Anda di halaman 1dari 49

Communication Training: Concept & Process i

OVERVIEW

Menjadi seorang trainer yang handal tidak cukup dengan mengandalkan


kemampuan dalam menyampaikan materi saja. Ada beberapa pengetahuan dan
keahlian lain yang harus Anda miliki untuk menjalani profesi sebagai trainer.
Pengetahuan tentang konsep pelatihan dan kemampuan manajerial menjadi
salah satu bekal yang wajib Anda miliki.
Terdapat beberapa konsep dasar dalam pelatihan di antaranya adalah
prinsip-prinsip, landasan, serta tujuan dan manfaat pelatihan. Memahami
konsep-konsep tersebut akan membantu Anda dalam memahami esensi dari
pelatihan.
Pelatihan merupakan sebuah proses terencana yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan atau keahlian tertentu pada diri seseorang atau
sekelompok urang. Keberhasilan pelatihan sangat terpengaruh oleh kemampuan
Anda dalam mengelola seluruh tahapan dalam proses itu. Dengan demikian,
kemampuan manajerial pun menjadi faktor yang sangat penting bagi seorang
trainer.
Modul ini membahas kedua hal tersebut. Konsep-konsep dasar dan
proses dari pelatihan disajikan secara cermat sehingga mudah untuk dipahami.
Sangat sesuai untuk Anda yang ingin mempelajari pelatihan atau mulai merintis
karir sebagai trainer.

Communication Training: Concept & Process i


DAFTAR ISI

OVERVIEW ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
Mind Mapping .................................................................................................. 1
MODUL l ......................................................................................................... 2
Konsep Dasar Pelatihan Komunikasi ...................................................... 2
Panduan Pelaksanaan Modul ....................................................................... 5
Langkah-langkah Kegiatan .......................................................................... 7
MATERI .......................................................................................................... 8
Definisi ....................................................................................................... 8
Tujuan & Manfaat Pelatihan....................................................................... 10
Prinsip-prinsip Pelatihan ............................................................................ 11
Landasan Pelatihan ..................................................................................... 13
Perbedaan Pelatihan & Pendidikan............................................................. 14
MODUL 2 ........................................................................................................ 17
Proses Pelatihan ......................................................................................... 17
Panduan Pelaksanaan Modul ....................................................................... 19
Langkah-langkah Kegiatan .......................................................................... 21
MATERI .......................................................................................................... 23
Proses Pelatihan ........................................................................................... 23
Assess ........................................................................................................... 23
Design .......................................................................................................... 28
Deliver ......................................................................................................... 32
Evaluate ....................................................................................................... 37
Pre-test ............................................................................................................. 40
Post-test ............................................................................................................ 42
Ice Breaking ...................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45

Communication Training: Concept & Process ii


MIND MAPPING

Definisi

Tujuan dan
Manfaat
Pelatihan

Konsep Dasar
Prinsip
Pelatihan
Pelatihan
Komunikasi

Landasan
Pelatihan

Perbedaan
Pelatihan dan
Mengenal Pelatihan
Pendidikan
Komunikasi

Assess

Design
Proses Pelatihan
Komunikasi
Deliver

Evaluate

Communication Training: Concept & Process 1


MODUL 1

Konsep Dasar Pelatihan Komunikasi

Tujuan Pembelajaran
Umum:
Setelah mempelajari materi Konsep Dasar Pelatihan Komunikasi,
peserta diharapkan dapat:
Mengetahui definisi pelatihan.
Memahami tujuan dan manfaat pelatihan
Memahami prinsip-prinsip pelatihan
Memahami landasan pelatihan
Memahami perbedaan pelatihan dengan pendidikan
Khusus:
Setelah mempelajari materi Proses Pelatihan Komunikasi, diharapkan:
Peserta dapat menyebutkan definisi pelatihan
Peserta dapat menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan
Peserta dapat menjelaskan prinsip-prinsip pelatihan
Peserta dapat menjelaskan landasan pelatihan
Peserta dapat menjelaskan perbedaan pelatihan dengan pendidikan

Waktu:
Lama proses pelatihan adalah 56 menit.

Metode Penyajian:
Penyampaian materi ini dilakukan dengan metode:
Ceramah
Tanya Jawab

Communication Training: Concept & Process 2


Diskusi
Alat Penyajian:
Laptop
OHP (Over Head Projector)
Mic wireless
Sound system
Kertas dan alat tulis bagi masing-masing peserta
Handout

Teknik Evaluasi:
Tertulis dan lisan.

Pengaturan Tempat:
Pelatihan dillaksanakan di ruangan yang cukup besar dengan kapasitas sekitar
60 orang. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang
baik serta dilengkapi dengan kursi yang nyaman. Pengaturan tempat duduk
membentuk pola U atau setengah lingkaran agar terfokus kepada trainer yang
berada di tengah.

Langkah-langkah:
1. Memulai pelatihan dengan menyapa peserta pelatihan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan untuk peserta.
4. Membagikan lembar pre-test dan peserta mengerjakan soal pre-test.
5. Membagikan handout.
6. Menjelaskan definisi pelatihan.
7. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan.
8. Menjelaskan prinsip-prinsip pelatihan.
9. Menjelaskan landasan pelatihan.

Communication Training: Concept & Process 3


10. Menjelaskan perbedaan pelatihan dengan pendidikan.
11. Icebreaking.
12. Membuka sesi pertanyaan dan diskusi.
13. Membagikan lembaran post-test.
14. Melakukan review materi yang telah diberikan kepada peserta.
15. Menutup sesi pelatihan.

Communication Training: Concept & Process 4


PANDUAN PELAKSANAAN MODUL (PPM)

Pokok Bahasan Konsep Dasar Pelatihan Komunikasi


Sub Pokok 1. Mengetahui definisi pelatihan.
Bahasan 2. Memahami tujuan dan manfaat pelatihan
3. Memahami prinsip-prinsip pelatihan
4. Memahami landasan pelatihan
5. Memahami perbedaan pelatihan dengan
pendidikan
Tujuan Umum 1. Mengetahui definisi pelatihan.
2. Memahami tujuan dan manfaat pelatihan
3. Memahami prinsip-prinsip pelatihan
4. Memahami landasan pelatihan
5. Memahami perbedaan pelatihan dengan
pendidikan
Tujuan Khusus 1. Peserta dapat menyebutkan definisi pelatihan
2. Peserta dapat menjelaskan tujuan dan manfaat
pelatihan
3. Peserta dapat menjelaskan prinsip-prinsip
pelatihan
4. Peserta dapat menjelaskan landasan pelatihan
5. Peserta dapat menjelaskan perbedaan pelatihan
dengan pendidikan
Metode 1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
Waktu 57 menit
Alat Penyajian 1. Laptop
2. LCD Projector

Communication Training: Concept & Process 5


3. Kertas dan alat tulis bagi masing-masing
peserta
4. Handout
Teknik Evaluasi Tertulis dan lisan
Pengaturan Tempat Ruangan yang cukup besar dengan pencahayaan
yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. Kursi
ditata membentuk pola U atau setengah lingkaran

Communication Training: Concept & Process 6


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Langkah-langkah Kegiatan Waktu


1. Memulai pelatihan dengan menyapa peserta
pelatihan. 1 menit
2. Memperkenalkan diri. 2 menit
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan 1 menit
untuk peserta.
4. Membagikan lembar pre-test dan peserta 4 menit
mengerjakan soal pre-test.
5. Membagikan handout. 2 menit
6. Menjelaskan definisi pelatihan. 4 menit
7. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan 5 menit
8. Menjelaskan prinsip-prinsip pelatihan 5 menit
9. Icebreaking. 5 menit
10. Menjelaskan landasan pelatihan 5 menit
11. Menjelaskan perbedaan pelatihan dengan 5 menit
pendidikan
12. Membuka sesi tanya jawab dan diskusi 10 menit
13. Membagikan lembar pre-test dan peserta 3 menit
mengerjakan soal pre-test.
14. Melakukan review materi yang telah 2 menit
diberikan kepada peserta.
15. Menutup sesi pelatihan. 2 menit
Jumlah Jam Pelatihan (JJP) 56 menit

Communication Training: Concept & Process 7


MATERI
KONSEP DASAR PELATIHAN

Terdapat beberapa konsep dasar pelatihan yang akan dibahas pada modul
ini, yaitu: (1) definisi pelatihan; (2) tujuan pelatihan dan manfaat pelatihan; (3)
prinsip-prinsip pelatihan; (4) landasan pelatihan; dan (5) perbedaan pelatihan
dan pendidikan.

