Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

GROUNDING

Disusun Oleh Kelompok 4 :

1. Riski Wulan Sari ( 6510040002 )


2. Shella Permatasari ( 6510040004 )
3. Denny Angriawan Nur Cahya ( 6510040010 )
4. Ryzha Ade Utama ( 6510040013 )

K3 - 4A

TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2012
I. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum : setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan


mampu mengoperasikan peralatan ukur listrik
2. Tujuan Instruksional Khusus : setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan
mampu mengukur resistansi tanah

II. DASAR TEORI


Pentanahan merupakan salah satu faktor faktor penting dalam proteksi keselamatan
listrik. Pentanahan atau pembumian baik pada imstalasi listrik maupun proteksi petir harus
diperhitungkan dan dilakukan sesuai persyaratan yang berlaku. Besar tahanan maksimum
yang dipersyaratkan adalah 5 . Jenis tanah yang berbeda akan memberikan besar tahanan
yang ebrbeda pula, ketentuan bentuk dan ukuran elektode pembumian dapat dilihat pada
PUIL 2000 bag. 3.18.
Pengukuran tahanan tanah diperlukan untuk menentukan lokasi dan kelayakan
pentanahan. Tahanan pentanahan diukur dengan arus bolak-balik. Misalkan tegangan bolak-
balik Vo ditempatkan antara dua elektroda pentanahan P1 dan P2, yang mempunyai jarak
lebih dari 10 m satu dan lainnya, seperti titik dibawah tanah antara P1 dan P2, seperti diukur
dengan elektroda bantu P3, diperlihatkan pada gambar 1 (b)
Dekat pada eletroda P1 atau P2, potensial berubah dengan cepat, akan tetapi agak jauh
diantara keduanya, potensial tersebuit hampir-hampir tetap. Bila P3 ditempatkan pada daerah
dengan potensial konstan ini, dan perbedaan potensial antara P1 dan P3, dan antara P2 dan
P3, masing-masing dinyatakan sebagai V1 dan V2, maka tahanan-tahanan pentanahan dari P1
dan P2 diberikan dengan

V1 V2
R1 = ; R2 =
I I
V
s

V
V A

Vo
V1

P1 P2 P3

Gambar. 1 (a) Gambar. 1 (b)

SYARAT SYARAT SISTEM PENTANAHAN YANG EFEKTIF

1. Tahanan pentanahan harus memenuhi syarat yang di inginkan untuk suatu keperluan
pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
o Bahan Konduktor yang baik
o Tahan Korosi
o Cukup Kuat
3. Jangan sebagai sumber arus galvanis
4. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah sekelilingnya.
5. Tahanan pentanahan harus baik untuk berbagai musim dalam setahun.
6. Biaya pemasangan serendah mungkin.

.1.1.1 Jenis Elektroda pentanahan

Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu :

1. Elektroda Batang
2. Elektroda Pelat
3. Elektroda Pita

Elektroda elektroda ini dapat digunakan secara tunggal maupun multiple dan juga secara
gabungan dari ketiga jenis dalam suatu sistem.
.1.1.1.1 ELEKTRODA BATANG

Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang


ditanam vertical didalam tanah.Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau
galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari
galvaniccouple yang dapat menyebabkan korosi.Ukuran Elektroda
diameter 5/8 3/4 Panjang 4feet 8feet.Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus
discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang lain.

.1.1.1.2 ELEKTRODA PELAT

Bentuk elektroda pelat biasanya empat persegu atau empat persegi panjang yang tebuat dari
tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman biasanya secara
vertical, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan
vertical. Penanaman secara vertical adalah lebih praktis dan ekonomis.

.1.1.1.3 ELEKTRODA PITA

Elektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BCC
yang di tanam di dalam tanah secara horizontal sedalam 2 feet. Elektroda pita ini bisa
dipasang pada struktur tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan
pada daerah yang tidak mengalami kekeringan.
Hal ini cocok untuk daerah daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin
tinggi dengan kedalaman.
III. PERALATAN DAN KOMPONEN
1 Earth Resistance Tester 1 buah
2 Meteran

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN

Merah

Kuning
Hijau E P C

RE

5m 5 10 m

V. PROSEDUR KERJA
1. Rangkaian disusun sesuai dengan gambar rangkaian percobaan.
2. Selanjutnya ditunjukkan pada instruktur apakah rangkaian yang telah dibuat telah
benar.
3. Dilakukan pengecekan tegangan tanah dengan menekan tombol
AC V ditekan dan yakinkan pembacaan tegangan kurang dari 10 V, bila terukur
lebih dari 10 V AC maka pengukuran tahanan tanah yang akurat tidak dapat
dilakukan.
4. Pertama tombol x10 ditekan, kemudian tombol MEAS ditekan . bila jarum
penunjuk bergerak hampir melebihi skala, tekan x100 dan pengukuran dicatat.
5. Jika tahanan tanah yang terukur dibawah 10 , tekan x1 dan dilakukan pembacaan.
6. Selama pembacaan ini lampu OK akan menyala, mengindikasikan sambungan ke
terminal C dan E baik. Kondisi abnormal terjadi ketika lampu tidak menyala.
Sambungan terminal C dan E haarus diperiksa kembali.
7. Kemudian hasil pengukuran dicatat pada lembar data.

