Anda di halaman 1dari 3

Untuk mengurus sertifikat dari tanah girik ada dua tahapan yang harus dilalui oleh

pemohon hak, yaitu tahapan pengurusan:

1. di kantor kelurahan, dan


2. di kantor pertanahan.

Pengurusan di Kelurahan Setempat

1. Mengurus Surat Keterangan tidak Sengketa

Fungsinya adalah untuk mengetahui bahwa atas bidang tanah yang dimohonkan
tersebut tidak ada sengketa. Pemohon adalah pemilik yang sah. Dalam surat
keterangan tidak sengketa tersebut ada tanda tangan saksi-saksi yang dapat
dipercaya. Biasanya saksi ini adalah pejabat Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga
(RW) setempat. Karena RT dan RW umumnya diangkat dari masyarakat asli yang
mengetahui sejarah penguasaan tanah tersebut. Jika di suatu daerah tidak ada RT dan
RW seperti beberapa daerah di Sumatera Barat, saksi bisa dari tokoh adat setempat.

2. Mengurus Surat Keterangan Riwayat Tanah

Surat Keterangan Riwayat Tanah berfungsi untuk menerangkan secara tertulis riwayat
penguasaan tanah dari sejak awal mulai ada pencatatan di kelurahan sampai dengan
penguasaan saat ini. Dalam Surat Keterangan Riwayat Tanah tersebut diceritakan
proses peralihan baik berupa peralihan sebagian-sebagian atas keseluruhan, karena
pada awalnya tanah girik biasanya sangat luas kemudian dijual atau dialihkan secara
sebagian-sebagian.

Contoh kalimat yang ada dalam Surat Keterangan Riwayat Tanah:

Pada tahun 1975 Girik C 45 Persil No. 100 luas 15.000 m2 dijual kepada Girik C 51
seluas 5.000 m2.

Pada tahun 1980 Girik C 45 Persil No. 100 luas 10.000 m2 dijual kepada Girik C 52
seluas 6.000 m2.

Dari kalimat di atas diketahui bahwa awalnya Girik C 45 seluas 15.000 m2 dan dijual
dua kali masing-masing kepada Girik C 51 seluas 5.000 m2 pada tahun 1975 dan
kepada C 52 seluas 6.000 m2 pada tahun 1980, sehingga Girik C 45 tersebut tersisa
luas 4.000 m2. Jika tidak ada peralihan setelah tahun 1980 maka luas tanah yang bisa
dimohonkan saat ini adalah seluas 4.000 m2.

3. Mengurus Surat Keterangan Penguasaan Tanah Secara Sporadik

Dalam Surat Keterangan Penguasaan Tanah Secara Sporadik ini dicantumkan sejak
kapan waktu perolehan penguasaan tanah tersebut.

Pengurusan Di Kantor Pertanahan

1. Mengajukan permohonan sertifikat dengan melampirkan dokumen-dokumen yang


diurus di kelurahan, dan dilengkapi dengan syarat formal seperti:

Fotocopy KTP dan KK pemohon

Fotocopy PBB tahun berjalan

Dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh undang-undang


2. Petugas dari Kantor Pertananahan melakukan pengukuran ke lokasi

Pengukuran ini dilakukan setelah berkas permohonan lengkap dan pemohon menerima
tanda terima dokumen dari kantor pertanahan.

Pengukuran dilakukan oleh petugas dengan ditunjukkan batas-batas oleh pemohon


atau kuasanya.

3. Pengesahan Surat Ukur

Hasil pengukuran di lokasi akan dicetak dan dipetakan di BPN dan Surat Ukur disahkan
atau tandatangani oleh pejabat yang berwenang, pada umumnya adalah Kepala Seksi
Pengukuran dan Pemetaan.

4. Penelitian oleh Petugas Panitia A

Setelah Surat Ukur ditandatangani dilanjutkan dengan proses Panitia A yang dilakukan
di Sub Seksi Pemberian Hak Tanah. Anggota Panitia A terdiri dari petugas dari BPN dan
Lurah setempat.

5. Pengumuman data yuridis di Kelurahan dan BPN

Data yuridis permohonan hak tanah tersebut diumumkan di Kantor Kelurahan dan BPN
selama enampuluh hari, hal ini bertujuan supaya memenuhi pasal 26 PP No. 24 Tahun
1997. Dalam prakteknya bertujuan untuk menjamin bahwa permohonan hak tanah ini
tidak ada keberatan dari pihak lain.

6. Terbitnya SK Hak atas Tanah

Setelah jangka waktu pengumuman terpenuhi dilanjutkan dengan penerbitan SK Hak


atas tanah, dimana tanah dengan dasar girik ini akan langsung terbit berupa Sertifikat
Hak Milik (SHM).

7. Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)

BPHTB dibayarkan sesuai dengan luas tanah yang dimohonkan seperti yang tercantum
dalam Surat Ukur. Besarnya BPHTB tergantung dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan
luas tanah. BPHTB ini juga bisa dibayarkan pada saat Surat Ukur selesai yakni pada
saat luas tanah yang dimohon sudah diketahui secara pasti.

8. Pendaftaran SK Hak untuk diterbitkan sertifikat

SK Hak kemudian dilanjutkan prosesnya dengan penerbitan sertifikat pada subseksi


Pendaftaran Hak dan Informasi (PHI).

9. Sertifikat selesai dan bisa diambil di loket pengambilan

Lama Waktu Pengurusan Sertifikat dari Tanah Girik

Lamanya waktu pengurusan sertifikat ini tidak dapat dipastikan, banyak faktor yang
menentukan. Tapi jika diambil rerata sekitar 6 bulan dengan catatan bahwa tidak ada
kekurangan persyaratannya.

Besarnya Biaya Pengurusan Sertifikat dari tanah Girik


Biaya sangat relatif terutama tergantung pada lokasi dan luasnya tanah, makin luas
lokasi dan makin strategis lokasinya biaya akan semakin tinggi.

Anda mungkin juga menyukai