Anda di halaman 1dari 110

PENGANTAR LAPORAN

HARTA KEKAYAAN
penyelenggara NEGARA
(LHKPN)
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN penyelenggara NEGARA (LHKPN)
Komisi Pemberantasan Korupsi 2015

Pengarah :
Pimpinan KPK
Deputi Bidang Pencegahan

Penanggungjawab :
Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat

Supervisi :
Dian Rachmawati
Pauline Arifin

Penulis dan ilustrasi:


Tim SPORA

Diterbitkan oleh :
Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat
Kedeputian Bidang Pencegahan
Komisi Pemberantasan Korupsi
Jl. H. R Rasuna Said Kav C1, Jakarta Selatan, 12920
www.kpk.go.id
www.acch.kpk.go.id

Cetakan 1 : Jakarta, 2015

Buku ini boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya, diperbanyak untuk tujuan
pendidikan dan non-komersial lainnya dan bukan untuk diperjualbelikan.
Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara
(LHKPN) menjadi bagian penting upaya
mencegah tindak korupsi. Asas transparansi,
akuntabilitas, dan kejujuran para
penyelenggara negara menjadi kunci agar
mereka terhidar dari menikmati harta yang
tidak sah saat menjadi pejabat negara.

Tentu, memahami siapa saja pejabat negara


yang wajib lapor, prosedur pelaporan, dan
manfaat dari LHKPN membuat peserta
pelatihan akan memiliki pengetahuan
yang utuh sehingga bisa berpartisipasi
ketika mereka mengalami atau mengetahui
kejanggalan LHKPN seorang pejabat
atau penyelenggara negara. Inilah tujuan
pembelajaran dari buku Seri 3 Pengantar
Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

KATA PENGANTAR

Membangun Semangat Bersama Berantas Korupsi

Tindak pidana korupsi telah merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan


bernegara. Perbuatan kotor yang dilakukan para penyelenggara negara dan pejabat
negara itu bahkan lebih besar; yakni terampasnya hak-hak rakyat dan masyarakat
luas, hak menikmati pembangunan, hak hidup layak karena mereka dililit kemiskinan,
hak mendapat pendidikan yang ideal, dan bahkan hak-hak dasar hidup lainnya yang
mestinya didapatkan siapa pun. Tapi karena korupsi yang makin merajalela, semua
itu nyata di depan mata kita. Dan mirisnya, kondisi itu terjadi di negeri kita tercinta:
Indonesia.

Maka, gerakan antikorupsi yang selama ini telah bergelora di negeri ini, harus terus
membara. Kebersamaan semangat, kesamaan kesadaran dan tujuan seluruh elemen
bangsa untuk memerangi tindak pidana korupsi harus bukan saja dijaga melainkan
terus kita tingkatkan agar negeri ini bebas dari tindak pidana koruspi.

Yakinlah perjuangan kita memerangi tindak pidana korupsimeski sulitakan


berujung pada kemenangan. Kita tak boleh berhenti karena korupsi bukanlah
budaya di negeri ini. Hanya persoalan waktu, inilah yang tengah kita hadapi.

Dengan berbagai upaya yang intens, kontinu, dan keluhuran semangat membangun
Indonesia terbebas dari korupsi, perjuangan seluruh elemen bangsa akan berujung
pada negeri kita yang bersih dari tindak pidana korupsi. Di sisi lain, potensi
dan peluang para penyelenggara negara dan pejabat negara untuk melakukan
penyelewengan, harus terus ditekan. Jangan sampai motivasi korupsi berkembang
dan menjalar lebih luas.

Kita harus memutus mata rantai tindak pidana korupsi saat ini dan detik ini juga.
Sebagai musuh bersama, tindak pidana korupsi harus kita hadapi bersama.
Kebersamaan inilah yang akan membuatnya tak berkembang dan bahkan mati.
Yakinlah.

VI
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Namun, tentu saja, untuk sampai ke arah sana kita semua mesti memahami secara
utuh bagaimana tindak pidana korupsi itu berlangsung. Pemahaman itulah yang
membuat kita mengenal lebih dalam bagaimana upaya pemberantasan tindak
pidana korupsi yang mesti kita lakukan.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekali lagi, menyadari betul bahwa sebagai
institusi yang diberi kewenangan memberantas tindak korupsi di negeri ini tak
akan mampu berjalan sendiri. Terlebih ke depan, kita lebih mengedepankan
upaya pencegahan di samping penindakan yang selama ini dilakukan. KPK butuh
dukungan seluruh elemen bangsa untuk sama-sama mengetaskan bangsa ini dari
cengkeraman tindakan busuk para koruptor.

Sebagai bagian komprehensif membangun semangat bersama itulah, KPK


mengembangkan modul pembelajaran berupa buku pengantar pendidikan
antikorupsi. Buku pengantar pembelajaran disuguhkan dalam konsep buku serial
mulai dari buku Pengantar Kelembagaan Antikorupsi, Kapita Selekta Koruh akan
tpsi yang juga membahas Biaya Sosial Korupsi, Pengantar Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara, Pengantar Gratifikasi, dan Pengantar Pengaduan Masyarakat
terkait Tindak Pidana Korupsi.

Adanya pemahaman bersama yang utuh terhadap tindak pidana korupsi dan upaya
pemberantasannya, tentu diharapkan membuat langkah kita dalam memberantas
korupsi akan makin ringan. Dukungan semua pihak, karena hakikatnya siapa pun
bisa beraksi mencegah korupsi, membuat jalan membangun Indonesia yang
terbebas dari tindak pidana korupsi semakin lapang.

Ayo berantas korupsi!

Jakarta, Agustus 2015

Komisi Pemberantasan Korupsi


Pimpinan

VII
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

isi
ftar
da

BAB1
Definisi dan
dasar hukum
BAB2
lhkpn 1 Manfaat lhkpn
7 Filosofi dan Peran LHKPN bagi pelapor
dan publik 19

BAB4 BAB3
Wajib Lapor
Alur LHKPN (Siapa
Penanganan yang wajib
LHKPN 43 lapor LHKPN?) 33
VIII
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB5 BAB6
Progres Manfaat
Tingkat LHKPN bagi
Kepatuhan Penerapan
Wajib UU TPPU 77
Lapor 67

BAB7
Benchmark
LHKPN di Dunia 87

IX
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

X
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB1
Definisi dan Dasar
Hukum LHKPN

1
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Ketika concern publik mulai meninggi terhadap


penyelenggara negara, maka tuntutan untuk memiliki
jajaran birokrasi yang bersih dan bertanggung jawab
terus mengemuka.

Mungkin Anda pernah membaca atau melihat televisi bagaimana polah


tingkah pejabat dan keluarganya. Mereka tak sungkan berbelanja barang-
barang mewah ke luar negeri hingga ratusan juta rupiah sekali berbelanja.
Pejabat atau istri-istri pejabat itu seolah layaknya anjungan tunai mandiri
(ATM) berjalan sehingga tak segan memenuhi hawa nafsu belanja di negeri
orang. Dulu, paling masyarakat hanya bisa bergunjing membandingkan
harta yang diperoleh sebagai penyelenggara negara yang di atas kertas bisa
dihitung semua orang- dengan gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan
profil sesungguhnya dari si pejabat. Tetapi kini masyarakat dapat turut serta
mengawasi dan menilai apakah kekayaan yang dimiliki oleh Penyelenggara
Negara tersebut wajar atau tidak.

Ketika concern publik mulai meninggi terhadap penyelenggara negara, maka


tuntutan untuk memiliki jajaran birokrasi yang bersih dan bertanggung jawab
terus mengemuka. Tuntutan itu wajar mengingat bila birokrasi tak bersih,
bisa dibayangkan betapa rapuhnya posisi Indonesia di tengah kompetisi
antar negara. Tidak efisien, lambat dalam penyelesaian, biaya tinggi, hingga
persoalan mendasar lain akan menjadi beban yang tak akan ada habisnya.
Belum lagi bagaimana tuntutan masyarakat makin tinggi pada jajaran birokrasi
mengingat birokrasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat. Masyarakat secara umum akan berhadapan dengan birokrasi

Catatan:

2
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Langkah Mencetak PN Bersih


Undang-Undang No.28 tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas KKN.
Dengan UU ini, LHKPN menjadi sesuatu
yang wajib dilaksanakan oleh seluruh
penyelenggara negara.
Penanganan LHKPN dilaksanakan oleh
Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara
Negara (KPKPN).

Undang-Undang No. 30 tahun 2002 tentang


KPK
KPKPN bubar secara lembaga, namun
kewajiban Penyelenggara Negara tetap Untuk
melaporkan harta kekayaannya secara
periodik kini ke KPK di bawah penanganan
dan pengelolaan oleh Direktorat Pendaftaran
dan Pemeriksaan LHKPN.
LHKPN tidak hanya wajib untuk
Penyelenggara Negara sesuai UU No.
28/1999 tetapi hampir seluruh instansi telah
memperluas wajib lapor (WL) LHKPN hingga
ke tingkat eselon III bahkan ke eselon IV atau
di bawahnya untuk posisi-posisi strategis.

Catatan:

3
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Mereka yang Wajib Lapor

A. Berdasarkan Pasal 2 UU No.28 Tahun 1999 :


1. Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara
2. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara
3. Menteri
4. Gubernur
5. Hakim
6. Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku, dan
7. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang meliput :
Direksi, komisaris, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha
Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
Pimpinan Bank Indonesia
Pimpinan Perguruan Tinggi
Pejabat Eselon I dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan
sipil, militer, dan kepolisian Negara Republik Indonesia.

4
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Jaksa
Penyidik
Panitera Pengadilan
Pemimpin dan Bendaharawan Proyek

B. Berdasarkan Inpres No.5 tahun 2004 dan Surat Edaran Menpan


Nomor:SE/03/M.PAN/01/2005 tentang LHKPN. Jabatan-jabatan berikut juga
wajib menyampaikan LHKPN:
1. Pejabat Eselon II dan pejabat lain yang disamakan di lingkungan
instansi pemerintah dan atau lembaga negara
2. Semua kepala kantor di lingkungan Departemen Keuangan
3. Pemeriksa Bea dan Cukai
4. Pemeriksa Pajak
5. Auditor
6. Pejabat yang mengeluarkan perijinan
7. Pejabat/Kepala Unit Pelayanan Masyarakat
8. Pejabat pembuat regulasi

Catatan:

5
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

mulai dari mengurus KTP elektronik di kelurahan, mengurus kartu keluarga,


membuat paspor, membuat SIM, hingga mencari ijin untuk berbagai keperluan
seperti membangun rumah atau membuat usaha. Birokrasi yang dilaksanakan
oleh penyelenggara negara dituntut harus bersih agar citra positif terbangun.

Jadi, LHKPN adalah Daftar seluruh harta kekayaan Penyelenggara Negara


(beserta pasangan dan anak yang masih menjadi tanggungan) yang
dituangkan di dalam Formulir LHKPN yang ditetapkan oleh KPK. Di sisi payung
hukum, kewajiban Penyelenggara Negara untuk melaporkan harta kekayaan
diatur dalam :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
Tindak Pindana Korupsi;
3. Inpres No.5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
4. Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor: KEP. 07/KPK/02/2005
tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.

Berdasarkan aturan-aturan tersebut, Penyelenggara Negara memiliki


kewajiban untuk bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama, dan
sesudah menjabat; melaporkan harta kekayaannya pada saat pertama
kali menjabat, mutasi, promosi, dan pensiun; serta mengumumkan harta
kekayaannya.

Menariknya, tidak hanya pejabat yang eksis saja yang perlu melaporkan harta
kekayaannya, demi menjalankan perintah Undang-Undang dan menguji

Catatan:

6
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

integritas dan transparansi, kandidat calon penyelenggara negara tertentu


juga diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK antara lain calon presiden,
calon wakil presiden, calon kepala daerah, dan calon wakil kepala daerah.
Dengan bekal informasi seperti itu, calon pemilih dapat memperoleh informasi
yang komplet mengenai kandidat yang dipilihnya termasuk profil harta
kekayaan yang dimilikinya.

Filosofi dan Peran LHKPN


Mengapa seorang Penyelenggara Negara atau pejabat publik harus
melaporkan harta kekayaannya? Untuk menjawab pertanyaan ini kita bisa
menengok jauh ke belakang ke masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Umar
bin Khattab mewajibkan para gubernurnya untuk mencatatkan kekayaannya
saat dilantik dan saat mengakhiri masa jabatannya. Hal ini agar dapat diketahui
pertambahan kekayaan yang bersangkutan apakah berasal dari sumber yang
sah atau dari sumber yang terdapat potensi konflik kepentingan.

Sampai saat ini, filosofi pelaporan harta kekayaan di berbagai penjuru dunia
relatif masih tidak berbeda dengan zaman Khalifah Umar. Menurut OECD,
laporan harta kekayaan menyediakan informasi mengenai aset yang dimiliki
pejabat publik, penerimaan dan pengeluaran pejabat publik, penerimaan yang
diterima pejabat publik, jabatan baik yang menghasilkan manfaat keuangan
atau tidak dan identitas mengenai istri, saudara, dan orang-orang yang
memiliki hubungan dengan pejabat publik.

Dengan filosofi pelaporan kekayaan tersebut, maka LHKPN memiliki peran


ganda dari sisi pencegahan dan penindakan. Peran pencegahan LHKPN lahir
dari proses pelaporan yang dilakukan pejabat publik. Dengan melaporkan

Catatan:

7
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

harta kekayaannya maka pejabat publik diharapkan akan merasa dimonitor


sehingga akan berpikir beberapa kali apabila akan melakukan kejahatan
korupsi. Di sisi lain, pelaporan tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai alat
pendeteksi kemungkinan kekayaan Penyelenggara Negara berasal dari sumber
yang tidak sah atau terdapat potensi konflik kepentingan.

Amanat dalam aturan perundangan tentang LHKPN, Penyelenggara Negara


harus aktif melaporkan harta kekayaannya sebagai wujud dukungan terhadap
pemberantasan korupsi. Pelaporan LHKPN adalah kewajiban yang melekat
pada Penyelenggara Negara untuk mempertanggungjawabkan harta yang
didapatnya dari uang rakyat. KPK memfasilitasi para Penyelenggara Negara
laporan harta kekayaannya yang telah dilaporkan ke KPK secara transparan
sehingga masyarakat bisa menilai kekayaan Penyelenggara Negara itu wajar
atau tidak sesuai dengan profilnya.

Karena menuntut peran aktif Penyelenggara Negara, terkadang masih ada


sebagian Penyelenggara Negara mengabaikan kewajiban tersebut. Tugas
KPK untuk selalu mengingatkan kewajiban tersebut, tapi terpulang kepada
Penyelenggara Negara itu sendiri mau melaporkan harta kekayaannya atau
tidak. Dalam UU No.28 tahun 1999 memang ada sanksi bagi Penyelenggara
Negara yang tidak memenuhi kewajiban LHKPN akan dikenakan sanksi
administratif sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Hanya
sayang, sanksi administratif yang jelas tidak diatur bila Penyelenggara Negara
tidak melaporkan LHKPN kepada KPK atau tidak benar melaporkan harta
kekayaannya.

Catatan:

8
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Di sinilah kemudian, peran vital para Penyelenggara Negara di level atas.


Mereka punya kewajiban moral dan etik untuk mengingatkan bawahannya
melaporkan LHKPN. Bahkan, ada Pemerintahan Daerah yang mewajibkan
seluruh pejabat eselon untuk melaporkan harta kekayaannya ke KPK untuk
menguji sejauh mana transparansi dan akuntabilitas birokrasi dalam bekerja.
Bila sudah melaporkan LHKPN, profil harta masing-masing pejabat eselon
dengan mudah dapat dipantau sebelum menjabat, selama menjabat (mutasi,
promosi) sesudah menjabat, hingga pensiun. Bila tak mau melaporkan, kepala
daerah tersebut tak segan mencopot karena selama ini indikasi harta eselon I/II
disembunyikan di rekening eselon di bawahnya.

Artinya, LHKPN selain butuh kesadaran diri dari pejabat yang terkena aturan
untuk melaporkan LHKPN juga mesti didukung oleh lingkungan yang juga
mau menegakkan semangat anti korupsi. Bila itu terjadi, pencegahan korupsi
dapat dengan mudah berhasil dan tak perlu ada lagi pejabat-pejabat yang
terkena kasus korupsi.

Catatan:

9
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Cegah Pegawai Korupsi, Ahok Wajibkan


Seluruh PNS DKI Lapor LHKPN

Jakarta - Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan
seluruh pejabat PNS di DKI wajib melaporkan harta kekayaannya kepada
KPK setiap tahun. Hal ini untuk meminimalisir sekaligus mengantisipasi ada
pegawai yang melakukan perbuatan korupsi.

Saya minta semua pejabat eselon itu melaporkan kekayaannya. Saya tadi sudah
instruksikan kepada pak Oloan (Asisten Sekda DKI Bidang Pemerintahan Mara
Oloan Siregar), semua mesti laporkan LHKPN ke KPK, kata Ahok di kantornya,
Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Diatur dalam UU nomor


28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, UU nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Penyelenggara negara wajib bersedia diperiksa kekayaannya sebelum, selama


dan sesudah menjabat. Kemudian wajib mengumumkan kekayannya dan
melaporkan kekayaannya saat pertama kali menjabat, mutasi, promosi dan
pensiun.

Dalam UU tersebut, yang diwajibkan untuk melaporkan kekayaannya adalah


pejabat negara pada lembaga tinggi negara, menteri, gubernur, hakim,
maupun pejabat eselon II di instansi pemerintahan. Tapi Ahok berujar di
DKI kewajiban itu tak hanya untuk level kepala dinas atau eselon II ke atas
melainkan semua PNS termasuk juga para lurah dan camat.

Hal itu dilakukan sebab tak jarang ada pimpinan di instansi yang menyimpan
duitnya di rekening bawahan. Jika disebar ke rekening bawahan, tentu

10
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

akan menyulitkan untuk melacak rekening gendut dan penyelewengan


kewenangan yang dilakukan pejabat.

Makanya sampai eselon IV kita minta sekarang melapor LHKPN. Kamu kalau
mau jadi pejabat struktural harus lapor, saya gak mau tau, termasuk lurah dan
camat, ujarnya.

Aturan tersebut masih dalam penggodokan. Namun dia menegaskan


pelaporan akan mulai diwajibkan per tahun 2015. Untuk tahap awal, dia
menekankan sistem ini diberlakukan untuk pejabat PNS hasil lelang jabatan
yang dilantik besar-besaran pada Desember depan.

Termasuk NPWP untuk pajaknya, semua (wajib dilaporkan). Kita tekankan


mulai tahun depan. Yang sekarang kita sedang tes seleksi, nanti hasil lelangnya
kan mesti lantik 2.000-an pejabat. nah kalau dia enggak lapor ya bakal kita
copot, tutupnya.Ropesta Sitorus
(Sumber : Detiknews, Selasa 28 Oktober 2014 jam 17:59)

Ahok Akan Kejar PNS DKI dan Pejabat BUMD


yang Belum Setor LHKPN

Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut sebanyak 17,6 persen pegawai


Pemprov dan 24 persen pejabat BUMD DKI Jakarta belum menyampaikan
laporan harta kekayaannya (LHKPN). Bagaimana tanggapan Gubernur DKI
Jakarta Basuki T Purnama (Ahok)?

Kita lagi kejar kalau nggak kita copot. Kita kasih waktu ada 3 bulan dari
pelantikan, ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat,
Kamis (5/2/2015).

11
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Meski masih diberi waktu, suami Veronica Tan tersebut berharap seluruh
jajaran Pemprov DKI dapat segera melaporkan kakayaannya. Hal ini untuk
menekan potensi korupsi dan gaya hidup mewah yang selama ini melekat di
kalangannya.

Kita akan kejar, tegasnya.

Untuk itu Pemprov DKI menggandeng ICW dalam rangka mengawal gaya
hidup para pegawainya. Selain itu pelaporan harta kekayaan juga telah diatur
dalam Pergub Nomor 102 Tahun 2014 tentang Kewajiban Lapor LHKPN,
perubahan atas Pergub No 85 Tahun 2013.Ayunda W Savitri
(Sumber : Detiknews, Kamis 5 Februari 2015 jam 08:21)

Gubernur Jabar akan beri sanksi


pejabat yang tak serahkan LHKPN
Jumat, 22 Mei 2015, Pewarta:Ajat Sudrajat

Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan akan


memberi sanksi bagi pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Barat yang tidak
menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada
KPK.

Jadi sesuai perundang-undangan, sanksi yang diberikan bervariasi mulai dari


teguran keras, pengurangan tunjangan, hingga pemecatan. Hal ini menjadi
bagian yang diambil BKD lewat PPNS, kata Aher usai Pernyataan Bersama
Tentang Komitmen Pencegahan Korupsi Terintegerasi di Jawa Barat, di Gedung
Sate Bandung, Jumat.

12
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Ia mengaku bangga karena KPK mengumumkan tingkat kepatuhan LHKPN


di Jawa Barat per 30 April 2015 berada di urutan pertama dengan tingkat
kepatuhan mencapai 90 persen.

Jabar pertama dan di posisi kedua diraih oleh Pemerintah Kota Cimahi dengan
tingkat kepatuhan 90,91 persen, kata dia.

Walaupun persentasenya lebih besar dari Pemprov Jabar, kata dia, Pemkot
Cimahi berada di urutan kedua karena jumlah pejabat yang wajib melapornya
jauh lebih sedikit dibanding pemprov.

Sedangkan menurut data KPK tadi, di posisi ketiga yakni Pemerintah Kota
Depok dengan tingkat kepatuhan 87,23 persen, kata dia.

Sementara itu, daerah yang tingkat kepatuhan melaporkan LHKPN-nya ke KPK


masih rendah ditempati oleh Kabupaten Purwakarta.

Menyikapi hal tersebut Wakil Bupati Purwakarta Dadan Koswara mengakui


hingga saat ini belum ada satu pun pejabat di Purwakarta yang menyerahkan
LHKPN.

Hal ini dikarenakan adanya keterlambatan formulir pendataan dari KPK.


Kami pernah ke Jakarta, katanya nanti belum ada. Jadi kami baru terima hari
kemarin blanko-nya, karena formulir ini model baru. Keterlambatan ini karena
blanko-nya belum diterima, kata Dadan.

Pihaknya akan segera menyerahkan LHKPN ke KPK. Kita sudah mengisi.


Bupati, Sekda, Senin, kirim ke Jakarta, kemudian nanti dua hingga tiga hari
dengan eselon II dan III semuanya, katanya.
(Editor: Heppy Ratna, Sumber : Antaranews.com)

13
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Pada tahun 1999 kemana LHKPN dilaporkan?


BAR
M
LE

2. Mengapa sekarang LHKPN dilaporkan ke KPK? Sebut alasannya

3. Siapa saja yang disebut Penyelenggara Negara sesuai UU no.28 tahun


1999?

4. Mengapa di beberapa daerah, eselon III dan IV diwajibkan pula mengisi


LHKPN?

5. Menurut Anda mengapa Penyelenggara Negara ada yang abai pada


kewajibannya melaporkan LHKPN?

14
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. Mengapa Penyelenggara Negara harus aktif melaporkan LHKPN?

7. Menurut Anda sanksi apa yang tepat diberikan kepada Penyelenggara


Negara yang abai dalam melaporkan LHKPN?

8. Inpres Nomor 5 tahun 2004 ditujukan untuk percepatan pemberantasan


korupsi. Jabatan apa saja yang kemudian juga harus melaporkan LHKPN
ke KPK?

9. Bagaimana dengan Penyelenggara Negara di BUMN, apakah


berkewajiban melaporkan LHKPN? Mengapa ?

10. Bagaimana peran atasan dalam mencontohkan gerakan lapor LHKPN?


Mengapa perlu diberikan sanksi agar semua orang wajib lapor LHKPN?

15
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

SEPUTAR DEFINISI LHKPN

A Z C V D G G B B R A Q A Y U I N H B G
M C A L O N K E P A L A D A E R A H A L
E C G R A T A F I K A S I H V F S E D I
M A D F E F V C T C A A I I S G V J N S
B J O I P V F S W V R T X A D F G H B N
K K N V D A W D G H C F T M Y T U I D A
R E F F I S D S D V K I R E E V G H R R
S O I P E S I V G H L R O P G F H A B A
T D S D V K J A P I O R E A T Y G O I P
A I O P A S Z E B P F R H V F E R V C S
P B I R O K R A S I C A A I N Q W A F N
V G D A V G T K L Q W T R A A F L K G A
G U B V D N A E A D F E R R E W H B C R
U O J K U G J S A I U A V K E G K S A T
O P E K D F E I W Q G C A F S G P J B V
P I A Z C T S N K G K E G J S A N D N I
I V O P O E W T N E A D F E F V C T C T
A S E A D F E E H J M N I U E R A S D S
S T I N S R L G A K Y O A T Z X R E S O
D F A E M E G R E A D F R F V C S T U N
F X I A Y O I I V F S W F A X Y A I S G
X C U N Z A D T E F V C T C L A I K E O
C I E F H G T A A D F E F V C T C A A I
I P A D F E F S C T C A A I F T F A O U
F E F V C T C R U P L A T I K Z X R E S

KKN, LHKPN, Penyelenggara Negara, Integritas, Transparansi, Calon


Kepala Daerah, Akuntabilitas, Moral, Etik, Birokrasi.

16
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

17
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

18
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB2
ASAS TRANSPARANSI

19
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

...Bila ada transparansi dan tanggung jawab pula


dari masyarakat, mereka akan menaruh hormat yang
tinggi pada Penyelenggara Negara.

Menciptakan Penyelenggara Negara yang bersih dan akuntabel memang


bukan pekerjaan mudah. Ketika KPKPN muncul pada 1999, semangat
pemberantasan KKN mulai terasa di jajaran pemerintah. Sesaat setelah itu,
semua pejabat atau Penyelenggara Negara sesuai dengan UU nomor 28
tahun 1999 diwajibkan untuk melaporkan harta kekayaannya kepada KPKPN.
Penyelenggara Negara punya kewajiban mengisi berapa harta kekayaannya
sebelum menjabat, selama, dan sesudah menjabat.

Ketika KPKPN bubar dan lembaga tersebut menjadi bagian dari KPK pasca UU
nomor 30 tahun 2002 tentang KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), gerakan
sosialisasi LHKPN juga makin gencar. Penyelenggara Negara ditantang untuk
memberikan sifat keterbukaan dan tanggung jawab yang besar sebagai abdi
masyarakat. Mereka harus terbuka tentang asal-usul kekayaannya, termasuk
penggunaannya. Misalnya apakah harta yang dimiliki dari hasil ketika
menjabat, atau mendapatkan dari pihak lain seperti warisan dan sebagainya.
Pendeknya, transparansi mulai ditegakkan dari saat Penyelenggara Negara
akan mulai melaporkan daftar kekayaannya melalui formulir LHKPN yang telah
tersedia secara offline maupun online.

Ujung dari transparansi dan tanggung jawab ini adalah kepercayaan yang
tinggi bagi publik dalam melihat birokrasi. Bila ada transparansi dan tanggung
jawab pula kepada masyarakat, mereka akan menaruh hormat yang tinggi

Catatan:

20
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

HORE...
Semua Bisa Awasi Harta
penyelenggara Negara

21
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Substansi Penting LHKPN

Transparansi
Transparansi atau keterbukaan adalah kata kunci membangun peradaban.
Adagium ini rasanya pas menggambarkan bagaimana bila Penyelenggara
Negara punya keinginan ikut serta dalam mendukung aktivitas anti korupsi
dengan sadar diri melaporkan LHKPN kepada KPK serta memperbaruinya
secara berkala. Ini akan jadi modal besar bagi pemerintahan yang bersih dan
akuntabel.

Akuntabilitas
Jelas, ketika pemerintahan bersih maka tanggung jawab Penyelenggara
Negara untuk sebaik-baiknya melayani rakyat dapat terpenuhi. Ketika modal
kepercayaan sudah muncul kepada Penyelenggara Negara, masyarakat juga
otomatis akan bertanggung jawab terhadap kewajibannya pada negara. Entah
itu membayar pajak, atau kewajiban lain yang melekat sebagai warga negara.

Partisipasi
Partisipasi masyarakat juga termasuk tinggi dalam mengawasi Penyelenggara
Negara. Misalnya ketika menemukan aset yang underprice mereka
bisa melaporkan ke KPK bahwa tanah atau bangunan yang dilaporkan
Penyelenggara Negara tersebut tidak benar. Begitu pula bagi pelapor,
dengan transparansi seperti ini mereka seharusnya tidak main-main dalam
memberikan laporan. Mesti tervalidasi oleh penilai kompeten terhadap aset
tanah, bangunan, atau barang tidak bergerak lainnya. Tapi, terkadang semakin
pintar Penyelenggara Negara, semakin pintar pula mereka menyembunyikan
harta kekayaannya seperti perolehan harta dari warisan atau trik lainnya yang
seolah membenarkan harta kekayaan selama menjabat diperoleh dengan
cara-cara tidak melanggar hukum.

22
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Manfaat Bagi Pelapor


Dengan menyampaikan LHKPN secara transparan, akuntabel, dan jujur,
pelapor bisa mendapatkan manfaat antara lain, pencatatan (administrasi)
kepemilikan harta dan catatan hutang piutang menjadi lebih rapi dan tertata.

pada Penyelenggara Negara. Pada saat yang sama masyarakat tidak akan
main-main dengan memberikan suap, gratifikasi, atau sejenisnya kepada
Penyelenggara Negara karena semua sudah serba terbuka dan dapat diakses
oleh orang banyak dengan mudah. Bagi Penyelenggara Negara, sumpah
menjadi abdi masyarakat yang melayani masyarakat atau rakyat- pun bisa
diharapkan akan jadi kenyataan. Bukan sekadar pemanis bibir belaka.

Apabila dilihat dari kecenderungan yang ada,kini semakin banyak pihak yang
mengakui posisi dan manfaat strategis yang dapat diperoleh dari LHKPN.
Banyak sekali kegunaan yang dapat diambil dari pemanfaatan LHKPN baik dari
sisi pencegahan maupun dari sisi penindakan dalam rangka pemberantasan
tindak pidana korupsi.

Dalam rangka pencegahan korupsi, LHKP dapat digunakan sebagai salah


satu alat untuk menilai integritas dan akuntabilitas Penyelenggara Negara
atau Calon Penyelenggara Negara yang akan menduduki jabatan strategis.
Apabila suatu instansi baik di Pusat maupun daerah (termasuk BUMN/D)
akan memberikan promosi atau melakukan rotasi di lingkungan kerjanya,
mereka dapat meminta kepada KPK profil LHKPN para calon yang diusulkan

Catatan:

23
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

acch.kpk.go.id/aplikasi-lhkpn

untuk menduduki jabatan strategis tersebut. Dengan LHKPN dapat diperoleh


gambaran awal atau penilaian awal apakah seseorang yang dicalonkan untuk
menduduki jabatan tersebut layak atau tidak untuk menduduki jabatan yang
dimaksud.

Dalam rangka Pemilu, baik untuk pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden,
calon Kepala Daerah, atau wakil rakyat yang akan duduk di parlemen, posisi
LHKPN menjadi sangat strategis, karena dengan LHKPN masyarakat dapat
secara langsung ikut menilai calon-calon yang akan dipilihnya berdasarkan
laporan harta yang sudah dipublikasikan oleh KPK. LHKPN juga sangat
membantu dalam proses penindakan atau penegakan hukum. Baik di internal
KPK sendiri ataupun penegak hukum lain, telah memanfaatkan LHKPN dalam

Catatan:

24
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Kiat-kiat Pelaporan LHKPN


Biasanya, soal pelaporan harta seperti LHKPN memang terkendala bila kemudian
Penyelenggara Negara memiliki banyak aset. Syarat pelaporan yang harus dipenuhi adalah :

Laporan tersebut harus dilengkapi dengan dokumen yang sah


untuk menunjukkan bahwa apa yang dilaporkan adalah data yang
valid. Apabila dokumen tidak ditemukan/tidak ada Penyelenggara
Negara wajib tetap melaporkan harta tersebut dan membuat surat
pernyataan bahwa benar yang bersangkutan memiliki harta tersebut.

Jika Penyelenggara Negara mengisi sendiri daftar kekayaannya


termasuk dokumennya, mereka dapat juga meminta kepada staf
untuk membantu mengisi dan menyiapkan dokumen kelengkapan.
Mengumpulkan dokumen sehingga dapat terarsip dengan baik
memang menjadi tantangan tersendiri.

Dengan dokumen pendukung yang tersusun rapi, Penyelenggara


Negara sendiri yang akan memperoleh kemudahan ketika mengisi
daftar harta kekayaan.

Catatan:

25
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

proses penegakan hukum terutama dalam kasus TPK (Tindak Pidana Korupsi).
Dengan data LHKPN dapat diketahui dan ditelusuri kewajaran dan asal muasal
kepemilikan harta milik Penyelenggara Negara. Terlebih dengan adanya
undang-undang TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) yang memungkinkan
negara mengambil/menyita harta kekayaan atau sumber dana harta tersebut
berasal dari TPK.

Bagi masyarakat dan instansi terkait, LHKPN selain sebagai salah satu alat untuk
menilai integritas dan akuntabilitas Penyelenggara Negara, LHKPN juga dapat
digunakan sebagai salah satu alat kontrol untuk mengawasi para Penyelenggara
Negara tersebut. Caranya, buka situs www://acch.kpk.go.id dan masuk ke
laman LHKPN, semua orang dapat mengecek harta kekayaan Penyelenggara
Negara. Tentu dengan persyaratan khusus seperti mendaftar terlebih dulu
untuk bisa memperoleh akses. Dari informasi tersebut dapat diperoleh data
mengenai pelbagai hal tentang profil harta kekayaan Penyelenggara Negara.
Pembaharuan data muncul bila seseorang melaporkan hartanya lebih dari
sekali, sehingga pergerakan hartanya bisa ditelusuri dengan mudah. Bagi
pelapor sendiri, mereka tak akan jengah bila kemudian memang memperoleh
harta dari sesuatu yang sah seperti memperoleh warisan atau mendapatkan
hadiah yang tidak ada hubungannya dengan jabatan yang disandangnya.

Saat ini, selain pelaporan LHKPN melalui metode offline dengan mengirimkan
formulir LHKPN melalui pos atau diserahkan secara langsung ke KPK, juga dapat
dilaporkan melalui jalur online (e-LHKPN). Akan tetapi bukti fisik tetap harus
disampaikan kepada KPK. Dengan cara ini, semua Penyelenggara Negara di
daerah sekalipun tidak ada alasan untuk tidak melaporkan kewajibannya.

Catatan:

26
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Ketika Ada Cross-check


Sistem cross-checkyang bisa dilakukan oleh masyarakat terhadap
profil kekayaan Penyelenggara Negara akan memicu :
1. Transparansi dengan menghindari kecurigaan mengenai
asal usul harta kekayaan yang dimilikinya. Masyarakat
bisa mengetahui dan membandingkan sendiri profil harta
kekayaan Penyelenggara Negara
2. Masyarakat bisa membandingkan ketika Penyelenggara
Negara hidup mewah bergelimang harta di tengah masyarakat,
tapi LHKPN-nya menunjukkan Penyelenggara Negara tersebut
hidup sederhana dan punya profil sesuai pendapatannya.

Bagi pelapor, kerapihan dalam dokumentasi harta kekayaan ketika melapor


LHKPN juga akan memudahkan ketika akan melaporkan harta untuk
pelaporan pajak yang diwajibkan setiap tahun.

Jadi, tak perlu takut melaporkan LHKPN. Anda dapat banyak manfaat,
masyarakat pun bisa melakukan cek ulang dengan mudah.

Catatan:

27
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Saat ada UU no.28 tahun 1999, kemanakah Penyelenggara Negara


BAR

melaporkan LHKPN?
M
LE

2. Apa saja poin-poin yang dilaporkan dalam LHKPN tersebut?

3. Bagi pelapor, apa manfaat yang diperoleh dari sisi transparansi?

4. Bagi masyarakat, apa manfaat dari transparansi pelaporan harta


kekayaan Penyelenggara Negara?

5. Apa saja manfaat dari pelaporan LHKPN dari sisi tanggung jawab pelapor
maupun masyarakat?

28
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. Apakah LHKPN bisa menjadi sarana kontrol bagi masyarakat pada


Penyelenggara Negara? Jelaskan

7. Bagaimana kita dapat mengecek harta kekayaan Penyelenggara Negara


yang dilaporkan ke KPK?

8. Mengapa dokumentasi arsip harta kekayaan juga penting bagi


Penyelenggara Negara selain untuk LHKPN?

9. Ketika Penyelenggara Negara sudah menyerahkan LHKPN, apakah


kecurigaan masyarakat pada profil harta tak wajar masih berdasar?

10. Kenapa Penyelenggara Negara di daerah-daerah juga memiliki kewajiban


yang sama dalam LHKPN? Bagaimana mereka melaporkannya?

29
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

FUNGSI LHKPN

C F T M Y T U I K R A Q A Y U I N H B G
K D F E F S C T C A A I F T F R A H A L
E C G R A T A F I B A S I H V F S E W I
M A D F E P V C T K A A I I S G V J A A
B J O I P V F S W E R T X A D F G H R E
B M N V D A W D G K C F T M Y T U I I E
R E F F I S D S D A K N R E E V G H S S
S O I P E S I V G Y L R O P G F H A A S
T D S D V K J A P A O R E A T Y G O N F
L I O P A S O S I A L I S A S I R V C E
O E F F I S D S D N K I R E E V G H R E
R G D A V G T K L Q W T R A A F L K G V
T U B V D N A E A D F E R R E W H B C R
N O J K U G J S A I U A V K E G K S A U
O P E P D F N I W Q G C A F S G P J B P
K I A K C T A N K N K E G J S A N D N P
I V O P O E A T N E A D A E F V C T C T
A S E N D F K E H J M T I U E R A S D S
R E F F I S U S D V R I R E E V G H R R
D F A E M E B R E A D F R F V C S T U N
F X I A Y O R I H F S W F A X Y A A S G
X C U N Z A E T E F V C T C L A I B E O
C I E F H G T A N G G U N G J A W A B I
I E A D F E E S C T C A A I F T F A O U
F E F V C T K R U P L A T I K Z X R E S

KPKPN, sosialisasi, harta, kekayaan, tanggung jawab,


keterbukaan, PPATK, Kontrol, warisan, TPPU.

30
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

31
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

32
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB3
Wajib Lapor LHKPN
(Siapa yang wajib
lapor LHKPN?)

33
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Kewajiban Penyelenggara Negara melaporkan harta


kekayaan itu diatur dalam UU no.28 tahun 1999

Menjadi Penyelenggara Negara tak sekadar memiliki atau mengemban


jabatan. Ada kewajiban-kewajiban lain yang harus dipenuhi agar aktivitas
yang dilakukan berjalan lancar. Kewajiban ini tertuang di pelbagai aturan
perundangan. Salah satu diantaranya adalah kewajiban melaporkan harta
kekayaan Penyelenggara Negara. Harta yang dilaporkan adalah harta kekayaan
sebelum, selama, dan sesudah menjabat.

Ini penting untuk menegakkan prinsip transparansi dan menjunjung tinggi


tata kelola pemerintahan yang bersih (good corporate governance). Dengan
cara tersebut, potensi kecurigaan kepada Penyelenggara Negara dapat
diminimalkan karena data-data yang diberikan dapat diakses secara terbuka
oleh semua orang. Pendeknya, sebelum memulai aktivitas pelayanan,
Penyelenggara Negara sendiri sudah menyampaikan berapa besar harta yang
dipunyai sehingga kecurigaan memperoleh harta tidak sah karena jabatan
dapat ditepis.

Kewajiban Penyelenggara Negara melaporkan harta kekayaan itu diatur


dalam UU no.28 tahun 1999 Pasal 5 ayat (2) yaitu Bersedia diperiksa harta
kekayaannya sebelum, selama, dan sesudah menjabat. Ayat berikutnya (3)
Melaporkan dan mengumumkan harta kekayaannya sebelum dan sesudah
menjabat. Hanya saja siapa yang disebut Penyelenggara Negara. Apakah

Catatan:

34
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

gubernur, bupati, atau bahkan Presiden. Bagaimana dengan pejabat eselon


1 atau 2 di berbagai kementerian atau departemen, apakah mereka juga
dikenakan kewajiban sebagai Penyelenggara Negara?

Sebelum
menjabat,
LHKPN

Selama
menjabat,
LHKPN

Dari awal, jujur


dan transparan
Setelah
menjabat,
LHKPN

Catatan:

35
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Di UU no.28 tahun 1999 pasal 2 telah dijelaskan siapa penyelenggara negara,


yaitu :
1. Pejabat Negara pada Lembaga Tertinggi Negara;
2. Pejabat Negara pada Lembaga Tinggi Negara;
3. Menteri;
4. Gubernur;
5. Hakim;
6. Pejabat negara yang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku; dan
7. Pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan
penyelenggara negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Menurut UU. No.28 tahun 1999 Pasal 2 angka 7, Pejabat lain yang memiliki
fungsi strategis :
1. Direksi, Komisaris & Pejabat struktural lainnya pada BUMN dan BUMD
2. Pimpinan Bank Indonesia
3. Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri
4. Pejabat Eselon I dan Pejabat lain yang disamakan
5. Jaksa
6. Penyidik
7. Panitera Pengadilan
8. Pemimpin dan Bendaharawan proyek

Lantas apakah Penyelenggara Negara berhenti pada aturan tersebut.


Tidak. Karena ada aturan perundangan lain yang mengatur pula tentang
Penyelenggara Negara. Menurut UU. No. 30 tahun 2002 Pasal 11 huruf (a)
Anggota Dewan Perwakilan Daerah juga termasuk sebagai PN.

Catatan:

36
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Menurut UU No.32 tahun 2004 pasal 58, tentang Pemerintahan Daerah (i)
Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah adalah WNI yang memenuhi
syarat: Menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia untuk diumumkan.
Selain itu ada Inpres No.5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan
Korupsi. Pada diktum pertama memerintahkan seluruh Penyelenggara Negara
sebagaimana dimaksud dalam UU. No. 28 tahun 1999 untuk menyampaikan
LHKPN kepada KPK. Pada Diktum Kedua, memerintahkan pimpinan lembaga
eksekutif untuk membantu KPK dalam Pendaftaran dan Pemeriksaan LHKPN.

Regulasi Pendukung lainnya :


SE/05/M.PAN/4/2006, Memerintahkan Pimpinan Instansi untuk:
- Mengeluarkan Penetapan Wajib LHKPN
- Menugaskan Unit Kepegawaian untuk mengelola LHKPN
- Menugaskan SPI untuk memonitor Penyampaian LHKPN

SE/01/M.PAN/2008, Memerintahkan Pimpinan Instansi untuk:


- Tidak mengusulkan PNS untuk menduduki Jabatan apabila tidak
menyampaikan LHKPN
- Tidak melantik PNS yang diangkat dalam Jabatan apabila yang
bersangkutan belum menyampaikan LHKPN

SE MENPANRB No.05 Th. 2012 :


- Kewajiban Penyampaian dan Sanksi Atas Keterlambatan Penyampaian
LHKPN di Lingkungan Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah

Kewajiban lapor harta kekayaan Penyelenggara Negara menjadi kewajiban


melekat. Penyampaian laporan itu kini juga semakin mudah karena bisa

Catatan:

37
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

diakses dari mana saja. Selain itu, mekanisme pengisian juga terbilang gampang
karena sudah ada panduan yang dapat diikuti. Agar pengisian lancar, semua
dokumen penunjang harus disiapkan terlebih dulu seperti bukti kepemilikan
tanah/harta/kendaraan.

Berikut tips Tips pengisian Formulir LHKPN :


1. Kumpulkan semua dokumen pendukung atau bukti kepemilikan harta
2. Susun dokumen pendukung sesuai dengan susunan formulir LHKPN
3. Isi formulir LHKPN secara jujur, benar, dan lengkap
4. LHKPN dan pendukungnya jangan di jilid atau distapler, gunakan Clip Binder
5. Copy formulir dan dokumen pendukungnya untuk arsip, sebagai dasar dalam
pengisian formulir selanjutnya.

Catatan:

38
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Siapa saja yang termasuk Penyelenggara Negara menurut pasal 2 UU


BAR

no.28 tahun 1999?


M
LE

2. Direksi BUMN termasuk Penyelenggara Negara dalam fungsi


(strategis)

3. Potensi .masyarakat pada Penyelenggara Negara akan berkurang


ketika LHKPN Penyelenggara Negara bebas diakses masyarakat
(kecurigaan)

4. Selain anggota dewan (DPR/DPRD), lembaga legislatif lain yang termasuk


Penyelenggara Negara adalah (DPD)

5. Pada saat pencalonan kepala daerah, para calon wajib melaporkan


(kekayaan)

39
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. Saat ini beberapa kepala daerah mewajibkan eselon 3 dan 4 juga


ikut melaporkan LHKPN. Apa pendapat Anda tentang hal ini karena
kewajiban sesungguhnya ada pada eselon 1 dan 2

7. Apa sanksi bagi PNS bila tidak melaporkan LHKPN berdasarkan Peraturan
MENPAN

8. Kewajiban lapor harta kekayaan Penyelenggara Negara menjadi


kewajiban (melekat)

9. Saat mengisi formulir LHKPN, semua ..pendukung harus disiapkan


dahulu (dokumen)

10. Kunci mengisi LHKPN adalah dengan jujur, benar, dan .(lengkap)

40
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

WAJIB LHKPN

G F T M P T U I K R A Q A Y U I N H B D
T D F I F S C T R A T I F T F R A A A O
S I U F S W F A I G V S I H V F S R A K
E R D F E O N C T T F H I B A H V K R U
A J O I L E U F S W F T X A D F G F K M
E M N V B A W D B E I F T M Y T U J F E
E E F F I S D S D A V N R E E V G E J N
F O I P I U F S W F F R O P G F H A E P
E D S D V K J A P E W R E A U Y G O N E
P I O P A S P S F S G A E F B I R V C N
R E F F I S D O E F G I N E E V G H R U
E G D A N G T K A F I T R A R F L K G N
S U B A E N A E R R N E R R N W H P C J
I O J R M G J S E E E A V K U G K K A A
D P E W R E A T Y G F C A F R G P A B N
E I A F K T N H J X J E G J S A N D N G
N V O J O E A T E L E D A E F V C T C J
A I U F M W F E U H U T I U E R A S D E
R E F F I S U S E V K I R E E V U H I R
D F A E M E B R E A D O K F V C N T S N
F P I A Y O R J U J U R F A X Y A G C G
X A D E W R E A T A P E W R E A T Y G O
C I X K E G J S A N D N N G C S T U O I
I E A D F E E S C T C A A I F T F A R U
F U N I T K E P E G A W A I A N X R P S

GCg, menteri, gubernur, Presiden, dokumen penunjang, jujur,


benar, DPD, Unit Kepegawaian, hibah

41
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

42
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB4
Alur Penanganan
LHKPN

43
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Harta Kekayaan Penyelenggara Negara terdiri dari harta milik


penyelenggara negara, harta milik pasangan Penyelenggara
Negara, dan harta milik anak Penyelenggara Negara.

Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kini semakin


mudah. Selain melalui jalur offline tersedia pula jalur online. Kalau melalui
jalur offline, Penyelenggara Negara secara langsung menyerahkan LHKPN ke
kantor KPK ataupun melalui pos. Sedangkan jalur online sebatas melihat atau
mengakses saja, bukti fisik tetap dilaporkan langsung ke KPK.

Setelah dokumen lengkap, customer Service LHKPN akan memberikan bukti


berupa tanda terima terkait penyerahan LHKPN kepada Penyelenggara yang
datang secara langsung, atau mengirimkannya lewat pos. Selanjutnya, KPK
akan mengecek seluruh LHKPN yang diterima terkait ketepatan pengisian dan
kelengkapan dokumen pendukung. Apabila formulir yang diterima tidak tepat
pengisiannya ataupun terdapat dokumen pendukung yang belum lengkap,
maka KPK akan menyurati Penyelenggara Negara untuk mengoreksi isian
formulir dan melengkapi dokumen pendukung. Perlu menjadi perhatian bila
ada dokumen yang belum lengkap dan tidak tepat tidak akan diproses. Untuk
melengkapi dokumen dan memberikan koreksi pengisian, Penyelenggara
Negara dapat menyampaikannya secara langsung ke Customer Service
ataupun lewat pos.

Dokumen yang sudah lengkap akan diproses dan akan diumumkan


pada Tambahan Berita Negara (TBN) dan diberi Nomor Harta Kekayaan

Catatan:

44
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

(NHK). Penyelenggara Negara wajib mengingat NHK untuk


kebutuhan pelaporan berikutnya. TBN dan Poster pengumuman
akan disampaikan kepada Penyelenggara Negara melalui instansi
masing-masing Penyelenggara Negara. Penyelenggara Negara wajib
mengumumkan harta kekayaannya kepada publik, misalkan
dengan menempelkan Poster Pengumuman tersebut pada media
pengumuman di kantor/instansi Penyelenggara Negara dan
menyampaikan lembar pemberitahuan pengumuman LHKPN di
instansi ke KPK atau media lain yang telah ditetapkan oleh KPK.

Untuk melayani LHKPN, KPK menyediakan berbagai pelayanan kepada


Penyelenggara Negara yang akan melaporkan harta kekayaannya.
Berikut bentuk pelayanan yang diberikan :
Permintaan Formulir LHKPN
Permintaan Fotokopi Arsip LHKPN
Permintaan atas data ini pada prinsipnya hanya dapat
diajukan oleh Penyelenggara Negara atau Pengisi Formulir
LHKPN yang bersangkutan, dengan tata cara sebagai
berikut:
- Pemohon Data mengajukan surat permohonan data
yang ditujukan kepada Direktur Pendaftaran dan
Pemeriksaan LHKPN
- Surat tersebut dilampiri dengan fotokopi identitas diri
(KTP, SIM, atau Paspor)
- Dalam hal Pemohon Data bukan Penyelenggara
Negara yang bersangkutan, maka Pemohon
Data juga harus melampirkan Surat Kuasa dari
Penyelenggara Negara yang bersangkutan.

Catatan:

45
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Dokumen Cek Kelengkapan


LHKPN kelengkapan
Datang langsung

Customer Service
Via Pos

Tanda Terima

Lengkap?
Surat Permintaan
Kelengkapan

Penyelenggara
Negara

PROSES

TBN
(NHK)
TBN
Kantor/Instansi PN
(NHK)
Pengiriman TBN

Gambar : Alur pelaporan LHKPN (sumber : acch.kpk.go.id)

Informasi mengenai Nomor Harta Kekayaan (NHK)


Pemberian Bimbingan Teknis, asistensi pengisian dan pengumpulan
(APP), training of trainers (ToT) LHKPN.

Catatan:

46
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Informasi lain yang berhubungan dengan LHKPN dan penyediaan data


harta kekayaan Penyelenggara Negara yang telah diumumkan pada
Portal ACCH (http://acch.kpk.go.id)

Bagi Penyelenggara Negara yang melaporkan harta kekayaannya, KPK


menyediakan dua jenis formulir LHKPN. Cara memperoleh Formulir tersebut
(tidak harus formulir asli) yakni bisa melakukan unduhan (download) dari
website KPK (www.kpk.go.id), memfotokopi formulir LHKPN sesuai kebutuhan,
atau mengajukan permintaan kepada Direktorat Pendaftaran dan Pemeriksaan
LHKPN (customer service)
Dua jenis formulir yang disediakan oleh KPK yaitu :
1. Formulir LHKPN KPK-A, diisi oleh PN/Pejabat wajib LHKPN untuk
pertama kalinya
2. Formulir LHKPN KPK-B, Diisi oleh PN/Pejabat Wajib LHKPN yang telah
menyampaikan LHKPN
Model KPK-A, apabila:
o Mengalami perubahan jabatan (mutasi/promosi/pensiun)
o Dua tahun dalam jabatan yang sama
o Sewaktu-waktu atas permintaan KPK
Di dalam LHKPN tersebut terdapat beberapa item yang harus diisi. Muatan
LHKPN diantaranya adalah :
a. Lembar Tanggal Pelaporan
b. Data Pribadi dan Keluarga
c. Harta Kekayaan
d. Penghasilan
e. Pengeluaran
f. Surat Pernyataan
g. Surat Kuasa

Catatan:

47
A
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)
Lembar untuk KPK

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


REPUBLIK INDONESIA
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C.1, Kuningan
Jakarta 12920

TANDA TERIMA PENYERAHAN FORMULIR


LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
(MODEL KPK-A)

Atas Nama : ...........................................................................................................

Jabatan : ...........................................................................................................
*)
Bidang : Eksekutif/Legislatif/Yudikatif/BUMN-D

Lembaga : ...........................................................................................................

Tingkat : Pusat Daerah

Unit Kerja : ...........................................................................................................

Formulir LHKPN KPK-A

........................, ............................. ........................, .............................

Yang menerima, Yang menyerahkan,

(..............................................) (..............................................)
Jabatan : ........................................... Jabatan : ...............................................
........................................... ...............................................
Alamat Kantor : ...............................................
...............................................
...............................................
No. Telepon : ...............................................
* ) Coret yang tidak perlu
48
V-1-01-2015
A
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)
Lembar untuk Penyelenggara Negara

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


REPUBLIK INDONESIA
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C.1, Kuningan
Jakarta 12920

TANDA TERIMA PENYERAHAN FORMULIR


LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
(MODEL KPK-A)

Atas Nama : ...........................................................................................................

Jabatan : ...........................................................................................................
*)
Bidang : Eksekutif/Legislatif/Yudikatif/BUMN-D

Lembaga : ...........................................................................................................

Tingkat : Pusat Daerah

Unit Kerja : ...........................................................................................................

........................, ............................. ........................, .............................

Yang menerima, Yang menyerahkan,

(..............................................) (..............................................)
Jabatan : ........................................... Jabatan : ...............................................
........................................... ...............................................
Alamat Kantor : ...............................................
...............................................
...............................................

* ) Coret yang tidak perlu


49
V-1-01-2015
B
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)
Lembar untuk KPK

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


REPUBLIK INDONESIA
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C.1, Kuningan
Jakarta 12920

TANDA TERIMA PENYERAHAN FORMULIR


LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
(MODEL KPK-B)

Atas Nama : ...........................................................................................................

Jabatan : ...........................................................................................................
*)
Bidang : Eksekutif/Legislatif/Yudikatif/BUMN-D

Lembaga : ...........................................................................................................

Tingkat : Pusat Daerah

Unit Kerja : ...........................................................................................................

Formulir LHKPN KPK-B

........................, ............................. ........................, .............................

Yang menerima, Yang menyerahkan,

(..............................................) (..............................................)
Jabatan : ........................................... Jabatan : ...............................................
........................................... ...............................................
Alamat Kantor : ...............................................
...............................................
...............................................
No. Telepon : ...............................................
* ) Coret yang tidak perlu
50
V-1-01-2015
B
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)
Lembar untuk Penyelenggara Negara

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI


REPUBLIK INDONESIA
Jl. H.R. Rasuna Said Kav.C.1, Kuningan
Jakarta 12920

TANDA TERIMA PENYERAHAN FORMULIR


LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
(MODEL KPK-B)

Atas Nama : ...........................................................................................................

Jabatan : ...........................................................................................................
*)
Bidang : Eksekutif/Legislatif/Yudikatif/BUMN-D

Lembaga : ...........................................................................................................

Tingkat : Pusat Daerah

Unit Kerja : ...........................................................................................................

........................, ............................. ........................, .............................

Yang menerima, Yang menyerahkan,

(..............................................) (..............................................)
Jabatan : ........................................... Jabatan : ...............................................
........................................... ...............................................
Alamat Kantor : ...............................................
...............................................
...............................................

* ) Coret yang tidak perlu


51
V-1-01-2015
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Harta Kekayaan Penyelenggara


Negara terdiri dari :
1. Harta milik penyelenggara negara
2. Harta milik pasangan Penyelenggara Negara,
3. Harta milik anak Penyelenggara Negara yang masih dalam
tanggungan.
4. Kepemilikan harta yang dilaporkan adalah atas nama
Penyelenggara Negara/Pejabat Wajib LHKPN,
5. Atas nama hubungan keluarga yaitu : yang bersangkutan,
isteri/suami, anak, dan lainnya atau atas nama orang lain
(Harta milik Penyelenggara Negara atau keluarga namun
yang belum dibaliknamakan).

Sebagaimana pelaporan harta kekayaan pada pengisian surat pajak, LHKPN


juga mengisyaratkan asal usul harta berikut dengan dokumen pendukungnya.
Ada 7 jenis asal usul harta yaitu :
a. Hasil sendiri
b. Warisan
c. Hibah/Hadiah
d. Hasil sendiri dan warisan
e. Hasil sendiri dan hibah
f. Warisan dan Hibah
g. Hasil sendiri, warisan, dan hibah

Biasanya perhatian pelapor LHKPN tersita untuk mengumpulkan dokumen


pendukung yang akan dilaporkan. Terkadang karena tidak tersimpan rapi,

Catatan:

52
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

dokumen berceceran di berbagai tempat. Karena itu, sebelum membuat


laporan ada baiknya dokumen kepemilikan sudah dikumpulkan. Terlebih bagi
Penyelenggara Negara yang kerap berpindah tempat atau lokasi pekerjaan.
Dokumen pendukung atau bukti kepemilikan harta itu bisa berupa sertifikat
jual beli, sertifikat tanah, atau Bukti Kepemilikan Kendaraaan Bermotor (BPKB),
dan lain-lain.

Contoh : Formulir harta kekayaan tidak bergerak Model KPK-A

Catatan:

53
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Contoh : Formulir harta kekayaan tidak bergerak Model KPK-B

Agar pengisian berjalan lancar, berikut tips pengisian LHKPN yang mesti
diperhatikan oleh Penyelenggara Negara yang ingin melaporkan LHKPN.
1. Kumpulkan semua dokumen pendukung atau bukti kepemilikan harta
2. Susun dokumen pendukung sesuai dengan susunan formulir LHKPN

Catatan:

54
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

3. Isi formulir LHKPN secara jujur, benar, dan lengkap


4. LHKPN dan pendukungnya jangan dijilid atau distapler, gunakan Clip
Binder
5. Copy formulir dan dokumen pendukungnya untuk arsip, sebagai dasar
dalam pengisian formulir selanjutnya.

KPK memberikan Bimbingan Teknis, Asistensi Penyusunan dan Pengumpulan


(APP), dan ToT (training for trainer) LHKPN tanpa dipungut biaya. Biaya
transportasi dan akomodasi Narasumber KPK dibebankan sepenuhnya kepada
KPK. Narasumber KPK tidak menerima honorarium dan/atau hadiah dalam
bentuk apapun.

Selain di kantor KPK, pemberian Bimbingan Teknis , APP dan ToT LHKPN dapat
dilakukan di Kantor Instansi Pemohon, dengan cara :
Pengajuan Permohonan Narasumber Bimbingan Teknis Pengisian
Formulir LHKPN
Instansi Pemohon menyampaikan surat permohonan Narasumber
Bimbingan Teknis Pengisian LHKPN yang ditujukan kepada Deputi
Bidang Pencegahan KPK.
Surat permohonan tersebut memuat informasi sebagai berikut:KPK
akan memberikan konfirmasi kepada Instansi Pemohon (PiC) mengenai
ketersediaan Narasumber.
Tempat pelaksanaan kegiatan;
Waktu pelaksanaan kegiatan;
Jumlah peserta kegiatan; dan
Nama kontak (Person in Charge /PiC) serta nomor telepon yang dapat
dihubungi.
Pelaksanaan Kegiatan

Catatan:

55
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Capres
Cawapres

Kami pe
m
yang juju impin
r, semua
lapor LH
KPN

Cagub Cabup
Cawagub Cawabup

56
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

KPK memberitahukan Instansi Pemohon (PiC/person in charge) nama


Narasumber yang akan memberikan Bimbingan Teknis APP dan ToT LHKPN.
Bagi pemohon bimbingan teknis APP dan ToT, fasilitas yang perlu disediakan
oleh Instansi Pemohon adalah komputer dan LCD. Sedangkan Fotokopi Daftar
Hadir Peserta harap diberikan kepada Narasumber setelah kegiatan pemberian
Bimbingan Teknis Pengisian Formulir LHKPN dilaksanakan.

LHKPN dapat diakses oleh masyarakat yang ingin mengetahui detail kekayaan
penyelenggara negara. Caranya, masuk ke aplikasi LHKPN di http://acch.kpk.
co.id dan memasukkan nama atau Nomor HKN maka detail laporan akan
muncul. Berikut mekanisme pengecekan LHKPN dari Penyelenggara Negara.

Catatan:

57
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Berikut panduannya :
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (TBN LHKPN)

Lakukan pencarian data LHKPN berdasarkan nama atau NHK (Nomor


Harta Kekayaan). Contoh: (1) ketikkan nama pejabat pada form Search,
lalu (2) klik combo box dan pilih nama, (3) masukkan kode angka
validasi pada form Validation. Klik GO

58
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Tampil daftar hasil pencarian dalam dropdown list, dan pilih salah satu
nama yang sesuai dengan jabatan ybs. Kemudian, klik View.

Akan muncul tampilan popup window Sign Up dan Login, seperti pada
gambar di bawah. Lakukan Sign Up, jika belum memiliki account atau
lakukan Login jika sudah memiliki account.

59
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Untuk melakukan Sign Up, masukkan nama lengkap pada form Full name,
nama email pada form E-mail, dan password pada form Password. Lalu klik
tombol Sign Up. Dan tunggu konfirmasi persetujuan yang akan dikirim ke
alamat email anda. Cek email anda, dan lakukan verifikasi registrasi anda
dengan mengklik link verify. Dengan demikian, account anda telah terdaftar
dan anda bisa melakukan Login, sesuai dengan email dan password yang Anda
isikan.

Untuk melakukan Login, masukkan alamat email anda pada form


E-mail, password pada form password, dan pilih salah satu alasan
(reason) dengan mengklik pilihan pada combo box.

60
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Akan muncul tampilan pop up window yang berisi halaman LHKPN


berdasarkan nama pejabat yang dicari.

Selesai.

Catatan:

61
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Gambarkan secara singkat alur kerja pelaporan LHKPN dalam bentuk


BAR

formulir fisik yang diserahkan ke KPK atau via pos?


M
LE

2. Ada dua jenis model LHKPN dari KPK yaitu KPK-A dan KPK-B. Jelaskan
perbedaan kedua model tersebut?

3. Apa saja yang ada di dalam formulir LHKPN tersebut

4. Harta siapa saja yang harus dilaporkan dalam LHKPN ?

5. Apa saja dokumen yang diperlukan dalam pelaporan LHKPN menyangkut


harta bergerak atau tidak bergerak yang dimiliki Penyelenggara Negara?

62
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. Sebutkan tips apa saja yang bisa membuat pengisian LHKPN dapat
berjalan lancar?

7. Bagaimana cara bimbingan teknis pengisian LHKPN yang dilakukan KPK?

8. Bagaimana persyaratan sebuah instansi meminta bimbingan teknis


pengisian LHKPN kepada KPK dan meminta KPK datang ke instansi
tersebut?

9. Bagaimana masyarakat dapat mengakses data LHKPN dari semua


Penyelenggara Negara yang sudah melaporkan LHKPN?

10. Persyaratan apa yang harus dipenuhi masyarakat yang ingin mengakses
LHKPN melalui fitur aplikasi di website http://acch.kpk.go.id selain memiliki
akun email yang didaftarkan terlebih dulu?

63
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

ALUR PENANGANAN LHKPN

G F T M P T U I K R A Q A Y U I N H B F
T D F I F S C T C A A I F T F R A A A O
S C S R A K U F I G A S I H V F S R A T
E R D F E O P C T T A A I I S G V K R O
A J O I L V F K W S R T X A D F G F K K
E M N V D A W D B E C F T M Y T U J F O
E E F F I S D S D A K N R E E V G E J P
S O I P E N S I U N L R O P G F H A E I
S D S D V K J A P E O R E A T Y G O N F
I I O P A S P S I S N A E F E I R V C E
S E F F I S D O F F L I N E E V G H R E
A G D A N G T K L F I T R A A F L K G V
T U B A E N A E A E N E R R E W H P C A
U O J R M G J S A E E A V K E G K K A R
M P E K U F N I W V F C A F S G P A B K
K I A F K T A H K X J E G J S A N D N F
I V O J O E A T N L E D A E F V C T C J
A S E E D F K E F H U T I U E R A S D E
R E F F I S U S J V K I R E E V G H I R
D F A E M E B R E A D F R F V C S T S N
F X I A Y O R I U F S W F A X Y A A O G
X C U S T O M E R S E R V I C E I B M O
C I X K E G J S A N D N N G C S T U O I
I E A D F E E S C T C A A I F T F A R U
F E F V C T K R U P L A T I K Z X R P S

Online, offline, customer service, dokumen, NHK, fotokopi, arsip,


KPK-A, KPK-B, mutasi, promosi, pensiun.

64
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

65
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

66
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB5
Progres
Tingkat Kepatuhan
Wajiba Lapor

67
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Tingkat kepatuhan wajib lapor LHKPN terus meningkat


tiap tahun. Pada 2015, jumlah wajib LHKPN sebesar
231.838 Penyelenggara Negara.

Kewajiban Penyelenggara Negara melaporkan harta kekayaan kian hari


menjadi kebijakan yang populer. Beberapa Kepala Daerah seperti di DKI
Jakarta dan Jawa Berat, gubernurnya getol memerintahkan anak buahnya
untuk segera melapor LHKPN. Tak sekadar memberi perintah dan contoh,
keduanya juga memberikan konsekuensi dalam bentuk hukuman bila
Penyelenggara Negara di daerah di bawahnya tidak melapor LHKPN ke KPK.

Apa yang dilakukan beberapa Gubernur tersebut menjadi sebuah indikator


bahwa melaporkan harta kekayaan hukumnya wajib bagi Penyelenggara
Negara. Karena wajib maka ketika aturan itu tidak diindahkan akan ada
sanksi yang dijatuhkan. Bagi pejabat yang berada di bawah Gubernur, sikap
keteladanan yang ditunjukkan oleh Gubernur tersebut sebagai indikator
bahwa perilaku transparan sudah menjadi bagian dari aktivitas pekerjaan
sehari-hari. Sikap tersebut juga menjadi cermin apakah pejabat-pejabat
daerah ikut menyokong praktek keterbukaan dan transparansi. Sekaligus
dapat membuktikan apakah Penyelenggara Negara di daerah mendukung
pemberantasan korupsi. Inilah tuntutan wajar di negara yang iklim
demokrasinya berjalan baik.

Di Indonesia, aturan bagi Penyelenggara Negara agar melaporkan harta


kekayaannya adalah UU Nomor 28 tahun 1999 Tentang Penyelenggara Negara

Catatan:

68
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Selain itu ada UU
No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan
Keputusan Pemberantasan Korupsi Nomor : KEP.07/KPK/02/2005 tentang Tata
Cara Pendaftaran, Pemeriksaan, dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara.

Tingkat kepatuhan wajib lapor LHKPN terus meningkat tiap tahun. Pada 2015,
jumlah wajib LHKPN sebesar 231.838 Penyelenggara Negara. Dari jumlah
tersebut yang sudah melapokan LHKPN sebesar 157.430 Penyelenggara
Negara. Atau dapat disimpulkan tingkat kepatuhan LHKPN secara nasional
sebesar 67,91%.

Rekapitulasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)


Updated 30 April 2015

300k

200k

100k

0k
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Wajib Lapor LHKPN Pelaporan LHKPN

Dari data tersebut bila ditelusuri jumlah wajib lapor LHKPN dalam kategori
adalah sebagai berikut untuk tahun 2015. Dari unsur eksekutif sebesar 184.294,
unsur legislatif 13.105, dan yudikatif 11.310. Sementara dari unsur BUMN/D
adalah 23.121.

Catatan:

69
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Wajib Lapor LHKPN


Updated 30 April 2015

200k

100k

0k
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Eksekutif Legislatif Yudikatif BUMN/D

Pelaporan Harta Kekayaan.Di tahun 2015, per 30 April dari unsur eksekutif
tercatat ada 126.769 laporan, dari unsur legislatif tercatat 3.356 laporan, dari
unsur yudikatif tercatat 9.910 laporan, dan dari unsur BUMN/D tercatat 17.395
laporan.

Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara


Updated 30 April 2015

200k

100k

50k

0k
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Eksekutif Legislatif Yudikatif BUMN/D

Pengumuman LHKPN
Pengumuman Tambahan Berita Negara TBN LHKPN
Periode 30 April 2015
Pengumuman
LHKPN Januari Februari Maret April Total
Form A 0 0 4.813 2.469 7.282
Form B 0 0 5.681 1.375 7.056
Form (A+B) 0 0 10.494 3.844 14.338

70
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

KPK Apresiasi Jawa Barat


Terkait Kepatuhan LHKPN
Jumat, 22 Mei 2015 | 12:46

[BANDUNG] Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi kepatuhan


para pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait kewajiban
menyetor Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Provinsi Jawa Barat, menurut kami daerah terbaik dalam hal kepatuhan
memberikan LHKPN, kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja pada acara
Pernyataan Bersama Tentang Komitmen Pencegahan Korupsi Terintegrasi
Pemda Provinsi Jabar, di Gedung Sate Bandung, Jumat (22/5).

Menurut dia, KPK sebelumnya sudah mencatat tingkat kepatuhan LKHPN per
tanggal 30 April 2015 yang berasal dari 28 daerah.

Dan Jawa Barat sudah melakukannya, kemudian dari 117 pejabat di Jawa
Barat yang harus lapor, tingkat kepatuhannya mencapai 90 persen, katanya.
Ia mengatakan kabupaten/kota di Jawa Barat yang tingkat kepatuhan
melaporkan LHKPN-nya bagus adalah Kota Cimahi yakni mencapai 90,91
persen dan Kota Depok dengan tingkat kepatuhan melaporkan LHKPN nya
mencapai 87,23 persen.

Sementara untuk daerah terbawah adalah Kabupaten Purwakarta di mana


ada 43 orang harus lapor, tapi yang melapor masih kosong, kemudian
Kabupaten Pangandaran dengan dua wajib LKHPN yang melapor baru satu.

Lalu ada Kabupaten Sumedang, yang mana wajib lapornya ada 197 orang dan
cuma dua yang melaporkan LHKPN-nya kemudian Kota Banjar ada 39 wajib
LKHPN namun yang lapor cuma dua, kata dia.

71
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Dikatakannya, tingkat kepatuhan melaporkan LHKPN adalah sebagai


sarana kontrol masyarakat dan menguji integritas para penyelenggara negara.

Kewajiban pelaporan LHKPN, menurutnya, akan memberikan sejumlah


manfaat bagi pelapor. Menanamkan sifat kejujuran, keterbukaan dan
tanggung jawab, ujarnya
Sumber : Detikcom

72
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Melaporkan LHKPN merupakan ..bagi Penyelenggara Negara


BAR

(kewajiban)
M
LE

2. Mengapa Penyelenggara Negara dengan posisi lebih tinggi harus memberi


contoh kepada bawahannya agar mau melaporkan LHKPN?

3. Apa dasar hukum Penyelenggara Negara harus melaporkan LHKPN?

4. Tingkat kepatuhan melapor LHKPN semakin ..setiap tahun


(meningkat)

5. Berapa persen tingkat kepatuhan LHKPN per April 2015?

73
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. Bagaimana upaya meningkatkan wajib lapor LHKPN pada Penyelenggara


Negara?

7. Apabila tidak mematuhi dengan melapor LHKPN, Penyelenggara Negara


dapat dikenakan . (sanksi)

8. Selain eksekutif, yang wajib lapor adalah legislatif, yudikatif, dan


(direksi BUMN/BUMD)

9. Proporsi antara yang melaporkan dan wajib lapor LHKPN per 30 April
2015 memang masih tinggi sekitar 32%. Bagaimana upaya agar proporsi
itu terus bisa ditekan serendah mungkin?

10. Untuk Penyelenggara Negara di Provinsi, siapa saja yang harus


melaporkan LHKPN di provinsi tersebut?

74
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

KEPATUHAN PELAPORAN

G F T M P T U I K R A Q A Y U I N H B B
T D F I F S C T C A T I F T F N A A A U
S G U B E R N U R D K I I H P F S R A M
E R D F E O P C T T F A I K S G V K R D
A J O I L I U F S W F T H A D U G F K A
E M N V N A W D B E I L T M Y B U J F R
E E F B I S D S D A V N R E E E G E J K
F O T P I U F S W L F R O P G R H A E F
E D S D V K J A O E W R E A T N G O N J
A I O P A S P T F S G A E F E U R V C E
R E F F I S E O E F G I N E E R G H R U
K G D A N G T K A F I T R A A J L K G E
K U B A E N A E R E N E R R E A H P C A
N O J R M G J S K E E A V K E B K I A R
A P E W R E A T Y G F C A F S A P N B K
U I A F K T A H J X J E G J S R N D N F
E V O J K E P A T U H A N E F V C I C J
A I U F S W F E U H U T I U E R A K D E
R E F F I S U S E V K I R E E V G A I R
D F A E M E B R E A D F R B V C S T S N
F X I A Y O R I U F S W F U X Y A O O G
X A P E W R E A T A P E W M E A T R G O
C I N I S I A T I F D N N N C S T U O I
I E A D F E E S C T C A A I F T F A R U
F E F V C T K R U P L A T I K Z X R P S

Kepatuhan, Inisiatif, Gubernur DKI, Gubernur Jabar, getol, KKN,


indikator, LHKPN, BUMN, BUMD, TBN.

75
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

76
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB6
Manfaat LHKPN
bagi Penerapan
UU TPPU

77
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

peluang korupsi sedari awal sudah mulai ditutup


dengan pelaporan harta kekayaan. Lewat LHKPN,
Penyelenggara Negara dituntut memberikan informasi
yang benar dan akurat terhadap aset yang dimiliki.

Kejadian korupsi pada Penyelenggara Negara biasanya karena ada peluang,


dorongan, dan pembenaran yang akhirnya membentuk segitiga kerusakan
(fraud triangle). Lemahnya sistem akan memunculkan peluang, sementara
pada rasionalisasi terjadi pembenaran atas tindakan (korupsi) seperti
membahagiakan keluarga, institusi sudah untung, saya berjasa banyak, atau
orang lain juga melakukan. Sementara dorongan untuk melakukan korupsi
lebih karena keserakahan ataupun kebutuhan akan gaya hidup mewah.

Bagi Penyelenggara Negara, peluang korupsi sedari awal sudah mulai ditutup
dengan pelaporan harta kekayaan. Lewat LHKPN, Penyelenggara Negara
dituntut memberikan informasi yang benar dan akurat terhadap aset yang
dimiliki. Ketika sistem ini berjalan maka peluang terjadinya korupsi dapat
diperkecil. Meski demikian, ketika dorongan dan pembenaran atas korupsi
tetap dilakukan, kecilnya peluang diimbangi dengan bagaimana mereka lebih
kreatif melihat sistem. Karena itu, tidak bisa tidak, KPK perlu menggunakan
aturan perundangan lain demi melawan kekurangsempurnaan sistem. Salah
satunya menggunakan UU TPPU (UU Tindak Pidana Pencucian Uang) ketika
terjadi penyelidikan kasus korupsi.

Catatan:

78
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

THE FRAUD TRIANGLE

PEMBENARAN
Terjadi Karena
PELUANG Membahagiakan

RA
Terjadi Karena keluarga perusahaan
Lemahnya Sistem sudah untung Saya

TIO
TY
berjasa banyak

NI
Orang lain juga

NA
melakukan

TU

LIZ
R
PO

AT
OP

IO
N
PRESSURE

DORONGAN
Terjadi Karena
Keserakahan/
kebutuhan

Hutang banyak
gaya hidup
mewah

LHKPN sebagai sarana kontrol tercermin untuk pribadi maupun institusi dan
masyarakat. Bagi pribadi, LHKPN menanamkan sifat kejujuran dan tanggung
jawab, tertib administrasi keluarga, mencegah perbuatan korupsi dan fitnah.
Bagi institusi, integritas Penyelenggara Negara dapat teruji sekaligus sebagai
sarana kontrol diri sebagai Penyelenggara Negara. Dan bagi masyarakat, dapat
membantu penegak hukum dalam melakukan asset tracing atau penelusuran
aset Penyelenggara Negara yang terindikasi melakukan tindak pidana korupsi.

Catatan:

79
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

LHKPN untuk Sarana Kontrol


1. Bagi Institusi: Integritas Penyelenggara Negara dapat
teruji sekaligus sebagai sarana kontrol diri sebagai
Penyelenggara Negara.
2. Bagi Pribadi: LHKPN menanamkan sifat kejujuran dan
tanggung jawab, tertib administrasi keluarga, mencegah
perbuatan korupsi, dan fitnah.
3. Bagi masyarakat: Membantu penegak hukum dalam
melakukan asset tracing Penyelenggara Negara
terindikasi tindak pidana korupsi.

Laporan LHKPN akan tertera bagaimana harta bergerak maupun tidak


bergerak dari seorang Penyelenggara dapat diketahui jumlah dan asal
mulanya. Tak hanya itu, pergerakan aset dan kekayaan pun dapat terekam
ketika Penyelenggara Negara sebelum, selama, dan sesudah menjabat.
Akan menjadi pertanyaan bila pergerakan aset tersebut tampak tidak wajar.
Misalnya melonjak berkali-kali lipat sementara jabatan yang disandang
Penyelenggara Negara tidak berubah atau bergeser. Pendeknya, LHKPN bisa
menjadi dasar informasi penting yang memuat pelbagai hal tentang kekayaan
dan aset Penyelenggara Negara.

Catatan:

80
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Akil Dijerat Pencucian Uang

JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi akhirnya menerapkan pasal


tindak pidana pencucian uang (TPPU) untuk Ketua Mahkamah Konstitusi (kini
nonaktif ) Akil Mochtar. Forum ekspose di KPK beberapa hari lalu menyetujui
sprindik (surat perintah penyidikan) TPPU atas tersangka AM (Akil Mochtar),
kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ketika dihubungi Tempo kemarin.

Tuduhan baru ini merupakan pengembangan kasus dugaan suap sengketa


pilkada yang melibatkan Akil. Akil ditangkap tim KPK bersama Chairun Nisa,
politikus Partai Golkar, serta pengusaha Cornelis Nalau, di rumah dinas Akil di
kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada 2 Oktober lalu.

Ketika penangkapan, tim menemukan duit senilai Rp 3 miliar dalam pecahan


dolar Singapura dan Amerika, yang diduga merupakan suap terkait dengan
sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Pada hari yang sama, KPK
mencokok adik Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana,
ka rena diduga menyuap Akil Rp 1 mi liar untuk mengamankan putus an
sengketa pilkada Lebak, Banten.

Advokat penggugat perkara pilkada itu, Susi Tur Andayani, juga ditangkap. Ke
limanya kini mendekam di Rutan KPK. Dari penggeledahan rumah dinas Akil,
dua hari setelah penangkapan, penyidik KPK menemukan duit lain senilai Rp
2,7 miliar. Duit itu kini disita KPK. Adapun ketika menggeledah rumah pribadi
Akil di Pancoran, Jakarta Selatan, penyidik menyita tiga mobil Akil, yakni
Mercedes-Benz S250, Audi Q5, dan Toyota Crown Athlete.

Ada juga surat berharga senilai Rp 2 miliar. Dari penelusuran rekening Akil,
tim KPK menemukan sejumlah transaksi mencurigakan. Di rekening BCA
Akil, misalnya, ada uang masuk sebesar Rp 250 juta pada 5 Agustus 2010.
Tak hanya itu, menurut sumber Tempo, sepanjang 2009-2010, Akil berulang

81
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

kali menerima kiriman tunai dari pihak-pihak yang beperkara di Mahkamah


Konstitusi, dengan nilai total Rp 5 miliar.

Uang itu dialirkan melalui sekretaris pribadi Akil, Yuana Sisilia, dan Daryono,
anggota staf perlengkapan MK merangkap sopir Akil. Yuana sudah mengaku
kerap mentransfer uang ke rekening Akil. Tak hanya itu, KPK juga menelisik dua
rekening CV Ratu Samagat di Bank Mandiri, milik istri Akil, Ratu Rita. Pada dua
rekening itu, tercatat transaksi lebih dari Rp 100 miliar.

Salah satu pengirimnya, Susi Tur An dayani. Rekening pribadi Akil dan
rekening CV Ratu Samagat itu sudah diblokir KPK karena lalu lintas duitnya
berdekatan dengan sejumlah putusan pilkada yang panel hakimnya dipimpin
Akil. Menurut juru bicara KPK, Johan Budi S.P., tiga mobil mewah yang sudah
disita dan sejumlah rekening yang sudah diblokir itu akan menjadi barang
bukti tuduhan pencucian uang Akil. Dengan penerapan TPPU, penelusuran
aset tentu akan dilanjutkan KPK, termasuk jika ada aset-aset lainnya yang
diduga terkait TPPU akan disita, kata Johan. Pengacara Akil, Tamsil Sjoekoer,
menghormati penerapan tuduhan pen cucian uang terhadap kliennya itu.
Kami hormati, ini proses hukum yang harus diikuti, katanya.
Sumber: Koran Tempo, 27 Oktober 2013

82
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Bagi pribadi, LHKPN menanamkan sifat kejujuran dan tanggung jawab,


BAR

tertib administrasi keluarga, dan menghindari (fitnah)


M
LE

2. Bagi institusi, Penyelenggara Negara dapat teruji nya (integritas)

3. Bagaimana bila Penyelenggara Negara tidak jujur dalam mengisi LHKPN?


Jelaskan

4. Biasanya modus menyembunyikan aset adalah dengan mengatasnama


kan aset pada keluarga atau teman. Bagaimana Anda menyikapi hal ini?

5. Apa singkatan dari UU TPPU?

83
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. LHKPN dapat menjadi pintu masuk ketika ada kasus korupsi pada
Penyelenggara Negara. Jelaskan pendapat Anda?

7. LHKPN dan UU TPPU dapat dijadikan dasar dalam penyelidikan kasus


yang dibawa ke Pengadilan(Tipikor/tindak pidana korupsi)

8. Arus lalu lintas uang di rekening bank menjadi ranah analisis dari
(PPATK)

9. Pembuktian terbalik mengisyaratkan Penyelenggara Negara menjelaskan


asal muasalyang dimilikinya (harta)

10. LHKPN dapat menjadi kontrol bagi Penyelenggara Negara dalam setiap
gerak aktivitasnya. Kontrol dapat dilakukan oleh .masyarakat
(seluruh)

84
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

MANFAAT LHKPN

G F T M P T U I T R A N S A K S I H B F
T D F I F S C T C A T I F T F R A A A O
S I U F S W F F I G V S I H V F S R A F
E R D F E O P C H T F A I I S G V K R E
R J O I L I U A S W F R X A D F G F K A
E M N V D A W D B E U F T M Y T U J F R
K E F F I E D S D K V N R E E V G E J K
E O I P M U F S U F F R O P G F H A E F
N D S D V K J K P E N R E A T Y G O N J
I I O P A S O S F S A A E F E I R V C E
N E F F I L D O E F H I N E R V G H R U
G G D A O G T K A F A T R A T F L K G E
F U B T E N A E R E K E R R I W H P C A
J O J R M G J S K E A A V K B G K K A R
A P E W R E A D Y G R C A F S G P A B K
U I A F K T U H J X E E G J S A N D N O
E V O J O A A T E L S D A E F V C T C R
A I U F R W F E U H E T I U E R A S D U
R E F F I S U S E V K I R E E V G H I P
D F A E M E B R E A D F R F V C S T S S
F X I A Y O R I U F S W F A X Y A A O I
X A D M I N I S T R A S I R E A T Y G O
C I X K E G J S A N D N N G C S T U O I
I E A P E N Y E L I D I K A N T F A R U
F E F V C T K R U P L A T I K Z X R P S

Fraud, korupsi, keserakahan, mewah, tertib, administrasi,


penyelidikan, tolok ukur, transaksi, rekening.

85
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

86
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BAB7
Benchmark LHKPN
di Dunia

87
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Bentuk pelaporan idealnya ditujukan kepada tiga


cabang pemerintahan : eksekutif, yudikatif, dan
legislatif.

Soal pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara, Indonesia boleh


dibilang selangkah di depan. Sejak kemunculan KPKN pada 1999 untuk
memonitor aset dari Penyelenggara Negara. Pada saat itu hasilnya belum
maksimal karena hanya ada 59% Penyelenggara Negara eksekutif yang melapor,
87% adalah legislatif, dan 84% di kelompok yudikatif. Ketika KPK muncul pada
2002, tugas KPKN ini kemudian masuk ke struktur KPK.

Korupsi menjadi tantangan utama dari tata kelola pemerintahan yang baik,
kompetisi bisnis yang adil, dan menjadi pengganggu proses demokratisasi. Salah
satu cara efektif adalah bagaimana Penyelenggara Negara dapat melaporkan
harta kekayaannya ketika menjabat ataupun setelah menjabat di satu institusi.
Mengapa pelaporan kekayaan menjadi salah satu faktor penting? Karena sebagai
Penyelenggara Negara mereka harus terlindung secara hukum saat melaporkan
harta kekayaannya. Di beberapa negara, bahkan, pelaporan harta kekayaan
sudah dimulai sejak 1974 di Amerika Serikat. Sementara di negara lain seperti
Inggris, penerapan dimulai empat tahun berikutnya atau 1978

Negara-negara lain seperti Italia, Slovenia, Rumania, juga menerapkan hal


serupa beberapa tahun belakangan. Hasilnya, kepercayaan publik bisa semakin
meningkat karena masyarakat diberikan akses untuk melihat bagaimana sepak
terjang Penyelenggara Negara dalam satu pemerintahan. Di Asia Tenggara,
negara yang cukup maju selain Indonesia dalam hal pelaporan kekayaan

Catatan:

88
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA

Penyelenggara Negara Pasangan


Penyelenggara Negara

Anak-anak
Penyelenggara Negara

Penyelenggara Negara adalah Filipina. Tentu dengan konteks yang berbeda


antara Filipina dan Indonesia. Sementara Tiongkok yang dicap sebagai Negara
Komunis tapi kekuatan ekonominya luar biasa juga mulai menerapkan
kewajiban lapor harta kekayaan bagi para pejabatnya.

Catatan:

89
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

The year of introduction of declarations for public officials in transition


and selected other countries
Year of introduction Country
1974 United kingdom
1978 United States
1982 Spain, Italy
1992 Slovenia
1993 Belarus, Ukraine
1994 Latvia
1995 Albania, Estonia
1996 Kazakhstan, Romania
1998 Georgia, Lithuania
2000 Bulgaria
2001 Bosnia and Herzegovina
2002 Macedonia
2003 Croatia
2004 Kyrgyzstan, Montenegro
2005 Azerbaijan, Kosovo
2006 Tajikistan
Note: Where answers in the questionnaire differentiated between adoption of law and the
start of implementation, the law adoption year is indicated.

Sumber : OECD (2011), Asset Declarations for Public Officials: A Tool to Prevent Corruption,
OECD Publishing. http://dx.doi.org/10.1787/9789264095281-en

Catatan:

90
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Bentuk pelaporan idealnya ditujukan kepada tiga cabang pemerintahan:


eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Tapi model pelaporan seperti ini juga
bukannya tanpa resiko misalnya aset disembunyikan atas nama keluarga,
pasangan, atau individu lain yang menyembunyikan aset. Untuk verifikasi,
banyak negara menaruh perhatian lebih kepada area rawan korupsi seperti
di legislatif, kantor utama birokrasi, hingga Penyelenggara Negara bidang
pengadaan. Biasanya ini bertujuan untuk memastikan efektifnya penerapan
dan penegakan hukum.

Dalam konteks tersebut, Indonesia layak dipuji. Tiga pilar pemerintahan yaitu
eksekutif, yudikatif, dan legislatif tak luput dari pelaporan LHKPN. Kalaupun
nanti dalam perjalanannya ada kasus korupsi menghadang Penyelenggara
Negara, aparat hukum sudah memiliki tolok ukur karena KPK misalnya sudah
berpengalaman mengajukan tiga pilar pemerintahan tersebut ke pengadilan
tindak pidana korupsi. Apabila aset banyak disembunyikan atas nama orang
lain atau keluarga, ada PPATK yang membantu memperlihatkan transaksi
keuangan tanpa takut terkena pasal Keterbukaan Bank. UU TPPU dapat segera
ditetapkan apabila transaksi tersebut mengalir jauh dan ke berbagai rekening
pribadi atau institusi.

Catatan:

91
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

JA
KER

1. Sejak tahun berapa Amerika Serikat menerapkan pelaporan aset


BAR

Penyelenggara Negara?
M
LE

2. Sejak 1999, pelaporan harta kekayaan Penyelenggara Negara dilakukan


oleh ..(KPKN)

3. Ketika KPK muncul pada 2002, LHKPN dilaporkan ke mana?

4. Tiga Penyelenggara Negara utama yang harus melaporkan LHKPN adalah


Eksekutif, Yudikatif, dan (legislatif)

5. LHKPN adalah salah satu perangkat pencegah korupsi? Jelaskan


pandangan Anda

92
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

6. Apakah karena KPKN tidak berhasil mengumpulkan laporan lantas


muncul KPK? Benarkah pandangan ini?

7. Setelah melapor LHKPN, KPK biasanya akan melakukan dokumen


penunjang ( verifikasi)

8. Biasanya transaksi keuangan mencurigakan dilaporkan oleh ..(PPATK)

9. UU TPPU biasa diterapkan bila terjadi penyembunyian.melalui nama


orang lain/keluarga (aset)

10. Sebutkan tiga area rawan korupsi di Penyelenggara Negara?

93
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

BENCHMARK LHKPN

G F T M P T U I K R A Q A Y U I N H B F
T D B I R O K R A S I I F T F R A A A O
S I U F S W F F I G V S I H V F S R A P
E R D F E O P C T T F A I I S G V K R E
A J O I L I U F S W F T Y A D F G F K L
E M N V D A W D B E I F U M Y T U J F A
E E F F I S D S D A V N D E E V G E J P
F O I P I U F V E R I F I K A S I A E O
E D I D V K J A P E W R K A T Y G O N R
A I Y P A S P S F S G A A F E I R V C A
R E N F I S D O E F G I T E E V G H R N
T G U A N G T K A F I T I A A F L K G E
E U B A E N A E R E N E F R E W H P C A
S O M R M G J S K E E A V K E G F K A R
A P E W R E A T Y G F C A F S I P A B K
U I S F K T A H J X J E G J T A N D N F
E V O J O E A T E L E D A A F V C T C J
A I U F S W F E U H U T L U E R A H D E
R E F F I S U S E V K S R E E V G U I R
D F A E M E B R E A I F R F V C S K S N
F X I A Y O R I U G S W F A X Y A U O G
X A P E W R E A E A P E W R E A T M G O
C I X K E G J L A N D N N G C S T U O I
I E A D F E E S C T C A A I F T F A R U
F E K S E K U T I F L A T I K Z X R P S

Pelaporan, eksekutif, yudikatif, legislatif, aset, sembunyi, verifikasi,


birokrasi, hukum.

94
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

95
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

mendatar
4. Salah satu area rawan korupsi di Pemerintahan
5. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
7. Tata Kelola Pemerintahan yang bersih dalam bahasa Inggris
10. Bimbingan Teknis Pengisian LHKPN dilakukan lembaga ini
12. Masyarakat yang ingin akses LHKPN harus memiliki ini
16. Formulir yang diisi pertama kali oleh Penyelenggara Negara
18. Kata lain dari keterbukaan (memberikan informasi tentang harta kekayaan)
21. Salah satu asal harta kekayaan
22. Laporan kekayaan Penyelenggara Negara awalnya dilakukan lembaga ini
23. Ini yang ingin dihindari bagi Penyelenggara Negara yang melaporkan
LHKPN
24. Tambahan Berita Negara

menurun
1. Tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN dari tahun ke tahun
2. Biasanya Proyek di Lembaga Negara Keuangannya dipegang oleh
pejabat ini
3. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dapat dicek melalui ......
6. Membandingkan harta Penyelenggara Negara dengan profilnya dapat
dilakukan melalui sistem ini
8. Jalur akses formulir LHKPN di internet adalah jalur
9. Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara pada 1974 diawali di
negara ini
11. Perbandingan antara yang melapor dan wajib lapor LHKPN
13. Seluruh Penyelenggara Negara memiliki kewajiban untuk bersedia
diperiksa kekayaannya sebelum, selama, dan sesudah..........
14. LHKPN menanamkan sifat kejujuran dan ..........bagi Penyelenggara Negara
15. Salah satu Penyelenggara Negara adalah Pejabat lain yang memiliki
fungsi ...................
17. Pejabat Negara Tertinggi di kelompok Eksekutif
19. Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan
20. Nomor Harta Kekayaan

96
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

daftar pustaka

Antaranews (2015). Gubernur Jabar akan beri sanksi pejabat yang tak
serahkan LHKPN . http://antaranews.com

Detikcom (2014), Cegah Pegawai Korupsi, Ahok Wajibkan Seluruh PNS DKI
Lapor LHKPN. http://detik.com

Detikcom (2015). Ahok Akan Kejar PNS DKI dan Pejabat BUMD yang Belum
Setor LHKPN. http://detik.com

OECD (2011), Asset Declarations for Public Officials: A Tool


to Prevent Corruption, OECD Publishing. http://dx.doi.
org/10.1787/9789264095281-en

KPK (2015). Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). http://


acch.kpk.go.id

97
PENGANTAR LAPORAN HARTA KEKAYAAN PEnyelenggara NEGARA (LHKPN)

Daftar Pustaka

Antaranews (2015). Gubernur Jabar akan beri sanksi pejabat yang tak
serahkan LHKPN. http://antaranews.com

Detikcom (2014), Cegah Pegawai Korupsi, Ahok Wajibkan Seluruh PNS DKI
Lapor LHKPN. http://detik.com

Detikcom (2015). Ahok Akan Kejar PNS DKI dan Pejabat BUMD yang Belum
Setor LHKPN. http://detik.com

OECD (2011), Asset Declarations for Public Officials: A Tool to Prevent


Corruption, OECD Publishing.
http://dx.doi.org/10.1787/9789264095281-en

KPK (2015). Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). http://


acch.kpk.go.id

98

Anda mungkin juga menyukai