OVERVIEW
OVERVIEW ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
Mind Mapping .................................................................................................. 1
MODUL l ......................................................................................................... 2
Konsep Dasar Pelatihan Komunikasi ...................................................... 2
Panduan Pelaksanaan Modul ....................................................................... 5
Langkah-langkah Kegiatan .......................................................................... 7
MATERI .......................................................................................................... 8
Definisi ....................................................................................................... 8
Tujuan & Manfaat Pelatihan....................................................................... 10
Prinsip-prinsip Pelatihan ............................................................................ 11
Landasan Pelatihan ..................................................................................... 13
Perbedaan Pelatihan & Pendidikan............................................................. 14
MODUL 2 ........................................................................................................ 17
Proses Pelatihan ......................................................................................... 17
Panduan Pelaksanaan Modul ....................................................................... 19
Langkah-langkah Kegiatan .......................................................................... 21
MATERI .......................................................................................................... 23
Proses Pelatihan ........................................................................................... 23
Assess ........................................................................................................... 23
Design .......................................................................................................... 28
Deliver ......................................................................................................... 32
Evaluate ....................................................................................................... 37
Pre-test ............................................................................................................. 40
Post-test ............................................................................................................ 42
Ice Breaking ...................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45
Definisi
Tujuan dan
Manfaat
Pelatihan
Konsep Dasar
Prinsip
Pelatihan
Pelatihan
Komunikasi
Landasan
Pelatihan
Perbedaan
Pelatihan dan
Mengenal Pelatihan
Pendidikan
Komunikasi
Assess
Design
Proses Pelatihan
Komunikasi
Deliver
Evaluate
Tujuan Pembelajaran
Umum:
Setelah mempelajari materi Konsep Dasar Pelatihan Komunikasi,
peserta diharapkan dapat:
Mengetahui definisi pelatihan.
Memahami tujuan dan manfaat pelatihan
Memahami prinsip-prinsip pelatihan
Memahami landasan pelatihan
Memahami perbedaan pelatihan dengan pendidikan
Khusus:
Setelah mempelajari materi Proses Pelatihan Komunikasi, diharapkan:
Peserta dapat menyebutkan definisi pelatihan
Peserta dapat menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan
Peserta dapat menjelaskan prinsip-prinsip pelatihan
Peserta dapat menjelaskan landasan pelatihan
Peserta dapat menjelaskan perbedaan pelatihan dengan pendidikan
Waktu:
Lama proses pelatihan adalah 56 menit.
Metode Penyajian:
Penyampaian materi ini dilakukan dengan metode:
Ceramah
Tanya Jawab
Teknik Evaluasi:
Tertulis dan lisan.
Pengaturan Tempat:
Pelatihan dillaksanakan di ruangan yang cukup besar dengan kapasitas sekitar
60 orang. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang
baik serta dilengkapi dengan kursi yang nyaman. Pengaturan tempat duduk
membentuk pola U atau setengah lingkaran agar terfokus kepada trainer yang
berada di tengah.
Langkah-langkah:
1. Memulai pelatihan dengan menyapa peserta pelatihan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan untuk peserta.
4. Membagikan lembar pre-test dan peserta mengerjakan soal pre-test.
5. Membagikan handout.
6. Menjelaskan definisi pelatihan.
7. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan.
8. Menjelaskan prinsip-prinsip pelatihan.
9. Menjelaskan landasan pelatihan.
Terdapat beberapa konsep dasar pelatihan yang akan dibahas pada modul
ini, yaitu: (1) definisi pelatihan; (2) tujuan pelatihan dan manfaat pelatihan; (3)
prinsip-prinsip pelatihan; (4) landasan pelatihan; dan (5) perbedaan pelatihan
dan pendidikan.
DEFINISI PELATIHAN
Pelatihan memiliki banyak definisi yang diutarakan oleh berbagai ahli, namun
pada dasarnya pelatihan tersebut tetaplah masuk kepada konsep belajar.
Berbagai definisi muncul dengan bahasa yang berbeda namun masih dalam satu
ranah, yaitu proses belajar yang menggunakan waktu lumayan singkat.
