Anda di halaman 1dari 8

KASUS 2 CNP 2 (KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA) selaras, dan seimbang antar anggota keluarga, dan antar keluarga

dengan masyarakat dan lingkungannya (Landis 1989; BKKBN 1992).


1. DEFINISI KELUARGA Pitts yang dikutip oleh Kingsbury dan Scanzoni (Boss et al. 1993)
Keluarga adalah unit terkecil dari masayarakat yang terdiri atas kepala
menjelaskan bahwa tujuan dari terbentuknya keluarga adalah untuk
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
mewujudkan suatu struktur/ hierarkis yang dapat memenuhi kebutuhan
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi,2008).
Indonesia telah merumuskan pengertian keluarga seperti yang fisik dan psikologis para anggotanya dan untuk memelihara kebiasaan/
dicantumkan dalam UU No 10/1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan budaya masyarakat yang lebih luas.
Dalam mencapai tujuan keluarga, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21
Pembangunan Keluarga Sejahtera. Tim perumus mendefinisikan keluarga sebagai
Tahun 1994 (BKKBN, 1996) menyebutkan adanya delapan fungsi yang
unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri, atau suami-istri dan
harus dijalankan oleh keluarga meliputi fungsi-fungsi pemenuhan
anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (BKKBN, 1992).
Definisi tersebut lebih menekankan kepada komposisi keluarga, kebutuhan fisik dan nonfisik yang terdiri atas fungsi: (a) Keagamaan,
sedangkan pengertian yang lebih komprehensif diberikan kaum fungsionalis (b) Sosial, (c) Budaya, (d) Cinta kasih, (e) Perlindungan, (f)
(penganut faham struktural-fungsional) yang memandang keluarga sebagai Reproduksi, (g) Sosialisasi dan pendidikan, (h) Ekonomi, dan (1)
struktur yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anggotanya, dan Pembinaan lingkungan.
Menurut United Nations (1993) fungsi keluarga meliputi fungsi
juga untuk memelihara masyarakat yang lebih luas (Pitts, 1964 dirujuk Kingsbury
pengukuhan ikatan suami istri, prokreasi dan hubungan seksual,
& Scanzoni, dalam Boss et al., 1993).
2. TUJUAN DAN FUNGSI KELUARGA sosialisasi dan pendidikan anak, pemberian nama dan status, perawatan
Menurut konsep sosiologi, tujuan keluarga adalah mewujudkan
dasar anak, perlindungan anggota keluarga, rekreasi dan perawatan
kesejahteraan lahir (fisik, ekonomi) dan batin (sosial, psikologi, spiritual, dan
emosi, dan pertukaran barang dan jasa.
mental). Secara detil tujuan dan fungsi keluarga dapat diuraikan sebagai berikut: Menurut Mattensich dan Hill (Zeitlin et al. 1995) fungsi keluarga terdiri
Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memiliki kewajiban
atas pemeliharaan fisik sosialisasi dan pendidikan, akuisisi anggota
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarganya yang
keluarga baru melalui prokreasi atau adopsi, kontrol perilaku sosial dan
meliputi kebutuhan fisik (makan dan minum), psikologi (disayangi/
seksual, pemeliharaan moral keluarga dan pendewasaan anggota
diperhatikan), spiritual/ agama, dan sebagainya. Adapun tujuan
keluarga melalui pembentukan pasangan seksual, dan melepaskan
membentuk keluarga adalah untuk mewujudkan kebahagiaan dan
anggota keluarga dewasa.
kesejahteraan bagi anggota keluarganya, serta untuk melestarikan Selanjutnya Rice dan Tucker (1986) menyatakan bahwa fungsi
keturunan dan budaya suatu bangsa. Keluarga yang sejahtera diartikan keluarga meliputi fungsi ekspresif, yaitu fungsi untuk memenuhi
sebagai keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, kebutuhan emosi dan perkembangan anak termasuk moral, loyalitas dan
mampu memenuhi kebutuhan fisik dan mental yang layak, bertaqwa sosialisasi anak, dan fungsi instrumental yaitu fungsi manajemen
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki hubungan yang serasi, sumberdaya keluarga untuk mencapai berbagai tujuan keluarga melalui
1
prokreasi dan sosialisasi anak dan dukungan serta pengembangan rumah sehat. e. Mempertahankan hubungan dengan menggunakan
anggota keluarga. fasilitas kesehatan masyarakat.
Menurut Friedman (1999) ada lima fungsi dasar keluarga adalah
sebagai berikut. a. Fungsi afektif, adalah fungsi internal keluarga untuk 3. JENIS-JENIS KELUARGA

pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan memberikan


Menurut Friedman ( 1986) dalam Ali (2010)
cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung. b. Fungsi
sosialisasi, adalah proses perkembangan dan perubahan individu a) Keluarga Inti (Nuclear Family): terdiri dari orang tua dan anak-anak yang

keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah, terpisah dari

berperan di lingkungan sosial. c. Fungsi reproduksi, adalah fungsi sanak keluarga lainnya.
b) Keluarga besar ( Extended Family) : satu keluarga yang terdiri dari satu atau
keluarg meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber
dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu
daya manusia. d. Fungsi ekonomi, adalah fungsi keluarga untuk
sama lain.
memenuhi kebutuhan keluarga, seperti sandang, pangan, dan papan. e. c) Single Parent Family : satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala
Fungsi perawatan kesehatan, adalah kemampuan keluarg untuk keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung
merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. kepadanya.
(Sudiharto, 2007 : 24) d) Nuclear dyed : keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak,
Menurut Effendy, (1998) dalam (Setiadi,2008) dari berbagai fungsi tinggal dalam satu rumah yang sama.
e) Blended Family : suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan,
diatas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya,
yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan
adalah : a) Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,
terdahulu.
kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka
f) Three Generation Family : keluarga yang terdiri dari 3 generasi ,yaitu
tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya. b) Asuh adalah
kakek,nenek,bapak,ibu, dan anak dalam satu rumah.
memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar g) Single Adult Living Alone : bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan orang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h) Middle Age atau Elderly Couple : keluarga yang terdiri dari sepasang suami
mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosila dan spiritual. c)
istri paruh baya.
Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa 4. Tahap Perkembangan Keluarga Menurut Duval (1985) dalam (Setiadi,2008), membagi
depannya. 13 5. Tugas Kesehatan Menurut Friedman (1998), dalam keluarga dalam 8 tahap perkembangan, yaitu:
(Murwani, 2007) yaitu : a. Mengenal masalah kesehatan. b. Membuat
keputusan tindakan kesehatan yang tepat. c. Memberi perawatan pada a. Keluarga Baru (Berganning Family) 14 Pasangan baru menikah yang belum

anggota keluarga yang sakit. d. Mempertahankan/menciptakan suasana mempunyai anak. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain adalah : 1)

