PENDAHULUAN
Atas dasar tersebut maka penulis akan mencoba untuk merancang dan
membahas permasalahan serta bagaimana cara kerja alat tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan , tujuan penelitian terapan, pembatasan masalah,
metodologi penelitian terapan dan sistematika penulisan.
BAB 5 : KESIMPULAN
Berisi tentang kesimpulan dari hasil penulisan karya tulis ilmiah yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 2
DASAR TEORI
tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang dianggap asing,, seperti serbuk sari,
debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma dapat
juga terjadi pada beberapa penderita tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama
terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin.
Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel
lainnya (eosnofil) yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan
penyempitan saluran udara.
1. Faktor pada pasien , contohnya Genetik, alergi, Saluran napas yang peka
terhadap rangsang, jenis kelamin dan etnik.
2. Faktor lingkungan
a. Bahan-bahan di dalam ruangan, misalnya Tungau debu rumah.
b. Bahan-bahan di luar ruangan , misalnya Tepung sari bunga
3. Faktor eksternal lainnya
a. Obat-obatan tertentu
b. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
c. Ekspresi emosi yang berlebihan (takut, marah dll)
d. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
e. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan (asap kendaraan)
f. Infeksi saluran napas
g. Exercise induced atshma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu (olahraga)
h. Perubahan cuaca
Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan nafas yang
berbunyi (wheezing, mengi, bengek), batuk dan sesak nafas. Bunyi mengi
terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya. Di lain waktu,
suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan gejala yang secara bertahap
semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut, yang akan pertama kali dirasakan oleh seorang
penderita asma adalah sesak nafas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa
berlangsung dalam beberapa menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam,
bahkan Selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk
kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa menjadi satu-
satunya gejala. Selama serangan asma, sesak nafas bisa menjadi semakin berat,
karena itu penderita mersa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita
juga akan mengeluarkanbanyakkeringat. Pada serangan yang sangat berat,
penderita menjadi sulit untuk berbicara karena merasakan sesak yang sangat
hebat. Lalu akibat dari asma juga dapat akibatkan kebingungan, letargi (keadaan
kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat
dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit
tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat
terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan.
mencapai sasaran di paru-paru, partikel obat asma inhalasi harus berukuran sangat
kecil, yaitu 2-5 mikron.
Kelebihan obat asma inhalasi dibandingkan obat yang diminum:
1. Memberikan efek lebih cepat untuk mengatasi serangan asma, karena setelah
dihisap obat akan langsung menuju paru-paru untuk melonggarkan saluran
pernafasan yang menyempit
2. Memerlukan dosis yang lebih rendah untuk mendapatkan efek yang sama
3. Efek samping lebih ringan
4. Harga untuk setiap dosis lebih murah
Teknik inhalasi itu diantaranya adalah :
1. Inhaler
Inhaler atau MDI (metered-dose inhaler) digunakan dengan cara
menyemprotkan obat ke dalam mulut, kemudian dihisap agar masuk ke paru-paru.
Penderita perlu melakukan latihan beberapa kali agar dapat menggunakan inhaler
dengan benar. Jika pasien kesulitan untuk melakukan gerakan menyemprotkan
dan menghisap obat secara beruntun, maka dapat digunakan alat bantu spancer.
Manfaat spancer:
a. Memungkinkan penderita menghisap obat beberapa kali dari satu
kali semprotan inhaler.
b. Memaksimalkan usaha agar seluruh obat masuk ke paru-paru
c. Anda dapat membantu menekan inhaler untuk anak-anak
Satu produk inhaler mengandung 60 hingga 400 dosis (semprotan).
Contoh produk: Alupent, Becotide, Berotec, Bricasma, Seretide, Ventolin.
2. Turbuhaler
Turbuhaler digunakan dengan cara menghisap satu dosis obat ke dalam mulut,
kemudian diteruskan ke paru-paru. Pasien tidak akan kesulitan menggunakan
turbuhaler karena tidak perlu menyemprotkan obat terlebih dahulu. Satu produk
turbuhaler mengandung 60 hingga 200 dosis. Ada indikator dosis yang akan
memberitahu anda jika obat hampir habis. Contoh produk: Bricasma, Pulmicort,
Symbicort.
10
3. Rotahaler
Rotahaler digunakan dengan cara yang mirip dengan turbuhaler.
Perbedaannya: setiap kali akan menghisap obat, rotahaler harus diisi dulu dengan
obat yang berbentuk kapsul (rotacap). Jadi rotahaler hanya berisi satu dosis.
