Disusun oleh :
Ditta Utamiati (P07120112052)
Maizan Rahmatina (P07120112064)
Vinda Astri Permatasari (P07120112080)
Disusun Oleh :
Ditta Utamiati (P07120112052)
Maizan Rahmatina (P07120112064)
Vinda Astri Permatasari (P07120112080)
Mengetahui,
Pembimbing Klinik Pembimbing Pendidikan
( ) ( )
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Perforasi gastrointestinal merupakan suatu bentuk penetrasi yang
komplek dari dinding lambung, usus halus, usus besar akibat dari bocornya isi
dari usus ke dalam rongga perut. Perforasi dari usus mengakibatkan secara
potensial untuk terjadinya kontaminasi bakteri dalam rongga perut ( keadaan
ini dikenal dengan istilah peritonitis). Perforasi lambung berkembang menjadi
suatu peritonitis kimia yang disebabkan karena kebocoran asam lambung
kedalam rongga perut. Perforasi dalam bentuk apapun yang mengenai
saluran cerna merupakan suatu kasus kegawatan bedah (Maulana, 2011).
B. PATOFISIOLOGI
Secara fisiologis, gaster relatif bebas dari bakteri dan mikroorganisme
lainnya karena kadar asam intraluminalnya yang tinggi. Kebanyakan orang
yang mengalami trauma abdominal memiliki fungsi gaster yang normal dan
tidak berada pada resiko kontaminasi bakteri yang mengikuti perforasi gaster.
Bagaimana pun juga mereka yang memiliki maslah gaster sebelumnya berada
pada resiko kontaminasi peritoneal pada perforasi gaster. Kebocoran asam
lambung kedalam rongga peritoneum sering menimbulkan peritonitis kimia.
Bila kebocoran tidak ditutup dan partikel makanan mengenai rongga
peritoneum, peritonitis kimia akan diperparah oleh perkembangan yang
bertahap dari peritonitis bakterial. Pasien dapat asimptomatik untuk beberapa
jam antara peritonitis kimia awal dan peritonitis bakterial lanjut (Ekawati,
2011).
Mikrobiologi dari usus kecil berubah dari proksimal samapi ke distalnya.
Beberapa bakteri menempati bagian proksimal dari usus kecil dimana, pada
bagian distal dari usus kecil (jejunum dan ileum) ditempati oleh bakteri aerob
(E.Coli) dan anaerob ( Bacteriodes fragilis (lebih banyak)). Kecenderungan
infeksi intra abdominal atau luka meningkat pada perforasi usus bagian distal
(Ekawati, 2011).
Adanya bakteri di rongga peritoneal merangsang masuknya sel-sel
inflamasi akut. Omentum dan organ-organ visceral cenderung melokalisir
proses peradangan, mengahasilkan phlegmon (ini biasanya terjadi pada
perforasi kolon). Hypoksia yang diakibatkannya didaerah itu memfasilisasi
tumbuhnya bakteri anaerob dan menggangu aktifitas bakterisidal dari
granulosit, yang mana mengarah pada peningkatan aktifitas fagosit daripada
granulosit, degradasi sel-sel, dan pengentalan cairan sehingga membentuk
abscess, efek osmotik, dan pergeseran cairan yang lebih banyak ke lokasi
abscess, dan diikuti pembesaran absces pada perut. Jika tidak ditangani
terjadi bakteriemia, sepsis, multiple organ failure dan shock (Ekawati, 2011).
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. S
Tempat/tgl.lahir : Blora, 03 April 1998
Status perkawinan : Belum kawin
Agama/suku : Islam/Jawa
Warga negara : Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Dx. Medis : Post op laparatomi H0 e.c perforasi gaster
(trauma)
Nomor RM : 01.73 00 37
2. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Bp. J
Hubungan dgn pasien: Ayah
Alamat : Tlogotirto, Gabus, Grobogan, Jawa Tengah
Pekerjaan : Swasta
B. PENGKAJIAN DATA DASAR
1. PRIMARY ASSESSMENT
AIRWAY : Jalan nafas bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas
maupun bunyi abnormal, tidak ada cairan keluar dari mulut
maupun hidung.
BREATHING :
I : Pernapasan 22 x/menit, pernapasan dada, pergerakan dada
simetris, tidak terlihat penggunaan otot pernapasan tambahan,
terpasang kanul binasal 3 lpm
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
P : Suara sonor di lapang paru
A : Suara vesikuler di lapang paru
CIRCULATION : Nadi 115 x/menit teratur, kuat di arteri radialis kanan,
tekanan darah 80/50 mmHg di tangan kanan dalam posisi
berbaring, CRT 2detik, akral teraba dingin. Tidak terlihat
sianosis.