DEFINISI PELATIHAN

Pelatihan memiliki banyak definisi yang diutarakan oleh berbagai ahli, namun
pada dasarnya pelatihan tersebut tetaplah masuk kepada konsep belajar.
Berbagai definisi muncul dengan bahasa yang berbeda namun masih dalam satu
ranah, yaitu proses belajar yang menggunakan waktu lumayan singkat.

Istilah pelatihan merupakan terjemahan dari kata training dalam


bahasa Inggris yang berarti (1) memberi pelajaran dan praktik (give teaching
and practice), (2) menjadikan berkembang dalam arah yang dikehendaki (cause
to grow in a required direction), (3) persiapan (preparation), dan (4) praktik
(practice). Untuk lebih memahasi pengertian dari pelatihan, berikut beberapa
definisi pelatihan menurut para ahli :
Sikula dalam Sumantri (2000:2) mengartikan pelatihan sebagai: proses
pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang
sistematis dan terorganisir. Para peserta pelatihan akan mempelajari
pengetahuan dan keterampilan yang sifatnya praktis untuk tujuan tertentu.
Menurut Good, 1973 pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain
dalam memperoleh skill dan pengetahuan (M. Saleh Marzuki, 1992 : 5).
Michael J. Jucius dalam Moekijat (1991 : 2) menjelaskan istilah latihan
untuk menunjukkan setiap proses untuk mengembangkan bakat,

Communication Training: Concept & Process 8


keterampilan dan kemampuan pegawai guna menyelesaikan pekerjaan--
pekerjaan tertentu.
Definisi pelatihan menurut Center for Development Management and
Productivity adalah belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam
melaksanakan pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu
proses memberikan bantuan bagi para karyawan atau pekerja untuk
menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki
kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
Ernesto A. Franco (1991) mengemukakan pelatihan adalah suatu tindakan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan seseorang pegawai
yang melaksanakan pekerjaan tertentu.
Veithzal Rivai (2004:226) menegaskan bahwa pelatihan adalah proses
sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan
organisasi.

Dari sekian banyak pengertian dari pelatihan, dapat dilihat ada beberapa
kata kuncinya, yaitu : proses belajar, meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan, dan mencapai tujuan organisasi. Melihat dari kata kunci yang
ada, kita dapat menyimpulkan bahwa pelatihan adalah:

suatu proses belajar dalam waktu tertentu bagi sekelompok


orang untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan
mereka demi mencapai tujuan organisasi.

Communication Training: Concept & Process 9


Lalu, apa yang disebut dengan Manajemen Program Pelatihan
Komunikasi? Untuk mengetahuinya lebih jelas, ada baiknya kita mengenal dulu
definisi dari masing-masing kata dari kalimat tersebut.
Pertama manajemen, menurut salah seorang ahli, manajemen adalah seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Mary Parker Follet). Pengertian
lain mengenai manajemen ialah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien
(Ricky W. Griffin). Secara sederhana manajemen dapat diartikan sebagai proses
atau tata cara yang dilakukan untuk mengatur suatu keadaan atau situasi.
Definisi berikutnya ialah program, yang disebut program ialah
serangkaan kegiatan yang bersinergi untuk mencapai tujuan tertentu dalam
kurun waktu yang telah ditentukan. Sementara pengertian dari pelatihan ialah
suatu proses belajar dalam waktu tertentu bagi sekelompok orang untuk
meningkatkan pengetahuan serta kemampuan mereka demi mencapai tujuan
organisasi. Terakhir pengertian dari komunikasi ialah proses pengiriman pesan,
symbol, atau lambang yang dikirimkan oleh sesorang kepada orang lain agar
dapat dimaknai oleh sipenerima.
Setelah mengetahui pengertian dari setiap konten dari manajemen
program pelatihan komunikasi, maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian
dari MPPK adalah suatu proses terstruktur untuk mengatur dan
mengontrol suatu kegiatan belajar demi meningkatkan kemampuan
komunikasi sekumpulan orang dalam waktu tertentu untuk mencapai
tujuan organisasi.

TUJUAN PELATIHAN & MANFAAT PELATIHAN

Tujuan dari pelatihan sendiri sebenarnya telah tercantum dalam setiap definisi
yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu untuk meningkatkan kemampuan
peserta pelatihan tersebut. Menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1995 :
Communication Training: Concept & Process 10
223) tujuan pelatihan adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap karyawan serta meningkatkan kualitas dan produktivitas organisasi
secara keseluruhan, dengan kata lain tujuan pelatihan adalah meningkatkan
kinerja dan pada gilirannya akan meningkatkan daya saing.
Sementara untuk manfaat dari pelatihan, Robinson dalam M. Saleh
Marzuki (1992 : 28) mengemukakan manfaat pelatihan sebagai berikut :
pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki penampilan/kemampuan -
individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performance
organisasi
keterampilan tertentu diajarkan agar karyawan dapat melaksanakan tugas-
tugas sesuai dengan standar yang diinginkan
pelatihan juga dapat memperbaiki sikap-sikap terhadap pekerjaan, terhadap
pimpinan atau karyawan
manfaat lain daripada pelatihan adalah memperbaiki standar keselamatan.

Pelatihan menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (1998 : 215) juga
memberikan manfaat sebagai berikut : Mengurangi kesalahan produksi;
meningkatkan produktivitas; meningkatkan kualitas; meningkatkan fleksibilitas
karyawan; respon yang lebih baik terhadap perubahan; meningkatkan
komunikasi; kerjasama tim yang lebih baik, dan hubungan karyawan yang lebih
harmonis.

PRINSIP-PRINSIP PELATIHAN

Prinsip-prinsip umum agar pelatihan berhasil adalah sebagai berikut :


Prinsip perbedaan individu
Perbedaan-perbedaan individu dalam latar belakng sosial, pendidikan,
pengalaman, minat, bakat, dan kepribadian harus diperhatikan dalam
menyelenggarakan pelatihan.

Communication Training: Concept & Process 11


Prinsip motivasi
Motivasi dapat berupa pekerjaan atau kesempatan berusaha, penghasilan,
kenaikan pangkat atau naik jabatan, dan peningkatan kesejahteraan serta
kualitas hidup.
Prinsip pemilihan dan pelatihan para pelatih
Efektivitas program pelatihan antara lain bergantung pada para pelatih yang
mempunyai minat dan kemampuan melatih.
Prinsip belajar
Belajar harus dimulai dari yang mudah menuju kepada yang sulit, atau dari
yang sudah diketahui menuju kepada yang belum diketahui.
Prinsip partisipasi aktif
Partisipasi aktif dalam proses pembelajaran pelatihan dapat meningkatkan
minat dan motivasi peserta pelatihan.
Prinsip fokus pada bahasan materi
Untuk menguasai materi tertentu, yaitu melatih ketrampilan dan tidak
dilakukan terhadap pengertian, pemahaman, sikap, dan pengharagaan.
Prinsip diagnosis dan koreksi
Pelatihan berfungsi sebagai diagnosis melalui usaha yang berulang-ulang
dan mengadakan koreksi atas kesalahan-kesalahan yang timbul.
Prinsip pembagian waktu
Pelatihan dibagi menjadi sejumlah kurun waktu yang singkat.
Prinsip keseriusan
Pelatihan jangan dianggap sebagai usaha sambilan yang bisa dilakukan
dengan seenaknya.
Prinsip kerjasama
Pelatihan dapat berhasil dengan baik melalui kerjasama yang apik antar
semua komponen yang terlibat dalam pelatihan.

