Berikut ini diuraikan kegiatan rutin untuk pencapaian SPM, sesuai dengan yang tercantum dalam Kempenkes
828/MENKES/SK/IX/2008.
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
1 Cakupan Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah Jumlah Ibu Hamil yang
Kunjungan cakupan Ibu hamil yang telah memperoleh memperoleh pelayanan
Ibu Hamil K4 pelayanan antenatal sesuai dengan standar antenatal K4 di satu
paling sedikit 4 kali di satu wilayah kerja pada wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. kurun waktu tertentu
X 100%
Ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan Jumlah sasaran ibu
pelayanan antenatal sesuai standar paling hamil di satu wilayah
sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian kerja dalam kurun
pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu waktu yang sama
kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan
kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur Pembilang: Penyebut:
kehamilan. Jumlah ibu Jumlah sasaran
Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah hamil yang telah ibu hamil di satu
pelayanan yang mencakup minimal : memperoleh wilayah kerja
pelayanan dalam kurun
Timbang badan dan ukur tinggi badan, antenatal sesuai waktu yang
Ukur tekanan darah, standar minimal sama.
Skrining status imunisasi tetanus (dan 4 kali di satu Jumlah sasaran
pemberian Tetanus Toksoid), wilayah kerja Ibu Hamil
(ukur) tinggi fundus uteri, pada kurun dihitung melalui
Pemberian tablet besi (90 tablet selama waktu tertentu. estimasi dengan
kehamilan), rumus : 1,10
temu wicara (pemberian komunikasi x Crude Birth
interpersonal dan konseling), Rate x Jumlah
Test laboratorium sederhana (Hb, Protein Penduduk (pada
urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, tahun yang
pifilisI=efsI=jalariaI=TBCFK sama).
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
2 Cakupan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Jumlah Komplikasi
komplikasi adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu kebidanan yang
kebidanan wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan
yang mendapat=penanganan=definitif=sesuai=dengan definitif=di=satu=wilayah
ditangani standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada kerja pada kurun waktu
tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, tertentu
Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah X 100%
Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Jumlah Ibu dengan
Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan komplikasi kebidanan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat di satu wilayah kerja
mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. dalam kurun waktu yg
sama
Komplikasi dalam kehamilan : a) Abortus,
b) Hiperemesis Gravidarum, c) perdarahan Pembilang: Penyebut:
per vaginam, d) Hipertensi dalam kehamilan Jumlah Jumlah ibu
(preeklampsia, eklampsia), e) kehamilan lewat komplikasi dgn komplikasi
waktu, f) ketuban pecah dini. kebidanan di kebidanan di
Komplikasi dalam persalinan : a) Kelainan letak/ satu wilayah satu wilayah
presentasi janin, b) Partus macet/ distosia, c) tertentu yang kerja pada kurun
Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, mendapat waktu yang
penanganan sama.
eklampsia), d) perdarahan pasca persalinan, e) definitif=pada Perhitungan
Infeksi berat/ sepsis, f) kontraksi dini/persalinan kurun waktu jumlah Ibu dgn
prematur, g) kehamilan ganda. tertentu. komplikasi
Komplikasi dalam Nifas : a) Hipertensi dalam kebidanan di
kehamilan (preeklampsia, eklampsia), b) Infeksi satu wilayah
nifas, c) perdarahan nifas. kerja pada kurun
waktu yang
Ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan
sama: dihitung
komplikasi yang ditangani adalah ibu hamil,
berdasarkan
bersalin dan nifas dengan komplikasi yg
angka estimasi
mendapatkan pelayanan sesuai standar pada
20% dari total
tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes,
Ibu Hamil disatu
Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah
wilayah pada
bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK);
kurun waktu
yang sama.
Total sasaran
Ibu Hamil
dihitung melalui
estimasi dengan
rumus : 1,10
x Crude Birth
Rate x Jumlah
Penduduk (pada
tahun yang
sama).
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan
kesehatan neonatal dasar (ASI ekslusif,
Pembilang: Penyebut:
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
Jumlah ibu Jumlah seluruh
pusat, pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak
nifas yang telah ibu nifas di satu
diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi
memperoleh 3 wilayah kerja
hepatitis B1 (bila tidak diberikan pada saat lahir),
kali pelayanan dalam kurun
manajemen terpadu bayi muda.
nifas sesuai waktu yang
Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari.
standar di satu sama.
wilayah kerja
Jumlah seluruh
pada kurun
Ibu Nifas di
waktu tertentu.
hitung melalui
estimasi dengan
rumus: 1,05 x
Crude Birth Rate
(CBR) x Jumlah
Penduduk.
5 Cakupan Cakupan neonatus dengan komplikasi yang Jumlah neonatus
neonatus ditangani adalah neonatus dengan komplikasi dengan komplikasi yang
dengan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu tertangani
komplikasi yang ditangani sesuai dengan standar oleh X 100%
Jumlah seluruh neonatus
yang tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana
dengan komplikasi yang
ditangani pelayanan kesehatan.
ada
Pembilang: Penyebut:
Jumlah Neonatus dengan
neonatus komplikasi yang
dengan ada di satu
komplikasi wilayah kerja
yang tertangani pada kurun waktu
dari satu yang sama di
wilayah kerja sarana pelayanan
pada kurun kesehatan.
waktu tertentu
Perhitungan
di sarana
sasaran
pelayanan
neonatus dengan
kesehatan.
komplikasi:
dihitung 15% dari
jumlah bayi baru
lahir.
Jika tidak diketahui
jumlah bayi baru
lahir maka dapat
dihitung dari
CBR x jumlah
penduduk.
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
7 Cakupan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Jumlah desa / kelurahan
Desa/ Immunization (UCI) adalah Desa/ Kelurahan UCI
Kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yg ada di desa X 100%
Seluruh desa / kelurahan
UCI tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap
dalam waktu satu tahun. Pembilang: Penyebut:
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
9 Cakupan Cakupan pemberian makanan pendamping ASI Jumlah anak usia 6 24
pemberian pada anak usia 6 24 bulankeluarga miskin bln keluarga miskin yg
makanan adalah pemberian makanan pendamping ASI mendapat MP ASI
pendamping pada anak usia 6 Bulan dari keluarga miskin X 100%
Jumlah seluruh anak usia
ASI pada selama 90 hari.
6 24 bln keluarga miskin
anak usia 6
Anak usia 6-24 bulan keluarga miskin adalah bayi
24 bulan
usia 6 11 bulan dan anak usia 6 24 bulan dari Pembilang: Penyebut:
keluarga
keluarga miskin (GAKIN). Jumlah anak Jumlah seluruh
miskin
Kriteria dan keluarga miskin ditetapkan oleh usia 6 24 anak usia 6 24
pemerintah setempat (Kab/Kota). bulan dari Gakin bulan dari Gakin
yang mendapat di satu wilayah
MP-ASI pabrikan berupa bubuk instan untuk bayiMP-ASI di satu kerja dalam
usia 6 11 bulan dan biskuit untuk anak usia 12 wilayah kerja
24 bulan kurun waktu
pada kurun
yang sama.
waktu tertentu.
10 Cakupan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan Jumlah balita gizi buruk
balita gizi adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana mendapat perawatan
buruk pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi di sarana pelayanan
mendapat buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu kesehatan disatu wilayah
perawatan tertentu Balita adalah anak usia di bawah 5 tahunkerja pada waktu tertentu
(anak usia 0 s/d 4 tahun 11 bulan) yang ada di X 100%
Jumlah seluruh balita gizi
kabupaten/Kota.
buruk yang ditemukan
Gizi buruk adalah status gizi menurut badan disatu wilayah kerja dalam
badan (BB) dan tinggi badan (TB) dengan waktu yang sama
Z-score <-3 dan atau dengan tanda-tanda
klinis (marasmus, kwashiorkor, dan marasmus- Pembilang: Penyebut:
kwasiorkor). Jumlah balita Jumlah seluruh
gizi
Perawatan adalah perawatan sesuai tatalaksana gizi buruk balita gizi buruk
buruk mendapat yang ditemukan
perawatan di satu wilayah
di sarana kerja pada kurun
pelayanan waktu yang
kesehatan di sama.
satu wilayah
kerja pada kurun
waktu tertentu.
11 Cakupan Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan Jumlah murid SD dan
balita gizi setingkat adalah cakupan siswa SD dan setingkatsetingkat yang diperiksa
buruk yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatannya oleh tenaga
mendapat kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kesehatan atau tenaga
perawatan kecil) melalui penjaringan kesehatan di satu terlatih
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. X 100%
Jumlah murid SD dan
Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat setingkat
adalah pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan
gigi dan mulut siswa SD dan setingkat melalui
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
13 Acute Flacid Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan Jumlah kasus AFP non
a. Paralysis diantara 100.000 penduduk < 15 tahun pertahun Polio yang dilaporkan
(AFP) rate di satu wilayah kerja tertentu x 100%
Jumlah Penduduk < 15
per 100.000
Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang tahun
penduduk <
dari 15 tahun dengan kelumpuhan yang sifatnya
15 tahun Pembilang: Penyebut:
flacid=ElayuhF=terjadi=secara=akut=EmendadakF=dan
bukan disebabkan oleh rudapaksa. Jumlah kasus Jumlah
Kasus AFP non polio adalah kasus AFP yang AFP non Polio Penduduk <15
pada pemeriksaan spesimennya tidak ditemukanpada penduduk tahun di satu
virus polio liar atau kasus AFP yang ditetapkan <15 tahun di wilayah kerja
oleh tim ahli sebagai kasus AFP non polio dengansatu wilayah dalam kurun
kriteria tertentu kerja pada waktu yang
kurun waktu sama.
tertentu
b. Penemuan Persentase balita dengan Pneumonia yang Jumlah penderita
Penderita ditemukan & diberikan tatalaksana sesuai standar pneumonia balita yang
Pneumonia di Sarana Kesehatan di satu wilayah dalam waktu ditangani di satu wilayah
Balita satu tahun. kerja pada kurun waktu
satu tahun
Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai X 100%
jaringan paru-paru (alveoli) yang ditandai dengan Jumlah perkiraan
batuk disertai napas cepat dan/atau kesukaran penderita Pneumonia
bernafas balita di satu Wilayah
kerja dalam kurun waktu
hlasifikasi=penyakit=fpmAW satu tahun
aalam=penentuan=klasifikasi=penyakit=dibedakan Pembilang: Penyebut:
atas dua kelompok yaitu kelompok untuk umur 2
bulan - < 5 tahun dan kelompok umur < 2 bulan Jumlah Jumlah perkiraan
penderita penderita
Untuk kelompok umur 2 bulan -< 5 tahun Pneumonia Pneumonia
klasifikasi=dibagi=atas=mneumonia=Berat=I Balita yang Balita di satu
Pneumonia, dan batuk bukan Pneumonia yang ditangani wilayah kerja
rntuk=kelompok=umur=<=O=bulan=klasifikasi di satu wilayah pada kurun
dibagi atas: Pneumonia berat dan batuk kerja pada waktu yang
bukan Pneumonia. kurun waktu sama.
Dalam pendekatan manajemen terpadu balita satu tahun.
Jumlah perkiraan
sakit=EjTBpF=klasifikasi=pada=kelompok=umur=<=O penderita
bulan adalah infeksi bakteri sistemik dan infeksi pneumonia balita
bakteri local adalah 10% dari
hlasifikasi=mneumonia=berat=didasarkan pada jumlah balita
adanya batuk dan/atau kesukaran bernafas disatu wilayah
disertai tarikan dinding dada bagian bawah kerja dalam
kedalam (TDDK) pada anak usia 2 bulan - < 5 kurun waktu satu
tahunK=rntuk=kelompok=umur=<=O=bulan=klasifikasi tahun.
Pneumonia berat ditandai dengan TDDK kuat
atau adanya nafas cepat lebih atau sama dengan
45 x per menit.