2. FOCUS ASSESSMENT
KEADAAN UMUM : Sedang
TINGKAT KESADARAN : Composmentis
GCS : E 4/ V 5/ M 6
TANDA TANDA VITAL : S : 35,9 C
N : 115 x/menit
RR : 22 x/menit
TD : 80/50 mmHg
KELUHAN UTAMA : Pasien mengatakan nyeri di perut bekas
operasi dan tubuh terasa lemas.
P : Nyeri saat bergerak atau ditekan
Q : Senut-senut
R : Daerah sekitar luka operasi, tidak menyebar
S : VAS : 6
T : Hilang timbul
3. SEKUNDER ASSESSMENT
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : Keluarga pasien mengatakan pasien
baru pertama kali masuk rumah sakit. Keluarga pasien
mengatakan pasien hanya sakit ringan seperti batuk, pilek
maupun pusing ringan dan cepat sembuh.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (AMPLE): Tanggal 24 Mei 2015, 15
menit sebelum masuk RSS pasien mengalami kecelakaan lalu
lintas bertabrakan dengan sepeda motor lainnya. Keluarga
pasien mengatakan perut pasien mengenai stang motor.
Pasien langsung dilarikan ke IGD RSS dan dilakukan tindakan
foto thoraks. Pasien kemudian dilakukan tindakan operasi cito
laparatomi eksplorasi di OK IGD tanggal 25 Mei 2015 pukul
02.15-04.15 WIB, kemudian pasien dilakukan pemulihan di
recovery room. Pasien dibawa ke IMC 1 pukul 08.30 WIB.
Allergy : Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada riwayat
alergi makanan maupun obat-obatan
Medication : Pasien mengatakan minum obat jika badannya merasa
demam dan pusing.
Past illness : Keluarga mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular
maupun menurun.
Last meal : Pasien menyatakan sebelum ke RS sudah makan nasi
dan minum, selama ini tidak ada gangguan pola makan.
Event leading up to illness : Pasien mengalami kecelakaan lalu lintas.
Perut mengenai stang motor.
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA : Keluarga pasien mengatakan tidak
ada riwayat penyakit menurun maupun menular di keluarga
pasien.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEPALA DAN MAKSILOFASIAL :
Terlihat jejas di bibir atas, terlihat luka lecet di alis sebelah kanan.
Bentuk kepala mesocephal. Pasien terlihat meringis menahan sakit.
Terpasang NGT drain tidak terlihat produksi darah sejak 25 Mei 2015.
b. VERTEBRA SERVIKALIS DAN LEHER :
Tidak terdapat deviasi trakhea. Tidak terlihat jejas maupun luka di
leher. Tidak ada nyeri tekan, tidak ada perdarahan di leher. Tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid.
c. THORAKS
1) INSPEKSI :
Tidak terdapat lesi, tidak terlihat penggunaan otot pernapasan
tambahan.
2) PALPASI :
Ekspansi dada simetris. Tidak ada nyeri tekan.
3) PERKUSI :
Kanan 1 5 sonor, 6 redup
Kiri 1 3 sonor, 4 6 redup. Empisema subkutis 8x10 cm.
4) AUSKULTASI :
Suara nafas vesikuler.
d. ABDOMEN
1) INSPEKSI :
Terlihat luka post op laparatomi sepanjang 15 cm bersih tertutup
kassa tidak terlihat rembesan darah maupun nanah. Pasien
terlihat melindungi area luka operasi. Terpasang drain abdomen
kuadran kiri bawah terlihat produksi darah 50 cc sejak 25 Mei
2015. Jejas di hipokondriaka kanan. Empisema subkutis 8x10
cm.
2) AUSKULTASI :
Bising usus terdengar lemah.
3) PERKUSI :
Tidak terkaji karena pasien mengeluh nyeri.
4) PALPASI :
Nyeri tekan di area abdomen regio hipokondriaka kanan.
e. GENETALIA / REKTUM
Terpasang dowel cathether sejak 24 Mei 2015 urine terlihat kuning
jernih. Pasien memakai pampers.
f. MUSKULOSKELETAL
Anggota gerak lengkap tidak ada odem, akral teraba dingin, turgor
kulit elastis, CRT 2 detik, tidak ada clubbing finger. Pasien belum
mampu memakai pakaian sendiri. Pasien belum mampu mandi
sendiri. Pasien belum mampu melakukan pemenuhan eliminasi
sendiri.
Kekuatan otot
5 5
5 5
5. TERAPI
a. Bedrest
b. IVFD 2 jalur di tangan kiri tanpa tanda infeksi dan plebitis
1) RL + Phenytoin 100 mg 20 tpm
2) RL loading
a. O2 Kanul Binasal 3 liter per menit
NO NAMA OBAT DOSIS RUTE
1 Ceftriaxone 1 gram/12 jam IV
2 Omeprazole 40 mg/24 jam IV
3 Piracetam 3 gram/8 jam IV
4 Metronidazole 500 mg/8 jam IV
5 Phenytoin 100 mg/8 jam IV
6 Kalnex 500 mg/ 8 jam IV
7 Ketorolac 30 mg/8 jam IV
8 Paracetamol 500 mg/8 jam IV
6. DATA LABORATORIUM
a. Hasil pemeriksaan Radiologi : USG Abdomen Luar tanggal 24 Mei
2015
Kesan :
1) Terdapat cairan bebas intra cavum abdomen
2) Tak tampak kelainan pada hepar, vesica fellea, lien, kedua ren,
vesica urinaria maupun prostat. Tak tampak gambaran laserasi
pada organ-organ tersebut.
b. Hasil pemeriksaan Radiologi : Cervical AP-Lateral tanggal 24 Mei
2015
Kesan : Tak tampak kelainan pada V. cervicalis
c. Hasil pemeriksaan Radiologi : Thorax Pa Dewasa tanggal 24 Mei
2015
Kesan :
1) Pulmo tak tampak kelainan
2) Besar cor normal
3) Tak tampak fraktur pada sistem tulang yang tervisualisasi
4) Tak tampak tanda-tanda hydropneumothorax pada foto thorax
saat ini
d. Hasil pemeriksaan Radiologi : Abdomen 3 Posisi Dewasa tanggal 24
Mei 2015
Kesan :
1) Mengarah gambaran pneumoperitonium
2) Emfisema subcutis regio hipocondria dextra
e. Hasil pemeriksaan Radiologi : MSCT 3D Kepala Tanpa Kontras
tanggal 24 Mei 2015
Kesan :
1) Oedema cerebri diffuse
2) Tak tampak tanda-tanda EDH, SDH, ICH, IVH pada foto head
MSCT saat ini
3) Tak tampak fraktur pada neurocranium maupun viscerocranium
f. Hasil pemeriksaan darah tanggal 25 Mei 2015
NO PEMERIKSAAAN HASIL NILAI NORMAL SATUAN
1 Leukosit 2 4,5-11 10^3/L
2 Eritrosit 4,76 4,7-6,1 10^3/L
3 Hemoglobin 14,4 13,2-17,3 g/dL
4 Hematokrit 41,2 39,6-51,9 %
5 MCV 86,5 80-98 fL
6 MCH 30,2 27-32 pg
7 MCHC 35 32-36 g/dL
8 CHCM 32,6 33-37 g/dL
9 CH 28 pg
10 RDW 15,4 11,5-15,5 %
11 HDW 2,24 2,2-3,2 %
12 Trombosit 263 150-450 x10^3/L
13 MPV 6,8 7,2-10,4 fl
14 Netrofil% 62,9 50-70 %
15 Limfosit% 26 22-40 %
16 Monosit% 8 2-8 %
17 Eosinofil% 0,4 2-4 %
18 Basofil% 0,5 0-1 %
19 LUC% 2,2 %
20 Netrofil# 1,26 2,2-4,8 10^3/L
21 Limfosit# 0,52 1,3-2,9 10^3/L
22 Monosit# 0,16 0,3-0,8 10^3/L
Ditta
Defisit perawatan Selasa, 26 Mei 2015 Selasa, 26 Mei 2015
diri berhubungan 08.10 WIB 08.30 WIB
dengan 1. Membantu pasien mandi di atas tempat tidur S:
kelemahan 2. Membantu pasien berpakaian - Pasien mengatakan mulut dan badan terasa lebih segar setelah
3. Edukasi pada pasien dan keluarga pentingnya dibersihkan
menjaga kebersihan diri - Keluarga pasien mengatakan akan rutin memandikan pasien
Maizan O:
- Pasien berpakaian dengan rapi
- Pasien terlihat bersih dan wangi
- Keluarga pasien terlihat mengangguk mengerti
A : Masalah defisit perawatan diri teratasi
P : Bantu pemenuhan perawatan diri pasien
Maizan
KESIMPULAN
Ekawati, D. 2011. Referat Perforasi Gaster. Diunduh tanggal 26 Mei 2015 dari
https://www.scribd.com/doc/125367997/Perforasi-Gaster