Dari sekian banyak pengertian dari pelatihan, dapat dilihat ada beberapa
kata kuncinya, yaitu : proses belajar, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, dan mencapai tujuan organisasi. Melihat dari kata kunci yang
ada, kita dapat menyimpulkan bahwa pelatihan adalah:
Tujuan dari pelatihan sendiri sebenarnya telah tercantum dalam setiap definisi
yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu untuk meningkatkan kemampuan
peserta pelatihan tersebut. Menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1995 :
Communication Training: Concept & Process 10
223) tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap karyawan serta meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi
secara keseluruhan, dengan kata lain tujuan pelatihan adalah meningkatkan
kinerja dan pada gilirannya akan meningkatkan daya saing.
Sementara untuk manfaat dari pelatihan, Robinson dalam M. Saleh
Marzuki (1992 : 28) mengemukakan manfaat pelatihan sebagai berikut :
pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan -
individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performance
organisasi
keterampilan tertentu diajarkan agar karyawan dapat melaksanakan tugas-
tugas sesuai dengan standar yang diinginkan
pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan, terhadap
pimpinan atau karyawan
manfaat lain daripada pelatihan adalah memperbaiki standar keselamatan.
Pelatihan menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998 : 215) juga
memberikan manfaat sebagai berikut : Mengurangi kesalahan produksi;
meningkatkan produktivitas; meningkatkan kualitas; meningkatkan fleksibilitas
karyawan; respon yang lebih baik terhadap perubahan; meningkatkan
komunikasi; kerjasama tim yang lebih baik, dan hubungan karyawan yang lebih
harmonis.
PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN
LANDASAN PELATIHAN
Tujuan Pembelajaran
Umum:
Setelah mempelajari materi Proses Pelatihan Komunikasi, peserta
diharapkan dapat:
Memahami empat tahapan dalam proses pelatihan komunikasi.
Khusus:
Setelah mempelajari materi Proses Pelatihan Komunikasi, diharapkan:
Peserta dapat menjelaskan empat tahapan dalam proses pelatihan
komunikasi
Waktu:
Lama proses pelatihan adalah 57 menit.
Metode Penyajian:
Penyampaian materi ini dilakukan dengan metode:
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
Alat Penyajian:
Laptop
OHP (Over Head Projector)
Mic wireless
Sound system
Teknik Evaluasi:
Tertulis dan Lisan
Pengaturan Tempat:
Pelatihan dillaksanakan di ruangan yang cukup besar dengan kapasitas sekitar
60 orang. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang
baik serta dilengkapi dengan kursi yang nyaman. Pengaturan tempat duduk
membentuk pola U atau setengah lingkaran agar terfokus kepada trainer yang
berada di tengah.
Langkah-langkah:
1. Memulai pelatihan dengan menyapa peserta pelatihan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan dari pelatihan untuk peserta.
4. Membagikan lembar pre-test dan peserta mengerjakan soal pre-test.
5. Membagikan handout.
6. Menyebutkan empat tahapan dalam proses pelatihan komunikasi.
7. Menjelaskan tahap assess dalam proses pelatihan komunikasi.
8. Menjelaskan tahap design dalam proses pelatihan komunikasi.
9. Menjelaskan tahap deliver dalam proses pelatihan komunikasi.
10. Menjelaskan tahap evaluate dalam proses pelatihan komunikasi
11. Icebreaking.
12. Membuka sesi pertanyaan dan diskusi.
13. Membagikan lembaran post-test.
14. Melakukan review materi yang telah diberikan kepada peserta.
15. Menutup sesi pelatihan.
9. Icebreaking. 5 menit
ASSESS
Ketika klien meminta Anda untuk melakukan suatu pelatihan, Anda perlu
menanyakan adakah situasi tertentu yang mendorong mereka dalam mengajukan
permintaan tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mengajukan
permintaan untuk membuat pelatihan pelayanan konsumen dimotivasi oleh
sebuah insiden dimana seorang pekerja bersikap tidak sopan terhadap konsumen
sehingga konsumen itu mengeluh kepada pemimpin perusahaan.
Pelatihan tentang costumer service merupakan pelatihan yang penting
namun jika dilaksanakan tepat setelah insiden seperti itu terjadi kemungkinan
hanya menghabiskan tenaga dan partisipan pelatihan itu malah melihat pelatihan
tersebut sebagai hukuman.
