Anda di halaman 1dari 10

Pemuda Sebagai Tumpuan Bangsa

Oleh:

Athiyah Layla1 (150342603234)


1
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Malang

Athiyah.layla@gmail.com

Pemuda adalah generasi penerus bangsa, yang akan membawa bangsa ini menuju
kehidupan yang berikutnya. Generasi penerus bangsa merupakan sebuah ungkapan yang
secara terminologi melekat erat pada pembangunan bangsa ini, yang memiliki semangat
membara jika dipercikkan api motivasi dan masa dimana seorang pemuda berada dalam tahap
persiapan menuju kehidupan yang lebih jauh lagi.
Dalam menjalankan kehidupannya, pemuda indonesia banyak dipengaruhi oleh
berbagai hal, dengan adanya alat elektronik yang memudahkan komunikasi, menyebabkan
banyaknya budaya dari luar yang masuk dalam negeri sehingga dapat mempengaruhi pola
pikir dan perilaku pemuda indonesia. Siap ataupun masih bersiap, pemuda negara ini telah
ditakdirkan untuk berjibaku dengan masalah dan tantangan hidup yang diwariskan oleh
generasi sebelumnya. Tantangan yang ada bukanlah pilihan, namun ini menjadi kewajiban
bagi pemuda bangsa ini, untuk mengerti akan arti sebuah perjuangan untuk terus
memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Salah satu tantangannya adalah memperbaiki
keadaan negara ini dengan menjadi penggerak efektif suatu bangsa untuk menjadi bangsa
yang lebih baik. Namun jika pola berpikir seorang pemuda bertolak belakang dengan
kepribadain bangsanya, maka justru akan membawa ne gara ini dalam jurang keburukan.
Tantangan dalam bangsa ini adalah adanya korupsi yang semakin merajalela di berbagai
lapisan masyarakat, bahkan dalam dunia politik dalam bangsa ini. Korupsi berdasarkan
pemahaman pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah menjadi Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001, merupakan tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri
sendiri/orang lain (perseorangan atau sebuah korporasi) , yang secara langusng maupun tidak
langsung merugikan keuangan atau prekonomian negara, yang dari segi materiil perbuatan itu
dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai keadilan masyarakat.
Korupsi merupakan masalah yang paling sulit untuk dihilangkan di indonesia, bahkan telah di
bentuk komisi pemberantasan korupsi pun masih banyak oknum-oknum yang melakukan
korupsi.
1. Pemuda Sebagai Teladan Dan Penggerak Efektif Gerakan Anti Korupsi

Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama. Berbagai upaya pemberantasan


korupsi pun sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah kemerdekaan. Berbagai
peraturan perundangan tentang pemberantasan korupsi juga sudah dibuat. Demikian
juga berbagai institusi pemberantasan korupsi silih berganti didirikan. Namun
demikian harus diakui bahwa upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan selama ini
belum menunjukkan hasil maksimal. Semakin hari, kejahatan korupsi bukannya
menurun tetapi semakin lama semakin memasyarakat. Artinya korupsi telah menjadi
hal yang biasa di lingkungan masyarakat baik secara umum maupun di institusi besar
negara.
Beberapa jenis tindak pidana (jarimah) dalam fiqh jinayah dari unsurunsur dan
definisi yang mendekati pengertian korupsi di masa sekarang adalah Ghulul
(Penggelapan), Risywah (Penyuapan), Ghasab (Mengambil Paksa Hak/Harta Orang
Lain), Khianat, Sariqah (Pencurian), Hirabah (Perampokan), AlMaks (Pungutan Liar),
Al-Ikhtilas (Pencopetan), dan Al-Ihtihab (Perampasan). Tahun 2010 lembaga Political
and Economic Risk Consultant (PERC) menyematkan Indonesia sebagai jawara
negara terkorup dari 16 negara yang disurvey di kawasan Asia-Pasifik. Indonesia
mencetak angka 9,07 dari angka 10 sebagai negara paling korup. Sangat ironi. Ini
membuktikan bahwasanya kepemerintahan Presiden SBY mengalami penurunan
dalam menangani masalah korupsi. Pasalnya pada tahun 2008 Indonesia menempati
peringkat ke-3 dengan nilai tingkat korupsi 7,98 setelah Filipina (tingkat korupsi 9,0)
dan Thailand (tingkat korupsi 8,0). Hal ini sebenanya sungguh bertolak belakang
dengan bangsa Indonesia dengan tingkat nilai keagamaan yang tinggi, bahkan
menjadi negara dengan penduduk beragama islam paling tinggi. Seharusnya dengan
bekal agama yang kuat inilah, seharusnya tingkat korupsi ini dapat ditekan atau
bahkan tidak ada lagi oknum yang melakukannya. Untuk memberantas korupsi ini
diperlukan suatu penggerak yang mampu memberikan pengaruh baik kepada seluruh
masyarakat, pengaruh baik ini berupa sikap yang baik dan teladan serta gerakan anti
korupsi.