Rotahaler sangat cocok untuk anak-anak dan usia lanjut. Contoh produk: Ventolin
rotacap.
4. Nebulizer
Nebulizer digunakan dengan cara menghirup larutan obat yang telah diubah
menjadi bentuk kabut. Nebulizer sangat cocok digunakan anak-anak, usia lanjut
dan mereka yang sedang mengalami serangan asma parah. Berdasarkan teknik
yang digunakan untuk mengubah larutan obat menjadi bentuk kabut, ada 2 jenis
nebulizer: kompresor dan ultrasonik. Tidak ada kesulitan sama sekali dalam
menggunakan nebulizer, karena pasien cukup bernafas seperti biasa dan kabut
obat akan terhirup masuk ke dalam paru-paru. Satu dosis obat akan terhirup habis
tidak lebih dari 10 menit. Contoh produk yang bisa digunakan dengan nebulizer:
Bisolvon solution, Pulmicort respules, Ventolin nebules. Anak-anak usia kurang
dari 2 tahun membutuhkan masker tambahan untuk dipasangkan ke nebulizer.
11
Salah satu tipe alat nebulizer kompresor yaitu Yazumi compa mist, dengan
spesifikasi sebagai berkut :
Spesifikasi Alat :
1. Nama Alat : Nebulizer Kompresor
2. Merk : Yazumi
3. Tegangan : 220 VAC, 50 Hz
4. Kapasitas oba t : 5 ml
12
5. Arus : 0,8 A
6. Berat : 2,1 Kg
7. Aksesoris : Selang udara, Mouthpiece, Filter, Masker
2.3 Kompresor
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan atau memadatkan udara atau
gas. Kompresor pada umumnya mengisap udara dari atmosfir. Walaupun ada juga
yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfir
(Booster) dan adapula yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih
rendah daripada tekanan atmosfir (vakum).
Modul ini menggunakan pompa kompresor jenis perpindahan (displacement)
Yaitu Jika suatu gas dalam suatu ruangan tertutup volumenya diperkecil, gas akan
mengalami kompresi. Kompresor ini menggunakan torak yang yang bergerak
bolak-balik didalam sebuah slinder untuk menghisap, menekan dan mengeluarkan
gas secara berulang-ulang. Dalam hal ini tidak boleh ada kebocoran gas dalam
dinding torak dan silinder yang saling bergesek, maka digunakanlah cicncin torak
sebagai perapat dan terdapat pelumas sebagai pelicin.
. Contoh paling umum adalah pompa ban untuk sepeda atau mobil. Jika torak
ditarik, tekanan dalam silinder dibawah torak akan menjadi negatif (lebih kecil
dari tekanan atmosfir) sehingga udara akan terhisap masuk melalui lubang katup
hisap. Katub ini berbahan kulit atau karet lemas agar elastis. Di pasang di torak
yang juga sekaligus sebagai perapat torak.kemudian jika torak ditekan volume
udara yang terkurung dibawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik.
Lubang katup isap akan menutup dengan merapatkan celah torak dan dinding
silinder. Jika torak ditekan terus, volume akan semakin kecil dan tekanan dalam
silinder akan semakin naik melebihi tekanan diluar (bila pada pompa ban, tekanan
didalam ban).
13
Untuk menggerakkan torak digunakan motor melalui poros engkol. Katup hisap
dan katup keluar dipasang di kepala silinder.
14
Prinsip kerja nebulizer kit ialah tertahannya udara yang dikeluarkan dari
kompresor yang kemudian udara tersebut dipindahkan dan dimampatkan/ditekan
keruangan yang berisi cairan obat melalui celah-celah sehingga menekan cairan
obat menjadi kabut.
15
2.5 Display
Display atau tampilan, merupakan sebuah indikator yang digunakan pada
peralatan yang berbasis system digital. Beberapa macam indicator yang sering
digunakan sebagai display :
1. seven segment diode
2. Dot matrik
3. LCD
Pada modul ini penulis menggunakan komponen LCD sebagai display untuk
menunjukkan waktu penggunaan pada alat yang penulis buat.
16
17
1. Register
Kontroler LCD mempunyai 2 buah register 8 bit yaitu register instruksi (IR)
dan register data (DR). IR menyimpan instruksi seperti display clear, cursor shift
dan display data (DD RAM) serta character generator (CG RAM). DR
menyimpan data untuk ditulis di DD RAM atau CG RAM ataupun membaca data
dari DD RAM atau CG RAM. Ketika data ditulis ke DD RAM atau CG RAM
maka DR secara otomatis menulis data ke DD RAM atau CG RAM. Ketika data
pada DD RAM atau CG RAM akan dibaca maka alamat data ditulis pada IR
sedangkan data akan dimasukan melalui DR dan mikrokontroler membaca data
dari DR.