Communication Training: Concept & Process 12


Prinsip metode pelatihan
Tidak ada satu pun metode pelatihan yang dapat digunakan untuk semua
jenis pelatihan, untuk itu perlu dicarikan metode pelatihan yang cocok
untuk suatu pelatihan.
Prinsip hubungan pelatihan dengan pekerjaan atau denan kehidupan
nyata
Pekerjaan, jabatan, atau kehidupan nyata dalam organisasi atau dalam
masyarakat dapat memberikan informasi mengenai pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap apa yang dibutuhkan, sehingga perlu
diselenggarakan pelatihan.

LANDASAN PELATIHAN

Terdapat beberapa landasan yang mengukuhkan eksistensi pelatihan. Landasan-


landasan yang dimaksud adalah:
Landasan filosofis
Pelatihan merupakan wahana formal yang berperan sebagai instrumen yang
menunjang pembangunan dalam mencapai masyarakat yang maju. Dengan
demikian pelatihan harus didasarkan pada sistem nilai yang diakui dan
terarah pada penyedian tenaga yang berkualifikasi agar mampu mengemban
tugas dan melaksanakan perannya.
Landasan humanistik
Proses pembelajaran pelatihan dicirikan oleh hal-hal berikut :
o Adanya pemberian tanggung jawab dan kebebasan bekebasan bekerja
kepada peserta.
o Pelatih lebih banyak berperan sebagai nara sumber, tidak mendominasi
peserta.
o Belajar dilakukan oleh dan untuk diri sendiri.
o Ada keseimbangan antara tugas umum dan tugas khusus.

Communication Training: Concept & Process 13


o Motivasi belajar tinggi.
o Evaluasi bersifat komprensif
Landasan psikologis
Empat pandangan psikologi yang mendasari pelatihan, yaitu psikologi
pelatihan, psikologi sibernetik, desain sistem, dan psikologi behavioristik.
Landasan sosio-demografis
Permasalahan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial terkait dengan
upaya penyediaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja.
Landasan kultural
Pelatihan yang teritegrasi yang berfungsi mengembangkan sumber daya
manusia merupakan bagian penting dari upaya membudayakan manusia.

PERBEDAAN PELATIHAN & PENDIDIKAN

Istilah pelatihan biasa dihubungkan dengan pendidikan karena secara


konsepsional pelatihan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan. Untuk
memahami istilah pendidikan, kriteria yang dikemukakan oleh Peters (1996, hal
45) berikut ini mungkin dapat menjadi acuan, kriteria tersebut antara lain
sebagai berikut :

Pendidikan meliputi penyebaran hal yang bermanfaat bagi mereka yang


terlibat di dalamnya.
Pendidikan harus melibatkan pengetahuan dan pemahaman serta sejumlah
perspektif kognitif.
Pendidikan setidaknya memiliki sejumlah prosedur, dengan asumsi bahwa
peserta didik belum memiliki pengetahuan dan kesiapan belajar secara
sukarela.

Communication Training: Concept & Process 14


Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2005, dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Secara lebih sederhana, UNESCO mendefinisikan pendidikan sebagai


Proses belajar mengajar yang terorganisir dan terus menerus yang dirancang
untuk mengkomunikasikan perpaduan pengetahuan, skill, dan pemahaman yang
bernilai untuk seluruh aktivitas hidup (dalam Jaervis 1990, hal 105). Kata kunci
yang membedakan antara pendidikan dan pembelajaran, adalah Proses belajar
mengajar yang terorganisir dan terus-menerus. Hal ini mengimplikasikan
adanya keterlibatan semacam pengajar dan mungkin juga institusi, walaupun
pendidikan tersebut bisa saja melalui teks ataupun program komputer. Di
samping itu, tergambar bahwa pendidikan bukan merupakan proses yang terjadi
dalam waktu singkat, namun memerlukan kurun waktu tertentu. Sebaliknya,
pembelajaran tidak harus selalu melibatkan proses belajar mengajar dan sering
kali terjadi dalam kerangka waktu yang lebih pendek dan dalam cakupan yang
lebih sempit.

Walaupun para praktisi dan akademisi memiliki pandangan yang cukup


jelas tentang makna pelatihan, namun tidak demikian halnya dengan masyarakat
umum. Misalnya saja, walaupun sebagian besar masyarakat memiliki
pemahaman yang cukup tentang istilah pendidikan yang diasosiasikan dengan
sekolah, akademi, universitas, ataupun institusi pendidikan lainnya, namun tidak
bisa dikatakan mereka juga memiliki pemahaman yang cukup tentang pelatihan.
Penelitian baru-baru ini terhadap masalah tersebut di Inggris sampai pada
kesimpulan berikut ini :

Communication Training: Concept & Process 15


Masyarakat umumnya menggunakan istilah pelatihan untuk mengacu pada
seperangkat kegiatan-kegiatan yang lebih sempit dibandingkan kegiatan-
kegiatan yang dipahami sebagai pelatihan untuk suatu profesi tertentu.
Bagi sebagian besar masyarakat pelatihan dilaksanakan di kursus-kursus
formal.
Para penguasa memiliki definisi yang lebih sempit tentang pelatihan
dibandingkan dengan para pekerja.

Dari keseluruhan penjelasan tentang istilah pembelajaran, pendidikan,


dan pelatihan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu
aktivatas yang selalu dilakukan oleh setiap manusia, pendidikan dan pelatihan
merupakan bagian dari proses pembelajaran manusia. Berikut adalah tabel yang
akan mempermudah kita untuk membedakan antara pendidikan dan pelatihan :
No Aspek Pendidikan Pelatihan
Pengembangan Menyeruluh
1. Khusus (specific)
kemampuan (overall)
Kognitif, afektif,
2. Area kemampuan Psikomotor
psikomotor
Jangka pendek
Jangka waktu Jangka panjang
3.
pelaksaan (long term)
(short term)
4. Materi Lebih umum Lebih khusus
Pengunaan metode
5. konvensional Inkonvensional
pembelajaran
Sertifikat (non
6. Penghargaan akhir Gelar (degree)
degree)

Communication Training: Concept & Process 16


MODUL 2

Proses Pelatihan Komunikasi

Tujuan Pembelajaran
Umum:
Setelah mempelajari materi Proses Pelatihan Komunikasi, peserta
diharapkan dapat:
Memahami empat tahapan dalam proses pelatihan komunikasi.
Khusus:
Setelah mempelajari materi Proses Pelatihan Komunikasi, diharapkan:
Peserta dapat menjelaskan empat tahapan dalam proses pelatihan
komunikasi

Waktu:
Lama proses pelatihan adalah 57 menit.