Larangan korupsi juga dijelaskan dalam Al-Quran, salah satunya dalam Q.S Al
Baqarah ayat 188
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta
itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
Larangan untuk korupsi ini sudah ada sejak dulu, sejak Nabi Muhammad
masih hidup, larangan ini berkaitan bahwa tidak boleh mengambil harta rampasan
hasil perang, hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surah Al Imran ayat 161, sebagai
berikut:

Artinya: Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan
perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka pada
hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-
tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan)
setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.
Di Inodesia telah didirikan berbagai anti korupsi, misalnya adalah Komisi
Pemberantasan Korupsi atau yang disebut dengan KPK. Dalam menjalankan tugasnya
ini, KPK masih belum maksimal, hal ini dapat dilihat dengan bagaimana cara
memberikan sanksi pada pelaku korupsi yang telah tertangkap, sanksi yang diberikan
kepada pelaku korupsi ini sungguh tidak sebanding dengan tindakan yang dilakukan,
yang justru telah membuat rakyat menjadi hidup dalam kesengsaraan. Dengan hukum
yang lemah inilah, yang menyebabkan korupsi dalam kalangan pemerintahan tetap
ada. Oleh karena itu, perlu pihak lain yang mampu mengatasi selain komisi yang
dibentuk oleh pemerintah sendiri. Pihak lain tersebut adalah pemuda bangsa ini, hal
ini dikarenakan sebagai seorang pemuda dapat dipastikan memiliki pemikiran yang
lebih kritis terhadap suatu masalah, selain itu seorang pemuda memiliki pemikiran
yang lebih fresh atau baru, dengan pemikiran yang demikian ini dapat memberikan
ide-ide dan cara-cara yang tepat untuk meghindari tindakan korupsi.
Dalam konteks riilnya, seorang pemuda memiliki sifat-sifat kepemimpinan
yang bisa memposisikan dirinya sebagai pemimpin yang diteladani oleh bawahannya,
dengan demikian jika seorang pemuda mampu memposisikan dirinya, maka ia juga
dapat memposisikan orang disekelilingnya untuk bersikap jujur dan menghindari
korupsi dalam bentuk apapun. Menghindari korupsi dapat dimulai dari hal terkecil,
bagi seorang pemuda dengan bersikap jujur tidak bolos kuliah saja merupakan bentuk
kejujuran.
Pemuda memiliki idealisme negarawan. Satu hal yang bisa dijadikan modal
dasar bagi pemuda adalah dengan memiliki mental negarawan. Sadar diri untuk bisa
mengambil perannya dalam hal memajukan bangsanya. Kuat dalam hal idealisme dan
idiologisnya, namun tidak memaksakan kehendak dan menyadari perbedaan yang
bersifat heterogenitas. Kuat dalam hal idiologis namun menyadari perbedaan bukan
berarti pluralisme. Pluralisme jelas berbeda dengan makna tenggang rasa dimana
tenggang rasa lebih mengedepankan semangat kebersamaan tanpa harus
menggabungkan sebuah dualisme idiologi. Dengan menjadi seorang negarawan muda,
maka dia secara tidak langsung akan berpikir futuristik, tidak hanya mengandalkan
keilmuan diri saja, tapi juga mempertimbangkan sebuah kebiasaan masyarakat dan
kearifan lokal yang ada. Karena jati diri seorang pemuda yang menjadi negarawan
adalah bagaimana dia dapat bergaul dengan siapa saja, bersifat inklusif dan tidak
eksklusif.
Pemuda memiliki idealisme yang revolusioner. Revolusioner disini tidak
hanya berarti harus merubah suatu sistem yang telah berjalan karena sistem tersbut
tidak cocok untuk diaplikasikan, namun revolusioner disini juga dimaksudkan untuk
meneruskan sebuah sistem yang sudah berjalan dengan disertai inovasi dan juga ide
ide besar untuk menyempurnakan sebuah sistem yang sudah ada supaya sistem
tersebut menjadi lebih baik dan lebih hidup. Karena seorang pemuda memiliki yang
lebih fresh dibandingkan dengan generasi sebelumnya maka seorang pasti mampu
untuk memberikan inovasi-inovasi dan ide kepada masyarakat betapa petingnya untuk
bersikap jujur, bahkan bisa menjadi teladan bagi semua pemimpin dikalangan
masyarakat, bahwa kejujuran perlu diterapkan dalam berbagai hal.
Pemuda memiliki idealisme membangun. Semangat pemuda untuk bisa
menempatkan bangsa dengan martabat yang tinggi haruslah disertai suatu proyek
peradaban. Proyek peradaban disini adalah bagaimana para pemuda punya keinginan
untuk mau membangun bangsanya dengan konsep yang sustainable. Bukan hanya
berpikir masa kini, tapi membuat proyek proyek masa depan yang akan diteruskan
oleh pemuda pemuda masa depan. Pemuda masa kini memiliki peran penting untuk
membangun sikap kritis dan sikap membangun untuk pemuda pemuda masa depan
sebagaimana yang pernah dilakukan oleh pemuda pemuda masa lalu untuk pemuda
masa kini. Rantai kepemudaan tidak boleh terputus begitu saja ditangan suatu
generasi. Generasi yang meninggalkan generasi lemah dibelakangnya adalah generasi
yang gagal karena tidak meneruskan sebuah pembangunan peradaban. Proyek
proyek yang berhenti dan tidak lagi berjalan karena kurangnya kesempatan bagi
generasi masa depan merupakan modal awal tenggelamnya suatu bangsa. Oleh
karenanya seorang pemuda harus benar benar berpikir ke depan, dan jauh demi
menjaga keberlangsungan semangat peradaban. Dengan memiliki idealisme
membangun ini, seorang pemuda pasti memiliki keinginan untuk memberhentikan
tindakan korupsi yang telah merajalela dalam semua lapisan masyarakat demi
kemajuan Bangsa Indonesia.
Gerakan anti korupsi ini tidak bisa dilepaskan dengan peran mahasiswa
sebagai generasi muda yang berpendidikan dan berilmu. Dalam konteks gerakan anti-
korupsi mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di depan menjadi motor penggerak.
Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu: intelegensia,
kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan
kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen
perubahan, mampu menyuarakan kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-
kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi pengawas lembaga-lembaga negara dan
penegak hukum.

