Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal : Jumat , 07 April 2017

Waktu : pukul 08.00 pukul 09.00 WIB

Pokok Bahasan : Pre eklamsi pada Ibu hamil

Sub Pokok Bahasan :

1; Pengertian Pre eklamsi pada Ibu hamil


2; Penyebab Pre eklamsi pada Ibu hamil
3; Tanda-tanda Pre eklamsi pada Ibu hamil
4; Proses terjadinya Pre eklamsi pada Ibu hamil
5; Faktor resiko terjadinya Pre eklamsi pada Ibu hamil
6; Komplikasi jika terjadi Pre eklamsi pada Ibu hamil
7; Pencegahan dan Penanggulangan Pre eklamsi pada Ibu
hamil
Sasaran : Ibu hamil dan pengunjung Puskesmas Kuranji

Penyuluh : Aulia Luthfiah

Tempat : Puskesmas Kuranji

I.Latar Belakang

Eklampsia merupakan penyebab dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas


maternal dan perinatal.kejadian eklampsia di Negara berkembang berkisar 1 dari 100 hingga
1 dari 700 kelahiran. Di Indonesia pre eklampsia dan eklampsia berkisar 1,5 % sampai 25 %.
Komplikasi signifikan yang mengancam jiwa ibu akibat eklampsia adalah edema
pulmonal, gagal hati dan ginjal,DIC, sindrom HELLP dan perdarahan otak.
Eklampsia disebut dengan antepartum, intrapartum, atau pascapartum. Bergantung pada
apakah kejang muncul sebelum, selama atau sesudah persalinan. Eklampsia paling sering
terjadi pada trimester terakhir dan menjadi semakin sering menjelangaterm.
Masalah utama dalam mencegah dan mengobati eklampsia adalah penyebab kondisi
yang tidak diketahui. Terdapat hubungan yang kuat antara hipertensi dan penyakit serebral
yang mengidentifikasi persamaan klinis antara eklampsia dan ensefalopati hipertensif
( Vaughan & Delanty 2000 ). Namun demikian hasil signifikan yang diperoleh menunjukkan
bahwa hipertensi tidak selalu menjadi perkursor awitan eklampsia tetapi hampir selalu terjadi
setelah kejang.
II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan tentang Tanda Ganguan Kehamilan Pada Trimester III
diharapkan peserta dapat memahami dan mampu mencegah terjadinya gangguan kehamilan
terutama pada trimester ke III.

III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mendapatkan penyuluhan peserta mampu :


1. Peserta dapat menjelaskan tentang apa itu Preeklampsia dan klasifikasinya.
2. Peserta dapat menyebutkan faktor penyebab terjadinya Preeklampsia.
3. Peserta mampu mengidentifikasi tanda dan gejala-gejala awal dari Preeklampsia.
4. Peserta dapat menjelaskan proses terjadinya Preeklampsia.
5. Peserta mampu menyebutkan faktor resiko terjadinya Pre eklampsia.
6. Peserta mampu menyebutkan komplikasi akibat dari Preeklampsia.
7. Peserta dapat menjelaskan pencegahan awal yang bisa dilakukan sampai penanganan dari
Preeklampsia.

IV. Garis-garis Besar Materi

(Materi Terlampir)
V. Metode

1; Ceramah
2; Tanya Jawab
VI. Media dan Alat Peraga

1; Leaflet

2; Infokus

3; Laptop

4; Lembar Balik Penyuluhan

VII.Struktur Kegiatan

Topik : Pre eklamsi pada ibu hamil


Penyuluh : Mahasiswa DIII kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA
Padang
Sasaran : Ibu hamil,keluarga ibu hamil dan pengunjung Puskesmas
Kuranji
Hari/Tanggal : Jumat/07 April 2017
Jam : 08:00-08:20 WIB
Tempat : puskesmas kuranji

VIII.Pembagian Tugas :

a; Moderator : Nurul Atika


Peran :
- Memimpin atau memandu jalannya kegiatan
- Mengenalkan anggota penyuluhan
- Menyimpulkan kegiatan di akhir penyuluhan

b; Penyuluh : Aulia Luthfiah


Peran :
- Menyampaikan materi penyuluhan
- Menggali pengetahuan audience mengenai topik penyuluhan
- Memberikan pengertian tentang hal-hal yang tidak di pahami klien

c; Observer : Monica vira septia


Peran :
- Mengobservasi jalannya acara
- Mencatat jumlah audience yang hadir
- Mencatat tanggapan-tanggapan yang dikemukakan audience
- Mencatat penyimpangan acara penyuluhan
- Membuat laporan hasil kegiatan

d; Fasilitator : Yossy novita


Peran :
- Memfasilitasi jalannya acara dan kegiatan : persiapan dan pelaksanaan
- Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam atau dari luar

IX. Setting Tempat

Md

P M PB
Keterangan :

M : moderator

P : presenter

PB : pembimbing

: observer

: fasilitator

: audience

Md : media

X. Proses Kegiatan Penyuluhan

No KEGIATAN Respon Ibu Hamil Waktu


1. Pendahuluan :
a; Membalas salam
a; Memberi salam pembuka dan perkenalan diri
b; Menjelaskan tujuan b; Mendengarkan 5 Menit
c; Melakukan Apersepsi c; Memberi respon

2. Penjelasan : Mendengarkan dengan 20 Menit

1; Pengertian Pre eklamsi pada Ibu hamil penuh perhatian


2; Penyebab Pre eklamsi pada Ibu hamil
3; Tanda-tanda Pre eklamsi pada Ibu hamil
4; Proses terjadinya Pre eklamsi pada Ibu
hamil
5; Faktor resiko terjadinya Pre eklamsi pada
Ibu hamil
6; Komplikasi jika terjadi Pre eklamsi pada
Ibu hamil
7; Pencegahan Pre eklamsi pada Ibu hamil
8; Penanggulangan Pre eklamsi pada Ibu
hamil

3. Penutup : a; Menanyakan hal yang


belum jelas
a; Tanya jawab
b; Aktif bersama 15 Menit
b; Menyimpulkan hasil penyuluhan menyimpulkan
c; Memberikan salam penutup c; Membalas salam

XI. Evaluasi Mengajukan pertanyaan lisan.

1; Apa Pengertian Pre eklamsi pada Ibu hamil?


2; Apa Penyebab Pre eklamsi pada Ibu hamil?
3; Apa Tanda-tanda Pre eklamsi pada Ibu hamil?
MATERI

PRE EKLAMPSIA

A. PENGERTIAN
Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan
edema, tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi
sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur
28 minggu atau lebih.

Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :

1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :

a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15 mmHg
atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg
atau lebih perminggu.
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+ pada
urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.

2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :


a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.
B. PENYEBAB PRE EKLAMSIA
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya
racun di dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab
pre-eklamsia hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan
terjadi, adalah :

1.Kelainan aliran darah menuju rahim.

2.Kerusakan pembuluh darah.

3.Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.

4.Diet atau konsumsi makanan yang salah.

C. TANDA DAN GEJALA PRE EKLAMSIA


Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan
berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria.
Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala gejala subyektif. Pada pre
eklampsia berat didapatkan gejala sebagai berikut :

1. sakit kepala di daerah prontal.

2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.

3. nyeri di daerah epigastrium.

4. mual atau muntah.

Gejala gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

D. PROSES TERJADINYA PRE EKLAMSI


Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya
sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola
dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha
untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi.
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh
penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui
sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan
oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus
Perubahan pada organ-organ :

1. Perubahan pada otak

Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-
batas normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi
pula pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat
menimbulkan kelainan serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan
lanjut dapat terjadi perdarahan.

2. Perubahan pada janin dan rahim

Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga


terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi
gawat janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim
dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus
prematurus.

3. Perubahan pada ginjal

Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya
terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari
normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.

4. Perubahan pada paru-paru

Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh


edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena
terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.

5. Perubahan pada mata

Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini
dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi
ablasio retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita
berat yang merupakan salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu
gejala lain yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat
akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini
disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
serebri atau dalam retina.

6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit

Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada


metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi
ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal.
Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara
asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun.
Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai
zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan
karbonik sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan alkali
dapat kembali pulih normal.

E. FAKTOR TERJADINYA PRE EKLAMSIA

Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di


usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain
adalah :

1; Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.


2; Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3; Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4; Kegemukan/obesitas.
5; Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6; Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid
arthritis.
F. KOMPLIKASI YANG TERJADI BILA PRE EKLAMSIA TIDAK SEGERA
DITANGANI

1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.

Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju


plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan mengalami
kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin melambat atau lahir
dengan berat kurang.
2. preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi,
sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.

3. Lepasnya plasenta.

Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum


lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.

4. Sindrom HELLP

HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated
liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan
rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan
muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.

5. Eklampsia

Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat
mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau
ginjal. Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak
bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.

G.PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PRE EKLAMSIA

PENCEGAHAN

1. Diet yang tepat dan sesuai.


Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik
adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap
tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup protein,
rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan
janin. Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter
menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang
mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti
risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu
menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif.
Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari.
Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar
tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga
dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga
mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.

PENANGGULANGAN

Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada
akhir kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia
di awal kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :

1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun
dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan.
Dianjurkan untuk berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri
jika memang benar-benar diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat
tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah
pada janin.
2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan
darah. Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat
memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru
bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah,
dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk.
Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan
kondisi janin.

DAFTAR PUSTAKA

1; Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Gilstrap L, Wenstrom K, Hypertensive


Disorders in Pregnancy, dalam William Obstetrics, edisi ke-22, New York: McGraw-
Hill, 2005 : 761-808
2; Mariam siti, Makalah pre-eklampsia, 14 april 2013, diakses tanggal 27 juni 20013 dari,
http://sitimaryamhsb.makalah-pre-eklamsia.html

3; Gopar adul, pdf.Preeklampsi, 12 mey 2012, diakses tanggal 27 juni 2013 dari,
http://adulgopar.files.wordpress.com/preeklampsia.pdf

4; Prawirohardjo S, Pre-eklampsia dan Eklampsia, dalam Ilmu Kebidanan, edisi ke-3,


Wiknjosastro H, Saifuddin A, Rachimhadhi T, penyunting, Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005: 281-301
5; Mansjoer, Arif, dkk, editor, Kapita selekta kedokteran, jilid I. edisi ketiga. Jakarta :
Media Aesculapius FKUI, 2001

6; Mochtar, MPH. Prof. Dr. Rustam. Synopsis Obstetri. Jilid I. edisi kedua EGC. Jakarta,
1998.

Anda mungkin juga menyukai