Metode Penyajian:
Penyampaian materi ini dilakukan dengan metode:
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
Alat Penyajian:
Laptop
OHP (Over Head Projector)
Mic wireless
Sound system

Communication Training: Concept & Process 17


Kertas dan alat tulis bagi masing-masing peserta
Handout

Teknik Evaluasi:
Tertulis dan Lisan

Pengaturan Tempat:
Pelatihan dillaksanakan di ruangan yang cukup besar dengan kapasitas sekitar
60 orang. Ruangan memiliki pencahayaan yang cukup dan sirkulasi udara yang
baik serta dilengkapi dengan kursi yang nyaman. Pengaturan tempat duduk
membentuk pola U atau setengah lingkaran agar terfokus kepada trainer yang
berada di tengah.

Langkah-langkah:
1. Memulai pelatihan dengan menyapa peserta pelatihan.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan dari pelatihan untuk peserta.
4. Membagikan lembar pre-test dan peserta mengerjakan soal pre-test.
5. Membagikan handout.
6. Menyebutkan empat tahapan dalam proses pelatihan komunikasi.
7. Menjelaskan tahap assess dalam proses pelatihan komunikasi.
8. Menjelaskan tahap design dalam proses pelatihan komunikasi.
9. Menjelaskan tahap deliver dalam proses pelatihan komunikasi.
10. Menjelaskan tahap evaluate dalam proses pelatihan komunikasi
11. Icebreaking.
12. Membuka sesi pertanyaan dan diskusi.
13. Membagikan lembaran post-test.
14. Melakukan review materi yang telah diberikan kepada peserta.
15. Menutup sesi pelatihan.

Communication Training: Concept & Process 18


PANDUAN PELAKSANAAN MODUL (PPM)

Pokok Bahasan Proses Pelatihan Komunikasi


Sub Pokok 1. Empat tahapan dalam proses pelatihan
Bahasan komunikasi:
Tahap assess
Tahap design
Tahap deliver
Tahap evaluate
Tujuan Umum 1. Memahami tahap assess dalam proses pelatihan
komunikasi
2. Memahami tahap design dalam prose pelatihan
komunikasi
3. Memahami tahap deliver dalam proses pelatihan
komunikasi
4. Memahami tahap evaluate dalam proses
pelatihan komunikasi
Tujuan Khusus 1. Peserta dapat menjelaskan tahap assess dalam
proses pelatihan komunikasi
2. Peserta dapat menjelaskan tahap design dalam
proses pelatihan komunikasi
3. Peserta dapat menjelaskan tahap deliver dalam
proses pelatihan komunikasi
4. Peserta dapat menjelaskan tahap evaluate dalam
proses pelatihan komunikasi
Metode 1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
Waktu 57 menit

Communication Training: Concept & Process 19


Alat Penyajian 1. Laptop
2. LCD Projector
3. Kertas dan alat tulis bagi masing-masing peserta
4. Handout
Teknik Evaluasi Tertulis dan lisan
Pengaturan Ruangan yang cukup besar dengan pencahayaan
Tempat yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. Kursi
ditata membentuk pola U atau setengah lingkaran

Communication Training: Concept & Process 20


LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN

Langkah-langkah Kegiatan Waktu


1. Memulai pelatihan dengan menyapa
peserta pelatihan. 1 menit

2. Memperkenalkan diri. 2 menit


3. Menjelaskan tujuan dan manfaat pelatihan 1 menit
untuk peserta
4. Membagikan lembar pre-test dan peserta 4 menit
mengerjakan soal pre-test.
5. Membagikan handout. 2 menit

6. Menyebutkan empat tahapan dalam proses 1 menit


pelatihan komunikasi.
7. Menjelaskan tahap assess dalam proses 6 menit
pelatihan komunikasi.
8. Menjelaskan tahap design dalam proses 6 menit
pelatihan komunikasi.

9. Icebreaking. 5 menit

10. Menjelaskan tahap deliver dalam proses 6 menit


pelatihan komunikasi.
11. Menjelaskan tahap assess dalam proses 6 menit
pelatihan komunikasi.
12. Membuka sesi tanya jawab dan diskusi 10 menit

13. Membagikan lembar pre-test dan peserta 3 menit


mengerjakan soal pre-test.
14. Melakukan review materi yang telah 2 menit
diberikan kepada peserta.

Communication Training: Concept & Process 21


15. Menutup sesi pelatihan. 2 menit

Jumlah Jam Pelatihan (JJP) 57 menit

Communication Training: Concept & Process 22


MATERI
PROSES PELATIHAN KOMUNIKASI

Pelatihan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas. Pada


dasarnya terdapat 4 tahapan dalam pelatihan yaitu tahap assess (perkiraan),
design (perencanaan atau perancangan), deliver (penyampaian materi pelatihan),
dan evaluate (penilaian) (Furjanic & Trotman, 2000).

Assess Design Deliver Evaluate

ASSESS

Tahap ini membantu Anda untuk mengarahkan keseluruhan proses pelatihan ke


arah tujuan yang tepat. Mulai dari mengklarifikasi kebutuhan pelatihan,
mengetahui faktor-faktor yang mendorong diperlukannya pelatihan tersebut,
hingga benar-benar menentukan apakah pelatihan akan dilakukan atau tidak.
Berikut ini 10 pertanyaan dasar yang akan membantu Anda dalam
memperkirakan kebetuhan akan pelatihan:
Tahap Pelatihan Pertanyaan
ASSESS 1. Siapa yang membutuhkan
pelatihan?
2. Kenapa mereka memerlukan
pelatihan?
3. Apakah pelatihan dapat
mengatasi masalah yang terjadi?
4. Apa faktor-faktor yang
mendorong adanya pelatihan?

Communication Training: Concept & Process 23


5. Apakah pelatihan didukung oleh
pihak lain yang tak terlibat?
6. Apa faktor-faktor yang dapat
menghambat kesuksesan
pelatihan nantinya?
7. Apakah tujuan yang ingin dicapai
bersifat realistik?
8. Apakah masalah yang terjadi
perlu diselesaikan?
9. Perlukah mengundang pelatih
dari luar?
10. Apa pelatihan harus dilakukan?

Siapa yang membutuhkan pelatihan?


Dalam pelatihan sangat penting untuk mengenali siapa audiens atau calon
partisipan. Melaksanakan pelatihan secara langsung tanpa berusaha mengenali
sasaran khalayak yang dituju hanya akan membuang tenaga dan waktu secara
percuma. Seorang pelatih harus mengetahui siapa calon partisipan dan
bagaimana mereka berinteraksi antara satu sama lain.
Terdapat 5 tipe partisipan, yaitu:
a. Anggota organisasi yang saling bekerja sama, partisipan merupakan
anggota dari suatu organisasi yang sama, saling bergantung antara satu
sama lain untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuan. Contohnya:
anggota dari sebuah tim penerbitan buku seperti editor, manajer pemasaran,
manajer produksi, dan art director.
b. Anggota yang memiliki tugas dan fungsi yang sama, contohnya semua kasir
dari suatu supermarket
c. Anggota tim khusus
d. Setiap anggota yang dipilih oleh organisasi
e. Setiap anggota yang memiliki ketertarikan untuk mengikuti pelatihan
Communication Training: Concept & Process 24
Berhadapan dengan sekelompok partisipan yang bekerja dalam suatu tim
atau memiliki tugas yang sama akan lebih memudahkan pelatih karena mereka
telah mengenal satu sama lain dan dapat saling membantu dalam proses
pelatihan, jumlah supervisor yang bekerja sama dengan Anda dalam membantu
partisipan menerapkan kemampuan yang mereka dapat setelah pelatihan
jumlahnya jadi lebih sedikit, dan mempermudah untuk mengetahui keberhasilan
dari pelatihan tersebut.
Di sisi lain, jika Anda berhadapan dengan khalayak yang memiliki latar
belakang berbeda, Anda memiliki kesempatan untuk mengembangkan diskusi
yang lebih menarik. Hal ini dikarenakan partisipan dapat mendengar informasi-
informasi yang baru untuk mereka.

Kenapa mereka memerlukan pelatihan?

Ketika klien meminta Anda untuk melakukan suatu pelatihan, Anda perlu
menanyakan adakah situasi tertentu yang mendorong mereka dalam mengajukan
permintaan tersebut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mengajukan
permintaan untuk membuat pelatihan pelayanan konsumen dimotivasi oleh
sebuah insiden dimana seorang pekerja bersikap tidak sopan terhadap konsumen
sehingga konsumen itu mengeluh kepada pemimpin perusahaan.
Pelatihan tentang costumer service merupakan pelatihan yang penting
namun jika dilaksanakan tepat setelah insiden seperti itu terjadi kemungkinan
hanya menghabiskan tenaga dan partisipan pelatihan itu malah melihat pelatihan
tersebut sebagai hukuman.

Apakah pelatihan dapat mengatasi masalah yang terjadi?

Adanya permintaan akan pelatihan dari sebuah organisasi mungkin membuat


Anda menyadari adanya proses atau fungsi yang tidak berjalan dalam organisasi
tersebut. Untuk itu, pelatih perlu membicarakan masalah ini dengan perwakilan
dari organisasi tersebut lalu mengidentifikasi akar permasalahan itu dan mencari

Communication Training: Concept & Process 25


solusi untuk menyelesaikannya. Hal ini perlu dilakukan karena pelatihan bisa
saja bukan solusi yang tepat untuk masalah mereka.

Apa faktor-faktor yang mendorong adanya pelatihan?


Bagi seorang pelatih penting untuk mengetahui faktor-faktor internal dan
eksternal yang mendorong adanya permintaan akan sebuah pelatihan. Dengan
melihat faktor-faktor tersebut Anda kemudian akan mengetahui harapan klien,
siapa yang medukung adanya pelatihan dan mengapa mereka mendukung ide
tersebut. Sehingga kemudian Anda kan menentukan tujuan pelatihan itu dengan
tepat. Selanjutnya, Anda juga membantu Anda dalam penetuan waktu dan
sumber daya yang diperlukan.

Apakah pelatihan didukung oleh pihak lain yang tak terlibat?


Kunci agar proses pembelajaran berhasil adalah dengan mempraktekkan
kemampuan atau ilmu yang dipelajari secara berulang-ulang. Maka dari itu
Anda perlu mengetahui apakah pihak lain seperti supervisor dari partisipan
mendukung adanya pelatihan. Jika ya, perlu ditanyakan juga kesediaan mereka
dalam membantu partisipan untuk menerapkan kemampuannya pada saat
bekerja.

Apa faktor-faktor yang menghambat kesuksesan hasil pelatihan?


Terdapat beberapa faktor yang bisa menghambat kesuksesan dari pelatihan,
yaitu:
a. Batasan waktu, seringkali partisipan terlalu sibuk dengan berbagai
pekerjaannya sehingga tidak memiliki waktu untuk menerapkan apa yang
telah mereka pelajari. Setelah beberapa minggu, partisipan sudah tidak
mampu mengingat kemampuan yang mereka pelajari saat pelatihan.
b. Masalah teknis, peralatan dan perlengkapan yang ada tidak mendukung
untuk pengaplikasian kemampuan partisipan.

Communication Training: Concept & Process 26


c. Masalah budaya, jika di awal Anda tidak berhasil memahami budaya yang
berkembang di organisasi dan peserta pelatihan maka hasilnya pelatihan
Anda akan diabaikan.

Apakah tujuan yang ingin dicapai bersifat realistik?

Terkadang klien memiliki tujuan yang tidak realistik seperti mengharapkan


Anda untuk menyelesaikan masalah besar yang mereka hadapi hanya dengan
satu sesi pelatihan. Contoh masalahnya seperti sikap yang buruk, tingginya
tingkat ketidakhadiran, dan keterlambatan. Masalah-masalah itu merupakan
masalah besar yang membutuhkan waktu relatif lebih lama. Contoh permintaan
yang tidak realistik lainnya adalah ketika klien meminta Anda melakukan
pelatihan tanpa memberi waktu yang cukup untuk persiapan.

Apakah masalah yang terjadi perlu diselesaikan?

Masalah yang tidak perlu diselesaikan adalah masalah yang akan selesai dengan
sendirinya atau tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap pencapaian
tujuan organisasi.

Perlukah menggunakan pelatih dari luar organisasi?

Sebelum memulai proses pengembangan sebuah pelatihan yang baru, Anda


perlu melihat apakah program terseut tersedia dari sumber yang lain. Materi-
materi pelatihan seperti kemampuan manajemen, kepemimpinan, penggunaan
software, dan topik-topik lain banyak disediakan oleh perusahaan itraining. Jika
partisipan yang membutuhkan pelatihan itu hanya sedikit, menggunakan jasa
trainer dari luar kemungkinan merupakan pilihan yang lebih baik daripada
mendesain pelatihan sendiri.

Communication Training: Concept & Process 27


Apakah pelatihan harus dilakukan?

Setelah Anda menjawab 9 pertanyaan sebelumnya, maka inilah saatnya bagi


Anda untuk menentukan apakah pelatihan perlu dilakukan atau tidak.

DESIGN

Tahap design merupakan tahap kedua dalam proses pelatihan termasuk pula
dalam pelatihan komunikasi. Jika pada akhir tahap assess Anda berada pada
kesimpulan bahwa pelatihan itu perlu dilaksanakan, maka pada tahap ini Anda
mulai merancang atau mendesain program tersebut.
Terdapat 7 tahap dalam mendesain sebuah program pelatihan, yaitu: (1)
mengumpulkan informasi dasar; (2) menandatangani kontrak; (3)
mengidentifikasi keahlian yang ingin dicapai; (4) mengembangkan tujuan-tujuan
pelatihan; (5) merekrut mentor; (6) mengembangkan presentasi, materi, dan
kegiatan untuk pelatihan; dan (7) menentukan jadwal dan perlengkapan yang
dibutuhkan (Furjanic & Trotman, 2000)

Mengumpukan informasi dasar

Menandatangani kontrak

Mengidentifikasi keahlian yang ingin dicapai

Mengembangkan tujuan-tujuan pelatihan

Merekrut mentor

Mengembangkan presentasi, materi, dan kegiatan

Menentukan jadwal dan perlengkapan yang dibutuhkan

Communication Training: Concept & Process 28


Mengumpulkan informasi dasar

Pada tahapan ini Anda perlu mengumpulkan data mengenai keahlian dan
perilaku yang ingin dicapai melalui pelatihan serta keahlian dan perilaku seperti
apa yang coba partisipan kembangkan saat ini. Jawaban atas dua pertanyaan
sederhana ini akan membantu Anda dalam mengevaluasi tingkat kesuksesan
pelatihan yang Anda buat.

Menandatangani kontrak

Penulisan dan penandatangan kontrak merupakan hal yang penting. Dalam


dokumen ini tertulis dengan jelas tujuan, materi pelatihan, ukuran keberhasilan,
target partisipan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, biaya, serta
tindak lanjut dari manajer. Tujuannya adalah untuk melegalkan permintaan
klien, menegaskan hasil yang ingin dicapai oleh kedua pihak (trainer dan klien),
serta menegaskan apa yang harus dilakukan atau disediakan oleh klien untuk
mendukung kesuksesan pelatihan.