2. Pemuda Sebagai Teladan Dan Penggerak Efektif Gerakan Anti Korupsi

Pada dasarnya faktor-faktor yang menyebabkan korupsdi dibagi menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktoreksternal. faktor internal merupakan faktor yang sangat
berhubungan erat dengan perilaku manusia, karena faktor internal disini berasal dari
dalam diri setiap manusia. Faktor internal disini lebih mengarah kepada sifat yang
dimiliki oleh manusia untuk melakukan tindak korupsi, yang diantaranya:
1. Sifat tamak atau rakus manusia
Manusia sangatlah mengenal yang namanya sifat tamak atau rakus, sifat
tamak atau rakus itu adalah salah satu sifat yang dimiliki oleh orang yang selalu
kurang atas apa yang dimilikinya atau bisa disebut juga kurangnya rasa syukur.
Manusia selalu merasa tidak pernah cukup atas apa yang dicapainya, manusia
selalu mempunyai hasrat yang berkobar dalam dirinya untuk selalu menambah
harta dan kekayaan yang bisa membuat manusia itu sendiri untuk melakukan
tindakan yang dinamakan korupsi. Maka dari sinilah seseorang yang memiliki
sifat tersebut akan lebih dekat dengan yang namanya korupsi. Apa lagi bila orang
tersebut menjadi pemimpin dalam suatu lembaga maka orang tersebut akan terus
melakukan yang namanya korupsi. .
2. Moral yang kurang kuat
Seseorang haruslah memiliki kekonsistenan dalam dirinya, karena dengan
sifat seseorang yang kurang konsisten atau bisa dibilang moralnya kurang kuat
maka orang tersebut akan lebih mudah untuk melakukan yang namanya korupsi.
Tindakan tersebut bisa saja datang terhadap seseorang yang kurang konsisten
dalam dirinya, baik pengaruh itu berasal dari luar, dalam dirinya, atasan maupun
bawahan.
3. Gaya hidup yang konsumtif
Setiap orang akan memiliki suatu gaya hidup masing-masing, dan salah
satu diantaranya yaitu gaya hidup konsumtif. konsumtif disini sangatlah
berhubungan erat dengan yang namanya pendapatan setiap individu. Jika
pendapatan orang tersebut lebih kecil dari gaya hidup tersebut, maka tidak
menutup kemungkinan kalau orang tersebut juga akan melakukan tindakan
korupsi. Karena pendapatan tersebut tidak imbang dengan apa yang telah
dikonsumsinya.

