Anda di halaman 1dari 6

ISSN : 2338-4018

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET


OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP
(ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)
Bagus Prasetyo (bagusprasetyo21@ymail.com)
Wawan Laksito Y.S. (wlaksito@yahoo.com)
Sri Siswanti (syswanty@gmail.com)

ABSTRAK
Laporan Penelitian dengan judul "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Internet
Operator Telekomunikasi dengan Metode AHP" mempunyai tujuan yaitu memberikan
kemudahan bagi konsumen yang akan membeli paket internet dari berbagai operator
telekomunikasi sesuai keinginan dan kebutuhan. Banyaknya operator yang menawarkan paket
internet hal ini akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai
dengan kriteria yang diinginkannya. Sistem pendukung keputusan dengan metode AHP
merupakan metode yang tepat untuk mengatasi masalah pemilihan paket internet dengan
banyak kriteria yang ditawarkan oleh masing-masing operator. Kriteria tersebut meliputi biaya,
kecepatan, paket, kebutuhan, dan kuota.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Paket Internet, Metode AHP

I. PENDAHULUAN yang berlaku saat ini diantaranya adalah


Berbagai Operator seluler di Indonesia Indosat, XL, Axis, Tri, Telkomsel,
memberikan layanan dan kemudahan akses Smartfren.
internet dengan kecepatan tinggi. Dengan 4. Sistem pendukung keputusan yang
adanya persaingan operator ini konsumen dibuat merupakan alat bantu untuk
dituntut untuk jeli dalam memilih paket menentukan keputusan pemilihan paket
internet yang sesuai dengan kebutuhan dan internet, sedangkan keputusan akhir
daya belinya. Sehingga tidak merugikan tetap berada pada pengguna.
konsumen itu sendiri. Hal ini tentunya akan II. METODE PENELITIAN
mempersulit para konsumen dalam 2.1 Jenis Data
menentukan pilihan yang tepat, sesuai Data Primer merupakan data utama
dengan kriteria yang diinginkannya. yang digunakan dalam pembuatan sistem
Untuk mengatasi masalah tersebut pendukung keputusan pemilihan paket
maka akan dibuat suatu aplikasi pendukung internet. Data tersebut meliputi : data survei
keputusan menggunakan metode AHP, yang dari responden, nama operator, paket
diharapkan dapat membantu pengguna internet dari masing-masing operator, data
dalam menentukan pilihan paket Internet kriteria dan data sub kriteria
yang sesuai kebutuhan. Data Sekunder merupakan data
Agar dapat memberikan sumber penunjang yang diperoleh dari beberapa
terperinci, terarah dan tidak menyimpang dari sumber baik dari buku, jurnal maupun
apa yang telah diuraikan dari latar belakang internet yang berfungnsi untuk melengkapi
masalah, maka diperlukan batasan masalah. data dalam penyusunan laporan penelitian.
Adapun batasan masalah yang akan penulis Data tersebut meliputi deskripsi sistem
kaji antara lain: pendukung keputusan, analytical hierarchy
1. Sistem pendukung keputusan yang process, prinsip kerja metode ahp,
dibuat merupakan alat bantu untuk langkah/prosedur metode ahp, kelebihan dan
menentukan keputusan pemilihan paket kelemahan metode ahp.
internet, sedangkan keputusan akhir 2.2 Metode Pengumpulan Data
tetap berada pada pihak pembeli. 1. Studi Pustaka merupakan metode
2. Kriteria yang digunakan dalam sistem pengumpulan data melalui buku,
pendukung keputusan terdiri dari paket, majalah, paket modul, e-book, jurnal
biaya, kebutuhan, kecepatan, kuota dan literatur lain yang masih berkaitan
3. Alternatif yang digunakan adalah paket dengan pembahasan dan menunjang
internet dari masing-masing provider

Jurnal TIKomSiN 7
dalam penyelesaian laporan penelitian Manusia mempunyai kemampuan untuk
yang tengah dikerjakan. mempersepsi banda dan gagasan,
2. Pada tahap pengumpulan data, mengidentifikasinya fan mengkomunikasikan
wawancara dan tanya jawab dengan apa yang mereka amati. Untuk memperoleh
beberapa pengguna internet terkait pengetahuan terinci, pikiran kita menyusun
paket internet untuk memperoleh data realitas yang komplek ke dalam bagian
yang dibutuhkan dalam pembuatan menjadi elemen pokoknya, dan kemudian ke
sistem pendukung keputusan pemilihan dalam bagiannya lagi, dan seterusnya
paket internet. secara hirarkis.
3. Angket Kuesioner 2. Prinsip Menetapkan Prioritas
Merupakan pengumpulan data dengan Manusia juga mempunyai kemampuan
lembar kuesioner yang diberikan untuk mempersepsi hubungan antara hal-hal
kepada responden untuk memperoleh yang mereka ammati, membandingkan
data nilai pembobotan sebagai sepasang benda atau hal yan serupa
perhitungan penerapan metode AHP berdasarkan criteria tertentu dan
dalam sistem pendukung keputusan membedakan kedua anggota pasangan itu
pemilihan paket internet. dengan menimbang intensitas preferensi
mereka terhadap fal yang satu dibandingkan
III. TINJAUAN PUSTAKA dengan lainnya. Kemudian mereka
3.1. Sistem Pendukung Keputusan mensistesis penilaian mereka melalui
Menurut Hasan [1] Konsep Sistem imajinasi atau dalam hal menggunakan
Pendukung Keputusan (SPK) ditandai analisa hirarki proses, melalui proses logis
dengan sistem interaktif berbasis komputer yang baru dan memperoleh pengertian yang
yang membantu pengambilan keputusan lebih baik tentang keseluruhan sistem.
memanfaatkan data dan model untuk 3. Prinsip Konsistensi Logis
menyelesaikan masalah yang tidak Manusia mempunyai kemampuan untuk
terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang menetapkan relasi antar obyek-obyek atau
untuk mendukung seluruh tahap pemikiran itu saling terkait dengan baik dan
pengambilan keputusan mulai dari kaitan mereka menunjukkan konsistensi.
mengidentifikasikan masalah, memilih data Konsistensi berarti dua hal, yang pertama
yang relevan, menentukan pendekatan yang bahwa pemikiran atau obyek yang serupa
digunakan dalam proses pengambilan dikelompokkan menurut homogenitas dan
keputusan, sampai mgevaluasi pemilihan. relevansinya. Misal, anggur dan kelereng
3.2. Metode AHP dapat dikelompokkan menurut homogenitas
Merupakan suatu model pendukung dan relevansinya. Misalnya, anggur dan
keputusan yang dikembangkan oleh Thomas kelereng dapat dikelompokkan dalam satu
L. Saaty. Model pendukung keputusan ini set homogeny jika kriteria relevannya adalah
akan menguraikan masalah multi faktor atau kebulatan, tetapi tidak apabila kriterianya
multif kriteria yang kompleks menjadi suatu adalah rasa. Arti konsistensi yang kedua
hirarki, hirarki didefinisikan sebagai suatu adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan
representasi dari sebuah permasalahan yang atau antar obyek yang didasarkan pada
kompleks dalam suatu struktur multi level suatu criteria tertentu, saling membenarkan
dimana level pertama adalah tujuan, yang secara logis. Jadi, jika kemanisan
diikuti oleh level faktor, kriteria, sub kriteria , merupakan criteria dan madu dinilai lima kali
dan seterusnya ke bawah hingga level lebih manis dari gula pasir, sementara gula
terakhir dari alternate. Dengan hirarki, suatu pasir dua kali lebih manis dari pada molusa
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke (gula tetes), maka madu harus dianggap
dalam kelompok-kelompoknya yang sepuluh kali lebih manis dari pada molusa,
kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki maka penilaian tadi menjadi tidak konsisten
sehingga permasalahan akan tampak lebih dan prose situ barangkali perlu diulang juka
terstruktur dan sistematis [2]. ingin diperoleh penilaian yang lebih akurat[3].
3.3. Prinsip Pokok AHP 3.4. Aplikasi Web
Dalam memecahkan persoalan Informasi web didistribusikan melalui
menggunakan AHP memakai tiga prinsip. pendekatan hypertext, dimana dengan
Tiga prinsip tersebut adalah: pendekatan ini seseorang dapat memperoleh
1. Prinsip Menyusun Hirarki informasi dengan meloncat dari suatu

Jurnal TIKomSiN 8
dokumen ke dokumen lain. Aplikasi web Tabel 3. Matriks perbandingan Kriteria
dapat digolongkan menjadi web statis dan
web dinamis. Pada web statis informasi
bersifat statis. Jika ada perubahan informasi
dalam halaman web, maka aplikasi harus
diubah. Pada aplikasi web dinamis,
perubahan informasi dapat ditangani melalui
perubahan data, bukan melalui perubahan
aplikasi [4]. Tabel 4. Normalisasi Perbandingan Kriteria

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisa Data
Hasil Pembobotan kriteria yang
digunakan dalam perhitungan prioritas
kriteria dan sub kriteria yaitu diperoleh dari
maks = (0,44x2,18)+(0,27x3,87)+
hasil survei melalui beberapa responden
(0,13x11,83)+(0,11x9,33)+(0,05x17)
dengan menggunakan lembar kuesioner.
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut: = 5,445
Tabel 1. Rata-rata Hasil Kuisioner Penilaian CI = (maks n)/(n 1).
Kriteria = (5,445 5)/(5-1).
= 0,111.

