OLEH:
Puji syukur penyusun panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat Beliaulah paper yang berjudul “ANALISIS SISTEM SEL
PEMBAKARAN OKSIDA PADAT SEBAGAI ALTERNATIF PENGHASIL
ENERGI LISTRIK“ dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
bantuan moral maupun material sehingga paper ini dapat tersusun dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa paper yang telah terselesaikan ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi isi, teknis, maupun bahasa. Oleh karena itu, penyusun
terbuka untuk menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan
selanjutnya. Akhirnya penyusun berharap semoga paper ini ada manfaatnya bagi
seluruh pihak
Penyusun
Absraksi ............................................................................................................. i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Daftar Gambar................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................. 2
1.5 Ruang Lingkup.................................................................................. 2
1.6 Penjelasan Istilah............................................................................... 3
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................ 24
5.2 Saran............................................................................................... 25
1. 1 Latar Belakang
Dewasa ini krisis energi telah melanda negara-negara di dunia. Kebutuhan
akan energi listrik lebih besar dibandingkan jumlah energi listrik yang dihasilkan
dari generator pembangkit. Oleh karena itu, manusia berusaha untuk membuat
pembangkit listrik alternatif yang dapat menunjang kebutuhan akan energi listrik
yang semakin meningkat.
Salah satu dari penghasil energi listrik alternatif adalah sel pembakaran (Fuel
Cell). Salah satu sel pembakaran yang dapat digunakan sebagai pembangkit pada
tegangan yang tinggi dinamakan sel pembakaran oksida padat atau yang dikenal
dengan sebutan Solid Oxide Fuel Cell atau SOFC. SOFC merupakan pembangkit
listrik alternatif yang memiliki keuntungan lebih dibanding pembangkit listrik
alternatif lainnya. SOFC menggunakan teknologi bebas polusi serta memilki efisiensi
[4]
tinggi sehingga dapat bekerja pada suhu dan tegangan tinggi (1 kW atau lebih) .
Penggunan SOFC dewasa ini masih terbatas pada dunia industri saja, padahal SOFC
bisa digunakan pada lingkup yang lebih luas seperti APU pada pendingin truk.
Terbatasnya penggunaan SOFC pada lingkup yang lebih luas salah satunya
disebabkan minimnya pengetahuan tentang SOFC itu sendiri. Karena itulah penulis
mengangkat “SEL PEMBAKARAN OKSIDA PADAT (SOFC) SEBAGAI
ALTERNATIF PENGHASIL ENERGI LISTRIK“ menjadi paper untuk
memperkenalkan SOFC pada lingkup yang lebih luas.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka penulis
mendapatkan rumusan masalah:
1. Apa saja komponen dan operasi dalam SOFC ?
2. Bagaimanakah karakteristik arus dan tegangan dalam SOFC ?
1. 3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan daripada penulisan paper ini adalah :
1. Tujuan Umum
Memberikan tambahan pengetahuan mengenai Solid Oxide Fuel Cell (SOFC)
atau Sel Pembakaran Oksida Padat.
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui komponen dan operasi yang berlaku dalam SOFC.
2. Untuk mengetahui kerakteristik arus dan tegangan dalam SOFC.
3. Untuk mengetahui perumusan daya maksimum yang dapat dicapai pada
SOFC.
4. Untuk mengetahui perumusan efesiensi yang berlaku pada SOFC.
5. Untuk mengetahui perumusan potensial Gibbs dan Nernst padam SOFC.
1. 4 Manfaat Penulisan
1. Mengenalkan kepada masyarakat tentang apa yang disebut dengan sel
pembakaran oksida padat serta teori-teori penunjang daripada sistem dalam
sel itu sehingga dapat beroperasi.
2. Memberikan solusi kepada masyarakat, mengenai penggunaan sumber energi
listrik alternatif yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di era
krisis ini.
3. Menambah pengetahuan penulis mengenai teknologi penghasil energi listrik
alternatif, khususnya sel pembakaran oksida padat.
1. 5 Ruang Lingkup
Pada paper ini, penulis hanya membahas mengenai analisa teori tentang
sistem pada sel pembakaran oksida padat (Solid Oxide Fuel Cell / SOFC) yang mana
1. 6 Penjelasan Istilah
Analisa : Penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui apa sebab-
sebabnya , bagaimana duduk perkaranya , dsb.
Sistem : Cara atau metode yang tertatar untuk melakukan sesuatu.
