Anda di halaman 1dari 7

2.

1 PENYEARAH
MODUL 1 DIODA: KARAKTERISTIK DAN APLIKASINYA
Penggunaan dioda yang paling dasar adalah
Adlu Hakam Ramadhan (13115042) sebagai penyearah arus bolak-balik jala-jala
Asisten: Theocry Manulang/ 13112004
menjadi arus searah pada suatu sumber
TanggalPercobaan: 24/03/2017
tegangan DC, seperti catu daya.
EL2205R-Praktikum Elektronika
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Teknik Elektro dan ITERA

Abstrak

Praktikum kali ini kita


diminta meneliti atau memeriksa
karakteristik dari sebuah dioda.
Adapun jenis-jenis dioda yang di Terdapat tiga jenis penyearah gelombang
periksa yaitu dioda germanium dan sinyal yang digunakan dalam praktikum ini:
zenner. Selain itu kita juga diminta
untuk meneliti rangkaian clipper - Penyearah gelombang setengah;
(dioda germanium dan zenner) dan - Penyearah gelombang penuh (dengan
rangkaian clamper (dioda trafo center tapped)
germanium). Bagian-bagian yang
diteliti yaitu tegangan cut in, Tegangan pada rangakaian penyearah
breakdown, dan juga kemiringan gelombang penih diperoleh sebesar:

kurva dari masing-masing 1


VO = VP - 2 Vr
rangkaian.

1. Pendahuluan
Dalam praktikum ini kita di berikan 2 jenis Dimana VPadalah magnituda tegangan
puncak sinyal AC yang disearahkan dan
dioda(germanium & zenner) yang harus kita cari
tegangan ripple Vr sebesar
tahu karakteristiknya dan juga pengaplikasiannya
berupa penyearahan tegangan, pemotongan VP
tegangan maksimum dan minimum(clipper), dan Vr= 2 fCR
juga penambahan tegangan input berbentuk
silusolinoida dengan tegangan dc(clamper). Dalam
praktikum kali ini ada beberapa tujuan yang harus di
Untuk rangkaian penyearah gelombang
capai para praktikan, yaitu:
penuh, besar resistansi output efektif dapat
a) Memahami karakteristik dioda germanium
dihitung:
dan zenner.
b) Memahami pengaplikasian dioda dalam 1
rangkaian penyearah. RO = 4 fC
c) Memahami pengaruh filter sederhana pada
suatu sumber DC.
d) Memahami penggunaan dioda untuk
rangkaian clipper dan clamper. Besaran lain yang dapat digunakan untuk
menunjukkan perilaku yang sama adalah
2. Studi Pustaka faktor regulasi tegangan VR. Besaran ini
tidak bersatuan dan didefinisikan sebagai:
V nl V fl ditambahkan dengan tegangan DC.
VR = Rangakaian ini ditunjukkan oleh berikut ini:
V fl

Dimana Vnladalah tegangan tanpa beban


dan Vfladalah tegangan beban penuh. Nilai
regulasi tegangan VR yang kecil
menunjukkan sumber tegangan yang lebih
baik.
G
2.2 FILTER ambar 1.3Rangkaian Camper
Dalam percobaan ini hanya akan diamati
filter RC orde 1 dengan beberapa nilai 3. METODOLOGI
resistansi dan kapasitansi. Berikut adalah peralatan yang digunakan
selama percobaan berlangsung:
2.3 RANGKAIAN CLIPPER DAN CLAMPER
1. Kit Praktikum Karakteristik Dioda
Rangkaian clipper adalah rangkaian yang & Rangkaian Penyearah
digunakan untuk membatasi tegangan agar 2. 2 buah Sumber tegangan DC
tidak melebihi dari suatu nilai tegangan 3. 1 buah Osiloskop
tertentu. Rangkaian ini dapat dibuat dari 4. 3 buah Dioda 1N4001/1N4002
dioda dan sumber tegangan DC ditunjukkan 5. 2 buah Dioda Zener 5V1
oleh gambar berikut: 6. 2 buah Multimeter
7. 1 buahBreadboard
8. 1 buah Resistor variabel
9. 1 buah Resistor 150 k
10. 1 buah Kapasitor 10 F
11. 2 buah kabel Banana-BNC
12. 1 buah kabel BNC-BNC
3.1 Karakteristik Dioda
G Susun rangkaian seperti gambar di
ambar 1.1Rangkaian Clipper dengan Dioda
bawah. Hubungkan osiloskop, atur sinyal
menjadi sinusoidal. Gunakan DC offset
nol untuk sinyal dari generator sinyal.
Rangkian alternatif dapat juga dibuat
dengan menggunakan dioda zener seperti
yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini:

Gambar 1.2Rangkaian Clipper dengan Dioda


Zener

Rangkaian Clamper adalah rangkaian


digunakan untuk memberikan offset tegangan Gambar 1.4Pengukuran Karakteristik Dioda
Gunakan mode X-Y untuk mengamati sinyal.
DC, dengan demikian, tegangan yang Tekan tombol invert untuk channel B. Amati
dihasilkan adalah tegangan input dan catat tegangan cut-in, breakdown, dan
gambarkan bentuk karakteristik arus-tegangan
dioda silikon.
Gambar 1.6Rangkaian Filter (2)
Lepaskan resistor Rm dan hubungkan lagi CT
trafo dan Ground. Lepaskan hubungan RL dari
rangkaian penyearah dan filter. Ukur tengangan
output DC dengan menggunakan multimeter.

Ulangi untuk jenis dioda lain. Catat hasil


pengamatan.

3.2 Penyearah dan Filter


Susun rangkaian seperti gambar di bawah. Berikan
Hubungkan resistor variabel pada output
tegangan 220V/50Hz dari jala-jala. Amati tegangan
output menggunakan osiloskop. Kopling DC untuk rangkaian, ubah nilai resistansi hingga diperoleh
mengukurtegangan DC, AC untuk mengukur tegangan tegangan output sebesar setengah tegangan
ripple. output tanpa beban.

Lepaskan resistor variabel dari rangkaian, ukur


resistansinya menggunakan multimeter. Susun
rangkaian penyearah gelombang penuh dua
dioda seperti gambar berikut. Lakukan hal yang
sama seperti langkah-langkah di atas.

G
ambar 1.5Rangkaian Filter (1)

Amati bentuk gelombang, frekuensi gelombang,


dan pengaruh pemasangan C pada tegangan
ripple. Catat nilai resistansi, kapasitansi (filter),
tegangan DC dan ripple yang didapat.

Gambar 1.7 Rangkaian Filter (3)

Kecuali langkah 4, ulangi langkah-langkah


di atas untuk rangkaian penyearah
Ulangi untuk suatu nilai C konstan, ubah-
gelombang penuh seperti gambar berikut.
ubah besar nilai beban. Lalu ulangi untuk
Khusus untuk langkah 5 lakukan hal
kondisi berikut:
berikut:

- Lepaskan hubungan CT trafo dengan Ground.


- Hubungkan resistor Rm dari CT trafo ke Ground
seperti gambar di bawah.
- Gunakan osiloskop untuk melihat arus pada
resistor ini, gambar arusnya, ukur arus
maksimum dan frekuensi arus yang diamati.

Gambar 1.8 Rangkaian Filter (4)


Lepaskan hubungan resistansi beban (RL) dari
rangkaian penyearah dan filter. Dengan
menggunakan nilai-nilai kapasitansi pada
langkah 10, ukur tegangan output DC dengan
menggunakan multimeter.

3.3 Rangkaian Paralel L dengan


Seri L dan C
Susun rangkaian seperti gambar di bawah. Gunakan
nilai komponen-komponen sebagai berikut: Resistor R:
150k, Dioda D1 dan D2L 1N4001/1N4002, Vin: Trafo CT
15V pada kit praktikum, Tegangan DC: 5V dari sumber
tegangan DC

Gambar 1.11Rangkaian Clamper

Amati dengan menggunakan osiloskop sinyal


output yang diperoleh dan gambar bentuk
sinyalnya. Beri analisis terhadap hasil yang
diperoleh.

Gambar 1.9Rangkaian Clipper (1)

Amati dengan osiloskop sinyal output yang 4. Hasil dan Analisis


diperoleh dan gambarkan bentuk sinyalnya. 4.1 Karakteristik dioda
Kemudian susun rangkaian seperti gambar di
bawah. Bandingkan hasil percobaan kedua Dioda V (cut-in) V(breakdown)
rangakaian.
Germanium 0.4 V -
Zenner(forward) 0.1 V 0.1 V

Gambar 1.10 Rangkaian Clipper (2)


Gambar 4.1 dioda germanium in(2v),out(2v).

Susun rangkaian seperti gambar di bawah. Gunakan


3.4nilai
Rangkaian Clamper
komponen sebagai berikut: Resistor R: 150k,
Dioda D: 1N4001/1N4002, Kapasitor C: 10 F, 16-35V,
Vin: trafo CT 15V pada kit praktikum, Tegangan DC: 5V
dari sumber tegangan DC
C 1100 43
27 1000 50
Konsta 500 43
180 50
n

Tabel1-4Pengamatan Penyearah dan Filter


untuk Rangkaian Penyearah Gelombang
Penuh 2 Dioda (1)
Teganga Freku
Rangk Resist Tegan n ripple ensi
Kapasit
aian di ansi gan Pengam ripple
ansi (F)
amati () DC (V) atan (Hz)
(mV)
R 1000 16,57 1,6 100
Konsta 27 2200 16,35 1 100
n 16,45 1,3 100
16,57 1,6 100
C 27
1000 16,57 0,8 100
Konsta 180
15,52 0,7 100
n 1k

Gambar 4.2 dioda zenner in(2v) out(500mv). Tabel1-5Pengamatan Penyearah dan Filter
untuk Rangkaian Penyearah Gelombang
Pada dioda germanium tidak dapat dilihat fase Penuh 2 Dioda (2)
Freku Arus Resista
breakdown nya, hal ini mungkin disebabkan karena Rangk Resist ensi Maksi nsi
Kapasit
terlalu besar nya tegangan untuk memasuki fase aian di
amati
ansi
()
ansi (F)
Arus
Dioda
mum
(mA)
Output
()
breakdown. Sedangkan pada dioda zenner fase (Hz)
R 1000 100 900 21
breakdown didapatkan 0.1 v tepat sebelum dioda Konsta 27 2200 100 850 20
n
melakukan fase breakdown. C
27 1000
100 900 21
Konsta 100 300 21
180
n
Sedangkan untuk fase cut-in pada dioda
germanium seharusnya terjadi pada tegangan 0.3 v- Tabel1-6Pengamatan Penyearah dan Filter
0.5v sedangkan kami mendapatkan fase cut-in pada untuk Rangkaian Penyearah Gelombang
0.4 v sehingga dapat kami simpulkan bahwa Penuh Jembatan Dioda (1)
Teganga Freku
percobaan kami benar. Rentan itu terjadi dikarenakan Rangk Resist
Kapasit
Tegan n ripple ensi
aian di ansi gan Pengam ripple
ansi (F)
kualitas diodanya. Untuk dioda zenner seharusnya amati () DC (V) atan (Hz)
(mV)
fase cut-in dioda saat posisi forward adalah 0.1v. R 27 2200 16,28 0,95 100
Konsta 1000 16,48 1,6 100
n
C 27 1000 16,48 1,6 100
Konsta 180 16,48 0,6 100
4.2 Penyearah dan Filter n

