Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN KERTAS yakni proses pengolahan bubur kayu (pulp)

Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku menjadi kertas siap pakai. Kedua tahap tersebut
yang mengandung serat, baik dari kayu maupun non diuraikan sebagai berikut :
kayu. Pulp terdiri dari serat - serat yang berupa selulosa 1) Proses Pembuatan Pulp
dan hemiselulosa diperoleh melaui proses mekanis, Proses Mekanik
kimia, dan semikimia. Pada proses ini pulp dibuat dengan tidak
Bahan baku adalah bahan utama pembuatan memakai zat-zat kimia, cukup dengan mesin saja tanpa
kertas. Bahan baku kertas dari tanaman yang banyak pereaksi-pereaksi kimia. Pada proses ini, terjadi
mengandung serat seperti : jerami padi, bamboo, tebu, pemberian tekanan pada kayu sehingga menghasilkan
rumput-rumputan, manila, rosella, murbai, kapas, lena panas yang berfungsi untuk mengurangi gesekan
dan jenis tanaman-tanaman lainnya yang cukup banyak antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah
tersedia di alam. Batang-batang kayu pun digunakan dari lignin dengan sedikit kerusakan. Proses pembuatan
sebagai bahan baku. Hampir semua jenis kayu baik pulp secara mekanik sangat jarang digunakan.
kayu keras maupun lunak tanpa kecuali dapat dijadikan
bahan baku kertas. Karena kayu mempunyai Proses Kimia
kandungan selulosa cukup banyak (40-45 %) . Jenis Pembuatan pulp secara kimia biasanya
kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan kertas menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak
adalah: Kayu lunak (softwood) adalah kayu dari langsung. Lignin dilarutkan dari bagian lapisan
tumbuhan konifer contohnya pohon pinus. & Kayu keras sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu
(hardwood) adalah kayu dari tumbuhan yang diambil dan batang kayunya dibuat keping-keping kayu
menggugurkan daunnya setiap tahun. kemudian dihancurkan dalam tekanan pada temperatur
Bahan pembantu adalah bahan-bahan yang yang dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,
diperlukan utnuk memperlancar pembuatan kertas. Ada yaitu:
empat jenis bahan pembantu yang digunakan dalam Proses Sulfat (Proses Kraft)
pembuatan kertas yakni sebagai berikut : Cara pembuatan:
Air, diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Mula-mula kayu dipotong-potong dengan mesin
Bahan pemutih, diperlukan untuk membuat pemotong hingga ukuran kurang lebih 5 cm, potong-
kertas menjadi putih bersih sebab bahan baku potongan ini kemudian diayak. Kayu yang halus
kertas tidak berwarna. Bahan pemutih dimasukkan kedalam tempat penampung yang
tersebut yaitu : kemudian akan digester (dimasak). Setelah
Hidrogen Peroksid potongan-potongan kayu tersebut di masukkan ke
Natrium Peroksid dalam digester, kemudian dimasukkan pula natrium
Natrium Bisufat sulfida dan NaOH, kemudian dipanaskan dengan uap
Kalium Bisulfat dan di aduk dengan suatu alat pengaduk yang
Bahan penghancur kayu, diperlukan untuk terdapat dalam digester tersebut. Pulp yang telah
menghancurkan kayu tidak dengan cara jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki
mekanis tetapi bahan reaksi kimia. Bahan pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor
penghancur tersebut adalah : yang dihasilkan dimasukkan ke dalam tanki
Asam : Asam sulfat penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah
Alkali : Sodium Hidroksid dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum
filter, kemudian hasilnya diputihkan dengan kalsium
Bahan pewarna, diperlukan apabila hendak
hipoklorit. Selanjutnya diinetralkan dengan CaO atau
membuat kertas-kertas berwarna.
NaOH, dicuci dan dikeringkan. Hasilnya terbentuklah
Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang
pulp kering.
diperlukan dalam proses pembuata kertas agar
Proses Soda
memperoleh hasil yang baik tanpa bahan pelengkap
kertas yang dihasilkan banyak mengandung cacat dan Proses ini lebih sederhana dari pada proses sulfat
tidak sempurna.Ada dua macam bahan pelengkap yang karena hanya memakai NaOH. Kayu yang digunakan
dipergunakan di dalam industri kertas. Bahan-bahan bisa dari berbagai macam jenis kayu. Waktu
tersebut adalah : memasak 2-3 jam dengan memakai uap. Pulp yang
sudah jadi dikeluarkan dari digester melalui lubang
Bahan pengisi, bahan untuk menutup lubang-
dibawah digester. Liquor yang dihasilkan
lubnag halus pada permukaan kertas. Bahan-
dimasukkan kedalam tanki penampung untuk
bahan tersebut yakni :
direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring dengan
Kaolin
saringan rotary drum filter, kemudian hasilnya
Tanah Diatomea diputihkan dengan kalsium hipoklorit. Selanjutnya
Gips dinetralkan dengan NaOH, dicuci dan dikeringkan.
Kapur Magnesit Hasilnya terbentuklah pulp kering.
Bahan perekat, bahan untuk mengikat serat Proses Sulfit
atau selulosa kayu agar lebih kuat dan kokoh Mula-mula sulfur dicairkan dalam tanki pencair atau
diantaranya : pelebur, kemudian dipanaskan dalam pemanas yang
Perekat arpus berputar sambil dialiri udara untuk mengoksidasi.
Perekat hewani Dalam pemanasan ini sulfur diuapkan dan
Perekat tepung kanji selanjutnya dimasukkan dalam ruang pembakaran
dengan dialiri udara. Pengaliran udara ini dikontrol
Proses Pembuatan Kertas agar SO3 tidak terbentuk. SO2 yang terbentuk
Proses pembuatan kertas melalui dua tahap didinginkan dengan cepat dalam suatu pipa yang
pengolahan. Tahap pertama yaitu pengolahan barang melingkar-lingkar yang dikelilingi air. Proses
setengah jadi, yakni proses sejak dari selanjutnya adalah absorbsi gas oleh air dengan
penghancuran kayu hingga menjadi bubur kayu menambahkan senyawa kalsium dan magnesium
(pulp). Tahap kedua adalah pembuatan barang jadi karbonat.
1
Menara absorbsi dibuat minimal 2 buah. Penguliran Refining adalah proses penggilingan bubur serat
air dari atas ke bawah dengan spray berlawanan lebih lanjut untuk menghasilkan bubur serat yang lebih
dengan aliran SO2 yang dimasukkan ke menara halus. Setelah itu bubur serat tersebut diolah kembali
absorbsi. Liquor yang keluar dari menara berisi dengan cara dipotong dan digiling dengan
sejumlah SO2 yang bebas lalu dimasukkan dalam menggunakan 2 buah pisau pemotong yang berbentuk
reclain tank. Akhirnya liquor dimasukkan dalam disc plate.
digester sebagai larutan kalsium dan magnesium
bisulfit. Setelah pemanasan dalam digester selesai 4) Oksigen Delignification
dan sudah masak, pulp dikeluarkan dan masuk Penghilangan lignin (delignifikasi) menggunakan
dalam blowpit dengan diberi air jernih. Dari blowpit oksigen diperlukan untuk menghilangkan sisa lignin
ini pulp dimasukkan, diayak dan seterusnya disaring dari brownstock yang merupakan tahap prebleaching.
dengan rotary drum filter untuk dipadatkan dengan Dengan mengurangi lignin akan dihasilkan bubur kayu
jalan membuang airnya. Kemudian pulp dimasukkan yang lebih putih. Oksigen dan larutan putih
dalam tanki pemutih dan diputihkan dengan klorin ditambahkan ke dalam brownstock dalam reaktor
dengan penambahan cairan kapur sebagai pemanas. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan
penetralnya. Selesai pemutihan pulp dimasukkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen
dalam mesin chest dan dikeringkan. Selanjutnya delignification akan mengurangi jumlah klorin yang
dibuat roll-roll pulp. Reaksinya adalah sebagai dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching).
berikut :
S + O2 SO2 5) Bleaching
2SO2 + H2O + CaCO3 Ca (HSO3)2 Bleaching dilakukan dalam beberapa tahap
+ CO2 dengan tujuan menghilangkan lignin tanpa merusak
2SO2 + H2O + MgCO3 Mg selulosa. Dalam industri kertas terdapat beberapa
(HSO3)2 + CO2 tahap dalam proses pemutihan, yakni :
Proses Semikimia Tahap klorinasi, menggunakan Cl2 dalam
Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan media asam
yang maksimal yang setara dengan proses dari tingkat Extraksi Alkali, untuk melarutkan hasil
kekuatan dan kebersihan yang paling baik. Adapun degradasi lignin yang terbentuk pada tahap
tahap-tahap yang dilakukan dalam proses ini adalah: sebelumnya dengan larutan NaOH.
Menggunakan larutan kimia untuk Klorin dioksida, mereaksikan ClO 2 dengan
menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan pulp pada kondisi asam.
kimia yang biasa digunakan adalah NaOH, Oksigen, digunakan pada tekanan tinggi dan
Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian suasana basa.
besar hemiselulosa harus sudah tercerna. Hipoklorit, mereaksikan NaClO dalam media
Menghancurkan bahan secara mekanik, Salah basa.
satu proses terkenal pembuatan pulp secara Peroksida, reaksi dengan hidrogen peroksida
semikimia adalah proses Neutral Sulfite (H2O2) dalam kondisi basa.
Semichemical (NSCC). Proses pencernaan Ozon, menggunakan ozon (O3) dalam kondisi
kayu merupakan proses yang memiliki arti
asam.
yang sangat penting. Proses ini diatur
Xylanase, Biobleaching dengan enzim murni
sedemikian rupa dengan kondisi terbaik mulai
dari temperature, tekanan, dan larutan kimia. mikroba dalam kondisi netral.