Sel : Petak pada baterai yang berisi bahan-bahan untuk mengadakan
listrik.
Pembakaran : Hal (cara, pembuatan, dsb) membakar.
Oksida : Persenyawaan asam unsur lain.
Alternatif : Satu pilihan diantara dua kemungkinan.
Energi : Daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan
berbagai kegiatan.
Listrik : Daya atau kekuatan yang ditimbulkan karena adanya
pergesekan atau dapat terjadi melalui proses kimia.
v M
i
i i 0 (2)
Di mana, vi menjadi koefisien stoikiometri, nilai positif untuk RHS dan yang negatif
untuk LHS (suatu konvensi bebas) dan Mi massa dari komponen reaktan dan produk.
Teori Thermodynamic menunjukkan bahwa kondisi untuk keseimbangan dari
reaksi ini adalah:
v
i
i i =0 (3)
Di mana, µi menjadi potensial kimia per mole dari jenis i. Sekarang, jika sebagian
dari jenis bernilai, kondisi keseimbangan diubah dan itu dapat ditunjukkan menjadi:
v (
i
i i z i F ) 0 (4)
(T , p) 0 (T ) RT ln p p (5)
0
dimana adalah tekanan pada campuran; xi adalah fraksi mol dari komponen
I; dan adalah potensial kimia per mol dari berat bersih komponen i pada tekanan
1 bar.
Penerapan pada SOFC saat kondisi seimbang, tidak ada arus yang mengalir
melewati elektrolit karenanya:
1. Fraksi mol O2 gas adalah tetap melalui katode
2. Konsentrasi ion O2 adalah tetap melalui elektrolit
3. Fraksi mol gas H2 dan H2O adalah tetap melalui anode
Elektrolit katoda menghubungkan separuh reaksi:
penggabungannya memberikan:
Perbedaan potensial elektrik antara anode dan katode dapat dinyatakan sebagai
berikut [4]:
Elektrolitnya berupa zat padat yang tidak mengandung metal oksida fosfor,
biasanya Yttria (Y2O3) yang lebih stabil daripada Zirconia (ZrO2). Sel dapat beroprasi
pada suhu 6500C hingga 10000 C, dimana efesiensi konduksi saat reaksi anoda
dengan ion oksigen sedang berlangsung. Biasanya anode terbuat dari cermet (Co-
ZrO2) atau Ni-ZrO2 dan katode terbuat dari Sr- LaMnO3.
Gambar 1. Bagan sel pembakaran yang menunjukkan reaksi elektrokimia pada elektroda
dan elektron & arus ion.
Gas lain (seperti N2 pada udara dan CO2) pada bahan bakar mungkin dapat
digunakan, tetapi diantaranya tidak dilibatkan dalam reaksi elektrokimia dan tidak
dapat menembus untuk memasuki membran. Gas-gas tersebut tidak dapat dilibatkan
dalam SFEE, sehingga SFEE:
dimana Q dan W adalah tranfer panas dalam volume kontrol dan tranfer daya diluar
volume kontrol, berturut-turut. Dan h adalah lambang (molar) entalpi dari reaktan dan
produk.
dimana T merupakan temperatur disaat panas ditransfer menuju sistem dan s adalah
lambang (molar) entropi dari reaktan dan produk.
Penggabungan daripada perumusan 2 dan 3 menghasilkan:
Pernyataan pertama berisi daya maksimum untuk sebuah hipotesis reaksi dimana
tekanan parsial diantara reaktan dan produk adalah 1 bar, seperti yang hanya bisa
dicapai jika H2O dipindahkan sepanjang tempat pada membran dan tidak ada dilutent
gas yang mencampuri dan istilah yang kedua meliputi entropy perubahan dalam
kaitan dengan pencampuran air produk dengan komponen reaktan hidrogen (istilah
ini juga menunjukkan efek tambahan dilutents gas).
Analisis yang sama untuk persoalan karbon monoksida (9) dan oksidasi
metana (10), menghasilkan:
4. 4. 1 Thermodynamic Efficiency ( T )
Efisiensi maksimum ditentukan oleh sifat intrinsik bahan bakar. Ditunjukkan
dengan kemampuan pengoksidasian secara elektrokimia suatu bahan bakar dan pada
beberapa bahan bakar pengoksidasian secara elektrokimianya dapat lebih
menguntungkan daripada yang lain. Thermodynamic Efficiency dirumuskan sebagai:
G T S
T 1 (15)
H H
Dimana H adalah entalpi reaksi; S adalah perubahan entropi reaksi; dan
G adalah perubahan fungsi Gibbs pada reaksi. Jika H dijadikan H 0 (pada 298K),
ini merupakan Hukum Pertama Efisiensi Konvensional. Gambar 1 menunjukkan
untuk penggunaan bahan bakar secara umum, seperti Hidrogen dan Karbon
Monoksida ( H negatif dan S negatif), efisiensi thermodinamik <1, tetapi untuk
bahan bakar lainnya seperti metana, efisiensi termodinamiknya >1 secara teori
memungkinkan.
4. 4. 2 Voltage Efficiency ( V )
Voltase operasi dari suatu sel selalu kurang dari nilai maksimum menurut
teori, dengan demikian voltage efficiency dituliskan sebagai:
E
v (1)
Er
Dimana, E adalah tegangan operasi sel dan Er adalah voltase reversible. Dengan
catatan bahwa Er biasanya lebih besar dibandingkan tegangan sirkuit terbuka
ER E (2)
Total Polarisasi dari sel dapat dibagi menjadi empat komponen, antara lain:
perpindahan muatan, atau aktivasi polarisasi ( A ), difusi atau konsentrasi polarisasi
A D R (3)
Suatu kurva IV secara teoritis ditunjukkan dalam Gambar 2. Pada kenyataannya,
meskipun tidak satupun pengaruh ini dapat dihilangkan, semua dapat diminimalisasi
dengan material pilihan yang sesuai ukuran dan kondisi-kondisi lainnya.
4. 4. 3 Current Efficiency ( J )
Efisiensi berkurang jika tidak semua komponen reaktan dikonversi menjadi
hasil reaksi, atau jika beberapa elektron dilibatkan dalam reaksi lain, seperti
terjadinya karat. Untuk konversi 100% dari sel jF, dijelaskan pada Hukum Faraday:
df
j R zF
dt
Dimana f adalah jumlah bahan bakar yang tersedia (mol), z adalah jumlah elektron
yang dipindahkan per molekul bahan bakar, dan F adalah konstanta Faraday yaitu
muatan yang dipindahkan per mol elektron. Untuk konversi yang tidak sempurna
yang dihasilkan oleh kerapatan arus sel, dirumuskan sebagai:
df
j zF
dt consumed
Dengan demikian, Current Efficiency dituliskan sebagai:
j
j
jF
menghasilkan:
5. 1 Simpulan
1. SOFC tersusun atas komponen anoda, katoda, dan elektrolit yang berupa
elektrolit padat yang tidak mengandung metal oksida fosfor. Operasi yang
terjadi pada SOFC adalah reaksi oksidasi hidrogen.
2. Jika SOFC beroperasi pada temperatur yang tinggi maka akan memperkecil
efek pengaktifan. Efek pengaktifan akan meningkat saat tegangan meningkat
dan kuat arus yang rendah.
3. Daya maksimum yang dihasilkan dari setiap reaksi per mol H2 pada SOFC
dapat dirumuskan:
5. 2 Saran
1. Agar penggunaan SOFC lebih dikembangkan dan disebarluaskan pada
masyarakat sebagai penghasil energi listrik alternatif.
2. Diharapkan pemerintah bersedia ikut serta dalam pengembangan teknologi
SOFC di Indonesia.
3. Diupayakan agar pengembangan SOFC dilakukan secara besar-besaran
sehingga akan mampu mengatasi masalah krisis energi listrik.
[1] Mukaimin. 1991. “Bahan-Bahan Listrik Untuk Politeknik”. Hal 96. Jakarta:
Pradnya Paramitha.
[2] Microsoft Encharta Encyclopedia 2004. “Solid Oxide Fuel Cells (SOFC's)”.
Accesed: 25 Juli 2006.
[3] Ben Todd, Cambridge, UK. “Research & Analysis Fuel Cells”. http://www.
fuelcellknowledge.org/. Accesed: 22 Oktober 2003.
[4] GNU Free Documentation License. ”Fuel Cell”. http://id.wikipedia.org/wiki/
Fuel_Cell. Accesed: 31 Mei 2006.
[5] Hardy, Syam. 2004. “Sel Pembakaran Sebagai Penghasil Energi Listrik”.
http://www.Energi.LIPI.go.id/. Accesed : 14 Juli 2006.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi