ABSTRAK
Laporan Penelitian dengan judul "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Paket Internet
Operator Telekomunikasi dengan Metode AHP" mempunyai tujuan yaitu memberikan
kemudahan bagi konsumen yang akan membeli paket internet dari berbagai operator
telekomunikasi sesuai keinginan dan kebutuhan. Banyaknya operator yang menawarkan paket
internet hal ini akan mempersulit para konsumen dalam menentukan pilihan yang tepat, sesuai
dengan kriteria yang diinginkannya. Sistem pendukung keputusan dengan metode AHP
merupakan metode yang tepat untuk mengatasi masalah pemilihan paket internet dengan
banyak kriteria yang ditawarkan oleh masing-masing operator. Kriteria tersebut meliputi biaya,
kecepatan, paket, kebutuhan, dan kuota.
Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Pemilihan Paket Internet, Metode AHP
Jurnal TIKomSiN 7
dalam penyelesaian laporan penelitian Manusia mempunyai kemampuan untuk
yang tengah dikerjakan. mempersepsi banda dan gagasan,
2. Pada tahap pengumpulan data, mengidentifikasinya fan mengkomunikasikan
wawancara dan tanya jawab dengan apa yang mereka amati. Untuk memperoleh
beberapa pengguna internet terkait pengetahuan terinci, pikiran kita menyusun
paket internet untuk memperoleh data realitas yang komplek ke dalam bagian
yang dibutuhkan dalam pembuatan menjadi elemen pokoknya, dan kemudian ke
sistem pendukung keputusan pemilihan dalam bagiannya lagi, dan seterusnya
paket internet. secara hirarkis.
3. Angket Kuesioner 2. Prinsip Menetapkan Prioritas
Merupakan pengumpulan data dengan Manusia juga mempunyai kemampuan
lembar kuesioner yang diberikan untuk mempersepsi hubungan antara hal-hal
kepada responden untuk memperoleh yang mereka ammati, membandingkan
data nilai pembobotan sebagai sepasang benda atau hal yan serupa
perhitungan penerapan metode AHP berdasarkan criteria tertentu dan
dalam sistem pendukung keputusan membedakan kedua anggota pasangan itu
pemilihan paket internet. dengan menimbang intensitas preferensi
mereka terhadap fal yang satu dibandingkan
III. TINJAUAN PUSTAKA dengan lainnya. Kemudian mereka
3.1. Sistem Pendukung Keputusan mensistesis penilaian mereka melalui
Menurut Hasan [1] Konsep Sistem imajinasi atau dalam hal menggunakan
Pendukung Keputusan (SPK) ditandai analisa hirarki proses, melalui proses logis
dengan sistem interaktif berbasis komputer yang baru dan memperoleh pengertian yang
yang membantu pengambilan keputusan lebih baik tentang keseluruhan sistem.
memanfaatkan data dan model untuk 3. Prinsip Konsistensi Logis
menyelesaikan masalah yang tidak Manusia mempunyai kemampuan untuk
terstruktur. Pada dasarnya SPK dirancang menetapkan relasi antar obyek-obyek atau
untuk mendukung seluruh tahap pemikiran itu saling terkait dengan baik dan
pengambilan keputusan mulai dari kaitan mereka menunjukkan konsistensi.