CR = .
= 0,111/1,12
= 0,099

Perhitungan prioritas sub kriteria dapat


dilakukan dengan langkah yang sama seperti
perhitungan prioritas kriteria. Dan hasil
perhitungan kriteria dan alternatif dari data
yang didapatkan diperoleh urutan prioritas
sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Prioritas Paket Internet

Tabel 2. Rata-rata Hasil Kuisioner Penilaian


Sub Kriteria Dari Kriteria Kebutuhan
4.2 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan tingkatan
tertinggi dalam diagram aliran data yang
menunjukkan gambaran sistem secara
keseluruhan dan hanya bisa memuat satu
proses saja. Aliran data dalam diagram
konteks berupa sebuah masukan menuju ke
Didapatkan data yang bisa dilakukan sistem dan sebuah keluaran dari sistem.
perhitungan menggunakan metode AHP
seperti langkah diatas, perbandingan kriteria
didapatkan data bahwa harga lima kali lebih
penting dibanding fasilitas, bentuk dan tujuh
kali lebih penting dibanding kondisi. Fasilitas
lima kali lebih penting dibanding bentuk dan
kondisi, dan bentuk lima kali lebih penting
dibanding dengan kondisi. Sehingga dapat
dibuat tabel perbandingan berpasangan Gambar 1. Diagram Konteks
berikut :

Jurnal TIKomSiN 9
4.3 Hierarchy Input Process Output (HIPO) memudahkan pemahaman terhadap model
Hierarchy input proses output (HIPO) atau struktur data yang ada pada
merupakan alat dokumentasi program yang pengambangan sistem informasi yang akan
berisikan suatu set diagram yang secara dibuat.
grafis menjeleskan fungsi sebuah sistem dari
tingkatan umum sampai ke tingkatan khusus

Gambar 2. Hierarchy Input Process Output Gambar 4. Entity Relationship Diagram


(HIPO) (ERD)
4.4 Data Flow Diagram (DFD) 4.6 Pengujian Program
Data flow diagram (DFD) adalah suatu Pengujian sistem pendukung
diagram yang menggunakan notasi-notasi keputusan pemilihan paket internet ini
untuk menggambarkan arus data dari sistem dilakukan dengan menggunakan kriteria dan
secara lengkap yang penggunaannya bisa sub kriteria yang telah diinputkan kedalam
membantu dalam memahami sistem yang database. Kriteria dan sub kriteria yang telah
sedang dikembangkan atau sistem yang dipilih akan dilakukan perbandingan dengan
sedang dibangun. Berikut adalah data flow perbandingan skala 1-9 Saaty untuk
diagram dari sistem pendukung keputusan menentukan urutan prioritas.
pemilihan paket internet .
a) Pemilihan Kriteria
Merupakan halaman yang akan
digunakan dalam menentukan prioritas
dalam perbandingan kriteria. Untuk
perbandingan kriteria ini, masing-masing
kriteria dibandingkan dan diberi nilai
menggunakan skala 9 Saaty.

Gambar 3. Data flow Diagram Level 0


Gambar 5. Pemilihan Kriteria
4.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan diagram yang b) Hasil Penilaian Kriteria
digunakan untuk menggambarkan model Merupakan hasil penilaian perbandingan
struktur data dan hubungan antar data. kriteria, apabila perbandingan menghasilkan
Pembuatan ERD menggunakan simbol- CR < 10%, maka penilaian dilanjutkan.
simbol tertentu yang telah disepakati, untuk

Jurnal TIKomSiN 10
c) Penilaian Sub Kriteria terstruktur mulai dari level pertama adalah
Merupakan halaman perbandingan sub tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria dan
kriteria yang akan digunakan dalam sub kriteria, dan seterusnya hingga level
menentukan prioritas dalam perbandingan terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu
prioritas yang akan direkomendasikan. masalah yang kompleks dapat diuraikan ke
dalam kelompok-kelompoknya yang
d) Hasil Penilaian Sub Kriteria kemudian diatur menjadi suatu benduk hirarki
Hasil penilaian perbandingan sub kriteria sehingga permasalahan akan tampak lebih
dengan CR < 10%. terstruktur dan sistematis. AHP pada
dasarnya berusaha menutupi semua
e) Hasil Pilihan kekurangan dari metode sebelumnya.
Halaman hasil pilihan merupakan hasil Peralatan utama dari metode AHP adalah
akhir dari pemilihan paket internet. Dari hasil sebuah hirarki fungsional dengan input
ini didapatkan satu nama provider internet utamanya adalah persepsi manusia. Dengan
yang menjadi alternative pilihan berdasarkan hirarki, suatu yang kompleks tersebut diatur
hitungan dengan metode AHP. menjadi suatu bentuk hirarki.
Berikut ini merupakan Langkah-langkah
perhitungan dengan metode PROMETHEE
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan beberapa alternatif
2. Menentukan beberapa kriteria
3. Menentukan dominasi kriteria
4. Menentukan tipe penilaian, dimana tipe
penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe
minimum dan maksimum.
5. Menentukan tipe preferensi untuk setiap
kriteria yang paling cocok didasarkan
pada data dan pertimbangan dari
decision maker. Tipe preferensi ini
berjumlah Enam (Usual, Quasi, Linear,
Level, Linear Quasi dan Gaussian).
6. Memberikan nilai threshold atau
kecenderungan untuk setiap kriteria
berdasarkan preferensi yang telah dipilih.
7. Perhitungan Entering flow, Leaving flow
dan Net flow
Gambar 6. Hasil Penilaian sub Kriteria 8. Hasil pengurutan hasil dari perangkingan

