Anda di halaman 1dari 9

Pencemaran Udara

Disusun oleh
Marshanda Nur Aprilia
VII.9

SMP NEGERI 24 PALEMBANG


2017
Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai
ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi lagi
sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut
polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk
hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak merusak.
Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
1. Jumlah melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat

Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam


atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam
manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-
mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut pencemaran dalam
ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan
(outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga ketingkat regional,
bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali
kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan,
tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang
berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH yang rendah

Jenis-Jenis Pencemaran Udara


1. Menurut bentuk
Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan
Sulfat Aerosol.
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO),
Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO),
Hidrokarbon .
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.

Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1) Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3) Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

2. Menurut tempat dan sumbernya


Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam
ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.

Udara bebas (outdoor)

Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara
bebas :
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap
kendaraan, dll.
3) Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan

3. Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan


menjadi 4 jenis yaitu:
Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada
saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga
tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi
terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru
sendiri.

Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau
mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida
mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin
mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas
Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya
aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol,
toluen dan xylene.
2) Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.

4. Menurut asal
Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim
disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen
Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis
pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi
secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari.
Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar
sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).

Sumber Pencemaran Udara


1. Kegiatan manusia
Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan
ke daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun
meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa
kimia yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain
karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.

Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi
dan baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri
alumunium, industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak,
industri pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi
perkembangan tersebut seringkali mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena
itu pemilik usaha industri harus melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk
pengendalian limbah.

Pembangkit listrik
Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)

2. Sumber alami
Gunung berapi
Rawa-rawa
Kebakaran hutan
Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

3. Sumber-sumber lain
Transportasi ammonia
Kebocoran tangki klor
Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
Uap pelarut organik

Dampak Pencemaran Udara


1. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem
pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis
pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat
pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas),
termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

2. Dampak terhadap tanaman


Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik
hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses
fotosintesis.

3. Hujan asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH
(derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO 2 dan NO2 bereaksi dengan air
hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara
lain:
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

4. Efek rumah kaca


Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi
ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan
efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya
kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu
rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global.
a. Pencairan es di kutub
b. Perubahan iklim regional dan global
c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Proses terjadinya efek rumah kaca

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan
memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO 2 di lapisan atmosfer maka pantulan
radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke
bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan
global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini
dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar

5. Kerusakan lapisan ozon


Lapisan ozon Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil.
Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian
15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari
radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozonsehingga
akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatantersebut dapat
membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O 3menjadi O2.
Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh karena
itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar
lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung
alami bumi yang berfungsi menyaring radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang
mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul
ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak tersaring dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
.
Berikut dampak pencemaran udara berupa gas

NO BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA


PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Sulfur Dioksida Batu bara atau bahan bakar Menimbulkan efek iritasi pada saluran
(SO2) minyak yang mengandung nafas sehingga menimbulkan gejala
Sulfur. Pembakaran limbah batuk dan sesak nafas.
pertanah. Proses dalam
industri.
2. Hidrogen Sulfa Dari kawah gunung yang Menimbulkan bau yang tidak sedap,
(H2S) masih aktif. dapat merusak indera penciuman
(nervus olfactory)
3. Nitrogen Oksida Berbagai jenis Menggangu sistem pernapasan.
Melemahkan sistem pernapasan paru
(N2O) pembakaran.
Gas buang dan saluran nafas sehingga paru
Nitrogen
kendaran bermotor. mudah terserang infeksi.
Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida Peledak, pabrik pupuk.
(NO2)
4. Amoniak (NH3) Proses Industri Menimbulkan bau yang tidak
sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan,
Bronchitis, merusak indera
penciuman.
5. Karbon Semua hasil pembakaran. Menimbulkan efek sistematik, karena
Proses Industri
Dioksida (CO2) meracuni tubuh dengan cara
Karbon .
pengikatan hemoglobin yang amat
Monoksida (CO)
vital bagi oksigenasi jaringan tubuh
Hidrokarbon
akaibatnya apabila otak kekurangan
oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan gangguan berfikir,
gerakan otot, gangguan jantung.

Cara Mencegah Pencemaran Udara


Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan
pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan
pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya
caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan,
melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan,
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau
memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1. Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan
konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat
juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2. Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat
adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap
polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3. Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan
penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4. Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas
Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida
dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan
proses pembakaran secara kimia.
5. Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang.
Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan
bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk
menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui
enam konsep.
1. Membersihkan (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat
scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2. Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan
filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable
yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan
filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya,
sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran
listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung
di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga
kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor
dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik
pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang
dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti
bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang
sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini
dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan
hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan
bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat
pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas
pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab
tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen
sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan
mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan
mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang paling
penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan
bensin tanpa Timbal.

Anda mungkin juga menyukai