Anda di halaman 1dari 8

PENGAUDITAN I

RINGKASAN MATERI KULIAH

KELOMPOK 6

1. Nyoman Ariyoga Nuryadiputra (1406305178)


2. I Dewa Gede Ngurah Raditya (1406305159)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

0
Struktur Pengendalian Intern

Sruktur pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) komponen, yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian
Merupakan dasar dari komponen pengendalian yang lain yang secara umum dapat
memberikan acuan disiplin. Meliputi : Integritas, Nilai Etika, Kompetensi personil
perusahaan, Falsafah Manajemen dan gaya operasional, cara manajemen di dalam
mendelegasikan tugas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan personil,
serta, arahan yang diberikan oleh dewan direksi.

Kunci lingkungan pengendalian adalah:

Integritas dan Etika

Komitmen terhadap Kompetensi

Struktur Organisasi

Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab

Praktik dan Kebijakan Sumber Daya Manusia yang Baik

2. Penilaian Resiko
Identifikasi dan analisa atas resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan yaitu
mengenai penentuan bagaimana resiko dinilai untuk kemudian dikelola. Komponen ini
hendaknya mengidentifikasi resiko baik internal maupun eksternal untuk kemudian
dinilai. Sebelum melakukan penilain resiko, tujuan atau target hendaknya ditentukan
terlebih dahulu dan dikaitkan sesuai dengan level-levelnya.

Langkah-langkah dalam penaksiran risiko adalah sebagai berikut:

Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko

Menaksir risiko yang berpengaruh cukup signifikan

1
Menentukan tindakan yang dilakukan untuk me-manage risiko

3. Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur yang dapat membantu mengarahkan manajemen hendaknya
dilaksanakan. Aktivitas pengendalian hendaknya dilaksanakan dengan menembus semua
level dan semua fungsi yang ada di perusahaan.

Aktivitas pengendalian meliputi:

Pemisahan fungsi/tugas/wewenang yang cukup

Otorisasi traksaksi dan aktivitas lainnya yang sesuai

Pendokumentasiaan dan pencatatan yang cukup

Pengendalian secara fisik terhadap aset dan catatan

Evaluasi secara independen atas kinerja

Pengendalian terhadap pemrosesan informasi

Pembatasan akses terhadap sumberdaya dan catatan

4. Informasi dan Komunikasi


Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil, dan
mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka mampu
melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi), Sistem
informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi internal maupun
kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat hendaknya dikomunikasikan
agar manajemen memperoleh informasi mengenai keputusan-keputusan bisnis yang harus
diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
5. Pengawasan

2
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di dalam
perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi internal
audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan seperti
aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa defisiensi
pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang serius
seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi, hal ini meliputi :

Mengevaluasi temuan-temuan, reviu, rekomendasi audit secara tepat.


Menentukan tindakan yang tepat untuk menanggapi temuan dan rekomendasi dari audit
dan reviu.
Menyelesaikan dalam waktu yang telah ditentukan tindakan yang digunakan untuk
menindaklanjuti rekomendasi yang menjadi perhatian manajemen.