2.Busy Flag
Busy flag menunjukan bahwa modul siap untuk menerima instruksi
selanjutnya.
3. Address Counter
Address counter menunjukkan lokasi memori dalam modul LCD. Pemilihan
lokasi alamat itu diberikan lewat register instruksi (IR). Ketika data dibaca atau
ditulis dari DD RAM atau CG RAM maka Address counter secara otomatis
menaikkan atau menurunkan alamat tergantung dari entry mode set.
4. Display Data Ram (DD RAM)
Pada LCD masing-masing pin mempunyai range alamat tersendiri. Alamat itu
diekspresikan dengan bilangan hexadesimal. Untuk line 1 range alamat berkisar
antara 00H-0FH sedangkan untuk line 2 alamat berkisar antara 40H-4FH.
18
Segment signal
RS Controller
Serial data Segment
R/W Driver
E Timing signal
19
Nama
No Fungsi
Penyemat
5 0: Tulis
1: Baca
20
21
bit. Model pemrograman AT89s51 terdiri dari 6 buah register utama yitu :
akumulator, register B, DPTR, PC, SP dan PSW.
B Register b 0F0H
P0 Port 0 080H
P1 Port 1 090H
P2 Port 2 0A0H
P3 Port 3 0B0H
22
23
dialamati sebagai register 1 bit. Kondisi logika bit-bit pada PSW adalah
sebagai berikut.
6. Bit C.C = 1, jika pada opersi aritmatika yang terkhir dilaksanakan di
ALU, muncul carry/ borrow. Bit ini juga digunakan sebagai penyimpan
data 1 bit pada operasi SHIFT dan ROTATE.
7. bit AC. Bit AC berfungsi sebagai bit carry/borrow pada operasi BCD
(antar muka juga berfngsi sebagai akumulator pada operasi logika 1 bit, bit
ke-3 dan bit ke-4)
8. Bit FO. Bit disediakan sebagai petunjuk bank register ang aktif.
9. Penentuan bank register yang aktif berdasarkan kombinasi bit RS0 dan
RS1 diperlihatkan pada abel 2.2.
10. Bit OV. Bit OV berfungsi sebagai bit overflow.
24
memori data internal sebanyak 128 kbyte dan memori data eksternal sebesar 64
Kbyte. Konfigurasi memori program dan memori data diatur melalui pin EA dari
mikrokontroler.
25
26
2.8.1Arus Emiter
Dari hukum Kirchhoff diketahui bahwa jumlah arus yang masuk kesatu titik
akan sama jumlahnya dengan arus yang keluar. Jika teorema tersebut
diaplikasikan pada transistor, maka hukum itu menjelaskan hubungan.
IE = IC + IB (2.1)
27
Gambar-2.9 : rangkaian CE
Notasi seperti VBB, VCC, VEE berturut-turut adalah besar sumber tegangan yang
masuk ke titik base, kolektor dan emitor.
28
PD = VCE.IC . (2.4)
Rumus ini mengatakan jumlah dissipasi daya transistor adalah tegangan
kolektor-emitor dikali jumlah arus yang melewatinya. Dissipasi daya ini berupa
panas yang menyebabkan naiknya temperatur transistor. Umumnya untuk
transistor power sangat perlu untuk mengetahui spesifikasi PDmax. Spesifikasi ini
menunjukkan temperatur kerja maksimum yang diperbolehkan agar transistor
masih bekerja normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi kapasitas daya
PDmax, maka transistor dapat rusak atau terbakar.
29
2.9 RELAY
Relay adalah suatu komponen elektronika yang bekerja sebagai saklar elektrik
yang terbuka dan tertutupnya dikendalikan oleh rangkaian listrik yang lain. Relay
bekerja dengan memanfaatkan sifat elektromagnetik yang terjadi pada suatu
kumparaan ketikaa dialiri arus listrik.
30
Bagian titik kontak dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian kontak utama dan
kontak bantu yaitu :
1. Bagian kontak utama gunanya untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik bagian yang menuju beban /pemakai.
2. Bagian kontak bantu gunanya untuk menghubungkan dan
memutuskan arus listrik ke bagian yang menuju bagian
pengendali.
Kontak Bantu mempunyai 2 kontak yaitu :
1. Normaly Open (NO) adalah posisi kontaktor dimana pada saat relay
tidak aktif kontaktor tidak terbuka.
2. Normaly close (NC) adalah posisi kontaktor dimana pada saat relay
tidak aktif kontaktor tertutup.
Relay merupakan sebuah saklar magnet yang dapat memutuskan dan menutup
sirkuit dari jarak jauh. Pada prinsipnya proses kerja relay adalah jika gulungan
kumparan dilalui arus, maka inti menjadi magnet dan inti tersebut menarik
kontaktor, sehingga kontak 3 dan 5 putus, dan kontak antara 3 dan 4
menutup,maka jenis relay ini kita namai relay dengan kontak tukar.
2.10 KRISTAL
Salah satu bahan yang memberikan efek piezoelektrik adalah kristal quartz.
Contoh bahan lain yang dapat menyebabkab efek piezoelektrik adalah garam
rochelle yang umumnya bahan ini digunakan untuk microphone atau untuk
31
speakerphone. Sifat kristal ini adalah , jika kristal ini ditekan, antara dua
permukaan yang yang ditekan akan timbul beda tegangan listrik. Sebaliknya, jika
antara dua permukaan diberi tegangan maka akan timbul tekanan mekanis antara
kedua permukaan yang menyebabkan perubahan bentuk pada kristal. Sifat kristal
quartz mengakibatkan kristal berlaku sebagai suatu sistem resonansi.
Kristal Quartz akan bergetar saat diberi beda tegangan pada permukaannya
yang dikenal sebagai efek piezoelektrik. Frekuensi osilasi ditentukan oleh
potongan kristal dan ukuran fisiknya.Untuk menentukan besarnya frekuensi
ditetapkan dengan ketebalan kristal, makin tebal akan menghasilkan frekuensi
tinggi.ini disebut dengan kristal fudamental.
32
BAB 3
KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang perencanaan pembuatan alat
nebulizer kompresor. Perencanaan pembuatan alat tersususn dari dua penunjang,
yaitu hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat lunak). Perangkat
hardware digunakan diantaranya untuk penunjang fisik berupa IC mikrokontroler
AT89S51 yang digunakan pada rangkaian timer dan juga beberapa perangkat
keras lainnya. Sedangkan perangkat lunak sebagai program untuk mengatur kerja
dari hardware tersebut agar alat dapat bekerja sebagaimana mestinya.
3.1 Spesifikasi
Nama alat : Nebulizer kompresor
Kelengkapan : Mouthpiece
Tegangan : 220 VAC/50 Hz
+5VDC, + 12 VDC, 50 Hz
Range Waktu : 0-60 menit
Display : LCD 2 x 16
Kapasitas obat : 5 ml
Tombol : Power, keypad
Ukuran partikel : 0,5-10m
,
33
LCD
keypad
Motor
Kontroler/
kompresor
timer
Buzzer/alarm
Saat main switch ditekan dan dalam keadaan On, maka power supply akan
mendapat tegangan dari PLN dan menghasilkan tegangan output sebesar 5V dan
12 volt. Tegangan itu masing-masing akan memberi supply pada rangkaian
mikrokontroler, buzzer dan relay. Setelah terhubung, layar pada LCD menyala
dan menampilkan tampilan 0. Lalu untuk mengaktifkan timer, masukan range
waktu pada keypad dan tekan tanda # sebagai tombol start. Setelah titekan alat
akan bekerja dengan dikendalikan oleh timer yang ditentukan. Saat timer telah
menghitung mundur hingga kembali ke angka 0 berarti alat akan berhenti bekerja
dan akan ditandai dengan bunyi buzzer sebagai alarm.
34
35
sebesar satu mikro sekon. Pada umumnya frekuensi yang digunakan sebesar 0 Hz
sampai 33 Mhz
2 V T
c e
c g
a
n
g
a
n
c
a
36
t
u
+
5
v
o
lt
1: Data
Register (tulis
dan baca)
37
V+ BL
Pengendali kecerahan latar belakang
15
LCD 4 4,42 V dan 50 500 mA
16 V- Pen
BL gen
dali
kec
era
han
lata
r
bel
aka
ng
LC
D0
V/d
ihu
bun
gka
n
den
gan
VR
38
Rangkaian alarm tersusun dari transistor BD 139 yang berfungsi sebagi saklar,
dan buzzer yang dihubungkan dengan catu daya sebesar 5 volt.. Prinsip kerjanya
adalah saat setting timer sudah habis maka mikrokontroler mengintruksikan
logika high melalui port p1.7 yang digunakan untuk mentriger basis transistor
hingga membuat transistor dalam keadaan cutoff hingga berperan sebagai saklar
tertutup sehingga antara kolektor dan emiter terhubung, hingga menyalakan
buzzer.