Faktor eksternal disini merupakan suatu kebalikan dari faktor internal, jika di
faktor internal berasal dari dalam diri manusia maka beda halnya dengan faktor
eksternal.Faktor eksternal disini lebih condong terhadap pengaruh dari luar diri
seseorang. Dan adapun beberapa aspek yang terdapat dalam faktor internal tersebut.
1. Politik
Politik merupakan suatu faktor yang didalamnya sangat banyak
kecurangan mulai dari bawahan sampai atasan dalam setiap organisasi. Didalam
politik ini sangatlah banyak orang yang bermain-main tidak jujur didalamnya.
Orang-orang tersebut biasanya suka melakukan kompromi, dari situlah suatu
tindakan korupsi akan mudah muncul dan biasanya bersifat tertutup tanpa ada
orang yang tahu.
2. Ekonomi
Ekonomi sangatlah familiar ditelinga banyak orang, karena dari ekonomi
itulah seseorang mampu mencukupi segala kebutuhan hidupnya. Didalam
ekonomi setiap manusia akan mengenal yang namanya pendapatan dan
kebutuhan, karena apabila suatu pendapatan lebih rendah dari pada kebutuhan
maka orang tersebut akan melakukan segala cara yang didalamnya juga terdapat
suatu tindakan korupsi.
3. Hukum
Didalam suatu hukum juga bisa terjadi yang namanya korupsi, karena
didalam hukum tersebut banyak orang-orang yang tersusun secara struktural yang
mana mampu mendatangkan permainan-permainan curang. Suatu aturan yang
berada di dalam hukum tidak semuanya berjalan murni pasti ada manipulasi
didalamnya tanpa sepengetahuan orang banyak. Hukum disini akan secara mudah
dipermainkan oleh siapa saja yang berada didalamnya. Baik itu dilakukan oleh
pakar hukum ataupun ahli hukum yang lain maka tidak menutup kemungkinan
kalau di dalam korupsi bakal terjadi yang namanya korupsi.
4. Organisasi
Suatu organisasi sangatlah sensitif dengan yang namanya korupsi, karena
didalam suatu organisasi terdapat banyak orang yang terdiri dari ketua sampai
anggotanya. Hubungan antara atasan dan bawahan akan mengakibatkan suatu
kesepakatan yang besifat negatif yang mana bisa dengan tndakan korupsi. karena
di setiap organisasi sangat sulit menemukan seseorang yang jujur didalanya,
sekaligus orang itu jujur maka lama kelamaan orang tersebut akan terpengaruh
juga untuk melakukan tindak korupsi.

