Anda di halaman 1dari 47
KEMENTERIAN PEKERJAAN DE R DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA JI. Pattim ura No. 20, Kel tan 12110, (021) 7221950 SURAT EDARAN Nomor :06 /SE/Db/2016 TENTANG PENYAMPAIAN SPESIFIKASI KHUSUS PEMELIHARAAN KINERJA JALAN DIVISI 10 (SKh-1.10.a) DAN PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN DIVISI 10 (SKh-1.10.b) A. Umum Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan preservasi jalan dengan skema Long Segment, dan menindakianjuti Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 08/SE/Db/2015 Tentang Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan Untuk Pemaketan Secara Long Segment, Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 07/SE/Db/2016 tentang Perubahan Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment untuk Kontrak Tahun Tunggal, Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 08/SE/Db/2016 tentang Penyampaian Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment untuk Kontrak Tahun Jamak, meka dipandang perlu disusun Spesifikasi Khusus Pemeliharaan Kinerja Jalan Divisi 10 (Skh- 1.10.2) dan Pemelinaraan Kinerja Jembatan Divisi 10 (Skh-1.10.b) yang menjadi satu kesatuan dengan Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment. 2 Dasar Pembentukan 4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan; 3, Peraturan Menteri PU Nomor 13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan; 4, Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 10/SE/Db/2014 tentang Penyampaian Standar Dokumen Pengadaan dan Spesifkasi Umum 2010 (Revisi 3); 5. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 08/SE/Db/2015 Tentang Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan Untuk Pemeketan Secara Long Segment; 6. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 07/SE/Db/2016 tentang Perubahan Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment untuk Kontrak Tahun Tunggal; 7. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 08/SE/Db/2016 tentang Penyampaian Standar Dokumen Pengadaan Pekerjaan Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment untuk Kontrak Tahun Jamak. 2 Maksud dan Tujuan ‘Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai acuan dalam pelaksanaan Kegiatan preservasi jalan dengan skema Long Segment untuk menjamin agar jalan dan jembatan pada suatu ruas jalan dapat digunakan dan berfungsi dengan balk dan selalu dalam kondisi pelayanan yang mantap. Tujuannya untuk mencapai keseragaman pemenuhan indikator kinerja jalan dan jembatan sebagaimana yang disyaratkan. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga ini memuat tentang pelaksananaan pemelinaraan kinerja jalan dan pemetiharaan kinerja jembatan pada pekerjaan preservasi jalan dengan skema Long Segment. E. Penutup Ketentuan_mengenai_ spesifkasi khusus pemelinaraan kinerja jalan Divisi 10 (SKn-1.10.a) dan spesifkasi khusus pemelinaraan kinerjajembatan Divisi 10 (SKh-1.10.b) sebageimana tercantum dalam lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini. Surat Edaran ini beriaku ‘sejak tanggal ditetapkan. Demikian kami sampaikan, ates perhatian Saudara disampaikan terima kasin. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal2¢ Oktober 2016 DIREKTUR JENDERAL BINA MARGA ‘Tembusan Yth.: 1, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 4, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS Divisi 10.a PEMELIHARAAN KINERJA JALAN (SKh-1.10.a) JAKARTA , OKTOBER 2016 SPESIFIKASI KHUSUS DIVISI 10.a PEMELIHARAAN RUTIN JALAN SEKSI SKh-1.10.a PEMELIHARAAN KINERJA JALAN SKh-1.10.a.1 UMUM 1) Uraian Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan untuk menjamin agar perkerasan jalan, bahu Jalan, sistem drainase, bangunan pelengkap jalan dan perlengkapan jalan selalu dipelihara setiap saat dan dalam kondisi pelayanan yang mantap berdasarkan kinerja yang disyaratkan. Kegiatan Pemeliharaan Kinerja Jalan harus segera dimulai setelah diterbitkannya Surat Perintah Muiai Kerja (SPMK) selama Masa Pelaksanaan guna mencegah setiap kerusakan lebih lanjut pada jalan dan/atau bangunan pelengkap jalan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin agar jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya dapat digunakan dan berfungsi dengan baik dan selalu dalam kondisi pelayanan yang mantap dan memenuhi Indikator Kinerja Jalan sebagaimana disyaratkan dalam Seksi SKh-1.10.a.4 Spesifikasi Khusus ini. Pada saat penawaran, Penyedia harus dianggap telah melakukan pemeriksaan di lapangan dengan teliti selama periode penawaran dan telah mengetahui kondisi aktual di lapangan dengan memperhitungkan volume lalu lintas, kekuatan sisa perkerasan yang ada (existing), kondisi cuaca, tingkat kerusakan perkerasan, bahu jalan, sistem drainase, kerusakan bangunan pelengkap lainnya, kondisi perambuan, marka jalan, dan perlengkapan jalan lainnya untuk keselamatan pengguna jalan. Pekerjaan ini juga untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dengan memelihara atau memperbaiki kerusakan perkerasan dan bahu jalan seperti menutup celah/retak permukaan (sealing), penambalan lubang- lubang (patching), perataan setempat (spot leveling), perbaikan tepi perkerasan, pelaburan aspal, perbaikan retak, perbaikan permukaan yang bergelombang atau keriting (corrugations) dan meratakan alur (rutting) yang dalam untuk mempertahankan lereng melintang jalan yang standar. Pekerjaan yang ditentukan Direksi Pekerjaan sebagai pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan atau perbaikan menurut Seksi dari Spesifikasi Khusus ini, akan dibayar dari Harga Satuan Kontrak dalam penawaran untuk berbagai Mata Pembayaran yang terdaftar dalam Seksi SKh-1.10.a.5 dari Spesifikasi Khusus ini sebagaimana yang sesuai. SKh-1.10.a-1 pM 2) Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jalan Pekerjaan yang diklasifikasikan sebagai pemeliharaan kinerja jalan yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan- kerusakan atau memelihara kondisi bagian-bagian jalan guna menjaga kinerja jalan yang disyaratkan yang meliputi perkerasan jalan, bahu jalan, sistem drainase, bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan’ (jika dinyatakan dalam kontrak). Penyedia dalam melaksanakan pemeliharaan dan/atau perbaikan harus melakukan pengendalian lalu-lintas disekitar lokasi pekerjaan dan memasang rambu-rambu peringatan bagi pengguna jalan untuk mencegah kecelakaan lalu lintas. Penyedia harus bertanggung Jawab atas pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan yang telah selesai dilaksanakan dan harus segera memperbaiki kembali setiap terjadinya kerusakan sesuai Indikator Kinerja Jalan yang disyaratkan selama Masa Pelaksanaan pekerjaan. Adapun klasifikasi pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan meliputi: a) Perkerasan Jalan i) Perkerasan Berpenutup Aspal Pekerjaan pemeliharaan kinerja perkerasan jalan berpenutup aspal mencakup kegiatan yang terutama bertujuan untuk memelihara kerataan permukaan jalur lalu lintas, seperti menutup retak-retak, penambalan lubang-lubang (patching), Perataan setempat (spot leveling), perbaikan tepi perkerasan, perbaikan retak, perbaikan permukaan yang bergelombang atau keriting (corrugations) dan meratakan alur (rutting) yang dalam untuk mempertahankan lereng melintang jalan yang standar. Pekerjaan pemeliharaan kinerja perkerasan jalan ini juga untuk memperbaiki kekuatan struktural perkerasan jika dipandang sebagai bagian dari pekerjaan perbaikan untuk memenuhi Indikator Kinerja Jalan yang disyaratkan dan untuk mencegah Kerusakan yang lebih besar sehingga perkerasan jalan dapat berfungsi dengan baik sebagaimana disyaratkan dalam Seksi SKh-1.10.a.4 spesifikasi ini. Perkerasan Tanpa Penutup Aspal Pekerjaan pemeliharaan kinerja perkerasan jalan tanpa penutup aspal mencakup kegiatan seperti pengisian lubang dan keriting (corrugation), dan perataan ringan dengan grader untuk mengembalikan bahan yang lepas, perataan setempat dan perbaikan lereng melintang perkerasan dengan bahan agregat dan perbaikan permukaan yang beralur dengan bahan agregat, dengan mutu material yang sama untuk mencegah kerusakan yang lebih besar dan memenuhi kinerja yang disyaratkan. iii) Perkerasan Kaku (rigid pavement) Pemeliharaan kinerja perkerasan kaku (rigid pavement) meliputi pekerjaan perbaikan celah pada sambungan melintang dan memanjang (transversal joint and longitudinal joint), penurunan pelat beton (slab) pada sambungan, perbaikan’ retak, dan ii SKh-1.10.a-2 pul lubang pada pelat beton (slab). Perbaikan kerusakan meliputi pengisian celah pada sambungan termasuk dengan bahan sealant jenis rubberized atau fibrous asphalt, pengangkatan pelat beton yang turun untuk mengisi rongga di bawah pelat beton dengan semen pengisi menggunakan mud jacking machine, sedangkan kerusakan pelat beton yang retak harus digrouting, lubang atau gompal (spalling) harus ditambal (patching) dengan beton dengan mutu yang sama dengan beton lama. b) Bahu Jalan Pekerjaan pemeliharaan kinerja bahu jalan bertujuan untuk memelihara atau memperbaiki permukaan bahu jalan yang ada (existing) sehingga kemiringannya tetap konsisten sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan, seperti pengisian lubang, pemotongan dan perataan, pembuangan tanaman liar atau rumput, semak-semak dan benda lainnya sehingga bahu jalan dapat berfungsi dengan baik sebagaimana sesuai dengan indikator kinerja yang dipersyaratkan. Pekerjaan ini juga mencakup pengisian pada lubang-lubang bahu dengan mutu material yang sama dengan bahu jalan yang ada (existing), pemotongan’ permukaan bahu jalan jika elevasi permukaan bahu jalan lebih tinggi dari permukaan jalan dan sebaliknya, pembentukan kemiringan/kerataan bahu, pembuangan semak-semak atau tanaman liar atau rumput-rumput dan/atau penghalang lainnya yang mengganggu fungsi bahu jalan. ©) Drainase Pekerjaan pemeliharaan kinerja drainase jalan yang bertujuan agar sistem drainase jalan yang ada (existing) berfungsi dengan baik dan lancar pada lokasi yang termasuk dalam cakupan pekerjaan drainase, termasuk saluran samping, saluran melintang, saluran pembuang (outlet/inlet) dan saluran olakan (catch pits/ basins) serta semua sistem drainase yang terkait dengan pekerjaan ruas jalan dalam kontrak. Pekerjaan pemeliharaan kinerja drainase jalan meliputi pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan saluran dengan penutup dan/atau saluran tanpa penutup atau drainase dengan bahan lainnya atau gorong-gorong, galian untuk selokan, pelapisan pada drainase dan saluran yang ada, saluran pembuang, pemotongan semak atau rumput pada sisi saluran serta pembuangan lanau, daun, kotoran, tanah sedimen atau endapan, semak dan bahan-bahan lain yang mengganggu saluran. Seluruh sistem drainase yang terkait harus dipelihara dengan baik dan diperbaiki jika terjadi kerusakan hingga dapat berfungsi dengan baik, sesuai dengan kinerja yang dipersyaratkan. Bangunan Pelengkap Jalan Pekerjaan pemeliharaan kinerja bangunan pelengkap jalan bertujuan untuk mencegah kerusakan yang lebih besar pada bangunan q) SKh-1.10.a-3 f Ww pelengkap jalan yang ada (existing) dan dapat berfungsi sebagaimana menurut jenisnya. Kegiatan pemeliharaan kinerja terhadap bangunan pelengkap jalan dimaksud yang meliputi tembok penahan tanah, trotoar, pulau jalan, fasilitas penyeberangan pejalan kaki dan jembatan mencakup pemeriksaan secara teratur dengan membuat pelaporan semua kondisi komponen utama dari bangunan struktur, pembersihan lubang drainase, pembersihan kotoran dan sampah pada sambungan ekspansi, perletakan, dan komponen logam lain yang peka terhadap karat dan pembuangan akumulasi sampah dan/atau tanah sedimen atau endapan yang diakibatkan oleh banjir pada saluran air atau sungai serta pemeliharaan struktur. Perbaikan bangunan struktur dan penggantian beton, komponen baja atau kayu yang rusak pada struktur jembatan, pengecatan kembali baja struktur atau baja lainnya atau struktur kayu, penggantian bahan pada lantai struktur, dan perbaikan dan pengembalian kondisi setiap lapisan aspal di atas lantai struktur harus dianggap sebagai pekerjaan penggantian bangunan struktur yang dibayar terpisah, namun Penyedia harus melakukan pemantauan kondisi bangunan struktur setiap bulannya dan dibuat laporan hasil pemantauan yang disampaikan kepada PPK dan/atau Direksi Teknis. e) Perlengkapan Jalan Pekerjaan pemeliharaan kinerja perlengkapan jalan bertujuan supaya perlengkapan jalan yang ada (existing) dapat dibaca dengan jelas oleh pengguna jalan atau reflektifitas rambu terjaga dan berfungsi dengan baik. Pekerjaan ini mencakup kegiatan seperti pembersihan dan perbaikan rambu jalan, patok pengarah (guideposts), dan patok kilometer, rel pengaman (guardrails), pengecatan kembali huruf yang tak terbaca pada rambu jalan dan pengecatan marka jalan yang sudah tidak terlihat dengan jelas dan pengendalian tumbuh- tumbuhan atau penebangan pohon yang menghalangi jarak pandang atau jika membahayakan keselamatan lalu lintas termasuk pembuangan akar-akarnya. Pekerjaan pemeliharaan dan/atau perbaikan rambu jalan tidak boleh menimbulkan goresan pada rambu jalan dalam proses pembersihan dan perbaikan rambu jalan. Penyediaan rambu jalan, patok pengarah, patok kilometer dan rel pengaman yang baru’ harus dianggap sebagai pekerjaan pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan yang harus dibayar secara terpisah. 