Proses pulping ditambahkan pula bahan tambahan,
antara lain : 6) Mixing
Mixing adalah pencampuran bahan atau bubur
Dyestuff berfugsi sebagai bahan kertas, zat ini
serat dan aditif. Bahan penunjang bubur kertas yaitu,
dapat juga dicampurkan pada proses
cationic starch. Penambahan aditif untuk mengikat ion
pembentukan kertas paper machine.
ion kertas agar jaringan kertasnya kuat.
Fluorescent Agent disebut juga Optical
Brigthening Agent (OBH) yang dapat 7) Blending
memberikan efek pemutihan. Blending adalah proses pengadukan campuran
2) Cleaning bubur serat yang akan dikirim ke proses pembentukan
Cleaning adalah proses pembersihan/pencucian kertas. Pada bagian ini kekentalan bubur serat dikontrol
bubur serat yang telah dihancurkan dalam pulper. oleh alat yang dinamakan CRC (Consistence Recording
Pencucian pulp dilakukan mengikuti masing-masing Controller).
proses untuk menghilangkan materi yang tidak
diinginkan dalam pulp. Hasil samping berupa black 8) Paper Making
liquor, debu, lignin, dan pemutih dihilangkan setelah Pulp yang sudah diputihkan kemudian dibawa ke
tiap tahapan proses selesai. Alat alat yang digunakan mesin pembuat kertas dimana akan dibentuk lembaran
dalam proses cleaning adalah : pulp pada screen. Air dihilangkan dari lembaran dengan
Magnetic Separator kombinasi vakum, panas, dan tekanan yang diberikan
Berfungsi untuk memisahkan kotoran yang di bagian penggulung (roller). Kertas jadi dapat dibuat
mengandung logam seperti kawat pengikat dengan berbagai jenis berat dan digulung menjadi
pulp, seng serta partikel - partikel lainnya gulungan besar untuk diproses lebih lanjut.
yang bersifat magnet.
HCC (High Consistency Cleaner) 9) Pembuatan Barang Jadi
Berfungsi untuk memisahkan kotoran yang Pada proses pembuatan ini, bubur kayu yang telah
ukurannya hampir sama dengan serat bersih kemudian dimasukkan ke dalam alat yang
berdasarkan berat jenisnya. disebut hollader yang telah diisi dengan bahan
pelengkap dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur
3) Refining
2
sampai homogen, serat-serat selulosa saling berkaitan, Recycled Paperboard
pori-pori erat penuh tertutup bahan pengisi dan seluruh Jenis kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang
susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini luas mulai dari kertas medium untuk "corrugated
adonan telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran box", folding boxboard atau clay coated news back.
kertas. Kemudian adonan basah dialirkan ke mesin MG Kraft specialties
fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga Di pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho,
(fine mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar
tidak putus karena terus berputar. Diatas saringan ini (base paper) untuk "wax paper", kertas bungkus,
adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran tanpa "carbonizing", dan kraft specialties.
putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan Tissue
terdapat rol penggilas (dandy roll) yang berfungs Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp
sebagai pemeras air. Lembaran yang telah dilewati kimia yang di-bleach dengan tambahan bisa 50 atau
dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas tisu digunakan
Keluar dari mesin fourdriner, kemudian lembaran kertas untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel",
basah (web) masuk kedalam mesin press. Prinsip kerja "bathroom", "napkins" dll.
mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu
tetapi lebih banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih BIOGAS
menekan air sebanyak-banyaknya keluar dari kertas. Biogas adalah gas mudah terbakar (flammable)
Press part berfungsi untuk membuang air dari web yang dihasilkan oleh proses fermentasi bahan-
sehingga kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob
masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara)
part ini adalah kertas masuk diantara dua roll yang
berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga Biogas berasal dari fermentasi bahan-bahan
air keluar dari web. Bagian ini dapat menghemat organik diantaranya :
energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah
dibuang 30 %). Dryer berfungsi untuk mengeringkan a. Limbah tanaman : tebu, rumput-rumputan,
web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya jagung, dan lain-lain;
digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan b. Limbah dan hasil produksi : minyak, gas,
kertas yang besar (paper roll). Paper roll ini yang penggiling padi, limbah sagu;
dipotong-potong sesuai ukuran dan dikirim ke c. Hasil samping industri : tembakau, limbah
konsumen. pengolahan buah-buahan dan sayuran,
Berikut ini adalah beberapa jenis kertas dedak, kain dari tekstil, ampas tebu dari
tersebut : industri gula dan tapioka, limbah cair
Uncoated Groundwood industri tahu;
Kertas yang tidak mempunyai lapisan coating d. Limbah Perairan : tumbuh-tumbuhan air,
pigmen dan diproduksi menggunakan pulp mekanis eceng gondok;
(mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi e. Limbah Peternakan : kotoran sapi, kotoran
tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis kerbau, kotoran kambing, kotoran unggas.