Hasil Perhitungan METODE


PROMETHEE sebagai berikut:

Tabel 6. Nilai kriteria untuk masing-masing


alternatif

Gambar 7. Hasil Pilihan

4.7 Hasil Perbandingan Metode AHP Tabel 7. Nilai Leaving Flow, Entering Flow,
Metode AHP digunakan dalam dan Net Flow
penelitian ini karena dapat menguraikan
masalah yang bersifat multi kriteria yang
kompleks menjadi satu hirarki yang

Jurnal TIKomSiN 11
1. Metode AHP (Analytical Hierarchy
Process) dapat diterapkan dalam sistem
pendukung keputusan pemilihan paket
internet operator telekomunikasi dengan
menentukan prioritas utama dari
beberapa kriteria serta alternatif yang ada
untuk mengambil sebuah keputusan.
Tabel 8. Karakter Leaving Flow dan Entering 2. Hasil perhitungan menggunakan AHP
Flow dan Implikasinya Terhadap Urutan untuk menentukan prioritas pilihan sangat
Prioritas Alternatif bergantung pada pemberian bobot nilai
terhapdap kriteria dan sub kriteria yang
ada pada tahap penilaian kriteria dan sub
kriteria yang akan menghasilkan nilai
prioritas.
5.2 Saran
1. Pengguna aplikasi sebelumnya harus
mengetahui mengenai prinsip perhitungan
AHP yang telah tersedia dan pengetahuan
Tabel 9. Complete Ranking berdasarkan tentang AHP untuk pengambilan
karakter net flow keputusan pemilihan paket internet
dengan metode AHP agar mendapatkan
hasil penilaian yang maksimal.
2. Petunjuk penggunaan aplikasi disediakan
pada bagian petunjuk yang bisa
membantu pengguna dalam
menggunakan sistem pendukung
keputusan.
3. Sistem pendukung keputusan yang dibuat
Kestabilannya dalam mendukung dapat dikembangkan lebih lanjut atau
pengambilan keputusan jika dibandingkan sebagai penelitian untuk hasil yang lebih
dengan metode pendukung keputusan baik lagi.
multikriteria lain yaitu PROMETHEE yang
telah diujikan pada permasalahan yang DAFTAR PPUSTAKA
diangkat. Karena berdasarkan langkah- [1.] Hasan. I, 2002, Pokok-pokok Materi
langkah perhitungannya, metode Pengambilan Keputusan, Ghalia
PROMETHEE lebih sederhana jika Indonesia, Jakarta.
dibandingkan dengan metode AHP, terutama [2.] Permadi. B, 1992, AHP, Pusat Antar
jika melibatkan alternatif ataupun kriteria Universitas - Studi Ekonomi Universitas
yang banyak. Namun jika dalam Indonesia, Jakarta.
menyelesaikan masalah yang diangkat yaitu [3.] Suryadi. K, Ramdhani. A, 2002, Sistem
pendukung keputusan dalam pemilihan paket Pendukung Keputusan Suatu Wacana
internet, metode PROMETHEE tidak tepat Struktural Idealisasi Dan Implementasi
jika diterapkan karena permasalahan bersifat Konsep Pengambilan Keputusan, PT.
kompleks dan tidak mendukung sub kriteria. Rosdakarya, Bandung.
Jika terdapat sub kriteria harus terlebih [4.] Kadir. A, 2003, Pemrograman web
dahulu dikonversi kedalam kriteria. Mencakup HTML, CSS, JavaScript,
ANDI, Jakarta.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian permasalah dan
pembahasan pada bab sebelumnya
mengenai sistem pendukung keputusan
pemilihan paket internet operator
telekomunikasi dengan metode AHP, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Jurnal TIKomSiN 12

Anda mungkin juga menyukai