Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN PENANGGUNG JAWAB

PENEMUAN PASIEN DIARE


DI PUSKESMAS ENIK K
INTRUKSI NO Kode : Disiapkan Diperiksa, Disahkan
KERJA Terbitan : 2014 Unit Kapuskesmas
No. Revisi :
Tanggal mulai Pelayanan
berlaku Kesehatan
01 Januari 2014 Dr. Yuniar
19700609200212
Halaman : 1 -7 2 002

INPUT PROSES OUT PUT


Man : 1.Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes 1.Semua penderita dengan
-Dokter 2.Dilakukan pemeriksaan medis yang meliputi: buang air besar lebih dari 4x
- Perawat a.Anamnese yang meliputi: dalam 24 jam diagnose
-Bidan - Tanyakan kapan mulai diare ,pengobatan ,perawatan,serta
- Tanyakan berapa kali dalam 24 jam
perawatan yang cepat dan
- Tanyakan pengobatan apa yang telah
Money : tepat
diberikan
Operasional - Tanyakan apakah anak panas 2.Tiadak diperoleh kematian
- Tanyakan apakah ada lendir ,darah,seperti
PUSK karena diare
air cucian beras
3.Pelayanan yang memuaskan
- Tanyakan apakah anak muntah
Material : - Tanyakan apakah anak mau ,minummakan 4.cakupan diare.
- Tanyakan apakah anak kejang
- Timbanga
b.Lakukan pemeriksaan inspeksi,palpasi,auskultasidan
n
percusi dengan teliti.
- Jam
dengan Inspeksi:KU,apakah lemes,muka pucat,bibir

secon kering
Palpasi:Apakah ubun-ubun cekung,mata
- Alat tulis
cekung ,nyeri tekan
- Senter Auskultasi:Bagaimana usus
- Stetoskop Perkusi:Apakah ada kelainan usus
- Termome c.Lakukan pemeriksaan suhu,nadi,RR,Tensi
ter 3.Tegakan diagnosa diagnose non spesifik,basiler,amuba.
- Bed 2 4.Berikan terapi sesuai dengan protab diare:
linen Rencana terapi A (tatalaksana diare dirumah tanpa
- Meja/kurs dehidrasi)
i Rencana terapi B (Dehidrasi sedang)
Rencana terapi C (Dehidrasi berat )
- Ruang
Penggunaan obat pada diare anak
periksa - Antibiotik hanya untuk disentri/kolera
Metode : - Anti parasit hanya yang

- Pemerik amubiasis/giardiasis
- Anti dare &anti emetik tidak dianjurkan
saan
secara
legearfis

Machine :
PROSEDUR Disyahkan oleh
PENATALAKSANAAN Kepala Puskesmas.
PASIEN TUBERKOLOSIS

Dr. Yuniar
19700609 200212 2 002
NO. Terbit ke .. Tanggal

I. TUJUAN
Prosedur penatalaksanaan pasien Diare adalah menurunkan angka kematian dan
kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien.

II. RUANG LINGKUP


Dokter
Perawat
Bidan
Sarana dan prasarana

III. LANGKAH LANGKAH


1. Petugas melakukan penjaringan tersangka pasien di unit pelayanan kesehatan
2. Petugas menanyakan tentang :
Identitas pasien (nama,umur,alamat)
Gejala batuk berdahak sudah berapa lama
Gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,batuk darah,sesak
nafas,badan lemas,nafsu makan menurun,berat badan
menurun,malaise,berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam
meriang lebih dari satu bulan.
Adakah riwayat pengobatan TB sebelumnya atau keluarga dengan
gejala yang sama.
3. Petugas melakukan pemeriksaan dahak mikroskopis Sewaktu , Pagi
,Sewaktu ( SPS )
4. Petugas melakukan pemeriksaan lain seperti foto thorak,biakan dan uji
kepekaan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya.
5. Petugas mengklasifikasi penyakit dan tipe pasien:
a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
-Tuberkolosis paru
-Tuberkolosis ekstra paru
b. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis:
-BTA positif
-BTA negatif
c. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit:
d. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
-Baru
-Kambuh (Relaps)
-Pengobatan setelah putus berobat (Default)
-Gagal (Failure)
-Pindahan (Transfer In)
-Lain-lain (Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas.Dalam
kelompok ini termasuk Kasus Kronik,yaitu pasien dengan hasil
pemeriksaan masih BTA positifsetelah selesai pengobatan ulangan.
6. Petugas melakukan pengobatan tuberkolosis.
7. Petugas melakukan dokumentasi.

IV. FLOW CARD ( Terlampir )


V. DOKUMEN TERKAIT
- Buku bantu
- Register
- dokumentasi
EVALUASI KINERJA

TIDAK TIDAK
NO KINERJA YANG DINILAI YA
BERLAKU
1. Menemukan pasien Suspek TB
Paru
2. Melakukan anamnesa
3. Melakukan pemeriksaan dahak
mikroskopik - Sewaktu ,Pagi
,Sewaktu (SPS)
4 Menegakkan Diagnosis TB
Paru
5 Mengklasifikasikan penyakit
dan tipe pasien :
- Lokasi atau organ
tubuh yang sakit
:paru atau ekstra
paru;
- Bakteriologi (hasil
pemeriksaan dahak
secara
mikroskopis) :BTA
positif atau BTA
negatif;
- Tingkat keparahan
penyakit:ringan atau
berat;
- Riwayat pengobatan
TB sebelumnya:
baru atau sudah
pernah diobati
Melakukan pengobatan TB Paru
Melakukan dokumentasi

ALUR DIAGNOSIS TB PARU


Suspek TB Paru
Pemeriksaan dahak mikroskopis Hasil BTA
Hasil BTA Hasil BTA
SPS Antibiotik - - -
+++ +--
++- Non - OAT
Tidak ada perbaikan Ada perbaikan

Pemeriksaan dahak mikroskopis

Hasil BTA
+++ Hasil BTA
++- ---
+- -

Foto thoraks dan pertimbangan dokter

TB

BUKAN
TB

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter.
2. Batuk dimasukkan dalam skor setelah disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya seperti Asma,
Sinusitis dan lain-lain.
3. Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit), pasien dapat langsung
didiagnosis tuberkolosis.
4. Berat badan dinilai saat pasien datang(moment opname),lampirkan tabel berat badan.
5. Foto thorak bukan alat diagnostik utama pada TB anak.
6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul < 7 hari setelah penyuntikan) harus
dievaluasi dengan sistem skoring TB anak.
7. Anak didagnosis TB jika jumlah skor > 6 (skor maksimal 13).
8. Pasien usia balita yang mendapat skor 5 ,dirujuk ke RS untuk evaluasi lebih lanjut.
Referensi
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkolosis, Edisi 2,2008.

Anda mungkin juga menyukai