Anda di halaman 1dari 7

Filsafat Sains dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sains Fisika

Nama : Syarifah Najiya (06111281419037)


Clara Mikromah (06111381419056)
Krana Lan Paga (06111281419042)
Astari Indah Pratiwi (06111281419038)
Sulastri (0611128141037)

Kelompok : IV ( Empat )
Mata Kuliah : Sejarah Fisika
Dosen Pengampuh : Drs. Abidin Pasaribu M.M

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
Judul : Filsafat Sains dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sains Fisika

Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari filsafat, sains dan filsafat sains
2. Mengetahui periode atau sejarah perkembangan sains (fisika)
3. Menjelaskan pengaruh perkembangan sains terhadap peradaban manusia

Masalah :

1. Apa itu filsafat, sains (fisika) dan filsafat sains ?


2. Bagaimana periode atau sejarah perkembangan sains(fisika) ?
3. Bagaimana pengaruh perkembangan sains(fisika) terhadap kemajuan
peradaban manusia

Pembahasan

Hakikat filsafat

Filsafat ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang


bersifat umum dan mendasar. Filsafat didefinisikan sebagai "kebijaksanaan" .
Kata filsafat atau philosophy, berasal dari bahasa Yunani yaitu Sophia yang berarti
kebijaksanaan dan Philein yang berarti mencintai. Jadi, filsafat adalah semata-
mata mencintai kebijaksanaan. Filsafat merupakan ilmu yang universal.
Berfilsafat berarti mempertanyakan dasar dan asal usul dari segala-galanya,
ataupun induk dari segala pengetahuan. Akan tetapi lama-kelamaan ilmu-ilmu
khusus telah menemukan kekhasannya sendiri. Lama kelamaan mereka
memisahkan diri dari filsafat dan mandiri. Filsafat juga pada bagian lain dapat
dikatakan ; usaha dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang
di ajukan untuk memperoleh pengetahuan. Terdapat Empat hal yang melahirkan
filsafat yaitu ketakjuban, ketidakpuasan, hasrat bertanya dan keraguan.
Ketakjuban terhadap segala sesuatu (terlihat/tidak) dan dapat diamati (dengan
mata dan akal budi) serta ketidakpuasan akan penjelasan berdasarkan mitos
membuat manusia mencari penjelasan yang lebih meyakinkan dan berpikir
rasional. Hasrat bertanya membuat manusia terus mempertanyakan segalanya,
tentang wujud sesuatu serta dasar dan hakikatnya.
Ciri berpikir secara filsafati adalah radikal (berpikir tuntas, atau mendalam
sampai ke akar masalah); sistematis (berfikir logis dan terarah, setahap demi
setahap); dan universal (berpikir umum dan menyeluruh, tidak terbatas pada
bagian-bagian tertentu, tetapi melihat masalah secara utuh) dan ranah makna
(memikirkan makna terdalam berupa nilai kebenaran, keindahan dan kebaikan).

Sains
Sains adalah pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui metode
ilmiah. Sains dapat dikatakan sebuah proses untuk membentuk hukum, model,
dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan, dan
mengendalikan tingkah laku alam. Fisika adalah ilmu eksperimental,
perkembangan teori fisika memerlukan kreativitas dalam setiap tahapnya. Hukum
fisika atau prinsip fisika dapat di akui ketika fisikawan mengamati fenomena alam
dan berusaha menemukan pola-pola dan prinsip yang tepat dan terbukti mengenai
fenomena tersebut, serta telah digunakan secara luas
Filsafat sains adalah sebuah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar, serta
fenomena yang berasal dari alam tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah.filsafat
sains sangat berkaitan dengan Epistemologi dan Ontologi. Menurut May
Brodbeck, Filsafat sains adalah penelaah tentang logika interen dari teori teori
Ilmiah dan hubungan hubungan antara percobaan dan teori yakni metode ilmiah.

Fenomena-fenomena tersebut diamati secara ilmiah oleh para fisikawan,


sehingga dalam setiap abadnya maupun periode terdapat penemuan penemuan
baru yang berkembang secara pesat. Para fisikawan mengamati hal-hal yang
dianggap biasa terjadi namun memiliki arti yang lebih dalam pemanfaatannya
dalam peradaban manusia.

Adapun perkembangan sains (fisika) disetiap periodenya adalah :


1. Periode Pra Sains (purbakala)
Sejarah fisika dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika kebudayaan
Harappan menggunakan suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut
bintang di angkasa. Menurut Richtmeyer, periode pra sains (purbakala) termasuk
periode pertama yang terjadi sampai tahun 1550-an. Pada periode pertama ini
dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan
empirik. Dalam periode pertama ini juga belum ada penelitian yang sistematis.

2. Periode Awal Sains


Menurut Richtmeyer periode awal sains termasuk periode kedua yang
dimulai dari tahun 1550an sampai tahun 1800an. Pada periode kedua ini mulai
dikembangkan metode penelitian yang sistematis dengan Galileo dikenal sebagai
pencetus metode saintifik dalam penelitian. Terdapat Hukum-hukum Newton,
Persamaan Bernoulli, Teori Kinetik Gas, Vibrasi Transversal dari Batang,
Kekekalan Momentum Sudut, Persamaan Lagrange, dalam Fisika Panas ada
penemuan termometer, azas Black, dan Kalorimete

3. Periode Sains Klasik


Menurut Richtmeyer, periode sains klasik termasuk periode ketiga yang dimulai
dari tahun 1800an sampai 1890an. Pada periode ini diformulasikan konsep-konsep
fisika yang mendasar yang sekarang kita kenal dengan sebutan Fisika Klasik.
Dalam periode ini pemahaman dibidang kefisikaan masih sempit dan
perkembangannya tidak seluas pada perkembangan konsep-konsep fisika modern.

