Anda di halaman 1dari 14

Makalah Fisiologi

INDRA PENDENGARAN PADA HEWAN

Oleh :

KELOMPOK : IV (Empat)

NAMA :

UTARI RESKI TARUKLINGGI


WINDU SARI ASIH SL
AVIDIA ARINTA TANDIONTONG
MILAWARNI
UMMI FAHMI

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015
1
DAFTAR ISI

Daftar isi ...................................................................................................... I


Bab I Pendahuluan ......................................................................................1
A.Latar belakang ................................................................................1
B.Tujuan penulisan .............................................................................1
C.Manfaat penulisan ..........................................................................2
Bab II Pembahasan.......................................................................................3
A.Pengertian system indra ..................................................................3
B.Struktur indra pendengaran ............................................................3
C.Indra pendengaran pada hewan ......................................................6
D.Cara kerja telinga ...........................................................................8
E.Kelainan pada telinga......................................................................9
Penutup.........................................................................................................10
Kesimpulan........................................................................................10
Saran...................................................................................................10
Daftar pusaka...............................................................................................11

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tiap- tiap organisme makhluk hidup mempunyai sistem koordinasi yang
disebut koordinasi indra untuk melakukan aktivitas sehari- hari baik itu pada
hewan vetebrata ataupun pada hewan in vetebrata. Hewan- hewan ini
memiliki suatu alat indra. Misalnya untuk mendengar. Hewan vetebrata atau
hewan bertulang belakang memiliki indra penglihat atau mata, indra pencium
(hidung), indra peraba (kulit) dan indra pendengar (telinga).
Akan tetapi tidak semua makhluk hidup menggunakan semua alat
indranya untuk melakukan aktifitasnya. Contohnya pada hewan
invetebratanya seperti protozoa hewan ini tidak memiliki indra, akan tetapi
peka terhadap rangsangan, Coloenterata menggunakan Tentakel sebagai alat
peraba, pada cacing tanah memiliki indra yang berada dipermukaan tubuhnya
dan peka terhadap rangsangan. Hewan ini hanya mampu membedakan antara
gelap dan terang saja.
Pada hewan vetebrata mereka memiliki sistem koodinasi atau alat indera
yang sempurna. Hewan- hewan ini menggunakan mata untuk melihat, hidung
yang berfungsi sebagai indra pencium, tangan atau kulit sebagai indra peraba
dan telinga yang berfungsi sebagai indra pendengar. Sehingga pada makalah
ini akan membahas tentang sistem inra terutama pada sistem indera
pandengaran yakni telinga.
B. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisannya antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian sistem indera pendengaran

2. Memahami struktur indera pendengaran

1
3. Mampu membedakan indra pendengaran pada hewan vertebrata dan
inverebrata
4. Mengetahui cara kerja telinga

5. Mengetahui kelainan pada telinga

C. Manfaat Penulisan
Adapun yang mamfaat penulisannya adalah :
1) Menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem indra pada hewan,
2) Memahami tentang perbedaan sistem indra antara satu hewan dengan
yang lainnya.
3) Memahami cara kerja telinga dan kelainan pada telinga

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Indera Pendengaran
Sistem indera adalah bagian dari sistem saraf yang berfungsi untuk proses
informasi indera. Di dalam sistem indera, terdapat reseptor indera, jalur saraf,
dan bagian dari otak ikut serta dalam tanggapan indera.
Umumnya, sistem indera yang dikenal adalah penglihatan, pendengaran,
penciuman, pengecapan dan peraba.
Sistem indera pendengaran adalah sistem yang memiliki saraf sistem, yang
berfungsi untuk mengubah frekuensi suara menjadi sinyal-sinyal rangsangan
yang akan di teruskan ke saraf pusat (otak) untuk segera di transferkan ke
efektor untuk tindakan selanjutnya.

B. Struktur Indera Pendengaran

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, telinga bagian
tengah, dan telinga bagian dalam.

3
1) Telinga Luar

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga
tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah
yaitu cuping telinga tersusun dari lemak.

Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara yang masuk
ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak serumen.
Saluran telinga luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-
rambut halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar
lilin yang berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dan gendang
telinga tidak kering.

Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan
telinga luar dengan telinga tengah disebut membran timpani (selaput gendang).

2) Telinga Tengah

4
Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang
pelipis, yang dilapisi jaringan mukosa. Pada telinga bagian tengah
terdapat:

tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil (maleus), tulang


landasan (inkus), dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut
saling berhubungan melalui sendi dan berfungsi untuk mengalirkan
getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga dalam.

Saluran eustachius yaitu Saluran yang menghubungkan telinga tengah


dengan faring, saluran ini berfungsi menjaga keseimbangkan tekanan
udara pada telinga luar dengan telinga tengah.

3) Telinga Dalam

5
Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela
(tingkap), labirin, dan organ korti. Tingkap atau jendela pada telinga ada
dua macam yaitu tingkap oval dan tingkap bulat (jorong). Telinga dalam
terdiri dari rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini
disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi membran disebut labirin
membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea
(rumah siput), dan tiga saluran setengah lingkaran.

Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan


bergelung seperti cangkang keong serta berisi cairan limfa. Koklea
terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala
timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan yang
disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan
endolimfe. Bagian dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang
sanggurdi melalui suatu jendela berselaput yang disebut tingkap oval.
Sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengah melalui
tingkap bundar. Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan skala
timpani. Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris.
Diatas membran basilaris terdapat organ korti yang berisi ribuan sel
rambut sebagai reseptor yang berfungsi mengubah getaran suara
menjadi impuls.. Reseptor tersebut berhubungan dengan serabut saraf

6
yang bergabung membentuk saraf pendengar (saraf auditori)dari saraf
otak VIII.

C. Indra Pendengaran pada Hewan


a) Sistem Indra pada Hewan Vetebrata
Veterbrata memiliki sistem indera yang lebih berkembang dari hewan
invetebrata. Berikut ini penjelasan sistem indera pendengaran pada ikan,
katak, dan mamalia.
a. Indra Pendengaran pada Ikan
Ikan memiliki indera yang disebut gurat sisi, mata, alat pedengaran
dan alat pencium. Indera pendengar ikan hanya terdiri dari atas telinga
dalam saja.
Indra pendengar ikan mirip dengan telinga dalam manusia dan
tidak terlihat dari luar karena terletak di dalam tengkorak. Telinga ikan
membantu mendeteksi bunyi, menjaga keseimbangan tubuh ikan, serta
membantu ikan merasakan perubahan kecepatan dan arah sewaktu
berenang.
b. Indra Pendengaran pada katak
Indra pendengar katak adalah teliga yang terdiri atas telinga luar
dan telinga dalam. Telinga luar berupa sepasang selaput pendengar di
sebelah kanan dan kiri kepala. Selaput pendengar berbentuk segitiga
yang melebar di bagian luarnya.
Apabila terkena getaran atau bunyi, selaput pendengar akan
bergetar. Getaran dan selaput pendengar diteruskan oleh tulang
pendengar ketingkap jorong. Selanjutnya, getaran dari tingkap jorong
akan diteruskan oleh cairan limfa ke saraf pendengar. Akhirnya,
getaran oleh saraf pendengar diteruskan ke otak dalam bentuk impuls
saraf.
c. Indra Pendengaran pada Reptil

7
Indera pendengaran pada reptil tidak berkembang dengan
sempurna, karena pada reptil itu sendiri sistem indra yang berkembang
adalah indra penciumannya.
d. Indra Pendengaran pada Mamalia
Indera mamalia umumnya berkembang dengan baik. Kepekaan
indera pada masing- masing mamalia berbeda- beda misalnnya
kuncing, anjing dan kelelawar mempunyai indera pendengaran yang
istimewa.
Kucing, Pendengaran kucing sangat tajam karena
daun telinganya mampu menangkap getaran bunyi sebanyak-
banyaknya. Kucing juga memiliki kumis yang panjang dan kaku
sebagai indra peraba yang sangat peka.
Anjing, Telinga anjing dapat digerakkan dan ditegakkan
sehigga mampu menangkap getaran bunyi dengan sangat baik.
Kelelawar, Indra pendengar kelelawar sangat baik. Ketika
terbang di malam hari, kelelawar mengeluarkan bunyi
berfrekuensi lebih tinggi daripada 20.000 getaran tiap detik
(ultrasonik) yang tidak dapat didengar oleh manusia.
Gelombang bunyi yang dikeluarkan akan mengenai mangsa atau
rintangan di sekitamya dan dipantulkan kembali kepadanya.
Pantulan gelombang bunyi tersebut diterima telinga kelelawar
yang berukuran besar kemudian disampaikan ke pusat
pendengaran di otak. Melalui cara inilah kelelawar mengetahui
keberadaan mangsa atau rintangan di sekitamya.
b) Indra Pendengaran Hewan Invertebrata
Sistem indera invetebrata masih sangat sederhana. Berikut ini
dijelaskan sistem indera pada Protozo dan Coulenterata serta serangga.
1) Indra Pendengaran pada Hewan bersel Satu (Protozoa)
Pada umumnya tidak memiliki indera, termasuk indra
pendengarannya tetapi peka terhadap rangsangan cahaya.
2) Indra Pendengaran pada Hewan Berongga (Coelenterata)

8
Pada hewan berongga ini tidak memiliki sistem indra yang utuh
terutama pendengaran, karena hewan ini hanya mampu menerima
rangsangan dari sentuhan oleh tentakelnya.
3) Indra Pendengaran pada Serangga
Indra pendengar pada beberapa jenis serangga, misalnya jangkrik
dan belalang, terdapat di kedua kaki depannya, sedangkan indra
pendengar serangga jenis nyengat terletak di bagian antar ruas dada.
Indra pendengar tersebut berupa selaput mirip gendang telinga.
Kemampuan mendengar pada serangga sangat bervariasi.
Misalnya, kupu-kupu mampu mendengar suara yang berfrekuensi lebih
rendah daripada frekuensi suara yang dapat didengar manusia. Lebah
dapat mendengar suara dengan frekuensi 250 getaran per detik, belalang
bahkan dapat mendengar bunyi yang berfrekuensi antara 2.000-
1.000.000 getaran per detik.
D. Cara Kerja Telinga

Suara yang berasal dari luar masuk ke telinga melalui udara. Suara
tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya, gendang telinga
bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke telinga
bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran
tersebut disampaikan ke otak agar diolah sehingga kita dapat
mendengar. Selain sebagai indra pendengar, telinga juga berfungsi sebagai
alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat keras
dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena
gendang telinga hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek.

E. Kelainan Pada Telinga

Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh
yang lemah, telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit.
Misalnya, tuli dan congek.

9
Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau
suara. Tuli dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang
telinga, tersumbatnya ruang telinga, atau rusaknya saraf pendengaran.
Pada orang yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya disebabkan oleh
kakunya gendang telinga dan kurang
baiknya hubungan antartulang pendengaran.

Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi


pada bagian telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini
disebabkan oleh bakteri.

BAB III
PENUTUP
a) Kesimpulan

10
Bagian dari koordinasi lain adalah sistem indera. Setiap organism
memiliki alat indera pada tubuhnya. Indera adalah bagian dari tubuh yang
mampu menerima rangsangan tertentu. Fungsi alat- alat adalah menerima
berbagai rangsangan dari lingkungan di sekitarnya, kepekaan masing- masing
indera tergantung dari masing- masing organisme.
Begitu pula pada indra pendengaran kita sangat penting dan memiliki
fungsi yang luar biasa dalam kehidupan, terutama untuk komunikasi dan
untuk mengubah frekuensi bunyi menjadi informasi yang luar biasa dalam
saraf pusat.
Alat indera pendengaran kita merupakan asset terpenting tubuh kita oleh
sebab itu jagalah kesehatan alat indera pendengaran kita agar tetap sehat dan
berfungsi dengan baik.
b) Kritik dan Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi si penyusun dan bagi yang
membaca. Namun tak dapat di pungkiri bahwa dalam pembuatan tugas
makalah ini banyak kekurangn, untuk itu masukan dan kritik yang
membangun sangat di harapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015.http://id.wikipedia.org/wiki/Penciuman

11
Anonim.2015.http://id.wikipedia.org/wiki/Pengecapan.

Anonim.2015.http://www.scribd.com/doc/10881518/Sistem-Indera.

Sunarto,dkk. 2004. Konsep Penerapan Sains Biologi. Solo: Tiga


Serangkai. Hal: 139-148.

Rinda,Gede.2014. Sistem Indera pada Manusia. di akses melalui


http://idkf.bogor.net/yuesbi/edu.ku/edukasi.net/SMA/Biologi/Sistem.In
dera.Manusia/materi4.html. pada tanggal 26 September 2015

12

Anda mungkin juga menyukai