrumen dikatakan tidak valid atau sahih adalah instrumen yang
memiliki validitas yang rendah. Valid tidaknya suatu item instrumen dapat
dengan nilai signifikansi 5% dengan nilai kritisnya. Atau dengan kata lain
107
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 168-270
108
Muhammad Asnan Fanani, Modul Pelatihan SPSS, (Malang: Fakultas Ekono mi UIN
Malang,2009), hlm. 18
Mengenai batas penerimaan harga daya beda item, para ahli
umum dapat digunakan harga 0,3 sebagai batas. Dengan demikian jika
diperoleh hasil korelasi lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi 5% atau
lebih besar dari 0,3 , maka dapat dikatakan bahwa butir pernyataan yang
tersedia dalam angket penelitan adalah valid. Rumus korelasi pruduct moment
Pearson yang digunakan untuk uji validitas adalah sebagai berikut: 109
Rumus
Keterangan :
r = angka korelasi
Y = skor total
n = jumlah sampel
109
Alhusin, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 10, (Jakarta: Pustaka Akautsar, 2003),
hlm. 157
Tabel 3.5 Jabaran Hasil Uji Validitas Instrume n Penelitian dengan
Variabel Lingkungan Belajar
Butir r hitung r tabel 5% Keterangan
8 0,537 0,30 Valid
9 0,526 0,30 Valid
10 0,622 0,30 Valid
11 0,402 0,30 Valid
12 0,650 0,30 Valid
13 0,556 0,30 Valid
14 0,658 0,30 Valid
15 0,606 0,30 Valid
16 0,600 0,30 Valid
17 0,657 0,30 Valid
18 0,641 0,30 Valid
19 0,658 0,30 Valid
20 0,614 0,30 Valid
21 0,460 0,30 Valid
22 0,732 0,30 Valid
23 0,618 0,30 Valid
24 0,656 0,30 Valid
25 0,730 0,30 Valid
baik. 110 Untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen tentang fasilitas belajar
dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI IPS di
menggunakan rumus alpha. Sebab dalam penelitian ini instrumen yang akan
Mengenai batas penerimaan harga daya beda item, para ahli memberikan
digunakan harga 0,6 sebagai batas. Dengan demikian, jika hasil perhitungan
110
Ibid., hlm. 178
menunjukkan nilai alpha lebih dari 0,6, maka butir pernyataan yang tersedia
peneliti mencari data yang sesuai, yaitu berupa catatan nilai ulangan harian
dan tugas peserta didik kelas XI IPS pada mata pelajaran Ekonomi semester
lembaga dalam penelitian ini adalah MAN Malang 1, peneliti mencari data
yang sesuai, yaitu menggunakan profil sekolah dan data dari bagian tata
usaha.
H. Analisis Data
Analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
ganda. Sugiono dan Eri Wibowo mengemukakan bahwa analisis regresi ganda
adalah analisis yang digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meneliti
dua. 111
X1 dan X2 Y: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e
111
Sugiyono dan Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for
Windows, (Bandung: Alfabeta, 2004), hlm. 205
Keterangan:
X1 = Fasilitas Belajar
X2 = Lingkungan Belajar
Y = Prestasi belajar
a = konstanta
b = koefisien regresi
1. Uji t
bebas dikenal Uji t atau ttes. Tujuan Uji t adalah untuk mengetahui perbedaan
variabel yang dihipotesakan. 112 Dapat dikatakan pula uji ini digunakan
dependen (Y). Dalam penelitian ini taraf signifikansi yang digunakan ialah
bi-(i)
Perhitungan uji t menggunakan rumus: 113
t hitung =
Se(bi)
Dimana :
112
Riduwan dan Sunarto, op.cit., hlm. 116
113
Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS (Contoh Kasus dan
Pemecahannya), (Yogyakarta: Andi, 2004), h lm. 87
Setelah dilakukan analisis dan diketahui hasil perhitungannya, maka
a) Apabila thitung,< - ttabel atau thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak,
lingkungan secara parsial terhadap prestasi siswa kelas XI IPS IPS MAN
Malang 1.
b) Apabila thitung, < ttabel atau thitung > ttabel maka Ho diterima dan Ha
MAN Malang 1.