VI. TABEL HASIL PENGUKURAN


Peralatan yang Digunakan : Earth Resistance Meter Merk TES 1700 earth tester
dan Meteran
Tanggal dan waktu praktikum : 18 Juni 2016 / 08.30 10.25
Kondisi tanah : Basah
Cuaca : Cerah

Hasil pengukuran
No Lokasi Keterangan

1 2 3

1.
Eu (timur) 1,93 1,92 1,94
2. Et (tengah) 2,38 2,49 2,39 Jarak antara
3. Eb (barat) 2,34 2,32 2,29 elektroda
4. bumi dan
Eu & Et 1,36 1,37 1,25
elektroda
5.
Eu & Eb 1,23 1,21 1,35 pembantu =
6. Et & Eb 1,43 1,47 1,51 7m
7.
Eu, Et & Eb 1,14 1,13 1,26

Denah Lokasi Pengukuran

K M=
1.
7m
7m

H=
Eu
K M=
2.

7m 7m

H=
Et II

K M=
3.
7m
7m

Eb
H=

K M=
4.
7m
7m

Eu

Et

H=
K M=
5.
7m
7m

Eu
Eb

H=

K M=
6.
7m
7m

Et
Eb

H=

K M=
7.
7m
7m

Eu
Eb Et

H=
VII. ANALISA DATA

Berdasarkan data yang diperoleh setelah melakukan pengukuran tahanan tanah,


dapat diketahui bahwa besar tahanan tanah sudah memenuhi standar karena besar
tahanan tanahnya < 5 . Dan besar tahanan tanah pada R E 2 lebih besar daripada RE 1,
dan juga tahanan tanah pada RE 2 lebih besar daripada RE 3 (RE 2 > RE 1 > RE 3). Hal
tersebut berarti tahanan tanah pada RE 2 lebih bagus.Dan jika tahanan tanah
diparalelkan mempunyai nilai yang lebih bagus dari pda tahanan tanah yang tunggal..
Besarnya tahanan tanah dapat dipengaruhi oleh tahanan jenis tanah (resistivitas
tanah), jenis elektroda pentanahan yang digunakan dan panjang penanaman elektroda
tersebut.
VIII. TUGAS

1. Analisa hasil pengukuran anda, apakah telah memenuhi persyaratan, dan factor- factor
apa saja yang memungkinkan mempengaruhi besarnya tahanan (resistansi) tanah 1
2. Bagaimana perkiraan pengaruh jenis tanah terhadap tahanan jenis (resistivitas) tanah,
menurut PUIL 2000 !
3. Sebutkan jenis elektroda pentanahan apa saja yang anda ketahui !

JAWAB :

1. Perbandingan hasil pengukuran dengan perhitungan


1. diketahui R1 pengukuran : 1,7
R2 pengukuran : 3,4
Rp 1,2 pengukuran: 1,13

Pembuktian:
Rp 1,2 = R1 . R2
R1+R2

=1,63 . 3,4
1,63 +3,4

=5,542
5,03

=1,10

2. diketahui R1 pengukuran :1,63


R2 pengukuran :3,4
R3 pengukuran :1,1
Rp1,2,3 pengukuran:0,53

1_____ = 1_ + 1_ + 1_
Rp1,2,3 R1 R2 R3

= 1___ + 1__ + 1__


1,63 3,4 1,1

= 3,74 + 1,793 + 5,542 = 11,075


6,0962 6,0962

= 6,0962 = 0,55
11,075
Dari data hasil percobaan yang telah dilakukan telah memenuhi persyaratan
karena besar tahanan tanah yang diperoleh < 5 .
Faktor-faktor yang memungkinkan mempengaruhi besarnya tahanan
(resistansi ) tanah adalah :
~ jenis tanah
~ kandungan air dalam tanah
~ electrode yang dipakai
2. Perkiraan pengaruh jenis tanah terhadap tahanan jenis tanah , menurut PUIL 2000
adalah sebagai berikut :

3. Jenis-jenis elektroda pentanahan sebagai berikut:


a) Elektrode pita ialah elektrode yang dibuat dari penghantar berbentuk pita
Atau berpenampang bulat, atau penghantar pilin yang pada umumnya ditanam
secara dangkal.Elektrode ini dapat ditanam sebagai pita lurus, radial, melingkar,
jala-jala atau kombinasi dari bentuk tersebut yang ditanam sejajar
permukaan tanah dengan dalam antara 0,5 1.0 m.

b) Elektrode batang ialah elektrode dari pipa besi, baja profil, atau batang
logam lainnya yang dipancangkan ke dalam tanah.

c) Elektrode pelat ialah elektrode dari bahan logam utuh atau berlubang Pada
umumnya elektrode pelat ditanam secara dalam.
KESIMPULAN

Dari hasil pengukuran yang diperoleh berdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan
bahwa besar tahanan tanah tergantung dari jenis tanah. Semakin basah/banyak air yang
terkandung dalam tanah,maka semakin kecil tahanan tanahnya yang berarti semakin baik pula
tanah tersebut untuk pembumian instalasi penangkal petir suatu bangunan. Selain itu bila
jumlah elektode tanah yang di hubungkan secara parallel semakin banyak maka tahanan
tanah juga semakin kecil
DAFTAR PUSTAKA

Antonius Lipsmeir, Adolf Teml, Friedrich Tabellenbuch Elektrotechnik Elektronik,


1989, Bronner and Daentler K. G, Germany.

Horst Dieter Tolle-Erhard Vop, Technical Drawing for Electrical Engineering, 1984,
GTZ GmbH, Germany.

P. Van Harten, E Setiawan, Instalasi Listrik Arus Kuat 2, 1985, Penerbit Bina Cipta,
Bandung.

Tim revisi PUIL 2000, Persyaratan Umum Instalasi Listrik Indonesia 2000, LIPI,
Jakarta.

http://ak4037.wordpress.com/2008/10/04/tahanan-pentanahan/

Anda mungkin juga menyukai