39
trigger dari mikrokontroler relay aktif karena arus DC 12 volt pada kolektor
terhubung ke emiter. Aktifnya relay membuat kontaktor yang awalnya NO
berubah menjadi normally close (kaki 3 dan 4 pada relay terhubung) dan ini
dihubungkan dengan kompresor.
40
MULAI
Inisialisasi
timer
DISPLAY0
Tidak
Apakahnilaisetting
timerdimasukkan?
Ya
Tampilkannilaisetting
Tidak
Apakahstartditekan?
Ya
Motorkompresorberkerja
Tidak
Apakahtimerhabis?
Ya
Motoroff,buzzeron
Tidak
Apakahtanda
#ditekan?
Ya
Selesai
41
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISIS
Dalam bab pengujian dan analisa penulis mencoba menerangkan tentang
pengujian dan analisa modul alat nebulizer kompresor. Untuk pelaksanaan
pengujian dan analisa modul ini penulis menjelaskna tentang persiapan alat dan
komponen-komponen dalam pembuatan modul ini serta alat penunjang yang
digunakan untuk proses pengujian dan analisa.
Bab ini menulis pula tentang hasil pengujian yang dilaksanakan . ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah rangkaian bekerja sesuai yang
direncanakan, dan data-data hasil pengujian dan analisa dapat mewakili hasil
penelitian secara keseluruhan . hasil pendataan ini disajikan dalam bentuk table
dan gambar agar dapat mudah dipahami dan diharapkan dapat mewakili hasil
penelitian secara keseluruhan.
Langkah-langkah pengujian dan analisis untuk setting timer ( 1 menit, 5
menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit, dan 30 menit ).
1. siapkan alat yang dibutuhkan.
2. hubngkann alat dengan sumber dan main switch on.
3. masukan setting timer.
4. tekan tombol start untuk memulai kerja timer.
5. bandingkan waktu pada alat dengan stopwatch ( pada waktu yang
bersamaan dengan kerja timer alat).
6. lakukan beberapa kali percobaan sesuai dengan ranges yang
ditentukan.
42
1. Mu 10 1
ltit K
une
(V
43
R)
2. Dio 1
da Wa
tt
1. Resistor Watt 10 K 4
2. Kapasitor 10 F 1
3. Kapasitor 33 pF 2
4. Switch Push On 1
5. Crysytal 12 MHz 1
6. IC AT 89S51 1
44
1. Resistor10 1
Watt K
2. Buzzer 5 VoLt 1
3. TRANNSISTOR BD139 1
1. Resistor Watt 10 K 1
2. Transistor BD139 1
3. RelayNO1
12
VDC
4. Mot 220 1
or VA
C
45
4.4 Pengujian
Proses pengujian dilakukan saat rangkaian yang akan di data dalam keadaan
siap. Pengujian dilakukan langdung pada titik-titik pengukuran yang telah
ditentukan dengan menggunakan Avometer terdapat dua kondisi pengukuran yaitu
a. pada saat tombol start ditekan (kondisi 1) maka TP2 output IC
mikro berlogika High sehingga transistor membiaskan tegangan 12
Volt pada Coil Relay, relay bekerja menghubungkan motor dengan
tegangan PLN 220 Volt. TP1, output IC mikro kontroler berlogika
Low sehingga transistor tidak bekerja dan buzzer ( alarm ) mati.
b. pada saat waktu yang telah di setting habis (kondisi 2)maka TP1
berlogika high sehingga transistor bekerja sebagai sakelar dan
buzzer berbunyi. TP2 output IC berlogika low sehingga transistor
berhenti membiaskan tegangan pada coil relay dan memutuskan
hubungan motor dengan PLN.
2.
TP Lo Lo
1 KO KOgH=
KE
ika low (L) Logika high (H) H=4,5 Volt
ND gik
gik ND 4,5
T
L= 0,2 Volt
aISI aISI Vol
1 Lo
hig 2 t
4.5 Hasil penelitian Terapan
h w
L= Dengan menggunakan stopwatch sebagai acuan perbandingan
(h) (L)
0 waktu, maka didapat hasil dari pendataan.(terlampir)
,2V
olt
46
=0, 163 %
Jadi total persentase keakuratan adalah :
100%-0,163 % = 99,8 %
47
BAB 5
KESIMPULAN
48
DAFTAR ACUAN
(1)
[1]http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2008/04/02/indonesia-sehat-2010
[4]www.atmel.com
49
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta, 2002
Nalwan, paulus andi, Panduan praktis penggunaan dan antarmuka modul LCD
http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2008/04/02/indonesia-sehat-2010(1)
50