ini adalah kertas koran (newsprint). Pembentukan biogas meliputi tiga tahap proses yaitu :
Coated Groundwood a. Hidrolisis, pada tahap ini terjadi penguraian bahan-
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp bahan organik mudah larut dan pencernaan bahan
mekanis dengan sisanya menggunakan pulp kimia. organik kompleks menjadi sederhana;
Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena b. Pengasaman, pada tahap pengasaman komponen
banyak pulp mekanis. Kertas ini umumnya monomer yang terbentuk pada tahap hidrolisis
ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin akan menjadi bahan makanan bakteri asam.
cetak letterpress dan offset. Produk akhir dari perombakan gula-gula sederhana
Uncoated Woodfree ini yaitu asam asetat, propionat, format, laktat,
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondioksida,
lebih rendah dari 10% umumnya bisa mencapai 0% hidrogen dan amonia.
dan tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama c. Metanogenik, pada tahap ini terjadi proses
sekali. Kegunaan kertas ini termasuk "office papers" pembentukan gas metan. Bakteri pereduksi sulfat
(formulir, kertas fotokopi, kertas buku tulis, dan juga terdapat dalam proses ini, yaitu untuk
kertas amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas mereduksi sulfat dan komponen sulfur lainnya
cetak atau biasa disebut HVS untuk brosur, menjadi hidrogen sulfida.
selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila tebal.
Coated Woodfree Bakteri yang berperan dalam proses pencernaan
Kegunaan paling umum adalah untuk majalah, buku, anaerobik yaitu bakteri hidrolitik yang memecah bahan
cetak commercial dengan mutu yang tinggi dan organik menjadi gula dan asam amino, bakteri
Kraft Paper fementatif yang mengubah gula dan asam amino
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, menjadi asam organik, bakteri asidogenik merubah
mempunyai 4 kegunaan utama yakni sebagai kertas asam organik menjadi hidrogen, karbondioksida dan
bungkus (wrapping), kantong (bag/sack), asam asetat, dan bakteri metanogenik yang
karung(shipping sack) dan berbagai fungsi menghasilkan gas metan dari asam asetat, hidrogen,
"converting". dan karbondioksida. Bakteri metanogenik akan
untuk membuat box, dan kertas karton susu atau menghasilkan biogas yang bagus (kandungan gas
juice. metan tinggi) pada suhu 25 o-30oC. Di dalam digester
Unbleached Paperboard biogas terdapat dua jenis bakteri yang sangat berperan
Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang yaitu bakteri asidogenik dan bakteri metanogenik.
digunakan untuk membuat "corrugated containers" Kedua bakteri ini harus dipertahankan jumlahnya
(corrugated box yang biasanya berwarna coklat). seimbang. Bakteri-bakteri inilah yang merubah bahan

3
organik menjadi gas metan dan gas lainnya dalam 2)Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui
siklus hidupnya. lubang pemasukan. Pada pengisian pertama
kran gas yang ada diatas digester.
3)Melakukan penambahan starter (banyak dijual
dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar
dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5
karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2..
4)Membuang gas yang pertama dihasilkan pada
hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk
adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10
sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan
(CH4) dan CO2 mulai menurun..
5)Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat
digunakan untuk menyalakan api pada kompor
gas atau kebutuhan lainnya..
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
pemanfaatan biogas kotoran ternak
Terdapat sepuluh faktor yang dapat mempengaruhi
optimasi pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas
yaitu (Dede Sulaeman, 2009) :
a. Ketersediaan ternak
Jenis ternak mempengaruhi jumlah kotoran yang
dihasilkannya.
Bakteri yang terlibat dalam proses anaerobik b. Kepemilikan Ternak
membutuhkan beberapa elemen sesuai dengan Jumlah ternak yang dimiliki oleh peternak
kebutuhan organisme hidup seperti sumber makanan menjadi dasar pemilihan jenis dan kapasitas biogas
dan kondisi lingkungan yang optimum. Bakteri anaerob yang dapat digunakan.
mengkonsumsi karbon sekitar 30 kali lebih cepat c. Pola Pemeliharaan Ternak
dibanding nitrogen. Hubungan antara jumlah karbon Ketersediaan kotoran ternak perlu dijaga agar
dan nitrogen dinyatakan dengan rasio karbon/nitrogen biogas dapat berfungsi optimal. Kotoran ternak lebih
(C/N), rasio optimum untuk digester anaerobik berkisar mudah didapatkan bila ternak dipelihara dengan cara
20 - 30. Jika C/N terlalu tinggi, nitrogen akan dikonsumsi dikandangkan dibandingkan dengan cara
dengan cepat oleh bakteri metanogen untuk memenuhi digembalakan.