3) Tanggung Jawab Penvedia Sejak Tanggal Mulai Kerja sebagaimana disebutkan dalam Surat Perintah Mulai_ Kerja hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan (Final Hand Over,FHO), Penyedia bertanggung jawab atas semua pemenuhan Tingkat Layanan Jalan dan berkewajiban memelihara jalan dan memperbaiki kerusakan bagian ruas jalan yang termasuk dalam kontrak. SKh-1.10.a-4 } Ww Sejak diberlakukan pemenuhan tingkat layanan jalan sebagaimana yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak Penyedia harus menjaga kinerja jalan berdasarkan Indikator Kinerja Jalan yang ditetapkan dalam Seksi SKh-1,10.a.4 Spesifikasi Khusus ini. Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi Indikator Kinerja Jalan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, dikenakan pemotongan pembayaran sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Khusus ini pada Seksi SKh-1.10.a.4.3) Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan. 4) Pengajuan Kesiapan Kerja Penyedia harus menyiapkan jadwal pelaksanaan _pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan sesuai waktu yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang selanjutnya untuk mendapatkan persetujuan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut harus menunjukkan rencana lokasi pekerjaan, kuantitas atau volume pekerjaan, bahan dan peralatan yang digunakan untuk setiap jenis pekerjaan.Volume atau kuantitas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dibuat dalam laporan mingguan dan disampaikan kepada Direksi Pekerjaan. Keterlambatan Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan kinerja jalan yang mengakibatkan kerusakan yang semakin luas sebagaimana yang telah direncanakan berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis lapangan atau sesuai yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor tidak dapat mengajukan tuntutan pembayaran dari kelebihan volume atau kuantitas yang ditetapkan berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis lapangan atau sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan. Sedangkan keterlambatan Penyedia dalam pemenuhan Indikator Kinerja Jalan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Kontrak harus diartikan sebagai kelalaian atau wanprestasi Penyedia, sehingga apabila diperlukan penanganannya dapat diambil alih oleh PPK atau pihak lain yang ditetapkan PPK dengan biaya aktual yang diperlukan ditambah 10% (sepuluh perseratus) dari biaya aktualnya menjadi tanggungjawab Penyedia. Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak melepaskan tanggungjawab Penyedia dari kewajiban yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Kontrak. SKh-1.10.a.2 PERSYARATAN 1) Persyaratan Bahan a) Perkerasan Beraspal Bahan yang digunakan untuk penambalan lubang beraspal (patching) atau untuk perbaikan permukaan yang retak, harus sama atau lebih tinggi mutunya dari bahan yang ada (existing), kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan. Bahan yang digunakan dapat mencakup timbunan pilihan, lapis pondasi ageregat klas A, AC-BC, AC-WC, HRS-BC, HRS-WC, penetrasi macadam, lapis resap perekat, lapis SKh-1.10.a-5 fs mW b) ¢ d) e) perekat, campuran aspal dingin, Laburan Aspal (BURAS) atau bahan konstruksi lainnya untuk perkerasan sesuai dengan jenis lapisan perkerasan yang sedang diperbaiki, bahan-bahan ini harus sesuai dengan spesifikasi umum yang berkaitan menurut jenisnya. Bahan perkerasan hasil galian yang masih baik dapat digunakan Kembali sebagai lapis pondasi bawah (sub-base) _ setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Untuk bahan yang digunakan sebagai pelaburan setempat atau laburan aspal pada perkerasan yang retak harus berupa aspal Penetrasi 60 atau 80, aspal cair MC250 atau MC800 atau aspal emulsi yang sesuai dan disetujui Direksi Pekerjaan. Aspal Pen 60 atau Pen 80 atau aspal emulsi harus digunakan untuk mengisi retak-retak. Untuk perkerasan kaku (rigid pavement) mutu beton yang digunakan harus sama atau lebih tinggi dari mutu beton yang ada lokasi pekerjaan, jika penggunaan additive sebagai bahan campuran beton maka proporsi campuran additive harus sesuai dengan ketentuan dari jenis additive yang digunakan dan terlebih dulu harus melalui uji mutu sebelum diterbitkan surat tidak keberatan (NOL) dari Direksi Pekerjaan sebagai Job Mix Formula (JMF) campuran beton. Bahu Jalan. Bahan yang digunakan untuk pemeliharaan kinerja bahu jalan harus mempunyai mutu sekurang kurangnya sama atau lebih tinggi dengan mutu bahan pada bahu jalan yang ada (existing), kecuali ditetapkan lain oleh Direksi Pekerjaan. Drainase. Bahan yang digunakan untuk pemeliharaan drainase harus sesuai dengan mutu bahan pada drainase yang diperbaiki, kecuali ditetapkan lain oleh Direksi Pekerjaan. Bangunan Pelengkap Jalan (jika ada) Bahan yang digunakan untuk perbaikan tembok penahan, trotoar, fasilitas penyeberangan pejalan kaki, dan bangunan jembatan harus sesuai atau lebih tinggi mutunya dengan komponen bangunan pelengkap jalan yang diperbaiki, kecuali ditetapkan lain oleh Direksi Pekerjaan. Dalam pelaksanaan perbaikan bangunan pelengkap jalan, Penyedia harus memperhatikan kondisi lalu-lintas di lapangan dan harus disiapkan rambu-rambu peringatan bagi pengguna jalan untuk mencegah kecelakaan lalu-lintas. Perlengkapan Jalan. Bahan yang digunakan untuk pemeliharaan perlengkapan jalan harus terdiri dari material yang sejenis misalnya untuk penullisan kembali huruf pada rambu jalan maka kualitas cat harus sesuai dan pengecatan rambu jalan yang mempunyai lapisan pemantul rambu lalu lintas. SKh-1.10.0-6 f. W Reflektifitas lapisan pemantul rambu lalu-lintas Pekerjaan rambu lalu-lintas yang meliputi: rambu petunjuk, rambu peringatan, rel pengaman, patok pengarah, dan jenis rambu lainnya harus menggunakan lapisan pemantul (reflective sheeting) terdiri dari retroreflective lens system dengan permukaan rata dan halus, sesuai persyaratan AASHTO M-268. 2) Pengendalian Mutu a) Penerimaan Bahan b) a Q (3) (4) 6) Bahan yang akan digunakan untuk perbaikan atau pemeliharaan kinerja jalan harus terlebih dahulu dapat diamati secara visual dan/atau diuji kualitasnya sesuai ketentuan yang berlaku pada Spesifikasi Umum Bina Marga, menurut jenisnya minimum 3 sampel dari yang mewakili sumber bahan. Dibuat laporan hasil pengujian bahan secara tertulis sebagai dokumen pengendalian mutu bahan. Bahan hanya dapat digunakan apabila dinyatakan secara tertulis bahwa mutu bahan tersebut memenuhi persyaratan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga. Bahan yang tidak memenuhi persyaratan tidak dapat digunakan dalam perbaikan atau pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan. Bahan perkerasan hasil galian pada perkerasan jalan yang masih baik dapat digunakan kembali sebagai timbunan pilihan dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. Penerimaan Hasil Pekerjaan Q) @ @) @) ) © Hasil perbaikan atau pemeliharaan pekerjaan harus diinspeksi atau dilakukan pengujian hasil pekerjaan secara random (acak), untuk memastikan bahwa mutu hasil pekerjaan sesuai persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga. Penyedia harus menyampaikan laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan tentang hasil inspeksi pekerjaan secara visual atau mutu hasil pengujian yang dilaksanakan. Mutu hasil pengujian harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum Bina Marga. Dengan memperhatikan laporan hasil inspeksi dan pengujian mutu, dapat ditetapkan bahwa hasil perbaikan atau pemeliharaan kinerja jalan sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan atau tidak sesuai dengan kinerja yang ditetapkan. Jika hasil inspeksi dan/atau pengujian mutu menunjukan hasil yang tidak sesuai dengan indikator kinerja yang dipersyaratkan maka harus dilakukan perbaikan pekerjaan ulang untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. Penyedia harus bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan Kinerja jalan yang telah dilaksanakan dari semua lokasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak dan harus dijaga SKh-1.10.0-7 f W kinerjanya sebagaimana ditetapkan dalam Seksi SKh-1.10.a.4 Jhingga serah terima pertama pekerjaan. Jika pekerjaan yang telah diperbaiki mengalami kerusakan lagi dalam masa pelaksanaan, maka Penyedia harus segera memperbaiki kembali kerusakan tersebut sesuai waktu tanggap perbaikan hingga kinerja pekerjaan memenuhi persyaratan. (8) Apabila Penyedia gagal memperbaiki kinerja jalan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, dapat dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Khusus ini. @) SKh-1.10.a.3 PELAKSANAAN PEMELIHARAAN KINERJA JALAN 1 2) ) Ketentuan Umum Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan dimulai, Penyedia harus menyiapkan program kerja yang sekurang-kurangnya meliputi metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan volume material, kebutuhan jenis peralatan, jumlah tenaga kerja, pengaturan lalu-lintas, pengendalian mutu pekerjaan dan kemungkinan masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan. Penyedia di dalam organisasinya harus dilengkapi Unit Pengendali Mutu (UPM) pekerjaan yang mempunyai tugas utama mencatat setiap kerusakan dan/atau jika terdapat kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan jalan atau bagian dari jalan secara terus menerus dan memverifikasi pemenuhan terhadap Indikator Kinerja Jalan sebagaimana yang disyaratkan serta dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan. UPM pekerjaan juga bertanggung jawab setiap saat menyediakan dan memutakhirkan data informasi kondisi jalan, yang termasuk didalam kontrak dan membuat laporan kemajuan (progress) pekerjaan yang diserahkan secara mingguan dan memberikannya kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut harus menunjukkan setiap kilometer pada lokasi pekerjaan, yang dilakeanakan oleh Penyedia untuk setiap jenis pekerjaan dalam minggu yang sedang berjalan. UPM pekerjaan harus dilengkapi pula sarana transportasi, komunikasi dan peralatan lainnya yang dapat digunakan setiap saat, untuk mendukung kegiatan ini termasuk melakukan inspeksi secara rutin guna mengetahui pemenuhan Tingkat Layanan Jalan yang dicapai, Perkerasan Jalan Penyedia harus memperbaiki seluruh permukaan perkerasan jalan yang lubang, amblas, bergelombang dan retak-retak yang mungkin terjadi pada setiap saat dalam Masa Kontrak hingga memenuhi Indikator Kinerja Jalan sebagaimana yang disyaratkan Seksi SKh- 1.10.a.4 di bawah. Apabila Penyedia belum dapat melakukan perbaikan kerusakan permukaan jalan, Penyedia wajib segera memberi tanda atau rambu pada jalan yang berlubang/rusak, untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu-lintas. Keterlambatan Penyedia dalam pemenuhan Indikator Kinerja Jalan berdasarkan waktu SKh-1.10.a-8 b tl tanggap perbaikan yang ditetapkan, akan berakibat dikenakannya pemotongan pembayaran sesuai ketentuan Spesifikasi Khusus ini. Dalam pekerjaan penambalan (patching), sekeliling lokasi perkerasan jalan yang rusak harus digali, tepi penggalian harus berbentuk segi empat dengan sisi-sisi yang sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu jalan, Tepi-tepi galian harus vertikal dan dasar lubang harus digali sampai bahan yang utuh (sound). Permukaan yang telah disiapkan untuk ditambal harus bersih dan bebas dari air. Dimulai dari lapisan yang paling bawah, bahan setiap lapisan harus diisikan dan dipadatkan lapis demi lapis. Cara pengisian dan pemadatan harus sesuai dengan Spesifikasi teknis yang berkaitan dengan bahan yang digunakan, namun cara manual boleh digunakan untuk pengisian dan pemadatan lapisan-lapisan bagian bawah, apabila penggunaan peralatan standar tidak memungkinkan. Elevasi pekerjaan perbaikan yang telah selesai dikerjakan harus sama dengan elevasi perkerasan lama disekelilingnya yang masih utuh. Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat harus digunakan pada bagian- bagian yang secara normal memerlukan hal tersebut. Pemadatan bagian akhir lapis permukaan harus menggunakan mesin gilas yang cocok, sesuai dengan spesifikasi untuk bahan yang digunakan pada lapis perkerasan jalan tersebut. Untuk perkerasan tanpa penutup aspal yang berlubang banyak dan keriting (corrugation), permukaan jalan tersebut harus dipangkas sedikit dengan motor grader dan alat bantu lainnya secara rutin untuk memperbaiki permukaan jalan yang terdapat lubang-lubang kecil dan keriting, agar dapat mengendalikan ketidak-rataan dan keriting (corrugation) yang lebih besar. Bilamana melaksanakan pemangkasan ringan dengan motor grader, bahan-bahan yang lepas harus didorong ke arah tepi jalan, Dalam pelaksanaan harus mencegah motor grader melintasi lewat sumbu jalan dengan posisi pisau diturunkan, karena akan merusak kelandaian punggung jalan. Pada perkerasan tanpa penutup aspal perataan berat setempat harus dilaksanakan (jika diperlukan) untuk menjaga agar lereng melintang perkerasan berada dalam rentang 4% sampai 6% dan untuk menghilangkan keriting (corrugations) dan lubang-lubang yang dalam. Perataan berat setempat dengan menggunakan motor grader dioperasikan dari tepi jalan menuju ke arah sumbu jalan. Penggalian sampai dasar dari permukaan perkerasan yang tidak beraturan dapat dicapai dengan satu atau dua lintasan motor grader, bahan hasil penggalian ini akan tertumpuk sebagai alur tumpukan dekat sumbu jalan, selanjutnya disemprotkan air pada jalan tersebut jika kadar air dalam bahan jalan tersebut harus ditambah. Kemudian alur tumpukan tersebut harus diratakan kembali pada seluruh penampang melintang jalan dengan pisau grader, pada ketinggian dan sudut sedemikian rupa sehingga terjamin bahwa semua agregat tersebar merata pada jalur lalu- lintas dan menghasilkan lereng melintang yang disyaratkan. SKh-1.10.a-9 4, We 3) 4) Bilamana diperlukan prosedur tersebut harus diulangi lagi untuk setengah lebar jalan sisi lainnya sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan permukaan akhir yang rata. Penggilasan jalan kerikil ini harus dilaksanakan segera setelah operasi pemotongan dan penghamparan selesai dikerjakan agar diperoleh permukaan yang rapat dan padat sesuai dengan yang dikehendaki Direksi Pekerjaan. Bahu Jalan Semua bahu jalan lama yang termasuk dalam kontrak, harus selalu diperiksa selama Masa Kontrak untuk penyesuaian dengan kondisi standar yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum. Setiap lokasi bahu jalan yang dipandang memerlukan pemeliharaan kinerja, dalam segala hal harus dicatat dan dihitung perkiraan kebutuhan material dan peralatan yang digunakan, serta tindakan pelaksanaan pemeliharaan kinerja yang diperlukan. Bilamana bahu jalan lama dianggap rusak maka harus dilakukan perbaikan atau pemeliharaan kinerja bahu jalan, jika terdapat salah satu atau gabungan kondisi berikut ini: a) Bahu jalan memerlukan perataan kembali untuk menghilangkan lubang-lubang kecil atau memerlukan pembentukan kembali untuk meningkatkan kerataan; >) Bahu jalan memerlukan pemadatan tambahan agar dapat memberi pelayanan yang lebih baik; c) Bahu jalan tertutup rumput dan/atau semak-semak atau tanaman liar lainnya sehingga akan mengurangi keamanan jalan atau jarak pandang; Bahu jalan dengan bahan-bahan yang lepas, benda-benda yang tidak dikehendaki atau bahan-bahan lainnya yang tidak berkaitan dengan fungsi jalan; Bahu jalan yang memerlukan penggalian atau pembongkaran bahan tepi memerlukan perataan kembali untuk mengalirkan air yang lancar dari perkerasan berpenutup aspal ke selokan samping; f) Elevasi bahu jalan lebih tinggi dan/atau lebih rendah 5cm dengan permukaan perkerasan jalan yang bersebelahan. qd e) Sebelum melaksanakan perataan atau penimbunan lubang-lubang pada bahu jalan, maka semua kotoran dan bahan-bahan yang tidak dikehendaki lainnya harus dibersihkan dari bahu jalan. Jika diperlukan Penyedia harus menimbun kembali lubang-lubang yang disebabkan oleh pembongkaran tanaman, penimbunan kembali dan menggunakan bahan yang sama pada kondisi bahu yang ada (existing) atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Drainase Pekerjaan pemeliharaan kinerja drainase jalan antara lain: a) Pemeliharaan kinerja selokan, gorong-gorong, box culvert dan saluran pembuang serta saluran air sementara maupun permanen harus SKh-1.10.a-10 f u( dijadwalkan sedemikian rupa sehingga aliran air yang lancar dapat dijaga selama Masa Kontrak. b) Selokan dan saluran air lama maupun yang baru diperbaiki harus dijaga agar bebas dari semua bahan yang lepas, sampah, endapan dan pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki yang mungkin akan menghalangi aliran air permukaan. Pemeliharaan semacam itu harus dilaksanakan secara teratur berdasarkan rutinitas dan segera setelah aliran permukaan akibat hujan lebat telah berhenti mengalir. c) Selama periode hujan lebat, Unit Pengendali Mutu harus melakukan monitoring di lapangan dan mencatat setiap sistem drainase yang kurang berfungsi akibat penyumbatan atau karena hal lain setelah terjadinya hujan. Setiap kelainan pada drainase dicatat pada saat tersebut, seperti luapan air, kekurangan kapasitas, erosi, alinyemen struktur drainase yang kurang tepat atau rancangan lainnya yang kurang cocok, harus dicatat dan diambil langkah perbaikan jika dimungkinkan. Pada lokasi yang harus bebas dari tumbuh-tumbuhan meliputi di sekitar ujung gorong-gorong, terusan gorong-gorong, saluran air yang dilapisi, kerb, seluruh permukaan yang dilabur dan lantai jembatan. 5) Bangunan Pelengkap Jalan Pekerjaan pemeliharaan kinerja bangunan pelengkap jalan (jika dinyatakan dalam kontrak) antara lain: a) Pekerjaan pemeliharaan kinerja bangunan pelengkap jalan yang ada sepanjang jalan yang termasuk dalam kontrak, tanpa memandang ukuran atau jenis bangunan pelengkap jalan, dan pada prinsipnya harus meliputi pemeriksanaan secara teratur terhadap komponen utama struktur, penyiapan laporan detil pemeriksaan, dan pembersihan rutin tempat-tempat yang mudah rusak jika dibiarkan. Pemeriksaan dan operasi pembersihan untuk pemeliharaan kinerja bangunan pelengkap jalan harus dilaksanakan dalam interval waktu yang teratur selama masa kontrak. Pemeriksaan terhadap daerah aliran sungai harus dilaksanakan setelah hujan atau hal- hal yang mengakibatkan banjir dan demikian pula setelah air banjir surut. Pemeriksaan yang akurat dan teratur beserta pelaporan pada struktur jembatan dan tembok penahan yang tidak dapat diabaikan. Jika kinerja bangunan pelengkap jalan tidak sesuai sebagaimana disyaratkan dalam seksi SKh-1.10.a.4 atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka Penyedia harus segera melaksanakan perbaikan atau pemeliharaan bangunan pelengkap sesuai dengan jenisnya, kecuali perbaikan struktur yang tidak diatur dalam kontrak. Untuk semua jenis struktur saluran melintang jalan, kelembaban bersama akumulasi debu dan sampah adalah sebab utama kerusakan yang dapat segera dihentikan dengan _operasi pembersihan dalam pemeliharaan yang sederhana. Kondisi ini akan terjadi terutama di dalam bagian-bagian jembatan yang paling gelap dq) e) b) °) dq) SKh-1.10.a-11 i WwW dan sulit dijangkau, oleh karena itu pemeriksaan menyeluruh pada setiap celah sangatlah diperlukan untuk tindak lanjut perbaikan guna mencegah kerusakan yang lebih besar, terutama setelah banjir. e) Bilamana cacat dan kerusakan serta kekurangan pada komponen struktural saluran melintang jalan yang dijumpai selama pemeriksaan rutin, harus dicatat di dalam laporan pemeliharaan kinerja, untuk menentukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Rentang dan jenis pekerjaan perbaikan semacam ini akan sangat bervariasi tergantung pada ukuran, jenis pelaksanaan, jenis bahan dan umur struktur dan akan dibayar terpisah. ) Di daerah bangunan atas jembatan dan bangunan bawah jembatan, operasi pembersihan dan pembabatan yang berikut harus dilaksanakan sampai diterima oleh Direksi Pekerjaan; (1) Semua tanaman yang berjuntai harus dipotong secukupnya dan sampahnya dibuang dengan rapi; (2) Semua lubang sulingan yang disediakan pada abutment dan tembok sayap harus bebas dari sampah-sampah yang menyumbatnya. (3) Semua dudukan jembatan dan kepala pier harus dijaga supaya bebas dari sampah, kotoran dan air. (4) Semua sambungan pada permukaan kayu harus dijaga agar bebas dari sampah dan kotoran sedemikian hingga tidak menyimpan air yang akan mempercepat proses pelapukan; (5) Semua permukaan baja harus dijaga agar bebas dari sampah dan kotoran sedemikian hingga tidak menyimpan air yang akan mempercepat proses korosi. (6) Semua lubang pembuangan air, pipa buangan air, saluran drainase dan lubang keluaran harus dijaga bersih dari sampah supaya air dapat mengalir bebas, sehingga terhindar dari limpahan air pada perletakan, dudukan perletakan dan rembesan melalui sambungan atau retak-retak. (7) Paku, baut jembatan atau pecahan kayu tidak boleh menonjol di atas permukean lantai jembatan sehingga dapat menusuk ban kendaraan yang lewat. 6) Perleny Jalan Pekerjaan pemeliharaan kinerja perlengkapan untuk keselamatan jalan antara lain: a) Pengecatan kembali setiap rambu-rambu jalan di mana kondisi cat pada rambu jalan yang telah rusak dan tulisan pada rambu yang tidak jelas atau kurang jelas terbaca oleh Pengguna Jalan. Penyedia harus juga melaksanakan perbaikan pada setiap rambu jalan, bagian rel pengaman, patok pengarah, patok kilometer, marka jalan atau perlengkapan jalan yang lain yang rusak, sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Penyedia harus melaksanakan pengendalian tanaman disepanjang ruang milik jalan, yang kiranya dapat mengganggu jarak pandang bagi pengguna jalan untuk keselamatan dalam berlalu-lintas. b) °) SKh-1.10.a- 12 fe u d) Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan tinggi maksimum 10cm disekitar patok-patok pengarah jalan dan rambu-rambu lalu-lintas, ujung saluran melintang jalan, bahu jalan, guardrails, tiang-tiang lampu, median yang ditinggikan, pulau-pulau untuk lalu-lintas dan trotoar termasuk tepi deck jembatan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan yang diijinkan mempunyai tinggi minimal 2,5cm dan maksimum 10cm pada lokasi median jalan yang direndahkan, tebing tepi jalan (di luar Ruang Manfaat Jalan), taman di tempat istirahat dan sekitarnya. e) Pada daerah timbunan dan galian jalan harus mencakup Ppemotongan rumput, semak-semak, dan pohon-pohon kecil yang tingginya sudah mencapai lebih dari 10cm dan/atau untuk memperbaiki penampilan di dalam atau di samping jalan yang dibangun atau memperbaiki jarak pandang pada tikungan, dan pekerjaan lain yang mencakup perbaikan lereng yang tidak stabil selama Masa Kontrak. 