4. Periode Sains Modern


Menurut Richtmeyer, periode sains modern termasuk periode ke empat yang
dimulai dari tahun 1890an sampai sekarang. Pada akhir abad ke 19 ditemukan
beberapa fenomena yang tidak bisa dijelaskan melalui fisika klasik. Hal ini
menuntut pengembangan konsep fisika yang lebih mendasar lagi yang sekarang
disebut Fisika Modern. Dalam periode ini dikembangkan teori-teori yang lebih
umum yang dapat mencakup masalah yang berkaitan dengan kecepatan yang
sangat tinggi (relativitas) atau dan yang berkaitan dengan partikel yang sangat
kecil (teori kuantum).

Selain dari fenomena yang terjadi, para fisikawan juga dapat menciptakan
alat-alat berdasarkan dengan penelitian yang telah di amati. Alat-alat tersebut
berpengaruh terhadap peradaban manusia. Adapun dengan perkembangan ilmu
sains manusia dapat menciptakan telepon (diciptakan oleh Bell tahun 1876)
sehingga orang dapat berkomonikasi langsung. Menciptakan pesawat radio (oleh
Marconi 1896), untuk mengirim dan menerima berita tampa melalui kawat
penghubung seperti pada telepon dan telegram. menciptakan telivisi yang dapat
mengirm suara dan gambar hidup kepada para pemirsa dalam jarak ratusan
kilometer dari objek yang disaksikan. Adanya alat komonikasi terbaru, yaitu
setelit yang dikombinasikan dengan radio dan telivisi.

Di dalam sejarahnya, sains fisika mengalami perkembangan yang sangat pesat,


ketika Galileo memutuskan untuk menerapkan metode matematis untuk
mendeskripsikan gerak bendabenda. Keberhasilan ini mempengaruhi para
ilmuwan sosial untuk menggunakan metode yang sama untuk mengembangkan
ilmuilmu sosial. Adanya kemajuan teknologi seperti sekarang ini, bukan tidak
ada masalah, namun ternyata kemajuan teknologi memunculkan masalah baru
yang mulai menyelimuti manusia. Teknologi yang awalnya diciptakan untuk
mempermudah manusia namun di gunakan tidak pada kegunaanmya.

Kesimpulan :

Filsafat sains adalah suatu bagian yang tak lepas dari kehidupan manusia
dari awal peradaban sampai di jaman modern ini. Dalam setiap perkembangannya
terdapat periode periode yang sangat berperan dalam peradaban manusia. Sains
khususnya dibidang fisika sudah ada sejak 2400 SM, penemuan penemuan yang
ada biasanya bukan dari hal yang disengaja tapi kebanyakan dari hal yang tidak
sengaja atau yang bahkan tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Penemuan
Penemuan ini terus berkembang hingga terus menghasilkan penemuan penemuan
terbaru khususnya dalam dibidang fisika yang selalu dikembangkan menjadi lebih
baik sehingga dapat mempermudah kehidupan manusia.

Pertanyaaan

1. Penemuan penemuan apa saja yang telah ditemukan dalam periode Sains
Klasik ?
Jawab :
Pada periode ini telah banyak ditemukan penemuan penemuan baru
diantaranya yaitu :
a) Andre-Marie Ampere yang menemukan Kuat Arus pada sekitar
tahun 1800-an. Ampere tertarik dengan hasil penemuan Oesterd
yang menemukan jarum kompas bergerak jika diletakkan di dekat
kawat penghantar yang berarus listrik
b) Johan Carl Friedrich Gauss yang mengemukakan Hukum Gauss,
karena Gauss tertarik dengan kuat medan listrik yang dipengaruhi
oleh muatan listrik pada hukum Couloumb dan mendapati bahwa
garis medan tidak saling berhubungan

2. Apakah terdapat hubungan antara Filsafat dengan Sains?


Sains atau ilmu pengetahuan pada zaman klasik tak terpisah
dengan filsafat. Para filsuf terdahulu seperti Aristoteles dan Plato
selalu mendasarkan penyelidikannya pada metafisika. Plato misalnya,
menyatakan bahwa pengetahuan yang kita punya saat ini adalah
bawaan dari alam idea. Proses berfikir ia samakan dengan proses
mengingat apa-apa yang pernah dilihat oleh manusia di alam idea
dahulu. Baginya, pengetahuan manusia bersifat apriori (mendahului
pengalaman). Begitu pula dengan para filsuf-filsuf sebelumnya. Sejak
Thales dan para pemikir sebelum Sokrates dan Kaum Shopis, mereka
menumpahkan perhatian filsafatnya pada proses kejadian alam
semesta, yang berarti objek fisik.
Dalam hubungan ini Harold H. Titus menerangkan : Ilmu
pengetahuan mengisi filsafat dengan sejumlah besar materi yang
faktual dan deskriptif, yang sangat perlu dalam pembinaan suatu
filsafat. Banyak ilmuan yang juga filosuf. Para filosuf terlatih di dalam
motede ilmiah, dan sering pula menuntut minat khusus dalam beberapa
ilmu.

Dafar pustaka :

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=106530&val=2276
dikses pada 25 januari 2015

purnamasangpenerang.wordpress.com/2012/10/09/sejarah-perkembangan-
fisika/ diakses pada 25 januari 2015

http://rudisiswoyoalfatih.blogspot.com/2012/02/makalah-fiqih-tentang-
munakahat.html diakses pada tanggal 27 Januari 2014

Hugh D. Young Dan Roger A. Freedman. Fisika Universitas Edisi Sepulus


Jilid 1. 2000. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai