Akuisisi / Perolehan Data

Sebelum terapi, dilakukan evaluasi klinis dan HRQoL diukur dengan instrumen generik
dan HRQoL spesifik penyakit. Tiga bulan setelah terapi, evaluasi klinis dan pengukuran
HRQoL spesifik penyakit dilakukan lagi. Manometri esofagus juga dilakukan setelah
terapi di beberapa rumah sakit berdasarkan protokol lokal. Sebuah kuesioner demografis
dan klinis yang terstruktur digunakan untuk mengevaluasi gejala esofagus. Frekunesi
dan berat disfagia, nyeri dada, dada sensasi terbakar, regurguitasi, penurunan berat
badan, dan gejala paru juga dicatat. Keparahan setiap gejala dikelompokkan menjadi 0:
gejala tidak ada; 1: gejala tidak mengganggu gaya hidup; 2: gejala mengganggu gaya
hidup; dan 3: gejala tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Selain
itu, klasifikasi keparahan gejala secara global dilakukan menggunakan skor yang
dimodifikasi dari Ventrappen dkk, berkisar dari 0-3 (kelas 0: tidak ada gejala; kelas 1:
disfagia, nyeri dada atau regurgitasi setelah makan yang tidak mengganggu gaya hidup;
kelas 2: disfagia, nyeri dada, atau regurguitasi setelah makan yang mengganggu gaya
hidup; dan kelas 3: adanya regurgitasi saat telentang, penurunan berat badan, atau gejala
paru). Setelah terapi, persentase perbaikan gejala global berdasarkan opini dokter dan
pasien juga dicatat.

Suatu pengukuran HRQoL generik dilakukan sebelum terapi dengan menggunakan

Medical Outcomes Study Short Form-36 Health Survey dalam versi bahasa Spanyol.
Survei ini (SF-36) terdiri dari 36 item yang dikelompokkan ke dalam delapan kategori
(fungsi fisik, peran fisik, peran emosional, fungsi sosial, kesehatan mental, nyeri,
vitalitas, dan kesehatan secara umum).

Kuesioner HRQoL spesifik penyakit dalam bahasa Spanyol (AE-18) diberikan sendiri
sebelum terapi dan 3 bulan setelah terapi. Kuesioner ini dikembangkan dalam sebuah
kelompok yang terdiri dari 104 pasien akalasia dan secara prospektif divalidasi dalam
suatu seri independen pada pasien akalasia, yang menunjukkan sifat psikometrik yang
baik. Singkatnya, kuesioner meliputi 18 item yang dikelompokkan ke dalam empat
domain (fungsi fisik, fungsi psikologis, fungsi sosial, dan tidur). Jawaban untuk setiap
item diukur pada suatu skala Likert 5 poin. Skor dari setiap item berkisar dari 1 (selalu)
hingga 5 (tidak pernah), skor yang lebih tinggi berhubungan dengan kualitas hidup yang
lebih baik. Skor untuk setiap domain (1-5) dihitung sebagai median skor dari item yang
berhubungan. Suatu terjemahan kuesioner ini ke Bahasa Inggris yang tidak tervalidasi
ditunjukkan di bagian lampiran dan versi asli yang tervalidasi dalam bahasa Spanyol
dapat dikirim ke pembaca yang tertarik dan membutuhkan kuesioner tersebut.

Kualitas Hidup Terkait Kesehatan Sebelum Terapi

Sebelum terapi, tidak ada perbedaan berdasarkan usia atau jenis kelamin yang terlihat
pada subskala AE-18. Pasien yang memiliki gejala dengan kelas / tingkat keparahan
yang lebih tinggi memiliki skor subskala fungsi sosial dan global, fungsi fisik dan tidur
yang lebih rendah daripada pasien dengan gejala yang kurang berat, meskipun hanya
skor fungsi fisik yang menunjukkan perbedaan yang signifikan (gambar 1). Jika gejala
dianggap bersifat individual, maka gangguan pada gaya hidup tidak terkait dengan
HRQoL yang lebih buruk (tabel 1). Skor kualitas hidup terkait kesehatan tidak
berhubungan dengan tekanan pada spinchter esofagus bagian bawah. Subskala AE-18
secara signifikan berhubungan dengan domain kuesioner SF-16 generik yang tepat
(tabel 2).

Perubahan setelah terapi pada HRQoL spesifik penyakit

Semua skor global AE-18 dan subskala mengalami perbaikan secara signifikan setelah
terapi (tabel 3). Suatu perbaikan yang signifikan pada semua skor AE-18 juga
ditemukan ketika pasien dipisahkan berdasarkan tipe terapi yang dilakukan, yaitu
dilatasi atau miotomi (tabel 3). Persentase perubahan pada skor AE-18 global dan
subskala setelah terapi tidak berhubungan dengan adanya karakteristik dasar demografis
atau klinis, tipe terapi, atau perubahan pada tekanan spinchter esofagus bagian bawah
setelah terapi.