Modul 01 Pendahuluan PDF
Modul 01 Pendahuluan PDF
Modul 1
Definisi Perencanaan Tambang
1
Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT
b. Perancangan pushback
Merancang bentuk-bentuk penambangan (minable geometries) untuk
menambang habis cadangan bijih tersebut mulai dari titik masuk awal hingga
ke batas akhir dari pit. Perancangan pushback atau tahap-tahap
penambangan ini membagi ultimate pit menjadi unit-unit perencanaan yang
lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah
Perencanaan Tambang: Definisi Perencanaan Tambang
2
Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT
c. Penjadwalan produksi
Menambang bijih dan lapisan penutupnya (waste) di atas kertas, jenjang
demi jenjang mengikuti urutan pushback, dengan menggunakan tabulasi
tonase dan kadar untuk tiap pushback yang diperoleh dari tahap (b).
Pengaruh dari berbagai kadar batas (cut off grade) dan berbagai tingkat
produksi bijih dan waste dievaluasi dengan menggunakan kriteria nilai waktu
dari uang, misalnya net present value. Hasil evaluasi akan dipakai untuk
menentukan sasaran jadwal produksi yang akan memberikan tingkat produksi
dan strategi kadar batas yang terbaik.
e. Pemilihan alat
Profil jalan angkut dapat dibuat berdasarkan peta-peta rencana
penambangan dan penimbunan lapisan penutup dari tahap (d), untuk setiap
periode waktu. Dengan mengukur profil jalan angkut ini, dapat dihitung
kebutuhan armada alat angkut dan alat muat untuk setiap periode (setiap
Perencanaan Tambang: Definisi Perencanaan Tambang
tahun). Dapat dihitung pula jumlah alat bor untuk peledakan serta alat-alat
bantu lainnya (dozer, grader, dan lain-lain).
3
Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT
Menurut Lee (1984) dan Taylor (1977), perencanaan dapat dibagi menjadi
beberapa tahapan, yaitu:
a. Studi Konseptual
Studi pada tahap pekerjaan awal merepresentasikan suatu transformasi dari
suatu ide proyek ke dalam usulan investasi yang luas dengan menggunakan
metode-metode perbandingan dari definisi, ruang lingkup, dan teknik-teknik
estimasi biaya untuk mengidentifikasikan suatu kesempatan investasi yang
potensial. Biaya modal dan biaya operasi biasanya diestimasi dengan
perkiraan nisbah yang menggunakan data historis.
Studi konseptual menekankan pada aspek investasi yang utama dari usulan
penambangan yang memungkinkan. Persiapan studi ini pada umumnya
adalah pekerjaan dari satu atau dua insinyur. Hasil dari studi ini dilaporkan
sebagai evaluasi awal, yang diwujudkan dalam bentuk suatu dokumen intern
dan tidak disebarluaskan di luar perusahaan yang bersangkutan.
Studi konseptual sering juga disebut order of magnitudes studies atau scoping
studies, umumnya berdasarkan data sementara/tak lengkap, yang
keabsahannya masih diragukan.
Di samping meninjau kemungkinan diteruskannya proyek ini, tujuan lain studi
konseptual adalah menentukan topik yang harus dievaluasi secara
mendalam pada studi yang lebih rinci di masa yang akan datang.
Perencanaan Tambang: Definisi Perencanaan Tambang
4
Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT
Pra studi kelayakan harus dipandang sebagai suatu tahap menengah antara
studi konseptual yang tidak mahal dan suatu studi kelayakan yang relatif
mahal. Studi ini dilakukan oleh suatu tim yang terdiri atas dua atau tiga orang.
Orang-orang tersebut mempunyai akses ke konsultan dalam berbagai
bidang, selain dapat berupa usaha dari multi group.
Beberapa pekerjaan paling tidak telah dilakukan untuk semua aspek penting
dari proyek seperti pengujian metalurgi bijih, geoteknik, lingkungan, dan
sebagainya. Data yang digunakan lebih lengkap dan kualitasnya lebih baik.
Bagi perusahaan tambang besar, studi pra kelayakan ini cenderung masih
dianggap sebagai dokumen intern. Perusahaan yang lebih kecil sering
menggunakan dokumen ini untuk mencari dana di pasar modal untuk
membiayai studi-studi selanjutnya.
c. Studi Kelayakan
Studi kelayakan sering pula disebut sebagai bankable feasibility study. Hasil
studi merupakan suatu bankable document yang hampir selalu ditujukan
untuk mencari modal untuk membiayai proyek tersebut. Karena itu, dokumen
yang dihasilkan ini biasanya disebarluaskan pula di luar perusahaan.
Semua aspek utama harus dibahas dalam tahap ini. Hampir semua aspek
tambahan harus dibahas pula.
5
Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT
ongkos pengeboran eksplorasi, uji metalurgi, lingkungan dan studi hukum, atau
studi pendukung lainnya. Besarnya biaya perencanaan yaitu:
Akurasi dari prakiraan modal dan estimasi dari biaya operasi meningkat ketika
proyek meningkat dari studi konseptual ke pra kelayakan dan tahap studi
kelayakan. Besarnya rentang akurasi yang dapat diterima adalah:
a. Faktor kesalahan dari studi konseptual = +30% dari total biaya modal proyek
b. Faktor kesalahan dari pra studi kelayakan = +20% dari total biaya modal
proyek
c. Faktor kesalahan dari studi kelayakan = +10% dari total biaya modal proyek
Pustaka
Arif, I., Adisoma, GS., 2001, Buku Ajar Perencanaan Tambang, Bandung, 2001.
Hustrulid W., and Kuchta, M., 2004, Open Pit Mine Planning and Design, Volume 1
Fundamentals, A.A. Balkema Publishers, New York.
6
Rini Novrianti Sutardjo Tui, ST, MBA, MT
Tugas 1