Masalah yang tidak perlu diselesaikan adalah masalah yang akan selesai dengan
sendirinya atau tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap pencapaian
tujuan organisasi.
DESIGN
Tahap design merupakan tahap kedua dalam proses pelatihan termasuk pula
dalam pelatihan komunikasi. Jika pada akhir tahap assess Anda berada pada
kesimpulan bahwa pelatihan itu perlu dilaksanakan, maka pada tahap ini Anda
mulai merancang atau mendesain program tersebut.
Terdapat 7 tahap dalam mendesain sebuah program pelatihan, yaitu: (1)
mengumpulkan informasi dasar; (2) menandatangani kontrak; (3)
mengidentifikasi keahlian yang ingin dicapai; (4) mengembangkan tujuan-tujuan
pelatihan; (5) merekrut mentor; (6) mengembangkan presentasi, materi, dan
kegiatan untuk pelatihan; dan (7) menentukan jadwal dan perlengkapan yang
dibutuhkan (Furjanic & Trotman, 2000)
Menandatangani kontrak
Merekrut mentor
Pada tahapan ini Anda perlu mengumpulkan data mengenai keahlian dan
perilaku yang ingin dicapai melalui pelatihan serta keahlian dan perilaku seperti
apa yang coba partisipan kembangkan saat ini. Jawaban atas dua pertanyaan
sederhana ini akan membantu Anda dalam mengevaluasi tingkat kesuksesan
pelatihan yang Anda buat.
Menandatangani kontrak
Anda harus menentukan tujuan-tujuan dari pelatihan yang akan Anda lakukan
apakah itu bersifat kognitif, afektif, psikomotorik, atau bahkan kombinasi dari
ketiganya.
a. Pembelajaran kognitif
Pembelajaran ini meliputi kemampuan mengingat suatu informasi, dapat
menerapkan informasi tersebut, dan mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang dimiliki. Terdapat beberapa tingkatan dalam kognitif, yaitu
pengetahuan, komprehensi, aplikasi, sintesis, dan evaluasi.
b. Pembelajaran afektif
Pembelajaran afektif termasuk sikap pelajar terhadap apa yang dipelajari
dan apa yang dilakukan. Pembelajaran afektif terdri atas tahap menerima,
merespon, menilai, mengorganisasi, dan internalisasi.
c. Pembelajaran psikomotorik
Pembelajaran psikomotorik seringkali dibantu oleh pembelajaran kognitif
dan pembelajaran afektif. Dikarenakan untuk bisa melakukan sesuatu kita
perlu mengetahui informasinya terlebih dahulu.
Setelah menentukan tujuan dengan jelas, akan memudahkan Anda dalam
pembuatan materi, presentasi, menentukan kegiatan dalam pelatihan, serta
penulisan pre-test dan post-test.
Setelah mengetahui tujuan yang ingin dicapai, sekarang saatnya bagi Anda
untuk merancang materi, presentasi, dan aktivitas yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Pada tahap ini Anda membuat schedule. Terdapat 4 faktor yang perlu Anda
pertimbangkan dalam pembuatan jadwal, yakni berapa sesi yang diperlukan,
siapa yang akan menyajikan materi, dimana tempat penyampaian materinya,
serta peralatan dan perlengkapan apa yang diperlukan.
DELIVER
Jika tahap assess dan design dilakukan pada masa pra pelatihan maka tahap ini
terjadi pada saat pelatihan. Pelatihan hanya berhasil ketika partisipan Anda
Dasar-dasar memori
Dasar-dasar memori
Manusia memiliki memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori
jangka pendek adalah sistem penyimpanan sementara untuk menyimpan
informasi yang kita hadapi dalam suatu saat tertentu. Memori ini selalu aktif
namun kapasitasnya sedikit. Para psikolog memperkirakan bahwa informasi
yang berada di memori jangka pendek ini hanya bertahan sekitar 20 detik
sebelum dipindahkan ke memori jangka panjang atau terhapus.
Memori jangka panjang ibarat sebuah sistem penyimpanan yang relatif
permanen untuk menyimpan informasi-informasi penting untuk jangka waktu
Terdapat dua bagian pada otak manusia, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak
kanan menaungi karakteristik-karakteristik seperti rasa penasaran, pengambilan
resiko, kreativitas, sosialisasi, eksperimental, fleksibilitas, pencarian solusi, dll.
Sementara otak kiri lebih kepada pemikiran yang logis, aktivitas pada otak kiri
EVALUATE
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan yang Anda buat berhasil
mencapai tujuan atau tidak. Secara garis besar terdapat empat level dalam
evaluasi pelatihan, yaitu reaksi, pengetahuan, aplikasi, dan hasil bisnis.
Evaluasi reaksi
Evaluasi pengetahuan
Evaluasi aplikasi
Evaluasi Reaksi
Evaluasi reaksi dilakukan untuk mengetahui reaksi trainee terhadap pelatihan.
Apakah reaksinya positif atau negatif. Dengan melihat reaksi partisipan
selanjutnya trainer dapat memutuskan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan
agar trainee bereaksi positif terhadap pelatihan. Evaluasi reaksi dapat dilakukan
saat pelatihan masih berjalan atau setelah pelatihan berakhir.
Evaluasi pengetahuan
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui pengembangan pengetahuan
dan kemampuan pada diri trainee atas keikutsertaannya dalam pelatihan.
Beberapa alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan partisipan
adalah:
a. Pre-test
Alat ini berupa serangkaian pertanyaan yang dibagikan kepada partisipan
dan diisi sebelum pelatihan dimulai. Pertanyaan yang diajukan berkaitan
dengan materi yang akan Anda sampaikan nanti. Tujuannya adalah untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan kemampuan partisipan sebelum
mendapat pelatihan dari Anda.
Evaluasi aplikasi
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan yang
dipelajari trainee saat pelatihan kemudian digunakan saat bekerja. Karena
sebagai pelatih Anda tentunya ingin dan perlu tahu apakah trainee benar-benar
mengaplikasikan kemampuannya dan seberapa sering mereka menerapkannya.
Untuk mengetahui hal tersebut Anda perlu melakukan evaluasi 360 derajat.
Sebuah bentuk evaluasi dengan menyebarkan formulir survey kepada partisipan,
supervisor, rekan kerja, serta konsumen. Evaluasi ini dilakukan sejak hari
pertama hingga hari ke-60 setelah training dilaksanakan.
Hasil dalam bisnis seringkali disebut juga sebagai return of investment (ROI).
Untuk memberikan laporan hasil bisnis Anda harus mengacu pada tujuan yang
tertulis di kontrak, setelah itu mengukur kemajuan yang berhasil dicapai,
berikutnya menyusun data dalam tabel, dan terakhir mempresentasikan data
tersebut kepada pihak klien.
6. Berikut ini informasi dasar yang harus dicari tahu oleh seorang trainer
dalam tahap assess.
a. Siapa yang membutuhkan pelatihan
b. Bagaimana orang dewasa belajar
c. Menentukan mentor
d. Gaya belajar partisipan
MENCARI PASANGAN
Langkah-langkah:
1. Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
akan diberikan, misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang
dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus
disediakan 10 kalimat.
2. Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas , satu
kertas berisi kalimat Bersama Membangun dan satu kertas berisi kata
Kepedulian.
3. Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
4. Bagikan kertas kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah
peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu
sendiri).
5. Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing masing dan
membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap.
6. Minta peserta untuk mencari pasangannya masing masing agar kalimat itu
menjadi lengkap.
7. Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
8. Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan
memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada
peserta yang lain.
Brown, Grundy, T., & Laura. (2003). Developing the Individual. United
Kingdom: Wiley Company.
Furjanic, S. W., & Trotman, L. A. (2000). Turning Training Into Learning: how
to design and deliver program that get results. New York: AMACOM.
Thorpe, S., & Clifford, J. (2003). The Coaching Handbook : An action kit for
trainers and managers. Great Britain: Kogan Page Limited.
Reja. (2011, 11 22). Konsep Pelatihan. Retrieved 3 3, 2016, from Rejadireja:
https://rejadireja.wordpress.com/2011/11/22/konsep-pelatihan/
Universitas Negri Semarang. (2013, 10 2). Konsep Dasar Pelatihan. Retrieved 3
3, 2016, from Rombel Pelatihan:
https://rombelpelatihan.wordpress.com/2013/10/02/konsep-dasar-
pelatihan-2/