Sebagai seorang pemuda, pasti dalam menjalankan kehidupannya tidak


pernah terlepas dengan pergaulan. Yang dimaksud dengan pergaulan disini adalah
bentuk interaksi seseorang dengan lingkungan sekitarnya, baik secara nyata
ataupun maya. Dalam menjalin pergaulan ini hendaknya seorang pemuda
memiliki keteguhan, dimana keteguhan ini ditandai dengan sikap yang tidak
mudah mengikuti sikap dan perilaku orang lain, atau bahkan dengan semakin
berkembangnya bidang elektronik dapat memudahkan setiap orang untuk
mengakses pola hidup negara lain yang justru bertolak belakang dengan
kepribadian Bangsa Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan perubahan pola
pikir pemuda indonesia yang tidak begitu peduli dengan permasalahan yang telah
menimpa negaranya. Termasuk tidak mau ikut campur dengan gerakan anti
korupsi
Pemuda sebagai penerus bangsa mempunyai kewajiban untuk membenahi
masalah-masalah yang ada di Negara ini termasuk maslah korupsi yang telah
mengakar dan bisa dianggap sebagai budaya buruk yang dilestarikan. Meskipun
sebenarnya semua masyarakat menolak dan ingin melawan korupsi tetap saja
korupsi terus berkembang sampai saat ini. Dengan masalah yang ada diharapkan
pemuda Indonesia dapat mengerti dan berusaha bersama-sama dalam
memberantas seluruh korupsi yang ada. Tidak hanya korupsi besar yang diekspos
media tetapi juga korupsi-korupsi kecil yang ada dalam keseharian. Tetapi pada
kenyataannya, pemuda yang sebenarnya diharapkan untuk tampil di garis depan
dalam memerangi korupsi tidak menjadi teladan dan banyak yang masih
berperilaku negative dan tidak sedikit pula yang masih melakukan korupsi
meskipun hanya sesuatu yang kecil. Salah satunya dengan penyuapan.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya pegangan terhadap agama, dengan
longgarnya pegangan seseorang pada ajaran agama, maka hilanglah kekuatan
pengontrol yang ada didalam dirinya. Dengan demikian satu-satunya alat
pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalah masyarakat dengan hukum
dan peraturanya. Namun biasanya pengawasan masyarakat itu tidak sekuat
pengawasan dari dalam diri sendiri. Karena pengawasan masyarakat itu datang
dari luar, jika orang luar tidak tahu, atau tidak ada orang yang disangka akan
mengetahuinya, maka dengan senang hati orang itu akan berani melanggar
peraturan-peraturan dan hukum-hukum sosial itu. Dan apabila dalam masyarakat
itu banyak ornag yang melakukuan pelanggaran moral, dengan sendirinya orang
yang kurang iman tadi akan mudah pula meniru melakukan pelanggaran-
pelanggaran yang sama. Tetapi jika setiap orang teguh keyakinannya kepada
Tuhan serta menjalankan agama dengan sungguh-sungguh, tidak perlu lagi
adanya pengawasan yang ketat, karena setiap orang sudah dapat menjaga dirinya
sendiri, tidak mau melanggar hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan Tuhan.
Sebaliknya dengan semakin jauhnya masyarakat dari agama, semakin susah
memelihara moral orang dalam masyarakat itu, dan semakin kacaulah suasana,
karena semakin banyak pelanggaran-pelanggaran, hak, hukum dan nilai moral.
Penyuapan yang seharusnya dihindari dan dilawan oleh kaum
muda nyatanya juga dilakukan. Oleh karena itu, maka pantaskah
seseorang yang melarang sesuatu tetapi dirinya sendiri melakukannya
dijadikan teladan dan penggerak? Tentu saja tidak. Bahkan Allah
memberikan ancaman terhadap orang yang mengajak kebaikan dan
melarang kemungkaran tetapi perkataannya menyelisihi
perbuatannya. Dalam Q.S AL Baqarah ayat 44 di jelaskan bahwa :

Artinya: Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,


sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al
Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
Dari ayat diatas dapat diketahui, seharusnya antara perbuatan dan ucapan
harus sama, artinya jika seorang pemuda itu menjadi penggerak dalam gerakan
anti korupsi, maka dalam kehidupan sehari-hari harus menghindari segala
perbuatan yang bersifat korupsi. Terkadang sifat pemuda yang suka menyuap ini
juga di didukung oleh oknum-oknum pemerintah, misalnya saja dalam penyuapan
surat tilang, seorang pemuda yang terkena tilang, lebih memilih untuk membayar
mahal daripada harus melakukan sidang, dan yang paling mengsankan adalah
pihak polisi yang juga dengan senang hati menerima uang itu, tanpa
mempermasalahkan lagi sidang harus dilakukan oleh pemuda itu. Pemberantasan
korupsi di negeri ini memang sulit, jika pemberantasan itu tidak dimulai dari hal
yang paling kecil maka korupsi itu akan tetap ada.
Dan tidak akan efektif jika sebagai penggerak adalah seseorang yang
belum matang, yang masih mementingkan ego besarnya yang hanya akan
memberikan efek buruk dan tidak memberikan efek baik dan positif. Banyak dari
seorang pemuda yang masih memiliki sifat labil, artinya mereka tidak konsisten
dengan keputusan yang mereka ambil dan hanya mementingkan egonya sendiri.
Jika banyak pemuda yang bersikap demikian, maka dapat dipastikan dalam suatu
negara ini tidak akan mengalami kemajuan. Untuk menata kehidupannya sendiri
saja, seorang pemuda yang labil terkadang masih bingung dengan keputusan yang
akan diambil, apalagi harus menjadi penggerak gerakan anti korupsi, hal ini
sungguh tidak mungkin terjadi. Karena untuk menjadi suatu penggerak
diperlukan sebuah tekat untuk bisa meyakinkan semua orang bahwa korupsi
dalam negeri ini harus segera di berantas hingga habis.
Yang sangat disesalkan dengan pemuda Indonesia saat ini adalah,
banyaknya pemuda yang lebih tertarik dengan budaya dan kehidupan negara lain
sehingga tidak begitu peduli dengan keadaan dan permasalahan dalam negeri
sendiri. Hal ini didukung dengan tingkat ilmu pengetahuan teknologi di bidang
komunikasi yang memudahkan setiap orang untuk mengakses semua berita dari
luar negeri. Seharusnya seorang pemuda yang baik, dengan kemudahan akses itu
mencari contoh pemberantasan korupsi dari negara lain dan berupaya untuk
menerapkannya dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai