Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE WRITING IN

THE HERE AND NOW ( ACTIVE LEARNING ) DI KELAS X MA NURUL IMAN


SINDANGKERTA

Andri
08210824
andreflaser@yahoo.com

Program Study Bahasa Indonesia


Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan ( STKIP ) Siliwangi

ABSTRAK
Berdasarkan judul di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut ini : 1). Apakah kemampuan Menulis Cerpen siwa
setelah menggunakan Metode Writing in the here and now (active learning) akan menjadi baik ? 2). Apakah Metode Writing in
the here and now (active learning) efektif diterapkan pada pembelajaran Menulis Cerpen,? 3). Apakah ada perbedaan yang
signifikan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran Menulis Cerpen dengan menggunakan Metode Writing in the here
and now (active learning) ? Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1). Mengetahui kemampuan
Menulis Cerpen siswa setelah Metode Writing in the here and now (active learning) dilakaukan. 2). Mengetahui peningkatan
kemampuan menulis Cerpen dengan menggunakan Metode Writing in the here and now (active learning). 3). Mengetahui
apakah Metode Writing in the here and now (active learning) efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis Cerpen dengan
menggunakan Metode Writing in the here and now (active learning) di kelas X MA Nurul Iman Sindangkerta. Dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui seberapa besar hasil belajar dengan menggunakan
Metode Writing in the here and now (active learning) dalam meningkatkan keterampilan.Dari hasil penganalisisan data berupa
cerpen dengan menggunakan metode active learning. hasil kemampuan menulis, diperoleh skor rata-rata pada hasil tes awal
(pretes) adalah 5,5. Sedangkan skor rata-rata pada tes akhir (postes) adalah 7,0. Ini berarti sesuai dengan hipotesis yang
berbunyi terdapat perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran Menulis Cerpen dengan menggunakan metode
(active learning).
Kata Kunci : Active Learning, cerpen

PENDAHULUAN (Active Learning) akan menjadi baik ? Untuk


Bahasa merupakan alat berkomunikasi untuk mengetahui kemampuan siswa menulis cerpen dalam
menyampaikan informasi, dapat dibayangkan apabila kegiatan menulis sebelum diberi metode Writing In
di dunia ini tanpa bahasa, pastilah antara manusia The Here and Now (Active Learning). penulis
yang satu dengan yang lain, antara kelompok menggunakan metode deskriptif. Alasan pemilihan
masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain metode tersebut dalam penelitian ini sebagai berikut :
tidak dapat terjadi komunikasi. Sebagai alat Masalah yang diteliti masalah yang terjadi.Yang
komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan menjadi sasaran penelitian adalah pemahaman subjek
maksud kita, melahirkan perasaan kita dan penelitian terhadap masalah yang sedang diuji.Subjek
memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan penelitian secara aktif ikut berpartisipasi dalam setiap
sesama manusia. Bahasa mengatur berbagai macam kegiatan penelitian.
aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : KAJIAN TEORI DAN METODE
4). Untuk bisa memerankan fungsi bahasa itu, Pembelajaran adalah proses pembelajaran yang
manusia harus memiliki keterampilan berbahasa yang dibangun oleh pengajar / guru untuk
baik. Ada empat keterampilan berbahasa yang mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat
diterima oleh seseorang secara berurutan. meningkatkan kemampuan mengkonstruksikan
Keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, pengetahuan baru sebagai upaya untuk meningkatkan
membaca dan menulis. Keterampilan berbahasa ini penguasaan yang baik terhadap mata pelajaran
berhubungan erat dalam usaha seseorang (Sagala, 2005 : 62).
memperoleh kemampuan berbahasa yang baik dan Menulis merupakan bagian dari empat keterampilan
benar. Adapun permasalahan yang penulis angkat berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
yaitu kemampuan Menulis Cerpen siswa setelah secara langsung. Dalam hal ini Tarigan menyatakan
menggunakan metode Writing In The Here and Now bahwa
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang- Karakteristik Model Pembelajaran Active Learning
lambang grafik yang menggabarkan suatu bahasa Menurut Bonwel (,2011:46), Pembelajara aktif
yang dipahami oleh seseorang,sehingga orang lain memiliki karakteristik karakteristik sebagai berikut:
dapat membaca lambang-lambang grafik Penekanan proses pembelajaran bukan pada
tersebutkalau mereka memahami bahasa dan penyampaian informasi oleh pengajar melainkan
gambaran grafik tersebut. (1986 : 21) pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis
Menurut susanto dalam Tarigan (1984 : 176) Cerita dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang
Pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 dibahas.
kata atau kira-kira 17 halaman kuarto sepasi rangkap Peserta didik tidak hanya mendengarkan materi
yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri. pelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu
dibawah ini penulis kemukakan cirri-ciri sebuah yang berkaitan dengan materi pelajaran tersebut.
cerita pendek menurut pendapat Sumarjo dan Saini Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap
(1997 : 36) sebagai berikut. berkenaan dengan materi pelajaran.
1. Ceritanya pendek. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir
2. Bersifat rekaan (fiction). kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi.
3. Bersifat naratif. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada
4. Memiliki kesan tunggal. prosespembelajaran.
Dan Unsur-unsur cerpen seperti : Tema,Jalan cerita Di samping karakteristik tersebut di atas, secara
atau plot, Tokoh, Latar ( seting ), Sudut umum suatu proses pembelajaran aktif
pandang,Gaya bahasa, Amanat memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama,
Pengertian Model Pembelajaran Active Learning interaksi yang timbul selama proses pembelajaran
Pembelajaran Aktif (Active Learning) adalah akan menimbulkan positive interdependence dimana
suatu proses pembelajaran dengan maksud untuk konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat
memberdayakan peserta didik agar belajar diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi
dengan menggunakan berbagai cara/ strategi aktif dalam belajar. Kedua, setiap individu harus
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar
secara aktif. Pembelajaran aktif (Active harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap
Learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan peserta didik sehingga terdapat individual
penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini
anak didik, sehingga semua anak didik dapat agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat
mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk
dengan karakteristik pribadi yang mereka social skills. Dengan demikian kualitas pembelajaran
miliki.Di samping itu pembelajaran aktif (Active dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materi juga
Learning) juga dimaksudkan untuk menjaga meningkat.
perhatian siswa/ anak didik agar tetap tertuju Aplikasi Active Learning (Belajar Aktif) Dalam
pada proses pembelajaran. Beberapa penelitian Pembelajaran
membuktikan bahwa perhatian anak didik Dalam saat-saat awal dari kegiatan belajar aktif, ada
tiga tujuan penting yang harus dicapai. Arti
berkurang bersamaan dengan berlalunya waktu. pentingnya jangan dipandang rendah sekalipun
Penelitian pollio (1984) menunjukan bahwa pelajarannya hanya berlangsung satu jam pelajaran.
siswa dalam ruang kelas hanya memperhatikan Tujuan-tujuan ini adalah sebagai berikut:
pelajaran sekitar 40% dari waktu pembelajaran 1. Pembentukan tim: membantu siswa untuk lebih
yang tersedia. Sementara penelitian McKeachie menguasai satu sama lain dan menciptakan
(1986) menyebutkan bahwa dalam sepuluh menit semangat kerjasama dan interdependensi.
pertama perhatian siswa dapat mencapai 70% 2. Penilaian sederhana: pelajarilah sikap,
dan berkurang sampai menjadi 20% pada waktu pengetahuan dan pengalaman siswa.
20 menit terakhir.Kondisi tersebut di atas 3. Keterlibatan belajar langsung: ciptakan minat
merupakan kondisi umum yang sering terjadi di awal terhadap pelajaran.
lingkungan sekolah. Hal ini menyebabkan Ketiga tujuan diatas, bila tercapai akan membantu
menciptakan lingkungan belajar yang melibatkan
seringnya terjadi kegagalan dalam dunia siswa, meningkatkan kemauan mereka untuk ambil
pendidikan kita, terutama disebabkan anak didik bagian dalam kegiatan belajar aktif, dan menciptakan
di ruang kelas lebih banyak menggunakan indera norma kelas yang positif. Dengan hanya memakan
pendengarannya dibandingkan visual, sehingga waktu sekitar lima menit ( tergantung dari lamanya
apa yang dipelajari di kelas tersebut cenderung waktu pembelajaran ) untuk mengawali pelajaran
untuk dilupakan. yang bias berlangsung hingga dua jam, alokasi
pembuka ini sudah cukup memadai. signifikan penulis lakukan untuk memperoleh data
Memperkenalkan kembali aktivitas ini dari waktu ke tentang kemampuan pada tes awal dan tes akhir
waktu selama pembelajaran juga akan membantu setelah metode Writing in the here and now (active
memperbarui pembentukan tim,memperbaiki learning) diterapkan dalam pembelajaran menulis
penilaian, dan menciptakan kembaliminat terhadap cerpen.
mata pelajaran. Berdasarkan uraian di atas, ternyata terdapat
Dalam perencanaan guru mengkondisikan siswa pada peningkatan yang signifikan antara rata-rata tes awal
situasi belajar yang menyenangkan, guru mengecek (pretes) nilai rata-rata yang didapat 5,5.dan rata-rata
kehadiran siswa dan guru mengadakan apersepsi tes akhir (postes) 7,0 . Hal ini menunjukan
dengan mengadakan tanya jawab dengan siswa peningkatan kemampuan pembelajaran menulis
tentang pengalaman yang menarik dan cerpen dengan menggunakan metode Writing in the
menyenangkan yang pernah mereka alami. here and now (Active Learning).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
deskriptif. Alasan pemilihan metode tersebut dalam SIMPULAN
penelitian ini sebagai berikut : Tingkat kemampuan menulis cerpen setelah
Masalah yang diteliti masalah yang terjadi. diterapkan metode writing in the here and now
1. Yang menjadi sasaran penelitian adalah (active learning) mengalami peningkatan. Hal ini
pemahaman subjek penelitian terhadap masalah berdasarkan perolehan skor siswa dalam menulis
yang sedang diuji. cerpen. Dalam setiap proses pembelajaran siswa pun
2. Subjek penelitian secara aktif ikut berpartisipasi dapat termotivasi untuk belajar dan aktif, ini terbukti
dalam setiap kegiatan penelitian. dari hasil jawaban tes awal (pretes) dan tes akhir
(postes).
HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melaksanakan semua kegiatan dalam
Berikut ini disajikan nilai hasil pembelajaran penelitian ini, penulis dapat simpulkan bahwa hasil
menulis cerpen dengan menggunakan metode pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan
Writing in the here and now (active learning). metode writing in the here and now (active learning)
Deskripsi ini terlebih dahulu digambarkan hasil mengalami peningkatan. Pada saat penulis
pembelajaran dari setiap siswa dan akhirnya akan melakukan tes awal (pretes), nilai rata-rata yang
direkapitulasi dalam bentuk table. Adapun deskripsi diperoleh yaitu 5,5. Setelah penulis selesai
data yang penulis peroleh yaitu berupa nilai hasil tes melaksanakan pembelajaran, maka penulis
awal dan tes akhir. Data tersebut penulis analisis melakukan tes akhir (postes) nilai rata-rata yang
sesuai dengan criteria penilaian yang telah didapat dalam postes yaitu 7,0. Ini berarti terdapat
ditentukan. peningkatan yang signifikan sebelum dan sesudah
Dari tabel yang penulis buat maka dapat diketahui pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen dengan
jumlah siswa yang berhasil dan jumlah siswa yang menggunakan metode writing in the here and now
gagal dalam melaksanakan tes awal (pretes) dan (active learning).dikatakan berhasil.
berdasakan nilai rata-rata tes awal yang didapat
5,5dan tes akhir dengan nilai rata-rata 7,0. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan data-data tersebut, maka penulis dapat Aminudin. (1995). Apresiasi Karya Sastra. Bandung
menyimpulkan bahwa siswa. dikategorikan berhasil. Sinar Baru : Algasindo
Karena, dari 30 orang siswa hanya beberapa orang Arikunto, S. (1999). Dasar-dasar Evaluasi
yang gagal dalam melaksanakan postes setelah Pendidikan. (edisi revisi). Jakarta: Bumi
diterapkan metode writing in the here and now Aksara.
(active learning). Arikunto,Suharsimi.(1996) ProsedurPenelitian
terdapat adanya perbandingan antara siswa yang Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:
berhasil dengan siswa yang gagal dalam
RinekaCipta. 318p
melaksanakan pretes. Demikian pula terlihat
Akhadiah,Sabarti,.(2003). Pembinaan Kemampuan
perbandingan dalam hasil postes yaitu antara siswa
Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta :
yang berhasil dan siswa yang gagal. Berdasarkan data
Erlangga.
tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran
Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar.
menulis cerpen dengan menggunakan metode Writing
Bandung: Bumi Aksara.
in the here and now (active learning). dinyatakan
Sagala, H.S. (2005). Konsep dan Makna
berhasil dan dikategorikan baik.
Pembelajaran. Bandung :Alfabeta
Pembahasan Hasil Penelitian
Sudjana. (2004). Penilaian Hasil Proses Belajar
Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian
Mengajar. Bandung: PT. Remaja
deskiptif dengan sampel sebanyak satu kelas. Uji
Rosdakarya.
Sudjana, Nana.(2001) Tuntunan Penyusunan Karya
Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Algesindo,
Sumarjo dan Saini. (1984). Apresiasi Kesusastraan.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Tarigan, Henry Guntur.(1994)Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa, 1994.

Anda mungkin juga menyukai