Mengidentifikasi keahlian yang ingin dicapai

Untuk mengidentifikasinya, Anda perlu menjawab tiga pertanyaan berikut: (1)


Partisipan harus mampu melakukan apa?; (2)Seberapa baik mereka
melakukannya?; dan (3) Bagaimana agar Anda tahu bahwa kemampuan itu
sudah mereka capai? (Furjanic & Trotman, 2000)
Identifikasi ini akan lebih mudah dengan menuliskannya dalam bentuk
kolom seperti berikut ini:
Apa yang harus Seberapa baik mereka Bagaimana agar
mereka lakukan? melakukannya? Anda tahu bahwa
kemampuan itu
sudah mereka
capai?

Communication Training: Concept & Process 29


Tersenyum dan Menyapa seluruh Observasi oleh
mengucapkan konsumen dengan tepat. manajer dan tidak
salam kepada Tidak menggunakan kata- ada complain dari
pelanggan kata sapaan seperti konsumen.
Berikutnya, atau Uh-
huh
Melayani Melayani sekitar 20 Observasi oleh
konsumen secara konsumen dalam waktu 15 manajer
cepat, efektif, dan menit
efisien

Selain itu, Anda perlu mengidentifikasi kesenjangan antara kemampuan


yang diharapkan dengan kemampuan yang saat ini dimiliki.
Contohnya:
Kemampuan yang Kemampuan trainee Kesenjangan
ingin dicapai
Kemampuan Terkadang menunjukkan Memerlukan
Tersenyum dan perilaku yang tidak sopan pelatihan mengenai
mengucapkan dan mendapat complain pelayanan konsumen
salam kepada dari konsumen
pelanggan
Seberapa baik?
Tersenyum dan
menyapa seluruh
konsumen.
Kemampuan Hanya mampu melayani Memerlukan
Melayani sekitar 10 orang dalam pelatihan tentang
konsumen secara waktu 15 menit pengoperasian alat
cepat, efektif, dan

Communication Training: Concept & Process 30


efisien
Seberapa baik?
Melayani sekitar 15
konsumen dalam
waktu 15 menit

Mengembangkan tujuan-tujuan pembelajaran

Anda harus menentukan tujuan-tujuan dari pelatihan yang akan Anda lakukan
apakah itu bersifat kognitif, afektif, psikomotorik, atau bahkan kombinasi dari
ketiganya.
a. Pembelajaran kognitif
Pembelajaran ini meliputi kemampuan mengingat suatu informasi, dapat
menerapkan informasi tersebut, dan mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang dimiliki. Terdapat beberapa tingkatan dalam kognitif, yaitu
pengetahuan, komprehensi, aplikasi, sintesis, dan evaluasi.
b. Pembelajaran afektif
Pembelajaran afektif termasuk sikap pelajar terhadap apa yang dipelajari
dan apa yang dilakukan. Pembelajaran afektif terdri atas tahap menerima,
merespon, menilai, mengorganisasi, dan internalisasi.
c. Pembelajaran psikomotorik
Pembelajaran psikomotorik seringkali dibantu oleh pembelajaran kognitif
dan pembelajaran afektif. Dikarenakan untuk bisa melakukan sesuatu kita
perlu mengetahui informasinya terlebih dahulu.
Setelah menentukan tujuan dengan jelas, akan memudahkan Anda dalam
pembuatan materi, presentasi, menentukan kegiatan dalam pelatihan, serta
penulisan pre-test dan post-test.

Communication Training: Concept & Process 31


Merekrut mentor

Keberadaan mentor merupakan hal yang penting untuk membantu trainer


mengawasi trainee setelah masa pelatihan berakhir. Mentor berperan untuk
mengawasi apakah kemampuan yang dipelajari partisipan saat pelatihan
diterapkan ketika mereka bekerja. Jika belum, maka mentor memberikan
dukungan agar trainee menerapkan kemampuan tersebut.
Karena jika tidak, akhirnya kemampuan tersebut akan terlupakan dan
pelatihan menjadi sia-sia. Mentor ini bisa dari supervisor atau manajer tempat
partisipan bekerja. Cara yang bisa dilakukan agar manajer dan supervisor
terlibat dengan pross pelatihan adalah dengan mengikutsertakan mereka sejak
awal dalam masa perancangan pelatihan.

Mengembangkan presentasi, materi, dan kegiatan untuk pelatihan

Setelah mengetahui tujuan yang ingin dicapai, sekarang saatnya bagi Anda
untuk merancang materi, presentasi, dan aktivitas yang perlu dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut.

Menentukan jadwal dan perlengkapan yang dibutuhkan

Pada tahap ini Anda membuat schedule. Terdapat 4 faktor yang perlu Anda
pertimbangkan dalam pembuatan jadwal, yakni berapa sesi yang diperlukan,
siapa yang akan menyajikan materi, dimana tempat penyampaian materinya,
serta peralatan dan perlengkapan apa yang diperlukan.

DELIVER

Jika tahap assess dan design dilakukan pada masa pra pelatihan maka tahap ini
terjadi pada saat pelatihan. Pelatihan hanya berhasil ketika partisipan Anda

Communication Training: Concept & Process 32


belajar. Agar partisipan bisa mempelajari kemampuan yang akan Anda ajarkan,
maka Anda harus mampu menyampaikan materinya dengan baik kepada
mereka.
Untuk itu Anda harus mengetahui setidaknya empat faktor berikut, yaitu:
(1) bagaimana orang dewasa belajar; (2) gaya belajar partisipan; (3) dasar-dasar
memori; dan (4) pendekatan brain based. Keempat faktor tersebut harus Anda
perhatikan untuk menentukan akan seperti apa cara penyampaian materi Anda.

Bagaimana orang dewasa belajar

Gaya belajar partisipan

Dasar-dasar memori

Pendekatan brain based

Bagaimana orang dewasa belajar?


Seni atau ilmu pendidikan untuk orang dewasa disebut dengan istilah
andragogy. Istilah ini diperkenalkan oleh Malclom S. Knowles pada awal tahun
1960an. Terdapat 5 panduan umum dalam pendidikan orang dewasa, yaitu:
a. Berikan kesempatan partisipan untuk berperan aktif
Orang dewasa perlu merasakan bahwa mereka memegang kendali atas
proses pembelajaran mereka. Oleh karena itu berikan kesempatan bagi
mereka untuk aktif mencari materi sendiri atau libatkan dalam penentuan
kegiatan pelatihan.
b. Hargai pengalaman mereka.
Orang dewasa datang ke pelatihan dengan membawa banyak pengalaman
mereka sendiri. Mereka akan menghubungkan hal baru yang mereka
pelajari dengan pengalaman mereka selama ini.
c. Kenali kesiapan mereka untuk belajar.
Trainee mengikuti pelatihan untuk mempelajari kemampuan-kemampuan
yang mereka butuhkan. Kemampuan yang akan mereka aplikasikan dalam

Communication Training: Concept & Process 33


kehidupan mereka. Untuk itu, dalam penyampaian materi pelatihan
sebaiknya berikan kesempatan bagi partisipan untuk mempraktekannya
secara langsung dalam sesi pelatihan.
d. Bantu mereka menyelesaikan masalah mereka
Orang dewasa belajar dan mengikuti pelatihan karena mereka tertarik dan
merasa perlu untuk memiliki kemampuan yang mereka butuhkan untuk
menyelesaikan masalah mereka.
e. Kenali motivasi internal partisipan
Ketahui motif internal mereka dalam belajar dan bantu mereka untuk
mewujudkannya.