Penjelasan dari lima poin unsur pengendalian internal pemerintahan diatas adalah sebagai
berikut:
A. Pengendalian Lingkungan
Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian
yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern
dalam dalam lingkungan kerjanya melalui:
a. Penilaian integritas dan nilai etika
Penilaian integritas dan nilai etika meliputi:
Menyusun dan menerapkan aturan perilaku,
Memberikan keteladanan pelaksanaan peraturan perilaku pada setiap tingkat pimpinan
instansi pemerintah,
Menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas penyimpangan terhadap kebijakan dan
prosedur, atau pelanggaran terhadap aturan perilaku,
Menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya intervensi atau pengabaian
pengendalian intern dan menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat mendorong
perilaku tidak etis.
b. Komitmen terhadap kompetensi
c. Kepemimpinan yang kondusif
d. Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
3
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab mencakup: wewenang diberikan kepada
pegawai yang tepat sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian
tujuan Instansi Pemerintah.
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya
manusia
g. Perwujudan peran aparat dalam pengawasan intern pemerintah yang
h. Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
Mencakup diwujudkan dengan adanya mekanisme saling uji antar Instansi Pemerintah
terkait.
Penilaian Resiko
a. Identifikasi Resiko
Identifikasi resiko mencakup:
- Menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan Instansi Pemerintah dan
tujuan pada tingkatan kegiatan secara komprehensif,
- Menggunakan mekanisme yang memadai untuk mengenali risiko dari faktor
eksternal dan faktor internal serta menilai faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko.
b. Analisis Resiko
Analisis resiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi
terhadap pencapaian tujuan Instansi.
Kegiatan Pengendalian
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai
dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang
bersangkutan. Kegiatan pengendalian mencakup:
Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah yang bersangkutan
Pembinaan sumber daya manusia
Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi
Pengendalian fisik atas aset
Penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja
Pemisahan fungsi
Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian
Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya

4
Akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya
Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan
kejadian penting
Informasi dan Komunikasi
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan
informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.
Pemantauan Pengendalian Internal
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Pengendalian Intern.

Pemahaman Struktur Pengendalian Intern

Langkah pertaman dalam metodologi untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan, yang
kedua adalah memperoleh pemahaman SPI untuk perencanaan audit. Untuk tujuan perencanaan
audit, pemahaman yang harus diperoleh meliputi:

Perencanaan (design) kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan masing-masing


elemen struktur pengendalian
Penerapan dalam operasi atau kegiatan perusahaan sehari-hari.
Pemahaman struktur pengendalian intern akan digunakan oleh auditor untuk :
Identifikasi type atau jenis salah saji yang potensial
Mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang material
Merancang pengujian subtantif

Prosedur pemahaman pengendalian intern dalam arti penilaian secara kritis terhadap
kelemahan dan kebaikan struktur pengendalian intern yang berlaku dapat dibagi menjadi
beberapa tahap sebagai berikut :

Melakukan review pendahuluan atau memahami pengendalian intern yang diterapkan


manajemen, serta menentukan potensi dapat dipercayanya pengendalian intern tersebut
Mendokomentasi hasil pemahaman
Melakukan pengamatan transaksi secara sepintas
Identifikasi dapat tidaknya pengendalian tersebut diandalkan atau dipercaya
Menentukan pengaruh SPI terhadap pengujian subtantif

5
Sifat, saat dan luasnya prosedur yang dipilih auditor untuk memperoleh pemahaman akan
bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman sebelumnya dengan entitas, sifat
pengendalian khusus yang terkait, dan sifat dokumentasi pengendalian khusus yang
diselenggarakan oleh entitas.

Tujuan Struktur Pengendalian Intern

Berdasarkan definisi struktur pengendalian intern yang telah diuraikan sebelumnya, maka
menurut (Ikatan AkuntanIndonesia,(2001), tujuan struktur pengendalian intern adalah untuk
memberikan keyakinan memadai dalam mencapai tiga golongan tujuan, yaitu:

1. keandalan laporan keuangan

2. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3. efektivitas dan efisiensi operasi

Hubungan struktur pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan

Jika struktur pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan terjadinya
kesalahan, ketidak akuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar. Bagiakuntan
publik, hal tsb menimbulkan resiko yang besar,dalam arti risiko untuk memberikan opini yang
tidak sesuaidengan kenyataan, jika auditor kurang hati-hati dalam melakukan pemeriksaan dan
tidak cukup banyak mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung pendapat yangdi berikannya.

6
Daftar Pustaka

http://fandufendo.blogspot.com/2012/11/sumber pengendalian intern_4597.html

http://yosephineendahnurdiani.blogspot.com/2010/10/struktur-pengendalian-intern.html

repository.binus.ac.id/content/F0094/F009466743.doc

Halim, Abdul. 2008. Auditing 1 (Dasar-dasar audit laporan keuangan). Yogyakarta : Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Anda mungkin juga menyukai