Reaksi harga pasar dapat menyediakan pengujian yang lebih kuat atas decision
usefulness daripada reaksi volume.
1. Teori pasar efisien menyiratkan bahwa pasar akan bereaksi cepat terhadap
informasi baru. Hasilnya, menjadi sangat penting untuk mengetahui kapan laba
bersih tahun berjalan perusahaan diumumkan kepada publik. Bila peneliti
terlambat mengetahuinya maka tidak akan berdampak dalam penelitiaanya
walaupun laba bersih itu telah diumumkan. Jika pasar efisien bereaksi,
seharusnya terjadi dalam waktu dekat (narrow window) atau disekitar tanggal
pengumuman.
2. Good News (GN) dan Bad News (BN) yang dilaporkan dalam laba bersih
biasanya dievaluasi berdasarkan apa yang diharapkan investor. Sebagai contoh
bila investor memperkirakan laba bersih perusahaan sebesar 2 juta dan ternyata
laporan laba bersih yang diumumkan adalah 3 juta, maka good news ini akan
memicu investor menjadi lebih cepat untuk merevisi keyakinannya atas kinerja
masa depan perusahaan. Ini berarti, peneliti harus memperoleh pendekatan dari
apa yang diharapkan oleh investor atas laba bersih perusahaan.
3. Selalu ada peristiwa yang juga terjadi di seputar tanggal pengumuman yang
mempengaruhi volume dan harga saham perusahaan. Sehingga respon pasar
terhadap laba bersih yang dilaporkan akan sulit untuk ditemukan. Hal ini
menjadi penting untuk memisahkan market wide dan faktor-faktor spesisifik
perusahaan.
D. Memisahkan market wide dan faktor faktor spesifik perusahaan
Dari market model menunjukan suatu hubungan antara return dari saham
perusahaan j dan return dari pasar portofolio. Dari model tersebut juga
didapatkan istilah abnormal return. Abnormal return adalah return yang didapat
investor yang tidak sesuai dengan pengharapan. Abnormal return adalah selisih
antara return yang diharapkan (return expectation) dengan return yang didapat
(actual return). Selisih return akan positif jika return yang didapat lebih besat dari
return yang diharapkan atau return yang dihitung. Sedangkan return akan negatif
jika return yang didapat lebih kecil dari return yang diharapkan atau return yang
dihitung.
Abnormal return dapat terjadi karena adanya kejadian-kejadian tertentu,
misalnya hari libur nasional, awal bulan, awak tahun, suasana politik yang tidak
Pada tahun 1968, Ball dan Brown (BB) mulai melakukan penelitian pasar
modal secara empiris dalam bidang akuntansi. Mereka merupakan peneliti
pertama yang memberikan bukti ilmiah yang meyakinkan dimana return saham
perusahaan memberikan respon terhadap kandungan informasi dari laporan
keuangan. Penelitian BB memberikan panduan dan dorongan terhadap para pihak
yang ingin memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai decision usefulness
dari laporan keuangan.
BB menguji sampel yang terdiri dari 261 perusahaan yang terdaftar di New
York Stock Exchange (NYSE) selama sembilan tahun dari tahun 1957 sampai
tahun 1965. Mereka memfokuskan diri kepada kandungan informasi tentang laba,
dan mengeluarkan komponen-komponen laporan keuangan lainnya seperti
likuiditas dan struktur modal. Satu alasan mengapa hal ini dilakukan, untuk
perusahaan yang terdaftar di NYSE biasanya mengumumkan laporan
keuangannya terlebih dahulu melalui media sebelum dilakukannya penerbitan
akutual atas laporan keuangan tahunan sehingga relatif lebih mudah untuk
menentukan kapan informasi yang pertama kali dipublikasikandapat tersedia.
BB berkonsentrasi pada isi informasi dari laba, dengan mengeluarkan
komponen informasi potensial lainnya dari laporan keuangan seperti likuiditas
dan struktur modal. Tahapannya yaitu :
Tugas pertama yaitu menentukan isi informasi dari laba, apakah laba yang
dilaporkan merupakan GN (laba yang dilaporkan lebih besar dari yang
diharapkan pasar) atau BN (laba yang dilaporkan lebih kecil dari yang
diharapkan pasar). Diperlukan indikator yang lain untuk dapat mengukur
ekspektasi pasar. Indikator yang digunakan yaitu laba aktual tahun lalu, yang
mana hal tersebut mengikuti bahwa laba yang tidak diharapkan secara
sederhana menunjukan perubahan dalam laba. Oleh karena itu, Perusahaan
dengan laba yang lebih tinggi daripada tahun lalu akan diklasifikasikan
sebagai GN dan perusahaan dengan laba yang lebih rendah dari tahun lalu
akan diklasifikasikan sebagai BN.
Tugas selanjutnya yaitu mengevaluasi return saham pasar dari perusahaan
yang dijadikan sampel di seputar waktu pengumuman laba. Dalam hal ini,
BB menggunakan return bulanan.
Adapun hasilnya yaitu :
Perusahaan yang tergolong GN dalam pengumuman laba, Abnormal return
rata-rata pasar atas sekuritas dalam bulan dimana laba diumumkan adalah
positif secara kuat.
Sedangkan perusahaan yang tergolong BN dalam pengumuman laba,
Abnormal return rata-rata pasar atas sekuritas dalam bulan dimana
pengumuman atas laba dilakukan adalah negatif secara kuat.
Hasil penelitian ini mmberikan bukti yang kuat bahwa pasar memberikan
respon terhadap berita baik ataupun buruk atas laba dalam jangka waktu yang
sempit/dekat (narrow window) yaitu pada bulan diumumkannya laba.
BB mengulang penelitian terhadap penghitungan abnormal return dengan
rentang waktu yang lebih lebar (wde-window) (11 bulan sebelum bulan
pengumuman dan 6 bulan sesudah bulan pengumuman). Hasilnya yaitu bahwa
perusahaan yang termasuk GN menghasilkan outperformed dan perusahaan yang
termasuk BN menghasilkan underperformed.
G. Causation vs association
H. Hasil-Hasil Penelitian BB
J. EXTRAORDINARY ITEM
Para akuntan dapat dipandu oleh reaksi saham dalam menentukan nilai
kebermanfaatan dari informasi akuntansi keuangan. Disini, nampaknya menarik
untuk menyimpulkan bahwa kebijakan akuntansi merupakan sesuatu yang
menghasilkan respon harga pasar yang paling besar.
Para akuntan dapat bertindak sebaik mungkin tentang seberapa jauh mereka
bisa memberikan informasi yang berguna bagi para investor, namun hal ini tidak
berarti bahwa masyarakat akan lebih baik.
Alasannya adalah bahwa informasi memiliki karakteristik public good.
Public good adalah barang yang dikonsumsi oleh satu orang, tanpa merusaknya
sehingga orang lain bisa menggunakannya. Konsumsi private good mengeliminir
kemanfaatanya bagi konsumen lain. Namun demikian, seorang investor dapat
menggunakan informasi didalam laporan tahunan tanpa mengeliminasi
kemanfaatannya bagi investor lain. Sebagai akibatnya, supplier dari barang public
good memiliki masalah pengeluaran biaya atas produk-produk ini, sehingga kita
seringkali menyaksikannya disediakan oleh badan pemerintahan atau dikuasai
pemerintah. Jika sebuah perusahaan berusaha untuk menuntut investor atas
laporan tahunnnya, maka kemungkinan besar tidak menarik banyak konsumen,
karena laporan tahunan tunggal, ketika di produksi, dapat diambil pula oleh
banyak pengguna. Namun demikian, pemerintahan melalui legislasi dan undang-
undang korporasi, yang mengharuskan perusahaan untuk mengeluarkan laporan
tahunan.
Memang, laporan tahunan perusahaan tidak berarti bebas. Investor pada
akhirnya akan membayarnya melalui harga produk yang lebih tinggi. Namun,
investor menganggapnya sebagai sesuatu kebebasan, karena tingkat seberapa
besar mereka menggunakan informasi laporan tahunan tidak akan mempengaruhi
harga produk. Selain itu, investor juga kemungkinan harus mengeluarkan biaya
atas informasi yang diberikan kepada mereka sendiri, baik langsung atau tidak
langsung dengan membayar kepada analis atau layanan informasi lainnya.
Namun, bahan mentah dasar dianggap sebagai sesuatu yang bebas dan investor
akan melakukan apa yang dilakukan juga oleh konsumen lainnya ketika harga
rendah mengkonsumsinya lebih banyak. Oleh karena itu, investor kemungkinan
akan menganggap informasi akuntansi sebagai sesuatu yang berguna meskipun
dari sudut pandang masyarakat biaya dari informasi ini lebih banyak daripada
manfaat kepada investor atau pasar modal.
Pada sub-bab ini kita akan memfokuskan kepada isi informasi dari laba
bersih berbasis biaya historis dengan tujuan untuk mempertimbangkan muatan
informasi dari informasi laporan keuangan lainnya. Secara khusus kita
mempertimbangkan apakah informasi RRA memiliki isi informasi tambahan
melebihi laba bersih biaya historis dan nilai buku atau tidak.
Kemampuan teoritis dan empiris RRA untuk menjelaskan evaluasi pasar
cadangan minyak dan gas diteliti secara luas diteliti oleh Magliolo (1986), dalam
uji-uji yang dilakukan pada sampel perusahaan selama kurun waktu 1979 hingga
1983. Dalam satu rangkaian uji, Magliolo membandingkan nilai yang tidak
dipotong dari cadangan bersih yang dilaporkan dalam RRA untuk suatu estimasi
valuasi pasar dari cadangan-cadangannya. Informasi RRA ini tidak melakukan
sesuai teori dalam kemampuannya untuk menjelaskan nilai pasar. Memang, RRA
akan dilakukan lebih baik dengan mencadangkan informasi yang diberikan oleh
layanan investasi. Layanan ini melakukan sejumlah penyesuaian terhadap data
operasi saat ini perusahaan minyak dan gas untuk menghasilkan estimasi
ekonomis dari pendapatan dan biaya. Implikasinya adalah bahwa RRA,
sedikitnya, memiliki kekurangan rehabilitas dalam pengukurannya atas nilai
cadangan.
.