2. Uji F
114
D. Gu jarat, Pengantar Statistik , (Jakarta: Bu mi Aksara, 1999), hlm. 120
Keterangan:
R2 = koefisien determinasi
n = jumlah sampel
a) Nilai Fhitung < Ftabel, berarti menerima Ho dan menolak Ha yang artinya
b) Nilai Fhitung > Ftabel, berarti menolak Ho dan menerima Ha yang artinya
HASIL PENELITIAN
Agama No. 17 Tahun 1978, yang merupakan alih fungsi dari PGAN 6
Tahun Puteri menjadi dua madrasah, yaitu MTsN Malang II (saat ini pindah
Pendidikan Maarif di Jalan MT. Haryono 139 Malang dengan hak sewa
MAN Malang I pindah ke lokasi baru yang berstatus milik sendiri di Jalan
Simpang Tlogomas I/40 Malang. Di tempat akhir inilah, yang saat ini
berkembang.
tengah kota Malang yang dilalui oleh angkutan dari Kota Batu ke Kota
menjadi penyebab para peminat semakin meningkat. Jika pada tahun 80-an
terjadi peningkatan yang luar biasa hingga dari luar kota bahkan luar pulau.
danterkesan modern, serta dihuni oleh orang-orang yang dekat dengan Allah
terhadap lingkungannya.
antisipatif masa depan dan proaktif. Selain itu, MAN Malang I memiliki
kepemimpinan, yaitu:
a. Raimin BA : Tahun 1978 1986
kemantapan imtaq.
Adapun visi atau rencana jangka panjang, misi atau tujuan jangka
pendek dan tujuan yang ingin dicapai oleh MAN Malang 1 dalam merespon
a. Visi
sebagai berikut:
1) Berkualitas: mempunyai kemampuan yang tinggi dalam penguasaan
b. Misi
inovatif.
c. Tujuan
kegiatan penelitian.
Islam.
3. Kondisi Obyektif
a. Ketenagaan
1) Tenaga Pengajar
1. S1 49 14 63
2. S2 13 - 13
Jumlah 62 14 76
Sumber : Data Ttata Usaha MAN Malang 1
2) Tenaga Tata Usaha
b. Fasilitas Madrasah
sebagai berikut:
CCTV.
7) Hotspot area.
8) Pusat Komputer.
10) Kantin.
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
dan nasional.
dan Keagamaan.
perubahan.
g. Mendirikan Mahad.
masyarakat.
a. Program Matrikulasi
pukul 13.45 sampai dengan pukul 15.05 WIB pada semester satu.
b. Program Pengayaan
rata yang diharapkan dapat menjadi tentor sebaya bagi teman di kelasnya.
d. Program Remidial
terjadi perbedaan yang terlalu jauh antara siswa yang cepat belajar
e. Program Khusus
siswa yang belum tuntas walaupun sudah diremidi beberapa kali. Bagi
siswa kelas XII, program khusus diberikan dalam upaya meraih
7. Prestasi Madrasah
sebagai berikut:
tahun 2009.
di Australia.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
terhadap variabel- variabel dalam penelitian ini yaitu mengenai kondisi fasilitas
dan lingkungan belajar siswa kelas XI IPS MAN Malang 1 yang disusun dalam
pertanyaan. Hal tersebut sesuai dengan alternatif jawaban yang ada dalam
ditentukan melalui selisih nilai skor tertinggi dikurangi skor terendah dan
(Xmaks - Xmin) + 1
115
Panjang kelas interval =
K
(35 7) + 1 29
= = = 5,8 = 6
5 5
belajar siswa kelas XI IPS MAN Malang 1 tahun ajaran 2009/2010 yang
115
Subana, dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h lm. 38-40
menunjukkan bahwa total skor tertinggi adalah 34 dan total skor terendah
dapat diketahui bahwa fasilitas belajar yang termasuk kategori buruk sekali
sebesar 2 atau 2,2%, kategori buruk sebesar 2 atau 2,3%, kategori sedang
sebesar 15 atau 17%, kategori baik sebesar 60 atau 68,2% dan kategori baik
adalah baik.
tersebut sesuai dengan alternatif jawaban yang ada dalam penelitian ini.
(Xmaks - Xmin) + 1
116
Panjang kelas interval =
K
(90 18) + 1 73
= = = 14,33 = 15
5 5
belajar siswa kelas XI IPS MAN Malang 1 tahun ajaran 2009/2010 yang
menunjukkan bahwa total skor tertinggi adalah 90 dan total skor terendah
adalah 18. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
116
Ibid..
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi tetang Lingkungan Belajar Sis wa Kelas
XI IPS MAN Malang 1
sekali sebesar 1 atau 1,1%, kategori buruk sebesar 4 atau 4,4%, kategori
sedang sebesar 16 atau 18,1%, kategori baik sebesar 56 atau 63,5% dan
kategori baik sekali sebesar 11 atau 12,4%. Dengan demikian, secara umum
indikator yaitu nilai ulangan harian siswa kelas XI IPS MAN Malang 1.
Dari nilai ulangan harian tersebut diperoleh nilai tertinggi dan nilai
yang telah ditentukan oleh sekolah MAN Malang 1 untuk mata pelajaran
Data tentang pretasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI IPS MAN
Malang 1 tahun ajaran 2009/2010 yang berhasil diperoleh dari nilai ulangan
tertinggi adalah 89 dan total skor terendah adalah 42. Hasil analisis
dapat diketahui bahwa siswa yang belum mencapai ketunta san belajar
belum dapat mencapai kriteria minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah
minimal yang telah ditetapkan oleh sekolah. Hal ini terlihat dari besarnya
nilai persesntase yang diperoleh dari keseluruhan nilai yakni lebih dari
banyaknya siswa yang dapat mencapai KKM dengan siswa yang belum
dapat mencapai KKM tidaklah terlalu jauh. Oleh karena itu, secara umum
dapat dinyatakan bahwa prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa kelas XI
yaitu fasilitas belajar dan lingkungan belajar dengan variabel terikat yaitu
analisis korelasi yang diperoleh dari output regresi. Berdasarkan tabel Model
variabel fasilitas belajar dan variabel lingkungan belajar dengan prestasi belajar
dengan cara membandingkan antara hasil dari thitung dengan ttabel. Dari tabel
Coefficients di atas diperoleh nilai thitung = - 2,312. Sementara itu, untuk ttabel
itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan bahwa variabel
prestasi belajar. Artinya, adanya fasilitas belajar yang semakin baik dan
dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil dari thitung dengan ttabel.
Dari tabel Coefficients di atas diperoleh nilai thitung = - 3, 336. Sementara itu,
untuk ttabel dengan taraf signifikakansi 5%, diperoleh nilai ttabel = 1,991.
Perbandingan antara keduanya menghasilkan: thitung ttabel
itu, dapat disimpulkan dari hasil tersebut yang memperlihatkan bahwa variabel
prestasi belajar. Artinya, adanya lingkungan belajar yang semakin baik dan ada
fasilitas belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar. Dari tabel
ANOVA di atas, dapat diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 dan sebesar
0.05. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari nilai alpha (0,000<0,05), maka
membandingkan antara hasil dari F hitung dengan Ftabel. Dari tabel ANOVA di
atas diperoleh nilai Fhitung = 38,123. Untuk Ftabel dengan taraf signifikansi
antara nilai Fhitung dengan Ftabel, maka hasil pengujian menunjukkan pengaruh
yang bersifat positif atau berbanding lurus. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa variabel fasilitas belajar dan
terhadap prestasi belajar. Artinya, semakin baik fasilitas belajar yang dimiliki
oleh siswa dan lingkungan belajar yang ada disekitar siswa, maka prestasi
tehadap prestasi belajar. Dari nilai stastistik tersebut dapat diketahui bahwa
ptrestasi belajar siswa. Dengan demikian, adanya fasilitas belajar yang baik
PEMBAHASAN
MAN Malang 1
bahwa tidak terdapat pengaruh antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
semakin baik fasilitas belajar yang dimiliki oleh siswa baik fasilitas yang
menurun.
Hal ini bertolak belakang dengan apa yang dikemukakan oleh Muhibbin
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 117 Ini berarti,
faktor- faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di luar faktor
tersebut dapat berupa kondisi fisik yang sehat dan bugar, pancaindra yang
kognitif, pendekatan belajar siswa, guru dan lain- lain. Hal ini dapat terjadi
117
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), h lm. 154
fasilitas belajar bukanlah faktor yang dominan dalam mempengaruhi prestasi
belajar siswa.
temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Rinda Puspaningtyas dan dari
belajar juga turut mempengaruhi prestasi belajar. 118 Begitu pula dengan
dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa pengelolaan fasilitas belajar yang
baik dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. 119 Dengan demikian, temuan
dalam penelitian ini berbeda dengan temuan dari pene litian-penelitian yang
lengkap tidak selalu dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi
diantara lembaga- lembaga sekolah yang ada. Adanya banyak faktor yang dapat
118
Rinda Puspaningtyas, Pengaruh Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2008/2009. (Surakarta: Skripsi
thesis Universitas Muhammadiyah, 2009), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/455/ diakses 30
Desember 2009)
119
Anang Mustahmid, Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah dan Motivasi
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Kelas XI di SMK Negeri 1 Bojonegoro (Malang: Skripsi
Universitas Negeri Malang, 2008), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 30
Desember 2009
mempengaruhi prestasi belajar siswa menimbulkan berbagai kemungkinan
pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa, salah satu kemungkinan
yang dapat terjadi adalah semangat juang siswa dalam belajar lebih tinggi
sehingga dapat meraih prestasi belajar yang baik. Bisa jadi siswa yang tidak
mempunyai fasilitas belajar yang lengkap justru termotivasi dan lebih giat
belajar. Bisa jadi juga siswa memiliki kemampuan kognitif yang baik dan
ditunjang dengan cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang mudah
diterima oleh para siswa. Meskipun fasilitas belajar bukanlah faktor dominan
pengelolannya yang baik tetap tidak dapat diabaikan begitu saja. Sebab,
belajar. Artinya, semakin baik lingkungan belajar yang ada disekitar siswa,
baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan
belajar. 120 Begitu pula dengan apa yang dikemukakan oleh Hasbullah Thabrany
besar kepada siswa yang akan berpengaruh pula pada prestasi belajarnya. 121 Ini
berarti, Ini berarti, faktor- faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut dapat berupa kondisi fisik yang
sehat dan bugar, pancaindra yang berfungsi dengan baik, kecerdasan, motivasi,
minat, sikap, bakat, kemampuan kognitif, pendekatan belajar siswa, guru dan
lain- lain. Hal ini dapat terjadi mengingat banyak faktor yang mempengaruhi
temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Amin Johari dan dari hasil
120
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 107
121
Hasbullah Thabrany, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), h lm.
36
prestasi belajar. 122 Begitu pula dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Tri
selain kemampuan dasar yang dimiliki oleh guru, lingkungan belajar juga dapat
fasilitas belajar, lingkungan belajar yang baik tidak selalu dapat memberikan
kemungkinan yang dapat terjadi ketika lingkungan belajar yang baik secara
parsial tidak memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa.
yang ada di sekitar siswa justru menjadi motivasi tersendiri bagi siswa dalam
meraih prestasi belajar. Misalnya, keadaan ekonomi orang tua yang kurang
mampu dapat menjadi motivasi tersendiri bagi siswa, yaitu dengan keinginan
122
Amin Johari, Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Variasi Mengajar
Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Kebumen Tahun
Ajaran 2005/2006 (Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007), (Online),
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0149/f980f59c.dir/doc.pdf diakses
30 Desember 2009)
123
Tri M inarni, Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran
2004/2005 (Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2006), (online),
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01c6.d ir/doc.pdf diakses 30
Desember 2009)
yang kuat untuk dapat hidup lebih baik dari kedua orang tuanya, sehingga
Kemungkinan lain yang muncul dapat pula berupa bakat lebih yang
dimiliki oleh siswa, sehingga dimanapun siswa tinggal lingk ungan tidak dapat
terciptanya lingkungan yang baik dengan pengelolan yang baik pula tetap tidak
prestasi belajarnya.
dengan prestasi belajar siswa. Dengan kata lain, terdapat hubungan yang cukup
tinggi antara fasilitas belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar
siswa. Bila ditinjau dari nilai signifikansinya, maka fasilitas belajar dan
Dari nilai koefisiennya dapat dilihat bahwa fasilitas belajar dan lingkungan
dapat disimpulkan bahwa makin baik fasilitas belajar dan lingkungan belajar
yang tersedia, maka makin baik pula prestasi belajar yang dapat diraih oleh
siswa.
belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Begitu pula dengan
Jika fasilitas dan lingkungan belajar yang tersedia dan ada disekitar siswa
dalam keadaan baik, maka prestasi belajar yang dapat diraih oleh siswa juga
sehingga belajarnya optimal dan hasil yang diharapkan juga dapat tercapai
dengan baik. Hasil belajar yang baik diungkapkan dari pretasi belajar yang
diperoleh siswa.
Hal tersebut di atas sesuai dengan apa yang dikemukakann oleh Syaiful
Bahri Djamarah bahwa interaksi dari lingkungan alami dan lingkungan sosial
budaya selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik serta mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap belajar anak di sekolah. 124 Demikian halnya
dengan fasilitas belajar, anak didik dapat belajar lebih baik dan menyenangkan
bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar anak. Masalah
yang dihadapi oleh anak didik dalam belajar relatif kecil, sehingga hasil belajar
anak didik akan lebih baik. 125 Hal senada juga dikemukakan oleh Abdul Hadis
124
Syaifu l Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h lm. 142-151
125
Ibid..
di sekolah. 126 Ngalim Purwanto juga mengemukakan hal yang senada, bahwa
fasilitas dan lingkungan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa 127
Oleh karena itu, hal ini berarti bahwa untuk dapat memperoleh prestasi
belajar yang baik diperlukan adanya lingkungan belajar yang baik dan dapat
pengaruh yang positif sehingga tercipta lingkungan yang nyaman dan dapat
pengelolaan fasilitas belajar, baik sekolah maupun orang tua harus dapat
memberikan fasilitas belajar yang baik dan dapat menunjang kegiatan belajar
siswa. Sebab, dengan tersedianya fasilitas belajar yang lengkap dan lingkungan
belajar yang kondusif dan nyaman dapat menjadikan kegiataan belajar efektif
dan efisien sehingga mendorong siswa untuk belajar dengan baik dan
Secara simultan hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
126
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta:Rineka Cp ita, 2004),
hlm. 138
127
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h lm.106-
107
mempengaruhi prestasi belajar siswa. 128 Penelitian lain yang sejalan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Jumiati yang juga disimpulkan dari hasil
terhadap prestasi belajar siswa. 129 Dengan demikian, temuan dalam penelitian
ini mengindikasikan bahwa untuk mencapai prestasi belajar yang baik, maka
diperlukan fasilitas belajar yang lengkap dan lingkungan belajar yang baik
belajar siswa.
128
Endang Fitri Astuti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran
Pengetahuan Sosial-Ekonomi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Padamara Kabupaten
Purbalingga tahun pelajaran 2005/2006. (Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007),
(Online),
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0149/f980f59c.dir/doc.pdf diakses
30 Desember 2009)
129
Ju miat i, Pengaruh Kemampuan Dasar Guru dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Suruh Tahun Ajaran 2008/2009
(Surakarta: Skripsi thesis Universitas Muhammadiyah, 2009), (Online),
(http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/A210/A210050047.pdf diakses 23 Desember 2009)
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
semakin baik dan lengkap fasilitas belajar yang dimiliki oleh siswa, maka
menurun.