7) Pengendalian Tanaman Pekerjaan kinerja pengendalian tanaman antara lain: a) Penyedia harus melaksanakan pengendalian tanaman atau tumbuh- tumbuhan di sepanjang ruang milik jalan, yang kiranya dapat mengganggu jarak pandang bagi pengguna jalan untuk keselamatan dalam berlalu-lintas selama periode pelaksanaan. Lokasi yang harus bebas dari tanaman di sekitar ujung gorong- gorong, terusan gorong-gorong, saluran air yang dilapisi, kerb, sekitar rambu, guardrails, patok pengarah, tiang lampu, bahu jalan, seluruh permukaan yang dilabur, bangunan bawah jembatan dan deck jembatan. Tumbuh-tumbuhan yang diijinkan tinggi maksimum 10cm di sekitar patok-patok pengarah jalan dan rambu-rambu lalu lintas, ujung saluran melintang jalan, bahu jalan, guardrails, tiang-tiang lampu, median yang ditinggikan, pulau-pulau untuk lalu-lintas dan trotoar termasuk tepi deck jembatan. Sedangkan tumbuh- tumbuhan yang diijinkan mempunyai tinggi minimal 2,5cm dan maksimum 10cm pada lokasi median jalan yang direndahkan, tebing tepi jalan (di luar Ruang Manfaat Jalan), taman di tempat istirahat dan sekitarnya. d) Pada daerah timbunan dan galian jalan harus mencakup pemotongan rumput, semak-semak, dan pohon-pohon kecil yang tingginya sudah mencapai lebih dari 10cm dan/atau untuk memperbaiki penampilan di dalam atau di samping jalan yang dibangun atau memperbaiki jarak pandang pada tikungan selama periode pelaksanaan dan pekerjaan lain yang mencakup perbaikan lereng yang tidak stabil. e) Penyedia harus memperhitungkan kuantitas _pelakeanaan pengendalian tanaman tersebut diatas selama periode pelaksanaan, yang harus dilaksanakan setiap saat hingga memenuhi kinerja yang disyaratkan. b) °) SKh-1.10.a- 13 f ( SKh-1.10.a.4 KINERJA JALAN YANG DISYARATKAN 1) Indikator Kinerja Jalan Setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau sebagaimana waktu yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak hingga serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over,PHO), Penyedia harus me pemenuhan ‘ingkat Layanan Jalan berdasarkan Indikator Kinerja Jalan sebagaimana yang disyaratkan dalam Tabel SKh-1.10.a.4.(1) di bawah. Pemenuhan tingkat layanan jalan diberlakukan terhadap seluruh hasil pekerjaan yang termasuk dalam lingkup penanganan yang meliputi pekerjaan perkerasan jalan, bahu jalan, drainase jalan, perlengkapan jalan, dan bangunan pelengkap jalan (ika ada). Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi Indikator Kinerja Jalan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran per hari sesuai dengan rumusan pada SKh-1.10.a.4.3) di bawah ini. ‘abel SKh-1.10.0.4.(1) Indikator Kinerja Jalan Tidak boleh ada bagian jalan yang mengalami patahan (faulting). No. Indikator Kinerja Jalan | Waktu Tanggap Perbaikan 1_|Perkerasan Jalan a | Lubang: Tidak boleh ada lubang dengan|Harus selesai diperbaiki diameter lebih dari 10cm dan | dalam waktu maksimum 7 kedalaman lebih dari 4cm pada | (tujuh) hari. bagian jalan. b Retakan: Tidak boleh ada retakan lebih ! Jebar 3mm dan/atau Iuas retakan | Haris cereal, ditutup lebih besar 5% setiap 100m| (mam wary mal , ’ pat belas) hari. panjang lajur (Jane) jalan. i [~e_[Amblas: Tidak boleh ada bagian yang|Harus selesai diperbaiki amblas lebih dari 3cm dengan | dalam waktu maksimum 7 luasan permukaan yang amblas | (tujuh) hari. lebih besar 5% setiap 100meter jalurjalan. d | Patahan (untuk Rigid): Harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari. Joint Sealant (untuk Rigid): Dalam kondisi baik, tidak boleh rusak atau hilang disemua slab joint. Harus selesai _diperbaiki | dalam waktu maksimum 14 | (empat belas) hari. Ketidakrataan (untuk perkerasan yang dilaksanakan | pelapisan ulang/overlay): | Nilai IRI rata-rata setiap segmen lajur (lane) jalan dalam kondisi mantap, maksimum 4mm/m. Harus selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 90 (sembilan puluh) hari. SKh-1.10.a- 14 we Bahu Jalan Lubang: Tidak boleh ada lubang dengan diameter lebih dari 20cm dan kedalaman lebih dari 10cm. Harus selesai _diperbaiki dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari. Elevasi / Ketinggian: Tidak boleh ada beda tinggi bahu jalan dengan tepi perkerasan jalan lebih dari Som Harus selesai _diperbaiki dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari ‘Amblas: Tidak boleh ada bagian yang amblas lebih dari 10cm dengan luasan permukaan yang amblas lebih dari 3% setiap 100meter bahu jalan. Harus selesai_ diperbaiki dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari. Drainase Semua jenis saluran: i) Harus bersih dan __ tidak mengalami kerusakan struktur. ii) Tidak boleh ada penyumbatan lebih besar 10% dari kapasitas saluran. Kerusakan harus_ selesai diperbaiki dalam waktu maksimum 21 (dua puluh satu) hari untuk kerusakan struktur dan 7 (tujuh) hari untuk penyumbatan. Lereng Timbunan dan Galia: i) Pada Lereng Timbunan tidak ada deformasi dan erosi serta dapat berfungsi dengan baik. i) Pada Lereng Galian harus Deformasi_ dan longsoran harus selesai _diperbaiki dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari. stabil, kuat untuk menahan erosi dan berfungsi dengan baik. Perlengkapan Jalan Rambu Peringatan dan Rambu Petunjuk: i) Terpasang dengan benar sesuai ketentuan, secara__struktur kokoh dan tiang tidak bengkok. ii) Pemasangan rambu sementara untuk pencegahan kecelakaan lalu lintas yang disebabkan kerusakan jalan yang belum dapat diperbaiki. Kekurangan, —_kerusakan dan kecacatan —_harus selesai diperbaiki selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari. Pemasangan rambu sementara paling lambat 24 (dua puluh empat) jam. | Pemisah Horizontal pada Median atau Trotoar: i) Pemisah yang ada harus kokoh dan berfungsi dengan baik. ii) Permukaannya dapat dilihat dengan jelas pada malam hari. Kekurangan, _kerusakan dan kecacatan —harus selesai diperbaiki selambat- lambatnya 21 (dua puluh satu) hari. SKh-1.10.a- 15 eM Guardrails / Rel Pengaman: Secara struktur kokoh, terpasang dengan benar dan tidak terjadi kerusakan. Kekurangan, —_kerusakan dan kecacatan —_—harus selesai diperbaiki selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari. 5 | Bangunan Pelengkap (jika ada dalam kontrak) a | Jalan Pendekat (Oprit): Tidak terjadi penurunan lebih Kecacatan harus_selesai dari Scm dari elevasi rencana diperbaiki selambat- permukaan pendekat. lambatnya 14 (empat belas) hari b_ | Dinding Penahan Tanah: i) Tidak ada kerusakan struktur | Kecacatan harus_selesai dan berfungsi baik. diperbaiki selambat- ii) Tidak terjadi keretakan pada | lambatnya 28 (dua puluh dinding dan pondasi. delapan) hari. iii) Tidak terjadi patahan struktur bangunan yang mengakibatkan —kerusakan struktur bangunan. c | Expansion Joint (Jembatan pada jalan dalam kontrak): i) Tidak ada kerusakan yang/Kecacatan harus_ selesai signifikan dan dapat berfungsi | diperbaiki selambat- baik. lambatnya 28 (dua puluh ii) Tidak karatan dan kokoh serta | delapan) hari. lebar gap sesuai ketentuan. d_ | Pagar Jembatan (Span <6.0m): i) Tidak ada kerusakan struktur | Kecacatan harus_selesai dan berfungsi baik. diperbaiki selambat- ii) Pagar jembatan lengkap, tidak | lambatnya 28 (dua puluh karatan dan kokoh. delapan) hari. iii) Dapat dilihat dengan jelas pada saat malam hari. 6 _| Pengendalian Tanaman a | Bebas dari tumbuh-tumbuhan di sekitar jung — gorong-gorong, | Pengendalian tanaman terusan gorong-gorong, saluran|harus selesai dirapikan air yang diperkeras, kerb, sekitar | atau dipotong _sesuai rambu lalu-lintas, guardrails, | ketentuan selambat- | patok pengarah, tiang lampu, bahu jalan, seluruh permukaan yang dilabur (black top), pulau untuk lalu lintas, bangunan bawah jembatan dan tepi deck jembatan. lambatnya 7 (tujuh) hari. SKh-1.10.a- 16 iM b | Tumbuh-tumbuhan yang|Pengendalian tanaman diijinkan mempunyai_tinggi|harus selesai_dirapikan minimal 2,5em dan maksimum|atau dipotong _sesuai 10cm pada lokasi median jalan | ketentuan selambat- yang direndahkan, tebing tepi | lambatnya 7 (tujuh) hari. jalan (di luar ruang manfaat jalan), tanaman di tempat istirahat (termasuk taman) di Ruang Milik Jalan) _ kecuali terhadap taman yang sudah ada namun tidak mengganggu jarak pandang untuk — keselamatan pengguna jalan. Penyedia harus memperhitungkan volume lalu lintas, kekuatan perkerasan, bahu jalan, kondisi tebing pada sisi drainase jika terjadi longsoran, rambu jalan yang terpasang dan kestabilan tembok penahan atau bangunan pelengkap lainnya (jika ada) selama masa kontrak. Penyedia setiap saat harus memelihara dan memperbaiki jika terjadi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan pengoperasian jalan tersebut, hingga terpenuhinya Indikator Kinerja Jalan dan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan. Jika pemeliharaan atau perbaikan pekerjaan dari kerusakan dapat berpengaruh terhadap kinerja hasil pekerjaan tersebut maka harus dilakukan perbaikan ulang atau pengujian mutu hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi umum. 2) Metode Inspeksi Kinerja Jalan a) Inspeksi/Inspeksi Harian Setiap saat PPK dan/atau Direksi Teknis dapat melaksanakan inspeksi lapangan terhadap pemenuhan Indikator Kinerja Jalan sebagaimana yang disyaratkan. Inspeksi lapangan tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri, kapan saja, dan dimana saja di sepanjang ruas jalan yang termasuk dalam kontrak. Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jalan, Penyedia harus membuat Laporan Mingguan pemenuhan Indikator Kinerja Jalan yang merupakan hasil inspeksi lapangan. Informasi yang harus tersedia dari hasil Inspeksi Harian meliputi penilaian terhadap pemenuhan indikator kinerja masing-masing Komponen jalan untuk setiap segmen penilaian sepanjang 100m bagian jalan dengan mencantumkan batas waktu tanggap perbaikannya sebagaimana terlihat pada formulir di bawah ini: SKh-1.10.a- 17 fh UW LAPORAN NSPEKSI PEMENUAN INDIKATOR KINERZA JALAN a ate — esis tiene = pees ae peas faces oe See a = — == Serer ere ee ee eet = [ann Pas Sees sire ee eee Secon SSoncemtester 1 sige nate a a. fC a ee ae feet away ‘reser ern net earenerenry cette cm ae cote mem = aPEa WANG MENA HOMATOR NERA ALAN oma Russ Jalan a ‘Tanga! inspeks! ao ota Sete aan ozone ara Se a eS rie t oe ae} ne eae oat —t — = ; fain fats sep nes aiaoene oa tes socal ng pier onlays 1 ataieincenamrmeamtenecs” tc tadmettrtcaman teetoeconan 2 faongaane ice Stoop om eet, sont, sna or a — TRE SKh-1.10.a~ 18 h Ww b) Inspeksi Formal Inspeksi formal adalah inspeksi yang dijadwalkan oleh PPK mengacu pada jadwal inspeksi tingkat layanan yang disusun oleh Manajer Kendali Mutu (Quality Control Manager,QCM) Penyedia Jasa. Inspeksi formal dilaksanakan setiap akan melakukan pengajuan tagihan pembayaran. Inspeksi formal dilaksanakan secara bersama-sama antara Penyedia, PPK, dan Direksi Teknis. Tujuan utama inspeksi formal adalah agar Direksi Teknis dan PPK dapat memverifikasi data pendukung dalam pengajuan pembayaran dan untuk memberikan persetujuan atas sertifikat pembayaran bulanan (monthly certificate). Data pemenuhan Tingkat Layanan Jalan serta kemajuan pemenuhan tingkat layanan terakhir yang mendukung pengajuan pembayaran harus didasarkan pada Laporan Mingguan yang sudah terverifikasi melalui Berita Acara Verifikasi. Berita Acara Hasil Verifikasi tersebut dapat digunakan sebagai dasar_perhitungan pemotongan pembayaran prestasi pekerjaan sebagai konsekuensi dari keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jalan. 3) Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan Untuk ‘setiap kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan yang disyaratkan dalam Tabel SKh-1.10.a.4.(1) di atas, maka Penyedia harus telah menyelesaikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jalan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan. Jika dalam batas waktu tanggap perbaikan sebagaimana yang ditetapkan di atas, Penyedia belum dapat memperbaiki penyebab Kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jalan, maka Penyedia dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran akibat keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jalan dengan rumusan sebagai berikut: = Pe D= 01x Hx Dimana: D Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah. H = Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan tingkat layanan jalan, berdasarkan hasil inspeksi lapangan. Pic = Panjang jalan yang cacat (tidak memenuhi indikator kinerja) dalam segmen jalan yang ditetapkan (panjang segmen minimal 100meter). Panjang jalan dalam kontrak berdasarkan lingkup pekerjaan. Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak. Pil Nip SKh-1.10.a~19 f We SKh-1.10.a.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN ran Pemelihs Kinerja Jalan a) Penambalan perkerasan dan bahu jalan, perbaikan lubang, laburan setempat, perataan setempat, perbaikan tepi perkerasan dan pengkerikilan kembali yang ditetapkan sebagai _pekerjaan pemeliharaan perkerasan dan/atau bahu jalan oleh Direksi Pekerjaan harus diukur untuk pembayaran sesuai volume bahan berbutir atau beraspal yang dihampar aktual dan diterima hasil pekerjaan tersebut oleh Direksi Pekerjaan. Aspal untuk penutupan retak harus diukur dalam liter dari bahan yang digunakan. Jenis pekerjaan ini harus dapat memenuhi indikator kinerja selama 1 (satu) tahun sejak pekerjaan selesai dilaksanakan. b) Pengukuran volume bahan yang digunakan sebagai Perkerasan atau. Bahu Jalan Tanpa Penutup Aspal harus dalam meter kubik dari volume bahan berbutir yang dihampar dan telah dipadatkan ditempat dan diterima oleh Direksi Pekerjaan. Perataan berat pada perkerasan dan bahu tanpa penutup aspal diukur untuk pembayaran sebagai volume bahan berbutir yang aktual dihampar dan diterima oleh Direksi Pekerjaan, termasuk Penyiapan Badan Jalan tidak diukur terpisah c) Bahan aspal yang digunakan untuk pelaburan setempat, laburan aspal (BURAS) dan pekerjaan kecil lainnya harus diukur untuk pembayaran menurut Daftar Mata Pembayaran sebagaimana yang disebutkan dibawah, volume yang diukur harus merupakan volume residu bitumen. Residu bitumen harus didefinisikan sebagai bahan bitumen yang tetap tinggal setelah semua bahan pengencer (cutter oil) dan air menguap. Kadar residu bitumen harus ditentukan menurut petunjuk Direksi Pekerjaan dengan salah satu cara berikut: dengan pengujian destilasi, atau dari resep pabrik pembuatnya, atau dari nilai minimum bitumen residu yang disyaratkan oleh’ spesifikasi yang sesuai. Pengukuran residu bitumen untuk pekerjaan minor harus mencakup semua pekerjaan dan bahan yang berkaitan, termasuk pembersihan dan pemasokan, pengiriman dan penghamparan setiap jenis agregat penutup atau blotter bahan. Pengerikilan kembali bahu jalan pada lokasi bahu jalan lama yang ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan harus diukur untuk pembayaran sebagai volume pekerjaan bahan berbutir yang telah dipadatkan, yang aktual dihampar dan diterima dalam pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan bahu jalan Pekerjaan perbaikan atau normalisasi lereng galian atau timbunan pada tepi selokan dan saluran air serta pembentukan kembali atau normalisasi saluran yang tidak dilapisi harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik sebagai volume aktual bahan yang diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Pekerjaan galian ini diperlukan untuk pembentukan kembali selokan dan saluran air yang memenuhi pada garis, ketinggian dan profil yang benar seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Penggalian yang SKh-1.10.a-20 f me d) e) melebihi dari yang ditunjukkan yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tidak boleh diukur untuk pembayaran. f) Semua drainase dan pekerjaan pasangan batu dengan mortar, pekerjaan galian dan timbunan pada saluran atau selokan harus diukur dan dibayar menurut Mata Pembayaran yang terdaftar pada Dasar Pembayaran di bawah ini. g) Pengukuran kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan dilakukan dengan menghitung jumlah kemasan bahan penutup (sealant) yang telah digunakan’ (sesuai yang terpasang). Semua kemasan yang telah digunakan harus mempunyai tanda khusus yang telah disepakati bersama antara pelaksana pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan. h) Pekerjaan Pengendalian Tanaman sebagaimana yang ditentukan dalam Spesifikasi Khusus ini harus disahkan untuk pembayaran setiap bulan berdasarkan pengesahan tertulis dari Direksi Pekerjaan dimana indikator kinerja yang disyaratkan harus dipenuhi dan sudah termasuk pekerjaan pengendalian tanaman yang dilaksanakan beberapa kali selama periode pelaksanaan untuk pemenuhan Indikator Kinerja Jalan. Pembuangan tanaman atau rumput yang dipotong tidak diukur tersendiri. i) Pemotongan dan pembuangan seluruh bahan lama yang rusak, memangkas dan membersihkan tepi lokasi galian, pembuangan endapan saluran dan benda hanyutan, serta pemadatan dan penyiapan tanah dasar hasil penggalian tidak akan diukur dan dibayar tersendiri. Pekerjaan ini dipandang seluruhnya dibayar menurut berbagai Mata Pembayaran yang terdaftar dalam Seksi SKh- 1.10.a.5.2) di bawah ini. 2) Dasar Pembayaran a) Pembayaran Pemeliharaan Kinerja Pekerjaan yang diukur seperti disyaratkan di atas harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini dan Mata Pembayaran lainnya yang diperuntukkan = pada Lingkup Pemeliharaan Rutin sebagaimana ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Pembayaran sesuai Mata Pembayaran satuan pekerjaan tersebut merupakan kompensasi penuh untuk semua bahan, pekerja, peralatan dan perkakas, untuk stabilisasi atau normalisasi lereng galian dan timbunan, pengerukan sedimentasi dasar saluran, formasi penyiapan struktur saluran, pembuatan lubang sulingan untuk saluran yang dilapisi, penyiapan permukaan, pel penanaman dan pemeliharaan semua tanaman, dan untuk biaya lainnya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan pemeliharaan kinerja jalan sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Khusus ini. SKh-1.10.a-21 hk WW b) Pemotongan Pembayaran Kinerja Pembayaran terhadap hasil pemeliharaan kinerja jalan pada lingkup pekerjaan pelebaran, rekonstruksi, rehabilitasi, pemeliharaan preventif, dan pemeliharaan rutin jalan harus dilakukan pemotongan terhadap kegagalan pemenuhan tingkat layanan jalan (apabila ada). Besarnya pemotongan pembayaran sesuai dengan ketentuan pasal SKh-1.10.a.4.3) SKh-1.10.a(1) | Galian Tanah untuk saluran air | Meter Kubik dan lereng SKh-1.10. a.(2) | Timbunan Pilihan untuk lereng| Meter Kubik tepi saluran 10.a.(3) | Pasangan Batu dengan mortar | Meter Kubik -10.a.(4) | Lapis Pondasi Agregat Kelas A | Meter Kubik -10.a,(5) | Lapis Pondasi Agregat KelasB | Meter Kubik -10. a.(6) | Lapis Pondasi Agregat Kelas S Meter Kubik .a.(7) | Agregat untuk Perkerasan Meter Kubik ‘Tanpa Penutup Aspal . a.(8) | Lapis Pondasi Agregat Semen Meter Kubik Klas A (CTB) . a.(9) | Lapis Pondasi Agregat Semen Meter Kubik Klas B (CTSB) SKh-1.10. a.(10) | Campuran Aspal Panas Meter Kubik SKh-1.10.a.(11) | Campuran Aspal Dingin Meter Kubik SKh-1.10, a.(12) | Penetrasi Macadam Meter Kubik SKh-1.10. a.(13) | Residu Bitumen Liter SKh.1.10. a.(14) | Perkerasan Beton Semen Meter Kubik SKh.1.10. a.(15) | Lapis Pondasi Beton Kurus Meter Kubik SKh.1.10.a.(16) | Pasangan Batu Meter Kubik SKh.1.10.a,(17)_ | Bahan Penutup (Sealant) Kg SKh.1.10.a,(18) | Pengendalian Tanaman Lump Sum SKh-1.10.a- 22 f, WW KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA SPESIFIKASI KHUSUS Divisi 10.b PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN (SKh-1.10.b) JAKARTA, OKTOBER 2016 SPESIFIKASI KHUSUS DIVISI 10.b SEKSI SKh-1.10.b PEMELIHARAAN KINERJA JEMBATAN SKh-1.10.b.1 UMUM 1) Uraian Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi ini harus meliputi pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan untuk menjamin agar penurunan kondisi jembatan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan berdasarkan kinerja yang disyaratkan. Kegiatan pemeliharaan kinerja jembatan harus segera dimulai setelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) selama Masa Pelaksanaan guna mencegah setiap kerusakan lebih lanjut pada jembatan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin agar jembatan dapat digunakan dan_ berfungsi dengan baik dan selalu dalam kondisi pelayanan yang mantap serta memenuhi Indikator Kinerja Jembatan sebagaimana disyaratkan dalam Seksi SKh-1.10.b.4 Spesifikasi Khusus ini. Penyedia harus telah melakukan pemeriksaan di lapangan dengan teliti selama periode penawaran dan telah mengetahui kondisi aktual di lapangan dengan memperhitungkan volume lalu lintas, fungsi jalan, umur layan jembatan selama masa kontrak, pengamatan dan pengukuran geometri jembatan dan lingkungan sekitar jembatan, pemeriksaan kondisi jembatan, kondisi perambuan dan perlengkapan jembatan lainnya untuk keselamatan pengguna jembatan pada saat penawaran. Pekerjaan ini juga untuk mencegah penurunan mutu yang terlalu cepat atau mencegah kerusakan jembatan seperti pembersihan saluran dan lubang drainase, pembuangan kotoran dan sampah pada sambungan ekspansi, pengecatan sederhana, dan pembuangan akumulasi sampah dan/atau tanah sedimen/endapan yang diakibatkan oleh banjir pada sungai untuk mempertahankan kondisi layan jembatan sehingga dapat berfungsi kembali seperti semula. Pekerjaan yang ditentukan Direksi Pekerjaan sebagai pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan menurut Seksi SKh-1.10.b dari SKh-1.10.b-1 wo 2) Spesifikasi khusus ini, akan dibayar dari Harga Satuan Kontrak dalam penawaran untuk berbagai Mata Pembayaran yang terdaftar dalam Seksi SKh-1.10.b.5 dari Spesifikasi khusus ini sebagaimana yang sesuai. Klasifikasi Pekerjaan Pemeliharaan Kinerja Jembatan Pekerjaan yang diklasifikasikan sebagai pemeliharaan kinerja jembatan yaitu setiap pekerjaan yang dilakukan untuk membersihkan elemen- elemen jembatan, memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan atau memelihara kondisi bagian-bagian jembatan guna menjaga kinerja jembatan yang disyaratkan (jika dinyatakan dalam Kontrak). Penyedia dalam melaksanakan pemeliharaan rutin dan/atau perbaikan ringan harus melakukan pengendalian lalu-lintas di sekitar lokasi pekerjaan dan memasang rambu-rambu peringatan bagi pengguna jembatan, untuk mencegah kecelakaan lalu lintas. Penyedia harus bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan yang telah selesai dilaksanakan dan harus segera memperbaiki kembali setiap terjadinya kerusakan kembali, sesuai indikator kinerja jembatan yang disyaratkan selama masa pelaksanaan. Adapun klasifikasi pekerjaan pemeliharaan kinerja elemen jembatan meliputi: a) Pembersihan jembatan Pembersihan jembatan meliputi pekerjaan pembersihan sampah, kotoran yang ada pada bangunan atas jembatan termasuk sumbatan pada pipa cucuran dan drainase lantai jembatan, landasan, bangunan bawah, daerah jalan pendekat serta daerah aliran sungai, 100 meter arah hulu/hilir jembatan. b) Perbaikan retak/kerusakan beton non struktural Kerusakan beton pada elemen non struktural, merupakan retak akibat susut (retak buaya) yang tidak menimbulkan dampak penurunan kapasitas pada struktur jembatan dengan luas retak tidak lebih dari 5% terhadap luas elemen yang ditinjau, gompal akibat elemen jembatan yang terbentur oleh benda tertentu dan mengakibatkan terjadinya gompal pada bagian yang non struktural dengan volume maksimum 5% terhadap elemen yang ditinjau. Pengecatan sederhana Pengecatan sederhana meliputi pekerjaan pengecatan baja pada sandaran, parapet, kerb dan elemen-elemen jembatan yang mudah dijangkau dan tidak mempunyai nilai struktural. d) Penggantian baut Penggantian baut meliputi pekerjaan penggantian baut mutu tinggi yang longgar dengan jumlah maksimum 2 buah dari total ¢) SKh-1.10.b-2 wk 2 hh) jumlah baut yang berada pada titik buhul jembatan rangka baja atau sambungan gelagar. Perbaikan pasangan batu Perbaikan pasangan batu meliputi pekerjaan perbaikan retak adukan pasangan batu pada bangunan pengaman seperti talud, atau pengaman tebing tanah timbunan (jalan pendekat) serta struktur pasangan batu ini belum mengalami penurunan atau adanya bagian yang hilang yang melebihi dari 5% terhadap jumlah volume yang ditinj Pembuatan jalan inspeksi Pembuatan jalan inspeksi atau tangga inspeksi meliputi pekerjaan pembuatan jalan dan tanga inspeksi yang berada pada sisi kiri dan kanan kepala jembatan awal atau kepala jembatan akhir yang berfungsi sebagai jalan inspeksi pemeriksaan dan pemeliharaan jembatan. Pekerjaan tangga dan jalan inspeksi ini menggunakan pasangan batu yang masuk dalam mata pembayaran 7.9.(1) Pasangan batu. Pengecatan tiang pancang Pengecatan tiang pancang meliputi pekerjaan pengecatan atau perlindungan tiang pancang baja terhadap korosi yang berada pada daerah splash zone (daerah dampak cipratan air) serta daerah pasang surut, dimana kondisi cat eksisting tiang pancang masih mempunyai ketebalan sekitar 50% terhadap tebal semula. Perbaikan pipa cucuran dan drainase Perbaikan pipa cucuran dan drainase pada lantai jembatan meliputi pekerjaan penggantian atau perbaikan pipa cucuran yang rusak serta perbaikan drainase lantai secara keseluruhan jembatan. Perbaikan sambungan siar muai Perbaikan sambungan siar muai meliputi pekerjaan perbaikan sambungan siar muai jenis asphaltic plug dengan volume kerusakan maksimum 5% terhadap panjang sambungan siar muai arah melintang jembatan. Pada jenis sambungan siar muai jenis lain seperti sambungan jenis penutup baja, karet (strip seal), modular, baja siku, maka pemeliharaan rutin sambungan siar muai jenis ini hanya berupa pembersihan bagian yang tertahan dimana sambungan siar muai tidak dapat bergerak akibat adanya kerikil, kotoran. Perbaikan fender Perbaikan fender jembatan meliputi pekerjaan pengecatan fender yang menggunakan jenis baja dengan jumlah kerusakan cat maksimum 5% terhadap luas fender baja yang ada dan perbaikan SKb-1.10.b-3 Bef. beton untuk fender yang menggunakan beton dengan ketentuan jumlah kerusakan beton maksimum 5% dari luas beton yang ada. k) Perbaikan sandaran Perbaikan sandaran meliputi pekerjaan perbaikan sandaran dengan tiang sandaran beton dengan sandaran horisontal baja atau tiang sandaran baja dan sandaran horisontal baja stau sandaran dengan jenis dinding beton dan sandaran horisontal dan vertikal dari bahan baja. Perbaikan sandaran ini meliputi volume untuk seluruh sandaran yang rusak pada jembatan. 3) Tanggung Jawab Penyedia Sejak Tanggal Mulai Kerja sebagaimana disebutkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja hingga Serah Terima Akhir Pekerjaan (Final Hand Over,FHO), Penyedia bertanggung jawab atas semua hasil pekerjaan dan berkewajiban memelihara jembatan dan memperbaiki kerusakan bagian ruas jembatan yang termasuk dalam Kontrak. Kemudian, sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan sebagaimana yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak Penyedia harus menjaga kinerja jembatan berdasarkan indikator kinerja jembatan yang ditetapkan dalam Seksi SKh-1.10.b.4 Spesifikasi Khusus ini. Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi indikator kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, dikenakan pemotongan pembayaran sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Khusus ini pada Seksi SKh-1.10.b.4.5) Sanksi Keterlambatan Pemenuhan ‘Tingkat Layanan Jembatan. 4) Pengajuan Kesiapan Kerja Penyedia harus menyiapkan jadwal pelaksanaan _pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan sesuai waktu yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, yang selanjutnya untuk mendapatkan persetujuan. Jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut harus menunjukkan, rencana lokasi pekerjaan, kuantitas atau volume pekerjaan, bahan dan peralatan yang digunakan untuk setiap jenis pekerjaan. Volume atau kuantitas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dibuat dalam laporan mingguan dan disampaikan kepada Direksi Pekerjaan. Keterlambatan Penyedia dalam melaksanakan pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan kinerja jembatan yang mengakibatkan kerusakan yang semakin luas sebagaimana yang telah direncanakan berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis lapangan atau sesuai yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, akan menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor tidak dapat mengajukan tuntutan pembayaran dari kelebihan volume atau kuantitas yang ditetapkan SKh-1.10.b-4 2 re & berdasarkan hasil pengukuran kajian teknis lapangan atau sebagaimana diperintahkan Direksi Pekerjaan. Sedangkan keterlambatan Penyedia dalam pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Kontrak harus diartikan sebagai kelalaian atau wanprestasi Penyedia, sehingga apabila diperlukan penanganannya dapat diambil alih oleh PPK atau pihak lain yang ditetapkan PPK dengan biaya aktual yang diperlukan ditambah 10% (sepuluh perseratus) dari biaya aktualnya menjadi tanggung jawab Penyedia. Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak melepaskan tanggung jawab Penyedia dari kewajiban yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Kontrak. SKh-1.10.b.2 PERSYARATAN 1) Standar Rujukan Standar Nasional Indonesia (SNI) a) SNI.03-1495-1992 : Spesifikasi Bahan Tambah untuk Beton AASHTO, ASTM,ACI, BS, JIS bd) M 235M/ 235-03 : Epoxy Resin Adhesives ) M 300-03 : Inorganic Zinc-Rich Primer 4) M31-04 : Evaluating of Coating Systems with Zinc-Rich Primers ©) ACI 228.2R-98 : Nondestructive Test Methods _for Evaluation of Concrete in Structures f) ACI 546R-96 : Concrete Repair Guide g) ASTM 827-87 : Test Method for Change in Height at Early Ages of Cylindrical Specimens from Cementitious Mixtures h) ASTM D4060 : Standard Test Method For Abrasion Resistance Of Organic Coatings By The Taber Abraser i) ASTM D4541 : Standard Test Method For Pull-off Strength of Coatings Using Portable Adhesion Testers j) ASTM D2485-91 (2013) : Standard Test Method For Evaluating Coating For High Temperature Service k) ASTM D3363 : Standard Test Method For Film Hardness By Pencil Test ) ASTM G14 : Standard Test Method For Impact Resistance Of Pipeline Coatings (Falling Weght Test) m) BS 4550-1978 : Compretsive strength for reinstatement mortar SKh-1.10.b-5 2) 3) n) BS 1881-1970 : Water absorption ISAT 0) BS 5075-1978 : Setting time for reinstatement mortar p) JISK7112 : Pastic Methods of Determining the density and Relative Density of non- cellular Plastics q) JIS K6833 : General Testing Methods for Adhesives 1) JIS K7208 : Testing Method for Compressive strength Properties of Plastics s) JIS K6850 : Tensile strength for epoxy resin Pengajuan kesiapan kerja a) Penyedia harus memberitahu Direksi Pekerjaan secara tertulis sebelum pelaksanaan pekerjaan metode pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak yang dilengkapi dengan hasil pengujian (atau sertifikat) metode perbaikan retak yang diusulkan beserta jenis peralatan yang digunakan, dan jadwal pelaksanaannya. b) Bahan yang digunakan oleh penyedia untuk perbaikan retak dan penambalan (patching) beton harus dalam kondisi layak guna dan belum kadaluwarsa yang dinyatakan dalam kemasannya. Peralatan dan Perlengkapan _Pelaksanaan _Pemeliharaan _untuk Jembatan Peralatan dan perlengkapan dasar yang diperlukan dalam melakukan pemeliharaan jembatan seperti kendaraan yang dilengkapi dengan tanki air serta beberapa peralatan perlengkapan lain yang menunjang pemeliharaan rutin seperti: a) b) ¢ d) ¢ Kompresor yang dilengkapi dengan alat semprot dengan tekanan tinggi untuk membersihkan kotoran yang menempel pada bagian atas dan bawah bangunan atas jembatan termasuk daerah perletakan, sambungan siar muai, lubang drainase, pipa cucuran, dan parapet serta daerah sekitar bangunan bawah jembatan (kepala jembatan dan/atau pilar) Tangga Pemotong rumput, parang, kapak, gergaji, sapu, sekop Sikat kawat, sendok beton, kape Alat K3 Bahan Perbaikan Beton a) Bahan patching (penambalan) beton Bahan patching yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi kerusakan dan ketebalan bahan perbaikan struktur beton yang diperlukan pada kerusakan seperti gompal pada permukaan zk SKb-1.10.b-6 b) struktur, pengelupasan permukaan struktur, dengan ketebalan permukaan yang akan diperbaiki tidak lebih dari 80 mm. Bahan yang diunakan menggunakan bahan dasar monomer atau polymer mortar atau polymer modified cementitious. Sifat bahan perbaikan beton haus mempunyai kuat tekan lebih dari 40 MPa, dan disesuaikan dengan jenis masing-masing produk serta fungsi dan manfaatnya. Ketebalan bahan patching yang digunakan harus sesuai dengan jenis kerusakan dan fungsi struktur beton yang akan diperbaiki serta disesuaikan dengan spesifikasi produk dari masing-masing pabrik pembuat yang dilengkapi dengan sertifikat asli produk. Spesifikasi bahan patching yang digunakan adalah sebagai berikut, atau setara dengan: © Properti alir 750 mm dalam 10 detik * Waktu pengerasan awal (initial set) 6 jam 30 menit @20° C Akhir (final set) 9 jam @20°C © Kuat tekan 30 N/mm2 @3 hari 45 N/mm2 @7 hari 60 N/mm2 @28 hari © Penyerapan air 10 menit 0,0125 ml/m2/detik 2 jam 0,0013 ml/m2/detik * Koefisien kuai terhadap suhu 10-12 x 108/°C * Modulus elastisitas 33 KN/mm2 @ 28 hari © Kuat lekat 66 N/mm2 @ 28 hari Bahan perbaikan retak pada beton Bahan perbaikan retak beton terdiri atas 3 jenis yaitu: © Bahan perekat (epoksi) * Bahan penutup (sealant) + Alat suntik Kerusakan retak beton yang perbaikannya dilaksanakan dari sisi bagian bawah struktur harus dilaksanakan dengan menggunakan alat suntik anti gravitasi, dan untuk perbaikan retak yang pelaksanaannya dari sisi samping atau atas, dapat menggunakan alat suntik gravitasi biasa. (1) Bahan perekat (epoxy) (a) Bahan perekat yang digunakan harus mempunyai daya rekat yang sangat baik, dan dapat merekatkan dengan sempurna struktur beton yang retak. SKbel.10.b-7 Z nw (b) Bahan perekat harus dapat berpenetrasi sampai kedalaman retak yang paling kecil yang terjadi pada struktur dengan sempurna tanpa adanya penutupan lalu lintas di atas struktur jembatan, dan untuk itu harus mempunyai suatu kekentalan tertentu _ seperti disyaratkan pada Spesifikasi Khusus ini. Mempunyai sifat fleksibilitas yang dapat menahan vibrasi yang mungkin terjadi di dalam retakan. (d) Tidak boleh mengalami susut pada waktu mengering. () Tahan terhadap air hujan, CO2, asam, bahan kimia lainnya dan lain sebagainya. () Persyaratan bahan adalah sebagai berikut: + Berat jenis (JIS K 7112) 1,15 + 0,10 + Viskositas campuran (JIS K 6838) 500 +200MPa*s + Tegangan leleh tekan (JIS K 7208) = 50 Mpa + Modulus elastisitas (JIS K 7208) 2 1,0 x 103MPa + Tegangan geser tarik (JIS K 6850) 2 10 MPa (@) Komposisi campuran yang disyaratkan adalah: (ec) + Epoxy resin 55% * Modified polyamide resin 14% + Modified polyamide 17% + Reaction accelator 1% * Diluent 2% + Reactive Diluent 11% Q) Bahan penutup retak (sealant) (a) Bahan penutup digunakan untuk menutup bagian luar celah retak agar bahan perekat (epoxy resin) tidak dapat mengalir keluar dari celah retak yang tidak tertutup oleh alat penyuntik. (b) Bahan penutup ini harus dapat melekat dengan baik pada permukaan beton. (c) Bahan penutup ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: + Berat jenis (JIS K 7112) 1,70 0,10 + Kekuatan lentur (JIS K 7203) = 40 MPa + Tegangan leleh tekan (JIS K 7208) 2 60 MPa + Modulus elastisitas tekan (JIS K 7208) 2 4 x 103 MPa + Kekuatan tarik (JIS K 7113) 2 20 MPa + Kekuatan kejut (JIS K 7111) 2 1,5 KJ /m? + Kekerasan (JIS K 7215) 2 85 HAD + Tegangan geser tarik (JIS K 6850) 2 11 MPa SKb-1.10.b-8 “ Komposisi campuran bahan penutup harus memenuhi sebagai berikut: + Epoxy resin 25% + Modified polyamide resin 5% + Thixotrophy impartor agent 15% + Flexibility impartor 5% + Reactive accelerator 3% + Reactive diluent 10% + Diluent 2% + Stiffanwer 35% (3) Alat Penyuntik anti gravitasi (a) Alat penyuntik adalah alat yang digunakan untuk memasukkan bahan perekat ke dalam celah retak sampai ke bagian celah retak yang paling kecil dengan tekanan dan kecepatan rendah. Alat penyuntik tersebut terdiri atas 2 (dua) bagian yang terpisah yaitu pipa penyetel dan tabung penyuntik yang terbuat dari bahan yang elastis, ABS resin atau yang sejenis. Tabung penyuntik harus dapat menghasilkan tekanan yang rendah yang terus menerus secara konstan schingga dapat menekan bahan perekat ke dalam retakan sampai pada retakan yang paling kecil. Tekanan rendah tersebut harus dihasilkan oleh tabung penyuntik itu sendiri (internal pressure). Tekanan yang dihasilkan oleh tabung penyuntik adalah sekitar 3 kg/cm2 secara terus menerus selama proses penetrasi bahan epoxy berlangsung, dan penggunaan jenis lat penyuntik tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi sebelum digunakan. (b) © 4) Bahan Cat untuk Pengecatan Sederhana Bahan cat yang digunakan untuk perlindungan permukaan dalam pemeliharaan rutin harus disesuaikan dengan rencana umur ketahanan cat, kondisi elemen serta jenis lapisan pelindung elemen eksisting, agar cat akan melekat dengan baik pada permukaan baja atau beton yang diberi lapisan pelindung tersebut. a) Cat untuk elemen jembatan yang bergalvanis Jenis bahan cat yang digunakan untuk perbaikan permukaan harus sesuai dengan bahan dasar struktur baja yang akan diberi lapisan pelindung kembali. Jenis cat harus sesuai dengan persyaratan dan harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat SKb-1.10.b-9 & db) 9 berdasarkan spesifikasi serta sertifikat yang menjamin keaslian bahan cat yang digunakan dan disetujui oleh Direksi Pekejaan. Untuk memastikan hasil akhir yang dapat diterima, maka harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap semua permukaan yang telah dicat terhadap kerusakan serta dilakukan juga pengukuran ketebalan cat dengan menggunakan alat pengukur ketebalan cat. * Cat dasar yang digunakan adalah jenis Aluminium Epoxy Mastic Dengan sifat-sifat sebagai berikut: - terdiri atas 2 komponen - mempunyai kandungan pigmen aluminium - mempunyai sifat mengikat (mastid pada lapisan galvanis - solid content 90 + 2% (berdasarkan volume) * Cat akhir yang digunakan adalah jenis Polyurethane alkyd copolymer dengan sifat-sifat sebagai berikut: - terdiri atas 1 komponen - tahan terhadap gesekan (abrasion resistance) - mempunyai variasi warna dan mengkilat ~ solid content 49 + 2% (berdasarkan volume) Cat untuk elemen jembatan yang tidak bergalvanis Lapisan pertama : Chlorinated Rubber Primer, dengan sifat-sifat mengandung pigmen anti karat dengan solid content terhadap volume 42% * Lapisan kedua : Chlorinated Rubber Undercoat, dengan sifat-sifat seperti pada lapisan pertama dengan berat jenis sekitar 1,3 kg/liter * Lapisan akhir : Chlorinated Rubber Finish, dengan sifat-sifat sama dengan lapisan pertama dengan berat jenis sekitar 1,27 kg/liter. Cat anti korosi untuk elemen jembatan Bahan cat merupakan jenis cat yang digunakan untuk mengatasi korosi pada elemen jembatan seperti pada tiang pancang baja, fender tiang atau elemen-elemen sekunder lainnya yang mudah terkorosi dan berhubungan dengan air disyaratkan sebagai berikut: * Bahan cat harus dapat melekat pada pelaksanaan pengecatan Kondisi elemen bawah air serta terdiri atas satu komponen untuk kemudahan pelaksanaan. * Harus dapat tahan dan mematikan karat yang terjadi dengan tingkat persiapan permukaan yang sederhana dan tidak memerlukan peralatan yang kompleks * Kelekatan dibuktikan dengan pengujian pull-off test. Persyaratan bahan untuk cat anti korosi adalah sebagai berikut: * Abrasion Resistance (ASTM D4060) - 123 mg loss * Adhesion (ASTM D4541) - 750 psi SKh-I.10.b-10 az * Direct Impact Resistance (ASTM G14) - 26 in.lb © Dry Heat Resistance (ASTM D2475 - 92 (2013)) - 121°C * Pencil Hardness (ASTM D3363) -4H Komposisi campuran cat anti korosi harus memenuhi : * Volume solid :100% © Specific gravity :mixed - 1.55; base only - 1.75 * Number of coats: two coats © Working life :@ 270 C~ 30/40 minutes * Drying times :@270C - 3-4 hours 5) Pasangan Batu Persyaratan bahan untuk pasangan batu mengacu pada Seksi 7.9 Pasangan batu. SKh-1.10.b.3 PELAKSANAAN PEMELIHARAAN KINERJA JEMABATAN Sebelum pelaksanaan pekerjaan di lapangan dimulai, Penyedia harus menyiapkan program kerja yang sekurang-kurangnya meliputi metode dan tahapan pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan volume material, kebutuhan jenis peralatan, jumlah tenaga kerja, pengaturan lalu- lintas, pengendalian mutu pekerjaan dan kemungkinan masalah- masalah yang timbul dalam pelaksanaan. Penyedia di dalam organisasinya harus dilengkapi Unit Pengendali Mutu (UPM) pekerjaan yang mempunyai tugas utama mencatat setiap kerusakan dan/atau jika terdapat kejadian yang dapat mengakibatkan kerusakan jembatan atau bagian dari jembatan secara terus menerus dan memverifikasi pemenuhan terhadap indikator kinerja jembatan sebagaimana yang disyaratkan serta dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan. UPM pekerjaan juga bertanggung jawab setiap saat menyediakan dan memutakhirkan data informasi kondisi jembatan, yang termasuk didalam Kontrak dan membuat laporan kemajuan (progress) pekerjaan yang diserahkan secara mingguan dan memberikannya kepada Direksi Pekerjaan dan Penyedia sebagaimana diatur dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3, Divisi I, Seksi 1.21 Laporan kemajuan pekerjaan tersebut harus menunjukkan setiap kilometer pada lokasi pekerjaan, yang dilaksanakan oleh Penyedia untuk setiap jenis pekerjaan dalam minggu yang sedang berjalan. UPM pekerjaan harus dilengkapi pula sarana transportasi, komunikasi dan peralatan lainnya yang dapat digunakan setiap saat, untuk mendukung kegiatan ini termasuk melakukan inspeksi secara rutin guna mengetahui pemenuhan tingkat layanan yang dicapai. SKb-L.10.b- 11 1) 2) Pekerjaan Persiapan Persiapan pelaksanaan pekerjaan untuk masing-masing jenis pekerjaan pemeliharaan rutin pembersihan jembatan, perbaikan retak non struktural, pengecatan sederhana pada sandaran, kerb, parapet dan fondasi, penggantian baut, perbaikan pasangan batu, perbaikan pipa cucuran dan drainase, perbaikan sandaran dan perbaikan sambungan siar muai harus melalui pekerjaan persiapan sebelum pekerjaan pemeliharaan rutin tersebut dilaksanakan, maka jembatan dengan seluruh elemennya harus dibersihkan dari segala kotoran, sampah dan benda-benda yang mengganggu fungsi elemen jembatan. Pelaksanaan a) Pembersihan jembatan Pelaksanaan pembersihan jembatan harus menggunakan water jet dimana semua elemen jembatan baik bagian atas maupun bagian bawah bangunan atas, landasan, bangunan bawah dan fondasi serta perlengkapannya harus dibersihkan dan tidak terdapat sampah, kotoran, atau benda-benda yang mengganggu kenyamanan dan fungsi jembatan secara menyeluruh. Kebersihan jembatan ini harus dipertahankan atau pembersihan harus diulang setiap 1 bulan sekali. b) Perbaikan retak sederhana Pekerjaan perbaikan retak sederhana yang mencakup perbaikan retak non struktural (retak buaya) akibat susut dan tidak berdampak pada kapasitas struktur jembatan, dapat dilaksanakan dengan 2 (dua) sistem yaitu perbaikan retak dari bagian bawah struktur jembatan dan perbaikan retak dari bagian sisi (samping) dan atas struktur jembatan. Untuk pelaksanaan pekerjaan perbaikan retak yang dilaksanakan dari bagian bawah struktur jembata, maka harus menggunakan alat suntik anti gravitas dan untuk pelaksanaan perbaikan retak dari sisi samping atau atas struktur dapat menggunakan jenis alat suntik jenis gravitasi. Pengecatan sederhana Pelaksanaan pengecatan sederhana ini dilaksanakan untuk pekerjaan pengecatan pada sandaran pipa baja atau profil yang sudah digalvanis atau yang tidak bergalvanis. Pengecatan pada tiang sandaran, tembok sedada juga kerb yang terbuat dari pasangan batu atau beton. (1) Pengecatan sederhana pada sandaran horisontal baja yang bergalvanis (a) Persiapan Permukaan °) SKh-1.10.b- 12 ar bh * Permukaan baja yang akan dicat cukup dibersihkan dengan water jet sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas atau tidak menempel terlepas. * Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat bersih dengan water jet dapat dilanjutkan dengan menggunakan sikat kawat yang selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu. (b) Pelaksanaan * Cara pelaksanaan dapat menggunakan kuas atau alat semprot. Cat yang sudah disiapkan (2 komponen) sesuai dengan pasal SKh-1.10.b.2.4).a) dan harus dicampur sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat dan teknis yang disyaratkan. * Pelaksanaan dilaksanakan dalam 2 lapis sesuai yaitu cat dasar dan cat akhir (top coat). Pekerjaan pengecatan harus sudah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah selesainya pekerjaan persiapan atau pembersihan permukaan. (2) Pengecatan sederhana pada sandaran horisontal baja yang tidak bergalvanis (a) Persiapan Permukaan * Permukaan baja yang akan dicat cukup dibersihkan dengan water jet sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas bersih dari permukaan baja. * Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat bersih dengan water jet dapat dilanjutkan dengan menggunakan sikat kawat yang selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu. (b) Pelaksanaan + Cara pelaksanaan dapat menggunakan kuas atau alat semprot. Cat yang sudah disiapkan (2 komponen) sesuai dengan pasal SKh-1.10.b.2.4).b) dan harus dicampur sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat dan teknis yang disyaratkan. « Pelaksanaan dilaksanakan dalam 2 lapis sesuai yaitu cat dasar dan cat akhir (top coat). Pekerjaan pengecatan harus sudah dilaksanakan dalam kurun waktu 3 jam setelah selesainya pekerjaan persiapan atau pembersihan permukaan. SKh-1.10.b- 13, kh (3) Pengecatan tiang sandaran beton, tembok sedada, kerb (a) Persiapan Permukaan * Permukaan tiang sandaran, tembok sedada atau kerb yang akan dicat cukup dibersihkan dengan water jet ‘sampai semua kotoran dan cat yang mengelupas bersih dari permukaan baja. * Bagian permukaan yang berkarat dan tidak dapat ersih dengan water jet dapat dilanjutkan dengan menggunakan sikat kawat yang selanjutnya harus dibersihkan kembali dari debu. (b) Pelaksanaan * Cara pelaksanaan dapat menggunakan kuas. « Jenis cat yang digunakan dapat menggunakan jenis cat yang diperuntukkan beton atau adukan semen. (4) Pengecatan tiang pancang dan fender Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang atau fender yang terkena dampak cipratan air dan menimbulkan terjadinya korosi, harus memenuhi persyaratan pelaksanaan sebagai berikut: (@) Persiapan permukaan * Bersihkan bagian baja yang berkarat sampai bagian baja bersih dengan menggunakan ultra high pressure water. Apabila diperlukan gunakan juga sikat kawat, gurinda untuk bagian dimana korosi tidak mudah lepas. Kemudian bersihkan kembali dari debu yang menempel pada permukaan baja. (b) Pelaksanaan * Setelah permukaan bersih dan tidak lebih dari 30 menit, cat harus sudah dilekatkan. * Gunakan cat sesuai dengan persyaratan pada SKh- 1.10.b.2.4).c) dengan ketebalan yang disyaratkan sesuai dengan kondisi yang ada. (5) Pelaksanaan dan perbaikan pasangan batu Pelaksanaan perbaikan dan penggantian pasangan batu megacu pada Seksi 7.9. Pasangan Batu (6) Perbaikan pipa cucuran dan drainase lantai Perbaikan pipa cucuran yang terbuat dari bahan PVC, lakukan pemotongan sampai pada bagian pipa cucuran yang masih dalam kondisi baik tanpa kerusakan. Sambungkan pipa PVC dengan pipa PVC baru dengan cara klem dan menggunakan lem plastik untuk merekatkan bagian yang ada (existing) dengan bagian yang baru. Panjang pipa PVC terbangun harus 20cm di bawah struktur bangunan atas. SKhel.10.b- 14 o & Perbaikan pipa cucuran yang terbuat dari pipa baja, potong bagian pipa baja yang rusak dan disambung dengan cara pengelasan antara baja yang ada (existing) dengan pipa baja yang baru. Panjang pipa cucuran harus sampai 20cm di bawah struktur bangunan atas. Bagian pipa cucuran baja yang baru dan yang lama harus di cat dengan cat sesuai dengan sesuai dengan pasal pengecatan baja galvanis atau tidak bergalvanis sesuai dengan kondisi di lapangan. (7) Perbaikan sambungan siar muai Pelaksanaan perbaikan sambungan siar muai jenis asphaltic plug yang menggunakan bahan rubbertic asphalt, harus menggunakan bahan dan cara yang sesuai dengan bahan sambungan siar muai yang ada (existing), sesuai Seksi 7.11. Sambungan siar muai yang rusak harus dipotong tegak lurus sampai didapat permukaan beton lantai sehingga bentuk lubang sambungan siar muai berbentuk segi empat, dan dilaksanakan seperti pada Seksi 7.11. Untuk sambungan siar muai selain jenis asphaltic plug harus disesuaikan dengan jenis kerusakannya seperti penggantian ikatan baut. SKh-1.10.b.4 KINERJA JEMBATAN YANG DISYARATKAN 1) Pengendalian Mutu a) Penerimaan Bahan (1) Bahan yang akan digunakan untuk perbaikan atau pemeliharaan kinerja jembatan harus terlebih dahulu dapat diamati secara visual dan/atau diuji kualitasnya sesuai ketentuan yang berlaku pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3, menurut jenisnya minimum 3 sampel dari yang mewakili sumber bahan. (2) Dibuat laporan hasil pengujian bahan secara tertulis sebagai dokumen pengendalian mutu bahan. (3) Bahan hanya dapat digunakan apabila dinyatakan secara tertulis bahwa mutu bahan tersebut memenuhi persyaratan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. (4) Bahan yang tidak memenuhi persyaratan, tidak dapat digunakan dalam perbaikan atau pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan. (5) Bahan perkerasan hasil galian pada perkerasan jembatan yang masih baik dapat digunakan kembali sebagai timbunan pilihan, dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. SKh-1.10.b- 15 cog b) Penerimaan Hasil Pekerjaan (1) Hasil perbaikan atau pemeliharaan pekerjaan harus diinspeksi atau dilakukan pengujian hasil pekerjaan secara random (acak), untuk memastikan bahwa mutu hasil pekerjaan sesuai persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. Penyedia harus menyampaikan laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan tentang hasil inspeksi pekerjaan secara visual atau mutu hasil pengujian yang dilaksanakan. (3) Mutu hasil pengujian harus sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang disyaratkan dalam Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3. (4) Dengan memperhatikan laporan hasil inspeksi dan pengujian mutu, dapat ditetapkan bahwa hasil perbaikan atau pemeliharaan kinerja jembatan sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan atau tidak sesuai dengan kinerja yang ditetapkan. (5) Jika hasil inspeksi dan/atau pengujian mutu menunjukan hasil yang tidak sesuai dengan indikator kinerja yang dipersyaratkan maka harus dilakukan perbaikan pekerjaan ulang untuk mencegah kerusakan yang lebih besar. (6) Penyedia harus bertanggung jawab atas pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan yang telah dilaksanakan dari semua lokasi sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan harus dijaga kinerjanya sebagaimana ditetapkan dalam Seksi SKh-1.10.b.4 hingga serah terima pertama pekerjaan. (7) Jika pekerjaan yang telah diperbaiki mengalami kerusakan lagi dalam masa pelaksanaan, maka Penyedia harus segera memperbaiki kembali kerusakan tersebut sesuai waktu tanggap perbaikan hingga kinerja pekerjaan memenuhi persyaratan. (8) Apabila Penyedia gagal memperbaiki kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, dapat dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi Khusus ini. @ 2) Perlengkapan Komunikasi Penyedia diwajibkan untuk menyediakan dan memelihara perlengkapan komunikasi tertentu yang beroperasi secara permanen. Perlengkapan ini dapat meliputi telepon selular atau telepon satelit, perlengkapan radio komunikasi, mesin fax, komputer dengan akses email, dan/atau sejenisnya. Perlengkapan komunikasi tersebut harus dapat diakses setiap saat oleh Direksi Pekerjaan, untuk keperluan SKh-1.10.b- 16 3) koordinasi dalam pelaksanaan pekerjaan yang termasuk dalam Kontrak. Indikator Kinerja Jembatan Setelah selesainya masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan/atau sebagaimana waktu yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak hingga serah terima pertama pekerjaan (Provisional Hand Over,PHO), Penyedia harus melaksanakan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan sebagaimana yang disyaratkan dalam Tabel SKh- 1.10.b.4.(1) di bawah. Pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan diberlakukan terhadap seluruh hasil pekerjaan yang termasuk dalam lingkup penanganan yang meliputi pekerjaan bangunan bawah, bangunan atas, bangunan pengaman, perlengkapan dan perambuan jembatan, pemeriksaan dan pemeliharaan rutin, kebersihan dan pengendalian tanaman (jika ada). Apabila Penyedia tidak dapat memenuhi indikator kinerja jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan akan dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran per hari sesuai dengan rumusan pada SKh- 1.10.b.4.5) : Sanksi keterlambatan pemenuhan tingkat layanan jembatan di bawah ini. Tabel SKh-1.10.b.4.(1) Indikator Kinerja Elemen Jembatan Indikator Kinerja ] MO | Zisman Jemtaten, | "eie=-2me) || Wekte Temamnn Ferbeiben 1 | Bangunan Bawah | ?) | Bangunan bawah harus| Inspeksi |Harus selesai diperbaiki bersih dari kotoran visual dalam waktu maksimum 14 {empat belas) hari. ii) | Tidak boleh ada retakan| Inspeksi | Harus selesaidiperbaiki atau pecah pada beton visual | dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari. ii) |Tidak boleh ada| Inspeksi |Harus selesai _diperbaiki kerusakan pada} visual_—_| dalam waktu maksimum 14 pasangan batu (empat belas) hari. iv) | Tidak terjadi karat pada| Inspeksi |Harus selesai diperbaiki pondasi tiang pancang visual dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari, 2 | Bangunan Atas Past | ie. i) |Bangunan atas hharus| Inspeksi | Harus selesai diperbaiki | |_| versih dari kotoran visual | dalam waktu maksimum 7 (tujuh) hari. ii) | Tidak boleh ada retakan| Inspeksi |[Harus selesai diperbaiki atau pecah pada beton visual | dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari. SKb-1.10.b-17 nee 4) iii) |Tidak boleh ada korosil Inspeksi [Harus selesai diperbaiki pada seluruh struktur| —_ visual dalam waktu maksimum 28 baja. (dua puluh delapan) hari. i) | Tidak boleh ada| Inspeksi_ |Harus selesai _diperbaiki terkelupasnya lapisan|—visual_—| dalam waktu maksimum 28 galvanis pada seluruh (dua puluh delapan) hari. struktur baja. v) | Baut, paku keling tidak! Inspeksi | Harus selesai diperbaiki longgar dan pen tidak aus| dengan —_| dalam waktu maksimum 28 serta terpelihara dengan| torsimeter | (dua puluh delapan) hari. baik. vi) | Sambungan siar muail Inspeksi |Harus selesai diperbaiki tidak boleh tersumbat visual dalam waktu maksimum 7 | (tujuh ) hari. 3 | Bangunan Pelengkap Jembatan i) | Bangunan pelengkap| Inspeksi |Harus selesai diperbaiki harus bersih dari kotoran| visual | dalam waktu maksimum 14 (empat belas) hari. i) |Pipacucuran dan| Inspeksi |Harus selesai_diperbaiki) drainase tidak boleh) —visual_—| dalam waktu maksimum 7 tersumbat (tujuh) hari. 4 | Daerah Aliran Sungai i) |DAS harus bersin dari] Inspeksi |Harus selesai diperbaiki kotoran/debris visual | dalam waktu maksimum 28 (dua puluh delapan) hari. Penyedia setiap saat harus memelihara dan memperbaiki jika terjadi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan pengoperasian jembatan tersebut, hingga terpenuhinya Indikator Kinerja Jembatan dan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan. Jika pemeliharaan atau perbaikan pekerjaan dari kerusakan dapat berpengaruh terhadap kinerja hasil pekerjaan tersebut maka harus dilakukan perbaikan ulang atau pengujian mutu hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan dalam spesifikasi umum. Metode Inspeksi Kinerja Jembatan Sejak diberlakukan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan, Penyedia harus membuat Laporan Bulanan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang merupakan hasil inspeksi lapangan. Laporan Bulanan tersebut akan diverifikasi oleh Direksi Pekerjaan, dan dibuat Berita Acara Hasil Verifikasi yang dapat digunakan sebagai perhitungan pemotongan pembayaran prestasi pekerjaan, dari keterlambatan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan (jika ada). Pemotongan SKh-1.10.b- 18 ae, 5) pembayaran dilakukan dengan cara diperhitungkan dalam pembayaran prestasi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia. Setiap saat PPK dan/atau Direksi Teknis dapat melaksanakan inspeksi lapangan terhadap pemenuhan kinerja jembatan sebagaimana yang disyaratkan. Inspeksi lapangan tersebut dilakukan atas inisiatif sendiri, kapan saja, dan dimana saja di sepanjang ruas jalan yang termasuk dalam kontrak. Jika PPK dan/atau Direksi ‘Teknis menemukan suatu bagian jembatan yang tidak memenuhi Indikator Kinerja Jembatan maka hasil inspeksi lapangan tersebut akan disampaikan kepada Penyedia untuk dilakukan verifikasi dalam waktu 24 jam sejak penyampaian hasil inspeksi. Hasil verifikasi oleh Penyedia, dibuat Berita Acara Hasil Verifikasi inspeksi lapangan dan dapat digunakan sebagai perhitungan pemotongan pembayaran prestasi pekerjaan atas keterlambatan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan (jika ada). Sanksi Keterlambatan Pemenuhan Tingkat Lavanan Jembatan Untuk setiap kasus individual kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang disyaratkan dalam Tabel SKh-1.10.b.4.(1) di atas, maka Penyedia harus telah menyelesaikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap yang ditetapkan. Oleh karena itu, diperlukan inspeksi lapangan berikutnya pada batas waktu yang ditetapkan, atau segera sesudahnya, untuk memverifikasi bahwa Penyedia telah sungguh-sungguh memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan tingkat layanan. Jika dalam batas waktu tanggap perbaikan sebagaimana yang ditetapkan di atas, Penyedia belum dapat memperbaiki penyebab kegagalan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan, maka Penyedia dikenakan sanksi finansial berupa pemotongan pembayaran akibat keterlambatan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan dengan rumusan sebagai berikut: Pic D=0,01xHx ~ x Nip Dimana: D Besarnya pemotongan pembayaran dalam rupiah. Jumlah hari keterlambatan perbaikan pemenuhan kinerja jembatan, berdasarkan hasil inspeksi lapangan. SKh-1.10.b - 19 , &k Pjc= Panjang jembatan yang cacat (tidak memenuhi indikator kinerja) yang ditetapkan (dalam unit bentang/span jembatan). Pjl= Total panjang jembatan dalam kontrak berdasarkan lingkup pekerjaan. Nip= Nilai lingkup pekerjaan dalam kontrak. Keterlambatan perbaikan pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan berdasarkan waktu tanggap perbaikan yang ditetapkan, harus diartikan sebagai kelalaian/wanprestasi dari Penyedia, sehingga apabila diperlukan penanganannya dapat diambil alih PPK atau Pihak Lain yang ditetapkan oleh PPK. Sebelum pengambilalihan penanganan, PPK harus mengeluarkan peringatan tertulis kepada Penyedia tentang pelaksanaan perbaikan untuk pemenuhan Indikator Kinerja Jembatan yang harus segera dilaksanakan oleh Penyedia. Jika peringatan semacam itu dalam waktu 7 (tujuh) hari tanpa tanggapan dari Penyedia, maka PPK dapat memilih untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan sumber dayanya sendiri atau pihak lain (jika dipandang perlu). Biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PPK atau pihak lain, harus ditanggung sepenuhnya oleh Penyedia ditambah 10% (sepuluh perseratus) dari biaya aktual yang diperlukan yang diambil dari nilai kontrak yang belum dibayar atau dari sumber lain yang menjadi hak Penyedia. Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak melepaskan tanggungjawab Penyedia terhadap sanksi yang ditetapkan. SKh-1.10.b.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pemeliharaan Kinerja Jembatan a) Pekerjaan perbaikan retak dengan epoxy pengukuran kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan dilakukan dengan menghitung jumlah kemasan (kaleng) bahan epoxy, bahan penutup (sealant) serta jumlah alat penyuntik lengkap yang telah digunakan (sesuai yang terpasang). Semua kemasan yang telah digunakan harus mempunyai tanda khusus yang telah disepakati bersama antara pelaksana pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan. Tidak ada tambahan pengukuran atau biaya tambahan untuk perancah, pengujian tambahan (apabila diperlukan) dan perbaikan pekerjaan (apabila diperlukan). b) Pengukuran hasil akhir pengecatan dilakukan berdasarkan luasan meter persegi yang telah memenuhi syarat. ©) Pengukuran hasil akhir pembersihan kotoran dilakukan berdasarkan Iuasan meter persegi yang telah memenuhi syarat. SKh-1.10.b- 20 bw 2) d) Pengukuran hasil akhir kekencangan baut dilakukan berdasarkan jumlah baut yang dikencangkan yang telah memenuhi syarat. e) Pengukuran hasil akhir perbaikan pipa cucuran dan drainase dilakukan berdasarkan jumlah pipa cucuran yang diperbaiki yang telah memenuhi syarat ) Pengukuran hasil akhir perbaikan expansion joint dilakukan berdasarkan meter panjang yang telah memenuhi syarat Dasar Pembayaran Pekerjaan yang diukur seperti disyaratkan di atas harus dibayar menurut Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga, akan tetapi pembayarannya ditentukan berdasarkan pemenuhan Tingkat Layanan Jembatan yang disyaratkan. Mata Pembayaran satuan pekerjaan yang tercantum di bawah merupakan kompensasi penuh untuk semua bahan, pekerja, peralatan dan perkakas, yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan pemeliharaan kinerja jembatan sebagaimana mestinya seperti yang diuraikan dalam Spesifikasi Khusus ini. SKh-1.10.b.(1) _ | Pembersihan jembatan Meter Persegi SKh-1.10.b.(2) | Perbaikan retak/kerusakan beton | Meter Persegi non struktural SKh-1.10.b.(3) | Pengecatan sederhana Meter Persegi SKh-1.10.b.(4) | Penggantian baut Buah SKh-1.10.b(5) _| Perbaikan pasangan batu Meter Kubik SKh-1.10.b.(6) | Pengecatan tiang pancang Meter Persegi SKh-1.10.b(7) _ | Perbaikan pipa cucuran dan Buah drainase SKh-1.10.b.(8) | Perbaikan sambungan siar muai -10. 6.9) | Perbaikan fender -10.b.(10)_| Perbaikan sandaran SKh-1.10.b- 21 ooh

Anda mungkin juga menyukai