Tabel1-7Pengamatan Penyearah dan Filter


Tabel1-2Pengamatan Penyearah dan untuk Rangkaian Penyearah Gelombang
Filter untuk Rangkaian Penyearah Penuh Jembatan Dioda (2)
Gelombang (1) Freku Arus Resista
Teganga Freku Rangk Resist ensi Maksi nsi
Kapasit
Rangk Resist Tegan n ripple ensi aian di ansi Arus mum Output
Kapasit ansi (F)
aian di ansi gan Pengam ripple amati () Dioda (mA) ()
ansi (F) (Hz)
amati () DC (V) atan (Hz)
(mV) R 27 2200 100 - 23
R 2200 16,34 2 50 Konsta 1000 100 - 24
Konsta 27 1000 16,53 3,6 50 n
n 470 C 27 1000 100 - 24
C 27 3,6 50 Konsta 180 100 - 24
2200 16,53 n
Konsta 180 1,2 50
16,53
n 1k (data tidak di ambil, saya mengutip data praktikum
bagian penyearahan dan filter data dari laporan
praktikum Ibrahim Amyas Aksar Tarigan
Tabel1-3Pengamatan Penyearah dan Filter
untuk Rangkaian Penyearah Gelombang (S2112002) STEI-ITB.)
(2) Dari data ini dapat dilihat pada bagian tegangan
Freku Arus Resista ripple nya. Tengangan riple pada 1-2 dan 1-3(penyearahan
Rangk Resist ensi Maksi nsi
Kapasit setengah gelombang) berada pada nilai 1,2 ;2 ; 3,6 mv.
aian di ansi Arus mum Output
ansi (F)
amati () Dioda (mA) () Sedangkan untuk data 1-4 dan 1-5(penyearahan
(Hz)
R 2200 50 1100 41 gelombang penuh)nilai tegangan ripple-nya semakin kecil.
Konsta 27 1000 50 1100 43
n
Dan pada tabel 1-6 dan 1-7 (penyearahan gelombang Gambar 4.4 Rangkaian clipper zenner Vpp=2v
penuh dengan dioda) nilai tegangan riplenya semakin kecil
lagi sampai hampir tak terlihat.

e) Dari data tersebut dapat kami analisa bahwa


tegangan riple akan semakin kecil dengan
semakin banyaknya dioda yang digunakan.

4.3 Rangkaian clipper dan clamper

A) Data praktikum:

Gambar 3.5 Rangkaian Clamper Vpp=5v.

B) Data Matlab:

Gambar 4.3 rangkaian clipper germanium Vpp=2v.

Gambar 4.6Kurva Rangkaian Clipper dengan Dioda


Silikon
penambahan tegangan hingga diatas 0 namun
tidak merubah sinyal.
Pada percobaan clipper germanium dapat di
simpulkan bahwa kita berhasil dikarenakan nilai
tegangan maksimum dan minimum yang
didapatkan sesuai dengan simulasi. Sedangkan
untuk rangkaian clipper zenner dan clamper nilai
nya agak jauh berbeda namun bentuk sinyal yang
dihasilkan serupa.
Perbedaan ini terjadi bisa disebabkan beberapa
faktor yaitu:
o Rangkaian tidak terhubung dengan
benar.
Gambar 4.7 Kurva Rangkaian Clipper dengan Dioda o Dioda sudah bermasalah.
Zener o Kesalahan dalam mengatur sekala.
o Peletakan kabel-kabel kurang kuat.
Perbedaan diantara ketiganya lebih mudah
dijelaskan di tabel berikut:

Perbedaan Clipper germanium Clipper zenner Clamper germanium


Bentuk Menuju ke sinyal Tetap Tetap silusolinoida
kotak walaupun silusolinoida
tidak kotak
sempurna
Tegangannya Dipotong Dipotong Dinaikan >0
Nilai Vout (Vd+VDC) Vin (Vmax-Vmin) + VDC
5. Kesimpulan
a. Praktikan telah dapat memahami
karakteristik dioda germanium dan
zenner.
b. Praktikan telah dapat memahami
pengaplikasian dioda dalam
Gambar 4.8 Kurva Output Rangkaian Clamper rangkaian penyearah.
c. Praktikan telah dapat memahami
pengaruh filter sederhana pada
Rangkaian Tegangan max Tegangan max
min(percobaan) min (matlab) suatu sumber DC.
Clipper germanium 5,5v 5.5v d. Praktikan telah dapat memahami
Clipper zenner 6,4v 2.5v
Clamper 47v sampai 20v 4.5v sampai 47v penggunaan dioda untuk rangkaian
clipper dan clamper.
6. Daftar Pustaka
Pada bagian clipper terjadi pemotongan pada a. Modul praktkum elektronika
tegangan maksimum dan minimum nya baik b. Data praktikum Ibrahim Amyas
secara percobaan maupun secara simulasi. Aksar Tarigan (S2112002)
Sedangkan untuk clamper terjadi penaikan atau STEI-ITB

Anda mungkin juga menyukai