kebutuhan pertumbuhannya dan hanya sedikit yang d. Ketersediaan Lahan
bereaksi dengan karbon akibatnya gas yang dihasilnya Untuk membangun biogas diperlukan lahan
menjadi rendah. Sebaliknya jika C/N rendah, nitrogen disekitar kandang yang luasannya bergantung pada
akan dibebaskan dan berakumulasi dalam bentuk jenis dan kapasitas biogas
amonia (NH4) yang dapat meningkatkan pH. Jika pH e. Tenaga Kerja
lebih tinggi dari 8,5 akan menunjukkan pengaruh Untuk mengoperasikan biogas diperlukan
negatif pada populasi bakteri metanogen. Kotoran tenaga kerja yang berasal dari peternak/pengelola itu
ternak sapi mempunyai rasio C/N sekitar 24. Hijauan sendiri. Hal ini penting mengingat biogas dapat
seperti jerami atau serbuk gergaji mengandung berfungsi optimal bila pengisian kotoran ke dalam
persentase karbon yang jauh lebih tinggi, dan bahan reaktor dilakukan dengan baik serta dilakukan
dapat dicampur untuk mendapatkan rasio C/N yang perawatan peralatannya.
diinginkan. f. Manajemen Limbah/Kotoran
Manajemen limbah/kotoran terkait dengan
Beberapa keuntungan kenapa digester anaerobik lebih penentuan komposisi padat cair kotoran ternak yang
banyak digunakan antara lain : sesuai untuk menghasilkan biogas, frekuensi
1. Keuntungan pengolahan limbah pemasukan kotoran, dan pengangkutan atau pengaliran
proses pengolahan limbah yang alami , Membutuhkan kotoran ternak ke dalam raktor.
lahan yang lebih kecil , Memperkecil volume atau berat g. Kebutuhan Energi
limbah yang dibuang Memperkecil rembesan polutan Pengelolaan kotoran ternak melalui proses
2. Keuntungan energi reaktor an-aerobik akan menghasilkan gas yang dapat
Proses produksi energi bersiH, bahan bakar berkualitas digunakan sebagai energi. Dengan demikian,
tinggi dan dapat diperbaharui, Biogas dapat kebutuhan peternak akan energi dari sumber biogas
dipergunakan untuk berbagai penggunaan harus menjadi salah satu faktor yang utama. Hal ini
3. Keuntungan lingkungan . mengingat, bila energi lain berupa listrik, minyak tanah
a. Menurunkan emisi gas metan dan karbondioksida atau kayu
secara signifikan , Menghilangkan bau , Menghasilkan bakar mudah, murah dan tersedia dengan cukup di
kompos yang bersih dan pupuk yang kaya nutrisi , lingkungan peternak, maka energi yang bersumber dari
Memaksimalkan proses daur ulang biogas tidak menarik untuk dimanfaatkan. Bila energi
4. Keuntungan ekonomi dari sumber lain tersedia, peternak dapat diarahkan
Lebih ekonomis dibandingkan dengan proses untuk mengolah kotoran ternaknya menjadi kompos
lainnya ditinjau dari siklus ulang proses atau kompos cacing (kascing).
a. Kotoran ternak h. Jarak (kandang-reaktor biogas-rumah)
1. Cara Pembuatan Pemanfaatan energi ini dapat optimal bila jarak antara
1)Mencampur kotoran ternak dengan air sampai kandang ternak, reaktor biogas dan rumah peternak
terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 tidak telampau jauh dan masih memungkinkan
pada bak penampung sementara. dijangkau instalasi penyaluran biogas. Karena secara

4
umum pemanfaatan energi biogas dilakukan di rumah 4. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi
peternak baik untuk memasak dan keperluan lainnya. asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran
i. Pengelolaan Hasil Samping Biogas bahan bakar minyak/kayu bakar;
Pengelolaan hasil samping biogas ditujukan 5. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta
untuk memanfaatkannya menjadi pupuk cair atau menjadi investasi yang menguntungkan dalam
pupuk padat (kompos). jangka panjang.
j. Sarana Pendukung Manfaat Pembuatan Biogas Dari Kotoran Ternak
Sarana pendukung dalam pemanfaatan biogas Antara Lain :
terdiri dari saluran air/drainase, air dan peralatan kerja. 1. Gas yang dihasilkan dapat mengganti fuel seperti
Sarana ini dapat mempermudah operasional dan LPG atau natural gas. Pupuk sapi yang dihasilkan
perawatan instalasi biogas. Saluran air dapat digunakan dari satu sapi dalam satu tahun dapat dikonversi
untuk mengalirkan kotoran ternak dari kandang ke menjadi gas metana yang setara dengan lebih dari
reaktor biogas sehingga kotoran tidak perlu diangkut 200 liter gasoline;
secara manual. 2. Gas yang dihasilkan dapat digunakan untuk
b. Limbah tahu sumber energi menyalakan lampu, dimana 1 m3
Biogas sebenarnya adalah gas metana (CH4). biogas dapat digunakan untuk menyalakan lampu
Gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan 60 Watt selama 7 jam. Hal ini berarti bahwa 1 m 3
sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak biogas menghasilkan energi = 60 W x 7 jam = 420
berbentuk sebagai gas murni namun campuran gas lain Wh = 0,42 kWh;
yaitu metana sebesar 65%, karbondioksida 30%, 3. Limbah digetser biogas, baik yang padat maupun
hidrogen disulfida sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam cair dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. .
jumlah yang sangat kecil.