Gaya belajar partisipan


Gaya belajar adalah cara pelajar berkonsentrasi, memproses, dan mengingat
pengetahuan dan keahlian baru atau yang lebih sulit. Terdapat tiga gaya dalam
belajar yaitu visual, audio, dan kinestetik.
a. Visual
Salah satu ciri bahwa seseorang memiliki gaya belajar visual adalah ia
cenderung sibuk menulis catatan saat menyimak materi. Mereka cenderung
memikirkan sesuatu dalam bentuk gambaran visual bukan kata-kata. Anda
dapat menyampaikan materi secara efektif kepada mereka dengan
menyertakan gambar, grafik, video, dll dalam presentasi Anda.
b. Audio
Orang dengan gaya belajar audio, belajar dengan baik melalui mendengar,
melihat kata, dan mengucapkannya. Mereka merupakan pembaca yang baik,
karena membaca justru berhubungan dengan saraf-saraf dalam proses
pendengaran daripada melihat. Ciri lainnya adalah mereka mudah terganggu
oleh noise. Untuk mempermudah orang dengan gaya audio dalam belajar,
Anda bisa menggunakan metode mnemonics atau membuat akronim untuk
membantu mereka dalam mengingat istilah-istilah. Selain itu bisa juga
dengan melakukan storytelling, debat, serta diskusi dalam kelompok kecil.
Communication Training: Concept & Process 34
c. Kinestetik
Tipe kinestetik tidak begitu nyaman untuk terus duduk selama sesi
pemberian materi. Mereka perlu terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Mereka menyukai games, bermain peran, dan praktek secara langsung.
Menyiapkan sesi pelatihan untuk mengakomodasi partisipan bertipe
kinestetik mungkin memerlukan waktu lebih lama namun hasilnya akan
sebanding dengan usaha yang telah dilakukan. Begitu mereka mempelajari
bagaimana melakukan sesuatu secara langsung mereka akan mengingatnya
dan benar-benar bisa melakukannya terus secara konsisten. Mereka tidak
memerlukan catatan dan mereka bisa bekerja dalam lingkungan yang
berisik sekali pun tanpa terganggu sedikit pun.
Pada saat melakukan pelatihan, Anda tentunya akan berhadapan dengan
sekumpulan orang yang memiliki gaya belajar yang berbeda. Pastikan Anda
mengkombinasikan berbagai metode sehingga Anda dapat menjangkau
keseluruhan partisipan. Misalnya dengan menyertakan gambar dan grafik pada
slide presentasi, mengadakan sesi diskusi, dan memberikan kesempatan kepada
masing-masing partisipan untuk mempraktekkan kemampuan yang sedang
dipelajari.

Dasar-dasar memori

Manusia memiliki memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori
jangka pendek adalah sistem penyimpanan sementara untuk menyimpan
informasi yang kita hadapi dalam suatu saat tertentu. Memori ini selalu aktif
namun kapasitasnya sedikit. Para psikolog memperkirakan bahwa informasi
yang berada di memori jangka pendek ini hanya bertahan sekitar 20 detik
sebelum dipindahkan ke memori jangka panjang atau terhapus.
Memori jangka panjang ibarat sebuah sistem penyimpanan yang relatif
permanen untuk menyimpan informasi-informasi penting untuk jangka waktu

Communication Training: Concept & Process 35


yang lama. Berbeda dengan memori jangka pendek yang selalu aktif, memori
jangka panjang hanya aktif ketika kita mencoba mencari informasi tertentu.
Cara kerja memori terdiri atas 3 tahap:
a. Usaha belajar
Usaha ini berhubungan langsung dengan proses pemindahan informasi ke
memori jangka panjang. Caranya dengan menciptakan gambaran di kepala
partisipan, memberikan contoh yang mengaitkan informasi baru dengan
pengalaman mereka, dan membuat mereka mengulang kembali informasi
yang telah disampaikan.
b. Dekoding pesan
Usaha dalam memori jangka pendek yang terjadi saat partisipan berusaha
untuk memahami apa yang Anda sampaikan. Semakin kompleks pesannya,
semakin banyak usaha yang diperlukan untuk memahaminya.
c. Pengalihan
Memori jangka pendek terpakai ketika partisipan kesulitan untuk
berkonsentrasi dalam pembelajaran.
Ketika ada banyak gangguan yang mengalihkan konsentrasi partisipan
serta kesulitan dalam dekoding pesan, maka ruang memori akan dipenuhi oleh
itu sehingga ruang untuk usaha belajar sendiri malah sedikit. Untuk menghindari
hal ini, pastikan tidak ada hal yang dapat mengganggu konsentrasi trainee saat
pelatihan. Selain itu, Anda juga perlu menyampaikan materi dengan cara yang
sederhana, tidak berbelit-belit, sehingga lebih mudah untuk dipahami.

Pendekatan seluruh otak

Terdapat dua bagian pada otak manusia, yaitu otak kiri dan otak kanan. Otak
kanan menaungi karakteristik-karakteristik seperti rasa penasaran, pengambilan
resiko, kreativitas, sosialisasi, eksperimental, fleksibilitas, pencarian solusi, dll.
Sementara otak kiri lebih kepada pemikiran yang logis, aktivitas pada otak kiri

Communication Training: Concept & Process 36


lebih analitis dan berlandaskan pada fakta. Pekerjaan kuantitatif, perencanaan,
dan pekerjaan yang detail dilakukan oleh otak kiri.
Untuk mengefektifkan proses belajar kita perlu menstimulasi keseluruhan otak.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menstimulasi panca indera.

EVALUATE

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan yang Anda buat berhasil
mencapai tujuan atau tidak. Secara garis besar terdapat empat level dalam
evaluasi pelatihan, yaitu reaksi, pengetahuan, aplikasi, dan hasil bisnis.

Evaluasi reaksi

Evaluasi pengetahuan

Evaluasi aplikasi

Evaluasi hasil bisnis (ROI)

Evaluasi Reaksi
Evaluasi reaksi dilakukan untuk mengetahui reaksi trainee terhadap pelatihan.
Apakah reaksinya positif atau negatif. Dengan melihat reaksi partisipan
selanjutnya trainer dapat memutuskan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan
agar trainee bereaksi positif terhadap pelatihan. Evaluasi reaksi dapat dilakukan
saat pelatihan masih berjalan atau setelah pelatihan berakhir.

Communication Training: Concept & Process 37


a. Evaluasi reaksi di tengah pelatihan
Evaluasi ini dilaksanakan di pertengahan pelatihan, misalnya sebelum
waktu istirahat. Metodenya cukup sederhana, Anda mengajukan beberapa
pertanyaan kepada partisipan. Pertanyaan tersebut misalnya, Sejauh ini
bagaimana sesi pelatihan ini menurut Anda?, Apakah ada yang kurang
jelas?, atau Apakah saya menjelaskannya terlalu cepat?. Berikutnya,
Anda tinggal menyesuaikan tindakan Anda dengan feedback yang diberikan
oleh para trainee. Selain dengan bertanya, Anda juga harus melakukan
observasi terhadap partisipan. Amati gerak tubuh dan tingkat partisipasi
mereka dalam sesi pelatihan.
b. Evaluasi reaksi pasca pelatihan
Evaluasi ini dilakukan setelah sesi pelatihan berakhir. Anda perlu
menentukan secara cermat apa yang ingin Anda ukur, memilih alat evaluasi
apa yang akan Anda gunakan, menentukan bagaimana Anda akan
menghitung hasilnya, dan memutuskan apa yang akan Anda lakukan
dengan hasil evaluasi itu.

Evaluasi pengetahuan
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui pengembangan pengetahuan
dan kemampuan pada diri trainee atas keikutsertaannya dalam pelatihan.
Beberapa alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan partisipan
adalah:
a. Pre-test
Alat ini berupa serangkaian pertanyaan yang dibagikan kepada partisipan
dan diisi sebelum pelatihan dimulai. Pertanyaan yang diajukan berkaitan
dengan materi yang akan Anda sampaikan nanti. Tujuannya adalah untuk
mengetahui tingkat pengetahuan dan kemampuan partisipan sebelum
mendapat pelatihan dari Anda.

