Oleh :
ISMADANI
JAKARTA
2016
Budaya Hukum dan Contoh Kasus
hukum itu merupakan sarana atau alat untuk mengatur masyarakat dan bekerja di dalam
masyarakat itu sendiri sedangkan masyarakat dapat menjadi penghambat maupun menjadi
Hukum senantiasa harus dikaitkan dengan masyarakat dimanapun hukum itu bekerja.
Bidang pengetahuan hukum pada umumnya memusatkan perhatian pada aturan-aturan yang
dianggap oleh Pemerintah dan masyarakat sebagai aturan-aturan yang sah berlaku dan oleh sebab
itu harus ditaati, dan pengetahuan sosiologi sebagai keseluruhan yang memusatkan perhatian
pada tindakan-tindakan yang dalam kenyataan diwujudkan oleh anggota dalam hubungan mereka
satu sama lain, maka untuk pengembangan hukum dan pengetahuan hukum dalam kehidupan
masyarakat agar tidak terpisah satu sama lain harus memperhatikan hukum dan kenyataan-
kenyataan masyarakat.
Hukum pada dasarnya tidak hanya sekedar rumusan hitam di atas putih saja sebagaimana
hukum dilihat sebagai suatu gejala yang dapat diamati dalam kehidupan masyarakat melalui pola
tingkah laku warganya. Hal ini berarti hukum sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non hukum
seperti : nilai, sikap, dan pandangan masyarakat yang biasa disebut dengan kultur/budaya
hukum. Adanya kultur atau budaya hukum inilah yang menyebabkan perbedaan penegakan
Budaya hukum adalah keseluruhan faktor yang menentukan bagaimana sistem hukum
memperoleh tempatnya yang logis dalam kerangka budaya milik masyarakat umum. Sehingga
sepenuhnya hukum itu bisa ditaati dan daya kerja hukum sesuai dengan keinginan masyarakat
pada umumnya.
Persoalan yang mendasar di Indonesia ialah legal culture atau budaya hukum yang belum
berjalan dengan baik. Yang terjhDi Indonesia para pelaku korupsi malah tanpa punya rasa
bersalah dan malu lagi dan tampil di media layaknya selebriti. Hal ini yang sangat
memprihatinkan di negara indonesia karena dari masyarakat sampai kepada para pejabat negara
sudah tidak punya rasa malu dan budaya tertib. Kejujuran dan sikap disiplin merupakan barang
Salah satu contoh yang terjadi di sekitar kita adalah kurangnya kesadaran keselamatan
dalam berkendara seperti tidak menggunakan helm atau menggunakan sabuk pengamanan.
Padahal salah satu faktor terbesar dalam dalam melindungi keselamatan berkendara ialah
menggunakan helm bagi roda dua atau menggunakan sabuk pengaman. Terlebih lagi saat ini
kaum remaja yang umurnya kurang dari 18 tahun sudah mengendarai kendaraan pribadinya
Kurangnya kesadaran masyarakat sekitar ikut turut andil dalam pelanggaran lalu lintas
tersebut. Terlebih lagi para orang tua atau orang dewasa yang tidak sedikit tidak menggunakan
helm saat berkendara motor sehingga anak muda pun mengikutinya. Tanpa kita sadari pola
perilaku orang tua ataupun orang dewasa dapat ditiru atau dicontoh oleh anak muda. Bila orang
tua tersebut melakukan hal negatif maka anak tersebut akan meniru melakukan hal negatif pula.
Dalam Teori Anomi yang dikemukakan oleh Emile Durkheim (1958-1917) sebelum akhir
abad ke-19. Menurut Durkheim, untuk menjelaskan tingkah laku manusia yang salah maupun
yang benar, maka tidak bisa hanya dilihat dari pribadi seseorang, melainkan harus dilihat pada
kelompok masyarakatnya. Pada konteks inilah, Durkheim mengenalkan istilah anomi, yang
sebagai akibat dari hilangnya nilai-nilai dan standar-standar yang mengatur kehidupan.
Dari penjelasan teori tersebut bahwasanya lingkungan sekitar menjadi faktor utama yang
dapat mempengaruhi tingkah laku atau tindakan-tindakan dari seseorang. Sehingga pelanggaran-
pelanggaran lalu lintas sudah mendarah daging atau telah menjadi budaya dikehidupan kita.
Padahal Indonesia sudah mempunyai hukum yang mengatur lalu lintas yaitu Undang-undang
Menurut Lawrence M. Friedman menjelaskan bahwa hukum sebagai suatu sistem memiliki
komponen-komponen sebagai berikut :
1. Struktur yaitu berupa kelembagaan yang diciptakan oleh sistem hukum untuk mendukung
bekerjanya sistem hukum itu sendiri seperti : pengadilan negeri, pengadilan administrasi,
dan sebagainya;
2. Substansi berupa norma-norma hukum yang digunakan oleh para penegak hukum maupun
mereka yang diatur;
3. Kultur hukum berupa ide, sikap, harapan, dan pendapat tentang hukum yang secara
keseluruhan mempengaruhi seseorang untuk patuh atau tidak patuh terhadap hukum.
Dari penjelasan di atas bahwasanya budaya hukum mempunyai peran penting dalam
penengakkan setiap undang-undang. Sehingga para orang dewasa khususnya para orang tua
memberikan pengarahan mengenai hukum agar terbentuknya budaya hukum yang tertib.