Pasien baru adalah pasien yang belum pernah Jumlah pasien Jumlah perkiraan
diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan baru TB BTA pasien baru TB
OAT kurang dari satu bulan (30 dosis) harian. Positif yang BTA (+) dalam
ditemukan dan satu wilayah pada
Diobati adalah pemberian pengobatan pada diobati dalam waktu satu tahun.
pasien baru TB BTA positif dengan OAT selama satu wilayah
6 bulan. Perkiraan pasien
selama satu
baru TB BTA
tahun.
positif adalah
Insiden Rate TB
baru BTA positif
per 100.000 x
jumlah penduduk
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
pada suatu
wilayah tertentu.
Insiden rate
kabupaten/ kota
mempergunakan
hasil survey
nasional tentang
prevalensi TB
pada tahun
terakhir.
d. Penderita Persentase penderita DBD yang ditangani sesuai Jumlah penderita
DBD yang standar di satu wilayah dalam waktu 1 (satu) DBD yang ditangani
ditangani tahun dibandingkan dengan jumlah penderita sesuai SOP dalam satu
DBD yang ditemukan/dilaporkan dalam kurun wilayah selama satu
waktu satu tahun yang sama tahun
X 100%
Jumlah penderita DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit
yang ditemukan di satu
yang ditandai dengan:
wilayah dalam waktu
Panas mendadak berlangsung terus-menerus
satu tahun yang sama
selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas
Tanda-tanda perdarahan (sekurang- Pembilang: Penyebut:
kurangnya uji Torniquet positif)
Jumlah Jumlah penderita
Disertai/tanpa pembesaran hati
(hepatomegali) penderita DBD DBD yang
yang ditangani ditemukan di
Trombositopenia (Trombosit 100.000/l)
sesuai standar suatu wilayah
Peningkatan hematokrit 20%
operasional dalam waktu
Penderita DBD yang ditangani sesuai standar/ prosedur (SOP) satu tahun yang
SOP adalah : di satu wilayah sama
dalam waktu
Penderita DBD yang didiagnosis dan diobati/
satu tahun.
dirawat sesuai standar.
Ditindaklanjuti dengan penanggulangan fokus
(PF).
1) Penanggulangan fokus (PF) terdiri
dari Penyelidikan Epidemiologi (PE)
dan Penanggulangan Seperlunya
berdasarkan hasil PE tersebut.
2) Penyelidikan epidemilogi (PE) adalah
kegiatan pencarian penderita DBD atau
tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan
jentik nyamuk penular DBD disekitar
tempat tinggal penderita termasuk
tempat-tempat umum dalam radius
sekurang-kurangnya 100 m.
Penderita DBD adalah:
Penderita penyakit yang memenuhi sekurang-
1) Anamnesis
OF memeriksaan=fisik=meliputi=observasi=tandaJ
tanda vital, observasi kulit dan konjungtiva,
penekanan ulu hati untuk mengetahui nyeri
uluhati akibat adanya perdarahan lambung,
perabaan hati.
3) Uji Torniquet
Pemeriksaan laboratorium atau rujukan
pemeriksaan laboratorium
(sekurang-kurangnya pemeriksaan
trombosit dan hematokrit)
Memberi pengobatan simptomatis
Merujuk penderita ke rumah sakit
Melakukan pencatatan dan pelaporan
(formulir S0) dan disampaikan ke Dinkes
Kab/Kota.
Pelayanan penderita DBD di Rumah Sakit adalah
kegiatan yang meliputi :
1) Anamnesis
OF memeriksaan=fisik=meliputi=observasi=tandaJ
tanda vital, observasi kulit dan konjungtiva,
penekanan ulu hati untuk mengetahui nyeri
uluhati akibat adanya perdarahan lambung,
perabaan hati.
3) Uji Torniquet
Pemeriksaan laboratorium (sekurang-
kurangnya pemeriksaan trombosit dan
hematokrit)
Memberi perawatan
Melakukan pencatatan dan pelaporan
(formulir KDRS) dan disampaikan ke
Dinkes Kab/Kota dengan tembusan ke
Puskesmas
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
e. Penemuan Penemuan penderita diare adalah jumlah Jumlah penderita
penderita penderita yang datang dan dilayani di Sarana diare yang datang
diare Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dan dilayani di sarana
dalam waktu satu tahun Kesehatan dan Kader di
suatu wilayah tertentu
Diare adalah buang air besar lembek/cair bahkan
dalam waktu satu tahun
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih X 100%
sering dari biasanya Jumlah perkiraan
Sarana Kesehatan adalah semua sarana penderita diare pd satu
pelayanan kesehatan, baik pemerintah wilayah tertentu dalam
maupun swasta (Puskesmas, Pustu, RS,Balai waktu yg sama
Pengobatan, Praktek Dokter) Pembilang: Penyebut:
Angka kesakitan adalah angka kesakitan Jumlah Jumlah perkiraan
Nasional Hasil Survei Morbiditas Diare tahun penderita diare penderita diare
2006 adalah 423/1000 penduduk. yang datang pada suatu
dan dilayani wilayah tertentu
di sarana dalam waktu
Kesehatan dan yang sama.
Kader di suatu
Perkiraan jumlah
wilayah tertentu
penderita diare
dalam waktu
yang datang
satu tahun.
ke sarana
kesehatan dan
kader adalah
10% dari angka
kesakitan x
jumlah penduduk
disatu wilayah
kerja dalam
waktu satu
tahun.
14 Cakupan Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien Jumlah kunjungan
pelayanan masyarakat miskin adalah Jumlah kunjungan pasien maskin di Sarkes
kesehatan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 1
dasar strata pertama di satu wilayah kerja tertentu pada X 100%
Jumlah seluruh maskin
masyarakat kurun waktu tertentu.
di kab/kota
miskin
Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan
kesehatan perorangan yang meliputi observasi Pembilang: Penyebut:
diagnosa pengobatan rehabilitasi medik tanpa Jumlah Jumlah seluruh
tinggal di ruang rawat inap di sarana kesehatan kunjungan pasien maskin di
strata I. maskin selama 1 wilayah kerja
Rawat Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan tahun (lama dan dalam kurun
kesehatan perorangan yang meliputi observasi baru). waktu yang
diagnosa pengobatan rehabilitasi medik tinggal sama.
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
16 Cakupan Pelayanan gadar level 1 yg hrs diberikan sarana Pelayanan gawat darurat
pelayanan kesehatan (RS) di kab/Kota. level 1
gawat X 100%
Gawat darurat level 1 adalah tempat pelayanan Jumlah RS kab/kota
darurat level
gawat darurat yang memiliki Dokter Umum on
1 yang harus
site 24 jam dengan kualifikasi GELS dan/atau Pembilang: Penyebut:
diberikan
ATLS + ACLS, serta memiliki alat trasportasi danJumlah RS Jumlah RS
sarana
komunikasi, dimana: yang mampu kabupaten
kesehatan
On site adalah berada di tempat . memberikan
(Rumah
GELS adalah General Emergency Life pelayanan gadar
Sakit) di
Support level 1
Kabupaten/
Kota ATLS adalah Advance Trauma Life Support
ACLS adalah Advance Cardiac Life Support
Indikator
No aefinisi lperasional Formula
SPM
Surveilans penyakit yang berbasis masyarakat
adalah upaya pengamatan dan pencatatan yang
dilakukan oleh masyarakat (kader dan bidan/
perawat) tentang kejadian penyakit yang dapat
mengancam kesehatan penduduk/ masyarakat.
Pemantauan Pertumbuhan adalah suatu upaya
yang dilakukan oleh kader untuk mengetahui
berat badan balita setiap bulan untuk mendeteksi
secara dini pertumbuhan balita (D/S).
Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) adalah masyarakat dimana penduduknya
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Penyebut:
2 Cakupan Pembilang:
komplikasi
kebidanan
yang
ditangani
Penyebut:
2 Cakupan Pembilang:
komplikasi
kebidanan USAID - KINERJA
yang Gedung BRI II, Lantai 28, Suite 2807
ditangani Jl. Jend Sudirman Kav. 44-46
Jakarta, 10210
Phone: +62 21 5702820
Penyebut: Fax: +62 21 5702832
Email: info@kinerja.or.id
www.kinerja.or.id