Pengauditan Bab 5
Pengauditan Bab 5
KELOMPOK 6
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
A. Bukti akan digunakan untuk mendukung temuan, simpulan, dan rekomendasi audit. Mutu
simpulan dan rekomendasi audit sangat bergantung pada bukti audit ini.
B. Bukti-bukti audit mempunyai peran yang sangat penting terhadap keberhasilan
pelaksanaan audit. Oleh karena itu, bukti-bukti audit harus mendapatkan perhatian
auditor sejak tahap perencanaan audit sampai dengan akhir proses audit.
1
1) Konfirmasi positif
2) Blank confirmation
3) Konfirmasi negatif
Konfirmasi yang dilakukan auditor pada umumnya dilakukan pada pemeriksaan:
a) Kas di bank dikonfirmasikan ke bank klien.
b) Piutang usaha dikonfirmasikan ke pelanggan.
c) Persediaan yang disimpan di gudang umum. Persediaan ini dikonfirmasikan ke
penjaga atau kepala gudang.
d) Hutang lease dikonfirmasikan kepada lessor.
E. Bukti Dokumenter
Bukti dokumenter merupakan bukti yang paling penting dalam audit. Menurut sumber dan
tingkat kepercayaannya bukti, bukti dokumenter dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Bukti dokumenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor secara langsung
b) Bukti dokumenter yang dibuat pihak luar dan dikirim kepada auditor melalui klien
c) Bukti dokumenter yang dibuat dan disimpan oleh klien
H. Bukti Lisan
Auditor dalam melaksanakan tugasnya banyak berhubungan dengan manusia, sehingga ia
mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan lisan. Masalah yang ditanyakan antara
2
lain meliputi kebijakan akuntansi, lokasi dokumen dan catatan, pelaksanaan prosedur akuntansi
yang tidak lazim, kemungkinan adanya utang bersyarat maupun piutang yang sudah lama tak
tertagih
.
I. Bukti Analitis dan Perbandingan
Bukti analitis menghasilkan dasar untuk menentukan kewajaran suatu pos tertentu dalam
laporan keuangan dan kewajaran hubungan antar pos-pos dalam laporan keuangan. Keandalan
bukti analitis sangat tergantung pada relevansi data pembanding. Bukti analitis berkaitan erat
dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan penilaian atau pengalokasian.
Berdasarkan fungsinya, bukti audit dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan bukti,
yaitu :
A. Bukti Utama (Promary Evidence), yaitu bukti yang dapat menghasilkan kepastian yang
paling kuat atas fakta,
B. Bukti Tambahan (Secondary Evidence), yaitu bukti yang dapat diterima bila bukti utama
3
ternyata hilang atau rusak, atau dapat pula diterima bila dapat ditunjukan bahwa bukti ini
merupakan pencerminan yang layak atas bukti utama, misalnya : tembusan dokumen
kontrak.
C. Bukti Langsung (Direct Evidence), yaitu bukti yang menunjukkan fakta tanpa
kesimpulan ataupun anggapan..
D. Bukti Tidak Langsung (Circumtantial Evidence), yaitu bukti yang cenderung untuk
menetapkan suatu fakta dengan pembuktian fakta lain yang setaraf dengan fakta utama
E. Bukti Pendukung (Corraborative Evidence), yaitu merupakan bukti tambahan dari suatu
karakter yang berbeda tetapi digunakan untuk tujuan yang sama,
4
Kecakapan teknis dan keahlian profesional seorang auditor independen agar tercermin pada
kertas kerja yang dibuatnya. Untuk memenuhi tujuan ini ada lima faktor cara membuat kertas
kerja yang baik yang harus diperhatikan, yaitu:
a) Lengkap.
Kertas kerja harus lengkap dalam arti:
Berisi semua informasi yang pokok. Auditor harus dapat menentukan komposisi
semua data penting yang harus dicantumkan dalam kertas kerja.
Tidak memerlukan tambahan penjelasan secara lisan.
b) Teliti.
Dalam pembuatan kertas kerja, auditor harus memperhatikan ketelitian dalam penulisan dan
perhitungan sehingga kertas kerjanya bebas dari kesalahan tulis dan perhitungan.
c) Ringkas.
Kertas kerja harus dibatasi pada informasi yang pokok saja dan yang relevan dengan tujuan
audit yang dilakukan serta disajikan secara ringkas. Analisis yang dilakukan oleh auditor harus
merupakan ringkasan dan penafsiran data dan bukan hanya merupakan penyalinan catatan klien
ke dalm kertas kerja.
d) Jelas.
Kejelasan dalam menyajikan informasi kepada pihak-pihak yang akan memeriksa kertas
kerja perlu diusahakan oleh auditor. Penyajian informasi secara sistematik perlu dilakukan.
e) Rapi.
Kerapian dalam pembuatan kertas kerja dan keteraturan penyusunan kertas kerja akan
membantu auditor senior dalam me-review hasil pekerjaan stafnya serta memudahkan auditor
dalam memperoleh informasi dari kertas kerja tersebut.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://warta-ekonomi.blogspot.com/2009/11/tanggung-jawab-auditor-atas-kertas.html
http://maielvasundari.blogspot.com/2013/10/kertas-kerja-audit.html
http://b4ra.wordpress.com/2010/05/08/pertemuan-ke-9-kertas-kerja-2/
http://zetzu.blogspot.com/2010/10/kertas-kerja-audit.html