untuk mencapai prestasi belajar yang baik dan tujuan pembelajaran uang
belajar yang baik. Oleh karena itu, terpenuhinya fasilitas belajar yang baik,
maka ada beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan, antara lain sebagai
berikut:
Dari pihak keluarga, khususnya dalam hal ini orang tua, diharapkan
belajar yang memadai bagi anak di rumah. Orang tua juga perlu memotivasi
Selain itu, orang tua beserta anggota keluarga yang lain diharapkan dapat
menciptakan lingkungan belajar yang baik dan nyaman agar anak dapat
belajar dengan baik dan optimal. Dengan demikian, anak dapat mencapai
Dari pihak sekolah, dalam hal ini kepala sekolah dan guru perlu
menghimbau orang tua siswa supaya ikut mengawasi belajar anaknya. Hal
juga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman dan efektif untuk kegiatan
mendukung kegiatan belajar. Sebab, jika hanya fasilitas belajar saja yang
maka akan berpengaruh negatif terhadap fasilitas belajar siswa. Begitu pula
maka juga akan berpengaruh negatif terhadap prestasi siswa. Dengan adanya
fasilitas yang lengkap dan memadai, serta lingkungan sekolah yang baik,
siswa dapat belajar dengan baik sehingga dapat mendukung siswa untuk
3. Bagi Guru
mendorong siswa supaya dapat belajar secara teratur. Guru ekonomi perlu
perhatian dan memotivasi siswa dalam belajar. Guru juga perlu mendorong
siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar terutama siswa yang telah
Dengan demikian, prestasi belajar yang baik secara meneyeluruh dan tujuan
yang ada atau yang berkaitan dengan masalah- masalah sosial yang dapat
mengenai perbandingan antara teori dengan fakta yang ada. Sebab, hasil dari
penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari
pengaruh secara parsial yang bersifat negatif antara fasilitas belajar terhadap
yang negatif antara fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan
penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bahwa antara teori dengan
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Alhusin. 2003. Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS 10. Jakarta: Pustaka
Akautsar.
Al-Jazairi, Syaikh Abu Bakar Jabir. 2007. Tafsir Al-Quran Al-Aisar. Nafi
Zainuddin dan Suratman. Jakarta: Darus Sunnah Press.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.
Faqih, Allamah Kamal. 2004. Tafsir Nurul Quran: Sebuah Tafsir sederhana
Menuju Cahaya al-Quran, Sri Dwi Hastuti dan Rudy Mulyono. Jakarta:
Al-Huda.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisa Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Idris, Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Johari, Amin. 2007. Pengaruh Disiplin Belajar, Lingkungan Belajar, dan Variasi
Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas X
SMA PGRI 1 Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Skripsi
Universitas Negeri Semarang. (Online).
(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0149/f980
f59c.dir/doc.pdf diakses 30 Desember 2009)
Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika Penelitian dan Aplikasinya dengan
SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS (Contoh Kasus dan
Pemecahannya). Yogyakarta: Andi.
Suryabrata, Sumadi. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
BUKTI KONSULTASI
Dr. H. M. Zainuddin, MA
19620507 199503 1 001
LAMPIRAN VI
ANGKET PENELITIAN
Nama responden :
Kelas :
No. Absen :
RIWAYAT HIDUP
Nama : Erlina Nurmalia
NIM : 06130047
Tempat Tanggal Lahir : Sidoarjo, 27 Oktober 1987
Fak/Jur/Prog.Studi : Tarbiyah/P.IPS/P.Ekonomi
Alamat : Desa Banjarsari RT.03
RW.02 Desa
Kedunglengkong Kec.
Dlanggu Kab. Mojokerto
No.HP : 085648131153
e-mail : erlina.nurmalia47@yahoo.
co.id
GRADUASI PENDIDIKAN
No. Nama Sekolah Alamat Sekolah Lulus Keterangan
1. TK. MI Nurul Ummah Sidoarjo 1993/1994 Lulus
2. SDN Kedunglengkong Mojokerto 1999/2000 Lulus
3. SLTPN 1 Puri Mojokerto 2002/2003 Lulus
4. SMA PGRI Gondang Mojokerto 2005/2006 Lulus
5. UIN Maliki Malang Malang 2009/2010 Lulus
PENGALAMAN ORGANISASI
No. Nama Orgnisasi Jabatan Periode Keterangan
1. Pramuka Anggota 1996 2002 Aktif
2. Palang Merah Remaja Sie. Logistik 2004 2005 Aktif
3. HMJ IPS Dev. Diknal 2008 2009 Aktif