Communication Training: Concept & Process 38


b. Post-test
Posttest berupa serangkaian pertanyaan yang dibagikan kepada partisipan
dan diisi setelah pelatihan dimulai. Topik yang ditanyakan harus sama
dengan saat pretest. Bahkan soal pretest dan posttest ini boleh disamakan
saja. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan
kemampuan mereka berkembang setelah diadakan pelatihan.
c. Tes praktik
Partisipan diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan secara langsung
skill yang telah mereka pelajari.

Evaluasi aplikasi

Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan yang
dipelajari trainee saat pelatihan kemudian digunakan saat bekerja. Karena
sebagai pelatih Anda tentunya ingin dan perlu tahu apakah trainee benar-benar
mengaplikasikan kemampuannya dan seberapa sering mereka menerapkannya.
Untuk mengetahui hal tersebut Anda perlu melakukan evaluasi 360 derajat.
Sebuah bentuk evaluasi dengan menyebarkan formulir survey kepada partisipan,
supervisor, rekan kerja, serta konsumen. Evaluasi ini dilakukan sejak hari
pertama hingga hari ke-60 setelah training dilaksanakan.

Evaluasi bisnis (ROI)

Hasil dalam bisnis seringkali disebut juga sebagai return of investment (ROI).
Untuk memberikan laporan hasil bisnis Anda harus mengacu pada tujuan yang
tertulis di kontrak, setelah itu mengukur kemajuan yang berhasil dicapai,
berikutnya menyusun data dalam tabel, dan terakhir mempresentasikan data
tersebut kepada pihak klien.

Communication Training: Concept & Process 39


PRE-TEST

1. Pelatihan adalah suatu tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan


keterampilan seorang pegawai yang melaksanakan pekerjaan tertentu.
Definisi pelatihan tersebut merupakan definisi dari......
a. Ernesto A. Franco
b. Veithzal Rivai
c. Michael J. Jucius
d. Sikula

2. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip pelatihan, kecuali.....


a. Prinsip keseriusan
b. Prinsip kerjasama
c. Prinsip kultural
d. Prinsip pembagian waktu

3. Pelatihan merupakan wahana formal yang berperan sebagai instrumen yang


menunjang pembangunan dalam mencapai masyarakat yang maju.
Pernyataan tersebut merujuk kepada landasan.....
a. Humanistik
b. Filosofis
c. Sosio-kultural
d. Psikologis

4. Menurut Robinson terdapat ...... manfaat pelatihan.


a. 4 b. 5 c. 6 d.7

5. Karakteristik pelatihan salah satunya adalah......


a. Pengembangan bersifat menyeluruh
b. Jangka waktu panjang
Communication Training: Concept & Process 40
c. Materi khusus
d. Penghargaan akhir berupa gelar

6. Tahap pertama dalam proses pelatihan adalah tahap .....


a. Assess b. Design c. Deliver d. Evaluate

7. Menandatangani kontrak pelatihan termasuk dalam tahap ....


a. Assess b. Design c. Deliver d. Evaluate

8. Pengetahuan akan sistem memori otak manusia diperlukan dalam tahap.....


a. Assess b. Design c. Deliver d. Evaluate

9. Metode mnemonics dapat membantu partisipan dalam mengingat materi.


Terutama partisipan yang memiliki gaya belajar.......
a. Audio b. Visual c. Kinestetik

10. Evaluasi ROI merupakan evaluasi untuk melihat.....


a. Reaksi
b. Pengetahuan
c. Aplikasi
d. Hasil bisnis

Communication Training: Concept & Process 41


POST-TEST

1. Ernesto A. Franco mendefinisikan pelatihan sebagai.......


a. Suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan
pengetahuan
b. Setiap proses untuk mengembangkan bakat, keterampilan dan
kemampuan pegawai guna menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu
c. Suatu tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
seseorang pegawai yang melaksanakan pekerjaan tertentu
d. Belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan
pekerjaan mereka

2. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip pelatihan, kecuali.....


a. Prinsip keseriusan
b. Prinsip kerjasama
c. Prinsip motivasi
d. Prinsip fisiologis

3. Permasalahan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial terkait dengan


upaya penyediaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja. Pernyataan
tersebut sesuai dengan landasan pelatihan tepatnya landasan.....
a. Filosofis b. Humanistik c. Sosio-demografis d. Kultural

4. Menurut Robinson terdapat ...... manfaat pelatihan.


a. 4 b. 5 c. 6 d.7

5. Karakteristik pelatihan salah satunya adalah......


a. Pengembangan bersifat menyeluruh
b. Jangka waktu panjang

Communication Training: Concept & Process 42


c. Materi khusus
d. Penghargaan akhir berupa gelar

6. Berikut ini informasi dasar yang harus dicari tahu oleh seorang trainer
dalam tahap assess.
a. Siapa yang membutuhkan pelatihan
b. Bagaimana orang dewasa belajar
c. Menentukan mentor
d. Gaya belajar partisipan

7. Menentukan jadwal dilakukan dalam tahap.....


a. Assess b. Design c. Deliver d. Evaluate

8. Pengetahuan tentang gaya belajar akan bermanfaat dalam tahap....


a. Assess b. Design c. Deliver d. Evaluate

9. Melengkapi slide presentasi dengan gambar dan grafik dapat membantu


partisipan dalam memahami materi. Terutama bagi partisipan yang
memiliki gaya belajar.....
a. Audio b. Visual c. Kinestetik

10. Untuk mengetahui pengembangan pengetahuan dan kemampuan pada diri


trainee atas keikutsertaannya dalam pelatihan dilakukan evaluasi.....
a. Reaksi
b. Pengetahuan
c. Aplikasi
d. Hasil bisnis

Communication Training: Concept & Process 43


ICE BREAKING

MENCARI PASANGAN

Permainan ini digunakan untuk mengurangi kekakuan pada saat training.

Langkah-langkah:
1. Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang
akan diberikan, misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang
dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus
disediakan 10 kalimat.
2. Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas , satu
kertas berisi kalimat Bersama Membangun dan satu kertas berisi kata
Kepedulian.
3. Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi.
4. Bagikan kertas kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah
peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu
sendiri).
5. Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing masing dan
membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap.
6. Minta peserta untuk mencari pasangannya masing masing agar kalimat itu
menjadi lengkap.
7. Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut.
8. Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan
memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada
peserta yang lain.

Tujuan ice breaking:


1. Menghapus kekakuan.

2. Agar peserta saling mengenal.


Communication Training: Concept & Process 44
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Grundy, T., & Laura. (2003). Developing the Individual. United
Kingdom: Wiley Company.
Furjanic, S. W., & Trotman, L. A. (2000). Turning Training Into Learning: how
to design and deliver program that get results. New York: AMACOM.
Thorpe, S., & Clifford, J. (2003). The Coaching Handbook : An action kit for
trainers and managers. Great Britain: Kogan Page Limited.
Reja. (2011, 11 22). Konsep Pelatihan. Retrieved 3 3, 2016, from Rejadireja:
https://rejadireja.wordpress.com/2011/11/22/konsep-pelatihan/
Universitas Negri Semarang. (2013, 10 2). Konsep Dasar Pelatihan. Retrieved 3
3, 2016, from Rombel Pelatihan:
https://rombelpelatihan.wordpress.com/2013/10/02/konsep-dasar-
pelatihan-2/

Communication Training: Concept & Process 45


Communication Training: Concept & Process 1

Anda mungkin juga menyukai