mengidentifikasikan masalah, memilih data Konsistensi berarti dua hal, yang pertama
yang relevan, menentukan pendekatan yang bahwa pemikiran atau obyek yang serupa
digunakan dalam proses pengambilan dikelompokkan menurut homogenitas dan
keputusan, sampai mgevaluasi pemilihan. relevansinya. Misal, anggur dan kelereng
3.2. Metode AHP dapat dikelompokkan menurut homogenitas
Merupakan suatu model pendukung dan relevansinya. Misalnya, anggur dan
keputusan yang dikembangkan oleh Thomas kelereng dapat dikelompokkan dalam satu
L. Saaty. Model pendukung keputusan ini set homogeny jika kriteria relevannya adalah
akan menguraikan masalah multi faktor atau kebulatan, tetapi tidak apabila kriterianya
multif kriteria yang kompleks menjadi suatu adalah rasa. Arti konsistensi yang kedua
hirarki, hirarki didefinisikan sebagai suatu adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan
representasi dari sebuah permasalahan yang atau antar obyek yang didasarkan pada
kompleks dalam suatu struktur multi level suatu criteria tertentu, saling membenarkan
dimana level pertama adalah tujuan, yang secara logis. Jadi, jika kemanisan
diikuti oleh level faktor, kriteria, sub kriteria , merupakan criteria dan madu dinilai lima kali
dan seterusnya ke bawah hingga level lebih manis dari gula pasir, sementara gula
terakhir dari alternate. Dengan hirarki, suatu pasir dua kali lebih manis dari pada molusa
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke (gula tetes), maka madu harus dianggap
dalam kelompok-kelompoknya yang sepuluh kali lebih manis dari pada molusa,
kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki maka penilaian tadi menjadi tidak konsisten
sehingga permasalahan akan tampak lebih dan prose situ barangkali perlu diulang juka
terstruktur dan sistematis [2]. ingin diperoleh penilaian yang lebih akurat[3].
3.3. Prinsip Pokok AHP 3.4. Aplikasi Web
Dalam memecahkan persoalan Informasi web didistribusikan melalui
menggunakan AHP memakai tiga prinsip. pendekatan hypertext, dimana dengan
Tiga prinsip tersebut adalah: pendekatan ini seseorang dapat memperoleh
1. Prinsip Menyusun Hirarki informasi dengan meloncat dari suatu
Jurnal TIKomSiN 8
dokumen ke dokumen lain. Aplikasi web Tabel 3. Matriks perbandingan Kriteria
dapat digolongkan menjadi web statis dan
web dinamis. Pada web statis informasi
bersifat statis. Jika ada perubahan informasi
dalam halaman web, maka aplikasi harus
diubah. Pada aplikasi web dinamis,
perubahan informasi dapat ditangani melalui
perubahan data, bukan melalui perubahan
aplikasi [4]. Tabel 4. Normalisasi Perbandingan Kriteria
Jurnal TIKomSiN 9
4.3 Hierarchy Input Process Output (HIPO) memudahkan pemahaman terhadap model
Hierarchy input proses output (HIPO) atau struktur data yang ada pada
merupakan alat dokumentasi program yang pengambangan sistem informasi yang akan
berisikan suatu set diagram yang secara dibuat.
grafis menjeleskan fungsi sebuah sistem dari
tingkatan umum sampai ke tingkatan khusus
Jurnal TIKomSiN 10
c) Penilaian Sub Kriteria terstruktur mulai dari level pertama adalah
Merupakan halaman perbandingan sub tujuan, yang diikuti level faktor, kriteria dan
kriteria yang akan digunakan dalam sub kriteria, dan seterusnya hingga level
menentukan prioritas dalam perbandingan terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu
prioritas yang akan direkomendasikan. masalah yang kompleks dapat diuraikan ke
dalam kelompok-kelompoknya yang
d) Hasil Penilaian Sub Kriteria kemudian diatur menjadi suatu benduk hirarki
Hasil penilaian perbandingan sub kriteria sehingga permasalahan akan tampak lebih
dengan CR < 10%. terstruktur dan sistematis. AHP pada
dasarnya berusaha menutupi semua
e) Hasil Pilihan kekurangan dari metode sebelumnya.
Halaman hasil pilihan merupakan hasil Peralatan utama dari metode AHP adalah
akhir dari pemilihan paket internet. Dari hasil sebuah hirarki fungsional dengan input
ini didapatkan satu nama provider internet utamanya adalah persepsi manusia. Dengan
yang menjadi alternative pilihan berdasarkan hirarki, suatu yang kompleks tersebut diatur
hitungan dengan metode AHP. menjadi suatu bentuk hirarki.
Berikut ini merupakan Langkah-langkah
perhitungan dengan metode PROMETHEE
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan beberapa alternatif
2. Menentukan beberapa kriteria
3. Menentukan dominasi kriteria
4. Menentukan tipe penilaian, dimana tipe
penilaian memiliki 2 tipe yaitu; tipe
minimum dan maksimum.
5. Menentukan tipe preferensi untuk setiap
kriteria yang paling cocok didasarkan
pada data dan pertimbangan dari
decision maker. Tipe preferensi ini
berjumlah Enam (Usual, Quasi, Linear,
Level, Linear Quasi dan Gaussian).
6. Memberikan nilai threshold atau
kecenderungan untuk setiap kriteria
berdasarkan preferensi yang telah dipilih.
7. Perhitungan Entering flow, Leaving flow
dan Net flow
Gambar 6. Hasil Penilaian sub Kriteria 8. Hasil pengurutan hasil dari perangkingan
4.7 Hasil Perbandingan Metode AHP Tabel 7. Nilai Leaving Flow, Entering Flow,
Metode AHP digunakan dalam dan Net Flow
penelitian ini karena dapat menguraikan
masalah yang bersifat multi kriteria yang
kompleks menjadi satu hirarki yang
Jurnal TIKomSiN 11
1. Metode AHP (Analytical Hierarchy
Process) dapat diterapkan dalam sistem
pendukung keputusan pemilihan paket
internet operator telekomunikasi dengan
menentukan prioritas utama dari
beberapa kriteria serta alternatif yang ada
untuk mengambil sebuah keputusan.
Tabel 8. Karakter Leaving Flow dan Entering 2. Hasil perhitungan menggunakan AHP
Flow dan Implikasinya Terhadap Urutan untuk menentukan prioritas pilihan sangat
Prioritas Alternatif bergantung pada pemberian bobot nilai
terhapdap kriteria dan sub kriteria yang
ada pada tahap penilaian kriteria dan sub
kriteria yang akan menghasilkan nilai
prioritas.
5.2 Saran
1. Pengguna aplikasi sebelumnya harus
mengetahui mengenai prinsip perhitungan
AHP yang telah tersedia dan pengetahuan
Tabel 9. Complete Ranking berdasarkan tentang AHP untuk pengambilan
karakter net flow keputusan pemilihan paket internet
dengan metode AHP agar mendapatkan
hasil penilaian yang maksimal.
2. Petunjuk penggunaan aplikasi disediakan
pada bagian petunjuk yang bisa
membantu pengguna dalam
menggunakan sistem pendukung
keputusan.
3. Sistem pendukung keputusan yang dibuat
Kestabilannya dalam mendukung dapat dikembangkan lebih lanjut atau
pengambilan keputusan jika dibandingkan sebagai penelitian untuk hasil yang lebih
dengan metode pendukung keputusan baik lagi.
multikriteria lain yaitu PROMETHEE yang
telah diujikan pada permasalahan yang DAFTAR PPUSTAKA
diangkat. Karena berdasarkan langkah- [1.] Hasan. I, 2002, Pokok-pokok Materi
langkah perhitungannya, metode Pengambilan Keputusan, Ghalia
PROMETHEE lebih sederhana jika Indonesia, Jakarta.
dibandingkan dengan metode AHP, terutama [2.] Permadi. B, 1992, AHP, Pusat Antar
jika melibatkan alternatif ataupun kriteria Universitas - Studi Ekonomi Universitas
yang banyak. Namun jika dalam Indonesia, Jakarta.
menyelesaikan masalah yang diangkat yaitu [3.] Suryadi. K, Ramdhani. A, 2002, Sistem
pendukung keputusan dalam pemilihan paket Pendukung Keputusan Suatu Wacana
internet, metode PROMETHEE tidak tepat Struktural Idealisasi Dan Implementasi
jika diterapkan karena permasalahan bersifat Konsep Pengambilan Keputusan, PT.
kompleks dan tidak mendukung sub kriteria. Rosdakarya, Bandung.
Jika terdapat sub kriteria harus terlebih [4.] Kadir. A, 2003, Pemrograman web
dahulu dikonversi kedalam kriteria. Mencakup HTML, CSS, JavaScript,
ANDI, Jakarta.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian permasalah dan
pembahasan pada bab sebelumnya
mengenai sistem pendukung keputusan
pemilihan paket internet operator
telekomunikasi dengan metode AHP, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Jurnal TIKomSiN 12