2
Membina hubungan intim yang memuaskan. 2) Menetapkan tujuan bersama. 3) pengembangan daya intelektual. 3) Menyediakan aktivitas untuk anak. 4)
Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social. 4) Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikut sertakan anak. 5)
Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB. 5) Persiapan menjadi orang tua. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan kesehatan
6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang anggota keluarga.
e. Keluarga dengan Anak Remaja (13-20 tahun). Tugas perkembangan keluarga pada
tua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing). Masa ini merupakan say ini adalah : 1) Pengembangan terhadap remaja (memberikan kebebasan yang
transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga. Studi klasik Le seimbang dan brertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang yang dewasa
Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah selebihnya muda dan mulai memiliki otonomi). 2) Memelihara komunikasi terbuka (cegah
bermasalah dalam hal : 1) Suami merasa diabaikan. 2) Peningkatan perselisihan gap komunikasi). 3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga. 4)
dan argument. 3) Interupsi dalam jadwal kontinu. 4) Kehidupan seksusl dan social Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan anggota keluarga untuk
terganggu dan menurun. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara lain memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
f. Keluarga dengan Anak Dewasa (anak 1 meninggalkan rumah). Tugas
adalah : a) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran, interaksi, seksual dan
perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerim,a
kegiatan). b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan. c)
kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga,
Membagi peran dan tanggung jawab (bagaimana peran orang tua terhadap bayi
berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek. Tugas perkembangan keluarga
dengan memberi sentuhan dan kehangatan). d) Bimbingan orang tua tentang
pada saat ini adalh : 1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. 2)
pertumbuhan dan perkembangan anak. e) Konseling KB post partum 6 minggu. f)
Mempertahankan keintiman. 3) Menbantu anak untuk mandiri sebagai keluarga
Menata ruang untuk anak. g) Biaya / dana Child Bearing. h) Memfasilitasi role
baru di masyarakat. 4) Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima
learning angggota keluarga. i) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
c. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah 15 Tugas perkembangannya adalah kepergian anaknya. 5) Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada
menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh keluarga. 6) Berperan suami istri kakek dan nenek. 7) Menciptakan lingkungan
kembang, proses belajar dan kotak sosial) dan merencanakan kelahiran rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak anaknya.
g. Keluarga Usia Pertengahan (Middle Age Family). Tugas perkembangan keluarga
berikutnya. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah : 1) Pemenuhan
pada saat ini adalah : 1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam
kebutuhan anggota keluarga. 2) Membantu anak bersosialisasi. 3) Beradaptasi
mengolah minat social dan waktu santai. 2) Memuluhkan hubungan antara
dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi. 4) Mempertahankan
generasi muda tua. 3) Keakrapan dengan pasangan. 4) Memelihara
hubungan di dalam maupun di luar keluarga. 5) Pembagian waktu, individu,
hubungan/kontak dengan anak dan keluarga. 5) Persiapan masa tua/ pension.
pasangan dan anak. 6) Merencanakan kegiatan dan waktu stimulasi tumbuh dan
h. Keluarga Lanjut Usia. Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah : 1)
kembang anak.
Penyesuaian tahap masa pension dengan cara merubah cara hidup. 2) Menerima
d. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (6 13 tahun) Tugas perkembangan keluarga
kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian. 3) Mempertahankan
pada saat ini adalah : 1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
keakraban pasangan dan saling merawat. 4) Melakukan life review masa lalu.
rumah, sekolah dan lingkungan lebih luas. 2) Mendorong anak untuk mencapai
3
4. PERAN PERAWAT oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. 10) Aktivitas rekreasi
keluarga Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama
Peran Perawat memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan Keluarga. Dalam
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton TV dan
(Setiadi,2008), memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga ada beberapa peranan
mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain : a. Pemberian Asuhan Keperwatan kepada
anggota keluarga. b. Pengenal/pengamat masalah dan kebutuhan kesehatan keluarga. c. b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga Yang perlu dikaji pada tahap
Koordinator pelayanan kesehatan dan perawatan kesehatan keluarga. d. Fasilitator perkembangan adalah :
menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau. e. Pendidikan kesehatan, perawat
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini. Tahap perkembangan keluarga ditentukan
dapat berperan sebagai pendidikan untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak
dengan anak tertua dari keluarga inti
sehat. f. Penyulun dan konsultan, perawat dapat berperan memberikan petunjuk tentang
Asuhan Keperawatan dasar terhadap keluarga disamping menjadi penasehat dalam 2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan mengenai tugas
mengatasi masalah-masalah perawatan keluarga. perkembangan keluarga yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
Proses keperawatan keluarga

3) Riwayat keluarga Inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada inti, yang meliputi
1. Pengkajian
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian
Pengkajian adalah suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terhadap pencegahan penyakit ( imunisasi ), sumber pelayanan kesehatan yang bisa
terus-menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya (Murwani, 2008). Hal-hal yang digunakan serta riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian atau pengalaman penting
dikaji dalam keluarga adalah : yang berhubungan dengan kesehatan. 4) Riwayat keluarga sebelumnya. Menjelaskan
mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
a. Data umum Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi : 1) Nama kepala
keluarga (KK) 2) Alamat dan telepon 3) Pekerjaan kepala keluarga 4) Pendidikan kepala c. Data lingkungan
keluarga 5) Komposisi keluarga 6) Tipe keluarga 18 Menjelaskan mengenai jenis tipe
1) Karakteristik rumah dididentifikasikan dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah
keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga
ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabotan rumah tangga, jenis
tersebut. 7) Tipe bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta
septic tank, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. 8) Agama
denah rumah.
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi
kesehatan. 9) Status sosial ekonomi keluarga Status ekonomi sosial keluarga ditentukan 2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW Menjelaskan mengenai karakteristik dari
oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu tetangga dan komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/
status sosial ekonomi keluarga ditentuka pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
4
3) Mobiltas geografis keluarga Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan 2) Fungsi sosialisasi Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga berpindah tempat. keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.

4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Menjelaskan mengenai waktu 3) Fungsi perawatan kesehatan Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana
sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat. pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas
5) Sistem pendukung keluarga Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah
kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil
jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang
keputusan untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
kesehatan. Fasilitas mencakup, fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau dukungan dari
yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan keluarga
anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari masyarakat setempat.
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat dilingkungan setempat.

d. Struktur keluarga
4) Fungsi reproduksi Hal yang perlu dikaji megenai fungsi reproduksi keluarga adalah: a)

1) Pola komunikasi keluarga Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota Berapa jumlah anak b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga c)

keluarga. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah anggota
keluarga.
2) Struktur kekeuatan keluarga Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan
mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku. 5) Fungsi ekonomi Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah : a)
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan b) Sejauh mana
3) Struktur peran Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status
formal maupun informal. kesehatan keluarga.

4) Nilai atau norma keluarga Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh f. Stres dan koping keluarga
keluarga, yang berhubungan denga kesehatan.
1) Stresor jangka pendek dan panjang a) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami
e. Fungsi-fungsi keluarga keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu 6 bulan. b) Stresor jangka panjang
yaitu stresor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari
1) Fungsi afektif Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan
6 bulan.
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga
lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga 2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stresor Hal yang perlu dikaji adalah
mengembangkan sikap saling menghargai. sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi / stresor.

5
3) Strategi koping yang digunakan Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila 2. Skor dibagi dengan skor tertinggi dan dikalikan dengan bobot.
meghadapi permasalahan. Skor yangdiperoleh
Skortertinggi x Bobot
4) Strategi adaptasi disfungsional Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. 3. Jumlahkan skor untuk semua criteriaskor tertinggi adalah 5.
a. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
g. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.
penentuan proritas
Metode yang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan fisik di
1) Sifat masalah
klinik.
Sifat masalah kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tidak atau kurang

h. Harapan keluarga Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga sehat diberikan bobot yang lebih tinggi karena masalah tersebut

terhadap petugas kesehatan yang ada. memerlukan tindakan yang segera dan biasanya masalahnya dirasakan
atau disadari oleh keluarga.
Penerapan prioritas masalah Skala untuk menentukan prioritas Asuhan 2) Kemungkinan masalah dapat diubah
Keperawatan Keluarga (Bailon dan Maglaya, 1978 dalam Murwani, 2008) Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor

NO Kriteria Skor Bobot


kemungkinan masalah dapat diperbaiki adalah :
1 Sifat Masalah 1 a) Pengetahuan dan teknologi serta tindakan yang dapat dilakukan
Tidak/kurang sehat 3
Ancaman kesehatan 2 untuk menangani masalah
-Krisis atau keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2 b) Sumber-sumber yang ada pada keluarga, baik dalam bentuk fisik,
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1 keuangan atau tenaga
Tidak dapat 0
c) Sumber-sumber dari perawatan, misal dalam bentuk
3 Potensial masalah untuk dicegah 1 pengetahuan, ketrampilan, dan waktu
Tinggi 3
Cukup 2 d) Sumber-sumber di masyarakat, dan dukungan sosial masyarakat
Rendah 1

4 Menonjolkan masalah 1 3) Potensi masalah dapat dicegah


Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak segera ditangani 1 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan skor kriteria
Masalah tidak dirasakan
0 potensi masalah bisa dicegah adalah sebagai berikut :
a) Kepelikan dari masalah, berkaitan dengan beratnya penyakit atau
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :
masalah, prognosis penyakit atau kemungkinan mengubah masalah.
1. Tentukan skornya sesuai dengan kriteria yang dibuat perawat.
Umumnya makin berat masalah tersebut makin sedikit

