Anda di halaman 1dari 2

Larangan Ekspor Mineral Mentah Pengaruhi Defisit

Transaksi Berjalan 2014


Muhammad Abdi Amna - Minggu, 08 Desember 2013, 20:45 WIB

Bisnis.com, JAKARTALarangan ekspor mineral mentah pada Januari 2014


diprediksi akan mengakibatkan defisit transaksi berjalan 2,8% dari total PDB 2014.

Namun pada skenario terburuk, prediksi defisit transaksi berjalan dapat meningkat
0,3 %.

"Ketika kebijakan tersebut dijalankan diawal 2014 maka akan berimbas pada nilai
tukar rupiah menjadi negatif. Namun kami pikir situasi saat ini masih terkendali
sampai batas waktu 12 Januari 2014, ujar ekonom Citi Research Helmi Arman
dalam siaran pers, Minggu (8/12/2013).

Menurut data yang dirilis oleh Citi, total ekspor bijih tambang setara dengan 0,6%-
0,7% dari PDB.

Akibatnya larangan ekspor mineral mentah dapat mempersulit perusahan dalam


pembiayaan proyek pembangunan smelter yang sedang berlangsung dan juga dapat
mempersulit upaya pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan .

Beberapa kalangan pengamat mengusulkan bahwa perusahaan-perusahaan dengan


komitmen atau sudah mulai membangun smelter sebaiknya tetap diizinkan untuk
ekspor hingga smelter dapat berproduksi.

Saat ini sebanyak 28 perusahaan telah diverifikasi memulai pembangunan smelter.


Menurut Helmi meskipun ekspor bijih besi ditolak tetapi impor baja misalnya juga
dapat turun karena akan ada kapasitas baru dalam industri pada 2014.

Seperti diketahui sebelumnya dalam rapat dengar pendapat baru-baru ini DPR
menolak usulan agar produk tambang tertentu memperoleh fasilitas relaksasi ekspor
bijih dan konsentrat.

Editor : Rustam Agus

Anda mungkin juga menyukai