Anda di halaman 1dari 2

http://risnayunitaasminblogaddress.blogspot.co.

id/2015/11/proposal-penelitian-hubungan-
pengaruh.html

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masa nifas hari pertama adalah masa kritis yang rentan sekali terjadi perdarahan.
Karena kontraksi uterus yang lemah akibat berkurangnya kadar oksitosin yang disekresi
oleh kelenjar hipofise,maka asuhan masa nifas pada masa ini sangat diperlukan. Salah
satu merangsang oksitosin adalah dengan cara rangsangan pada putting atau
menyusui. Diperkirakan bahwa 60%b kematian ibu akibat kehamilanterjadi dalam 24 jam
pertama yang sebagian besar disebabkan karena perdarahan post partum.

Salah satu indikator dalam kesehatan ditentukan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
perinatal dalam 100.000 persalinan hidup. Dalam setiap menit setidaknya satu
perempuan meninggal akibat komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan yang berarti 529.000 orang ibu pertahun.

Menurut data World Health Organization (WHO) sebanyak 99 persen kematian ibu
akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi dinegara-negara berkembang.
Komplikasi utama yang menyebabkan kematian ibu tidak terlepas dari tiga penyebab
utama (Trias Klasik) yaitu perdarahan 60% preklamsi 30% dan infeksi 10% hidup. Angka
kematian ibu didunia tahun 2007 sebesar 248/100.000 kelahiran hidup. Rasio kematian
ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu
per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematianibu
disembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran ( Plianbangchang
Samlee,2012).

Menurut survey demografi indonesia (SDKI) pada tahun 2009 angka kematian ibu
adalah 248 per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara
ASEAN lainnya seperti malaysia 41 per 100.000 kelahiran hidup. Singapura 6 per
100.000 kelahiran hidup,Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per
100.000 kelahiran hidup,dan masi sangat jauh dan angka yang ditargetkan sebesar 102
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.

Angka kematian ibu di Sulawesi selatan menurut profil Sulawesi Selatan tahun 2009
berjumlah 118 orang (78,84%). Kematian ibu maternal tersebut terdiri dari kematian ibu
hamil (19%),kematian ibu beersalin (46%) dan kematian ibu nifas (35%). Kematian ibu
yang terjadi disebabkan oleh perdarahan,eklamsia,infeksi,dan komplikasi abortus. Salah
satu sasaran yang ditetapkan pada indonesia Sehat 2010 adalah menurunkan angka
kematian maternal menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian
neonatal menjadi 16 peer 1000 kelahiran hidup (Sarwono, 2007).
Aki juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
Millenium Development Goals (MDGS) yang ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu
dimana terget yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai
resiko dari jumlah kematian ibu. Dari hasil survey yang dilakukan AKI telah menunjukkan
penurunan dari waktu ke waktu,namuin demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan
pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan upaya keras yang terus
menerus (http://bppsdmk.depkes.go.id) diakses 10 juli 2012.

Masa nifas secara harfiah didefinisikan sebagai masa segera setelah kelahiran, masa ini
juga meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke
keadaan tidak hamil yang normal, umumnya berlangsung 6 minggu atau tidak lama
sesudahnya. Selama masa ini, saluran reproduksi anatominya kembali ke keadaan tak
hamil normal, yang meliputi perubahan pada corpus uteri, struktur permanen pada
cerviks, vagina dan perineum sebagai akibat persalinan dan kelahiran.

Proses involusi tersebut dipengaruhi oleh status gizi, parietas,usia, pendidikan,


menyusui, dan senam nifas karena dapat mengakibatkan kontraksi uterus lebih baik dan
pengeluaran lokhea lebih lancar(Cunningham,2005). Pada permulaan nifas apabila
belum menyusui dengan baik, kemudian apabila kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan
dengan sempurna,terjadi pembendungan air susu,mamma panas serta keras dan
perabaan dan nyeri suhu badan tidak naik. Putting susu bias mendatar dan hal ini dapat
menyukarkan bayi untuk menyusui. Kadang-kadang pengeluaran suhu juga terhalang
sebab duktus laktiferi menyempit karena pembesaran vena serta pembuluh limfe.

Penanganan pembendungan dilakukan dengan jalan menyokong mamma dengan


kutang dan memberikan anlgenika. Sebelum bayi menyusu,pengeluaran air susu
dengan pijatan yang ringan dapat diusahakan kadang-kadang perlu diberi stilbestrol 3
kali sehari mg selama 2-3 hari untuk buat sementara waktu mengurangi pembendungan
dan memungkinkan air susu dikeluarkan dengan pijatan (Sarwono,2007).

Proses pemulihan kesehatan pada masa nifas merupakan hal yang sangat penting bagi
ibu setelah melahirkan. Sebab selama masa kehamilan dan persalinan setelah
melahirkan terjadi perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi ligament-ligament
bersifat lembut dan kendor.otot-otot teregang uterus membeasar postur tubuh terubah
sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil, serta terjadi
bendungan pada tungkai bawah. Pada saat persalinan dinding panggul selalu teregang
dan mungkin terjadi kerusakan pada jalan lahir, setelah persalinan otot-otot dasar
panggul menjadi longgar karena diregang begitu lama pada saat hamil maupun pada
saat bersalin (Sarwono, 2007)

Berdasarkan catatan Rekam medis RSIA Pertiwi Makassar jumlah ibu nifas selama
tahun 2009 berjumlah 1093 orang,untuk tahun 2010 berjumlah 1678 orang, dan pada
tahun 2011 berjumlah 1987 orang,dan pada tahun 2012 berjumlah 980 orang,
sedangkan ibu post partum yang menyusui aktif serta mengalami percepatan penurunan
Tinggi fundus uteri berjumlah 50 orang ( 5,10%) keberhasilan menyusui akan
mempengaruhi penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

Anda mungkin juga menyukai