6
kemungkinan untuk mengubah atau mencegah sehingga makin kecil d) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkuan menjadi
potensi masalah yang akan timbul sehat, dengan cara : 1) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga 2)
b) Lamanya masalah, hal ini berkaitan dengan jangka waktu Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin
terjadinya masalah tersebut. Biasanya lamanya masalah mempunyai
e) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada, dengan cara : 1)
dukungan langsung dengan potensi masalah bisa dicegah
Mengenakan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga 2) Membantu keluarga
c) Kelompok risiko, adanya kelompok risiko tinggi atau kelompok
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
yang peka atau rawan, hal ini menambah masalah bisa dicegah
4) Menonjolnya masalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai Evaluasi
masalah mengenai beratnya masalah serta mendesaknya masalah untuk
diatasi. Hal ini yang perlu diperhatikan dalam memeberikan skor pada Evaluasi merupakan kegiatan membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria

cerita ini, perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji

tersebut menilai masalah dan perlu untuk menangani segera, maka harus kemampuan status kesehatan keluarga, membandingkan respon keluarga dengan kriteria

diberi skor tinggi. hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan percapaian tujuan

Tahapan tindakan keperawatan keluarga keperawatan. Bila hasil evaluasi tidak / berhasil sebagian, perlu disusun rencana
keperawatan yang baru. Perlu diperhatikan juga evaluasi yang dilakukan beberapa kali
Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal berikut ini (Murwani, 2007) : dengan melibatkan keluarga sehingga perlu pula direncanakan waktu yang sesuai dengan
a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenal masalah-masalah kesediaan keluarga (Murwani, 2008).
kesehatan dengan cara : 1) Memberikan informasi 2) Mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan tentang kesehatan 3) Mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional menurut Murwani (2008)
S : adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subjectif setelah dilakukan
b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan cara : 1) intervensi keperawatan.
Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan 2) Mengidentifikasi sumber-
sumber yang dimiliki keluarga 3) Mendiskusikan tentang konsekuensi tiap tindakan O : adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi
keperawatan.
c) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit dengan cara :
1) Mendemonstrasikan cara perawatan 2) Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di A : adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait

rumah 3) Mengawasi keluarga melakukan perawatan dengan diagnosis.

P : adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahapan
evaluasi.

7
Prinsip-Prinsip Perawatan Keluarga Dalam (Setiadi,2008) Keluarga Kelompok Resiko Tinggi Dalam (Setiadi,2008)

prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama adalah
adalah : keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi :

a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan. a. Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah : 1) Tingkat
sosial ekonomi yang rendah. 2) Keluarga kurang tahu atau tidak mampu mengatasi masalah
b. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan Kesehatan keluarga sehat sebagai tujuan
kesehatan sendiri. 3) Keluarga dengan keturunan yang kurang baik atau keluarga dengan
utama.
penyakit keturunan.

c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai peningkatan


b. Keluarga dalam anak menjadi resiko tinggi karena : 1) Lahir prematur (BBLR). 2) Berat
kesehatan keluarga.
badan sukar naik. 3) Lahir dengan cacat bawaan. 4) ASI Ibu kurang sehingga tidak

d. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan keluarga, perawat melibatkan peran aktif mencukupi kebutuhan bayi. 5) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam

seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan ebutuhan keluarga dalam mengatasi bayi dan anaknya.

masalah kesehatannya.
c. Keluarga dengan Ibu dengan resiko tinggi kebidanan waktu hamil 1) Umur Ibu (16

e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat proinotif dan preventif dengan tahun/lebih dari 25 tahun). 2) Menderita kekurangan gizi (anemia). 3) Menderita hipertensi.

tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. 4) Primipara dan Multipara. 5) Riwayat persalinan atau komplikasi

f. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga, keluarga memanfaatkan d. Keluarga mempunyai masalah hubungan antara anggota keluarga 1) Anak yang tidak

sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan keluarga. pernah dikehendaki pernah mencoba untuk digugurkan. 2) Tidak ada kesesuaian pendapat
antara anggota keluarga dan sering timbul cekcok dan ketegangan. 3) Ada anggota keluarga
g. Sasaran Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan. yang sering sakit 4) Salah satu anggota (suami atau istri) meninggal, cerai, lari
meninggalkan rumah.
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan
keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dengan menggunakan proses
keperawatan.

i. Kegiatan utama dalam memberikan Asuhan Keperawatan kesehatan keluarga adalah


penyuluhan kesehatan dan Asuhan Keperawatan kesehatan dasar atau perawatan dirumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi

Anda mungkin juga menyukai