Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum, Pembaca. Masih kuat dan semangat kan puasanya?

Baru 6 sampai 7
hari nih pasti semangatnya masih top markotop. Daaan masih kuat nih ngelihat berbagai macam
iklan dan kegiatan-kegiatan yang menggoda iman?? Hehe. Bulan ramadhan di Indonesia
khususnya lagi disekitar penulis pribadi nih pasti spesial. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki 2
musim, musim kemarau dan musim hujan. Namun ada yang bilang negerinya 1001 musim lho,
ini yang spesial plus ekstrem sekali. Ngalah-ngalahi negeri 1001 malam yang 1 musim padahal
Indonesia hanya 365 atau 366 malam tapi 1001 musim, aseeek. Kalau edisi ramadhan, please
welcome sama beberapa nama musim baru yang tiba-tiba terpampang nyiatya cyeeetyar
membyabyi byutya dibawah ini.

1. Musim iklan minuman yang terdiri dari 65% gula, singkatnya, musim iklan sirup! Bak
jamur di musim hujan deh. Tiba-tiba hampir semua produsen sirup mengiklankan
produknya. Its okay lah yaw. Tapi repotnya kok ya iklannya pagi-pagi sudah ada, kan
jadi kepingiiiiin, kepingin ganti channel televisi saking gak kuat imannya Hehe.

2. Musim iklan presiden Amrik sekarang, alias musim iklan obat maag! Bak jamur di kaki
Anda, idiiih. Obat ini menjadi terkenal lho, kok bisa? Ya dia sangat tepat memilih momen
yang mana dia sangat dibutuhkan dan memang dia berkualitas dibidangnya itu, bisa
dicontoh nih untuk mereka yang bingung mencari peluang.

3. Musim iklan. Bosan ah iklan terus. Nih yang puuuuuwaliuwiiing maaauuiiruuwisss,


musim anak cucu bom atom, alias musim petasan!!! Well, mungkin tidak afdol ya kalau
berbuka puasa tidak makan petasan. Mengapa oh mengapa petasan sangat eksis saat
ramadhan?? Eeeemm mungkin untuk menguji kesabaran pasca berbuka puasa. Kan wajar
kalau sabar saat puasa, nah seusai puasa? Masih sabar? Or maybe pelampiasan? Nafsu
meledak-ledak hingga petasan dilahap. Tapi tetap saja petasan itu anak cucu bom atom,
berdaya ledak sangat mungil bila dibandingkan bom atom, yaiyalah, bayangin anak kecil
menyalakan petasan tiba-tiba 1 kota hancur tak bersisa. Ironis, miris, tragis, sadis. Penulis
pribadi berharap petasan sudah tidak beredar lagi. Berapa orang lagi (khususnya anak-
anak) yang masa depannya direnggut oleh petasan??!!! Wew Lwebway.
4. Musimnya yang Datang tak dijemput, pulang tak diantar, hiiihihihi, jelangkung???
ndeso, gak banget luuu!!!. Let me say, musimnya orang bagi-bagi tajil gratis dipinggir
jalan! Tiba-tiba datang ngasih bingkisan lalu pergi lagi menghantui pengguna jalan
lainnya, hiiiiihihihi. Jangan salah! Niat baik mereka harus kita apresiasi lho minimal
dengan menerima bingkisan dan mengucap terimakasih, kalau perlu kenalan namanya
siapa, minta nomor telepon dan alamat rumahnya sekalian (modus! modus! modus!).

5. Musim tanam, Tanam kebaikan!. Ini musim yang dapat mewakili sekian banyak kebaikan
yang dapat kita lakukan. Yang paling menyenangkan itu bulan ramadhan musimnya
ceramah agama, musimnya pencarian bakat dibidang keagamaan, musimnya bagi-bagi
tajil gratis pula, musimnya berbuka puasa bersama orang yang kurang mampu,
musimnya berkumpul dan silaturahim bersama keluarga paling dekat, dekat, jarak
menengah, jarak jauh, opo ae, bahkan mereka yang tidak lagi bisa ditemui karena
terlampau jauh beda alam. Subhanallah sekali ya!!! Recommended for kita semua
menanam kebaikan yang akan menentukan bulan-bulan berikutnya. ^_^

Pembaca, hal-hal tersebut diatas adalah sebagian kecil dari 1001 musim yang ada di
Indonesia. Mulai dari musimnya iklan produk makanan dan minuman, yang jelas kita harus sabar
meskipun yang di iklankan itu uuuuwenak, tapi tetap saja iklan tidak bisa dikonsumsi oleh
pencernaan kita. Kita juga harus menjaga kesehatan organ pencernaan kita, hal itu diingatkan
dari iklan produk obat. *Sing: Jagalah lambung jangan kau nodai, nah loh gak nyambung. Kita
juga diingatkan tentang pendidikan, kesejahteraan, sosial, keselamatan, dari musim petasan dan
indahnya berbagi tajil. Lebih dari itu perlu kita sadari banyak hal baik yang bisa kita tanam
pada bulan super spesial ini dengan harapan yang ditanam ini akan berbuah manis saat dipanen
beberapa bulan kedepan sampai datang bulan puasa berikutnya.

Fiuuuhh sebenarnya masih banyak yang bisa dikaji, tapi kasihan juga pasti pembacanya
tepar setelah baca sekian banyak. Asupan saat berbuka dan sahur habis sesaat setelah membaca
ini catatan, hahaha, kaciyaaan. Terimakasih atas perhatiannya, meskipun just for fun, itulah
realita yang terjadi khususnya yang penulis sering perhatikan, amati, lihat, observasi, penelitian,
ya gak segitunya juga sih!. Semoga bermanfaat, Wassalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai