Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM PELEDAKAN
LABORATORIUM KEBUMIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN BATUBARA
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2017
DAFTAR ISI
1.1 Definisi
Bahan kimia mudah meledak (atau campuran) adalah sebuah padatan atau
cairan yang dengan sendirinya mampu bereaksi secara kimia menghasilkan gas
pada suhu dan tekanan tertentu dan dengan kecepatan tertentu yang dapat
menyebabkan kerusakan sekeliling. Zat piroteknik bahkan termasuk di dalamnya
ketika zat tersebut tidak menyusun gas. Zat piroteknik (atau campuran) dirancang
untuk menghasilkan efek panas, cahaya, suara, gas atau asap atau percampuran zat
tersebut sebagai hasil dari bukan peledakan, meledak dengan sendirinya, dan
reaksi kimia yang eksotermis.
Adapun tekanannya, menurut Langerfos dan Kihlstrom (1978) , bisa
mencapai lebih dari 100.000 atm. Sedangkan, energi per satuan waktu yang
ditimbulkan sekitar 25.000 MW atau 5.950.000 kkal/s. energi yang sedemikian
besar itu merefleksikan jumlah energi yang memang tersimpan di dalam bahan
peledak begitu besar, namun kondisi ini terjadi akibat reaksi peledakan
yang sangat cepat, yaitu berkisar antara 2.500-7.500 m/s.
1. High Explosives
Kecepatan rambat reaksi > kecepatan suara (300
m/s) contoh ANFO = 4500 m/s (Supersonic)
Tekanan yang ditimbulkan sangat tinggi
Reaksinya disebut Detonasi
Berdasarkan kepekaan (sensitivity)nya
digolongkan lebih lanjut:
a. Primary sangat sensitive
b. Secondary kurang sensitive
c. Tertiary tidak sensitive
2. Low Explosives
Kecepatan rambat reaksi < kecepatan suara Contoh: Gun
Powder = 100 m/s (Sub Sonic)
Tekanan yang timbul tinggi
Rekasinya disebut Deflagrasi
Berdasarkan penggunaannya digolongkan sbb:
a. Pyrotechnics = untuk penghasil panas, asap/kabut
berwarna, sinar, delay, suara, api.
b. Propellants = untuk melontarkan obyel/projectile (pelor,
hulu ledak).
1.4.2 Berdasarkan Jumlah Komponen
Single Component = merupakan senyawa kimia tunggal. Contoh:
Lead Azide, TNT, RDX.
Composite = merupakan campuran beberapa senyawa (majemuk).
Contoh: AN + FO = ANFO; Nitroglecerin (NG)+ Kieselguhr =
Dynamite
1.4.3 Berdasarkan Lapangan Pemakaian
Handak Industrial, Contoh: Dynamite, ANFO
Handak Militer, Contoh TNT(Trinitrotoluene), Amatol
1. Bahan Peledak adalah semua senyawa kimia, campuran atau alat yang dibuat
atau digunakan untuk membuat bahan peledak dengan reaksi kimia yang
berkesinambungan di dalam bahan bahannya.
2. Detonator adalah suatu benda yang mengandung isian bahan peledak yang
digunakan sebagai penyala awal ledakan dan dalam hal ini termasuk detonator
listrik, detonator biasa, detonator bukan listrik (nonel) atau detonator tunda.
3. Gudang adalah suatu bangunan atau kontener yang secara teknis mampu
menyimpan bahan peledak secarateknis mampu menyimpan bahan peledak
secara aman.
4. Pekerjaan peledakan adalah pekerjaan yang terdiri dari pekerjaan meramu
bahan peledak, membuat primer, mengisi dan menyumbat lubang ledak,
merangkai suatu pola peledakan, menyambung suatu sirkit peledakan ke
sebuah sirkit detonator, menetapkan daerah bahaya, menyuruh orang
menyingkir dan berlindung, menguji sirkit peledakan, dan mengendalikan
akibat ledakan yang merugikan seperti lontaran batu, getaran tanah,
kebisingan, dan tertekannya udara yang mengakibatkan efek ledakan (air
blast).
5. Jarak aman gudang adalah jarak minimum dimana gudang bahan peledak
harus terpisah dari gudang gudang yang lain, bangunan yang dihuni orang,
jalan kereta api serta jalan umum dan tergantung pada jenis dan jumlah bahan
peledak yang disimpan di dalamnya.
6. Bahan peledak peka detonator adalah bahan peledak yang meledak dengan
detonator No.8 strength.
7. Bahan peledak peka primer adalah bahan peledak yang hanya dapat meledak
dengan menggunakan primer atau booster dengan detonator no.8 strength.
8. Bahan ramuan bahan peledak adalah bahan baku yang apabila dicampur
dengan bahan tertentu akan menjadi bahan primer.
9. Gudang handak utama adalah gudang yang digunakan sebagai tempat bahan
peledak yang letaknya tidak terlalu jauh dari tambang dan ari gudang ini
bahan peledak dipakai untuk keperluan peledakan.
10. Gudang bahan peledak transit adalah gudang yang dipergunakan sebagai
tempat penyimpanan sementara sebelum diangkut/dipindahkan ke gudang
bahan peledak utama.
11. Gudang bahan peledak sementara adalah gudang yang dipergunakan untuk
kegiatan pertambangan pada tahap eksplorasi atau persiapan penambangan.
1.9 Pemadatan
1. Jangan padatkan primer dan jangan menggunakan bahan yang terbuat
dari logam untuk memadatkan bahan peledak.
2. Pada saat pemadatan, hati hati jangan sampai merusak sumbu api, kabel
detonator yang keluar dari lubang.
3. Pindahkan benda benda yang tidak penting dari sekitar permukaan
lubang ledak sebelum pemadatan.
1.11Penyimpanan
Jenis bahan peledak yang disimpan harus disesuaikan dengan kualitas
gudangnya, seperti:
1. Detonator, harus disimpan terpisah dari bahan peledak lainnya di dalam
gudang bahan peledak peka detonator.
2. Bahan peledak peka detonator, tidak boleh disimpan di gudang bahan
peledak peka primer atau di gudang bahan ramuan bahan peledak.
3. Bahan peledak peka primer dapat disimpan bersama sama di dalam
gudang bahan peledak peka detonator tetapi tidak boleh disimpan
bersama sama dalam gudang bahan ramuan bahan peledak.
4. Gudang ramuan bahan peledak dapat disimpan bersama sama di dalam
gudang bahan peledak peka primer dan atau di dalam gudang bahan
peledak peka detonator.
Persyaratan mengenai konstruksi gudang handak di permukaan tanah yang
perlu diperhatikan, yaitu:
1. Harus terdiri dari dua ruangan
2. Dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar
3. Dilengkapi dengan lubang ventilasi pada bagian atas dan bawah
4. Mempunyai hanya satu pintu keluar
5. Dilengkapi dengan pengukur suhu dan suhu ruangan untuk bahan peledak
peka detonator tidak bole melebihi 35 C, bahan ramuan bahan peledak tidak
boleh melebihi 55C.
6. Memenuhi jarak aman terhadap lingkungan
7. Dilengkapi dengan alat penangkal petir
Sedangkan persyaratan untuk pengaman gudang bahan peledak, antara lain:
1. Di dalam gudang bahan peledak harus tersedia buku catatan bahan peledak
yang berisi:
a. nama, jelas, jumlah seluruhan bahan peledak dan tanggal
penerimaannya
b. lokasi dan jumlah bahan peledak yang disimpan.
2. Pada setiap guadng bahan peledak harus tersedia daftar persediaan yang secara
teratur selalu disesuaikan dan dalam rinciannya tercatat:
a. nama dan tanda tangan petugas yang diberi wewenang untuk
menerima dan mengeluarkan bahan peledak
b. Jumlah bahan peledak atau detonator yang masuk dan keluar
gudang
c. Tanggal waktu pengeluaran serta pengambilan bahan peledak
d. Lokasi peledakan atau tujuan permintaan/pengeluaran bahan
peledak
1.12 Pengakutan
Prosedur pengangkutan bahan peledak ke lokasi penambangan, antara lain: