Jurnal Nasional Biasa 2
Jurnal Nasional Biasa 2
44
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
45
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
diajarkan. Hal ini terbukti dari hasil belajar dan penyesuaian kelas XI IPS SMA N 1 Padamara
ketuntasan belajar siswa yang masih rendah. tahun pelajaran 2012/2013 dan tahun pelajaran
Data ketuntasan belajar siswa pada ulangan 2013/2014 adalah sebagai berikut:
harian mata pelajaran ekonomi materi jurnal
46
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
ceramah tersebut tidak memberikan kesan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan
mendalam pada siswa, karena guru berperan karakteristik materi yang diajarkan.
dominan dalam proses belajar sehingga siswa Karakteristik materi jurnal penyesuaian
kurang aktif dalam pembelajaran. Kegiatan menurut Reeve dkk (2011:112) yaitu 1) Dalam
pembelajaran yang monoton tersebut membuat akuntansi berbasis akrual, pendapatan dicatat
siswa merasa bosan sehingga konsentrasinya dalam laporan laba rugi pada periode saat
terpecah dengan hal lain, akibatnya siswa pendapatan tersebut dihasilkan. Konsep
kurang memahami materi yang diajarkan dan akuntansi yang mendukung pencatatan
hasil belajar yang dicapai siswa rendah. pendapatan dilaporkan ketika jasa atau barang
Hasil belajar menurut Munadi (2013:24) telah diberikan kepada pelanggan disebut
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal konsep pengakuan pendapatan. 2) Beban
dan eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor dilaporkan pada periode yang sama dengan
fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis pendapatan yang terkait dengan beban tersebut.
berupa kesehatan yang prima, tidak dalam Konsep akuntansi yang mendukung pencatatan
keadaan lelah, tidak cacat jasmani, kondisi pendapatan dan beban yang terkait dengan
syaraf pengontrol kesadaran dan kondisi pendapatan pada periode yang sama disebut
pancaindera. Faktor psikologis berupa konsep pemadanan. 3) Pada akuntansi berbasis
intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motiv akrual beberapa akun dalam buku besar
dan motifasi, serta kognitif dan daya nalar. memerlukan pemutakhiran sehingga pada akhir
Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor periode saldo yang dilaporkan sesuai dengan
lingkungan dan faktor instrumental. Suasana keadaan yang sebenarnya.
lingkungan yang menarik akan mendukung Berkaitan dengan uraian di atas, maka
kegiatan belajar siswa untuk lebih aktif dan salah satu metode pembelajaran yang sesuai
kreatif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan dengan karakteristik jurnal penyesuaian dan
penggunaan metode dan media pembelajaran dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil
yang bervariasi. Penggunaan metode dan media belajar adalah metode Problem Posing. Metode
pembelajaran yang bervariasi diharapkan dapat problem posing merupakan salah satu
menumbuhkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran inovatif untuk membangun
kegiatan pembelajaran. struktur kognitif siswa serta dapat memotivasi
Penerapan metode ceramah dalam siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Problem
pembelajaran ekonomi, khususnya pada materi Posing adalah suatu metode pembelajaran yang
jurnal penyesuaian dinilai kurang sesuai, karena mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal
materi tersebut membutuhkan ketelitian dan sendiri melalui belajar membuat soal secara
pemahaman siswa secara mendalam. Untuk mandiri atau perumusan masalah oleh siswa dan
memberikan pemahaman konsep dan disertai jawaban dari permasalahan tersebut
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi (Hariyanti dkk, 2013). Kelebihan dari metode
jurnal penyesuaian perlu dikembangkan problem posing yaitu mendorong siswa untuk
pembelajaran yang tidak hanya mentransfer belajar mandiri dan mempertinggi kemampuan
pengetahuan kepada siswa tetapi juga siswa dalam pemecahan masalah. Dalam
membentuk siswa untuk mencerna dan metode problem posing siswa diberi kesempatan
membentuk pengetahuan mereka sendiri untuk secara terbuka dan secara luas untuk
memecahkan masalah-masalah yang mengembangkan kreativitas dengan cara
dihadapinya. Kadir (2011) menyimpulkan menyusun soal sendiri dan cara penyelesaian
perlunya metode pendekatan yang sesuai untuk sendiri. Kegiatan pembentukan soal yang
mengubah dari situasi guru mengajar pada dilakukan siswa otomatis akan mendorong
situasi siswa belajar, dari alam berpikir guru ke siswa untuk menguasai materi karena soal yang
alam berpikir siswa. Selain itu pemilihan dibuatnya harus bisa diselesaikan sendiri
47
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
48
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
49
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
sebelum diberi perlakuan dengan metode pembelajaran problem posing berbantuan media
prezi pada kelas eksperimen dan metode dilakukan pada sampel dengan subyek yang
ceramah pada kelas kontrol berdistribusi normal sama yaitu kelas eksperimen sebelum dan
atau tidak. Taraf signifikansi yang digunakan sesudah perlakuan. Jika signifikansi kurang dari
sebesar 0,05 sehingga data dinyatakan 0,05 maka metode problem posing berbantuan
berdistribusi normal jika taraf signifikansi lebih media prezi dapat meningkatkan hasil belajar
dari 0,05. Uji homogenitas dilakukan dengan uji materi jurnal penyesuaian. Uji independent sample
Levenes Test dengan alat bantuan program SPSS t-test digunakan untuk menentukan keefektifan
21 untuk mengetahui apakah sampel penelitian pembelajaran. Uji ini dilakukan pada kedua
mempunyai varian yang sama atau tidak sampel yang berbeda yaitu kelas eksperimen dan
sebelum mendapatkan perlakuan metode kelas kontrol. Jika signifikansi kurang dari 0,05
problem posing berbantuan media prezi pada kelas maka metode problem posing berbantuan media
eksperimen dan metode ceramah pada kelas prezi lebih efektif dibandingkan metode ceramah
kontrol.Apabila signifikansinya lebih besar dari pada pembelajaran materi jurnal penyesuaian.
0,05 maka data mempunyai varian yang sama
atau homogen. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis data hasil belajar siswa setelah
perlakuan (posttest) dilakukan dengan uji Hasil penelitian merupakan hasil studi
normalitas uji homogenitas, uji hipotesis 1 lapangan guna memperoleh data melalui teknik
menggunakan uji paired sample t-test dan uji tes dan observasi pada pembelajaran kelas
hipotesis 2 menggunakan uji independent sample t- eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian
test. Uji normalitas dan uji homogenitas ini sama eksperimen ini dilakukan untuk menguji
dengan uji normalitas dan uji homogenitas yang efektivitas metode problem posing berbantuan
dilakukan sebelumnya, hanya saja data yang media prezi dalam meningkatkan hasil belajar
digunakan berbeda yaitu menggunakan data materi jurnal penyesuaian siswa kelas XI IPS
hasil belajar siswa setelah perlakuan (posttest). SMA N 1 Padamara tahun pelajaran
Uji paired sample t-test digunakan untuk 2014/2015. Deskripsi hasil belajar siswa
mengetahui adanya peningkatan hasil belajar sebelum perlakuan pada kelas eksperimen dan
atau tidak dengan membandingkan rata-rata dari kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
dua variabel dalam satu kelompok. Uji ini
50
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
siswa memiliki kemampuan awal rata- Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelas
rata 41,03 dengan nilai tertinggi 54,54 dan nilai tersebut memiliki kemampuan rata-rata yang
terendah 21,21. Tidak ada siswa yang tuntas tidak jauh berbeda.
diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) Deskripsi hasil belajar siswa setelah
sebelum perlakuan (pre-test), sedangkan siswa perlakuan (posttest) pada kelas eksperimen dan
yang tidak tuntas ada 24, secara klasikal 0% kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut
siswa tuntas dan 100% siswa tidak tuntas.
:
Berdasarkan data penelitian pada tabel 3, 90,90 dan nilai terendah 60,60. Siswa yang
setelah adanya perlakuan siswa kelas tuntas diatas KKM (Kriteria Ketuntasan
eksperimen mencapai rata-rata 81,93 dengan Minimal) setelah perlakuan (post-test) ada 18
nilai tertinggi 93,93 dan nilai terendah 69,69. siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 6
Siswa yang tuntas diatas KKM (Kriteria siswa, secara klasikal 75% siswa tuntas dan 25%
Ketuntasan Minimal) setelah perlakuan (post-test) siswa tidak tuntas. Sehingga dapat dikatakan
ada 20 siswa, sedangkan siswa yang tidak tuntas bahwa kelas eksperimen memiliki nilai lebih
ada 4 siswa, secara klasikal 83,33% siswa tuntas tinggi dibandingkan kelas kontrol setelah
dan 16,67% siswa tidak tuntas. Hasil post-test mendapatkan perlakuan. Sedangkan untuk
kelas kontrol dari 24 siswa rata-rata nilai yang peningkatan hasil belajar kelas eksperimen dan
diperoleh adalah 76,88% dengan nilai tertinggi kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Peningkatan rata-rata nilai pre-test dan Hasil uji normalitas data pretest
post-test untuk kelas eksperimen adalah 41,03 menggunakan one sample kolmogorov-
dan kelas kontrol adalah 35,58. Efek dari adanya smirnovdiperoleh nilai signifikansi untuk kelas
treatment pembelajaran dengan metode problem eksperimen (XI IPS 3) sebesar 0,871 dan kelas
posing berbantuan media prezi yaitu 5,45. kontrol (XI IPS 4) sebesar 0,502. Nilai
signifikansi kedua kelas tersebut lebih besar dari
51
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data test diperoleh nilai signifikansi 0,466 lebih besar
nilai pretest berdistribusi normal. Hasil uji dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
homogenitas data pretest menggunakan levenes
datapre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol Uji hipotesis bertujuan untuk
mempunyai varians yang sama atau homogen. membandingkan rata-rata dari dua variabel
Hasil uji normalitas data posttest dalam satu grup data. Uji ini dilakukan terhadap
menggunakan one sample kolmogorov-smirnov kelas eksperimen dengan membandingkan nilai
diperoleh nilai signifikansi untuk kelas pre-test dan post-test. Hipotesis yang diajukan
eksperimen sebesar 0,647 dan kelas kontrol yaitu metode problem posing berbantuan media
sebesar 0,168. Nilai signifikansi kedua kelas prezi dapat meningkatkan hasil belajar materi
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan jurnal penyesuaian siswa kelas XI IPS SMA N 1
bahwa data nilai post-test berdistribusi normal Padamara tahun pelajaran 2014/2015. Uji
dan dapat diuji menggunakan statistik hipotesis ini menggunakan uji paired sample t-test
parametrik. Hasil uji homogenitas data posttest dengan program SPSS v21 dengan kriteria
menggunakan levenes test diperoleh nilai diterima jika sig 2-tailed kurang dari 0,05 dan
signifikansi 0,380 lebih besar dari 0,05 sehingga ditolak jika lebih dari 0,05. Hasil uji paired sample
dapat disimpulkan bahwa data post-test kelas t-test dapat dilihat pada tabel berikut:
eksperimen dan kelas kontrol mempunyai
varians yang sama atau homogen.
Hasil uji paired sample t-test diperoleh nilai sample t-test dengan program IBM SPSS v21
sig 2-tailed sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai dengan kriteria diterima jika sig 2-tailed lebih
signifikansi 0,05 maka diterima. Jadi dapat kecil dari 0,05. Hipotesis yang diajukan yaitu
dikatakan bahwa metode problem posing penerapan metode problem posing berbantuan
berbantuan media prezi dapat meningkatkan media prezi lebih efektif dibandingkan dengan
hasil belajar materi jurnal penyesuaian siswa metode ceramah dalam meningkatkan hasil
kelas XI IPS SMA N 1 Padamara tahun belajar pada pembelajaran materi jurnal
pelajaran 2014/2015. penyesuaian siswa kelas XI IPS SMA N 1
Kemudian untuk menguji ada tidaknya Padamara tahun pelajaran 2014/2015. Hasil uji
perbedaan dua rata-rata antara kelas eksperimen independent sample t-test dapat dilihat pada tabel
dan kelas kontrol digunakan uji independent sebagai berikut:
52
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
53
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
pengalaman yang dimiliki. Pembelajaran Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Padamara Tahun
dengan metode problem posing dibantu dengan Pelajaran 2014/2015.
menggunakan media prezi. Media pembelajaran Hipotesis yang kedua berbunyi metode
prezi membantu siswa dalam memahami materi problem posing berbantuan media prezi lebih
dan membuat siswa tertarik untuk belajar yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar dibandingkan metode ceramah pada
siswa. pembelajaran materi jurnal penyesuaian siswa
Pembelajaran menggunakan metode kelas XI IPS SMA N 1 Padamara tahun
problem posing berbantuan media prezi pelajaran 2014/2015. Uji hipotesis 2 pada
merupakan hal yang baru dalam pembelajaran penelitian ini menggunakan data post-test kelas
akuntansi di kelas XI IPS SMA N 1 Padamara eksperimen dan kelas kontrol kemudian diuji
Kabupaten Purbalingga. Siswa diajak untuk menggunakan independent sample t-test. Hasil
lebih berperan aktif dalam kegiatan pengujian menunjukkan nilai sig 2-tailed 0,024
pembelajaran. Meskipun pada awalnya siswa lebih kecil dari 0,05 yang artinya Ha diterima.
mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal Perbedaan hasil belajar yang signifikan
latihan dan membuat soal sendiri beserta menunjukkan bahwa nilai rata-rata post-test kelas
jawabannya, tetapi seiring berjalannya waktu eksperimen sebesar 81,93 lebih tinggi dari kelas
siswa mulai mengalami ketertarikan dan kontrol yang memperoleh nilai rata-rata 76,88.
kemudahan dalam belajar karena siswa belajar Keefektifan metode problem posing berbantuan
memahami materi sesuai dengan teknik media prezi ditunjukkan dengan selisih nilai
belajarnya masing-masing. Selain itu, guru turut rata-rata pre-test dan post-test pada kelas
berperan sebagai fasilitator yang baik, eksperimen sebesar 41,03, sedangkan selisih
membimbing siswa untuk menemukan solusi nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas kontrol
dari permasalahan yang ada. sebesar 35,58. Selisih peningkatan hasil belajar
Penelitian ini didukung oleh penelitian kelas eksperimen dengan kelas kontrol lebih
terdahulu diantaranya adalah penelitian yang besar kelas eksperimen, maka efektivitas
dilakukan oleh Mahmud (2008) yang penerapan metode problem posing berbantuan
menunjukkan bahwa problem posing terbukti media prezi adalah 5,45. Efektivitas juga dilihat
efektif dalam meningkatkan hasil belajar dimana dari tingkat ketuntasan 83,33% untuk kelas
pada kelas kontrol terdapat 40% siswa yang eksperimen dan 75% untuk kelas kontrol.
tuntas, sedangkan pada kelas eksperimen Pembelajaran di kelas eksperimen
ketuntasannya dapat mencapai 85%. Kemudian menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi
penelitian Astra (2012) menunjukkan bahwa dibandingkan kelas kontrol karena perbedaan
penggunaan metode problem posing dapat dalam penggunaan metode dan media
meningkatkan hasil belajar lebih tinggi pembelajaran. Peneliti telah melakukan semua
dibandingkan hasil belajar siswa yang tidak aktivitas sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
menggunakan model problem posing. Dimulai dari aktivitas pada kegiatan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian pendahuluan yang meliputi masuk kelas tepat
data maka dapat dikatakan bahwa metode waktu, membuka pelajaran dengan
problem posing berbantuan media prezi dapat mengucapkan salam, menanyakan kesiapan
meningkatkan hasil belajar materi jurnal mengikuti pelajaran, menyampaikan materi,
penyesuaian siswa kelas XI IPS SMA N 1 tujuan dan metode pembelajaran yang
Padamara tahun pelajaran 2014/2015. digunakan, serta memotivasi siswa. Dalam
kegiatan inti guru mempresentasikan materi
Metode Problem Posing Berbantuan Media jurnal penyesuaian menggunakan media prezi,
Prezi Lebih Efektif dalam Meningkatkan Hasil meminta siswa menggali informasi mengenai
Belajar Dibandingkan Metode Ceramah pada materi jurnal penyesuaian, memberi contoh soal
Pembelajaran Materi Jurnal Penyesuaian dan memandu siswa untuk menemukan
54
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
55
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh problem posing berbantuan media prezi lebih
Kadir (2006) yang hasilnya menunjukkan bahwa efektif dari pada metode ceramah.
metode problem posing terbukti efektif
dibandingkan dengan metode pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
konvensional. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Sari (2014) yang hasilnya Artianingsih. 2013. Penerapan Mind Mapping
menunjukkan bahwa pembelajaran STAD- dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan
Problem Posing berbantuan media acceleration card Prestasi dan Partisipasi Belajar Akuntansi.
lebih efektif meningkatkan hasil belajar siswa Jurnal Pendidikan UNS. Vol. 2. No. 1.
dibandingkan dengan metode konvensional. Hal. 39-48.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar
data maka dapat dikatakan bahwa metode Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi SMA
problem posing berbantuan media prezi lebih & MA. Jakarta: Pusat Kurikulum.
efektif dibandingkan metode ceramah pada Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
pembelajaran materi jurnal penyesuaian siswa 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
kelas XI IPS SMA N 1 Padamara tahun PT Rineka Cipta.
pelajaran 2014/2015. Hariyanti, Ida., Haryono, dan J.S. Sukardjo.
2013. Penerapan Pembelajaran Model
SIMPULAN Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash
untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Berdasarkan hasil penelitian dan dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi
pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA
metode problem posing berbantuan media prezi Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar materi jurnal 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol.
penyesuaian siswa kelas XI IPS SMA N 1 2. No. 3. Hal. 85-91.
Padamara tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini Kadir. 2011. Pengaruh Pendekatan Problem Posing
dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar kelas terhadap Prestasi Belajar Matematika Jenjang
eksperimen yang mengalami peningkatan dari Pengetahuan, Aplikasi & Evaluasi Ditinjau
nilai pre-test 40,90 meningkat menjadi 81,93 dari Metakognisi Siswa SMU di DKI Jakarta.
pada post-test.Metode problem posing berbantuan Jurnal Pendidikan & Kebudayaan. Vol.
media prezi juga lebih efektif dibandingkan 17. No. 2. Hal. 203-214.
dengan metode ceramah pada pembelajaran Mahmud, Amir. 2008. Penerapan Metode Problem
materi jurnal penyesuaian siswa kelas XI IPS Posing untuk Meningkatkan Kemampuan
SMA N 1 Padamara tahun pelajaran Penyusunan Laporan Keuangan pada Siswa
2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan selisih SMA. Jurnal Pendidikan Ekonomi. Vol.
nilai rata-rata pre-test dan post-test kelas 3. No. 2. Hal. 197-218.
eksperimen yang lebih besar dibandingkan kelas Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran.
kontrol. Selisih nilai rata-rata pre-test dan post-test Jakarta Selatan: Referensi (GP Press
kelas eksperimen adalah sebesar 41,03, Group).
sedangkan selisih nilai rata-rata pre-test dan post- Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013
test kelas kontrol sebesar 35,58. Jadi, selisih tentang Standar Nasional Pendidikan.
peningkatan hasil belajar kelas eksperimen http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&
dengan kelas kontrol adalah sebesar 5,45. esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDFi
Kemudian tingkat ketuntasan kelas eksperimen AD&url=http%3A%2F%2Fsipuu.setkab.
lebih besar dibandingkan kelas kontrol yaitu go.id%2FPUUdoc%2F173768%2FPP032
83,33% untuk kelas eksperimen dan 75% untuk 2013.pdf&ei=JMaIVbSlIIagugSB04PIAw
kelas kontrol, sehingga penerapan metode &usg=AFQjCNHPsU0Py4h3MQ_C347B
56
Kharisma Puspita Dewi/Economic Education Analysis Journal 5 (1) (2016)
57