Proses pembuatan biogas dari limbah industri Tahu : 2.6 Kelebihan dan kekurangan Biogas
a. Siapkan bahan berupa limbah cair dari industri Selain beranfaat sebagai pengganti bahan
pembuatan tahu sebanyak 200 liter, dan masukan bakar, ada sejumlah kelebihan yang dapat diperoleh
dalam bak penampungan, tunggu hingga dingin dari biogas terhadap lingkungan, antara lain :
b. Masukan bahan tersebut ke dalam bak yang a. Masyarakat tak perlu menebang pohon untuk
menghubungkan dengan lubang digetser hingga dijadikan kayu bakar;
penuh. b. Proses memasak jadi lebih bersih, dan sehat karena
c. Diamkan selama 30-40 hari agar terbentuk gas tidak mengeluarkan asap.
yang diinginkan. c. Kandang hewan menjadi semakin bersih karena
d. Diamkan selama 30-40 hari, gas akan terbentuk, limbah kotoran kandang langsung dapat diolah;
untuk mendeteksi adanya gas, buka keran yang d. Sisa limbah yang dikeluarkan dari biodigester dapat
menghubungkan gas dengan kompor, lalu dijadikan pupuk sehingga tidak mencemari
nyalakan. Jika menyala berarti sudah terbentuk lingkungan;
biogas sehingga sudah dapat dimanfaatkan sesuai e. Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas rumah
kebutuhan kaca melalui pengurangan pemakaian bahan bakar
e. Supaya produk gas dapat digunakan setiap hari kayu dan bahan bakar minyak;
tambahkan 10 kg limbah setiap hari. f. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak
c. Eceng Gondok tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau
Biogas ini lebih hemat ketimbang elpiji karena komunitas;
pembuatannya tak memerlukan biaya. Api yang g. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi
dihasilkan dari biogas eceng gondok sama besarnya sebagai hasil sampingan;
dengan elpiji dan bisa digunakan untuk keperluan h. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste)
memasak. yang baik dan mengurangi pembuangan sampah ke
Proses Pembuatan : lingkungan (aliran air/sungai);
a. Larutkan potongan eceng gondok dalam air i. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi
(1:1) asap dan jumlah karbodioksida akibat pembakaran
b. Tambah feses sapi untuk mempercepat bahan bakar minyak/kayu bakar;
fermentasi j. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta
c. Digester dari penampung air volume 1 kubik menjadi investasi yang menguntungkan dalam
untuk menampung larutan enceng gondok agar jangka panjang.
menjadi Gas Adapun kekurangannya adalah :
d. Gas dari Digester ditampung di Penampung Gas a. Memerlukan dana tinggi untuk aplikasi dalam bentuk
Plastik instalasi biogas;
e. Gas dari Penampung Gas Plastik disalurkan b. Tenaga kerja tidak memiliki kemampuan memadai
melalui Regulator untuk mengontrol tekanan terutama dalam proses produksi;
gas c. Belum dikenal masyarakat;
f. Biogas Enceng Gondok siap dipakai. d. Tidak dapat dikemas dalam bentuk cair dalam
2.5 Manfaat Biogas tabung.
(komunitas). Beberapa keuntungan bagi rumah
tangga dan komunitas antara lain: BESI DAN BAJA
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak 1 Besi (Fe) merupakan salah satu logam yang
tanah, kayu, dsb) oleh rumah tangga atau mempunyai peranan yang sangat besar dalam
komunitas; kehidupan manusia, terlebih-lebih di zaman
2. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi modern seperti sekarang. Kelimpahannya juga
sebagai hasil sampingan; sangat besar, 50.000 ppm atau 5% dan merupakan
3. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) jenis logam terbanyak kedua di kulit bumi. Karena
yang baik dan mengurangi pembuangan sampah kelimpahannya yang sangat besar itulah maka besi
ke lingkungan (aliran air/sungai); banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari

5
dan industri konstruksi. Besi berada dalam bentuk adalah kalsium silikat (CaSiO3 ), yang menjadi ampas
senyawanya, terutama sebagai bijih besi, yang buangan kerak tanur tinggi.
mengandung Fe2O3 (hematite), Fe2O3.H2O (limonit), d. Udara
Fe3O4 (magnetic), FeCO3(siderite), dan FeS2 (pirit). Udara dipanaskan, ditiupkan dari bagian bawah tanur
2 Baja merupakan produk utama industri besi-baja. tinggi untuk membakar karbon menjadi gas CO2 yang
Baja tahan terhadap pengaruh lingkungan mudah selanjutnya bereaksi lagi dengan karbon membentuk
dibentuk dan ditempa, memiliki kekerasan yang baik, gas CO, yang nantinya akan mereduksi oksida besi.
mengandung 0.02%-1.5% karbon. Rata-rata untuk menghasilkan 1 ton besi, diperlukan
Berdasarkan kadar karbon dan unsur-unsur lain yang bahan baku 2 ton biji besi, 1 ton kokas, 0.3 ton kapur,
terdapat didalamnya, besi dapat dibedakan menjadi: dan 4 ton udara.
1. Besi Tuang, yaitu besi yang dihasilkan dari tanur
tinggi. Sifat besi tuang antara lain: 2. Proses pengolahan besi dari bijinya
a. Mengandung 3%-6% karbon serta sejumlah kecila. Pemanggangan
silicon, mangan , fosfor, dan belerang. Biji hematite ( Fe2O3), mula-mula dicuci dengan air
b. Sangat keras tetapi rapuh. sampai bersih dari tanah yang melekat. Setelah kering
c. Tidak dapat ditempa hematite tersebut lalu dipanggang. Sejumlah karbonat
d. Titik leleh rendah. atau sulfida ditambahkan yang hasil penguraiannya
Berdasarkan sifat ini, besi tuang mudah digunakan dapat bersenyawa dengan silika sebagai pengotor
pada alat-alat yang dibuat dengan cetakan, seperti kaki membentuk kerak.
mesin jahit, setrika, lumpang besi , dan sebagainya. b. Pencairan
Karena titik lelehnya rendah maka mudah dicairkan dan Biji besi hasil pemanggangan dicampurkan dengan batu
dituangkan ke dalam cetakan. kapur dan kokas dan dimasukan ke dalam tanur tinggi
2. Besi Baja Reaksi dalam Tanur Tinggi :
Sifat besi baja antara lain: a. Reaksi dengan gas pada suhu tinggi
a. mengandung 0.02%-1.5% karbon. Ketika udara panas yang telah bebas dari uap air dan
b. keras tetapi dapat ditempa sebelumnya dipanaskan pada suhu 5000-7000 C,
c. tahan korosi ditiupkan kedalam layer, gas tersebut akan bereaksi
3. Besi tempa dengan karbon membentuk gas karbondioksida.
Sifat besi tempa, antara lain: C + O2 CO2 H = -96.96 kkal
a. mengandung kurang dari 0.5% karbon. Reaksi berlangsung eksoterm, panas yang dibebaskan
b. kurang keras dan mudah ditempa. menyebabkan temperatur yang sangat tinggi
Jenis besi ini banyak digunakan sebagai bahan baku (>15000C), dibagian bawah tanur. Gas ini terdiri dari
untuk produk paku, kawat, besi beton, dan sebagainya. gas CO2 yang akan bereaksi dengan karbon dan
2.2 Baja direduksi menjadi gas karbon monoksida (CO).
Baja adalah besi yang mengandunbg 0.02%-1.5% CO2 + C 2CO H = -38.96 kkal
karbon. Sifat baja tergantung pada jumlah karbon yang b. Reaksi dengan gas pada suhu rendah
dikandungya. Ketika campuran yang terdiri dari hematite, batu kapur,
Berdasarkan kandungan karbon, jenis baja dan karbon dijatuhkan ke dalam tanur tinggi, reaksi
dibagi menjadi : pertama yang terjadi adalah ferro oksida direduksi
1. Baja lunak, yaitu baja yang mengandung kurang dari menjadi oksida magnetic (feroso feri oksida) oleh
0.2 % karbon. Disebut baja lunak karena mudah karbon monoksida pada temperatur 3000-5000 C.
dibentuk dan diregangkan. Baja ini bisa digunakan 3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 ; H = 8.80
untuk membuat kabel dan rantai. kkal
2. Baja medium, yaitu baja yang mengandung 0.2%- Pada daerah feroso ferioksida direduksi menjadi
0.6% karbon. Baja ini digunakan untuk membuat rel, ferioksida dan kemudian menjadi besi.
balok dan rangka. Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 ; H =
3. Baja karbon tinggi, yaitu baja yang mengandung 8.80 kkal
0.6%-1.5% karbon. Sifatnya keras, kaku, biasa FeO + CO Fe + CO2 ; H =
digunakan untuk alat-alat logam, per, alat pemotong -3.84 kkal
dan alat rumah tangga. Jika titik leleh besi lebih besar dari 10000C reaksi besi
PROSES PENGOLAHAN diperoleh dibagian spon. Hanya pada bagian atas
3.1 Besi penyerapan panas, pada temperature 10000-12000C
1. Bahan baku batu kapur terurai menjadi kapur (CaO) dan CO2.
Bahan baku yang digunakan dalam proses pengolahan CaCO3 CaO + CO2
besi pada tanur tinggi adalah: Kapur CaO bereaksi dengan silika membentuk cairan
a. Biji besi kalsium silikat yang disebut kerak.
Biji besi yang digunakan terutama dalam bentuk CaO + SiO2 CaSiO3
hematite, geotit, dan magnetic. Pada saat CaSiO3 memasuki dasar tanur, cairan
b. Kokas sebagai zat pereduksi. tersebut menutupi cairan besi dan senyawa silika
Kokas sebagai sumber karbon berkadar tinggi, dibuat menjadi kerak.
dari pemanasan batu bara didalam oven kedap udara. Cairan logam berkumpul di bagian atas tanur dengan
Hasil sampingan pembuatan kokas ini adalah gas bakar kerak di bagian atasnya.
yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar Ketika cairan terdapat di dalam tanur pada temperatur
untuk pemanasan oven dan pemanasan awal tanur 1300-15000 C, bijih besi yang kotor (mengandung
tinggi. Hasil samping lainnya adalah benzen, tar, pengotor seperti fosfat, silikat, sulfid dan sebaginya),
toluen, naftalen, dan ammonium sulfat. juga direduksi menjadi cairan besi yang biasanya
c. Batu kapur. mengandung sedikit sulfur, silikcon, fosfor, mangan dan
Batu kapur (CaCO3 ), digunakan sebagai bahan untuk 3-4% karbon dalam bentuk karbida seperti simentatit
mengikat silika pada reaksi dalam tanur tinggi. Hasilnya (Fe3C), sehingga besi yang diperoleh dapat mencapai
tingkat kemurnian 92-94 % , dan biasanya disebut cas

6
iron atau besi tuang atau kadang-kadang juga disebut akan diikat oleh oksida-oksida magnesium dan kalsium
pig iron. Besi cair yang dihasilkan tersebut (MgO dan CaO) sebagai hasil penguraian MgCO3 dan
dikeluarkan melalui bagin bawah tanur tinggi. Kerak CaCO3 yang sebelumnya dimasukan, menjadi kerak
yang kemudian dapat dipergunakan sebagai bahan yang mengapung diatas cairan besi. Selanjutnya besi
campuran seman, pembuatan batu bata, dan sebagai cair yang sudah mendekati murni dikeluarkan melalui
bahan kontruksi jalan. lubang pada converter. Dan kerak yang tertinggal
Reduksi didalam tanur tinggi bersifat reversible gas dalam converter dapat dibuang.
yang terdapat dalam tanur terdiri dari sejumlah besar
karbon monoksida yang tidak terbakar dan sejumlahb. Proses Open Hearth Furnace ( Proses terbuka)
kecil hydrogen, metana dan sebagainya. Dengan Tanur berupa piringan datar yang besar. Pada dasar
komposisi rata-rata 60% N2, 24% CO, 12%CO2 . Gas kolom telah ditempatkan oksida basa seperti CaO atau
panas keluar melalui bagian atas tanur . gas buangan MgO yang nantinya akan berguna sebagai zat pengikat.
ini bersama debu dialirkan ke penangkap debu, Ke dalam tanur tinggi dimasukan besi tuang, besi bekas
sehingga debu akan mengendap sedangkan gas dan batu kapur. Campuran gas pembakar dan udara
buangan yang panas akan mengalir ke pendingin yang panas dilewatkan di atas piringan yang berisi besi cair
berfungsi menurunkan suhu sehingga gas dapat ini. Sementara diaduk maka akan berlangsung reaksi
dilepaskan ke udara melalui cerobong asap. antara oksida-oksida pengotor dengan CaO dan MgO
3.2 Baja menjadi kerak. Kelebihan proses ini adalah kualitas baja
1. Proses pembuatannya yang dihasilkan mudah dikontrol kualitasnya secara
Untuk membuat baja , maka pig iron atau besi tuang terus menerus selama proses ini berlangsung lama (8-
yang dihasilkan dari tanur tinggi, harus dimurnikan 10 jam ) sedangkan Proses Bassemer berlangsung
terlebih dahulu untuk menurunkan kadar karbonnya cepat (15 menit).
(dari 5% diturunkan sampai di bawah 1.5 %), dan untuk
menghilangkan bahan/unsur lain yang mengotori besic. Proses BOP (Basic Oxigen process)
(belerang, fosfor, silikon dan sebagainya) dilakukan Pada proses ini, besi tuang dicampur dengan besi
pemurnian melalui berbagai metode, yaitu : rongsokan. Besi tuang meleleh di dalam besi tuang.
a. Proses Bassemer Kedalam tanur dimasukan oksigen murni melalui pipa.
Proses Bassemer dikembangkan di Inggris tahun 1856. Oksigen murni ini akan membakar zat pengotor
Sejumlah leburan besi tuang dari tanur tinggi didalam cairan besi tuang. Batu kapur yang
dimasukan ke dalam Converter Bassemer (yaitu tanur sebelumnya dimasukan kedalam tanur akan mengikat
untuk Proses Bassemer). zat pengotor ini menjadi kerak.
dalam metode ini, ke dalam Conventer Hingga saat ini metode BOP banyak digunakan karena
Bassemer ditambahkan senyawa lain seperti dolomite baja yang dihasilkan mutunya tinggi, prosesnya cepat
( MgCO3 dan CaCO3), untuk mengikat zat pengotor di (20-30 menit), pengontrolan kualitas mudah dilakukan,
dalam besi. Sambil diputar terus dibawah tanur, melalui serta mudah mencampurkan logam-logam lain untuk
lubang-lubang dibawah tanur dimasukan gas oksigen membuat baja aliasi. Terakhir ini dikembangkan proses
agar bereaksi dengan karbon, silikon, fosfor dan busur listrik untuk menghasilkan kualitas baja yang
belerang menjadi oksida-oksidanya. Oksida-oksida ini lebih baik lagI.

Anda mungkin juga menyukai